Utang Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Utang. Here they are! All 21 of them:

Mantan kekasih persis seperti utang, kita tidak pernah betul-betul melupakannya. Kita hanya selalu pura-pura melupakannya.
M. Aan Mansyur (Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi)
Indonesia adalah negara sedang berkembang yang terjerat begitu banyak utang, tetapi sekian persen di pucuk atas piramida penduduknya berbelanja tas dan sepatu Louis Vuitton di Paris.
Leila S. Chudori (Pulang)
Even someone like me felt utang na loob, that impossible to quantify sense of indebtedness and gratitude, to the people who’d raised me. But where was that magical line between selfishness and independence? Between my family and myself?
Mia P. Manansala (Arsenic and Adobo (Tita Rosie's Kitchen Mystery, #1))
Hanya manusia tidak baik yang memilih untuk ngemplang alias tidak mau bayar utang.
Afifah Afra
Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaaan serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
Dulu, dipikirnya akan sangat mudah untuk menyisihkan penghasilannya dan mencicil utang sekolahnya. Tapi, eksekusi tidak semudah rencana. Kehidupan berjalan dan mengubah rupa menjadi sangat serius.
Adenita (23 Episentrum)
Itu yang seharusnya dilakukan orang kalau ia berutang budi: mencari cara untuk membayar utangnya; bahkan meskipun utang itu tidak pernah, dan tidak akan pernah, ditagih.
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (Semua Ikan di Langit)
Tapi, tenangkah saat impiannya sebentar lagi akan ia genggam? Ternyata tidak. Butuh sebuah strategi karena hidup bersama utang akan membuat siapa pun di dunia ini mengalami keresahan yang luar biasa. Apalagi kalau mengingat umur yang tidak pernah tahu kapan akan berakhir.
Adenita (23 Episentrum)
Dalam peri kehidupan manusia, sebelum nasib sial menghantam bertubi-tubi, menganggur, tak lolos audisi, kena PHK, kena tipu, utang membelit, prahara rumah tangga, ekonomi sulit, berupa-rupa penyakit, tiada jeda menghantam sampai napas tersangkut di tenggorokan, lalu mati, nasib memanjakan manusia dengan satu masa yang hebat: SMA.
Andrea Hirata
Tak apa.... Demi semua ilmu yang telah diserapnya dari bangku kuliah dan kepingan pengalamannya, demi pembentukan karakter diri. Ia merasa semua itu adalah tanggung jawab pribadinya atas sebuah impian hidupnya. Harga yang harus ditukarnya dengan sebuah pengalaman duduk di bangku kuliah dan sejuta pengalaman berharga lainnya. Utang yang harusnya bukan menjadi beban, tapi "investasi" hidupnya. Ia sadar, ada sebuah harga yang harus dibayar untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas pemikiran dan emosi, aktif, berprestasi, dan andal.
Adenita (23 Episentrum)
Although we witnessed the worst of human nature in Utange, we also witnessed the best of it. The greatest lesson I came away with from my time in the refugee camp is that your today doesn’t get to determine your tomorrow. Everything in life is fluid. Pride, strength, and responsibility—all of those notions are the domain of people in comfort and safety. When you’re facing death, you’re not guided by your importance or your past, and you certainly don’t worry about whether your pride is intact. Again and again, I witnessed that if you can push through whatever is happening today, tomorrow might be worse, but it could also be better. The only option for the human spirit is to keep going.
Ilhan Omar (This Is What America Looks Like: My Journey from Refugee to Congresswoman)
Filipinos were all about family. My whole life I’d had the concept of “family first” drilled into my head, and it’s how I’d lived until I went away to college. It’s not that I disagreed with it, exactly. Even someone like me felt utang na loob, that impossible to quantify sense of indebtedness and gratitude, to the people who’d raised me. But where was that magical line between selfishness and independence? Between my family and myself?
