“
Oo, I like a good cat fight – especially when it doesn’t involve me,’ Oscar said.
‘Shut up!’ Bryony and Raya said simultaneously. A hairline crack formed in the ice between them.
”
”
Sara Pascoe (Being a Witch, and Other Things I Didn't Ask For)
“
What’s “ague?”‘ Raya asked.
‘Malaria.’ Oscar said.
‘Oh, great.’
‘Hey, you want plague? They got that too.’ Raya ignored
the cat.
”
”
Sara Pascoe (Being a Witch, and Other Things I Didn't Ask For)
“
Then Raya saw Rebecca West, the fourteen-year-old who only saved her own life by testifying against her mother, and then she saw her own face reflected in these girls – a swirl of chance, and life and sorrow.
”
”
Sara Pascoe (Being a Witch, and Other Things I Didn't Ask For)
“
Raya knew this type of girl – they never liked her. Usually they’d make fun of her, behind her back, but loud enough for her to hear. She was too alternative, too poor and too cynical – the foster kid – to be of any interest to these social climbers.
”
”
Sara Pascoe (Being a Witch, and Other Things I Didn't Ask For)
“
And she was right. No matter how they tried, the two humans, with the cat but without the microchip, couldn’t connect to headquarters. Raya heard a loud popping sound in her mind, like a huge rubber band being snapped, like a glider plane released from a Piper Cub.
”
”
Sara Pascoe (Being a Witch, and Other Things I Didn't Ask For)
“
Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jalan Raya Pos, Jalan Daendels)
“
Setiap buku adalah kutipan; setiap rumah adalah kutipan seluruh rimba raya dan tambang-tambang dan bebatuan; setiap manusia adalah kutipan dari semua leluhurnya
”
”
Ralph Waldo Emerson
“
Enam hari setelah Tuhan menyentil bumi dan membuatnya porak poranda, seekor anjing muncul dari puing-puing gedung dan menatap langit yang suram. Saat itu, seperti dirisalahkan dalam kitab agama baru berabad-abad kemudian, bumi hancur karena kecerobohan pemiliknya sendiri. Tuhan telah menetapkan tanggal kiamat yang salah bagi jagad raya, dan menampakkan makhluk-makhluk menakjubkan yang hanya ada dalam novel. Tapi makhlukmakhluk itu pun undur dengan perasaan sedih setelah Tuhan memerintahkan mereka balik ke asalnya. Salah satunya raksasa bernama Dajjal yang mesti rela dirantai lagi dan
masuk ke pedalaman tanah untuk menunggu dan tidur membosankan berabad-abad lagi. Karena sebenarnya kiamat itu masih terlalu cepat satu juta tahun, dan kelupaan Tuhan mesti kita maklumi sebab umurnya sudah sangat tua dan kepikunan menyerang siapa saja yang berusia lanjut.
”
”
Bagus Dwi Hananto (Apokalip dan Humor Tersendat)
“
Había una vez un hombre bajito y extraño que decidió tres cosas importantes acerca de su vida:
1. Que se haría la raya del pelo en el lado contrario a todos los demás.
2. Que se dejaría un pequeño y extraño bigote.
3. Que un día dominaría el mundo.
”
”
Markus Zusak (The Book Thief)
“
Kitalah planet yang hidup itu, Sophie! Kitalah kapal besar yang berlayar mengelilingi matahari yang membakar alam raya. Tapi kita masing-masing adalah juga sebuah kapal bermuatan gen-gen yang melayari kehidupan. Jika kita sudah membawa muatan ini dengan selamat ke pelabuhan berikut --berarti hidup kita tidak sia-sia.
”
”
Jostein Gaarder
“
Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya
”
”
Paulo Coelho (The Alchemist)
“
Kalau seseorang sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, seisi jagat raya bahu-membahu membantu orang itu memuwudkan impiannya.
”
”
Paulo Coelho
“
Aku pernah mendengar kalau... dua orang bisa bersatu ketika semua partikel di jagad raya mendukung mereka. Ketika mereka berpisah, terasa ada yang mengganjal. Ganjil dan aneh. Yang satu tak bisa melupakan yang lainnya, sekalipun sangat menginginkannya. Keduanya melakukan apa pun agar bisa bertemu lagi, atau tanpa sadar melakukan sesuatu untuk mencegah satu sama lain hilang dari benak mereka.
”
”
Prisca Primasari (Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa)
“
Las guerras ocurren por culpa del deseo. Porque no nos separamos del animal, porque no lo mantenemos a raya, porque dejamos que nos ocupe todo el cuerpo y que nos vuelva animales...
”
”
Alberto Chimal (La torre y el jardín)
“
anak anak muda yang gagah berani
kamu ke jalan raya
kamu membuat sejarah
anak anak muda yang gagah berani
kamu adalah sejarah nusa dan bangsa
anak anak muda
dunia ini akhirnya adalah milik kamu !
”
”
Hishamuddin Rais
“
bahwa kalau kau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, seisi jagat raya pasti akan bersatu padu untuk membantumu.
”
”
Paulo Coelho (The Alchemist)
“
Antonio José Bolívar se ocupaba de mantenerlos a raya, en tanto los colonos destrozaban la selva construyendo la obra maestra del hombre civilizando: el desierto.
”
”
Luis Sepúlveda (The Old Man Who Read Love Stories)
“
Aku bukan siapa-siapa
Aku hanya setitik debu di padang pasir
Aku hanya setetes air di samudera tak bertepi
Aku hanya setiup udara di angkasa raya
Aku dengan segala egoku.. tak berarti apa-apa
”
”
Santi Artanti (Friendship Never Ends)
“
Pada setiap matahari terbit berjanjilah pada diri untuk tak membiarkan kebajikan dikalahkan begitu saja di depan matamu.... Pada setiap matahari terbit berjanjilah untuk bangkit dan menebar cinta di sepanjang jalan raya kehidupan ini.
”
”
Helvy Tiana Rosa
“
Yakinlah akan mimpimu dan dengan ijin Tuhan seluruh alam jagad raya akan membantu mewujudkannya
”
”
Paulo Coelho
“
Saat itu ku lihat senja dimana-mana.
Di sawah, di jalan raya, di atap rumah, di layar kaca, senja dimana-mana.
Pagi, siang, sore, malam, setiap waktu menjadi senja.
Ia tak begitu menjadi istimewa.
Saat itu ku lihat senja hanya sekedar senja.
Senja yang sudah kelebihan kata-kata, kekurangan makna.
Sial,
Aku merindukanmu lagi.
”
”
silviamnque
“
Tahukah kau, tubuhmu memiliki sensor penerima sinyal gemosi dari luar? Sensor yang sama yang menghubungkan emosi sepasang anak kembar yang terpisah ratusan kilometer! Hei, benar-benar sensor yang hebat, bukan?! Ketika pertama kali sepasang insan terpikat satu sama lain, masing-masing sensornya menangkap sinyal gemosi cinta. Kontak mata, sentuhan punggung tangan, ucapan-ucapan cinta dan rayuan-rayuan yang membuat hatimu cenat-cenut akan mempercepat penyamanan frekuensi cinta dengan dentingan seindah harpa yang paling merdu sejagat raya. Selanjutnya, semakin selaras frekuensi itu, perasaan nyaman akan tumbuh beriringan. Kemudian rasa rindu hebat akan menyertainya saat dua gemosi berinterferensi saling menguatkan.
