β
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.
β
β
Tere Liye (Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)
β
Impian harus menyala dengan apa pun yang kita miliki,
meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun itu retak-retak
β
β
Iwan Setyawan (9 Summers 10 Autumns)
β
Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan itu semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu".
β
β
Tere Liye (Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah)
β
Jangan pisahkan dirimu dari binatang."
"Biar apa, Ayah?"
"Biar kamu tidak sombong jadi manusia," ujarnya sambil tersenyum.
β
β
Dee Lestari (Partikel)
β
Allah takkan bebankan hamba-Nya dengan apa yang dia tak mampu!
Hidup tak selalunya lawa
Tak selalunya ada pelangi
Kalau nak kata a bed of roses pun, duri-durinya tetap ada
Kadang-kadang... bilamana βmalapetakaβ tu datang, terasa macam kena gelek ke bumi dek ahli sumo
Rasa macam dah tak mampu bangkit
Rasa macam dah tak mampu hela nafas
..." live well or hell you choose May Allah bless....
β
β
Hlovate (Rooftop Rant)
β
Kamu bener-bener selalu ngedapetin apa yang kamu mau ya?" | "Nggak semuanya. Karena aku belum memiliki kamu lagi." - Good Fight
β
β
Christian Simamora
β
Ketika Hitler mulai membuas maka kelompok Inge School berkata tidak. Mereka (pemuda-pemuda Jerman ini) punya keberanian untuk berkata "tidak". Mereka, walaupun masih muda, telah berani menentang pemimpin-pemimpin gang-gang bajingan, rezim Nazi yang semua identik. Bahwa mereka mati, bagiku bukan soal. Mereka telah memenuhi panggilan seorang pemikir. Tidak ada indahnya (dalam arti romantik) penghukuman mereka, tetapi apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran.
β
β
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
β
Jangan percayai apa yang orang katakan mengenai kamu, Alice. Not at all of them are true." .- Julian
β
β
Winna Efendi (Truth or Dare)
β
Kenapa tidak anda katakan saja kepadanya?" gumamnya akhirnya.
Mikail menyentakkan kepalanya, "Apa?"
"Semuanya, seharusnya dia tahu semuanya, itu akan membebaskannya dan juga membebaskan anda.
β
β
Santhy Agatha (Sleep with the Devil)
β
Apa yang tersimpan dalam dada, tak mampu dijangkau oleh mata. Karenanya lisan menjadi penanda, wajar orang menilai lewat kata.
β
β
Felix Y. Siauw
β
Sahabat saya adalah orang yang berbahagia. Ia menikmati punggung ayam tanpa tahu ada bagian lain. Ia hanya mengetahui apa yang sanggup ia miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki.
β
β
Dee Lestari (Rectoverso)
β
Harapan, kata Vaclav Havel, "bukanlah keyakinan bahwa hal-ikhwal akan berjalan baik, melainkan rasa pasti bahwa ada sesuatu yang bukan hanya omong kosong dalam semua ini, apa pun yang akan terjadi akhirnya".
β
β
Goenawan Mohamad (debu, duka, dsb. : Sebuah Pertimbangan Anti-Theodise)
β
Kita berteman, bukankah seharusnya kita saling jujur kepada satu sama lain, apa pun yang terjadi? Dengan begitu, tidak akan ada yang merasa menyesal, tidak ada yang saling menyalahkan, dan tidak ada yang merasa bersalah." - Chiyo.
β
β
Winna Efendi (Tomodachi (SCHOOL, #2))
β
quote
Quotable Quote
βMimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan⦠sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
β
β
Donny Dhirgantoro (5 cm)
β
Aku sudah diperalat oleh seseorang yang merasa punya segala-galanya, menjebakku dalam tantangan bodoh yang cuma jadi pemuas egonya saja, dan aku sendiri terperangkap dalam kesempurnaan palsu, artifisial! serunya gemas, "Aku malu kepada diriku sendiri, kepada semua orang yang sudah kujejali dengan kegomalan Ben's Perfecto."
Gombal? Aku positif tidak mengerti.
