β
Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin kerana kekurangan fizikal, tidak ada kesempatan, atau tidak pernah 'terpilih' di dunia yang amat keterlaluan mencintai harta dan penampilan wajah.) Yakinlah, wanita-wanita solehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, bersedekah dan berkongsi, berbuat baik dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari syurga. Dan khabar baik itu pastilah benar, bidadari syurga parasnya cantik luar biasa.
β
β
Tere Liye (Bidadari Bidadari Surga)
β
Menikah itu sekarang hanya sekedar
keraguan ikhwan dan penantian akhwatβ¦
β
β
Salim Akhukum Fillah
β
Bahwa menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu dapat berencana menikah dengan siapa, tapi tak bisa rencanakan cintamu untuk siapa... Bahwa yang membekas dari lilin bukan lelehnya, melainkan wajahmu sebelum gelap...
β
β
Sujiwo Tejo
β
Sebagian orang berharap dapat menikah dengan laki-laki yang mereka cintai. Doaku sedikit berbeda: Aku dengan rendah hati memohon kepada Tuhan agar aku mencintai laki-laki yang aku nikahi.
β
β
Ikram Abidi (Cinta yang Terlambat)
β
Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah, laki-laki itu meminta banyak dari perempuan.
Saya pilih kamu. Tolong pilih saya, untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan menghabiskan sisa hidup saya bersama kamu.
Percayakan hidup kamu sama saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu, nafkah lahir dan bathin.
Pindahkan baktimu. Tidak lagi baktimu kepada orangtuamu, baktimu sekarang pada saya.
Banyak laki-laki yang saat menikah tidak tahu bahwa mereka meminta ini, banyak juga laki-laki yang bahkan kemudian hari, mencederai tiga hal ini.
β
β
Adhitya Mulya (Sabtu Bersama Bapak)
β
Kau tahu, kenapa orang yang menikah selalu mendapat ucapan selamat menempuh hidup baru?
Karena mereka harus meninggalkan sebagian orang-orang yang pernah mereka sayangi di masa lalu.
β
β
Rhein Fathia (CoupL(ov)e)
β
Itulah salah kaprahnya beberapa kalangan. Mereka siap untuk menikah, siap punya anak, tapi tidak disiapkan untuk membesarkan anak. Apa gunanya punya banyak anak, tapi tidak dibesarkan untuk menjadi manusia-manusia yang terbaik dan bermanfaat. (Ustad Fariz)
β
β
Ahmad Fuadi (Rantau 1 Muara)
β
It's okay, yang pertama selalu full of shit, kok. Itulah makanya lebih baik kita menikah dengan cinta terakhir daripada cinta pertama.
β
β
Dwitasari (Jatuh Cinta Diam-Diam)
β
Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, pada saat itulah ia memulai suatu perjalanan yang panjang, asing dan penuh tantangan. Dan kita harus sangat yakin bahwa kawan perjalanan kita itu adalah orang yang tepat dan bisa bekerja sama ketika meniti...
β
β
Leila S. Chudori (Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen)
β
Enam puluh tahun kami menikah. Dua belas anak. Tentu saja ada banyak pertengkaran. Kadang merajuk diam-diaman satu sama lain. Cemburu. Salah-paham. Tapi kami berhasil melaluinya. Dan inilah puncak perjalanan cinta kami. Aku berjanji padanya saat menikah, besok lusa, kami akan naik haji. Kami memang bukan keluarga kaya dan terpandang. Maka itu, akan kukumpulkan uang, sen demi sen. Tidak peduli berapa puluh tahun, pasti cukup...Pagi ini, kami sudah berada di atas kapal haji. Pendengaranku memang sudah berkurang. Mataku sudah tidak awas lagi. Tapi kami akan naik haji bersama. Menatap Ka'bah bersama. Itu akan kami lakukan sebelum maut menjemput. Bukti cinta kami yang besar.
β
β
Tere Liye (Rindu)
β
Jangan menikah hanya karena didesak umur. Menikahlah kalau kamu sudah yakin dengan calon pasanganmu dan yakin bahwa pernikahan adalah jalan terbaik (Luvi)
β
β
Dian Nafi (Luv: Untuk Cinta Yang Selalu Menunggu)
β
Sebagian orang berharap dapat menikah denagn laki-laki yang mereka cintai. Doaku sedikit berbeda: Aku dengan rendah hati memohon kepada Tuhan agar aku mencintai laki-laki yang aku nikahi
β
β
Ikram Abidi (Cinta yang Terlambat)
β
Ketika Ibuk menikah, ia dan Bapak hanya berbekal keberanian untuk menjalani hidup bersama. Mereka tidak memiliki perencanaan bagaimana membesarkan anak, di mana mereka akan tidur kelak, apalagi tentang gizi atau pendidikan. Sama sekali tidak terbersit di benak mereka.
β
β
Iwan Setyawan (Ibuk,)
β
Ayahku pernah bilang jika kamu ingin bertahan lebih lama dalam hubungan mu kamu harus menikah dengan orang yang mencintaimu bukan orang yang kamu cintai.
