“
404: Empathy Not Found
[system message]
Faith.exe gagal dimuat.
File rusak sejak pembaruan terakhir peradaban.
Bukankah kegelapan itu—
sejenis underground server room,
tempat kesadaran disimpan dalam format zip,
dan doa diunggah dalam gelap tanpa penerima?
Kau menyebutnya
“ruang bawah tanah”,
aku menyebutnya
“cache of forgotten souls.”
Lagu yang sama diputar ulang:
verse tentang penebusan,
bridge tentang kematian,
refrain yang diulang,
diulang, diulang—
sampai maknanya terkikis oleh algoritma rekomendasi.
Kita memutar ulang sejarah
dalam loop playback,
mengganti bait dengan data,
mengganti iman dengan
simulation of belief.
(notification ping!)
“Kebenaran trending di tab spiritual.”
Siapa yang percaya?
Siapa yang membeli?
Tak ada lagi nabi di pinggir jalan,
hanya content creator
yang menjual mukjizat instan
dalam format video
berdurasi 59 detik.
[insert advertisement here]
“Temukan ketenangan batin
versi 2.1 —
dengan AI-guided meditation dan sertifikat kebahagiaan abadi.”
Kau mengetuk pintu,
tapi rumah-rumah itu hanya avatar:
dindingnya terbuat dari feed,
jendelanya dari comment section,
penghuninya hanyalah profil palsu yang mengulang doa secara otomatis.
Sejarah disunting dengan
filter nostalgia,
iman disesuaikan dengan subscription tier,
dan kebenaran dikurasi oleh admin yang tak pernah tidur.
Ide-ide memenuhi kepala seperti pop-up windows,
dan mulutmu berbusa oleh update patch moralitas
yang sudah kadaluwarsa.
(warning:)
“Overload: terlalu banyak opini. Sistem kehilangan empati!”
Fantasi, ilusi, dogma—
kini hanya deretan kata sandi yang gagal diverifikasi.
Kau membangun altar kebahagiaan
dari user agreement yang tak pernah kau baca,
dan di atas pondasi rasa takut
yang kau sebut iman digital.
Tapi lihatlah, bahkan surga pun kini
membutuhkan cloud storage.
Apakah kita akan menemukan kebenaran?
Tidak dengan mengalaminya.
Tidak dengan mengakses apa yang telah dihapus.
Kebenaran bukan lagi cahaya,
melainkan glitch —
sekejap kilat dalam gelap,
pantulan dari mata kamera yang nyaris padam.
[end transmission]
Di layar terakhir, hanya satu kalimat tersisa:
“Segala yang kau yakini adalah hasil edit terakhir.”
(cursor berkedip. diam. tak ada respons.)
// 404: Empathy Not Found //
November 2025
”
”