“
Ketahuilah, kita tak memiliki cukup kekuatan untuk membelenggu hasrat, keinginan, tubuh dan pikiran orang lain. Sekalipun mereka adalah anak anak yang lahir dari rahimmu sendiri. Kita tak bisa selalu mendiktekan apa yang kita mau. Apalagi, pada orang orang yang kita cintai. Kamu tak bisa mencintai dan sekaligus memenjarakan jiwanya. Sebaliknya, cintamu semestinya memberi mereka kebebasan. Biarkan mereka terbang sesuka hatinya, meraih apa yang mereka mau, menemukan apa yang mereka cari. Dengan demikian, mereka akan menemukan jati diri mereka sendiri. Bukan sekedar imitasi atau tiruan dari apa yang kamu diktekan. Tapi sejauh apapun mereka pergi, biarkan mereka tahu, hati dan jiwamu adalah rumah yang sesungguhnya bagi raga dan juga jiwa mereka. Sehingga, setelah mereka lelah bertualang, maka mereka tahu kapan harus pulang dan kemana harus pulang. Sebab kemana pun raga mereka pergi, pikiran mereka tak akan pernah bisa menghapuskan kerinduannya akan dirimu.
”
”