"Dan kamu tahu apa kehebatan kopi tiwus itu?" katanya dengan tatapan kosong, "Pak Seno bilang, kopi itu mampu menghasilkan reaksi macam-macam. Dan dia benar. Kopi tiwus telah membuatku sadar, bahwa aku ini barista terburuk. Bukan cuma sok tahu, mencoba membuat filosofi dari kopi lalu memperdagangkannya, tapi yang paling parah, aku sudah merasa membuat kopi paling sempurna di dunia. Bodoh! Bodoooh!" Filosofi Kopi
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Akan tetapi, hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
β"Biarpun hatimu terluka karena kegagalan cintamu pada seseorang,tapi percayalah rasa itu lebih berharga daripada ketika hatimu hampa. Tanpa mencintai, kamu tidak akan tersakiti,namun kamu juga tidak pernah bahagia. Apa artinya hidup kalau begitu?
β
β
Rina Suryakusuma (Lukisan Keempat (Amore 01))
β
Apa yang harus kuseru jika lidah tertikam sepi yang enggan beranjak, kecuali mengadu pada lamunan "nadaku sumbang, suaraku pincang. Ini bukan lagu yang kumau.
β
β
Lan Fang (Perempuan Kembang Jepun)
β
Apa boleh kita punya harapan, Ray?"
"Boleh, kenapa nggak?"
"Walaupun kelihatannya nggak mungkin?"
"Kenapa nggak mungkin?
β
β
Sefryana Khairil (Coming Home)
β
Dalam raga ada hati, dan dalam hati ada ruang tak bernama. Di tanganmu tergenggam kunci pintunya.
Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra. Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani.
Begitu lemahnya ia berbisik, sampai kadang-kadang engkau tak terusik. Hanya kehadirannya yang terus terasa, dan bila ada apa-apa dengannya, duniamu runtuh bagai pelangi meluruh usai gerimis.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Ada diajarkan oleh kaum Brahmana, orang kaya terkesan pongah di mata si miskin, orang bijaksana terkesan angkuh di mata si dungu, orang gagah berani terkesan dewa di mata si pengecut. Juga sebaliknya, Kakanda. Orang miskin tak berkesan apa-apa pada si kaya, orang dungu terkesan mengibakan pada si bijaksana, orang pengecut terkesan hina pada si gagah berani. Tetapi semua kesan itu salah. Orang harus mengenal mereka lebih dahulu.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Arok dedes)
β
Aku nggak mencari pembenaran apa pun lagi, Mira. Satu hal yang benar adalah aku mencintai kamu. Aku sangat mencintai kamu. Sejak sepuluh tahun lalu." Rayhan
β
β
Sefryana Khairil (Coming Home)
β
Habis ini, lalu apa? Kamu sendirian. Aku sendirian. Kenapa kita tidak berdua lagi saja? Apa artinya cinta yang tidak lagi sama? Memang cinta itu ada berapa macam?"
Aku tidak tau cinta ada berapa macam varian. Kau harus bertanya pada hatiku, karena dialah yang satu hari menutup dan mengucap, "cukup". Yang kutahu, cinta ini tersendat, dan hatiku seperti mau mati pengap. Kendati kusayang kamu lebih dari siapa pun yang kutahu.
"Enam tahun. Kita akan buang enam tahun itu begitu saja?"
Otakku merekam dan menyimpan kamu, kita, dan enam tahun ini. Hati tidak pernah menyimpan apa-apa. Ia menyalurkan segalanya.
"Kamu akan menyesal..."
Mungkin. Kini kita tak mungkin tahu.
β
β
Dee Lestari
β
Penyerangan apa pun yang tidak berhasil menghabisi kita, justru akan membuat kita semakin kuat. Penyerbuan apa pun yang tidak berhasil membenamkan kita, justru akan membuat kita berdiri semakin tegak.
β
β
Tere Liye (Pulang)
β
Jika penulis tidak mempertahankan prinsipnya, apa yang tinggal untuk ditulisnya?
β
β
Anna Lee (Mencari Mr. Charming)
β
Salah satu hal ajaib mengenai kehidupan.
