Puisi Cinta Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Puisi Cinta. Here they are! All 100 of them:

β€œ
Buku adalah sahabat paling setia rela mendampingi sepanjang waktu di mana pun aku berada tanpa pernah memikirkan dirinya.
”
”
Abdurahman Faiz (Aku Ini Puisi Cinta)
β€œ
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar
”
”
Chairil Anwar
β€œ
Buku yang kubaca selalu memberi sayap-sayap baru. Membawaku terbang ke taman-taman pengetahuan paling menawan, melintasi waktu dan peristiwa, berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai, sambil bermain di lengkung pelangi.
”
”
Abdurahman Faiz (Aku Ini Puisi Cinta)
β€œ
Cinta seperti penyair berdarah dingin Yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
”
”
Joko Pinurbo (Kekasihku)
β€œ
Kita perlu jatuh cinta atau patah hati untuk dapat membuat puisi yang bagus.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri, Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.
”
”
Tere Liye (Hujan)
β€œ
Kenapa selama ini orang praktis terlupa akan burung gereja, daun asam, harum tanah: benda-benda nyata yang, meskipun sepele, memberi getar pada hidup dengan tanpa cincong? Tidakkah itu juga sederet rahmat, sebuah bahan yang sah untuk percakapan, untuk pemikiran, untuk puisiβ€”seperti kenyataan tentang cinta dan mati?
”
”
Goenawan Mohamad (CATATAN PINGGIR 2)
β€œ
Puisi bisa menjadi semacam magnet yang melekatkan kita pada seseorang, bahkan bila kita membencinya. Puisi yang kita tak tulis tak akan perah mati, bahkan bila kita mati.
”
”
Helvy Tiana Rosa (Risalah Cinta)
β€œ
Betapa pukimak hidup itu! Tuhan-tuhan timbul-tenggelam mirip popok bayi di sampah, dan cinta, bila terlalu hanyut kau, maka bisa membunuh!
”
”
Bagus Dwi Hananto (Dinosaurus Malam Hari)
β€œ
Barangkali takkan bisa kumiliki hatimu Barangkali mungkin hanya dalam mimpi saja Namun segala yang lahir dari puisi Adalah cinta
”
”
Baha Zain (Kumpulan Puisi Terpilih Baha Zain)
β€œ
Cinta adalah puisi. Makna-maknanya keluar dari hati. Keindahannya akan sirna jika dalam nafasnya disisipi akal.
”
”
Tawfiq Al-Hakim
β€œ
Delusi leluasa beranjak dari linimasa, menerka jarak dari lesatnya sang warsa. Kau tau kenapa kata ingin itu ada? Itu karena kata butuh masih terasa begitu asing di kepala.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Kau membuatku percaya bahwa keajaiban itu ada. Kau membuatku merasa bahwa tidak ada salahnya menulis puisi cinta dan menyimpannya dalam botol kaca. Aku datang hanya untuk mengatakan itu. Karena selanjutnya, aku akan selalu membencimu di sisa hidupku.
”
”
Devania Annesya (X: Kenangan yang Berpulang)
β€œ
PERCAKAPAN DUA RANTING kalau pernah kamu bertemu dulu, apa yang kau inginkan nanti? sepi. kalau nanti kau dapatkan cinta, bagaimana kau tempatkan waktu? sendiri. bila hari tak lagi berani munculkan diri, dan kau tinggal untuk menanti? cari. andai bumi sembunyi saat kau berlari? mimpi. lalu malam menyer- gapmu dalam pandang tiada tepi? hati. baik...aku tak lagi memberimu mungkin? kecuali. baik..baik, aku hanya akan menya- pamu tanpa kecuali? mungkin. dan jika tetap seperti itu, embun takkan jatuh dari kalbumu? sampai. akankah kau patahkan tubuhmu hingga musim tiada berganti? mari. lalu kau tumbuhkan bunga tanpa kelopak tanpa daun berhelai-helai? kemari. juga kau benamkan yang lain dalam jurang di matamu? aku. katakan bahwa kau mene- rimamu seperti aku memberimu?... kau? ya. kau?...aku. Besancon, oktober sebelas 1997.
