Nuansa Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Nuansa. Here they are! All 8 of them:

Penulis perjalanan berkelana ke tempat-tempat yang jarang terjamah, melukis nuansa lewat tulisan.
Agustinus Wibowo (Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah)
Buku-buku memang penting untuk membantu kita menajamkan minda dan mengingati ilmu yang kita pelajari tetapi ilmu yang sebenar adalah ilmu yang telah dipelajari dan sentiasa terkesan di hati.
Khairyn Othman (Nuansa Kota Merah)
Kebanyakan buku tentang penderitaan keluarga orang yang dianggap terlibat G-30-S tahun 1965 ditulis dengan kemarahan. Buku ini malah mengalir dengan nuansa ketabahan dan keuletan menempuh ujian sejarah. Dan muaranya adalah pencerahan hidup dan kesyukuran
Ahmad Tohari (Berpijak di Dunia Retak: Catatan Keluarga Penyintas Tragedi 1965)
Jika kau sudah hidup selama aku, kau akan mengerti bahwa kekejaman dan kemuliaan hanyalah nuansa yang berbeda dari warna yang sama.
Khaled Hosseini (And the Mountains Echoed)
Senja di musim panas selalu mempesona.
Eka Awaludin
Ya. Menyenangkan bisa terbang melayang. Aku sering mimpi terbang.” Kata Nuansa. “Sekarang terbang menjadi nyata. Terbang adalah wujud dari kebebasan. Ketakberikatan terhadap segalanya akan membuat dirimu mampu terbang.
Haditha (Anak Pohon)
Jangan pernah mengecilkan setitik kebaikan yang bisa kita lakukan. Jika kebaikan hanya bisa dilakukan melalui tulisan, mari kita bersama untuk saling menguatkan. Masing-masing kita bisa berbagi walau dengan sedikit bait kata. Berharap dunia akan semakin banyak dipenuhi nuansa cinta.
Andy Sukma Lubis (Bait Cinta Sang Musafir)
Ini bukan sekadar kumpulan cerita. Ini sejarah, penggalan sejarah dari negara-bangsa yang__setelah hampir satu abad__ belum saja selesai dengan diri mereka sendiri. Apapun yang dikatakan oleh pejabat resmi pemerintah, kalangan cendekiawan dan kaum terpelajar, juga para politisi dan aktivis sosial, semuanya terlalu sering berbeda dengan apa sebenarnya yang dialami nyata dan dirasakan oleh jelata awam, warga terbanyak di negeri ini. Mereka punya nalar dan pandangan hidup sendiri terhadap setiap kejadian, termasuk yang menjadi bagian langsung maupu tak langsung dari peristiwa-peristiwa besar nasional atau bahkan global. Seperti kumpulan cerpen ini, karya-karya sastra-lah yang terbukti selama ini paling mampu mengungkapkan kembali ‘sejarah orang kebanyakan’ itu dengan penuh nuansa dan kedalaman yang sulit ditemukan dalam karya-kaya ‘ilmiah akademis
Roem Topatimasang (Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali: kumpulan cerpen)