Nom De Plume Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Nom De Plume. Here they are! All 100 of them:

โ€œ
My name is not Mara Dyer, but my lawyer told me I had to choose something. A pseudonym. A nom de plume, for all of us studying for the SATs. I know that having a fake name is strange, but trust meโ€”itโ€™s the most normal thing about my life right now. Even telling you this much probably isnโ€™t smart. But without my big mouth, no one would know that a seventeen-year-old who likes Death Cab for Cutie was responsible for the murders. No one would know that somewhere out there is a B student with a body count. And itโ€™s important that you know, so youโ€™re not next.
โ€
โ€
Michelle Hodkin (The Unbecoming of Mara Dyer (Mara Dyer, #1))
โ€œ
Senja tak pernah salah. Hanya kenangan yang kadang membuatnya basah. Dan pada senja, akhirnya kita mengaku kalah.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang bunga tak pernah mau peduli saat hujan berkata, "Jangan menyimpan rindu dengan cara seperti itu, karena kau takkan pernah tau kapan rerintikan itu tiba-tiba berubah menjadi badai.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Banyak orang berkata jika rindu itu pahit, aku curiga mereka menyimpan rindu di empedu bukan dihati.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Perihal rasa, kadang kita tak tau bagaimana cara merubahnya menjadi kata per kata. Tapi langit berbeda, aku hanya perlu memandanginya tanpa berkata. Lalu pulang dengan perasaan lega.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
sebut saja itu rindu, karena sepi adalah sebagian dari itu.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kadang aku menyimpan beberapa rindu dibalik awan. Tak perlu mencabik-cabik cakrawala untuk mencarinya, karena hujan akan membawanya jatuh atau turun sebagai udara yang kita hirup.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang aku sepakat membagi separuh rindu ini pada malam, lalu sisanya aku simpan untuk merindumu lagi esok hari.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
kita adalah satu dalam dua yang tak menyatu. kita tak terpisah dalam kebersamaan yang tak pernah bersama. kita nyata dalam mimpi yang tak terjadi.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Akoe, sendja, dan tjinta yang tak perloe diperdebatkan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kau takkan mengerti rindu, karena terlalu banyak pagi yang kau lewatkan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
pandangi langitnya, tapi jangan menghitung bintangnya. karena, kau takkan pernah sadar jika kau salah satu dari mereka.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Dalam acaknya rasa, banyaknya warna, ganjilnya pola. Kadang cinta terselip begitu saja yang entah muncul dibalik warna yang apa.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkecuali malam ini, aku tak mau membagi rindu pada malam. Aku bisa membawanya sendiri, lalu menertawai pagi bersama ribuan kupu-kupu dalam perutku.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Unfortunately, oppression does not automatically produce only meaningful struggle. It has the ability to call into being a wide range of responses between partial acceptance and violent rebellion. In between you can have, for instance, a vague, unfocused dissatisfaction; or, worst of all, savage infighting among the oppressed, a fierce love-hate entanglement with one another like crabs inside the fisherman's bucket, which ensures that no crab gets away. This is a serious issue for African-American deliberation. To answer oppression with appropriate resistance requires knowledge of two kinds: in the first place, self-knowledge by the victim, which means awareness that oppression exists, an awareness that the victim has fallen from a great height of glory or promise into the present depths; secondly, the victim must know who the enemy is. He must know his oppressor's real name, not an alias, a pseudonym, or a nom de plume!