”
”
Radhar Panca Dahana (Lalu Batu: Antologi Puisi)
β€œ
tetapi kali ini maaflah ya, pintu 40 yang kututup tak akan kubukakan kembali tidak, untuk sesiapa pun tidak juga untukmu. (pintu 40)
”
”
Rahimidin Zahari (Kulukiskan Engkau Biru Dan Engkau Bertanya Kenapa Tidak Merah Jambu Seperti Warna Kesukaanku?)
β€œ
Dan akhir adalah permulaan kau aku tak pernah menapaki mula juga mungkin tak pernah sampai pada selesai seperti puisi yang kutanam di kuntum hatimu
”
”
Helvy Tiana Rosa (Mata Ketiga Cinta)
β€œ
Dulu kita pernah tertawa, bahkan berbagi senja sepiring berdua. Dulu kita pernah merdu di telinga, namun kini ia hanya sebatas kata.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Mencintai itu anugerah, meski tak berbalas. Lewat rasa itu kau bahkan bisa membangun istana megahmu sendiri dari kepingkeping puisi dan prosa.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Kita adalah sepasang resah yang menyembunyikan hati ke dalam pasrah Mengoleksi kenangan dan meyelundupkan diri dibalik ingatan Mengapa kita terus meratapi keadaan dan mengoreksi Tuhan? Tidak ada cara merevisi takdir jika keterpisahan adalah ketetapan 11/10/2017
”
”
firman nofeki
β€œ
tak ubah nya hantu di keramaian, tatapannya, seolah berkata ; Setiap perlakuan, ada harga yang harus di bayar anak adam Walau tuntas pun tak kan membuat surga di hati para pendendam. . . . . #andradobing
”
”
andra dobing
β€œ
Aku memang pergi Tetapi bukan meninggalkanmu Aku harus melangkah Tetapi bukan menjauhimu Ketahuilah, Cinta: Tak ada jarak yang mampu Membuatku beranjak darimu
”
”
Sam Haidy (Malaikat Cacat)
β€œ
ini bukan puisi cinta valentine, ini hak bercinta hari-hari.
”
”
Salleh Razak (Ini Bukan Puisi Valentine)
β€œ
dulu aku pernah memiliiki satu rindu utuh dalam diriku yang separuhnya kini kusimpan dalam puisi separuhnya lagi kusimpan di hati Tuhanku
”
”
firman nofeki
β€œ
kepada sisa kata mu yang masih bungkam, dan dilema pada ujung pena mu, lirih saja berbisik ; tundukkan segala riuh perkara hati mu ~andra dobing
”
”
andra dobing
β€œ
Selamat pagi, kekasih. semalam aku menulis puisi di luar angkasa. Ternyata tempat terbaik menulis puisi bukanlah disana, namun di ruang rindu yang kau cipta setiap kali aku mendoakanmu.
”
”
Alfin Rizal (Lelaku)
β€œ
Ku kira kau penyuka kata, Ribuan puisi pun sudah kurangkai dengannya. Ku kira kau suka tertawa, Bercura pun kini ku mahir dibuatnya. Ku kira kau suka kata " Kita ". Namun, nyatanya " Kita " pun kini hanya sebatas kata.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Sebiru-birunya biru langit, tak ada yang lebih biru dari menerima rasa sakit. Semerah-merahnya merah darah, tak ada yang lebih merah dari menahan segala amarah. aku mencintai-Mu tanpa warna, sebab Kau lebih berwarna dari segala warna
”
”
Alfin Rizal
β€œ
Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu aku temukan puisi memancar mancar dari matamu, masuk ke dalam tubuhku. Seperti yang kau duga pada akhirnya aku tahu puisi tak pernah punya rupa. Ia rasa yang menggenang, meluap di jemari kenangan. Kenangan bernama engkau
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
pada akhirnya yang pergi akan kembali, entah pada pelukan, atau pada masing-masing kenangan
”
”
Rian Prasetia, @sekadar_coretan
β€œ
padamu senja aku tak bisa tuk tak jatuh cinta, meski padamu pun engkau menenggelamkannya
”
”
Rian Prasetia, @sekadar_coretan
β€œ
Puisi itu sejatinya ada, bukan untuk sekedar dibaca, melainkan untuk dirasa, pun sesekali diraba dengan hati yang luka.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Memilih untuk tidak mengeluh, barangkali adalah wujud syukur yang paling jujur.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Detik-detik menuju pulang: Yang patah pada ranting bukanlah kayu, melainkan hatiku.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Sekepal wujudku tiba-tiba tumbuh menjadi sepohon mawar puncuknya memanjat cinta Ilahi akarnya mencengkam rindu diri.