”
”
Yohanes Surya (Tofi: Perburuan Bintang Sirius)
“
Usaha dan berupaya sekuat raya, dalam keadaan apapun, hingga Tuhan melihat kesungguhan itu dan mengulurkan tangan-Nya ... Ikhlas terhadap takdir yang telah digariskan Tuhan, setelah usaha yang maksimal. Harapan besar yang kandas, belum tentu sungguh-sungguh kandas. Tuhan tak akan mengandaskan impian hambanya begitu saja. Dia tak akan menaruh kita dalam kesulitan yang tak terperi tanpa menukarnya dengan kemuliaan pada masa mendatang. (307)
”
”
Hanum Salsabiela Rais (Bulan Terbelah di Langit Amerika)
“
Aku lebih suka mengatakan, dia hidup berguna, daripada dia meninggal kaya raya.
”
”
Benjamin Franklin
“
Dan saat kau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya.
”
”
Paulo Coelho (The Alchemist)
“
You were the sun to my moon. But to you? I was just another celestial body in a sky full of stars.
”
”
ka.ya
“
Eso que tú consideras destino sólo es aplicable al pasado. Nuestro futuro sólo es predecible porque nosotros, como criaturas de este mundo, somos predecibles. Piensa en un ratón y un gato. —Nigel mostró la parte interior del brazo, donde un gato de pelaje leonado estiraba las zarpas hacia un ratón con rayas blancas y negras—. Cuando un gato ve un ratón, siempre lo perseguirá, a menos, quizá, que al gato lo persiga algo más grande, como un perro, por ejemplo. Nosotros somos muy similares.
”
”
Stephanie Garber (Caraval (Caraval, #1))
“
Seorang guru; penjelajah kehidupan. Yang menyimpan kata kata bijak dalam mulutnya, seperti minyak yang menghidupkan pelita. Ia lah detak jantung yang menggerakkan kehidupan. Seorang pemikir sejati, yang tak menafikan keringat dan air mata. Sang pengumpul embun di pagi hari, penjala ikan di sungai, dan penakluk samudra raya. Dialah kavi yang menciptakan kata kata penghiburan, pelantun tembang suka cita. Seorang penabur benih kebajikan dan penggarap ladang yang tekun. Tapi ia juga penuai yang rajin dan pengganda talenta yang mahir. Setiap ucapannya adalah obat yang manjur dan penyembuh duka lara. Namun, di luar semua itu, ia lah sang juru kunci pembuka jalan pengetahuan dan penunjuk arah pada kebenaran.
”
”
Titon Rahmawan
“
Ahora me pregunto si sueñas conmigo y me sostienes para que las progresiones de nuestras memorias sean amables y las pesadillas se mantengan a raya. Adam, ahora me pregunto si no fuiste solo un sueño que vino a arrebatarme la realidad.
Y, aunque solo fueras un sueño, créeme que no me importaría dormir entre las sombras para encontrarte.
”
”
@fabiantapiaescritor (Cartas por el cielo)
“
Jagad raya ini terdiri atas banyak alam semesta. Semuanya eksis sekaligus dalam suatu medium tunggal yang kami sebut sebagai roomental. Roomental sendiri adalah partikel unik yang bersifat tunggal dan gabungan. Dalam level roomental sudah ada ruang, tapi bukan dalam pengertian ‘ruang’ seperti persepsimu saat ini. Ruang yang kau persepsikan saat ini dibentuk oleh suatu partikel yang membentuk elektron dan positron. Baik elektron maupun positron, keduanya masih jauh lebih besar daripada ukuran partikel penyusun semesta ini.
”
”
Toba Beta (Betelgeuse Incident: Insiden Bait Al-Jauza)
“
Kami memang belum mampu bicara banyak di sepakbola. Namun atlit kami kami berhasil meraih podium tertinggi di event bulutangkis tertua di dunia,” sahutku bangga menahan air mata yang tinggal menunggu waktu untuk pecah.
Merah putih pun berkibar dengan gagahnya beriring kumandang Indonesia Raya.
(I am an Indonesian and I am proud, Dunia Tanpa Huruf R)
”
”
Yoza Fitriadi (Dunia Tanpa Huruf R)
“
En mi tierra sólo las tortilleras se partían la raya de la cabeza.
”
”
Jesusa - Hasta no verte Jesús mío
“
Jangan terlalu jauh mencari keindahan. Keindahan berada dalam diri seluruh jagat raya terbentang dalam dirimu. Jadikan dirimu cinta. Maka kau akan dapat memahami dunia
”
”
Sunan Bonang
“
A veces saber que debes (o no debes) hacer algo no es suficiente para mantener a raya tus impulsos
”
”
Laia Soler Conangla (Nosotros después de las doce)
“
La gente no se solidariza ni se encariña con una mujer que se coloca en primer lugar. Y tampoco respeta a un hombre que no es capaz de mantener a raya a su esposa.
”
”
Taylor Jenkins Reid (Los siete maridos de Evelyn Hugo)
“
—Yo sólo juego a ser inconstante —dije por fin—. Por dentro soy una roca. Siempre leal, siempre firme. Pero un poco de juego es la sal de la vida y mantiene a raya a mis enemigos.
”
”
Margaret George (Isabel I)
“
No golpea el saco... Le está dando una paliza a sus demonios; es la única forma que tiene de mantenerlos a raya
”
”
NOT A BOOK
“
Dan aku tiba di sini; jalan raya yang terbuat dari parasmu. Katakatacanggung, waktu gugu. Bagaimanakah kau menerjemahkan kekosongan?
”
”
Helvy Tiana Rosa
“
Nos alejas, nos mantienes a raya para no tener que llorarnos. Pero nos llorarás de todas formas. Así funciona el amor.
”
”
Leigh Bardugo (Rule of Wolves (King of Scars, #2))
“
Raya, I do not care how much I suffer as long as you are here with me...
”
”
Kaylee Stepkoski (Ever: The Alliance (EVER Series Book 4))
“
¿Acaso mantenía a raya mis sentimientos porque me espantaba la violencia con la que en mi fuero íntimo quería las cosas, a las personas, los elogios, los triunfos?
”
”
Elena Ferrante (The Story of a New Name (Neapolitan Novels, #2))
“
Seperti dinding kamar yang retak dan mulai berlumut, pagar besi yang merapuh oleh noda karat dan daun daun mangga yang luruh di pekarangan rumah, demikianlah kita membaca kehidupan. Begitu banyak kata yang seringkali susah untuk ditafsir seperti "nasib", "kebahagiaan" dan "kesempurnaan". Entah mengapa, Bunda masih berasa gamang saat berjalan di atas tangga batu yang menuju ke ruang tamu di rumah barumu. Serasa mendengar dering suara alarm yang bergelayut di dalam mimpi. Menyibak kabut dan pagi juga.
Bukankah kadang kadang kita merasa larut dalam kesunyian, meski riuh jalan raya bersicepat melawan waktu? Meninggalkan jejak langkah dalam segala ketergesaannya. Memaksa kita memungut semua peristiwa yang berhamburan di atas trotoar. Memaksa semua orang menitikkan air mata. Mengapa dalam momen momen serupa itu, kebersamaan dengan orang yang kita cintai justru berasa semakin berarti? Mengapa justru di tengah keramaian, kita bisa merasa begitu kesepian?
Begitulah, jarum jam berputar di sepanjang perjalanan berusaha keras mengabadikan semua peristiwa. Mentautkan satu angle dengan angle yang lain, memotret semua kejadian dari mata seekor jengkerik. Menatap tak berkedip gedung gedung megah yang angkuh berdiri, serupa monster monster yang siap merengkuh apa saja;
Lautan manusia berjejal keluar dari bandara, kerumunan lalat di atas tumpukan sampah di pasar, kelejat pikiran yang berlari lari mengejar matahari, kebimbangan yang tergugu di pojok terminal, harapan yang terkantuk kantuk di dalam bus kota dan seringai kerinduan akan masa depan yang belum pernah mereka lihat. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka kejar, Nak?
