Yang Terdalam Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Yang Terdalam. Here they are! All 23 of them:

β€œ
Percayalah, ada Tuhan di hatimu yang terdalam. Di sana, tinggal lah suara-suara yang kan menuntunmu pada surga dan kesuksesan. Jangan pernah rela diperdaya oleh keadaan. Jangan pernah menjadi bodoh dan tumbang oleh omongan orang. Temui hatimu. Temui jalan hidupmu.
”
”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia
β€œ
Senja tak pernah menyalahkan awan kelabu yang sering menutupi keindahan dirinya. Senja sebuah lambang keikhlasan hati terdalam, menerima segala garis yang telah digariskan.
”
”
silviamnque
β€œ
Aku suka gelap karena kehidupan ini dimulai dari kegelapan. Aku suka air karena air bisa menenggelamkan ke tempat yang terdalam di mana kegelapan akan cepat menjadi kawan baikmu.
”
”
Ruwi Meita (Rumah Lebah)
β€œ
tak setiap kenangan pertama layak terlontar, apalagi di depan seseorang yang telah resmi disatukan dalam pernikahan. Seharusnya kenangan itu tetap menjadi rahasia diri, dipendam dalam relung benak terdalam, ditutup dengan kunci berlapis, dan hanya dibuka jika sedang sendiri.
”
”
Dian Nafi (Luv: Untuk Cinta Yang Selalu Menunggu)
β€œ
Ada sakit terdalam yang tak bisa ia obati hanya dengan diam atau tegar
”
”
Sahabat Ngerumpi (Berbagi Cerita Berbagi Cinta)
β€œ
Kalau kamu bingung, coba tengok isi hatimu yang terdalam. Biasanya itu selalu benar.
”
”
Mya Ye (Pengantin Pesanan)
β€œ
Hadirmu berasal dari doa, senyum mu tercipta dari kerinduan ku yang terdalam" - Yasmin
”
”
LoveinParisSeason2
β€œ
Cinta itu bagai angin dan udara. Gak akan mampu kita lihat wujudnya tapi merasuk ke dalam lubuk hati yang terdalam
”
”
LoveinParisSeason2
β€œ
Ketika Tuhan menyentuh hati kita, Ia akan benar-benar menyentuh bagian terdalam hati kita, jauh dari apa yang pernah tersentuh oleh manusia.
”
”
Bennyvck
β€œ
Mungkinkah setiap orang sebenarnya tidak pernah benar-benar mengenal pasangannya? Memahami kegelisahannyaβ€”atau rahasia terdalam yang disimpannya rapat-rapat?
”
”
Jessica Huwae (Skenario Remang-Remang)
β€œ
Buku bagian dari jiwa terdalam dari diri yang menyeruak menyusuri dinding alam pikiran ..
”
”
Melati Octavia
β€œ
pada waktu yang semakin renta aku hanya mampu menuliskan sebait cerita tentang rasa ini yang tanpa ujung seiring denyut degup didalam palung padamu.. bacalah seperti lengkung pelangi setelah gerimis sebelum malam membungkam dalam selambu kelam atau seperti rona lazuardi pada serambi petang itulah gubahan tentangmu dari hati terdalam sampai ketika gulita menyunting sepi aku hanya mampu memahat sebaris doa dalam sedangkup iklhas bertengadah menggiring mimpi indah dalam setapak lelapmu hingga kau akan terjaga pada pagi yang rindu kepada waktu... aku titipkan rindu yang tak terjeda
”
”
Beething
β€œ
sejauh usia mudaku hingga menjelang llima puluh tahun, aku dengan nekat menerjang ke kedalaman samudra. aku selalu bertolak menuju laut lepas. mengesampingkan seluruh rasa cemas, aku menghunjam setiap ceruk gelap. aku telah menggempur setiap masalah. aku telah menelaah keyakinan dari setiap aliran. aku telah berupaya menelanjangi doktrin terdalam dari setiap umat. semua ini kulakukan agar dapat membedakan mana yang benar dan yang salah".
