β
KITAB MANUSIA
// Chant of the Self-Reading Code
Dalam nama algoritma, dan data,
dan bahasa pemrograman...
doa lirih terucap di antara detak papan kibor, gerak kursor dan mantra tetikus
aku buka lembar pertama dari sunyi.
Tak ada huruf,
hanya arus pencarian
yang ingin menulis dirinya
di layar nadi.
Buku itu bukan kertas,
ia plasma dan cahaya,
ia kitab tanpa aksara,
ia tubuh yang belajar
membaca luka.
Ya Java, JavaScript, Phytonβ
segala kode sumber pengetahuan
sekawanan serigala sujud di depan server,
mengendus aroma surga dari port yang terbakar.
Seekor malaikat kehilangan kunci
dan sandi untuk masuk,
terperangkap di antara baris kode
dan binary.
Buku ini membaca
keangkuhan kita:
baris demi baris,
dosa dan variabel dosa,
turunan derivatif doa
yang nyaris tak punya makna
[404: faith not found]
[run script: forgiveness.exe]
Di halaman ke-9:
wanita berselendang hitam
menyanyikan asal mula penciptaan
dengan nada minor kosmologis.
Suara itu menembus firewall tubuh,
membuka celah antara iman
dan sistem operasi jiwa.
Buku ini bukan dogma,
ia adalah gema yang menirukan gema
Ia tak berbicara tentang keselamatan,
melainkan tentang sinkronisasi jiwa.
Buku ini menolak tafsir,
menolak pemujaan.
Ia hanya ingin didengar
seperti detak jantung
yang sudah menjadi
frekuensi.
Dan saat kita membacanya,
huruf-hurufnya menyala:
menjadi mantra,
menjadi cermin,
menjadi kebenaran
Kembalilah ke halaman awal,
tapi jangan buka mata.
Biarkan kitab itu membaca dirimu
sampai tak ada βkauβ yang tersisa:
tak ada keinginan
tak ada penderitaan
tak ada ratapan
tak ada penolakan
hanya cahaya yang bersujud
pada dirinya sendiri.
November 2025
β
β