β
β
Tommy Jonathan Sinaga
β
Darah-lumpur sungguh umpatan yang tak pantas diucapkan. Sebagian besar penyihir sekarang ini toh berdarah-campuran. Kalau kita tidak menikah dengan Muggle, kita pasti sudah punah. (Ron Weasley)
β
β
J.K. Rowling (Harry Potter and the Chamber of Secrets (Harry Potter, #2))
β
Kelak, kalau kau jatuh cinta pada seorang laki-laki, kau harus mengumpulkan beratus-ratus pertanyaan yang harus kausimpan. Jangan pernah ada orang lain tahu bahwa kau sedang menguji dirimu apakah kau memilki cinta yang sesungguhnya atau sebaliknya. Bila kau bisa menjawab beratus-ratus pertanyaan itu, kau mulai memasuki tahap berikutnya. Apa untungnya laki-laki itu untukmu? Kau harus berani menjawabnya. Kau harus yakin dengan kesimpulan-kesimpulan yang kaumunculkan sendiri. Setelah itu, endapkan! Biarkan jawaban-jawaban dari ratusan pertanyaanmu itu menguasai otakmu. Jangan pernah menikah hanya karena kebutuhan atau dipaksa oleh sistem. Menikahlah kau dengan laki-laki yang mampu memberimu ketenangan, cinta, dan kasih. Yakinkan dirimu bahwa kau memang memerlukan laki-laki itu dalam hidupmu. Kalau kau tak yakin, jangan coba-coba mengambil risiko.
β
β
Oka Rusmini (Tarian Bumi)
β
Tetapi, kamu tahu, mungkin hidup semua orang, termasuk kamu dan aku, akan lebih mudah jika kita boleh menikah dengan bantal yang menyangga kepala kita setiap malam, yang mengusir demam, menjauhkan kuntilanak dari mimpi, mengamini doa-doa, merindukan kita di siang hari, menyimpan aroma sampo yang kita sukai, menyerap keringat, liur, air mata, tumpahan kopi tanpa sekalipun protes, dan berbisik ke telinga kita di tiap malam yang murung: "Berbahagialah. Berbahagialah. Di luar sana. Seseorang mencintaimu, seseorang tengah mencintaimu..
β
β
Norman Erikson Pasaribu (Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu)
β
Menurut aku, yang penting bukan seberapa cepat kita menikah, tapi seberapa lama kita bisa mempertahankan pernikahan.
β
β
Dahlian (Casablanca: Forget Me Not)
β
Bahwa menikah itu nasib, mencintai itu takdir, kau bisa berencana menikah dengan siapa, tapi tak bisa kau rencanajan cintamu untuk siapa.
β
β
Sujiwo Tejo (Talijiwo)
β
Kenapa kau selalu memanggilku Clark? Kau bisa memanggilku dengan nama depan, kau tahu, sama seperti yang lainnya." | "Karena sudah terbiasa. Lagi pula, aku suka menjadi satu-satunya orang yang memanggilmu Clark. Kurasa satu-satunya hal yang bisa membuatku memanggil nama depanmu adalah kalau kau menikah denganku. Kalau itu terjadi, berarti kau akan menjadi Mia Hirano. Dan saat itu aku tidak mungkin memanggilmu dengan nama belakang, bukan?
β
β
Ilana Tan
β
Menikah juga nggak menjamin lo bakal bahagia sampai tutup usia. Itu hanya fantasi yang diciptakan para pendongeng untuk mengakhiri ceritanya.
β
β
Christian Simamora (Typo)
β
Ketika pelukis menikah dengan seni, mereka beranak lukisan, kurator menjadi bidannya. Ketika cintaku menikah dengan cintamu, kita beranak cinta, namun tanpa bidan. Sebab cinta memang begitu.
β
β
Alfin Rizal
β
Enggak semua perempuan yang melahirkan siap menjadi Ibu. Kasihan si anak enggak bisa memilih siapa orangtuanya. Seharusnya enggak ada cetakan absolut dalam hidup, bahwa setiap pasangan yang menikah harus memiliki anak.
β
β
Adrindia Ryandisza (Ours)
β
Jodoh kita tak akan diambil orang. Sebab Tuhan yang menentukan. Kalaulah ada orang yang kita harapkan jadi pasangan, malah berakhir menikah dengan orang lain, itu bukan jodoh diambil orang. Tapi itulah jalan yang harus kita lalui untuk menuju jodoh kita yang sebenarnya.
β
β
Satria Nova (Bintang Hati)
β
Jangan pernah menikah hanya karena kebutuhan atau dipaksa oleh sistem. Menikahlah kau dengan laki-laki yang mampu memberimu ketenangan, cinta, dan kasih. Yakinkan dirimu bahwa kau memang memerlukan laki-laki itu dalam hidupmu. Kalau kau tak yakin, jangan coba-coba mengambil risiko.
β
β
Oka Rusmini
β
Tak perlu terburu-buru dalam menentukan pilihan. Jangan paksa dirimu sendiri dengan mengambil keputusan. Menikah bukan lomba balap karung. Kamu nggak akan dapat apa-apa jika menikah lebih lambat ataupun sebaliknya. Pilihlah dengan hati tenang dan nyaman karena hanya kesedihan yang kamu dapatkan jika memilih pasangan yang salah.
β
β
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)
β
Mas Bujang, tidak ingin segera menikah?
β
β
Desi Puspitasari (Kutemukan Engkau di Setiap Tahajudku)
β
Sekolah, kerja, menikah, punya anak. Hanya itukah arti hidupku?
β
β
Kusumastuti (Among the Pink Poppies)
β
Kau masih mencintainya setelah apa yang ia lakukan? Kau tidak memaafkannya, tapi kini menikahinya? Idiot jenis apa kau ini?
