Lidah Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Lidah. Here they are! All 100 of them:

β€œ
Lidah boleh dipercaya waktu merasa; wajar dicuriga sebaik bersuara.
”
”
A. Samad Said (Bisik Warna)
β€œ
Lama aku memandang ke semburan-semburan lidah api yang meleleh ke bawah itu. Elok, ya, indah. Banyak yang kejam keji tampak indah dari kejauhan.
”
”
Y.B. Mangunwijaya (Burung-Burung Manyar)
β€œ
Lidah memanglah tidak bertulang, tapi janji tetap janji kan!
”
”
Noor Suraya (Langsir Biji Remia)
β€œ
Ada sesuatu yang hilang setiap kali kau bertemu dengan teman lamamu. Kata lama dalam istilah tersebut seolah menjadi pengekang yang membekukan lidah. Kau akan kehabisan kata-kata, bahkan meski kau menyimpang kenangan manis bersamanya. Kau tahu kau tak akan bisa kembali ke masa-masa itu, dan itulah yang membuatmu membujur kakuβ€”mengutuk kelalaianmu sendiri untuk mengklaim balik posisi yang seharusnya sudah menjadi milikmu: seorang teman. Tapi kau tahu kau tidak bisa melakukannya. Kau bukanlah temannya lagi.
”
”
Alicia Lidwina
β€œ
Kalau aku memarahimu, itu berarti aku mencintaimu. Aku melampiaskan marahku kepada orang-orang terdekat dan paling kusayangi. Ibaratnya merekalah papan peredam suaraku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Demi tercapainya cita-cita kita, para pemimpin politik tidak boleh lupa bahwa mereka berasal dari rakyat, bukan berada di atas rakyat.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Apa yang harus kuseru jika lidah tertikam sepi yang enggan beranjak, kecuali mengadu pada lamunan "nadaku sumbang, suaraku pincang. Ini bukan lagu yang kumau.
”
”
Lan Fang (Perempuan Kembang Jepun)
β€œ
Kehilangan adalah pahit yang tak pernah dikecap lidah.
”
”
Avianti Armand
β€œ
sejarah menjadikan orang bijaksana, puisi menjadikan orang fasih lidah, matematika menjadikan orang cerdik, filsafat menyebabkan orang berpikir dalam, moral menjadikan orang bersikap sungguh-sungguh, logika dan ilmu berpidato menjadikan orang berani mengeluarkan pendapat.
”
”
Francis Bacon
β€œ
perempuan tu aslinya pemalu. malunya pada mata, lalu perempuan pejam. malu juga ada pada wajah, lalu perempuan tunduk. perempuan itu juga sangat malu pada lidah, lalu perempuan diam.
”
”
Bahruddin Bekri (Penulis Yang Disayang Tuhan)
β€œ
Ir. Soekarno, ijazah ini suatu saat dapat robek dan hancur menjadi abu. Dia tidak abadi, ingatlah, bahwa satu-satunya hal abadi adalah karakter dari seseorang. Kenangan terhadap karakter itu akan tetap hidup, sekalipun dia mati.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Jangan arahkan sudut pandangmu pada sesuatu yang belum tentu bisa kau lihat. Itu hanya akan melemparkanmu pada keterasingan dimana rasa syukur sering hanya sebatas ujung lidah.
”
”
Asma Nadia (Love Sparks In Korea (Jilbab Traveler))
β€œ
Kesabaran adalah kekuasaan. Pergunakanlah untuk memupuk semangat, meredakan kemarahan, meredam angkara murka, mengubur rasa iri, menekan kesombongan, menahan lidah, mengekang tangan, sampai tiba waktunya anda memanen seluruh hasilnya.
”
”
Og Mandino
β€œ
...orang Bali mempunjai kepertjajaan... kalau gunung Agung meletus ini berarti bahwa rakjat telah melakukan maksiat.
”
”
Sukarno (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
putriku menaiki lidah petir. membangunkan setiap raksasa malas. mengejarnya hingga sudutsudut kebun hidup. menggambar pertentangan dan kehancuran.
”
”
Dorothea Rosa Herliany (Santa Rosa)
β€œ
Jangan bikin kepalamu menjadi perpustakaan. Pergunakan pengetahuanmu untuk diamalkan - Swarni Vivekananda
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Sebuah otobiografi tak berbeda dengan pembedahan mental. Sangat sakit. Melepas plester pembalut luka-luka dari ingatan seseorang dan membuka luka-luka itu, banyak diantaranya yang mulai sembuh terasa perih.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Lidah itu lembut namun kadangkala kata yang terucap lebih keras dari kayu yang terpasak ke tanah
”
”
Shahzy Hana
β€œ
Kala sang lidah tak sanggup bicara, hati mendenting gitar pun mengalun, lantunkan kata tak mungkin terucap.
”
”
Toba Beta (My Ancestor Was an Ancient Astronaut)
β€œ
Aku amat mencintai falsafah solat Hatim. Bahawa dia berdiri dengan kewaspadaan dengan membayangkan Allah di hadapannya. Betapa syurga yang nyaman di kanan dan lidah gergasi api menyala di kiri. Begitu juga malaikat memerhati dari arah belakang. Ketika itulah dia sebenarnya meletakkan nasib imannya di atas siratul mustaqim kerana mungkin ini adalah solat terakhirnya.