โ€
โ€
Chinua Achebe (The Education of a British-Protected Child: Essays)
โ€œ
diam adalah bahasa yang kuciptakan sendiri, tak banyak yang mengerti, tapi jika aku bicara kalian lebih tidak akan mengerti.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Ia memerah bukan perkara gincunya terpoles dengan naas, Ia hanya sedikit malu untuk mengatakan rindu. itu saja.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kita sedekat mata kiri dan kanan, hanya saja kita tak pernah bisa saling memandang.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
manusia itu lucu, bisa-bisanya menyalahkan kacang karena lupa kulitnya. padahal, jelas-jelas merekalah yang dengan sengaja memisah kacang dari kulitnya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Mereka ada tapi entah yang mana, dibalik pelangi, emas, senja, rasa atau kotoran anjing sekalipun. Aku tak peduli nama, aku hanya ingin tau apa yang sebenarnya milikku.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
(Hampir) Setiap petang aku sengaja menatap senja, bukan untuk mencari arti atau mencoba mengerti. Aku hanya sekedar berusaha untuk terus percaya. (dalam hati)
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Pada akhirnya senja hanya semakin menjauh. Namun ia tak pernah sanggup melenyapkan cinta yang paling diam dari pandangan mata, apalagi hati. Lalu aku hanya menunggunya saat magrib tiba.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Mungkin aku hanya sebuah lamunan, imajinasi kesedihan yang tak berlatar belakang. Bisik'ku pun samar, sesamar senja yang bersua dengan malam. Malam tau aku ada, tapi aku tau aku tak ada.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
On Ira Gershwin: I remember when he was given the manuscript of a novel written by a woman friend who had hopes of having it published. To his astonishment it turned out to be the dirtiest, most pornographic book he had ever read. When the lady mentioned that she intended to use a nom de plume, Ira suggested she call herself Henrietta Miller.
โ€
โ€
Oscar Levant (The Unimportance Of Being Oscar)
โ€œ
Tatkala rindu berulah, malam hanyalah film bergenre sepi. Kadang tak sisakan apa-apa, kecuali puisi.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Jika rindumu tak terucap, kau pasti tau benar bagaimana rasanya menelan sebuah renjana.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Tentang rasa, itu bukan seberapa bisa kita mengungkapkannya tapi seberapa mampu kita mengontrolnya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Senja adalah semangkuk bubur kerinduan yang berharap menjadi nasi.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Apapun itu jika terkena hujan pasti basah, tapi manusia tidak mau. Kita malah menciptakan payung, jas hujan, bahkan rumah. Mungkin saja, manusia memang diciptakan untuk melawan kenyataan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
percakapannya pun manis, hanya saja aku tak terlalu suka manis. mereka terlihat terlalu baik, setiap hari mereka tak lupa membersihkan nama baik mereka, mereka tau benar tentang pepatah "jagalah nama baik'mu". hanya saja mereka lupa membersihkan hatinya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Tak bisakah kita berhenti sejenak, mencoba menyadari rasa yang mungkin tak tereja mata, yang lewat begitu saja karena keegoisan kita.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kadang ada sesuatu yang diciptakan hanya untuk memandang, bukan saling pandang.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Bunga adalah cara Tuhan memberi hadiah kepada semua tumbuhan yang sabar.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Persahabatan tak pernah diajarkan dibangku sekolah
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Sesaat jingga menghilang dalam senja, ruam-ruam rindu menyembul melantunkan nada memekikan telinga. Senyap menduga, mulut tak mampu bicara jika ia merindukan senja.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Rindu yang tak terjamu semacam malam yang disiangkan, gol yang dianulir, anak yang ditirikan, atau benci yang dicinta-cintakan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Jangan salah mengira. aku tak bangun sepagi ini, aku hanya anak kelelawar yang terlambat tidur.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
kadang aku harus menghargai diriku sendiri dengan berhenti mencoba menjadi normal, jika normal hanya sebuah standard yang dibuat oleh banyak orang yang bukan sepertiku.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Memang kerinduan itu tak berliku, tapi sebagian dari kita tersesat didalamnya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
The only thing that can be hated from the beach is "time to go home".