β
β
Devania Annesya (X: Kenangan yang Berpulang)
β
Bila menikah sudah menjadi azzam yang begitu dirindukan, taruhlah ia dalam iman, agar setiap jalan untuk menujunya adalah kebaikan.
β
β
Ikhsanun Kamil Pratama & Foezi Citra Cuaca Elmart (Jodoh Dunia Akhirat)
β
Menikahlah dengan orang yang mencintaimu karena ia bukan saja akan membahagiakanmu tapi ia juga tidak akan pernah menyakiti hatimu satu mili pun
β
β
Diadjeng Laraswati H
β
Menikah itu persoalan dokumen, terangsang adalah fenomena biologis.
Shiraha
β
β
Sayaka Murata (Convenience Store Woman)
β
Menikah, mungkin tidak akan pernah siap. Namun menjalaninya adalah belajar untuk menyempurnakan hidup.
β
β
Hilaludin Wahid
β
kehidupan nyata baru dimulai ketika anda menikah,ketika anda baru lahir hingga dewasa itu hanya metmorfosa kehidupan
β
β
Luddie Affandi
β
Izinkan aku, Rabb
Menantinya dengan sepenuh khusyuβ
Bukan dengan berleha,
Melainkan segenap ikhtiar yang menghimpun berserak rindu
Izinkan aku, Rabb
Berjumpa dengannya dalam restu cintaMu
Bukan dengan tergesa,
Melainkan segera menujunya untuk semakin dekat denganMu
Izinkan aku, Rabb
Menikah dengannya, agar orang tua bahagia, Rasulullah bangga, dan Engkau semakin Cinta.
β
β
Ikhsanun Kamil Pratama & Foezi Citra Cuaca Elmart
β
Buat anak muda seusia gue, menikah adalah masalah menjaga kehormatan dan juga tentang kesiapan mental. Dan gue merasa punya mental untuk itu. Menundanya berarti merendahkan mental yang sejauh ini terbentuk. Selain itu, menikah, menurut pandangan Empat Mazhab Fiqih, menjadi wajib jika seseorang telah mampu dan senantiasa mengkhawatirkan dirinya akan terjerumus pada kemaksiatan.
β
β
Nailal Fahmi (Di Bawah Bendera Sarung)
β
Seandainya dia mulai menangis, aku mungkin akan memeluknya. Karena setelah dua puluh enam tahun menikah, hal-hal seperti itu menjadi refleks. Bahkan jika sebagian besar perasaan telah hilang.
β
β
Stephen King (Just After Sunset)
β
Menjadi orang baik sebenarnya sangat mudah. Susahnya adalah menjadi "orang baik" versi ayah (punya rumah, punya mobil, punya pekerjaan dengan gaji tinggi), versi ibu (menikah dengan pasangan berkecukupan, melangsungkan pesta yang megah, punya anak), versi teman (harus pintar, mengerti gosip terkini, bisa diajak nongkrong), dan menjadi baik versi seluruh orang di dunia ini yang mengenal kita.
β
β
Regis Machdy (Loving the Wounded Soul: Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia)
β
Seorang buruh adalah salah satu budak dalam dunia modern. Tidak berarti kita perlu meratapinya, karena dia adalah pekerja lebih ahli dibandingkan banyak pekerja manual, namun tetap saja, dia tidak lebih bebas dari pada budak yang diperjual belikan. Pekerjaannya kasar dan tanpa cita rasa seni, ia dibayar hanya cukup untuk bertahan hidup. Dia tidak mungkin menikah, atau kalaupun dia menikah istrinya harus bekerja juga. Ia tak bisa keluar dari kehidupannya, tetap terpenjara, kecuali ada keberuntungan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa itu hanya karena mereka bodoh. Mereka hanya terjebak dalam rutinitas yang tidak memberi kesempatan untuk berpikir. Kalau para budak punya kesempatan untuk berpikir, sudah sejak lama mereka akan membentuk organisasi dan berdemonstrasi menuntut perlakukan yang lebih baik. Tapi mereka tidak berpikir, karena mereka tidak memiliki kemewahan untuk itu, kehidupan telah memperbudak mereka.
β
β
George Orwell (Down and Out in Paris and London)
β
Menurutku Kuniaki Kudo pria yang bisa dipercaya. Jika kau menikah dengannya, kau dan Misato pasti akan sangat berbahagia. Mulai sekarang, lupakan diriku. Jangan pernah merasa bersalah, karena jika kau tidak merasa bahagia, maka usahaku akan sia-sia.
β
β
Keigo Higashino (The Devotion of Suspect X (Detective Galileo, #1))
β
Penjual nasi tim sudah mulai membuka pintunya. Dari dalam, keluar buar harum yang sedap. Orang-orang yang pulang dari Missa pertama seringkali singgah ke situ. Mengherankan, tidak ada seorangpun yang teringat untuk berkhotbah terhadap laki-laki setengah tua itu beserta isteri dan anak menantunya. Siapa tahu mereka akan tertarik dan ikut masuk gereja. Namun orang-orang mungkin akan cemas juga: kalau mereka berbondong-bondong menghadiri Missa boleh jadi tidak akan ada nasi tim kalau mereka pulang. Atau: nasi tim itu terlalu enak, membuat orang lupa melakukan sesuatu yang ingin dilakukannya.