”
”
Mawar Safei (Kumpulan Cerpen Narasi Gua dan Raqim)
β€œ
Pelangi dan tempayan emas di hujung pelangi adalah aksara kata-kata yang lahir mulus dari mulut ahli-ahli politik yang pandai bersilat lidah bermain kata-kata. Bagi golongan budayawan dan intelektual umumnya yang lebih penting bukannya janji-janji emas di hujung pelangi tetapi apakah upaya kita dalam melayari kehidupan ini. Yang penting adalah rasa kasih, rasa hormat, rasa empati, rasa cinta dan bukannya harapan emas di hujung pelangi.
”
”
Raja Ahmad Aminullah (Minda Tertawan: Intelektual, Rausyanfikir dan Kuasa)
β€œ
Bukankah hubungan internasional itu adalah hubungan antar manusia dalam skala yang lebih besar?
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Ada begitu banyak kemalangan, namun dari semua itu kebodohanlah yang tinggal menetap. Orang-orang bodoh melihat, mendengar dan merasakan seperti orang-orang lain, akan tetapi mereka sama sekali tidak memiliki pemahaman atas diri sendiri dan keadaan di sekelilingnya. Berusaha memahami si bodoh adalah suatu tindakan yang sia-sia, pada akhirnya tanggapan mereka hanya akan membangkitkan amarah dan kejengkelan. Kebodohan serupa botol yang memiliki lubang di dasarnya, Seberapa pun banyaknya kebaikan dan pengetahuan yang kita tuang ke dalamnya ia akan berlalu dengan sia-sia. Mereka yang termasuk ke dalam golongan orang-orang bebal adalah mereka yang menukar sahabatnya dengan uang, dan menggantikan saudaranya dengan kilau emas dan permata. Hati orang bodoh ada dalam lidahnya dan dengan hal itu ia menggembar-gemborkan kelebihannya yang tak lain adalah sebuah omong-kosong. Sebaliknya, lidah orang bijak ada adalam hatinya dan ia memeliharanya dengan sangat hati-hati agar tidak mengucapkan hal-hal yang tidak perlu. Dan bahkan, hidup orang bebal jauh lebih buruk dari kematian. Orang-orang bebal dan dungu hanya akan menjadi beban bagi kehidupan, karena seumur hidup mereka tak pernah mau belajar. Kebodohan adalah batu pejal yang dibuang orang ke dalam sungai karena menghalangi orang yang akan lewat. Kebodohan punya banyak nama dan mereka menunjukkan wajahnya dalam berbagai wujud. Aku dapat menyebutkan sejumlah di antaranya, yaitu: egoisme dan keras-kepala, bebal dan degil, sikap anarkhi yang membabi buta, sikap acuh-tak acuh dan ketidak-pedulian, pembenaran diri sendiri, tak mau mendengar nasehat, dan kecerobahan yang tak terobati.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Anda tidak bisa menemui semua orang di seluruh dunia secara pribadi, tetapi Anda bisa menemui mereka lewat halaman-halaman buku. Anda adalah ahli pidato terbesar setelah William Jennings Bryan. Anda menawan hati jutaan pendengar di lapangan terbuka. Mengapa tidak berusaha mencapai jumlah pendengar yang lebih besar lagi?
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku boleh saja dianggap tukang bercinta, tetapi aku bukanlah pembunuh seorang gadis remaja.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Sarinah mengajarku untuk mencintai rakyat. Rakyat kecil.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Maaf, Bapak-Bapak. Aku adalah pemberontak dan akan selalu memberontak. Aku tidak mau didikte di hari pernikahanku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Terpikir olehku, bila Sang Penyelamat dari Indonesia berniat membebaskan rakyatnya, haruslah ia dapat menyelamatkan dirinya sendiri lebih dulu.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Tuan-Tuan, aku tidak ingin disebut seorang veteran. Sampai masuk ke liang kubur aku ingin menjadi pejuang ubtuk Republik Indonesia - Dr. Douwes Dekker
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Lebih oenting dari bahasa kata-kata yang tertulis adalah bahasa yang keluar dari lubuk hati.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku ini bukan apa-apa tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku oenyambung lidah rakyat.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
sebuah jeti di bandar tumpat adalah lidah kelu terjelir dari mulut kuala menyambut bahasa angin yang lelah dari laut china.