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Saat separuh bumi gelap, langit menyisakan sedikit cahaya jingga untuk kita. Kita bisa memandanginya bersama, berdua, sendiri atau malah berlalu begitu saja tanpa pernah tau artinya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang kita butih sebuah jarak agar kita tak sedekat itu, agar kita sempat saling memandang. Aku dengan mata kananku dan kau dengan mata kirimu. lalu kembali menjadi sepasang mata lagi.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kau bisa saja (sama persis) duduk disini, ditempat yang sama dan waktu yang sama. Tapi tak sekalipun kau bisa merasakan hal (perasaan) yang sama (persis) seperti ini.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Sekeras apapun menulis, penamu akan selalu tergesa-gesa menulisnya. Jika Ia juga memiliki hati, rasamu pasti akan terbaca tanpa kau menulisnya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Mungkin kita hanyalah sekumpulan cangkir yang tak tau akan terisi apa.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Karena terlalu saling menghargai, masyarakat kita malah saling beli.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Jika rindumu terlalu lama mengendap akan menciptakan lasak, lalu kau akan tau bagaimana rasanya menelan sebuah renjana.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang cinta itu seperti ketaksaan rasa. Hati tak mengerti, tak tereja mata, keluar dari logika.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Aku selalu suka keganjilan, karena aku selalu menunggu seseorang menggenapkannya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Mungkin saja cinta itu sebuah propagasi, entah pada antena yang mana ia terselip atau malah hilang menguap di langit.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Diam adalah cara paling rahasia dalam seni mencinta.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Langit, gerombolan awan, pohon dan kita didalam waktu yang terkadang bisa kita sebut sebagai "PAGI".
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
jika ada seorang yang menjanjikanmu sesuatu, seorang itu pastinya bukan sebuah masa depan. karena masa depan takkan menjanjikan apapun kepada siapapun.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Pergilah ke tempat manapun yang ingin kau kunjungi didunia ini, tp jika kau lelah pulanglah.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Tak ada hal yang terjadi dua kali, meskipun esok masih pagi tapi tetap saja pagi yang takkan sama lagi.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
yang aku percaya adalah keseimbangan, tak salah lagi aku selalu mengagumi senja. senja cukup lapang untuk menampung gelap dan cahaya juga duka dan suka secara bersamaan. tak peduli kebaikan atau keburukanmu, suka atau duka. 1 kesalahan saja kita akan selalu mengingat kesakitan itu, tapi aku tidak. yaa mungkin benar senja menyimpan luka. tapi luka hanya sebuah pernik kecil dari rantai bahagia. begitulah senja dalam mataku.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kegetiran itu, wajah sayu diantara gemerlap lampu-lampu. kepura-puraan untuk ketidaktahuan yang mutlak kita tahu. Kenapa tidak kita lepaskan saja? mari berbagi wajah, entah senyum atau tangis yang ada dibalik topeng kita. bukankah kita manusia yang sama?
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
jangan selalu berfikir jika ombaklah yang bersalah saat menghantam karang, kenapa tak menyalahkan karangnya saja? tak bisakah ia berlari menghindar? kenapa ia tetap diam dan terhantam? mungkin saja sebenarnya mereka saling mencintai, ombak selalu menghantam karang dan karang tak pernah menghindarinya. mungkin seperti itulah cara mereka saling mencintai atau sekedar melepas rasa rindu.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Siapa tau didalam hati, diam-diam angin ingin berhenti bertiup. Mengapa ia harus terus berhembus? tak bisakah ia menetap disuatu tempat yang ia suka? sesekali tak peduli dengan hukum konveksi, memuai oleh panas lalu terbang, tebal karena dingin lalu terjatuh kembali. Begitu sepanjang waktu, tapi Angin tak pernah berharap Bumi berhenti berputar.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Rindu itu ibarat kaos yang udah dua hari nempel dibadan kita. Mau dilepas cucian kotor udah numpuk, gak dilepas baunya bikin nyesek (napas).
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Jika aku sedang memendam rasa, tiba-tiba semua wanita lainnya berubah menjadi pria.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Sekali saja balik gelasmu, biar aku mengisinya dengan rasa rindu, lelah, cinta atau bahkan benci. Setidaknya biarlah aku memiliki rasa padamu, meski entah yang mana.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang satu orang membuatmu lupa seribu orang, seribu orang yang selalu mengingatkanmu tentang seribu orang lainnya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Hidup itu sederhana, ambilah udara sebanyak-banyak dan bernafaslah.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
setiap kata yang kutulis adalah jiwa, jiwaku yang terlalu gila untuk menjadi sebuah hal lain selain sebuah tulisan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
diantara apapun yang terjadi, entah menghijau, memerah, menghitam atau memutih. aku tak tau apa arti menunggu, aku hanya menyukai apa yang aku lakukan saat itu.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Seberapa jauh kita melangkah dalam terang? seberapa dalam kita menyelam dalam gelap? apa cahaya yang menuntunmu atau gelap yang mengajarimu?