Saat muridnya siap, sang guru muncul.
Saat pertanyaan diajukan, jawabannya datang.
Saat kita benar-benar siap menerima, apa yang kita butuhkan akan tersedia.
Ketika penduduk Venus siap menerima, orang-orang Mars siap memberi." (dikutip dari buku: Pria dari Mars, Wanita dari Venus)
β
β
John Gray
β
Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita. Hadiah mendadak,kabar baik, keberuntungan, harta benda yang datang,pangkat, jabatan, semua itu hakiki. Itu datang dari luar. Saat semua itu hilang, dengan cepat hilang pula kebahagiaan. Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, nasib buruk, itu semua juga datang dari luar. Saat semua itu datang dan hati kau dangkal, hati kau seketika keruh berkepanjangan."
" Berbeda halnya jika kau punya mata air sendiri di dalam hati. Mata air dalam hati itu konkret, Dam. Amat terlihat. Mata air itu menjadi sumber kebahagiaan tak terkira. Bahkan ketika musuh kau mendapatkan kesenangan, keberuntungan, kau bisa ikut senang atas kabar baiknya, ikut berbahagia, karena hati kau lapang dan dalam. Sementara orang-orang yang hatinya dangkal, sempit, tidak terlatih, bahkan ketika sahabat baiknya mendapatkan nasib baik, dia dengan segera iri hati dan gelisah.Padahal apa susahnya ikut senang.
β
β
Tere-Liye
β
Jangan percayai apa yang orang katakan mengenai kamu, Alice. Not at all of them are true." - Julian, Truth or Dare
β
β
Winna Efendi
β
Kau tak perlu menerima kehadiran mereka, tapi biarkan mereka hadir karena kita tak bisa menghakimi apa yang mereka lakukkan".
β
β
Moemoe Rizal (Bangkok: The Journal)
β
Mungkin seperti inilah yang disebut cinta. Sesakit apa pun ia menyakitimu, kamu tetap tidak akan bisa begitu saja menghapus perasaan itu dari hatimu.
β
β
Irin Sintriana (Prisoner of Ur Heart)
β
Katakan padaku. Kalau kau sudah minta maaf, tapi permintaan maafmu tidak diterima. Apa yang harus kau lakukan?
β
β
Ilana Tan
β
Siapakah yang dapat menjelaskan dengan memuaskan apa yang menyebabkan kita tersenyum atau tertawa? Gerak bibir yang menyunggingkan senyum atau gerak otot yang menggerakkan bibir, bahkan juga mulut dan rahang kita yang membentuk tawa:
apakah itu semua suatu fenomena fisik atau lebih daripada itu?
---"Kita dan Humor", Kompas, Mei 1996
β
β
Umar Kayam
β
Kita tidak pernah tau,apa di setiap hujan reda akan ada pelangi yang muncul.
Begitu juga hidup , terkadang kita harus bermandikan air mata untuk mencapai sebuah kebahagiaan.
β
β
Mitamura-Engyo
β
Dialogue isnβt about winning. Itβs about understanding.
β
β
Tania Israel (Beyond Your Bubble: How to Connect Across the Political Divide, Skills and Strategies for Conversations That Work (APA LifeTools Series))
β
Selama ini, kita selalu berpikir dan
memperjuangkan agar memiliki hidup yang
menenangkan. Sayangnya, kita lupa dan berjuang
agar memiliki mati yang menenangkan.
β
β
Alvi Syahrin (Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa)
β
Aku percaya apa pun pekerjaan yang dilakukan seseorang tertentu pasti mendatangkan manfaat, bentuknya bermcam-macam dan tidak nyata. Tidak mungkin orang melakukan sesuatu tanpa ada tujuan kalau bukan orang tersebut salah urat. (dari buku "Burung Terbang di Kelam Malam")
β
β
Arafat Nur (Burung Terbang di Kelam Malam)
β
Bukankah seseorang pelarian politik itu mesti ringan bebannya, seringan-ringannya? Ia tak boleh diberatkan oleh benda yang lahir, seperti buku ataupun pakaian. Hatinya terutama tak boleh diikat oleh anak isteri, keluarga serta handai tolan. Dia haruslah bersikap dan bertindak sebagai "marsuseββ (angkatan militer siap gempur) yang setiap detik siap sedia buat berangkat, meninggalkan apa yang bisa mengikat dirinya lahir dan batin.