”
”
Awang Abdullah (Sajak-sajak Telegram)
β€œ
Bila benar sweet seventeen itu sakral, maka jelas kali ini aku berharap lebih dengan amat sangat. β€œSemoga huruf R musnah dari peredaran,” pintaku sepenuh hati dengan suara yang amat pelan. (Dunia Tanpa Huruf R)
”
”
Yoza Fitriadi (Dunia Tanpa Huruf R)
β€œ
mereka berperang demi mencipta kematian menyerahkan kehidupan ke nafsu anjing-anjing mereka berperang demi mencipta kekalahan menyerahkan kemenangan ke gonggong anjing-anjing mereka berperang demi mencipta kekhuatiran menyerahkan ketenangan ke jantung anjing-anjing mereka berperang demi mencipta kepahitan menyerahkan kemanisan ke lidah anjing-anjing (mereka berperang demi mencipta kebinatangan menyerahkan kemanusiaan ke otak anjing-anjing) (Malam Anjing-anjing Mengintip Bangkai)
”
”
Zaen Kasturi (Katarsis)
β€œ
Sekalipun dililit oleh rumput-rumput kemelaratan, bunga-bunga kasih sayang tetap mengelilingiku. Aku akhirnya menyadari bahwa kasih sayang menghapus segala yang buruk. Hasrat untuk mencintai telah menjadi salah satu kekuatan pendorong dalam hidupku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku ingin melihat kehidupan. Aku milik rakyat. Aku harus melihat mereka, aku harus mendengarkan mereka, dan bersentuhan dengan mereka. Aku merasa bahagia kalau berada di tengah mereka. Bagiku mereka adalah roti kehidupan. Aku membutuhkan massa rakyat.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
INI. Ini leherku boleh potong... hayo, boleh penggal kepalaku... kalian bisa membunuhku .... tapi aku tidak pernah mau mengambil resiko untuk melakukan pertumpahan darah yang sia-sia, hanya karena kalian hendak melakukan sesuatu menurut kemauan kalian.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kau adalah sisa pahit yang terjahit di pangkal lidah, yang tak mampu kutelan saat cangkir kopi terakhir menyudahi malam-malamku... Kau adalah sisa hangat yang melekat di ujung selimut, yang tak rela kutarik saat pagi yang bengis menghabisi mimpi-mimpiku...
”
”
Sam Haidy (Malaikat Cacat)
β€œ
Aku bagai seekor burung elang yang dipotong sayapnya. Setiap kali Inggit memandangiku, setiap kali pula darah menetes dari urat darahnya. Memang terasa lebih berat melihat orang yang kau cintai menghadapi penderitaan daripada bila kau mengalami sendiri penderitaan itu.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Bagaimana aku bisa mengetahui apa yang akan terjadi terhadap diriku? Siapa yang dapat menceritakan bagaimana kehidupanku di masa depan? Itulah sebabnya aku selalu menolak hal ini, karena aku yakin bahwa buruk-baiknya kehidupan seseorang hanya dapat dinilai setelah dia mati.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku telah memperhatikan, kalau engkau membelah dada seseorang (laki-laki) termasuk aku sendiri maka akan terbatja dalam dadanja itu bahwa kebahagiaan dalam perkawinan baru akan tertjapai apabila si isteri merupakan perpaduan dari pada seorang ibu, kekasih dan seorang kawan. Aku ingin di ibui oleh teman hidupku. Kalau aku pilek, aku ingin dipidjitnja. Kalau aku lapar, aku ingin memakan makanan jang dimasaknja sendiri. Manakala badjuku kojak, aku ingin isteriku menambalnja.
”
”
Sukarno (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
bahwa sumber segala kisah adalah kasih; bahwa ingin berawal dari angan; bahwa ibu tak pernah kehilangan iba; bahwa segala yang baik akan berbiak; bahwa orang ramah tidak mudah marah; bahwa seorang bintang harus tahan banting; bahwa untuk menjadi gagah kau harus gigih; bahwa terlampau paham bisa berakibat hampa; bahwa orang lebih takut kepada hantu ketimbang kepada tuhan; bahwa pemurung tidak pernah merasa gembira, sedangkan pemulung tidak pelnah melasa gembila; bahwa lidah memang pandai berdalih; bahwa cinta membuat dera berangsur reda; bahwa orang putus asa suka memanggil asu; bahwa amin yang terbuat dari iman menjadikan kau merasa aman.
”
”
Joko Pinurbo (Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi)
β€œ
Karno, di atas segalanya engkau harus mencintai ibumu. Tapi berikutnya engkau harus mencintai rakyat kecil. Engkau harus mencintai umat manusia.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Makahan waktu itu nasibku adalah untuk menaklukkan, bukan untuk ditaklukkan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku pergi tidur dengan pikiran untuk merdeka. Aku bangun dengan pikiran untuk merdeka. Dan aku akan mati dengan cita-cita ini di dalam dadaku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Itulah sebabnya mengapa persoalan-persoalan Asia harus diselesaikan dengan cara Asia.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Semboyan negeri kami adalah Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Sememangnya mengkritik jauh lebih mudah berbanding mengubah. Hanya yang benar-benar berani terjun ke lapangan dan menyantuni masyarakat sahaja memahami, bahawa perjuangan dakwah ini bukan hanya dengan lidah atau jari, tetapi dengan amal yang bersifat taghyir. Sesungguhnya jalan dakwah ini sukar, yang sanggup sahaja akan melaluinya. Bersabarlah, dan teguhkanlah kesabaranmu..
”
”
Muzaf Ahmad
β€œ
IBU - Aku tak pernah tahu. Apa itu. Arti seorang Ibu. Lalu. Sampai di satu hari rabu. Ada bayi membiru. Lahir dari rahim yang tercabik ngilu. Dan kamu, Datang dengan tangisan terbungkam lidah kelu. Meski merintih bak tersayat sembilu. Kini, kau dan aku. Saling menatap haru. Tersadar, berada di perbatasan babak baru. Menjadi satu. Dihujam ribuan peluru. Atas nama rindu.