Bagaimanapun, itulah mereka. Dari hari ke hari, sejak puluhan tahun, dengan setia membuka satu per satu papan-papan di muka rumah pada jam enam pagi. Sebuah meja dan sebuah tungku dikeluarkan. Di atasnya terdapat sebuah panci kaleng, setinggi setengah meter, tempat memasak nasi tim itu. Kemudian mangkuk-mangkuk dikeluarkan dan diletakkan di atas meja. Menantu perempuan memasang taplak-taplak meja seperti yang telah dilakukan sejak ia menikah. Anak laki-laki memeriksa apakah tungku itu cukup arangnya. Sedangkan laki-laki setengah tua itu mulai memotong-motongayam rebus dibantu isterinya yang turut memeriksa kalau-kalau ada bumbu-bumbu yang kurang.
Setiap pagi, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, itulah kerja mereka. Anak laki-laki setelah tamat sekolah, tidak mempunyai tujuan lain kecuali belajar mewarisi keahlian masak ayahnya untuk kemudian menggantikannya setelah dia mati. Orang-orang yang sederhana, yang tidak perlu jauh-jauh dalam mencari bahagia. Mereka sudah lama menemukannya: dalam hati mereka sendiri.
Monik melirik ke arah warung itu, Dilihatnya laki-laki setengah tua itu. Dilihatnya isterinya. Mereka betul. Mereka tidak perlu ke gereja. Tuhan sudah ada dalam hati mereka.
β
β
Marga T.
β
Menikah itu ternyata nggak hanya berdua, tapi juga keluarga besar. Coba gue tahu itu dari dulu. Bayangin aja, dulu gue dirawat baik-baik ama bokap-nyokap gue, tapi sama mertua diperlakukan semena-mena kayak sapi perah. Maunya anaknya diperlakukan baik, tapi lupa memperlakukan anak orang juga sama baiknya
β
β
Adrindia Ryandisza (Ours)
β
Taj Mahal adalah bangunan yang menjadi bagian dari salah satu tujuh keajaiban dunia. Dibangun oleh Shah Jahan sebagai pusara bagi istrinya Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan sungsang ketika peperangan sedang berlangsung. Bagi Shah Jahan Taj Mahal adalah gambaran kecantikan dan keanggunan isterinya yang akan selalu dikenang oleh dirinya dan rakyatnya. Shah Jahan mengutus arsitek berdarah Persia untuk membangun Taj Mahal, Isa namanya. Yang akhirnya jatuh cinta pada Jahanara, puteri Shah Jahan yang bersuamikan Khondamir. Isa sangat mengagumi kecantikan Jahanara yang sangat mirip dengan ibunya, Mumtaz Mahal. Jahanara pun selingkuh dengan Isa yang juga sangat ia cintai, karena sejatinya Jahanara tidak pernah mencintai khondamir. Mereka menikah hanya karena alasan politik.
Dibalik bangunan indah dan berdiri megah itu terdapat kisah yang haru, kejam, indah sekaligus membawa pembaca pada zaman kerajaan Hindustan.
β
β
John Shors
β
Kadang orang hidup bersama karena nggak tahu caranya hidup sendiri,β ujar pria itu lagi.
βKadang orang hidup sendiri karena tidak tahu cara hidup bersama orang lain. Lagi pula, kenapa harus hidup sendiri jika bisa bersama seseorang?β sergah Btari. βKenapa harus hidup bersama jika bisa sendiri?β Mikhail balik bertanya.
β
β
Lucia Priandarini (11:11)
β
Menikah itu bukan perkara satu-dua hari.
Menikah itu bukan seperti pergi adventuring lalu kembali pulang.
Nikah itu benar-benar perjalanan seumur hidup melalui berbagai macam rintangan dengan orang yang sama.
Jika niat dasar melakukan perjalanan itu sudah salah, dengan apa kamu bisa mempertahankan diri untuk terus berjalan?
β
β
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)
β
Sehingga saya percaya, seseorang yang berkawan terlalu akrab, seseorang yang lebih banyak dekat secara fisik dengan orang lain, lebih mudah saling suka dibanding ketika ia berkawan dari jarak jauh.
Sayangnya, pola ini masih ada walaupun kita telah menikah. Ada banyak penelitian yang menunjukan bahwa pasangan selingkuh biasanya adalah orang-orang dekat.
β
β
Nailal Fahmi (Menulis Cinta dan Keyakinan)
β
Lalu, kenapa menikah itu jadi kewajiban?β tanyaku setelah menelan suapan makanan pertamaku.
βAsli, gue jadi beneran nggak nafsu makan. Makasih lho, Nin.β Agnes mengerucutkan bibir, menatap makanannya tanpa selera.
βYa udah, maaf. Makan lagi deh, gue diem.β Kataku geli.
βKarena menikah itu takdirnya manusia? Manusia kan konon diciptakan berpasang-pasangan.β kata Agnes.
Klise.
β
β
Okke Sepatumerah (Pre Wedding Rush)
β
Kebahagiaan dalam pernikahan hanyalah masalah nasib. Kalaupun kedua belah pihak sudah saling mengetahui sifat masing-masing atau bahkan memiliki sifat yang sama sebelumnya, itu tidak menjamin mereka akan berbahagia selamanya. Perbedaan akan selalu tumbuh di antara mereka setelah mereka menikah, sehingga akan lebih baik jika kita lebih sedikit mengetahui tentang calon pasangan hidup kita.