Sementara ada ribuan etalase dan pintu pintu mall yang terbuka dan tertutup setiap kali. Serupa mulut lapar menganga yang rakus mengunyah dan menelan semua kecemasan dan kegalauan yang bersliweran di balik pendar neon papan reklame. Bagaimanakah mereka -orang orang tanpa identitas ini- bisa menafsirkan takdir, relativitas waktu, dan mungkin juga mimpi?
”
”
Titon Rahmawan
“
Siapa yang terbaik dalam menawarkan khidmatnya serta terhimpun pada dirinya ciri-ciri al-Qawiyul Amin, maka dialah yang layak untuk menang walau dari kelompok mana sekalipun dia datang.
”
”
Amir 'Izzuddin Muhammad
“
Son todas líneas”, pensó y comenzó a ver a cada una de esas personas como una raya trazada sobre un hipotético mapa. Un gigantesco enredo de calles que se cruzaban, se rozaba, se unían y luego proseguían adelante. Allí afuera, en los caminos del mundo, había miles de millones de líneas, de recorridos de vida. Miles de millones de direcciones. Calles enfiladas, desviadas por azar, a veces interrumpidas bruscamente. Pensó que dos enamorados no eran más que dos recorridos a merced del azar. Podían dibujar los trayectos más absurdos en el mapamundi, dirigirse a cualquier parte y no encontrarse jamás. O bien cruzarse también varias veces y no reconocerse. Podían tomar el mismo autobús todas las mañanas, sin saber nada el uno del otro. Así hasta el fin de sus días, sin relacionarse. Pero bastaba muy poco: un intercambio de frases, incluso casual, y las líneas se abrían mágicamente unido. Dos grises trazos de un solitario recorrido se habrían convertido en una sola calle compartida.
”
”
Leonardo Patrignani (Multiversum (Multiversum, #1))
“
HAY sexos cortos
Y otros cuelgan hasta las rodillas,
A rayas amarillas y violetas
Como la sombra del sol a través de las rejas
Y las mujeres, algunas huelen
A caldo de liebre.
Está bueno, con pan tostado.
”
”
Boris Vian
“
HIKAYAT ADAM
Sebab bagiku kau masih serupa ibu yang melahirkanku yang menuntunku berjalan dan mengajariku berlari. Namun mengapa tak juga lepas dahagaku daripadamu? Meski telah kureguk engkau hingga tumpas tandas.
Hingga kempis payudaramu hingga perlahan surut laut dan air matamu. Hingga padam langit dan seluruh jagat raya.
Hingga kalam sang malaikat diam-diam merenggut segenap kejahatan dan dosa-dosaku. Meski kutahu belaka, betapa sia-sia seluruh perjalanan ini.
Bukankah engkau sendiri yang waktu itu menghalangi diriku memakan buah yang ranum dari perbendaharaanmu yang sengaja tak kausembunyikan?
Buah syajarah yang kautanam di taman purbawi. Kebun yang telah berabad jadi rumahku tapi tak pernah sungguh-sungguh aku miliki.
Mengapa kaularang aku memetik khuldi yang kausediakan bagiku di taman itu? Apakah demi menguji kesetiaanku pada dirimu? Sementara kauijinkan sabasani itu tumbuh menjulang tinggi dan berbuah lebat.
Sekalipun engkau masih menerimaku sebagai buah kandung yang engkau lahirkan sendiri dengan kedua tanganmu.
Dan tidaklah aku engkau turunkan dari patuk taring si ular beludak. Ia yang telah membuatku terusir dari rumah. Sepetak tanah yang memang kauperuntukkan bagi diriku sejak mula pertama kauhadirkan aku ke dunia ini.
Sungguhpun harus kuarungi samudra duri ini sekali lagi, sebagai si alif dari golongan yang paling daif. Sebagaimana perempuan penerbit nafsi itu kaucuri dari tulang rusukku saat aku lelap tertidur.
Sepanjang pasrah kasrah telah mengubah rambut di kepalaku menjadi setumpukan uban. Sepanjang kematian demi kematian sengaja kau timpakan di atas kepala anak cucuku. Adakah sempat kaudengar aku berkeluh-kesah?
Meski aku mahfum belaka, ya bila karena semua itu aku tak akan pernah kau perkenankan singgah ke rumahmu lagi. Kecuali kau biarkan aku datang sebagai perempuan lecah, jaharu yang paling hina atau fakir papa yang kelaparan.
Sekalipun telah letih jiwaku meretas sepi, hingga percik lelatu itu menitik sekali lagi dari ujung jarimu. Bukan sebagai yang garib, yang gaib atau yang hatif. Melainkan karena semata-mata semesta cinta.
Cinta yang sekalipun tak akan pernah mengubah diriku menjadi zaim, zahid atau zakiah. Namun sungguh, cuma itu satu-satunya cinta yang berani menentang tajam mata pisau sang mair.
”
”
Titon Rahmawan
“
Señores, bello y admirable es el heroísmo de un hombre; pero el de un niño sin miras de ambición o de interés alguno, que debe tener tanto más atrevimiento cuanto menores son sus fuerzas; el de un niño al que nada le exigimos y que a nada está obligado, pareciéndonos un ser amable y noble, no ya cuando cumple sus pequeños deberes, sino cuando se percata del sacrificio ajeno, el heroísmo de un niño, digo, raya en lo divino.
”
”
Edmondo de Amicis (Cuore)
“
Kita memang terlahir sempurna, karena tidak ada produk gagal yang diciptakan oleh Allah. Namun tidak ada pribadi yang sempurna dalam karya. Karena kesempurnaan memang hanya milik Allah, Sang Pencipta alam raya dan seisinya.
”
”
Andy Sukma Lubis
“
Penduduk Malaysia mudah teruja oleh pilihan raya kecil atau besar kerana politik sudah menjadi budaya bagi kebanyakan orang, dan profesion bagi sesetengah orang. Tidak semua rakyat memahami pilihan raya sebagai satu proses demokrasi bagi memilih pemimpin yang amanah untuk berkorban memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan negara. Orang lebih tertarik pada peristiwa perdebatan kempen, hujah menjatuhkan lawan, dan lebih-lebih lagi apabila ada tanda-tanda kemungkinan calon pembangkang menewaskan calon parti kerajaan.
”
”
Baharuddin Zainal (Monolog Kecil: Tahun-Tahun Gelora)
“
Solo aquí, qué bien, me parece que estoy encima de todo. No me puede pasar nada. Yo soy el que paso. Vivo. Vivo. Fuera de tantas preocupaciones, fuera del dinero que tenía que ganar, fuera de la mujer con la que me tenía que casar, fuera de la clientela que tenía que conquistar, fuera de los amigos que me tenían que estimar, fuera del placer que tenía que perseguir, fuera del alcohol que tenía que beber. Si estuvieras así. Manténte ahí. Ahí tienes que estar. Tengo que estar aquí, en esta altura, viendo cómo estoy solo, pero así, en lo alto, mejor que antes, más tranquilo, mucho más tranquilo. No caigas. No tengo que caer. Estoy así bien, tranquilo, no me puede pasar nada, porque lo más que me puede para es seguir así, estando donde quiero estar, tranquilo, viendo todo, tranquilo, estoy bien, estoy bien, estoy muy bien así, no tengo nada que desear.
Tú no la mataste. Estaba muerta. Yo la maté. ¿Por qué? ¿Por qué? Tú no la mataste. Estaba muerta. Yo no la maté. Ya estaba muerta. Yo no la maté. Ya estaba muerta. Yo no fui. No pensar. No pensar. No pienses. No pienses en nada. Tranquilo, estoy tranquilo. No me pasa nada. Estoy tranquilo así. Me quedo así quieto. Estoy esperando. No tengo que pensar. No me pasa nada. Estoy tranquilo, el tiempo pasa y yo estoy tranquilo porque no pienso en nada. Es cuestión de aprender a no pensar en nada, de fijar la mirada en la pared, de hacer que tú quieras hacer porque tu libertad sigue existiendo también ahora. Eres un ser libre para dibujar cualquier dibujo o bien para hacer una raya cada día que vaya pasando como han hecho otros, y cada siete días una raya más larga, porque eres libre de hacer las rayas todo lo largas que quieras y nadie te lo puede impedir.