”
”
Karunia Fransiska
β€œ
Begini. Sebuah otobiografi tidak ada nilainya, kecuali jika si penulis merasa kehidupannya tidak berguna. Kalau dia memganggap dirinya orang besar, karyanya akan menjadi subjektif. Tidak objektif. Otobiografiku hanya mungkin jika ada keseimbangan antara keduanya. Sekian banyak yang baik-baik supaya dapat mengurangi egoku dan sekian banyak yang jelek-jelek sehingga orang mau membeli buku itu. Kalau dimasukkan yang baik-baik saja, orang akan menyebutku egois, karena memuji diri sendiri. Sebaliknya memasukkan yang jelek-jelek saja akan menimbulkan suasana mental yang buruk bagi rakyatku sendiri. Hanya setelah mati dunia ini dapat menimbang dengan jujur, apakah Sukarno manusia yang baik ataukah manusia yang buruk? Hanya di saat itulah dia baru dapat diadili.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kopi adalah minuman yang ajaib, setidaknya bagi lidah orang Melayu, karena rasanya dapat berubah berdasarkan tempat. Keluhan istri soal suami yang tak mau minum kopi di rumah - padahal bubuk kopinya sama seperti di warung kopi - adalah keluhan turun temurun. Alasan kaum suami kompak, bahwa kopi yang ada di rumah tak seenak kopi di warung. Cinta di Dalam Gelas - Andrea Hirata (hlm.27)
”
”
Andrea Hirata (Cinta di Dalam Gelas)
β€œ
Sering kali aku duduk di beranda Istana Merdeka, seorang diri. Beranda itu tidak begitu bagus. Separuh tertutup awning untuk mengurangi panas dan sinar matahari, satu-satunya perabotannya adalah kursi rotan tanpa kain pelapis yang tidak dicat dan meja bertaplak kain batik bikinan negeriku. Satu-satunya hak khusus yang diberikan padaku karena jabatanku yang tinggi adalah sebuah kursi dengan bantal di atasnya. Itulah yang disebut dengan "Kursi Presiden". Dan aku duduk di sana. Dan menatap. Dan memandang keluar ke taman indah dan menyegarkan, yang tanamannya kuatur dengan tanganku sendiri. Dan aku merasa sangat kesepian. Aku ingin berbaur dengan rakyat. Itulah yanh menjadi sifatku. Tetapi sekarang aku tidak dapat lagi berbuat demikian. Sering aku merasa tercekik, napasku mau berhenti, apabila aku tidak bisa pergi keluar dan bersatu dengan rakyat jelata yang melahirkanku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Bung Karno, besok aku akan digantung. Aku meninggalkan dunia yang fana ini dengan hati gembira, pergi ke tiang gantungan dengan keyakinan dan kekuatan batin karena aku tahu Bung Karno akan melanjutkan perjuangan ini yang juga merupakan peperangan kami. Teruslah berjuang Bung Karno, balikkan perjuangan sejarah untuk semua kami yang sudah pergi mendahului sebelum perjuangan itu selesai" - Seorang Pejuang Kemerdekaan Yang Digantung Di Ciamis Melalui Surat Yang Diselundupkan Kepada Bung Karno
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Seorang diktaktor memiliki suatu partai di belakangnya yang selalu siap mengambil kekuasaan. Sukarno tidak punya. Sukarno tidak memiliki organisasi yang mendukungnya. Seorang diktaktor memerintah dari tahtanya. Soekarno tidak berada di tengah rakyat. Sukarno adalah rakyat. Tidak, kawan, aku bukan Hitler. Jika benar bahwa seorang pemimpin yang dikaruniai daya tarik dan wibawa untuk menggerakkan orang banyak itu seorang diktaktor, biarlah dikatakan aku seorang diktaktor yang berbuat kebajikan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku perintahkan kepadamu untuk menyebar tentara ke desa-desa. Isilah seluruh lembah dan bukit. Tempatkan anak buahmu di setiap semak belukar. Ini adalah perang gerilya total 100 persen. Sekalipun kita harus kembali melakukan amputasi tanpa obat bius dan mempergunakan daun pisang sebagai perban, jangan biarkan dunia berkata kemerdekaan kita dihadiahkan dari dalam tas seorang diplomat. Perlihatkan kepada dunia bahwa kita membeli kemerdekaan itu dengan mahal, dengan darah, dengan keringat dan tekad yang tak kunjung padam.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Engkau tahu apa artinya Indonesia? Indonesia adalah pohon yang kuat dan indah itu. Indinesia adalah langit yangbiru dan terang itu. Indonesia adalah mega putih yang bergerak pelan itu. Ia adalah udara yang hangat. Saudara-saudaraku yang tercinta, laut yang menderu-deru memukul-mukul ke pantai di waktu senja, bagiku adalah jiwanya Indonesia yang bergolak dalam gemuruhnya gelombang samudera. Bila kudengar anak-anak tertawa, aku mendengar Indinesia. Bila aku menghirup untaian bunga, aku menghirup Indonesia. Inilah arti tanah air kita bagiku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Banyak orang yang berkaki telanjang, tetapi mereka bukan orang yang revolusioner. Banyak orang berpangkat tinggi memakai sarung, tapi mereka bekerja sepenuh hati untuk penjajah. Jadi yang menandakan seseorang itu revolusioner adalah perjuangan yang dilakukannya. Kita adalah sepasukan tentara saudara-saudara.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Tetap wartawan-wartawan terus saja menulis bahwa aku ini seorang 'budak Moskow'. Baiklah kujelaskan sekali lagi dan untuk terakhir kali. Aku bukan, tidak pernah dan tidak mungkin menjadi seorang komunis. Aku membungkukkan diri ke Moskow? Setiap orang yang pernah dekat dengan Sukarno mengetahui, dia memiliki ego yang terlalu besar untuk bisa menjadi budak dari seseorang, kecuali budak dari rakyatnya. Aku memiliki ego. Itu kuakui. Tapi apakah seorang yang tanpa ego bisa mempersatukan 10.000 pulau menjadi satu bangsa. Dan aku memang tinggi hati. Siapa pula yang tidak demikian? Bukankah setiap orang ingin mendapat pujian?
