“
Menundukkan sapi jantan yang binal harus dengan cambuk dan tali yang kuat,' kata Ibu. 'Tetapi bila sapi jantan itu adalah suami, kau takkan dapat menundukkan kecuali dengan cara istimewa. Tetaplah dalam kelemahlembutan istri sejati, itulah caranya. Apabila dengan cara itu kau masih dihinakan, tiba saat bagimu untuk berbuat membela martabatmu sendiri sebagai manusia. Tetapi sepanjang pengalamanku, Yuning, bagaimanapun gagah seorang laki-laki dia akan merunduk di hadapan citra seorang perempuan sejati. Boleh jadi kata-kataku berlebihan, namun cobalah uji kebenarannya.
”
”