”
”
Shamsudin Othman (Kumpulan Puisi Taman Maknawi)
β€œ
Sesaat lapar menjadi rindu seribu tahun pesonanya menyusup ke danau kasih sesaat dahaga menakluk cinta seribu tahun arusnya mengalir di lubuk rahsia.
”
”
Shamsudin Othman (Kumpulan Puisi Taman Maknawi)
β€œ
Doa ku seakan paku di peti mati mu. Tajam mendalam. Menembus dadamu, menjelma dunia rapuh, penuh kegelisahan tak berarti . . #andradobing
”
”
andra dobing
β€œ
Biarkan saja cinta dibahasakan dengan diam Kalau kata-kata hanya akan memperkosa kekudusannya Biarkan saja seribu bahasa tetap tak terterjemahkan Kalau kata-kata hanya akan mengkhianati arti sebenarnya
”
”
Sam Haidy (Nocturnal Journal (Kumpulan Sajak yang Terserak, 2004-2014))
β€œ
Cinta didapat dengan perjuangan,dipertahankan dengan perjuangan.selama proses itu,mungkin akan ada pertengkaran,teriakan satu sama lain,tangisan dan hati yang terluka,tetapi kemudian ketika mendapatkan kekuatan untuk berdiri lagi,mungkin kamu akan tahu,mengapa syair cinta,puisi cinta,lagu cinta atau cerita dibuat. A Perfect Love
”
”
Yuchita Erayani
β€œ
Namun cinta tak pernah hilang harapan Akan datang lengkung pelangi setelah hujan Menghubungkan rasa kehilangan dan sakitnya perpisahan.
”
”
Lee Risar (Kata: Antologi Puisi)
β€œ
Diam meredam seloroh bodoh mulut berkabut Sunyi menyanyi, aku terpaku, kamu jemu Cinta terlunta buta kata
”
”
Sam Haidy (Nocturnal Journal (Kumpulan Sajak yang Terserak, 2004-2014))
β€œ
Meninggalkan orang yang dicintai Adalah satu hal Menanggalkan cinta itu sendiri Adalah hal lainnya
”
”
Sam Haidy (Malaikat Cacat)
β€œ
Tempatilah dadaku sebagai rumahmu! Sungguh, takkan kuizinkan rindumu jadi gelandangan.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
kau menjadi bakawali di hatiku kembang pada malam saat bulan tersenyum aku - di pasir memohon untuk menjadi pantai kepada lautmu.
”
”
S.M. Zakir (Kumpulan Puisi: Aroma)
β€œ
Adakah yang lebih menggetarkan Dari sepasang pandang Yang saling silau tapi saling mencari?
”
”
Sam Haidy (Nocturnal Journal (Kumpulan Sajak yang Terserak, 2004-2014))
β€œ
I don't think that anyone can decide all the paths that we will take in our lives. Because in the end, we are the only ones who understand better in dealing with our own solitudes.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Setiap orang memiliki perang yang tak pernah mereka menangkan.
”
”
Ibe S. Palogai (Struktur Cinta Yang Pudar)
β€œ
Puncak kesepian paling tinggi tidak dirasakan oleh dia yang belum mencintai siapa-siapa. Tetapi, pada mereka yang mengaku saling cinta, namun sudah tidak lagi saling merindu.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Aku air, kamu air Tak perlu saling kejar Susuri saja sungai masing-masing Nanti juga bertemu di laut
”
”
Sam Haidy
β€œ
Pelukmu bagiku adalah teduh, tempat berlabuh segala asa yang tiba untuk berkeluh.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Kini kau ibarat bayangan yang tak lagi mahir kubayangkan.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Kadang aku hilang nalar Ingin menebas segala belukar Betapa ingin kulompati waktu Untuk menyeberangkan rindu Namun denganmu aku percaya: Menunggu adalah jalan setapak menuju cahaya
”
”
Sam Haidy (Nocturnal Journal (Kumpulan Sajak yang Terserak, 2004-2014))
β€œ
Puisi yang ditulis dengan hati tak pernah mati, puisi yang ditulis dengan peristiwa kelak jadi kenangan atau bahkan hilang dari ingatan, puisi yang ditulis dengan cinta ia akan mencipta, tercipta dan juga menjadi kata-kata yang tak lapuk dimakan usia~~
”
”
Arif Saifudin Yudistira
β€œ
Ketika pelukis menikah dengan seni, mereka beranak lukisan, kurator menjadi bidannya. Ketika cintaku menikah dengan cintamu, kita beranak cinta, namun tanpa bidan. Sebab cinta memang begitu.