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku telah melakukan kesalahan dalam hidupku. Di masa silam aku telah mengakuinya dan pengakuan itu menimbulkan kekuatan. Tetapi keberanian dari seseorang terletak pada keyakinannya bahwa dia telah bertindak benar. Aku tidak akan hidup, jika tidak yakin dengan kuat dan pasti, bahwa apa yang kukerjakan waktu itu adalah benar. Kalau tidak begitu aku merupakan orang yang lemah.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Bila kawan-kawan menhingatkan aku untuk beristirahat atau pensiun untuk memelihara diriku, aku menjawab "Pensiun? Aku tidak bisa. Aku tidak bisa menjalani sisa hidupku dalam keadaan damai dan bebas dari ketakutan akan pembunuhan. Tidak. Aku harus bekerja untuk bamgsaku sampai tarikan nafas terakhirku." Selain itu, kemana aku pergi? Aku tidak memiliki rumah sendiei. Tidak ada tanah. Tidak ada tabungan. Lebih dari sekali aku tidak mempunyai sisa uang untuk pengeluaran rumah tanggaku. Di sebuah negara, Duta Besar kami terpaksa membeli piyama untukku. Satu-satunya piyama presiden sudah sobek. Negara menyediakan tempat tinggal dengan cuma-cuma, bebas pemakaian listrik, empat buah mobil resmi dan tiga di garasi untuk tamu negara, BUKAN 15 mobil pribadi seperti diberitakan oleh sebuah majalah luar negeri, dan mereka membelikan pakaian seragamku. Tetapi akulah satu-satunya presiden di dunia yang tidak punya rumah sendiri. Baru-baru ini rakyatku menggalang dana untuk membangun sebuah gedung buatku, tapi di hati berikutnya aku melarangnya, ini bertentangan dengan pendirianku. Aku tidak mau mengambil sesuatu dari rakyatku. Aku justru ingin memberi mereka.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Demokrasi Indonesia, yang banyak disalahpahami di luar negeri kami, didasarkan pada prinsip mufakat, bukan pada jumlah suara. Kami tidak lagi memakai sistem demokrasi Barat ini yang didasarkan atas suara terbanyak, dimana 51 persen suara berhak untuk menang sementara yang 49 persen menggerutu. Sebagaimana yang telah kami alami dengan 40 partai politik, golongan yang tidak puas membalas dengan menghantam lawannya. Ini adalah jalan yang baik bagi suatu bangsa yang masih muda ubtuk menghadapi perkembangannya sendiri. Untuk mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi Indonesi di atas mana Undang-Undang Dasar '45 disusun, aku menyarankan musyawarah untuk mufakat, suatu modus operandi yang asli dari suku-suku bangsa Indonesia. Selama beribu-ribu tahun para kepala desa dari Kepulauan Indonesia menjalankan pemerintahan dengan duduk bersama di sebuah dewan, dimana setiap suku itu mengajukan masalahnya melalui alasan-alasan yang menyakinkan. Setelah itu, salah seorang akan berkata, "Alasan saudara memang baik, tetapi aku tetap berfikir lebih baik begini." Yang lain berkata "Saya tidak sepenuhnya setuju, tapi memang ada beberapa hal yang baik dari pendapat Saudara itu." Musyawarah selanjutnya mengambil dari sini dan sana, itulah akhirnya yang disebut mufakat. Singkat kata, setiap orang menyumbangkan suatu pemikiran. Dalam Demokrasi Terpimpin yang menjadi unsur kunci adalah kepemimpinan. Setelah mendengarkan pandangan umum dan pandangan yang menentang, pemimpun rapat menyimpulkan pokok-pokok yang dibahas menjadi satu keputusan yang disetujui setiap pihak. Tidak ada pihak yang menang secara mutlak dengan menyingkirkan pihak lain. Hanya kepemimpjnan yang kuat yang mampu memadukan keputusan terakhir, kalau tidak demikian sistem ini tidak akan berjalan. Sang Pemimpin, apakah dia seorang kepala desa, apakah dia Bung Karno, ataukah dia seorang menteri yang berwibawa, menggabungkan sejumlah pendapat si anu, ditambah sedikit pendapat si polan, dengan selalu memperhatikan untuk menggabungkan berbagai pendapat yang berlawanan. Kemudian dia menyajikan hasil terakhirnya dan berkata, "Baiklah, Saudara-saudara, beginilah jadinya dan saya harap saudara semua setuju..." Ini tetap demokratis, karena setiap orang memberikan pendapatnya. Mengatakan hal ini sebagai sistem komunistis, jelas sangat menggelikan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