”
”
Luis Martín-Santos (Tiempo de silencio)
“
voy a mantenerme a raya, no voy a tratar de descubrir qué pasa, ni siquiera a mí, a ninguno de los cuerpos que estén a mi alrededor, voy a descontar que todos estamos tramitando algo, cómo poner el cuerpo al tiempo que nos queda, cómo pasarlo, cómo dejar que nos guíe la deriva, la porfía por entender, las ganas.
”
”
Julián López (La ilusión de los mamíferos)
“
Seni değil, sendeki bozguna uğramış orduyu sevdim. Bir halk ayaklansa belki onu da severdim,
bir ip dolansa boynuma celladın korkmasını, bozuk bir plağın takılıp kalmasını... Su katılmasını rakıya,
trenin raya başkaldırmasını da severdim belki; tutundum boşluğuna! Seni değil,
ellerimin arasında kayboluşunu sevdim
”
”
Pelin Onay
“
Siapa yang sebenarnya menggambar garis-garis batas di muka bumi, yang kemudian mengklaim ini punyaku itu punyamu? Siapa yang membuat alam raya terpetak-petak dibatasi berbagai dinding tak kasat mata? Siapa yang menentukan suku-suku, bangsa-bangsa, ras dan etnis? Siapa pula yang tega mengobarkan perang dan pertumpahan darah, demi garis-garis batas itu?
”
”
Agustinus Wibowo (Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan)
“
Los silencios como la soledad sólo son buenos cuando los eliges.
”
”
Javier Jorge (La última raya)
“
Lo que verdaderamente te castiga el corazón cuando te deja tu novia es pensar que otra polla ocupará el espacio que durante años sólo ocupó la tuya.
”
”
Javier Jorge (La última raya)
“
La experiencia es la madre de la ciencia
”
”
John Boyne (El niño con el pijama de rayas)
“
Observo el ir y venir de las olas y me doy cuenta de que yo no soy más que eso, una ola anónima sin nada en esta vida, que viene, se va y ya está, el mundo sigue y no se detiene.
”
”
Javier Jorge (La última raya)
“
This woman and I were made from the same kind of stardust.
”
”
Raya Morris Edwards (Sovereign (The Sovereign Mountain, #1))
“
If I’m heartless, then why does the thought of losing you feel worse than death?
”
”
Raya Morris Edwards (Sovereign (The Sovereign Mountain, #1))
“
My scars aren’t thick enough to protect me when it comes to you.
”
”
Raya Morris Edwards (Sovereign (The Sovereign Mountain, #1))
“
You are free.You were born free and you can do whatever you want but between the limits
”
”
raya hatahet
“
«Al mal tiempo, buena cara.»
”
”
John Boyne (El niño con el pijama de rayas)
“
Tout ce que tu es, ce que tu ressens et ce que tu fais doit venir de ton cœur, et croire en l’amour te permet de trouver toutes les réponses
”
”
Louise Courey Nadeau
John Boyne (El niño con el pijama de rayas)
“
Cuando cerraba los ojos, sólo notaba vacío y frío alrededor, como si se hallara en el lugar más solitario del planeta. Era como el fondo de la nada.
”
”
John Boyne (El niño con el pijama de rayas)
“
Mi luz en la oscuridad, mi cielito, mi Theo.
”
”
SeRaya (Nemesis (The Vendetta, #1))
“
They say there are five stages of grief. Denial, anger, bargaining, depression, and finally acceptance. Mine only encompassed one. Revenge.
”
”
SeRaya (Nemesis (The Vendetta, #1))
“
Who the fuck did this to you?
”
”
SeRaya (Nemesis (The Vendetta, #1))
“
In which language does "liberation" sound better? / In Arabic, tahrir, / or in English, rebirth?
”
”
Raya Tuffaha (To All the Yellow Flowers)
“
Here's to the path back home / we left in the mud / may we never walk it alone / again.
”
”
Raya Tuffaha (To All the Yellow Flowers)
“
POHON HAYAT
Demikianlah, ia melekapkan bunga pada malainya, putik pada tangkainya, daun pada rantingnya dan buah-buah berwarna kuning cerah pada setiap cabang dari dahan pohon pengetahuan itu. Sebagaimana ia melekatkan putih yang semenjana pada paras wajah perempuan yang ia ciptakan dari tulang rusukku.
Sedemikian rupa, ia pulaskan secebis rona apel merah pada keluk bibirnya untuk menyenangkan hatiku. Lalu ia gabungkan kilau cahaya Sirius, Canopus dan Arcturus pada bening biji matanya agar aku dapat berkaca di kedalamannya yang hijau lumut.
Dan kemudian, dibuatnya sepasang lengkung alis mata dari iring-iringan semut gajah agar menjadi taman tempat aku bermain-main. Sementara pada gerai rambutnya dibalutkannya hitam yang berombak seperti laut yang di dalamnya aku bisa bersembunyi.
Tapi melampaui semua itu, dibuhulnya rimbun semerbak semak lantana tepat pada pangkal pahanya, yang padanya aku akan jatuh berahi. Dan lalu dipahatnyalah sepasang tempurung pembangkit nafsi yang kenyal mengkal, serupa tatahan sempurna ranum buah mangga pada busung dadanya. Tak lupa ditambahkannya puting anggur kirmizi pada puncak susu perempuan itu, agar nanti ia bisa menjelma sempurna menjadi ibu dari anak-anakku.
Namun aku sengaja tak memberinya nama, sampai semua yang lain selesai aku beri sebutan. Pada yang hijau aku beri nama hujan. Pada yang biru aku beri nama langit. Pada yang kelam aku beri nama malam. Pada yang terang aku beri nama siang.
Demikian pun pada mereka yang mengeriap. Pada mereka yang berjalan dengan empat kaki. Pada mereka yang melata dengan perutnya. Pada mereka yang terbang di langit. Pada mereka yang berenang di dalam air serta pada segala yang berkilauan di angkasa raya. Bahkan pada semua jenis kerikil dan batu-batu, aku menyematkan nama mereka satu persatu.
Begitulah, segala sesuatu memperoleh nama dan sebutannya masing-masing. Supaya kepada setiap nama itu aku dapat memanggil dan di dalam nama itu mereka dapat dikenal. Akan tetapi, khusus bagi perempuan itu (sebab ia adalah satu-satunya yang tercipta dari tulang rusukku) maka aku hendak memberinya nama yang teristimewa. Sebuah nama yang paling indah dari semua nama yang telah aku berikan.
Akan tetapi, aku tak kunjung menemukan nama yang sesuai bagi dirinya. Sampai kemudian, tepat di mana bertemu empat buah sungai, kulihat ia sedang memintal air matanya hanya sepuluh langkah dari pohon pengetahuan itu.
Aku mendapati perempuan itu tengah duduk bersimpuh mengaduk-aduk tanah dan membuat adonan lempung dengan air matanya.
"Apa yang sedang engkau perbuat, wahai Perempuan?" Tanyaku pada dirinya.
"Aku sedang membuat ramuan cinta, untuk membuhul ikatan abadi di antara kita berdua..." demikian ia menjawab pertanyaanku.
