Pejuang Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Pejuang. Here they are! All 24 of them:

β€œ
Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan.. Meloncati rasa suka dan tidak suka.. Melampaui batas cinta dan benci.. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat.. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Alloh lebih tahu tentang kita..
”
”
Salim Akhukum Fillah (Jalan Cinta Para Pejuang)
β€œ
setiap pejuang bisa kalah dan terus-menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah (Prahara Budaya, h. 187)
”
”
Pramoedya Ananta Toer
β€œ
Siapa yang menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas, dia mendapat kehormatan sebagai mujahid, pejuang Allah. Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu, dia akan diganjar dengan gelar syahid, dan berhak mendapat derajat premium di akhirat nanti. Tidak main-main, Rasulullah sendiri yang mengatakan agar kita menuntut ilmu dari orok sampai menjelang jatah umur kita expired. Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.
”
”
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
β€œ
Para pecundang terlalu sering mendengarkan kekhawatiran di dalam hati mereka sendiri, sementara para pejuang sejati tidak lagi memikirkan beban yang mereka pikul
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Harus menjadi pemberani pada hidup yang dipilih, harus menjadi pejuang pada hidup yang di luar pilihan.
”
”
Ophan Bunjos (BIN)
β€œ
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
”
”
Salim Akhukum Fillah (Jalan Cinta Para Pejuang)
β€œ
Indonesia adalah sebuah republik yang didirikan oleh para pejuang kemerdekaan, cendekiawan, wartawan, dan aktivis politik yang sangat yakin bahwa kapitalisme adalah faktor utama di balik penindasan dan kekuasaan sistem kolonial. Mereka umumnya sangat nasionalis. Tokoh-tokoh yang paling menonjol di kalangan pejuang muda kemerdekaan ini, seperti Soekarno, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka, sangat dipengaruhi oleh berbagai gagasan kiri di Eropa pada tahun 1920-an dan 1930-an. Bahkan tokoh-tokoh yang paling terdidik secara profesional dalam ilmu ekonomi di antara mereka, sepert Mohammad Hatta atau Prof Sumitro Djojohadikusumo, pendiri fakultas Ekonomi UI, atau tokoh yang memiliki pengalaman praktis dalam dunia administrasi ekonomi, seperti Sjafruddin Prawiranegara, tidak terbebas dari pengaruh demikian.
”
”
Rizal Mallarangeng (Mendobrak Sentralisme Ekonomi: Indonesia 1986-1992)
β€œ
Paduka!!! sang lemah di antara hamba tuan ini meradang; . manusia menulis sejarah Di tangan bedil berdarah Dan malam di umpat Di antara jam malam ketat Remaja dengan batu amarah Melempari zirah - zirah tak mau enyah #andradobing
”
”
andra dobing
β€œ
Hanya mereka yang bisa menjiwai mental para pahlawannya yang akan meraih prestasi-prestasi gemilang.
”
”
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
β€œ
Tuan-Tuan, aku tidak ingin disebut seorang veteran. Sampai masuk ke liang kubur aku ingin menjadi pejuang ubtuk Republik Indonesia - Dr. Douwes Dekker
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
panglima sebelum terlewat, pintaku kembalilah ke medan perang jika kau masih memilih menjadi pejuang. (Catatan di Kertas Lusuh Buat Panglima Perang)
”
”
Sahrunizam Abdul Talib
β€œ
Kemerdekaan adalah warisan pejuang. Kita memikulnya dengan tanggung jawab sejahterakan masa depan anak cucu.
”
”
Susilo Bambang Yudhoyono
β€œ
Bukan hanya aku yang kehilangan, tapi seantero sekolah juga merasakan lubang kehampaan. Ia bukanlah sosok guru yang sering mencuri waktu demi kepentingan sendiri. Bukan pula pribadi yang kerap mengambil handphone dalam saku tanpa peduli muridnya pintar atau diam tak mengerti. Ia tak tampak seperti orang kebanyakan. Oknum guru yang tak merasa khianat walau kerap datang terlambat. Mereka yang hanya mengingat hak sementara kewajiban cuma dicatat. Pendidik yang selalu memberi tugas tapi jarang memperjelas. Pegawai yang membanggakan sertifkasi tanpa memikirkan kualitas beriring prestasi. (Pejuang Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)
”
”
Yoza Fitriadi (Dunia Tanpa Huruf R)
β€œ
Kadang-kadang memang terasa olehnya bahwa heroisme dan patriotisme wanita di jaman revolusi ini terletak pada kepalangmerahan saja! Tapi ia tak akan meninggalkan kejujurannya. Ia cintai kejujurannya. Dan ia yakin melalui kejujurannya ia pun dapat berbakti kepada revolusi. Ia merasa dirinya pejuang, berjuang dengan caranya sendiri.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Larasati)
β€œ
Duta Besar, betapa senangnya bertemu dengan Anda! Para pelarian? Upeti? Semuanya dalam kondisi baik. Kita akan berbincang setelah makan malam. Mari kami tunjukkan ruangan Anda. Ya, karpetnya dan sutranya bagus, bukan―ini yang terbaik. Segelas anggur, mungkin? Anda suka gelasnya? Ini semua milik Anda. Oh, dan setelah makan malam, para gadis menari. Anda sudah melakukan perjalanan panjang. Gadis-gadis ini khusus dipilihkan untuk mengembalikan semangat para pejuang besar seperti Anda.