”
”
Alfin Rizal
β€œ
Dan pancaran matamu adalah syair ribuan hari yang menyihir airmata jadi kuntumkuntum asa. Tubuh kita menjelma rumahrumah pasi di dada jalan yang selalu setia menampung sejarah, kenangan atas perjumpaan dan perpisahan berkali kali
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
jika puisi tak jua mampu mewakilkan perasaanku padamu, kekasih biarlah kuhantarkan dengan do'a-do'a yang kutompangkan lewat kereta Tuhan dimalam-malam buta biarlah kuwakilkan lewat sampan-sampan yang berlayar diatas genangan air mata munajat
”
”
firman nofeki
β€œ
Kadang aku bertemu dengan cinta yang pucat
”
”
rojielmidany
β€œ
Di malam saat semua orang sibuk, menguap dan meninabobokkan rasa kantuk, kita malah asik saing mengusik, di atas mimpi-mimpi malam ini.
”
”
Alfin Rizal (Kesengsem)
β€œ
kupesankan untuk isteri, katakanlah kepada anak-anak kita sekiranya aku telah tiada bahawa hatiku ini tidak pernah kubelah dua. (segenggam hati)
”
”
Rahimidin Zahari (Kulukiskan Engkau Biru Dan Engkau Bertanya Kenapa Tidak Merah Jambu Seperti Warna Kesukaanku?)
β€œ
Sekali lagi, hanya keliaran sosok kamu yang mengorbit di kepala saat aku ingin menulis kata.
”
”
Dina Zettira Putri
β€œ
Kutenggelamkan diri pada malam dalam-dalam; puisi dan didih kopi dari air dispenser.
”
”
Dina Zettira Putri
β€œ
Cinta adalah rasa yang kuucap dalam setiap desah dan cuaca, tak sampai-sampai getarnya padamu.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Huruf yang jatuh di wajahmu, menjadi puisi paling rindu.
”
”
Alfin Rizal
β€œ
& apabila di sana kautemukan cinta, di antara seluruh penderitaan yang menimpa hidupmu, berbahagialah akhirnya ada satu penderitaan yang bisa kaupilih sendiri.
”
”
M. Aan Mansyur (Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau)
β€œ
Hanya ada satu kata: Kenang! Dan semoga doaku, cukup untuk menjangkaumu.
”
”
Stebby Julionatan (Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi)
β€œ
Sesungguhnya Aku punya ribuan kata.. Namun ketika bertemu kamu, aku lupa semua itu.. Tersisa satu.. CINTA
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
Sama seperti hujan, rindu juga tak berani datang sendirian.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Diam adalah lingkaran sepasang tangan yang paling dingin.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Tak kutemukan jarak paling jauh, melebihi daripada diammu.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Hanya ingat, yang akan muncul setelah kau lupa, hanya kenangan yang akan tiba, jika kau terus menerus memendam rasa.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Tak apa kekasih, dinginnya hujan tak mampu membunuhku, yang membunuhku itu rindu.
”
”
Robi Aulia Abdi
β€œ
Karena cinta sejatinya adalah segumpal tanya yang gelisah pada malam siapa saja.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Bila pada suatu minggu engkau diracuni beribu rindu yang halu, maka pastikan engkau punya cukup penangkalnya; temu.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Rindu adalah selapis insaf yang tumbuh dalam lukaku dan cinta adalah jernih insani dalam telaga sepi sukmaku.
”
”
Shamsudin Othman (Kumpulan Puisi Taman Maknawi)
β€œ
Kamu bilang cinta adalah baitbait paling purnama dalam hidup ini. Selamat malam, kamu yg gigil dalam puisi...