Dan pada saat itulah aku mendapatkan sebuah nama yang tepat untuk dirinya. Eva, itulah nama yang kemudian aku berikan padanya. Sebab ia adalah ibu dari semua kehendak alam dalam diriku. Aku persembahkan baginya nama yang paling indah, tepat di muara pertemuan empat buah sungai; Gihon, Pison, Eufrat dan Tigris.
Jadilah ia lelai akar untuk menyempurnakan suratan tangan kami. Ia adalah telur kesunyian di mana aku akan menyemai seribu benih. Semenjak pertama kali aku menatap wajahnya saat aku terjaga dari tidur yang panjang dan mendapati dirinya berbaring telanjang di sebelahku. Aku tahu, ia telah ditakdirkan untuk menjadi pohon kehidupan. Ibu dari semua ibu yang akan melahirkan anak cucu keturunanku.
”
”
Titon Rahmawan
“
A lo mejor el amor era una superstición, una plegaria que decíamos para mantener a raya la verdad de la soledad. Incliné la cabeza hacia atrás. Las estrellas parecían estar muy juntas, cuando en realidad estaban a millones de kilómetros de distancia. Al fin y al cabo, a lo mejor el amor simplemente significaba anhelar algo imposiblemente brillante y eternamente fuera de nuestro alcance.
”
”
Leigh Bardugo (Ruin and Rising (The Shadow and Bone Trilogy, #3))
“
-El cambio existe -dije en medio de un bostezo-.Tenemos que aceptarlo.
-No -replicó él-. No tenemos por qué. Yo nunca lo hice. Oree, yo soy la luz permanente que mantiene a raya la hirviente oscuridad. La roca inamovible que el río tiene que rodear. Puede que no te guste yo. Pero sin mi influencia, este reino sería la anarquía, el caos. Un infierno más allá de la imaginación de los mortales.
”
”
N.K. Jemisin (The Broken Kingdoms (Inheritance, #2))
“
«Brilla, brilla, estrellita…». ¡Cuánto poder! ¡Qué poder tan asombroso! Podéis tomar mil millones de billones de toneladas de materia en llamas, una caldera de potencia inimaginable, ¡y convertirla en una cancioncilla infantil! ¡Construís pequeños mundos, pequeñas historias, pequeños caparazones alrededor de vuestras mentes y con ello mantenéis a raya al infinito y podéis levantaros por la mañana sin chillar!
”
”
Terry Pratchett (Un sombrero de cielo (Mundodisco, #32))
“
I had it in middle school, with this girl Raya,” Vera replied. “It was kind of fucked up.” My shoulders tensed. I pushed a fry around in the dregs of my ketchup. “Why do you think that?” I asked. “Um, it was really intense, I think. Too intense. And the whole thing kind of blew up. It actually really hurt. I still think about her sometimes.” “I’m sorry,” I said. “Yeah.” Vera nodded. “Thanks. It’s a lot to promise, you know? That you’re gonna be in the same friendship for your whole life.” “We do that romantically, though,” Candace said. “I mean, that’s the basic idea, if you believe in marriage and stuff.” “Yeah, but that feels different,” Vera argued. “You go into a romantic relationship knowing it can completely combust and leave you wrecked. You basically sign up for that. I feel like friends don’t talk about that happening.
”
”
Haley Jakobson (Old Enough)
“
Human makes love difficult and painful. Karena manusia tuh makhluk paling egois sejagad raya. Manusia mengasosiasikan 'mencintai' dengan 'memiliki' orang yang kita cintai, merasa butuh untuk selalu dekat dan selalu sama-sama mereka. Padahal nggak gitu. Cinta seharusnya nggak kayak gitu. Cinta itu membebaskan dan membiarkan orang yang kita cintai merasa bebas untuk membalas, atau nggak membalas cinta dari kita.
Topher
”
”
Adiwerti Sarah (Transit)
“
En los ochenta, aún se escuchaban guitarras en las discotecas e incluso cuando sonaban esos niñatos de Hombres G, por más que arrugáramos la nariz con mohín despectivo, no podíamos dejar de corear que quiero comprarme un jersey a rayas. Entonces ()La música aún podía salvarnos. Fue justo antes de que se pusiera en marcha la trituradora de emociones, la mákina, la electrónica, el house, el trance, los miles de nombres para aludir a la victoria del frío.
”
”
Barbara Blasco
“
X. Donde se cuenta la industria que Sancho tuvo para encantar a la señora Dulcinea, y de otros sucesos tan ridículos como verdaderos Llegando el autor desta grande historia a contar lo que en este capítulo cuenta, dice que quisiera pasarle en silencio, temeroso de que no había de ser creído, porque las locuras de don Quijote llegaron aquí al término y raya de las mayores que pueden imaginarse, y aun pasaron dos tiros de ballesta más allá de las mayores. Finalmente,
”
”
Miguel de Cervantes Saavedra (Don Quijote de la Mancha (Spanish Edition))
“
Islam waves two flags. One is white and one is black. Written across both flags in Arabic are the words, "There is no God but Allah and Muhammad is his Messenger." The white flag is called Al-Liwaa and serves as the sign for the leader of the Muslim army and is the flag of the Islamic state. The black flag is called Ar-Raya and is used by the Muslim army. It is also called the flag of jihad, and is carried into battle. One flag is governmental and the other is military.19
”
”
Joel Richardson (The Islamic Antichrist: The Shocking Truth about the Real Nature of the Beast)
“
Los perros, Dios los bendiga, son apasionados, como lo pueden atestiguar numerosas ardillas, pájaros, cajas, mantas y juguetes. Los perros no logran la mayor parte de lo que se proponen hacer. Sin embargo, tienen una ventaja en todo esto: una memoria de muy corto plazo que mantiene a raya la horrible sensación de futilidad e impotencia. Por otro lado la realidad de nosotros los humanos no tiene razones para ser sensible a las ilusiones bajo las cuales funcionamos. Con el tiempo, la realidad termina por interferir.
”
”
Ryan Holiday (Ego Is the Enemy)
“
Dentro de la bola de nieve del escritorio de mi padre había un pingüino con una bufanda a rayas rojas y blancas. Cuando yo era pequeña, mi padre me sentaba en sus rodillas y cogía la bola de nieve. La ponía al revés, dejaba que la nieve se amontonara en la parte superior y le daba rápidamente la vuelta. Los dos contemplábamos cómo caía la nieve poco a poco alrededor del pingüino. El pingüino estaba solo allí dentro, pensaba yo, y eso me preocupaba. Cuando se lo comenté a mi padre, dijo: «No te preocupes, Susie; tiene una vida agradable. Está atrapado en un mundo perfecto».
”
”
Alice Sebold (The Lovely Bones)
“
Namun demikian, fakta ironisnya adalah tidak ada satu pun budaya dan tradisi di dunia ini yang mengajarkan orang untuk menghargai keberadaan seorang pelacur atau seorang sundal. Dalam strata kehidupan masyarakat sejak era primordial hingga saat ini, orang orang semacam mereka cuma layak menempati tempat yang paling rendah dan kasta yang paling hina. Kita tidak pernah diajarkan orang tua kita untuk menghargai sampah masyarakat serupa itu, walau pun keberadaan mereka tetap saja dibutuhkan. Kita tak bisa menyangkal keberadaan mereka, namun di sisi lain kita sekaligus ingin menafikannya. Sebuah pandangan stereotype bahwa eksistensi mereka itu semata mata hadir karena dalam kehidupan manusia dibutuhkan sebuah peran antagonis.