β
β
Tan Malaka (Madilog)
β
Aku tak tahu.... Tapi, untuk saat ini, aku masih
belum bisa membayangkan apa yang akan
terjadi jika saat aku belajar mencintai, orang itu
pergi meninggalkanku. Aku tak tahu
apakah aku sanggup menghadapinya." (Erika)
β
β
Windhy Puspitadewi
β
Lalu, apa hidup mereka bahagia setelah diselamatkan?" tanyaku.
"Tentu saja Mbak, kan mereka sudah selamat."
"Apa mereka pasti bahagia hanya karena bisa hidup?"
"Saya yakin mereka akan menikmati hidup dan bersyukur karenanya."
"Kok tahu?
β
β
Soe Tjen Marching (Mati, Bertahun yang Lalu)
β
Seseorang yang menafikan dunia seharusnya seorang yang membiarkan dunia dalam cacatnya. Bumi, "dunia ini", telah diabaikan. Maka ganjil bila orang itu pada saat yang sama juga ingin meluluhlantahkan apa yang buruk sekarang, seakan yakin bahwa dunia layak diperbaiki. Ganjil pula bila ia percaya kepada Tuhan yang mengatakan bahwa membunuh seseorang sama artinya dengan membinasakan seluruh umat manusia, sebab Tuhan itu adalah Tuhan yang tak menyesali apa yang ia ciptakan sendiri.
β
β
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 6)
β
Aku ingin kamu tahu, walaupun aku menikahi orang lain, orang yang aku cintai sesungguhnya cuma kamu"| "Kalau benar kau mencintaiku, kenapa kau tidak mencoba memperjuangkannya?"| "Karena cinta saja tidak pernah cukup"| Lalu apa yang cukup untukmu?
β
β
Devania Annesya (Maya Maia)
β
...ingatan tak selalu apa adanya bahkan lebih sering berbeda dari kenyataan. Ingatan sering liar sendiri, mengalir ke tempat yang ia suka, mencari-cari kenyamanan dan menghindari kepedihan. Ingatan sepertinya bukan diciptakan untuk kebenaran sebab ia tak bisa menjamin ketepatan catatan dan pengkodean rangkaian peristiwa."
.cover belakang.
β
β
Bagus Takwin (Rhapsody Ingatan: Kumpulan Cerita)
β
Dari semua macam kopi yang pernah kusesapi, aku paling suka kopi yang ada tanganmu di setiap seduhannya. Kopi yang cangkirnya, tak bercampur dengan penghuni kedua matamu.
Apa arti seduhan kopi tanpa sisi yang tak terisi?
Sesepi hati perempuan yang penantiannya tak kunjung dilunasi.
β
β
Ilham Gunawan
β
Pertama-tama, dengan mengetahui apa itu cinta, kita akan mengetahui Tuhan. Dan ketika kita mengetahui Tuhan, kita juga jadi tahu apa itu cinta.
Itulah cinta, itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban.
β
β
Dee Lestari
β
Lagu-lagu yang ada dalam iPod seseorang itu mengungkapkan banyak hal tentang seseorang. hal-hal yang dia pikirkan, apa yang membuatnya sedih, dan apa yang membuatnya bahagia. Benda itu diisi dengan lagu-lagu yang mewakili perasaan-perasaan itu dalam hidupnya. Itβs their soundtrack, the story of their lives
β
β
Winna Efendi - Melbourne Rewind
β
Apakah arti relasi dengan orang terdekat atau teman hidup? Sebagian orang mengartikannya sebagai pendamping hidup dalam melewati suka dan duka, membina satu hubungan rumahtangga yang harmonis, bersama-sama meraih kesejahteraan keluarga. Aku pun demikian. Namun lebih jauh lagi, teman hidup bagiku adalah partner perjuangan. Sebuah relasi bisa saling memberi ruang bagi semangat positif masing-masing. Sejak berpacaran dengan Alva, dan memiliki niat serius untuk masuk ke jenjang pernikahan, aku tahu permulaan apa yang harus kami buat. Yang harus kami bina adalah melatih diri kami untuk menjadi "pembentuk" sukses satu sama lain. Dan pada akhirnya, menjadi sukses bersama. Relasi kami jangan saling mengubur potensi masing-masing, atau lebih parah lagi melumpuhkan hasrat untuk berkembang.