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Tentang Cempaka Izinkan aku menjadi cempaka di laman rumahmu moga setiap pagi ketika kau bukakan jendela menghirup aroma kopi engkau akan terhidu wangi cempaka Itulah diriku yang cuba menyelinap masuk ke dalam riuh canda harimu walau pernah ada waktunya kita selalu dijarakkan kata Tapi seperti cempaka yang selalu harum begitulah aku ingin selalu ada di hatimu
”
”
Ridzuan Harun (Kumpulan Puisi Negeri Kunang-Kunang)
β€œ
Senja yang jatuh di atas pantai ini Seperti cinta yang terperangkap dalam kerinduan Berkeredapan kemilau cahayanya Menguning seperti sajak-sajak yang matang Dan kata-kata yang ranum
”
”
Lee Risar (Kata: Antologi Puisi)
β€œ
Kedua tanganku adalah sepasang jarum dan benang yang diciptakan Tuhan, untuk menjahitmu dari kesepian. Sekujur tubuhku adalah pakaian yang ditenun Tuhan, untuk kau kenakan sebagai pelukan.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
anjing-anjing buta melolong menangisi lobang-lobang di tembok. melodi, tak lebih dari dalih kesunyian dan cinta. erangan yang memuakkan. percakapan itu terkesan mewah: penyair yang lupa membawa topinya, dan lintingan lisong yang tak mungkin mengerti puisi bila disandingnya bukanlah kopi. oh, betapa luka 300.213 centi itu melebar makin timur, menorehkan nganga tempat nanah menggembung dengan lapisan perih dan bau amis. mobil pikap tua, penuh kangkung dan ibu yang tidur di atasnya, setenang Buddha. jalan terus ke kiri, menyempil di antara truk-truk besar yang tak mau kalah, tetap ngotot meski makin di pojok. masih saja setenang Buddha: tidur yang penuh rahma
”
”
Bagus Dwi Hananto (Dinosaurus Malam Hari)
β€œ
Selalu saja ada sosok yang dituju di setiap kata "Engkau" dalam sajakmu. Selalu saja ada satu nama, yang disamarkan dengan kopi, malam, senja, dan hujan. Selalu saja ada sosok palsu, dalam setiap ungkapan majasmu itu. Selalu ada sesuatu dibalik kisah pilumu, ketika engkau berurusan dengan rindu. Ceritanya akan tetap seperti itu, hingga engkau tutup buku, kecuali jika kau memutuskan untuk berhenti mengurusi rindu.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Kita semangat mengaku cinta kepada Tuhan, sementara kapitalis terhadap nikmat dan kebaikanNya. Jika beragama sebatas dianggap sebagai transaksi membeli surga, lantas, di mana letak kesaksian kita menyatakan cinta kepadaNya?
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Anggap saja pertemuan di awal huruf dalam doaku adalah sapaan manja untukmu Aku akan mengajakmu menyusuri barisan puisi Kubangun sebuah pohon rindang agar kita bisa berteduh dari jauhnya jarak pandang Setiap waktu hatiku meredamkan gelisah langkahnya Ada gurat rasa yang masih merunduk malu-malu untuk kumengerti Disetiap alur jalan yang Allah hadiahkan Kita masih berpapasan, menatap jawaban, Sebab mata masih enggan bersinggungan Diantara poros takdir, kuingin engkaulah rotasiku Tempat barisan ingatan berputar pada titik yang sama, Terjebak dalam lingkaran bahagia yang tak berjeda Kisah yang belum runtun ini biarkan Allah menata Karena kita telah menitipkannya, maka percayakan ia pada penciptaNya
”
”
firman nofeki
β€œ
Seorang laki-laki tak kuasa bertanya mengapa perempuan ada Siapa itu yang berdiri dalam keanggunan tanpa perlu mengucap apa-apa Ialah puisi yang merajut cinta dengan bumi dan rahasia Hingga semua jiwa bergetar saat pulang ke pelukannya
”
”
Dee Lestari
β€œ
Barangkali tidak ada yang benar-benar tahu ke mana perginya cinta setelah ia tiada, juga tidak ada yang benar-benar mengerti ke mana ruh pergi setelah ia beranjak dari ragawi. Barangkali tidak ada yang tahu pasti. Barangkali takada yang peduli.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Chat dihapus lalu diketik lagi, kalau sudah kehabisan kata, paling banter ngirim emoji. Lalu berkilah, ngetiknya nggak pakek hati, cuma buat having fun pemecah sunyi. Tapi giliran chatnya nggak dibalas, malah ngamuk-ngamuk nyari Kapsagi. Situ sehat?