1. Dari balik tingkap ini aku sengaja mengintaimu, memasang kamera pada jalusi untuk melihatmu mencumbui malam. Seperti gerimis yang baru saja turun, menggiringmu melewati teras rumah tetangga lalu sengaja menggeletakkan tubuhnya di atas sofa abu abu yang dulu engkau beli dari pesta Sri Ratu. Tangan tangan hujan tidak meronai pipimu dengan warna merah jambu melainkan coklat tua agar senada dengan jaket yang dikenakannya. Walau, ia hanya seorang penjaga yang membawa suar kemana mana. Namun ia juga adalah samudra tak bernama yang tak urung menelikung tubuhmu dengan kata luas tak terperi. Sebagaimana kata kata rayuan yang diucapkannya bergema bersama lantunan tembang tembang lawas yang ia rekam sepekan sebelumnya dari sebuah aplikasi di internet. Ia tak menyembunyikan tangannya yang sibuk menggali harta karun jauh ke dalam lubukmu. Membiarkan pikiranmu terbang melayang ke pelataran Sukuh, ke atas puncak arca garuda di Cetha dan lalu melayap jauh hingga ke Khajuraho. Menangkap semburat lidah api yang asyik menyigi setiap detail relief candi yang akan membuat nafas kalian tersengal sengal. Memanggil awan dan memetakan semua rencana perjalanan wisata mimpi kalian ke Thailand, Bhutan, Nepal, Burma, India, Sri Lanka, Maladewa hingga ke China. Pada lukisan Lee Man Fong engkau menjelmakan dirimu menjadi seorang gadis Bali yang bertelanjang dada. Bersimpuh di bawah pohon sambil memantrakan puja. Sementara aku terjatuh dan terjerembab berungkali dari loteng ini dengan kaki yang goyah dan juga patah. Tak sekali kali berani beranjak hanya untuk sejenak menghela nafas. Karena lelaki pembawa suar itu telah menaikkan tubuhmu ke atas kereta berkuda dan menjelmakan dirimu menjadi seorang permaisuri. Seperti paduka Sri Ranggah Rajasa yang menyunting Ken Dedes di balik kejayaan Singosari. Ia sungguh lelaki pemberani yang tak gentar mengajakmu menari. Menjelajahi gunung, lembah, kebun dan persawahan di bawah naungan pohon pohon banyan di pinggiran jalan. Melewati sekumpulan bocah yang tengah bermain gundu, gobak sodor dan sunda manda. Engkau tak menghiraukan mereka dengan bising lagu dangdut di balik suara desahanmu. Menancapkan lembing pada setiap cubitan bibir yang bernafsu menyadap getah dari busung dadamu. Tajam gigi taring dan juga geraham yang menerakan sebuah marka rahasia di atas jenjang lehermu. Sedang mataku terantuk gelap yang berjatuhan di bawah pintu palka yang merapuh ini, saat layar mulai terkembang dan lelaki keturunan nelayan itu menggeser lunas perahumu di atas lidah ombaknya.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Tetapi disetiap negeri pada suatu waktu ada saja pengacau yang mencoba mengalihkan kekuasaan pemerintah ke dalam tangannya sendiri.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Memang sering pihak ketiga campur-tangan dalam menyelesaikan suatu konflik, tetapi bla mereka nyata-nyata melakukan pemboman terhadap kami, ini sudah lebih dari intervensi.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Andaikan Pope berangkat dari pangkalan Inggris atau Amerika, apakah kami tidak patut marah dan mengutuk negara-negara imperialis yang mencoba hendak mengadakan subversi di negeri kami?
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Negara Republik Indonesia tidak mungkin memerangi dirinya sendiri. Pilih satu di antara dua, Sukarno-Hatta atau partai komunis yang membentuk pemerintahan Sovyet di bawah Alimin dan Muso. Dengan rahmad Tuhan Yang Maha Esa, Sukarno akan memimpin rakyat menuju Indonesia Merdeka yang tidak tunduk kepada negeri manapun juga.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Seseorang tidak mungkin mendarar, memuat senjata, mengisi bahan-bakar, menerima suplai, diberi pengamanan, laporan cuaca dan yang lain-lain, tanpa izin. Anda dan pemerintah Amerika bermain api. Apakah anda menyadari, bahwa kalau satu pihak menyokong pihak lawan, pihak lain pun bisa membantu kami? Cara minta bantuan itu mudah sekali, hanya dengan satu kedipan mata para sukarelawan dari negara-negara yang sudah mengajukan diri segera berkumpul. Tetapi kami tidak berbuat demikian. Akibatnya, dapat berupa perang dunia ketiga.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Satu revolusi adalah sebuah rantai panjang, yang menghubungkan penjungkirbalikan yang satu dengan yang lain.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku masih memimpin satu revolusi, sekalipun hanya revolusi dari "tuntutan yang semakin meningkat". Ini berarti hidup menurut hukum revolusi: hantam lawan-lawanmu. Membunuh atau dibunuh. Memenjarakan atau dipenjarakan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Sebagai sahabat yang lebih tua, Amerika bisa memberi kami nasihat. Tetapi jangan mencampuri urusan kami. Kami telah melihat pelaksanaan kapitalisme dan demokrasi Barat melalui bangsa Belanda. Kami tidak ingin menerapkan sistem itu. Biarkan kami berkembang dengan satu metode baru yang sesuai dengan kepribadian kami. Itu bukanlah sesuatu yang bisa diekspor, tetapu sebaliknya kami juga tidak akan mengimpor doktrin-doktrin yang tidak sesuai untuk kami.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kalau engkau membenci seseorang, tentu engkau akan mencintai orang yang menendangnya pergi.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Suatu waktu kita dapat mengibarkan bendera kita sendiri, bebas dari semua kekuasaan asing.