β
β
Alberthiene Endah (Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar)
β
aku ingat saat kau sadar, "mungkin menyenangkan bermain ayunan ditaman"
lalu kau mencobanya, sambil duduk manis diatasnya kau berkata "ini menyenangkan".
mungkin saat itu aku hanya diam dan tersenyum, jika aku bisa berkata pasti aku akan mengatakan, "mungkin kau sadar ini menyenangkan, tapi apa kau sadar kau tak sekalipun mengayunkan ayunannya??
β
β
nom de plume
β
Percayalah kepadaku dan jangan hiraukan apa yang dikatakan oleh Luna. Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, bahwa apapapun yang terjadi seburuk apapun yang dikatakan orang, kau bisa pegang satu hal yang pasti, bahwa aku mencintaimu. Amat sangat mencintaimu..." Rafael menundukkan kepala dan mengecupi jemari Elena, "Rasanya sangat sakit, ketika kau mencintai seseorang, tetapi tidak dipercaya. Rasanya seperti cintamu ini sampah dan dibuang begitu saja."
~Rafael Alexander
β
β
Santhy Agatha (Unforgiven Hero)
β
Saya berpikir, "Kenapa gue bisa optimis? Hmmmm..."
Terus terang saya bingung karena pertanyaan itu mengesankan: yang aneh itu saya. Bukan justru mereka yang pesimis terhadap Indonesia.
Saya, seperti jadi minoritas. Sebuah anomali.
Maka yang keluar dari mulut saya sambil menatap wartawan itu kebingungan adalah..
"Kalau orang-orang tahu apa yang saya tahu tentang Indonesia, mereka juga akan optimis...
β
β
Pandji Pragiwaksono (NASIONAL.IS.ME)
β
Kalau manusia sama sekali tidak pernah merasa putus asa, kita tidak akan tahu bagian mana dari diri kita yang tak sanggup kita singkirkan. Lalu kita akan tumbuh dewasa tanpa benar-benar mengerti apa saja yang bisa membuat kita gembira. Aku bahagia karena bisa menderita", Eriko (Kitchen)
β
β
Banana Yoshimoto
β
Kalau begitu mengapa dia tidak dikurung lama berselang?β
βKarena dia memakai topeng?β
βApa maksud anda, Dokter?β
βKita semua memakai topeng, Angeli. Sejak kita meninggalkan masa kanak-kanak, kita sudah diajar untuk menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya. Kita sudah diajar untuk menutup-nutupi kebencian dan ketakutan kita. β Suara Judd penuh wibawa. βTapi di bawah tekanan, Don Vinton akan menjatuhkan topeng dan memperlihatkan wajahnya yang telanjang.
β
β
Sidney Sheldon (The Naked Face)
β
Walaupun orang Yahudi yang berpengaruh tidak mengamalkan agama Yahudi, malah, seperti Einstein, mungkin menolak agama itu sama sekali, namun kesetiaan kepada nasib dan masa hadapan bangsa Yahudi amat mendalam. Mereka mempunyai tradisi ilmu yang lama, berpunca dari kitab Taurat dan tulisan Rabbi dan cendekiawan mereka. Mereka menghayati apa yang disebut oleh Eban sebagai "satu keghairahan mencari makna" (passion for meaning) yang telah membuat mereka berusaha mengharungi segala kesusahan sepanjang sejarah.
