Ki Hadjar Dewantara Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Ki Hadjar Dewantara. Here they are! All 24 of them:

Kalau suatu ketika ada orang meminta pendapatmu,apakah Ki Hadjar itu seorang nasionalis, radikalis, sosialis, demokrat, humanis, ataukah tradisionalis, maka katakanlah bahwaaku hanyalah orang Indonesia biasa saja yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia - Ki Hadjar Dewantara, dua bulan sebelum meninggal pada 29 April 1959
Ki Hajar Dewantara
Pembangunan dan Indonesia adalah dua terma yabg menjadi mimpi Ki Hadjar Dewantara untuk mengajak-mengajarkan kemandirian,
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Hanya sekolah saja tidak bisa memajukan masyarakat. Lingkungan keluarga (orang tua) harus membantu juga. Malahan lebih-lebih dari lingkungan keluargalah, yang seharusnya datang kekuatan mendidik - R.A Kartini
Term of Reference Panitia Kongres Ki Hadjar Dewantara 45 Mei 2013
Melalui ngerti, ngrasa, lan ngelakoni (menyadari, mengisyafi, dan melakukan), budi pekerti yang dibentuk untuk merdeka dan mandiri akan hadir adab - Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta; Majlis Luhur Taman Siswa 1967
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Pengajaran yang diberikan oleh Pemerintah Kolonial hanya untuk dapat menjadi "buruh" karena memiliki "ijazah", tidak untuk isi pendidikannya dan mencari pengetahuan guna kemajuan jiwa-raga (pasal 2). Pengajaran yang berjiwa kolonial itu akan membawa kita selalu tergantung pada bangsa Barat. Keadaan inu tidak akan lenyap hanya dilawan dengan pergerakan politik saja. Perlu diutamakan penyebaran hidup merdeka dikalangan rakyat kita dengan jalan pengajaran yang disertai pendidikan nasional (pasal 3) - Ki Hadjar Dewantara (Azas 1922)
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Sejarah kita sejarah kelam, sejarah buram dari sekolah.
Arif Saifudin Yudistira (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Ide yang menjadi kekuatan sejarah dapat ditelisik asal-usulnya sebagai penggerak kultur dan peradaban manusia.
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Kemiskinan tak memungkinkan buku-buku dan alat tulis terbeli. Sekolahpun berubah, ia menjadi kehilangan makna.
Arif Saifudin Yudistira (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
RM. Suwardi Suryadiningrat: di dalam tubuhnya yang lemah itu bersemayamlah daya kemauan yang tak terlawan, yang selalu ia menangkan setiap kali ia memperjuangkan sesuatu - Ernest Douwes Dekker
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
manusia tidak hanya menerima kodrat pada umumnya" tetapi juga "kodrat manusia sebagai yang diubah pada tiap babakan sejarah" dan "sebuah transformasi kodrat manusia yang terus menerus" - Karl Marx
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Dunia pendidikan (formal maupun informal) memiliki peran dalam pembentukan pahlawan-pahlawan. Wilayah ini menjadi ruang untuk mempersiapkan anak-anak panah untuk kelak mereka juga menjadi pahlawan. Sebab hanya pahlawan yang menghasilkan pahlawan.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung anak panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapatkan malu, apabila ia berbicara pada musuh-musuh di pintu gerbang.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Menjauhkan diri dan menghindar dari sifat yang mementingkan diri pribadi, karena kegemaran memberi pengetahuan dalam mendidik para putra, sambil mendendangkan sebuah kidung yang menjauhkan diri dari hawa nafsu, sedang lagu yang digubahnya dengan baik itu dihiasi kata indah yang menyenangkan. Tujuannya agar ajaran budi luhur meresap dalam hati, yang berdaya membentuk jiwa di Tanah Jawa, yakni agama pegangan para raja - Serat Wedhatama, Mangkunegara IV
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Istilah gattungswesen menunjuk pada keunikan manusia sebagai makhluk yang mempunyai kesadaran, bukan sekedar kesadaran akan diri sendiri, tetapi juga kesadaran untuk merenungkan kebersamaan, dan menjadi kodratnya sebagai objek pemikiran. Wissenschaft berarti menemukan tentang kebenaran segala hal, dan bildug berarti melatih penduduk baik laki-laki dan perempuan tentang perihal etos yang sesuai dengan bangsa tersebut. Konsep wissenschaft dan bildug memberikan tanggung jawab terhadap gerak sastra untuk memberi pengetahuan mengenai "hal terbaik yang diketahui dan dipikirkan di dunia ini" - Hegel, 1840
Kurnia Putra (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Mereka merupakan orang-orang "yang terasing dari tempatnya" dalam lingkungan sosial masyarakat Jawa, tetapi juga mempunyai akar yang dalam, dalam kancah nilai-nilai tradisional dari lingkungan sosial dan kebudayaan mereka - Savitri Scharer, 2012
Arif Saifudin Yudistira (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Secara lebih jelas, pahlawan adalah juga gambaran generasi tua.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Tulisan Ki Hadjar Dewantara mengandung greget dan bernafaskan perdjuangan. Bukan semata-mata sebagai beberan dan bahasan ilmu, tetapi ia djuga mengandung petundjuk memperdjuangkannya gagasan itu. Bukan hanja kupasan tanpa tudjuan, bukannja ilmu tanpa tjita-tjita jang dikemukakan dan dilengkapi dan dipersenjatai ilmu. Tulisan-tulisannja tidak sadja menjuruh orang untuk berfikir, tetapi ia mengadjak kita berbuat, berdjuang untuk tjita-tjita dengan pengetahuan sebagai sendjatanya - Pengantar Buku Pendidikan Karya Ki Hadjar Dewantara
Arif Saifudin Yudistira (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Masalah pendidikan dan pengajaran adalah masalah kekuasaan - Romo Mangunwijaya
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Kebebasan, kemandirian, berkebudayaan, persatuan dan pengorbanan adalah unsur-unsur penting membangun integritas individu.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
KHD hanya menjadi icon tetapi tidak memiliki kekuatan untuk menggerakan semangat pendidikan di Indonesia.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Taman siswa menurunkan mutu pengadjaran dan membawa kita kembali sepuluh tahun ke belakang! Memang kita harus kembali beberapa puluh tahun, kita amat mengingini untuk menemukan "titik tolak" agar kita dapat berorientasi kembali: kita telah salah djalan - Ki Hadjar Dewantara dalam pidatonya di Yogyakarta 1938
Arif Saifudin Yudistira (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Secara lebih luas, pahlawan adalah juga gambaran generasi tua. Mereka memiliki peran memenuhi jiwa generasi muda dengan keteladanan, sehingga generasi muda memiliki arah dalam pembangunan sebuah bangsa. Selanjutnya siapapun akan selalu memiliki kehormatan dan kebanggaan terhadap keluarga, bangsa, dan negaranya.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Label "modern" tidak lantas mempunyai makna kebebasan atau kemerdekaan.
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah - Ki Hadjar Dewantara
Term of Reference Panitia Kongres Ki Hadjar Dewantara 45 Mei 2013