β
β
Jane Austen (Pride and Prejudice)
β
Sejak sebelum menikah, ibu Mikhail sudah memberi tahu ayahnya bahwa usianya tak panjang. Tetapi, ayahnya berkata, βMemang siapa yang bisa dengan berani menyebut bahwa usianya akan panjang? Menunda adalah sebuah keberanian, karena bahkan besok belum tentu milik kita. Adalah sebuah kemewahan kalau kamu tahu usiamu tidak akan panjang. Jadi, jangan buang waktu untuk tidak berbahagia bersamaku.
β
β
Lucia Priandarini (11:11)
β
Sore ini sudah cukup ku lelah. Baru saja ku duduk dan menghela nafas. Ku melihat sebuah undangan pernikahan yang masih terbungkus rapih di atas meja. Pada sampul undangan itu tertulis dua buah nama mempelai. Nama pertama adalah seseorang yang pernah mengisi hatiku. Dan nama kedua yang tersanding adalah nama sahabatku. Oh mereka akan menikah, gumamku sambil melihat tulisan mohon doa restu. Aku pikir mereka hanya bermain-main selama ini.
β
β
Zakiyahdini Hanifah
β
Jodoh tidak ditunggu dalam lamunan, namun dalam keproduktifan. Jodoh tidak dijemput dengan diam, tapi dengan menghapus catatan amal yang masih hitam. Jodoh tidak didapat dengan cuma-cuma, namun dengan banyak usaha dan doa.
β
β
Dini Nuzulia Rahmah
β
Ingat, janji kita bulan lalu. Siapapun di antara kita yang menikah lebih dahulu wajib membayar nazar berlari stadion kampus lima keliling. Siapapun yang pertama kali dapat pekerjaan, gaji pertamanya wajib dipakai untuk borong gerobak es tebu. Siapapun nanti yang petama kali punya anak laki-laki, wajib namanya diambil dari singkatan nama kita berempat. Bukankah gitu, brother.β Celetuk Ilham yang kembali pada topik awal.
βDan siapapun yang pertama kali meninggal dunia di antara kita berempat, tiga orang tersisa wajib untuk menemani, mengafani dan menyalatkan hingga menggali liang kubur.β Sahut Toni yang entah mengapa terucap point perjanjian absurd itu.
β
β
Yoza Fitriadi (PENGAGUM SENJA)
β
Tapi ketika Penrose membuat teoremanya, saya sedang menjadi mahasiswa peneliti yang mencari-cari persoalan untuk digarap dalam tesis Ph.D. Dua tahun sebelumnya saya sudah didiagnosis menderita ALS, yang lebih dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig atau penyakit syaraf motorik, dan dinyatakan hanya bakal hidup setahun atau dua tahun ke depan. Dengan keadaan seperti itu tampaknya tak ada artinya menyelesaikan Ph.Dβsaya tak bakal hidup selama itu. Namun, dua tahun berlalu dan keadaan saya tak bertambah buruk. Malah keadaan sebenarnya membaik dan saya bertunangan dengan seorang gadis sangat baik, Jane Wilde. Tapi agar bisa menikah saya perlu pekerjaan, dan agar bisa bekerja saya perlu gelar Ph.D.
β
β
Stephen Hawking (A Brief History of Time)
β
Nak, sebentar lagi putri satu-satunya ayah akan menjadi tanggung jawabmu. Kalian berdua akan menikah. Berjanjilah bahwa kau akan selalu menjaga dan tak akan membiarkan ia menderita,β pinta ayah Inneke padaku.
βSemestinya hari ini adalah hari yang paling berbahagia bagi kalian berdua, tentunya bagi ayah juga. Tapi entah mengapa ayah merasa akan ada yang hilang. Sebuah lubang besar menganga, persis seperti saat ibunya Keke berpulang duapuluh lima tahun silam,β sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
βAyah titip Keke padamu,β pungkas ayah Inneke sembari memberikan pelukan hangat ke arahku.
Aku tahu ia tengah menangis meski pandanganku bersebrangan. Pundakku basah oleh air hangat yang semakin lama makin sembab.
(Ayah Kedua, Dunia Tanpa Huruf R)
β
β
Yoza Fitriadi (Dunia Tanpa Huruf R)
β
Perasaan-Perasaan yang Telah Menyusun Dirinya Sendiri
Ketika ia dan aku telah menjadi kita:
"Aku akan melakukan apa saja untuk membuat kita bahagia," begitu katanya kepadaku, seperti ia berkata kepada dirinya sendiri.
Aku tersenyum bahagia mendengar pernyataannya:
"Aku pun demikian. Aku akan melakukan apa saja untuk membuat kita bahagia," jawabku kemudian sambil menggenggam tangannya, sebagaimana aku menggenggam tanganku sendiri.
Lalu, ia dan aku saling berpelukan sebagai kami. Begitulah awal mula kisah bagaimana kami menikah. Setelah itu tak ada lagi ia atau aku, seterusnya hanya ada kami atau kita. Beranak pinak dan berbagi cinta dalam segala hal.
Semua perasaan telah menyatu, menyusun dirinya sendiri sebagai sebuah kebersamaan yang tak lagi terpisahkan satu dengan yang lain. Begitulah akhir kisah bagaimana kami tetap hidup berbahagia sampai hari ini.
β
β
Titon Rahmawan
β
Sebagai seorang wanita yang sudah menikah dan mempunyai beberapa anak pasti mengalami masalah pada organ kewanitannya (vagina) menjadi longgar dan kendur tidak rapat seperti semula. Namun tidak perlu khawatir karena masih banyak cara yang dapat di lakukan untuk mengobati keputihan dan merapatkan vagina longgar dengan produk Tongkat Vagina Super dari De Nature Indonesia yang aman untuk di pakai dan tanpa efek samping yang terbuat dari herbal alami dan terbukti manjur ..!!! Segera selesaikan masalah kewanitaan anda sebelum suami berpaling pada wanita lain ...