Hidup yang keras ini membutuhkan kehadiran seekor kambing hitam. Bahwa hakekat kehidupan selalu diwarnai oleh dikotomi hitam dan putih. Bila ada kebaikan harus ada kebusukan sebagai kontra indikasinya. Dan para pelacur serta sundal itu dibutuhkan untuk mengukuhkan eksistensi dan keberadaan moral di dalam masyarakat. Moral tidak mungkin eksis tanpa keberadaan para pelacur. Sebagaimana tubuh tidak eksis tanpa kehadiran ruh. Tapi apakah keberadaan tubuh hanya untuk mengukuhkan keberadaan ruh sebagai sumber kehidupan? Sebagaimana anggapan bahwa mereka para pelacur dan sundal itu adalah sebuah antitesis dari kesucian dan moral kebaikan para santa? Bukankah penebusan Kristus tidak akan pernah terjadi tanpa pengkhianatan Judas? Namun pertanyaan yang sering menggelayuti benakku adalah, siapa yang semestinya layak kita sebut sebagai pahlawan dan siapa pula yang harus jadi pecundang. Bagaimana nasib Judas Iscariot dibandingkan dengan Titus, seorang perampok yang beruntung karena disalibkan bersama Kristus? Apakah Judas adalah seorang yang terkutuk dan harus menjalani siksa api neraka karena pengkhianatannya? Sementara itu, Titus adalah orang yang beruntung dan terberkati karena setelah kematiannya ia akan langsung diterima di dalam surga?
Aku tak hendak mempermasalahkan kemalangan dan keberuntungan orang lain. Ataupun pilihan pilihan hidup mereka, seandainya saja mereka memang masih punya pilihan. Alangkah baiknya bila kita bisa menanyakan hal itu kepada setiap dari mereka itu. Apakah sedari kecil mereka memang berkeinginan dan bercita cita jadi pelacur, pembegal, pencoleng, perampok atau bahkan pengkhianat? Apakah setelah dewasa mereka sengaja menyundalkan diri dan menyesatkan diri sendiri? Sekiranya orang diselamatkan atas dasar apa yang mereka imani, lalu apakah mereka juga akan menerima hukuman atas apa yang mereka perbuat kemudian? Semoga terberkatilah mereka yang malang dan terkutuk, karena mereka harus mengambil peran sebagai orang orang yang tidak beruntung dan terpaksa harus menjalani apa yang sesungguhnya tidak ingin mereka jalani. Sebagaimana aku pernah membaca sebuah kutipan yang hingga hari ini aku merasa betapa aku sungguh beruntung karena pernah membacanya. Bahwa dialektika itu bukanlah hitam atau putih, dan bukan pula terang atau gelap. Karena surga dan neraka bukanlah milik kita. Saat segalanya berakhir, cuma suara Sang Pencinta yang masih bergema dalam keheningan rimba raya, beriak di atas permukaan danau, "Duhai Kekasih, bagaimana aku hendak memberikan jantungku hanya untukmu?"
Suara itulah yang sedari dulu bergema di tengah padang gurun. Suara yang mengetuk pintu di malam buta. Dialah desau suara angin. Dialah tangisan burung bul bul. Mengapa hujan turun tergesa? Mengapa matahari lari bergegas? Mengapa manusia masih juga bertengkar, memperebutkan kebenaran yang sesungguhnyalah bukan miliknya?
”
”
Titon Rahmawan
“
un pequeño destacamento de reclusos nos recibió con ligera algazara. Vestían trajes a rayas, tenían las cabezas rapadas, pero parecían bien alimentados. Hablaban en todas las lenguas europeas imaginables y se expresaban con cierto humor, que en esas circunstancias resultaba grotesco. Como quien se agarra a un clavo ardiendo, dado mi innato optimismo (que tantas veces me ha ayudado a controlar mis sentimientos, incluso en las situaciones más desesperadas), me aferré a esta idea: estos prisioneros tienen buen aspecto, aparentan buen humor e incluso se ríen. Quién sabe, quizá yo consiga ser uno de ellos.
”
”
Viktor E. Frankl (El hombre en busca de sentido)
“
Sebab itu Imam Hamad cuma mengikut ombak sahaja. Biar tidak usah cuba berbuat apa-apa. Biar Kaki Srengenge sekarang seperti Kaki Srengenge dahulu juga. Biar halaman rumah anak buah Kaki Srengenge semuanya jadi sarang puyuh. Biar balai raya jadi kandang kerbau putus jerat. Biar budak-budak muda terus-menerus ayun buah. Bukan sahaja orang lain, anaknya, Jantan, itupun bukan boleh disuruh buat apa-apa. Yang tahu hanya mengayun buah siang-siang. Malam mengatur tapak gayung. Kononnya nak sedia melawan Yahudi. Kononnya hari kiamat sudah tidak lama lagi. Kononnya perang sabil sudah dekat. Dajal nak turun. Biarkan. Biarkan.
”
”
Shahnon Ahmad (Srengenge)
“
Angel, mírame y respira,” he spoke in a soft voice. Our gazes collided and his face softened as he moved his hand from my chin to cup the side of my face, his thumb sweeping over my cheek, drawing soothing circles. “Estás bien, ángel mío. Estás bien. Ahora, respira para mí,” he said, his voice still soft but demanding.
”
”
SeRaya (Nemesis (The Vendetta, #1))
“
Ia memang telah meninggal, namun semangat patriotiknya tak pernah usang. Tak sulit untuk menemukan Kartini di masa kini, banyak tokoh perempuan yang begitu menginspirasi. Pintar, rupawan, sukses, kaya raya, dermawan dan kharismatik banyak dijumpai di khalayak ramai,” ujarku membuka cerita.
“Tapi itu terlalu jauh, banyak yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sosok bu Jumiati salah satu diantaranya, guru yang senantiasa berbagi ilmu untuk kita semua. Bidan, artis bahkan mungkin tukang sapu sekolah kita bisa jadi menjadi Kartini masa kini,” pungkasku disambut tepuk tangan bu Jumiati dengan mata sembab.
(Kartini Masa Kini, Dunia Tanpa Huruf R)
”
”
Yoza Fitriadi (Dunia Tanpa Huruf R)
“
La piel del glande no es irrompible.
Naturalmente, se puede comprobar
Es el ABC de toda ciencia experimental.
En una imbécil de piel de raya
Uno se lastima al primer paso
...
Algunas poseen igualmente
Vaginas horizontales, muy rojas
Provistas de dientes en abundancia
Se cierran como colmillos con un ruido de estertor
...
Otras chupan como pulpos
Y metamorfosean el objeto rutilante
En una berenjena monstruosa
Invisible a la luz negra
De tal manera que a plena luz del día
Uno se clava de rodillas delante
Pero no puede metérsela en la boca.
En fin, algunas desgraciadas,
Juana de Arco, Santa Teresa, la Pasionaria y la duquesade Windsor
Nacieron con el coño dividido
En un sinfín de agujeritos.
”
”
Boris Vian
“
Esa noche me vinieron a la mente diferentes imágenes mientras dormía. Al principio se me presentaron como si fueran sueños y merodearon con despreocupación por mi somnolencia; luego empecé a temblar y me desperté; permanecí tumbado y siguieron viniendo, la imagen fugaz de un cuello o de una cadera, duraban tan poco como el parpadeo intermitente de una luz. Unas manos suaves y fuertes se acercaban para tocarme. Yo las conocía bien. Pero no me atrevía a dar nombre a mis esperanzas ni siquiera allí, tras el velo de oscuridad de los párpados, y durante los días siguientes estuve más intranquilo y agitado. No era capaz de mantenerlas a raya por mucho que paseara, cantara y corriera. Las imágenes venían sin que nada pudiera detenerlas.
”
”
Madeline Miller (The Song of Achilles)
“
-Este cuesta tres francos y medio, y ése, cinco francos. Naturalmente estará usted mejor servido tomando el de cinco. Puede servirle toda la vida, si tiene necesidad de él.