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Di antara banyak dia yang bermukim di dadamu, aku memilih satu: Dia yang telah menjadikanmu bilah dari tubuhku. Dia yang karenanya, nutfah rindu ditiupkan di jauhmu. Dia yang karenanya, buah kalbu tersimpan di rahimmu. Kau bukan kau. Kau adalah aku. Bagian diriku yang hilang.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Liar hutan di tubuhku adalah belukar terbaik bagi penjahat bersembunyi. Aku selalu menemukan diriku di sana atau mungkin semua yang sembunyi adalah diriku. Lari dari masa lalu yang kasar, berjarak dari kemarahan yang memar, dan penyesalan selalu menukar kebahagiaan dengan trauma yang samar.
”
”
Ibe S. Palogai (Struktur Cinta Yang Pudar)
β€œ
Kelak sepasang matamu, akan menampung samudra yang engkau ciptakan dari ketiadaanku. Kelak ketiadaanku, akan menguras pasangnya laut sebagai mendung di matamu, yang menjadikannya berguguran. Kelak sepasang pipimu, akan menjadi derasnya selat yang mempertemukan antara air matamu dengan ketiadaanku.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Hanya perempuan bodoh yang mau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang membuat dirinya mabuk. Tak ada keindahan dalam cinta! Romantisme. Puisi-puisi cinta, tatapan penuh kasih, kesetiaan, itu semua bohong! Aku mabuk pada diri sendiri. Terbenam dalam lautan kesedihan yang paling dalam. Ketika muda, aku adalah perempuan tolol! Yang mau saja dihidangi kidung-kidung cengeng. Membiarkan orang-orang datang dan menikmati kecantikanku. Tubuhku! Merampasnya dengan cara terhormat tanpa aku sadar. Mereka telah mencuri hidupku. Mencuri masa depanku! Kidung-kidung cinta itulah yang membuatku mabuk dan bodoh.
”
”
Oka Rusmini
β€œ
Aku ingin mencintaimu, sebesar ketidakmampuanku. Lebih tajam dari sayatan nafsu yang dibatasi budi. Lebih lama dari setianya panas yang menjaga api. aku ingin mencintaimu, sebesar ketidakberdayaanku. Lebih panjang dari pendeknya usia yang dipertemukan mati. Lebih luas dari hamparan langit yang membungkus bumi.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Ah, aku bingung bagaimana besok akan menghadapinya. Cukupkah dengan anggukan saja atau dengan sebuah pelukan. Lansung menjawab iya atau memutar-mutar jawaban terlebih dahulu untuk jawaban serupa. Perlukah kata-kata puitis atau cukup dengan percakapan biasa. Cinta ini benar-benar membiusku, Ry. (Goresan Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)
”
”
Yoza Fitriadi (Dunia Tanpa Huruf R)
β€œ
Kebahagiaan Abadi Entah siapa dirimu... Saat kurangkai kata-kata ini, jantungku berlarian.. Air mataku tak dapat kubendung.. Aku hanya dapat melihat bayanganmu melalui layar laptop Hasil upacara sakralmu yang kau upload ke situs jejaring sosial Hakikatnya ku sangat merindukan sosokmu untuk menjadi pendampingku.. Biarlah mereka menganggapku melow Semuanya terasa sangat singkat... Dengan mata yang berkaca-kaca ku ungkap tabir cakrawala Semoga bahagia.. dan Aku dengan sejuta bintang menembus atmosfer untuk mencari .. Kebahagiaan Abadi... Dalam Naungan Rabb..