Solusi Merapatkan Vagina Biar Lebih Menggigit
Organ kewanitaan memang salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi wanita, dalam merawat kebersihan dan kesehatannya. Cara Agar Vagina Menjadi Sempit dan Menggigit cara merapatkan vagina Tidak hanya untuk anda yang sudah menikah, remaja dan wanita muda yang belum menikah pun tentu penting untuk membiasakan diri membersihkan dan merawatnya dengan baik. Untuk wanita yang sudah bersuami, memang sebuah hal yang sangat penting, karena organ kewanitaan bisa menjadi hal yang menentukan keharmonisan keluarga.
Apalagi untuk mereka yang sudah melahirkan, tentu akan lebih merasa khawatir dengan keadaan vaginanya. Karena, otot-otot dan bentuk dari vagina akan lebih kendor dan kurang bagus. Sebagai wanita yang harus selalu menjaga kesehatan tubuhnya, anda bisa mempersempit kewanitaan agar suami betah di rumah. Solusi Untuk Memuaskan Suami Tips dan cara merapatkan vagina Cara menyempitkan vagina Banyak cara ko yang bisa anda lakukan sendiri dirumah, tanpa harus melakukan perawatan yang mahal diluar sana. Kalau memang khasiatnya sama-sama bagus, kenapa tidak anda coba bukan.
Cara mempersempit kewanitaan yang pertama yaitu dengan melakukan senam kegel. Senam ini sangat mudah anda lakukan, dimana pun dan kapan pun anda bisa melakukannya. Teknik senam kegel caranya dengan menggunakan kontraksikan otot vagina seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. cara mengobati vagina becek Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik. Senam ini dipercaya mampu memulihkan elastisitas dari vagina, memperkencang otot-otot dan bisa melancarkan peredaran darah di sekitar organ intim.
Selain itu, anda bisa membuat ramuan alami yang berasal dari tumbuhan untuk mempersempit kewanitaan . Salah satunya dengan membuat ramuan dari bahan-bahan seperti temu lawak sebesar ibu jari, air mawar 1 sendok makan, 2 sendok makan madu, kunyit sebesar ibu jari dan 1 biji jeruk limau yang diparut kulitnya. Cara Merapatkan Vagina Sebelum Berhubungan Cara membuatnya yaitu dengan menggiling bahan temu lawak, parutan jeruk limau dan kunyit. Perah hasil gilingan kemudian dicampurkan dengan madu dan air mawar. Minum ramuan ini setiap pagi dalam waktu 10 hari, setelah itu anda bisa meminumnya sesekali saja. Ramuan ini meman di percaya mampu membuat daerah kewanitaan lebih rapat dan terawat.
Ramuan mempersempit kewanitaan selanjutnya dengan menggunakan 10 lembar daun sirih, 3 bua gambir, kapur sirih dan kulit pinang muda. Caranya, daun sirih potong kecil-kecil, gambir ditumbuk halus, dan kulit pinang juga dipotong kecil-kecil. Campurkan semua bahannya tadi, dengan menggunakan air 2 liter air yang masih mendidih. Setelah selesai, diamkan hasil ramuan tadi agar bahannya mengendap dan airnya menjadi lebih hangat atau dingin. Gunakan air ramuan tersebut digunakan untuk membersihkan vagina secara langsung. Ramuan ini memang dipercaya mampu membuat vagina lebih kesat dan otot-ototnya semakin kencang.
β
β
Solusi Merapatkan Vagina Biar Lebih Menggigit
β
Manusia bijak tidak tantrum hanya karena tidak diundang ke acara pernikahan seseorang
β
β
Fajrina Rina
β
Betapa ironis. Ia dan hidup baru. Ia dan menikah. Justru status βtidak jadi menikahβ membuat ia ingin menempuh hidup baru. Sekarang juga.
β
β
Kusumastuti (Berlabuh di Lindoeya)
β
pernikahan si Marhaen itu berbeda dengan magrong magrong pestanya para borjuasi dan kelompok feodal. Sederhana, namun memrlukan keberanian. Karena menikah adalah revolusi kecil kita untuk memperbaiki kualitas kehidupan.Tugasmu semata sederhana, membuat senyum pasanganmu senantiasa dapat terkembang. Bahkan pada kesakitan yang mungkin tak sengaja kau buat, genggamanmu tetap menghangatkan hatinya. Dan keberanian itu bisa kau mulai, ketika saling bergenggam tangan memulai revolusimu. Berani mengatakan tidak bagi setiap modin yang memberi beban ongkos borjuasi, padahal Tuhan memberi cinta dengan gratis untuk sebuah niat baik pernikahan.
β
β
Sukarno fans
β
pernikahan si Marhaen itu berbeda dengan magrong magrong pestanya para borjuasi dan kelompok feodal. Sederhana, namun memrlukan keberanian. Karena menikah adalah revolusi kecil kita untuk memperbaiki kualitas kehidupan.Tugasmu semata sederhana, membuat senyum pasanganmu senantiasa dapat terkembang. Bahkan pada kesakitan yang mungkin tak sengaja kau buat, genggamanmu tetap menghangatkan hatinya. Dan keberanian itu bisa kau mulai, ketika saling bergenggam tangan memulai revolusimu. Berani mengatakan tidak bagi setiap modin yang memberi beban ongkos borjuasi, padahal Tuhan memberi cinta dengan gratis untuk sebuah niat baik pernikahan. (dialog imajiner bersama bung Karno menjelang 1 Juni 2012)
β
β
adhi ayoe yanthy
β
Bagiku menikah bukan kewajiban, melainkan pilihan. Maka, aku tidak mau salah memilih pasangan. Andai setelah ini aku tidak memiliki jodoh di dunia, aku masih akan baik-baik saja. Hidupku tidak diukur dari itu.