Mia P. Manansala (Arsenic and Adobo (Tita Rosie's Kitchen Mystery, #1))
Nad ikut bersama kami, setelah itu. Untuk mengawasi anak-anaknya yang kini hidup sebagai ikan julung-julung, katanya. Dan Nad cukup senang dengan pengaturan itu. Katanya, meskipun mereka sekarang menjadi sesuatu yang berbeda dari yang dia mulanya harapkan, mereka tetaplah anak-anaknya. Dan selama mereka masih hidup dan tenang, dia sudah cukup puas. Menurut Nad, itulah yang dilakukan semua ibu di dunia. “Apa kita akan kembali ke Bumi?” tanya Nad. Saya bilang, saya tidak tahu. Tapi, kami mengunjungi Bumi sewaktu-waktu, kalau tidak sedang bepergian keliling langit. Saya tanya, apakah Nad akan pergi meninggalkan saya dan Beliau dan anak-anaknya di sini, kalau kami kembali ke Bumi. Dia kan, bagaimanapun, adalah kecoa biasa. Kalau dia mau, dia masih bisa hidup seperti kecoa biasa. Akan tetapi, Nad bilang, tidak, dia berniat untuk mengikuti Beliau seterusnya. Karena Beliau menyelamatkannya dan anak-anaknya, dia akan selalu menemani Beliau. Itu yang seharusnya dilakukan orang kalau ia berutang budi: mencari cara untuk membayar utangnya; bahkan meskipun utang itu tidak pernah, dan tidak akan pernah, ditagih.
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (Semua Ikan di Langit)
May isáng matandáng salitáng hindî na gamit at maanong kilalâ man lamang ngayón, nguni’t nakapagpapáhayag din ng pagpapasalamat na may diwang wari’y pakutyâ o paaglahì. Ang tinurang salitâ ay nangháw, na ang halimbawang n asatalatinigan ay: Nangháw, at namatáy ang kaaway ko (salamat o mabuti at namatay . . .) Sa kahulugáng pasaliwâ ng salamat, álalaóng bagá’y di-marunong magpasalamat o tumanáw ng utang na loób, ang karaniwang ginagamit ay mga pariralang waláng turing, waláng utang na loób, o kaya’y ang mga salitáng lanuwáng, busóng; nguni’t ang mga parirala’t salitáng itó’y malamáng na mga pang-urì kaysá pang-abay.
Lope K. Santos (Balarila ng Wikang Pambansa)
Dalam dunia bawah tanah, utang budi adalah cemeti yang bisa mengubah manusia menjadi iblis atau mengubah setan menjadi malaikat
E.S. Ito (Komsi Komsa)
Kebajikan yang tak disebut-sebut adalah utang yang nyata.
Wisnu Suryaning Adji (Rahasia Salinem)
When Filipinos want to express deep appreciation, they say they have an utang na loob—a debt of gratitude.
Jason DeParle (A Good Provider Is One Who Leaves: One Family and Migration in the 21st Century)
Tidak ada cara lebih efektif untuk mengikat seseorang selain dengan utang budi.
Eva Sri Rahayu (Playing Victim)
My utangs extend to Chris Villanueva for years of gracious welcomes and kind assistance
Jason DeParle (A Good Provider Is One Who Leaves: One Family and Migration in the 21st Century)
Mereka sangat sibuk dicari uang dan hanya sesekali pulang. Kalaupun pulang, belum tentu mereka sempat tidur di rumah karena repot mencari ini itu, termasuk mencari utang buat ongkos pulang ke perantauan. Penumpang Terakhir
Joko Pinurbo (Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan)
Meski para generasi pendahulu sering mengatakan bahwa tidur adalah saudaranya kematian, embusan lembut ajakannya seolah belaian lembut bidadari bagi para kekasihnya. Dalam catatan almanak padang pasir, kebanyakan orang yang jatuh cinta, yang punya banyak utang, dan yang sedang menderita selalu berlari mengejar tidur.
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)