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Hanya saja, "aku mencintaimu". itu saja.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Seperti kemacetan yang tak terurai, berjubel dalam hati. Tiap-tiap dari kita tetap keukeh menahannya, sampai ada yang terluka atau mati sia-sia.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Saat itu langit menyerupai segerombol gumpalan kapas putih. Terkadang aku cukup bingung untuk berbagi pada siapa, tentang langit-langit yang seperti ini.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
bahagiaku sederhana, teruslah ada dan jangan kemana-mana.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kita hanyalah sekumpulan bintang yang mencoba menerangi gelap. Bukan tentang siapa yang sinarnya paling terang, tapi tentang mencari tepat tergelap dan terus bersinar.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kebencian memang memberi kita kekuatan yang besar, tapi tak membuat kita bijak dalam menggunakannya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
tak ada yang melebihi rasa sukanya anak kecil menyukai hujan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Setan-setan kecil itu bisa saja tumbuh menjadi malaikat, dan juga sebaliknya. Tapi kita bisa jadi keduanya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Benci yang bertepuk sebelah tangan sama sakitnya dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang rindu itu seperti teka-teki yg tidak silang, entah mendatar atau menurun jawabannya sering kita isi dengan "Bertemu".
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
aku ingat saat kau sadar, "mungkin menyenangkan bermain ayunan ditaman" lalu kau mencobanya, sambil duduk manis diatasnya kau berkata "ini menyenangkan". mungkin saat itu aku hanya diam dan tersenyum, jika aku bisa berkata pasti aku akan mengatakan, "mungkin kau sadar ini menyenangkan, tapi apa kau sadar kau tak sekalipun mengayunkan ayunannya??
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Setelah selama ini aku tersesat cukup lama didunia manusia, aku baru tahu jika kematian itu ada dua. Kematian dalam arti sebenarnya dan kematian dimana kita tak benar-benar hidup dalam kehidupan kita. Untungnya, sekarang aku berada didunia ikan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Kadang cinta yang bertepuk sebelah tangan lebih mudah untuk dijalani dari pada cinta yang saling mencintai.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Rasa itu persis seperti lalat yang hinggap semaunya, terkadang hinggap di seorang yang bahkan kita tak mengenalnya atau malah sebaliknya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Perihal waktu, kita semua memilikinya. Tapi sebagian dari kita tak tau harus bagaimana menggunakannya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Terkadang kita lupa bahwa kita adalah sebuah cangkang raga yang dikendalikan oleh segenggam cahaya yang disebut "jiwa".
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Aku hanya sekumpulan asumsi, ambigu jika ingin mengenalku. Aku tak bisa disengaja dicari kecuali aku sendiri yang ingin ditemukan.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
bagaimana aku harus menulisnya, menemukan kata per katanya saja aku tak bisa.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Ketidak pahaman fungsi hati, hati bukanlah tempat bersemayamnya perasan kita.!! tapi tempat penyaringan darah dan detoksifikasi.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Tak selalu hidup itu butuh warna, layaknya kopi yang seharusnya tak pernah mengenal gula.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Apa yang ia kejar tak terlihat wujudnya, disentuhpun tak bisa. Tapi apa yang ia kejar ada, dan terasa.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
ada sesuatu yang tak nyata dalam dirinya, yang terus membuatku bermimpi dengan mata terbuka.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
cinta itu seperti rentetan bom yang sudah pasti meledak dan menghancurkan semua korbannya atau membuatnya lebih kuat untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi selanjutnya.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Tatkala yang manis dan pahit menyatu, tak ada buluh yang terjalin, tak ada ketergesaan yang mengeruhkan air. Saat langit dan laut yang bersatu dalam realitasnya hanya menjadi sebuah lelucon bagi kita, tapi coba lihatlah jauh disana. Garis horizon adalah tempat bertemunya mereka. Mungkin dunia ini terlalu sulit kita pahami, tapi bukankah jauh didalam diri kita masih mencari jawabannya? tentang eksistensi kita dan alam semesta.