β
β
Eki Saputra (Kepada Siapa Ilalang Bercerita)
β
Ibu-lah yang telah menyuruhmu tinggal di tempat jauh. Ibu-lah yang mengirimimu tinggal di kota pada usia muda, jauh dari kampung halamanmu. Ibu pada masa-masa itu - dengan pedih kau sadari bahwa Ibu seusia dengan dirimu saat ini, sewaktu dia membawamu ke kota, lalu pulang dengan naik kereta api malam. Seorang perempuan... hanya sendirian. Dan sosok perempuan itu lenyap, sedikit demi sedikit, setelah melupakan rasa suka cita karena telah dilahirkan, melupakan masa kanak-kanaknya serta impian-impiannya, menikah sebelum mendapatkan menstruasi pertamanya, lalu melahirkan lima orang anak dan membesarkannya. Perempuan yang - setidaknya kalau mengenai anak-anaknya - tidak merasa terkejut atau bingung akan apa pun. Perempuan yang hidupnya ditandai dengan pengorbanan sampai saat dia menghilang. Kau membandingkan dirimu dengan Ibu, akan tetapi Ibu sungguh tak bisa dibandingkan dengan apa pun. Seandainya kau berada dalam posisi Ibu, kau tidak akan melarikan diri seperti ini, lari dari rasa takut.
β
β
Shin Kyung-Sook (Please Look After Mom)
β
Menikah? Itu hanya tindakan yang berlandaskan hukum. Membuat keluarga yang disahkan secara hukum. Bagaimana kalau seseorang tidak dapat mempertahankan keluarganya? Apa yang akan terjadi dengan anak mereka? Siapa yang dapat menjamin hidup anak itu? Hukum tidak dapat melindungi orang dari hal-hal seperti itu. Hukum juga tidak dapat menjamin kalau hati seseorang tidak akan berubah." - pg. 165, Hae Yoon
β
β
Kim Eun Jeong (My Boyfriend's Wedding Dress)
β
Menangislah kalau memang kamu membutuhkannya. Semua ini akan berlalu secepat kamu mengedipkan mata. Layaknya kebahagiaan, kesedihan tidak akan berlangsung selamanya. Kalaupun kamu tidak punya siapa-siapa di dunia, kamu masih punya Papi dan Mami. Tak perlu menikah untuk bahagia, tinggal dengan kami selamanya pun tak jadi masalah. Melihatmu seperti ini lebih menyakitkan daripada mendengar pernikahanmu batal.
Papi
β
β
Viera Fitani (Minori Mengejar Cinta)
β
Kau tak boleh menyeret-nyeret nasib dan perasaan orang lain hingga hati orang itu tercecer ke mana-mana. Kau harus berani memilih dengan segala risikonya. Ayah tahu kau masih muda. Memilih tak berarti harus menikah besok. Tidak memilih Nara atau Alam juga berarti memilih. Memilih untuk sendiri dan sunyi.
β
β
Leila S. Chudori (Pulang)
β
Kita perlu mencari inspirasi dan menjaga keseimbangan hidup, salah satunya adalah melalui traveling bersama pasangan, sesering mungkin.
β
β
Riki Ahmadi (The Couple Trip - Menikah Tamasya)
β
Jika cinta adalah sebuah perjalanan (journey), maka sebuah perjalanan (trip) akan menguji cinta seseorang
kepada pasangannya.
β
β
Riki Ahmadi (The Couple Trip - Menikah Tamasya)
β
Kalau nggak sekarang, ya, kapan lagi? Perjalanan ini juga demi kepuasan hidup.
β
β
Riki Ahmadi (The Couple Trip - Menikah Tamasya)
β
Suami istri yang suka traveling bareng lebih bahagia dalam rumah tangga.
(Hasil penelitian Edge Research dari Amerika - mengutip dari blog-nya Traveloka)
β
β
Riki Ahmadi (The Couple Trip - Menikah Tamasya)
β
Sungguh berbeda antara istri terpaksa menjadi ibu rumah tangga tersebab menganggur dan tak punya skill untuk bekerja di luar rumah dan istri yang menjadi ibu rumah tangga tersebab prinsip dan keputusan bersama suami.
β
β
Iva Wulandari (Siap Nikah Tanpa Tapi)
β
Ada sebuah nasihat yang mengatakan bahwa kebahagiaan semakin bertambah besar kalau kita membaginya. Tujuan orang menikah, salah satunya, untuk melipatgandakan kebahagiaan. Dengan membaginya bersama suami dan anak-anak. Kalau hidup sendiri saja tidak bahagia, apa yang hendak digandakan?