El tomó sonriendo el estuche rojo y lo abrió. Coquetón como una joya, el tubito de cristal se hallaba tendido dentro de la ranura exactamente adaptada a su forma y forrada de terciopelo rojo. Los grados completos estaban marcados con rayitas rojas y las décimas con rayas negras. Las cifras eran rojas. La parte inferior, que iba estrechándose, estaba llena de brillante mercurio. La columna parecía baja, muy inferior al grado normal del calor animal.
Hans Castorp sabía lo que se debía a si mismo y a su prestigio.
-Tomaré ése- dijo, sin prestar la menor atención al otro...
”
”
Thomas Mann (The Magic Mountain)
“
Rakyat yang nasionalis hendaknya belajar menghemat energi. Pemimpin dan pemerintahan yang nasionalis hendaknya memikirkan cara-cara penghematan, bukan mengeksploitas sisa sumber daya alam yang kita miliki.
Kembangkan sistem transportasi massal yang memadai, sehingga jumlah kendaraan di jalan raya berkurang. Dengan sendirinya pemakaian bahan bakar akan berkurang.
Hentikan pembangunan menara-menara perkantoran dan apartemen-apartemen tinggi di perkotaan. Biarlah penghijauan di kota-kota besar tetap terpelihara. Pembangunan di daerah-daerah terpencil lebih diperhatikan. Biarlah orang di desa mendapatkan pekerjaan di desanya sendiri. Sehingga mereka tidak perlu menambah beban metropolis. Pembangunan harus merata, harus horizontal, tidak vertikal.
”
”
Anand Krishna (Indonesia Under Attack! Membangkitkan Kembali Jati Diri Bangsa)
“
We didn’t talk much. The things I’d needed to say before didn’t matter anymore and what mattered now was too hard to hear. So Jamie didn’t tell me he’d be gone before Christmas, or that I was the first girl he ever loved. I didn’t tell him I had wanted it to be him all along, or that he was my first everything. Instead, we sat shivering and holding hands, and let ourselves believe we were lucky just a little while longer.
”
”
Jessica Raya (Please Proceed to the Nearest Exit)
“
Burung tak sempat bertanya
Apakah dirinya merdu
Apa itu yang bernyanyi menembus awan
Dan mengantar hujan
Ia hanya terbang, merajut cinta dengan daun dan musim
Hingga semua telinga terjaga oleh kebenaran suaranya
Kupu-kupu tak dapat bertanya
Apakah dirinya indah
Apa itu yang membentang megah
Menggoda hutan untuk menawan cahaya bintang
Ia hanya hinggap, merajut cinta dengan dengan embun dan bunga
Hingga semua mata terpesona akan kecantikan sayapnya
Bunga tak sanggup bertanya
Apakah dirinya wangi
Apa itu yang meruap, memenuhi udara dan
Melahirkan kehidupan
Ia hanya tumbuh, merajut cinta dengan liur dan madu
Hingga alam raya terselimuti harum dan warna
Yang tak pernah diduganya
Seorang laki-laki tak kuasa bertanya
Mengapa perempuan ada
Siapa itu yang berdiam dalam keanggunan
Tanpa perlu mengucap apa-apa
Ialah puisi yang merajut cinta dengan bumi dan rahasia
Hingga semua jiwa bergetar saat pulang ke pelukannya
”
”
Dee Lestari (Madre: Kumpulan Cerita)
“
—¿Qué ocurre? ¿Es que te da miedo que pierda el control? Deja que te hable del control, esposa mía. He pensado mucho en él durante estos últimos meses, ¿y sabes a qué conclusión he llegado? A que es una ilusión. Durante toda mi vida me he enorgullecido de tener el control. Ha sido lo único constante durante mi precaria existencia. Me ocurriera lo que me ocurriera, yo tenía la capacidad de ejercer el dominio sobre mí mismo. Reprimía las visiones porque podía hacerlo. Era lo único que tenía.
Yo abrí la boca, pero él no me permitió decir nada y continuó hablando con la voz tensa de emoción.
—Lo único que tenía era el control, y ahora lo estoy perdiendo, ¿lo entiendes? El día de nuestra boda prometí que te protegería, y después te prometí, como un idiota, que te dejaría participar en mi trabajo. Pensaba que podría hacerlo, que podría controlar el miedo que siento por ti, el terror que siento por si te ocurre algo, pero no puedo. No puedo dominarlo del mismo modo que no puedo dominar lo que me ocurre cuando llegan las visiones. Me he pasado toda la vida manteniendo a raya estas emociones, y ahora resulta que la lógica y el control, mis únicos amigos en este mundo, me han abandonado. Construí mi vida y mi carrera profesional basándome en ellos, y me han dejado cuando más los necesitaba.
”
”
Deanna Raybourn (The Dark Enquiry (Lady Julia Grey, #5))
“
La disminución de la gravedad llegó hasta tal punto que las rayas de la piel de tigre que tenía colgada en la pared, se desprendieron de la piel y rodearon nuestros cuerpos y nos encarcelaron. Luego se desprendieron todos los motivos frutales de nuestra vajilla e hicimos así el amor entre racimos de uvas diminutas y montañas de manzanas liliputienses. Luego se desprendieron las flores que Estefanía había bordado en la funda de la almohada, y como cada vez que mi prima dormía el bordado dejaba una huella en su cara, se desprendió también la huella de las flores. Luego se desprendieron los lunares blancos de mi corbata azul y entonces hicimos el amor rodeados de lunas pequeñas con sabor a seda. Después se desprendieron todos los puntos de colores de un cuadro de Seurat y nos bañaron de confeti. Luego se desprendieron los encabezados y las noticias de los periódicos y las palabras de los libros, y se confundieron, y entonces nos amamos entre la muerte del Ché Guevara en Vietnam y Madame Bovary cruzando el Atlántico en el Espíritu San Luis. Después se desprendió el significado de las palabras y las frases, y entonces hicimos el amor entre balbuceos y sílabas sin sentido. Después se desprendieron todas las huellas digitales que habíamos dejado en la puerta, en los vasos y en las cortinas, y acariciaron nuestros cuerpos. Después se desprendió la piel de nuestras lenguas y nos lamió la espalda. Luego la oscuridad se escapó por la ventana de nuestro cuarto y nos amamos a pleno sol. Después todos los colores del mundo se desprendieron de las cosas y con ellos el color de nuestra piel, de nuestros ojos y nuestras venas y nuestros huesos, y entonces hicimos el amor invisibles, entre todos los colores del paraíso. Luego la vigilia se desprendió de nuestros cuerpos y entonces hicimos el amor dormidos. Después el sueño se desprendió de nuestros ojos y nos amamos despiertos.