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Seorang pemimpin tidak berubah karena hukuman. Aku masuk penjara untuk memperjuangkan kemerdekaan, dan aku meninggalkannya dengan tujuan yang sama.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Menghukum Sukarno berarti menghukum seluruh pergerakan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Dalam masalah pribadi maupun politik, aku sering menimbulkan teka-teki pada orang lain. Biasanya para presiden duduk bersandar dan menunggu untuk dilayani. Sukarno tidak. Aku baru merasa bahagia kalau orang yang berada disekitarku merasa bahagia.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Seandainya Amerika dapat mengerti perasaan kami dan ketidaknyaman kami, dia akan menyadari bahwa lautan dollar takkan dapat merebut hati kami.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Semuanya dihadapkan padaku! Aku menjadi pusat dari taufan. Setiap orang datang kepadaku, setiap orang merobek-robek aku. Tidak seorangpun datang kepada Hatta. Atau Syahrir. Atau kepada kalian. Tetapi mereka datang kepadaku. Aku memiliki pemuda di satu pihak, para pemimpin yang lebih tua dipihak lain, pemimpun agama di lain pihak lagi. Hatta menarik aku ke satu jurusan. Syahrir menarik aku ke jurusan lain lagi. Tapi aku harus mengikuti hati nuraniku sendiri. Karena hanya itulah suara yang tenang dan tidak dikuasai oleh perasaan yang semata-mata.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku sering menghabiskan waktuku sebelum tidur untuk memikirkan masa depan, tapi dengan usia setua ini, pikiranku sering terbang ke masa lalu. Dan aku memikirkan semua yang telah kami capai. Dengan gembira aku melayangkan pikiran pada kenyataan-kenyataan yang memuaskan, seperti harapan hidup orang Indonesia. Sekarang angka itu 55 tahun. Di zaman Belanda 35 tahun. Pada waktu sekarang jumlah dokter sudah mencapai angka 5000, ahli farmasi 500. Dan terdapat 4000 buah balai kesejahteraan ibu dan anak, yang sebelum ini tidak ada sama sekali. Sekarang 70 juta rakyat Indonesia bebas dari penyakit malaria, sedangkan dulu tiap tahunnya 30 juta harus menderita. Kami sekarang menghasilkan kina sebanyak 90 persen dari produksi dunia, yang berarti 20 persen melebihi produksi tahun 1950; semen, minyak kelapa sawit, pupuk, karet, dan minyak bumi, semua ini pun menunjukkan peningkatan sejak kemerdekaan. Produksi makanan bertambah dua kali lipat dan kami telah menghentikan impor ikan, dan ada keuntungan yang tetap dalam ekspor kayu dan hasil hutan. Tambahan lagi, seluruh kemajuan kami dalam ketrampilan kerja nampak luar biasa. Di zaman kolonial, seluruh perusahaan antar-pulau dikuasai Belanda. Sekarang kami mengembangkan armada dagang sendiri. Semua perkebunan seperti tembakau, teh, dan tebu ditambah lagi dengan perusahaan-perusahaan kopra dan bahan-bahan rempah yang dulunya 100 persen dikuasai Belanda, sekarang dijalankan sendiri oleh bangsa Indonesia. Di bidang militer, angkatan bersenjata kami adalah yang terbesaru di Asia Tenggara. Kemajuan di bidang pendidikan kami menduduki nomor satu. Perhatikan sekolah-sekolah menengah kami. Pada awalnya kami cuma memiliki 32 buah. Tapi kini berjumlah 2000. Ini menunjukkan kemajuan yang 60 kali lipat. Program kami sedemikian maju, sehingga menjadi contoh bagi negara-negara Asia lainnya. Di bidang sosial kamipun telah melangkah dengan pesat. Dengan emansipasi kaum perempuan, kami tidak hanya membanggakan tampilnya para menteri perempuan, melainkan juga lebih dari 100 hakim perempuan. Di samping itu ada juga program mendidik dari rumah ke rumah jutaan rakyat kampung mengenai cara membuat tungku sehingga asapnya keluar dan tidak mengumpul di dalam rumah yang menyebabkan kerusakan mata; bagaimana cara membuat kakus sehingga rakyat kampung yang sederhana pun belajar mengenai sanitasi; dan bagaimana membuat pondok bambu pakai jendela sehingga cahaya dan udara bersih dan kesehatan mengaliri hidup masyarakat. Tapi yang lebih membanggakan adalah kenyataan ketika India sekarang sedang berjuang untuk satu bahasa persatuan dan Tiongkok belum memiliki bahasa persatuan, rakyat Indonesia yang tersebar di 10.000 pulau, semua berbicara dalam bahasa Indonesia.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Ya, aku orang yang bersifat adil. Aku kasih tahu apa yang harus kau lakukan. Kalau engkau bisa lulus ujian, kami akan membolehkanmu masuk. Nah, di sana ada danau dengan sebuah titian yang sangat kecil terentang di atasnya. Kalau engkau bisa selamat meniti ke seberang, aku jamin engkau diterima - St. Petrus
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Dari pertumpahan darah ini, dimana banyaj saudara-saudaraku menjadi korban, terbukti bahwa Indonesia tidak pernah menyerah. Kami tidak mau mengalah terhadap kolonialisme kembali, TIDAK!