”
”
al ghazaly
β€œ
Menangis. Melepas air mata. Menangis, salah satu cara mengungkapkan kekalahan yang telak dirasakan emosi terdalam. Menangis, mengakui bahwa sebagian diri kita terluka, menyingkap persona atau topeng bahwa kita sedang tak baik-baik saja
”
”
Sinta Yudisia
β€œ
aku ingin mengenali-Mu Rabb, dari dasar terdalam aku ingin menjadi hamba-Mu yang pulang ke kamar muhasabah. aku ingin tembus dari pintu keampunan-Mu dari pintu rahmat-Mu dari pintu reda-Mu. selimutkan aku biar lena aku dengan kalimah-Mu.
”
”
Muzaf Ahmad (Jaulah Sampai Syurga)
β€œ
Penemuan teori terpadu lengkap boleh jadi tak membantu kelestarian spesies kita. Bahkan mungkin tak memengaruhi gaya hidup kita. Tapi sejak fajar peradaban, manusia tak pernah puas melihat peristiwa-peristiwa yang tak saling terhubung dan tak terjelaskan. Mereka menginginkan pemahaman atas keteraturan yang mendasari dunia. Hari ini kita masih ingin tahu mengapa kita ada di sini dan dari mana kita datang. Hasrat terdalam umat manusia untuk mencari pengetahuan adalah alasan kuat untuk melanjutkan pencarian. Dan tujuan kita adalah penjelasan lengkap atas alam semesta yang kita diami.
”
”
Stephen Hawking (A Brief History of Time)
β€œ
Aku bukan orang yang paling pintar di dunia tapi satu hal yang aku mengerti adalah tentang Cinta Bagiku Cinta itu menerima kamu apa adanya dan gak pernah berharap kamu menjadi sempurna untuk aku Karna Cinta yang telah menyempurnakan aku karna kamu Cinta itu tetap merasa nyaman bersama kamu bukan di saat yang menyenangkan tapi di saat yang terburuk Tetap bangga menggandeng tangan kamu bukan hanya di saat kamu terlihat cantik tapi di setiap saat kamu berada di samping aku, di dekat Aku Cinta itu mengetahui rahasia terdalam kamu, setiap kelemahanmu tanpa menghakimi dan tetap memahamimu Cinta itu menyediakan tidak hanya dan pundakku disaat kamu lemah tapi seluruh kekuatan aku untuk menjadi kekuatan kamu CINTA itu adalah KAMU
”
”
LoveinParisSeason2
β€œ
Tapi mana yang menurut lo lebih menyakitkan, Ris, melihat orang yang lo cintai bercinta dengan orang lain, atau mengetahui bahwa selama bertahun-tahun lo menjalani hidup bersama orang yang separuh hatinya diberikan untuk orang lain?
”
”
Tarina Arkad (Yang Disimpan Kenangan Di Lubuk Hati Terdalam)
β€œ
Lagi pula, nggak ada pernikahan yang benar-benar sempurna, bukan? Yang ada hanyalah dua orang yang selalu berkompromi, dan itu yang lagi gue sama Kalila lakukan bersama demi anak-anak.
”
”
Tarina Arkad (Yang Disimpan Kenangan Di Lubuk Hati Terdalam)
β€œ
Lagi pula, bukankah semua ayah, di lubuk hati mereka yang terdalam, memiliki keinginan untuk membunuh putra mereka?