”
”
Fernando del Paso (Palinuro de México)
“
Jkt 20/12/2012
Bulan ini bulan desember,spt juga desember thn2 sebelumnya pada bulan ini umat kristiani mempunyai hari besar semacam tradisi tahunan yaitu yg di sebut "Natal" atau Natale (italia) atau Christmas,dan sebagai penganut kirstiani sejak lahir saya selalu menikmati bulan2 desember spt ini tiap tiap tahunnya,saya selalu menikmatinya didalam hati saya,apalagi saat saya masih kanak kanak dulu,karena natal identik dengan hadiah untuk anak2,desember adalah menjadi bulan yg paling saya tunggu2 karena pada bulan itu akan ada sebuah kado yang menunggu saya pd bulan itu,akan ada gemerlap cahaya lampu pohon dan hiasan hiasan natal lainnya,saya akan memakai baju baru juga saya akan tampil dipanggung gereja memainkan fragmen dan drama natal bersama anak2 lainnya yang juga memakai baju baru yg menambah kesan natal semakin saya tunggu,
Saya lahir di Indonesia saya tinggal di Indonesia saya bersekolah di Indonesia,negara yg mempunyai beragam agama yg mana agama2 itupun mempunyai Hari besar nya masing2,sejak masih kanak2 saya selalu terharu ketika melihat org lain berdoa entah dengan memakai tata cara agama apa mereka berdoa yg jelas saya selalu merasa ada suatu hal yg berbeda dlm hati saya ketika melihat org berdoa itu,saya bersahabat dgn beberapa teman saya orang2 keturunan yg beragama Budha,sy juga punya beberapa sahabat org Bali dan keturunan India yg beragama Hindu,walaupun jumlah mereka tidak sebanyak sahabat2 saya dari kaum Muslim,Muslim adalah mayoritas di negri ini otomatis muslimlah yg hampir 90% dari mereka setiap harinya berinteraksi dengan saya, lebih dalam lagi saya pun mempunyai banyak family sedarah dari kakek saya yg beragama muslim,tidak heran kalau sy pun menikmati hari raya Idul fitri,dan tidak jauh berbeda dengan natal momen Lebaran adalah menjadi hari yg saya tunggu2 juga, karena setiap tahunnya saya akan berkumpul dgn sanak family dan kerabat merasakan ketupat lebaran dan opor ayamnya juga saya bisa meminta maaf dan bersalaman dengan orang yg pernah bertengkar dengan saya dengan ucapan minal aidin walfaidzin,luar biasa hubungan batin saya dengan muslim sepertinya suatu hal yg tidak bisa terpisahkan,tetapi diluar daripada itu semua terjadi dilema dalam hidup saya ketika saya menyaksikan hal2 lain yg "mengusik mesranya hubungan saya dengan muslim,di saat yg sama berita di media masa sebegitu hebatnya memberitakan hal yang menumbuhkan opini2 perpecahan yang semakin hari semakin jauh dari kata "damai" dimana pandangan yg berbeda tentang Tuhan adalah menjadi alasan untuk pendidikan perang! sehingga seolah olah memaksa manusia siaga satu dan siap untuk membenci saat ada kaum yg berbeda dengan mereka,saya muak dengan ini,
Keperdulian saya dgn keharmonisan keduanya Membuat saya tertarik utk "mencari tau tentang isi dari kedua agama ini,dgn hati yg bertanya tanya ada apa sebenarnya yg terjadi di dalamnya?,dengan segala keterbatasan saya bertahun tahun saya mencoba mencari titik temu antara perbedaan dan persamaan antara kristen dan islam,rasa ingin tau saya yg membuat saya sedikit demi sedikit menggali keduanya mulai dari sisi sejarah,segi terminologi,sisi tafsir2 atau doktrin (aqidah) nya,dgn mencari sumber2 yg akurat atau dengan cara bertanya,berdiskusi dll,sy tidak terlalu tau apa tujuan dan visi saya tapi yg jelas saya tertarik untuk mengetahuinya dan kadang saya lelah!saya merasa terlalu jauh memikirkan ini semua,saya merasa agama yg seharusnya memproduksi kedamaian dan cinta thd sesama malah membuat saya pusing dan muak karna saya koq malah pusing memikirkan konflik2 dan benturan2 yg justru disebabkan oleh agama itu sendiri
Seiring berjalannya waktu pemahaman saya terhadap natal dan bulan desember itupun mulai terpisah,saya sudah mempunyai pemahaman sendiri mengenai natal,Desember hanyalah salah satu bulan dari 12 bulan yg ada,tetapi damai natal itu sendiri harus berada dalam sanubari dan jiwa dan roh saya setiap hari, "Selamat Natal Damai Selalu Beserta Kita Semua"
Amien.........
”
”
Louis Ray Michael
“
Estas son las cualidades que, en mi opinión, debe tener un nicho que se pretenda monetizar mediante marketing de afiliación. • Perenne. Asegúrate de que vas a tener audiencia potencial durante una buena cantidad de años. Existe la opción de escribir sobre temáticas pasajeras, sobre tendencias, o sobre cosas que ahora estén de moda pero no sabemos si lo estarán dentro de tres o de cinco años. También son buenas opciones, pero solo indico la que yo escogería. Y no hace falta que te centres solo en productos, ¿eh? Piensa por ejemplo en cualidades de los mismos: “cosas con lunares”, “ropa a rayas”... • Amplio. Es complicado hacer una gran página con solo 20 artículos. Tu temática ha de ser lo suficientemente amplia, o tener suficientes posibilidades de ampliación, para que te permita generar contenidos sin devanarte los sesos durante muchos y muchos meses. Por eso los nichos demasiado concretos (también conocidos como micronichos) funcionan de otra manera y en cierto modo se trabajan con otras pautas. Por ejemplo, yo no explotaría un nicho donde no pudiese aplicar con garantías la estrategia de las torres de perforación, explicada más adelante en esta misma guía. Antes de ponerte a trabajar, explora a conciencia tanto la verticalidad como la horizontalidad de la temática que hayas elegido.
”
”
José María Ávila Román (Mis Enlaces Y Yo: Guía Práctica Para Afiliados de Amazon (Spanish Edition))
“
Pasaron los días, llegaron las lluvias de invierno. Octubre tocaba a su fin cuando recibí las pruebas de imprenta de mi libro. Me compré un coche, un Ford de 1929. No tenía capota, pero corría como el viento y cuando llegaron los días de cielo despejado emprendí viajes largos, siguiendo la línea azul de la costa, a Ventura y Santa Bárbara por el norte, a San Clemente y San Diego por el sur, siguiendo la raya blanca del asfalto, bajo las estrellas acechantes, con el pie apoyado en la consola de mandos, con la cabeza llena de proyectos para escribir otro libro, una noche, y otra, y otra, noches todas que en conjunto me proporcionaron una serie de días delirantes y visionarios como nunca había conocido, días serenos cuyo sentido temía cuestionarme. Patrullaba por la ciudad con el Ford: encontraba callejones misteriosos, árboles solitarios, casas antiguas y medio derruidas que procedían de un pasado desaparecido. Vivía en el Ford día y noche y no me detenía más que el tiempo necesario para pedir una hamburguesa y un café en desconocidos restaurantes de carretera. Aquello era vivir, dejarse llevar y detenerse para proseguir inmediatamente después, siguiendo siempre la raya blanca que corría paralela a la costa llena de accidentes, descansar un momento al volante, encender otro cigarrillo y observar como un tonto el cielo abrumador del desierto para preguntarse por el significado de las cosas.
”
”
John Fante (Ask the Dust (The Saga of Arturo Bandini, #3))
“
a poem called “Duan Na Muthairn,” or “Rune of the Muthairn.” These were drawn from a collection by Alexander Carmichael called Carmina Gadelica, published in 1900, which was at the forefront of the Gaelic revival movement of the time period. The song is performed in Gaelic by Raya Yarbrough. In English, the text means: Thou King of the moon, Thou King of the sun, Thou King of the planets, Thou King of the stars, Thou King of the globe, Thou King of the sky, Oh! lovely Thy countenance, Thou beauteous Beam.
”
”
Diana Gabaldon (The Outlandish Companion Volume Two: The Companion to The Fiery Cross, A Breath of Snow and Ashes, An Echo in the Bone, and Written in My Own Heart's Blood (Outlander Book 2))
“
«Cuando llegó mi esposa, en la madrugada, ya estaba mejor. No fue un milagro. Fue el poder de los antibióticos que providencialmente habían mantenido a raya a la bacteria, la Escherichia coli, que había pasado oronda del intestino a la sangre»
”
”
Alejandro Gaviria Uribe
“
Cuando llegó mi esposa, en la madrugada, ya estaba mejor. No fue un milagro. Fue el poder de los antibióticos que providencialmente habían mantenido a raya a la bacteria, la Escherichia coli, que había pasado oronda del intestino a la sangre.
”
”
Alejandro Gaviria Uribe