β
β
Wan Mohd Nor Wan Daud (Budaya Ilmu: Satu Penjelasan)
β
Dalam menjalani hidup ini, Nak, adakalanya kau akan sampai di jalan yang bercabang atau bersimpang. Bila demikian, jangan ragu-ragu memilih cabang atau simpang yang kelihatannya kurang atau jarang ditempuh orang."
"Bagaimana kalau nanti kita tersesat?" tanyaku.
"Kalau kita tersesat bukan berarti kita akan hilang dalam perjalanan", jawab emak. "Maka jangan ragu-ragu mengambil jalan yang tidak umum. Hasilnya bisa cukup memuaskan ... contohnya lihat apa yang kau alami sekarang. Setelah orang-orang melihat hasil ini, lama-lama mereka akan mengikuti langkahmu dan jalan ini lalu menjadi jalan orang banyak. Tapi kau tetap yang memulai, yang merintis. Ini berlaku baik dalam arti harfiah maupun secara kiasan.
β
β
Daoed Joesoef (Emak)
β
Tak apa.... Demi semua ilmu yang telah diserapnya dari bangku kuliah dan kepingan pengalamannya, demi pembentukan karakter diri. Ia merasa semua itu adalah tanggung jawab pribadinya atas sebuah impian hidupnya. Harga yang harus ditukarnya dengan sebuah pengalaman duduk di bangku kuliah dan sejuta pengalaman berharga lainnya. Utang yang harusnya bukan menjadi beban, tapi "investasi" hidupnya. Ia sadar, ada sebuah harga yang harus dibayar untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas pemikiran dan emosi, aktif, berprestasi, dan andal.
β
β
Adenita (23 Episentrum)
β
Hidup ini adalah perjalanan panjang. Kumpulan dari hari-hari. Di salah satu hari itu, di hari yang sangat spesial, kita dilahirkan. Kita menangis kencang saat menghirup udara pertama kali. Di salah satu hari lainnya, kita belajar tengkurap, belajar merangkak, untuk kemudian berjalan. Di salah satu hari berikutnya kita bisa mengendarai sepeda, masuk sekolah pertama kali, semua serba pertama kali. Dan kini kita penuh dengan kenangan masa kecil yang indah, seperti matahari terbit.
Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa, untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan.
Tapi sungguh, jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang. Mau sejijik apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah.
Peluklah semuanya. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?
β
β
Tere Liye (Pulang)
β
Seperti dinding kamar yang retak dan mulai berlumut, pagar besi yang merapuh oleh noda karat dan daun daun mangga yang luruh di pekarangan rumah, demikianlah kita membaca kehidupan. Begitu banyak kata yang seringkali susah untuk ditafsir seperti "nasib", "kebahagiaan" dan "kesempurnaan". Entah mengapa, Bunda masih berasa gamang saat berjalan di atas tangga batu yang menuju ke ruang tamu di rumah barumu. Serasa mendengar dering suara alarm yang bergelayut di dalam mimpi. Menyibak kabut dan pagi juga.
Bukankah kadang kadang kita merasa larut dalam kesunyian, meski riuh jalan raya bersicepat melawan waktu? Meninggalkan jejak langkah dalam segala ketergesaannya. Memaksa kita memungut semua peristiwa yang berhamburan di atas trotoar. Memaksa semua orang menitikkan air mata. Mengapa dalam momen momen serupa itu, kebersamaan dengan orang yang kita cintai justru berasa semakin berarti? Mengapa justru di tengah keramaian, kita bisa merasa begitu kesepian?
Begitulah, jarum jam berputar di sepanjang perjalanan berusaha keras mengabadikan semua peristiwa. Mentautkan satu angle dengan angle yang lain, memotret semua kejadian dari mata seekor jengkerik. Menatap tak berkedip gedung gedung megah yang angkuh berdiri, serupa monster monster yang siap merengkuh apa saja;
Lautan manusia berjejal keluar dari bandara, kerumunan lalat di atas tumpukan sampah di pasar, kelejat pikiran yang berlari lari mengejar matahari, kebimbangan yang tergugu di pojok terminal, harapan yang terkantuk kantuk di dalam bus kota dan seringai kerinduan akan masa depan yang belum pernah mereka lihat. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka kejar, Nak?