”
”
Khaled Hosseini (The Kite Runner)
β€œ
Manusia yang serbakurang, nggak bisa mengisi manusia lain sampai ke relung-relung terdalam... Belajar memuaskan diri dengan kehadiran-Nya adalah cara paling mujarab untuk puas dan bahagia dengan yang kupunya apa adanya
”
”
Mel Bakara (Medium Rare Mom)
β€œ
Walaupun kita akan berpisah, tapi kenangan itu akan selalu ada di pikiran dan di hatiku yang terdalam
”
”
FajriHusna
β€œ
Hidup Berkekurangan vs Hidup Berkelimpahan Ada manusia yang hidupnya bagai batu yang dipanggul di punggung, berat tak tertanggungkan. Mereka berjalan tertatih, setiap langkah adalah hutang napas yang harus dibayar dengan keringat dan rasa sakit. Para kuli di pasar, kenek bangunan, pekerja serabutan di pinggir jalan, satpam dan buruh pabrik shift malam yang menyulam waktu dengan kantuk dan laparβ€”mereka seakan hidup hanya untuk memastikan besok masih bisa makan. Uang menjadi rantai, mengikat pergelangan tangan dan kaki, menjadikan mereka budak dari sesuatu yang berasa tak pernah cukup. Namun, apakah uang sungguh jahat dan sekeji itu? Atau justru manusialah yang menuliskan kutukan atas lembaran kertas yang berharga itu? Uang di tangan orang bodoh adalah cambuk yang melukai, tetapi di tangan orang bijak ia adalah sungai yang mengairi banyak ladang. Ia bisa jadi berhala, tapi juga bisa jadi pujian persembahan. Ia bisa menelanjangi wajah asli keluarga dan sahabatβ€”siapa yang tetap bertahan saat perahu bocor, siapa yang hanya datang ketika layar terkembang. Uang, pada akhirnya, hanyalah kaca pembesar yang memperlihatkan isi hati manusia. Ia bisa mempermalukan orang yang tamak, atau meninggikan martabat mereka yang tulus ikhlas. Ia menguji, apakah kita akan menjadi hamba uang, atau menjadikan uang pelayan kita. Kemiskinan yang paling getir bukanlah perut kosong atau dompet yang tipis. Yang lebih mengerikan adalah kemiskinan jiwa: ketika seseorang kehilangan penghormatan pada dirinya sendiri. Orang yang merasa rendah, tak punya arti, selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, hingga hatinya penuh iri, dengki, dan kebencian. Itulah jurang terdalamβ€”kemelaratan batin yang membuat manusia buta tak bisa melihat cahaya kecil dalam dirinya. Sedang mereka yang hidup berkelimpahan tak selalu berarti mereka yang berkelebihan harta. Orang yang sungguh kaya adalah mereka yang tangannya selalu di atasβ€”memberi tanpa mencatat, menolong tanpa menghitung. Mereka menakar kekayaan bukan dari banyaknya yang disimpan, melainkan dari besarnya yang dibagikan. Dan justru ketika mereka memberi, rasa cukup itu meluas, melimpah, tak habis-habis. Karena kelimpahan sejati bukanlah saat tangan menggenggam, melainkan saat tangan terbuka. Ketika memberi, sebenarnya kita sedang menabung di tempat yang tak terlihat. Bank dan korporasi bisa bangkrut, saham bisa jatuh, tapi tabungan di surga tak pernah kehilangan nilai. Seorang yang arif tahu, tabungan terbesar bukanlah di tempat di mana ia menyimpan uangnya, melainkan di hadapan sesama. Ia menabung dalam bentuk kebaikan yang tak terlihat mata, tapi terukir di buku langit. Ia menanam di ladang kasih sayang, dan buahnya dipetik dalam bentuk kedamaian yang tak bisa dibeli. Hidup yang berat selalu membawa pilihan: apakah kita akan membiarkan diri diperbudak oleh kesulitan, atau menjadikannya cambuk untuk berjalan menuju kelimpahan batin? Karena sejatinya, miskin dan kaya bukanlah sekadar kondisi dompet, melainkan kondisi hati. Seseorang bisa tidur di rumah reyot dengan senyum damai, dan seseorang bisa gelisah di ranjang emasnya sambil menahan rasa sakit. Maka, kebahagiaan bukanlah tentang berapa banyak yang kita punya, melainkan berapa banyak yang masih sanggup kita syukuri, dan berapa banyak yang berani kita bagikan demi membantu orang lain. Pada akhirnya, kaya dan miskin hanyalah label duniawi. Yang sesungguhnya menentukan: apakah kita hidup sebagai pemilik yang tak takut berbagi, ataukah sebagai hamba dari rasa kikir dan tamak yang tak pernah berkecukupan. Semarang, September 2025
”
”
Titon Rahmawan