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
Kekasihku Kami bertemu lagi di taman. Dulu ia bilang ia yang menciptakan langit biru, tukang susu yang setiap pagi lewat depan rumahku, tukang pos yang tak pernah mampir, anak-anak kecil yang bermain burung dara bersama senja, suara anjing hansip di tengah malam sunyi. Semuanya dari tiada. β€œKenapa kita harus melalui hidup ini sendirian?” tanyaku. Ia diam. Padahal biasanya langsung berbicara panjang lebar. β€œKamu dan aku. Begini parah kita kesepian.” Aku ingat ceritanya tentang cinta yang tak berbalas, yang ia tanggung selama beribu-ribu tahun. Tentang pengirim pesan yang ditimpuki batu, dan ia yang kesepian di atas gunung. Kakiku mulai kesemutan, dan ia tak juga bicara. β€œDi gunung, kamu menulis untuk siapa?” Ia tak juga bicara. Langit biru agak berawan hari ini.
”
”
Norman Erikson Pasaribu (Sergius Mencari Bacchus: 33 Puisi)
β€œ
pada waktu yang semakin renta aku hanya mampu menuliskan sebait cerita tentang rasa ini yang tanpa ujung seiring denyut degup didalam palung padamu.. bacalah seperti lengkung pelangi setelah gerimis sebelum malam membungkam dalam selambu kelam atau seperti rona lazuardi pada serambi petang itulah gubahan tentangmu dari hati terdalam sampai ketika gulita menyunting sepi aku hanya mampu memahat sebaris doa dalam sedangkup iklhas bertengadah menggiring mimpi indah dalam setapak lelapmu hingga kau akan terjaga pada pagi yang rindu kepada waktu... aku titipkan rindu yang tak terjeda
”
”
Beething
β€œ
Kukirim kisah yg membuatmu tersenyum tuk menutup malam ini. Esok masih ada hari cerah penuh Rahmah Airmataku terjatuh beberapa butir,, Kuanggap sebagai tanda rasa tulus dariku.. meskipun rasa tulus, sesungguhnya tak nampak dengan mata lahiriyah.. …Namun hentikan jari ini dapat membuatmu tersenyum Anggun.. Duhai dirimu yg entah dimana semoga dapat merapat bersamaku menemani bulan hingga embun mengering..
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
Kekasih, pernah adalah kata paling musibah, perintah yang menghantarkanmu kepada punah. Kekasih, pernah adalah denyut paling wabah, titah yang memenjarakanmu ke dalam musnah. Kekasih, setelah kata itu, kaubelah aku dari dirimu. Aku yang serakah pada salah, kau yang kalah pada amarah. Kita kisah yang rekah. Kekasih, setelah kata itu, kaupecah aku dari utuhmu. Aku yang rebah pada serapah, kau yang payah pada pasrah. Kita kisah yang pisah.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
HIKAYAT ADAM Sebab bagiku kau masih serupa ibu yang melahirkanku yang menuntunku berjalan dan mengajariku berlari. Namun mengapa tak juga lepas dahagaku daripadamu? Meski telah kureguk engkau hingga tumpas tandas. Hingga kempis payudaramu hingga perlahan surut laut dan air matamu. Hingga padam langit dan seluruh jagat raya. Hingga kalam sang malaikat diam-diam merenggut segenap kejahatan dan dosa-dosaku. Meski kutahu belaka, betapa sia-sia seluruh perjalanan ini. Bukankah engkau sendiri yang waktu itu menghalangi diriku memakan buah yang ranum dari perbendaharaanmu yang sengaja tak kausembunyikan? Buah syajarah yang kautanam di taman purbawi. Kebun yang telah berabad jadi rumahku tapi tak pernah sungguh-sungguh aku miliki. Mengapa kaularang aku memetik khuldi yang kausediakan bagiku di taman itu? Apakah demi menguji kesetiaanku pada dirimu? Sementara kauijinkan sabasani itu tumbuh menjulang tinggi dan berbuah lebat. Sekalipun engkau masih menerimaku sebagai buah kandung yang engkau lahirkan sendiri dengan kedua tanganmu. Dan tidaklah aku engkau turunkan dari patuk taring si ular beludak. Ia yang telah membuatku terusir dari rumah. Sepetak tanah yang memang kauperuntukkan bagi diriku sejak mula pertama kauhadirkan aku ke dunia ini. Sungguhpun harus kuarungi