Sementara ada ribuan etalase dan pintu pintu mall yang terbuka dan tertutup setiap kali. Serupa mulut lapar menganga yang rakus mengunyah dan menelan semua kecemasan dan kegalauan yang bersliweran di balik pendar neon papan reklame. Bagaimanakah mereka -orang orang tanpa identitas ini- bisa menafsirkan takdir, relativitas waktu, dan mungkin juga mimpi?
β
β
Titon Rahmawan
β
Semua yang udah terjadi itu gak bisa diulang lagi."
"Kalau Tuhan udah menghendaki, kalian gak bisa bersatu lagi, apapun yang kalian lakukan itu gak akan berhasil."
"Hidup itu indah. Harus kita nikmati dan syukuri. Kita gak boleh menyesali apa yang udah terjadi."
"Tapi kita harus mensyukuri apa yang masih kita miliki Karna waktu tak akan bisa terulang lagi."
"Tuhan udah ngatur orang yang datang dan pergi dalam hidup kita dan itu semua karna sebuah alasan."
"Meskipun Tuhan udah bawa pergi orang yang kita cintai dalam hidup kita, aku yakin itu semua karna sebuah alasan yang lebih baik lagi.
β
β
LoveinParisSeason2
β
... dar in "Pivnita de ceapa" a lui Schmuh nu se gasea nimic de mancare si cine voia sa manance ceva trebuia sa mearga in alta parte, la Fischl si nu in "Pivnita de ceapa", fiindca aici nu se taia decat ceapa. Si de ce asa? Pentru ca pivnita se numea astfel si ce era cu totul iesit din comun pentru ca aceasta ceapa, ceapa taiata, cand o privesti cu atentie... nu, clientii lui Schmuh nu mai vedeau nimic sau doar unii dintre ei nu mai vedeau nimic, li se scurgeau ochii, nu pentru ca aveau inimile prea pline; caci unde scrie ca daca ti-e inima plina, trebuie sa iti planga ochii, unora nu le reuseste niciodata asa ceva, mai ales in deceniile din urma, de aceea secolul nostru se va numi candva, in viitor, secolul lipsit de lacrimi, desi a fost multa suferinta - si tocmai din acest motiv, din cauza lipsei lacrimilor, oamenii, cei care isi puteau permite, se duceau la "Pivnita de ceapa", se lasau serviti de patron cu o scandura de tocat, cu un cutit de bucatarie si cu o ceapa ordinara de camp sau gradina care-i costa douasprezece marci, o taiau atat de marunt pana ce sucul reusea. Ce reusea? Reusea ceea ce lumea si suferinta acestei lumi nu reuseau sa produca: omeneasca lacrima rotunda. Si atunci se puneau pe plans. In sfarsit se punea lumea, din nou, pe plans. Se plangea serios, dezlantuit, in toata legea. Apa curgea si lua totul cu ea. Apoi venea ploaia. Apoi cadea roua... Si dupa acea calamitate naturala de douasprezece marci si optzeci de pfenigi, oamenii satui de plans incep sa vorbeasca. Inca ezitand, mirati de propria lor limba goala, dupa ce savureaza ceapa, clientii pivnitei se predau vecinilor lor, acolo, pe lazile incomode imbracate in iuta, se lasa intrebati, isi schimba felul de a fi cum iti intorci paltonul.