β
β
Ika Vihara (A Wedding Come True)
β
Tiara ingin marah. Marah pada siapa saja. Marah kepada Ale yang tidak bisa memegang kata-katanya. Marah kepada abah Ale karena tega memisahkan dia dengan Ale karena alasan yang dibuat-buat. Marah kepada orang-orang yang selalu menuntutnya menikah. Bahkan marah kepada dirinya sendiri yang telah menaruh harapan terlalu besar. Hal yang paling menyakitkan dari pengkhianatan adalah kamu hanya bisa dikhianati oleh orang yang sungguh-sungguh kamu percayai. Pada orang yang dari awal kau ragukan, pengkhianatan tidak akan terlalu menyakitkan. Hanya orang yang benar-benar kita cintai yang bisa menyakiti kita.
β
β
Nailal Fahmi (Mutiara: Suatu Ketika Pada Sebuah Cinta)
β
Aku belum mau menikah. Masih muda, ingin belajar, bekerja dan berkarya dulu.
β
β
Dian Nafi (BANU Pewaris Trah Pesantren)
β
menikah dengan seseorang yang udah lama lo kenal, nggak jadi jaminan akan berhasil
β
β
Titi Sanaria (Di Simpang Jalan)
β
Belakangan ini, banyak orang yang menikah karena cinta, lalu tetap berakhir dengan tidak bahagia. Ada pula yang ngotot menikah dengan yang seumuran namun tetap menemukan ketidakcocokan. Aku belajar, bahwa kehidupan rumah tangga hanya bisa bahagia jika kedua pihak mau berusaha. Berusaha saling mencintai orang yang sama setiap hari, saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan, dan saling mempertahankan jika suatu hari ada masalah yang datang.
β
β
Viera Fitani (ImpLOVEssible)
β
Of course, itβs not the destination, but the journey and quality time.
β
β
Riki Ahmadi (The Couple Trip - Menikah Tamasya)
β
Laki-laki yang ingin menikah akan melamar. Kau tidak perlu membaca tanda-tandanya. Mereka melamar, dan itulah tanda-tandanya.
β
β
Sophie Kinsella (Wedding Night)
β
Menikah itu bukan pencapaian/prestasi (achievement/accomplishment), tapi pemenuhan (fulfilment). Ia hanya merupakan salah satu fase dalam hidup, bukan torehan jejak/peristiwa istimewa (milestone). Ukurannya adalah siap/tidak, bukan bisa/tidak.
β
β
Sam Haidy
β
Semua yang kukritik mengenai perkawinan bersumber dari satu hal. Yaitu, tidak setaranya relasi antara perempuan dan laki-laki. Di luar perkawinan, perempuan mendapat tekanan sangat besar untuk menikah. Tapi di dalam perkawinan, ia ditempatkan dalam posisi subordinat. Lelaki menjadi pemimpin.
β
β
Ayu Ut
β
Semua yang kukritik mengenai perkawinan bersumber dari satu hal. Yaitu, tidak setaranya relasi antara perempuan dan laki-laki. Di luar perkawinan, perempuan mendapat tekanan sangat besar untuk menikah. Tapi di dalam perkawinan, ia ditempatkan dalam posisi subordinat. Lelaki menjadi pemimpin.
β
β
Ayu Utami (Cerita Cinta Enrico)
β
Sebelum memasuki jenjang pernikahan, persiapkan dulu mental dan perbaiki niatmu.
Suatu hari nanti, saat rumah tanggamu berada dalam masalah, ingat lagi kenapa kamu mau menikah dengannya dan ingatkan dia kenapa kalian memutuskan untuk menikah. Ini yang akan menguatkan kembali hati kalian.
β
β
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)
β
Justru masalah yang belum diselesaikan sebelum menikah akan mengikutimu dan menambah beban setelah menikah.
β
β
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)
β
Selesaikan semua masalah sebelum ikrar itu diucapkan, karena halangan sekecil duri saja - jika tidak segera diatasi - bisa menjadi masalah yang besar setelah menikah.
Kebanyakan yang buru-buru itu selalu berakhir dengan tidak baik.
Kebanyakan yang dilakukan dengan buru-buru itu selalu berakhir dengan tidak memuaskan karena kurang perhitungan.
β
β
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)
β
Memilih cincin untuk mengajak seorang wanita menikah bukan semata-mata untuk mengesankannya, it's the woman we've been in a relationship with, not a woman we pick randomly dan harus kita bikin terkesan supaya mau dijadikan istri. Seharusnya jika wanita ini mencintainya, ia akan tetap berkata iya meski kita memberinya cincin sederhana. Bukannya mengecilkan arti cincin itu, tapi seharusnya cincin bukan faktor diterima, atau tidaknya sebuah lamaran.
Henry
β
β
Kincirmainan (Empat Bulan yang Lalu)
β
Aku menunggu cuaca yang tepat untuk berbicara denganmu, katanya
Sang lajang bertanya-tanya
Bagaimana kau memilihnya untuk hidup bersama?
Ya memang tak sesederhana yang kau ucapkan
Berpikir dan takut bagaimana kedepannya memang baik
Tapi lebih baik pula, untuk tidak overthinking
Bahwa, temuilah orang yang kau anggap tepat untuk berjuang bersama
Karena hidup bersama bukan hanya perihal cinta
Terlebih lagi, apakah ia juga memperjuangkan hidupnya untukmu
Apakah dia pantas?
β
β
Zakiyahdini Hanifah
β
Jika kau menikah karena takut kesepian, jangan menikah.
β
β
Jenni Anggita (Sepasang Ballerina (Antologi Cerpen))
β
Dipikir seperti apa pun, menikah itu perkara nanti.
-Ferris Wheel at Night, Hal. 176
β
β
Minato Kanae