”
”
John Man (Attila the Hun)
β€œ
Bung Karno, besok aku akan digantung. Aku meninggalkan dunia yang fana ini dengan hati gembira, pergi ke tiang gantungan dengan keyakinan dan kekuatan batin karena aku tahu Bung Karno akan melanjutkan perjuangan ini yang juga merupakan peperangan kami. Teruslah berjuang Bung Karno, balikkan perjuangan sejarah untuk semua kami yang sudah pergi mendahului sebelum perjuangan itu selesai" - Seorang Pejuang Kemerdekaan Yang Digantung Di Ciamis Melalui Surat Yang Diselundupkan Kepada Bung Karno
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Sukarno adalah seorang satria. Pejuang seperti satria boleh saja tersungkur, tapi dia akan bangkit kembali. Waktunya tidak lama lagi.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Berjuang itu adalah soal meraih peluang menjadi pejuang.
”
”
Aris Kurniyawan
β€œ
Setiap manusia punya cara masing-masing dalam mencintai negeri ini. Mari berjuang! Berjuang untuk menjadi pejuang yang memperjuangkan nilai-nilai kebaikan.
”
”
Ulilamrir Rahman (Founder IYALE INSTITUTE)
β€œ
Sebagai pejuang kita rela berkorban asal saja semua jelas dan transparan.
”
”
Bacharuddin Jusuf Habibie
β€œ
Mana mungkin seorang ibu tergamak membunuh anaknya sendiri? Aku juga manusia seperti kamu, punya hati dan perasaan. Bezanya, aku mengangkat senjata dan tinggal di dalam hutan kerana berlindung daripada serangan penjajah, dan kamu tidak.
”
”
Azzah A.R. (Shamsiah Fakeh: Pejuang, Pemimpin dan Perempuan)
β€œ
Pertempuran pasti akan berlangsung sengit: para pejuang tidak hanya harus mengatasi lawan-lawan mereka, tetapi juga ketidakpedulian rekan sebangsanya sendiri yang untuk mereka jugalah pejuang-pejuang itu mengangkat senjata. Dan, ketika pertempuran untuk emansipasi pria sedang berangsung, maka para perempuan pun akan bangkit
”
”
Kartini (Letters of a Javanese princess (The Norton Library, N 207))
β€œ
Para pejuang tahu, bahwa sewaktu-waktu mereka harus siap masuk ke dalam pertempuran. Itu sebabnya mereka selalu siaga agar tidak pernah lengah. Bila waktu pertempuan itu tiba mereka sudah siap. Dan mereka juga tahu, bila salah satu pertempuran yang paling berat adalah mengalahkan diri sendiri.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Semangat Api Murni Apakah kita sungguh-sungguh sedang terhimpit oleh kesulitan? Ketika para pemimpin saling melemparkan agitasi dan mosi tidak percaya. Siapa yang benar dan tidak? Siapa yang harus kita ikuti? Kita tidak bisa melihat keluar dan lalu memproklamirkan diri sebagai seorang pejuang atau pemberontak. Kita tidak menjadi pahlawan dengan cara seperti itu. Kita tidak bisa melakukannya tanpa berusaha melihat ke dalam diri. Apakah kita sudah bercermin tanpa membuat kacanya retak? Apakah kita sungguh berdiri atas kemauan kita sendiri atau atas kehendak orang lain? Apakah kita berjuang dalam semangat api yang murni? Apakah kita sudah mampu melepaskan diri dari motif-motif yang membuat kita terbelenggu oleh kepentingan diri sendiri? Apakah kita telah siap untuk berjihad dan menjadi syuhada?
”
”
Titon Rahmawan