β
β
GΓΌnter Grass
β
Menulis berarti menciptakan duniamu sendiri.β Stephen King
βMenulis itu pekerjaan orang kesepian. Punya seseorang yang memercayaimu dapat membuat perbedaan besar. Hanya percaya saja biasanya sudah cukup.β Stephen King
βMenulis fiksi seperti memasak.β Donatus A. Nugroho
"Menulis itu gampang." Arswendo Atmowiloto
βTulislah apa yang kau ketahui seluas dan sedalam mungkin.β Stephen King
βSedapat mungkin aku tidak melakukan keduanya, yaitu membuat alur cerita dan berbohong. Cerita itu terjadi dengan sendirinya, tugas penulis adalah membiarkan cerita itu berkembang.β Stephen King
βEngkau harus berkata jujur, jika ingin dialogmu punya gema dan realistis.β Stephen King
βSemua novel pada dasarnya adalah surat-surat yang ditujukan kepada seseorang.β Anonim/Stephen King
βAku menulis setiap hari, termasuk hari libur. Aku termasuk pecandu kerja.β Stephen King
βMembaca adalah pusat kreatif kehidupan seorang penulis. Aku membawa buku ke mana pun aku pergi dan menemukan peluang untuk menenggelamkan diri dalam bacaan.β Stephen King
βKalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan, banyak membaca dan menulis. Setahuku, tidak ada jalan lain selain dua hal ini. Dan tidak ada jalan pintas.β Stephen King
"Menulis fiksi seperti permainan Roller Coaster." RL Stine
βAku akan menulis (terus) sekalipun belum tahu akan diterbitkan atau tidak.β JK Rowling
βAku ingin menulis, bukan harus menulis.β Anonim
βSeseorang yang menuliskan suatu kisah, terlalu tertarik pada kisah itu sendiri sehingga tidak bisa duduk tenang dan memerhatikan (cara teknik) bagaimana ia menuliskannya.β CS Lewis
βAku menulis untuk diri sendiri, aku rasa tak seorang pun akan menikmati buku ini lebih dari yang kurasakan saat membacanya.β JK Rowling
βMenulis novel harus berbekal sesuatu yang Anda yakini agar Anda tetap bertahan.β JK Rowling
βSelalu ada ruang untuk sebuah cerita yang dapat memindahkan pembaca ke tempat lain.β JK Rowling
βAku takut kalau tak dapat menemukan alasan untuk melanjutkan menulis.β JK Rowling
βBila aku tidak menulis, aku merasa hidupku tidak normal.β JK Rowling
βBeberapa hal memang lebih baik tinggal menjadi imajinasi belaka.β JK Rowling
βHarry tak pernah menyerah terus berjuang menggunakan kombinasi antara intuisi, ketegangan syaraf dan sedikit keberuntungan.β JK Rowling
βKamu mungkin tidak akan bisa membuat karyamu diterbitkan di penerbit manapun.β Marion D. Bauer
βKebanyakan para penulis, bahkan karya penulis dewasa, tidak akan diterbitkan. Selamanya. Namun, mereka tetap saja menulis karena ini menyenangkan.β Marion D. Bauer
βBagi semua penulis, profesional maupun amatir imbalan yang terbesar terletak dalam proses penulisan, bukan dalam sesuatu yang terjadi sesudahnya. Mengumpulkan ide dan melihatnya menjadi hidup dalam kertas sudah cukup menggembirakan.β Marion D. Bauer
βKabar buruk: Sangat sulit untuk membuat bukumu diterbitkan. Jika tulisanmu berhasil diterbitkan, kamu mungkin tidak akan menjadi terkenal, kamu tidak akan menjadi kaya. Seorang penulis harus belajar sendiri dan bekerja sendiri.
Kabar baik: Membuat tulisanmu diterbitkan akan menjadi lebih mudah setelah kamu berhasil menapakkan kaki di pintu penerbitan. Kamu bahkan mungkin bisa menjadi terkenal, atau mungkin saja kamu lebih memilih kehidupan yang sederhana. Beberapa penulis menjadi kaya. Bekerja sendirian mungkin bukan masalah bagimu. Kamu bisa menjadi penguasa bagi kehidupan kerjamu sendiri. Yang terpenting dari segalanya kamu bisa melakukan pekerjaan yang kamu cintai.β Marion D. Bauer
βAku akan terus menulis meski tulisanku tidak menghasilkan uang sesen pun, bahkan jika tidak ada orang yang mau membacanya. Aku merasa sangat beruntung bisa merintis karir di bidang penulisan.β Marion D. Bauer
"Menulis dapat membuat orang bisa menjadi lebih baik karena dia melihat pantulan dirinya." Asma Nadia
β
β
Ahmad Sufiatur Rahman