samudra duri ini sekali lagi, sebagai si alif dari golongan yang paling daif. Sebagaimana perempuan penerbit nafsi itu kaucuri dari tulang rusukku saat aku lelap tertidur. Sepanjang pasrah kasrah telah mengubah rambut di kepalaku menjadi setumpukan uban. Sepanjang kematian demi kematian sengaja kau timpakan di atas kepala anak cucuku. Adakah sempat kaudengar aku berkeluh-kesah? Meski aku mahfum belaka, ya bila karena semua itu aku tak akan pernah kau perkenankan singgah ke rumahmu lagi. Kecuali kau biarkan aku datang sebagai perempuan lecah, jaharu yang paling hina atau fakir papa yang kelaparan. Sekalipun telah letih jiwaku meretas sepi, hingga percik lelatu itu menitik sekali lagi dari ujung jarimu. Bukan sebagai yang garib, yang gaib atau yang hatif. Melainkan karena semata-mata semesta cinta. Cinta yang sekalipun tak akan pernah mengubah diriku menjadi zaim, zahid atau zakiah. Namun sungguh, cuma itu satu-satunya cinta yang berani menentang tajam mata pisau sang mair.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Kusimpan semua bunyi dalam sunyi. Biar kaurasa, bahwa diam adalah suara seisi dada. Duka memang bukan perkara mata, tetapi melihat kauberkhianat dengan mesra, mulutku jadi bernafsu untuk bergema, β€œManusia yang gemar berdusta, tak ubahnya rongsokan yang bernyawa”. Ke mana angin surga yang kaujejalkan di telingaku dengan penuh asa? Tak lain hanya neraka yang didempul kata-kata. Kaubilang, perasaan bisa habis. Seperti batang rokok yang ludes dikunyah api. Siapa peduli? Nyatanya, dia merekat pada waktu. Dia tidak akan bisa habis. Namun berubah.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Seketika saya teringat dengan buku diary yang waktu itu hampir tiap hari saya tulis. Bagi saya, mencurahkan perasaan ke dalam buku harian sangat berguna, karena dapat membantu saya melalui masa-masa sulit, pada saat sedih, merasa tidak dicintai, merasa tidak diakui, atau saat saya merasa bodoh, sementara nggak ada seorang pun yang mau mendengarkan. Saya bisa menuliskan marah, harapan, ketakutan, kecemburuan dan lain-lain. Buku itu juga menjadi tempat yang strategis untuk menuangkan gagasan, cerita pendek, atau puisi, juga menyimpan khayalan tentang kesuksesan, kekayaan, dan cinta. Intinya, menulis diary adalah cara saya berteriak tanpa harus membangunkan orang-orang di sekitar, juga cara untuk membangun ketabahan untuk terus maju dan berkembang.
”
”
Nailal Fahmi (Menulis Cinta dan Keyakinan)
β€œ
MaghfirahMU Titip rindu untuk RasulMu.. Dengan sejuta shalawat dalam keheningan malam.. Airmataku terlalu keruh untuk diusap... Setidaknya ini sebagai ungkapan taubatku yang tersirat.... Sembari melantunkan kata-kata ini.. Diriku seperti senyap dalam ruang sempit penuh hewan yang tak kukenal... Mungkinkah itu cerminan amalku...??? Ya Rabb........ Betapa congkaknya Aku dalam nestapa.. Sombong menembus atmosfer batas aturan-aturan.... SyariahMu menuntunku .. Kenapa diriku masih bergelayutan dalam hiruk-pikuk hedonisme.. Detik-detik sakral telah Kau buka.. Segenap jiwa dan raga kini kupasrahkan... Aku tak sanggup lagi bersua.. Bahkan berkutik mencari oksigen dunia.. Ya Rabb... Ceburkanlah diriku dalam lautan MaghfirahMu... Astaghfiruka Waatubu ilaik....
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
aku kembali lagi ke dalam elok puisi mencari pelepasan atau sekedar rindu maukah ikut bersamaku menjadi burung terbang bebas pada lanskap senja maukah ikut bersamaku menjadi kabut pada segenggam gelap subuh maukah ikut bersamaku menjadi embun di daun atau ingin tetap berpilu perih dengan cinta yang kau sembunyikan sendiri Akhirnya, aku kembali lagi ke dalam lorong sunyi puisi mencari pelepasan atau sekedar rindu maukah ikut bersamaku
”
”
Nailal Fahmi (Mencari Jalan Pulang)