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Sudah merupakan suratan nasib Sukarno, untuk menyusun pergerakan yang membuat dia masuk penjara, lalu dibuang, tapi kemudian dia akan membebaskan kita semua. Sukarno bukan lagi milik orangtuanya. Karno sudah menjadi milik rakyat Indonesia. Kami harus menerima kenyataan ini - Ibu
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Seseorang tidak akan secara sukarela mempertahankan negerinya, kecuali jika dia seorang patriot yang penuh semangat. Perasaan kebencian terhadap sekutu yang anda akan tanamkan harus diperkuatvdengan perasaan cinta kepada tanah air yang sifatnya positif sebagaimana yang kuajarkan. Seseorang yang akan memimpin pasukannya dalam medan pertempuran harus memiliki sesuatu untuk apa dia berjuang.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Bebek berjalan beramai-ramai, tetapi burung elang terbang sendirian.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kekayaan Indonesia selama ratusan tahun dirampok oleh perusahaan asing, tak ada dari keuntungan itu ditanamkan lagi di bumi Indonesia. Berbeda dengan seorang patriot yang mencintai tanah tumpah darahnya, bangsa yang menjajah kami tidak memelihara tanah jajahan itu. Mereka menghancurkannya. Kami tidak terlibat dalam hal ini, tetapi kami menjadi pewaris-pewarisnya.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Tanpa punya pengalaman sedikitpun, Indonesia harus membangun mulai dari awal.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Film seharusnya menjadi alat untuk meningkatkan solidaritas antar bangsa di dunia, bukan untuk menghancurkannya. Inilah cara yang murah untuk menunjukkan keramahan kepada kami. Tanpa dollar. Sekadar membuat film yang menunjukkan Amerika menyukai kami. Ternyata di dunia khayalpun Amerika membuat kami terpecah-pecah.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Menurut para pakar, dibutuhkan tiga dasawarsa untuk membentuk satu generasi baru.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku sendiri tidak takut akan keselamatan diriku, tapi rakyatku yang selalu diliputi kekuatiran.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Ketika aku melangkah ke mimbar, aku dibentengi oleh tubuh mereka yang membentuk tameng dari darah dan daging. Siapapun yang ingin mendekatiku, terlebih dulu harus menembus beberapa lapisan manusia.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kita tidak membenci orang Belanda. Kita hanya membenci pemerintah kolonial. Tetapi bila ada seseorang yang lapar atau menderita sakit, kita sendiri akan membagi makanan atau darah kita kepadanya untuk mengurangi penderitaannya. Politik adalah politik, tapi perikemanusiaan adalah perikemanusiaan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Telah terbukti dalam sejarah keagamaan dan politik, bahwa usaha untuk menindas seorang pemimpin, akan membuat namanya semakin hidup di hati rakyat.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku bertanya kepada Saudara-Saudara semua: Siapakah yang dapat membelenggu suatu bangsa jikalau semangat bangsa itu sendiri tidak mau dibelenggu?
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Cara paling mudah untuk mendekati rakyat adalah mendekati Sukarno - Sakaguchi
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku tidak begitu memikirkan benda-benda duniawi seperti uang. Hanya orang yang tak pernah menghirup apinya nasionalisme dapat larut dalam hal-hal sepele seperti itu. Kemerdekaan adalah makanan yang membuat aku hidup. Ideologi, idealisme. Makanan dari jiwa. Semua inilah makananku. Aku sendiri hidup dalam kekurangan, tapi apa salahnya? Bekerja sama dengan partaiku dan rakyatku menuju kemerdekaan, untuk semua itulah aku hidup.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku akan menanamkan bibitbya dan Jepang akan memupuknya.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kesakitan yang dirasakan oleh siapa saja ini hanyalah kerikil di jalan menuju kemerdekaan. Langkahilah dia. Kalau engkau jatuh karenanya, berdirilah kembali dan terus berjalan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Waktu itu aku tidak mengerti maknanya. Buju itu menceritakan bagaimana daun-daun kayu yang sudah cokelat dan kering harus jatuh untuk memberikan tempat kepada pucuk yang hijau dan baru. Tiga dasawarsa kemudian barulah aku mengerti.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Dari dua putraku dan tiga putriku dari Fatmawati, semuanya, kecuali Guntur, tinggal di Istana Merdeka bersamaku. Guntur tidak sedekat sebagaimana seharusnya. Dia anak ibunya. Aku tidak dapat menyalahkan dia. Karena aku juga begitu. Dia kuliah di Institut Teknologi Bandung, sama seperti ayahnya dulu, dimana dia mengambil jurusan listrik dan mata pelajaran yang sangat kusukai, perencanaan kota. Aku serahkan masa depannya pada sang nasib, dengan hanya satu doaku untuknya semoga dia tidak menjadi presiden. Itu adalah kehidupan yang sangat berat.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Dengan setiap rambut di tubuhku, aku hanya memikirkan tanah airku. Dan tidak ada perlunya bagiku melepaskan beban dari dalam hatiku kepada setiap pemuda yang datang kemari. Aku telah mengorbankan hidupku untuk tanah ini. Tidak jadi soal kalau ada yang menyebutku kolaborator, karena aku tidak perlu membuktikan kepada mereka atau kepada dunia apa yang telah kulakukan. Halaman-halaman dari Revolusi Indonesia akan ditulis dengan darah Sukarno. Sejarahlah yang akan membersihkan namaku.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kita tidak akan menjadi negara untuk satu orang atau satu golongan tetapi semua buat satu, satu buat semua, semua buat satu.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)