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Oh, stop talking," I cried, in a hunted tone. "I can't bear it. If you are going to arrest me, get it over." "I'd rather NOT arrest you, if we can find a way out. You look so young, so new to Crime! Even your excuse for being here is so naive, that Iโ€”won't you tell me why you wrote a love letter, if you are not in love? And whom you sent it to? That's important, you see, as it bears on the case. I intend," he said, "to be judgdicial[sic], unimpassioned, and quite fair." "I wrote a love letter" I explained, feeling rather cheered, "but it was not intended for any one, Do you see? It was just a love letter." "Oh," he said. "Of course. It is often done. And after that?" "Well, it had to go somewhere. At least I felt that way about it. So I made up a name from some malted milk tabletsโ€”โ€”" "Malted milk tablets!" he said, looking bewildered. "Just as I was thinking up a name to send it to," I explained, "Hannahโ€”that's mother's maid, you knowโ€”brought in some hot milk and some malted milk tablets, and I took the name from them." "Look here," he said, "I'm unpredjudiced and quite calm, but isn't the `mother's maid' rather piling it on?" "Hannah is mother's maid, and she brought in the milk and the tablets, I should think," I said, growing sarcastic, "that so far it is clear to the dullest mind." "Go on," he said, leaning back and closing his eyes. "You named the letter for your mother's maidโ€”I mean for the malted milk. Although you have not yet stated the name you chose; I never heard of any one named Milk, and as to the other, while I have known some rather thoroughly malted peopleโ€”however, let that go." "Valentine's tablets," I said. "Of Course, you understand," I said, bending forward, "there was no such Person. I made him up. The Harold was made up tooโ€”Harold Valentine." "I see. Not clearly, perhaps, but I have a gleam of intellagence[sic]." "But, after all, there was such a person. That's clear, isn't it? And now he considers that we are engaged, andโ€”and he insists on marrying me." "That," he said, "is realy[sic] easy to understand. I don't blame him at all. He is clearly a person of diszernment[sic]." "Of course," I said bitterly, "you would be on HIS side. Every one is." "But the point is this," he went on. "If you made him up out of the whole cloth, as it were, and there was no such Person, how can there be such a Person? I am merely asking to get it all clear in my head. It sounds so reasonable when you say it, but there seems to be something left out." "I don't know how he can be, but he is," I said, hopelessly. "And he is exactly like his picture." "Well, that's not unusual, you know." "It is in this case. Because I bought the picture in a shop, and just pretended it was him. (He?) And it WAS." He got up and paced the floor. "It's a very strange case," he said. "Do you mind if I light a cigarette? It helps to clear my brain. What was the name you gave him?" "Harold Valentine. But he is here under another name, because of my Familey. They think I am a mere child, you see, and so of course he took a NOM DE PLUME." "A NOM DE PLUME? Oh I see! What is it?" "Grosvenor," I said. "The same as yours.
โ€
โ€
Mary Roberts Rinehart (Bab: A Sub-Deb)
โ€œ
Terkadang ada beberapa orang sedang mencoba membuka sebuah kebenaran, tapi beberapa dari kita tak menginginkannya. Tak jarang kebenaran hanya menghasilkan uang yang sedikit atau malah tak menghasilkan apa-apa. (Seharusnya, teruslah menipu)
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Seperti pada kebanyakan buku dongeng, wanita selalu menunggu pangeran berkuda putih menyelamatkannya. Cerita ini sungguh tak masuk akal untuk'ku, jangankan untuk menjadi sang pangeran. untuk menjadi kuda putihnya saja sudah sangat sulit untuk'ku.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
(On choosing to write the book in third person, and using his name Norman as the nom de plume) NOW, OUR MAN of wisdom had a vice. He wrote about himself. Not only would he describe the events he saw, but his own small effect on events. This irritated critics. They spoke of ego trips and the unattractive dimensions of his narcissism. Such criticism did not hurt too much. He had already had a love affair with himself, and it used up a good deal of love. He was no longer so pleased with his presence. His daily reactions bored him. They were becoming like everyone elseโ€™s. His mind, he noticed, was beginning to spin its wheels, sometimes seeming to repeat itself for the sheer slavishness of supporting mediocre habits. If he was now wondering what name he ought to use for his piece about the fight, it was out of no excess of literary ego. More, indeed, from concern for the readerโ€™s attention. It would hardly be congenial to follow a long piece of prose if the narrator appeared only as an abstraction: The Writer, The Traveler, The Interviewer. That is unhappy in much the way one would not wish to live with a woman for years and think of her as The Wife. Nonetheless, Norman was certainly feeling modest on his return to New York and thought he might as well use his first name โ€” everybody in the fight game did. Indeed, his head was so determinedly empty that the alternative was to do a piece without a name. Never had his wisdom appeared more invisible to him and that is a fair condition for acquiring an anonymous voice.
