Kata Ilham Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Kata Ilham. Here they are! All 12 of them:

β€œ
Aku menemukan kebahagiaan sendiri, melukiskan sesuatu dengan kata-kata.
”
”
Ilham Aidil (Hari Ini dan Esok)
β€œ
Aku tak ingin menghentikan kata-kataku begitu saja sebelum tercipta sebuah karya.
”
”
Ilham Aidil (Hari Ini dan Esok)
β€œ
Puasanya orang kasmaran, tak mengenal kata berbuka dan lebaran. Mereka menyebutnya: Rindu.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Canda, kini terendap kembali dalam sebuah kata yang kita sebut perpisahan
”
”
Ilham Aidil (Hari Ini dan Esok)
β€œ
Karena terbentuknya cinta, tidak cukup hanya berhenti di kata β€˜nyaman’ saja, tetapi juga ada kata β€˜kepercayaan’.
”
”
Ilham Gunawan (Mawar Abu-Abu)
β€œ
Kekasih, pernah adalah kata paling musibah, perintah yang menghantarkanmu kepada punah. Kekasih, pernah adalah denyut paling wabah, titah yang memenjarakanmu ke dalam musnah. Kekasih, setelah kata itu, kaubelah aku dari dirimu. Aku yang serakah pada salah, kau yang kalah pada amarah. Kita kisah yang rekah. Kekasih, setelah kata itu, kaupecah aku dari utuhmu. Aku yang rebah pada serapah, kau yang payah pada pasrah. Kita kisah yang pisah.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Tak bisakah aku mencinta, sebanyak kata tanpa kecupan tanda baca? Hingga jumlahnya, tak lagi kuasa diwakili angka-angka dan aksara. Tak bisakah aku mencinta, seluas surga yang tak muat di kepala? Hingga megahnya, melebihi dosa-dosa manusia di dunia.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Kusimpan semua bunyi dalam sunyi. Biar kaurasa, bahwa diam adalah suara seisi dada. Duka memang bukan perkara mata, tetapi melihat kauberkhianat dengan mesra, mulutku jadi bernafsu untuk bergema, β€œManusia yang gemar berdusta, tak ubahnya rongsokan yang bernyawa”. Ke mana angin surga yang kaujejalkan di telingaku dengan penuh asa? Tak lain hanya neraka yang didempul kata-kata. Kaubilang, perasaan bisa habis. Seperti batang rokok yang ludes dikunyah api. Siapa peduli? Nyatanya, dia merekat pada waktu. Dia tidak akan bisa habis. Namun berubah.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Lewat kata, aku melihat telaga di matamu. Darinya, aku mendengar arus di pipimu. Olehnya, aku merasakan ramai kesepianmu. Katanya, dunia ini sudah luber akan kata-kata, dan itu; Iya. Tetapi, bagaimana puisi berkata tanpa kata? Api tanpa nyala. Sial! Aku ditimpa cinta hanya dari potongan kata. Cinta dan kata: Dua hal fana. Sebrengsek-brengseknya kata, paruh tetap butuh berkata. Bisakah cintaku tumbuh pada tubuhmu dari tiadanya kata?
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Setiap hari orang-orang sibuk meludah kata, tanpa tahu bagaimana cara mengunyahnya. Setiap hari orang-orang sibuk berkumur-kumur kata, tanpa tahu bagaimana cara menelannya.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Pada setiap jantung puisiku, kaulah huruf yang berdenyut di degupnya. Pada setiap jasad puisiku, kaulah kata yang bernapas di rongganya. Pada setiap nadi puisiku, kaulah darah yang mengalir di dalamnya.
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Percayalah! Perempuanmu lebih suka mendengar kata β€œMaaf” dari bibir lelakinya, daripada harus disuapi kata β€œNanti”.
”
”
Ilham Gunawan