โ€
โ€
Norman Mailer (The Fight)
โ€œ
Jika kita memang tak bisa menghentikan hujan, kita masih bisa memilih untuk kehujanan bersama", samar terdengar dari mulut yang kedua matanya tak pernah mau memandang lawan bicara. "Benarkah Ia sesinting ini, bicara soal hujan didepan matahari pagi secerah ini.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Aku adalah sebagaimana caramu berfikir, jika baik maka baiklah aku, jika buruk maka buruklah aku. Seperti saat kita menyukai seseorang betapa buruk kelakuannya kita akan tetap menyukainya, sebaliknya saat kita membenci seseorang sebaik apapun kelakuannya, menjelaskan sampai mulutnya berbusa takkan merubah cara berfikir kita.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Mulut manusia itu persis seperti genre novel, ada fiksi, biografi (pencitraan), terkadang horor, drama (terlalu dilebih-lebihkan), kerjaannya ngerayu sok romance, kayak fabel yang tiap ngumpul ngomongin burung melulu, gak pernah serius kayak comedy atau gak nyambung seabstrak fiction sci-fi, ada magic yang ngomongnya diada-adain padahal enggak ada, tapi juga ada yang true story.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Dan pada akhirnya semua manusia akan mengerti, betapa rumitnya konstruksi batin mereka. Betapa sukarnya mereka menanggalkan bias, menarik batas antara masa lalu dan masa sekarang, antara kebaikan dan keburukan, antara cinta dan kebencian, antara ketakutan dan hanya mencoba, antara menjadi diri sendiri dan ingin dilihat manusia lainnya. suatu saat mereka akan percaya, manusia dirancang untuk terluka.
โ€
โ€
nom de plume
โ€œ
Peindre d'abord une cage Avec une porte ouverte peindre ensuite quelque chose de joli quelque chose de simple quelque chose de beau quelque chose d'utile pour l'oiseau placer ensuite la toile contre un arbre dans un jardin dans un bois ou dans une forรชt se cacher derriรจre l'arbre sans rien dire sans bouger... Parfois l'oiseau arrive vite mais il peut aussi bien mettre de longues annรฉes avant de se dรฉcider Ne pas se dรฉcourager attendre attendre sโ€™il Ie faut pendant des annรฉes la vitesse ou la lenteur de l'arrivรฉe de l'oiseau nโ€™ayant aucun rapport avec la rรฉussite du tableau Quand l'oiseau arrive s'il arrive observer le plus profond silence attendre que l'oiseau entre dans la cage et quand il est entrรฉ fermer doucement la porte avec le pinceau puis effacer un ร  un tous les barreaux en ayant soin de ne toucher aucune des plumes de l'oiseau Faire ensuite le portrait de l'arbre en choisissant la plus belle de ses branches pour l'oiseau peindre aussi le vert feuillage et la fraรฎcheur du vent la poussiรจre du soleil et le bruit des bรชtes de l'herbe dans la chaleur de l'รฉtรฉ et puis attendre que l'oiseau se dรฉcide ร  chanter Si l'oiseau ne chante pas c'est mauvais signe signe que le tableau est mauvais mais s'il chante c'est bon signe signe que vous pouvez signer Alors vous arrachez tout doucement une des plumes de l'oiseau et vous รฉcrivez votre nom dans un coin du tableau.
โ€
โ€
Jacques Prรฉvert (Paroles)