Kekayaan Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Kekayaan. Here they are! All 39 of them:

β€œ
Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Mereka Yang Dilumpuhkan)
β€œ
Kekayaan tidak dinilai daripada banyaknya harta tetapi kaya jiwa.
”
”
Nik Abdul Aziz Nik Mat (Tundukkan Hati: Rahsia Keikhlasan Hidup Di Dunia Fana)
β€œ
Modal bisa memenjarakan manusia, membuat manusia bekerja tanpa henti dari jam 5 subuh sampai jam 8 malam untuk kekayaan oranglain.
”
”
Tan Malaka
β€œ
Persahabatan sangat diperlukan dalam hidup, karena tanpa sahabat hidup terasa hambar, walau pun kita memiliki kekayaan dan kemasyhuran.
”
”
Aristotle
β€œ
Namun orang yang bijak akan menerima segala bentuk perbedaan pandangan sebagai kekayaan, karena keseragaman pikiran memang sungguh-sungguh akan memiskinkan kemanusiaan.
”
”
Seno Gumira Ajidarma (Nagabumi I: Jurus Tanpa Bentuk)
β€œ
Perubahan hidup kita diikat dengan doa. Ia adalah ikhtiar kepada keinginan yang mahu dicapai..Kekayaan orang Muslim adalah doa.
”
”
Irma Hasmie (SMILE: Skill, Motivasi, Inspirasi, Luar Biasa, Elegan)
β€œ
...dan adalah Imam Muhammad Jawwad mengatakan terdapat empat perkara yang dapat membantu manusia dalam beramal, yakni kesihatan, kekayaan, pengetahuan dan taufik.
”
”
Faisal Tehrani (Ketupat Cinta [Musim Pertama])
β€œ
Orang yang benar-benar berani adalah yang mencintai hidup dan mendambakannya sebagai harta kekayaan yang sekali hilang takkan dapat ditemukan kembali.
”
”
Eiji Yoshikawa (Musashi)
β€œ
Jadilah pohon dan jangan jadi rumput. Rumput itu tampaknya sama, sering diinjak-injak dan susah dikenali. Kalau pohon, meskipun kecil, tetapi akan tampak, mudah dikenali, dan bisa dijadikan sebagai tetenger atau patokan. Apalagi bila pohon itu besar, bisa menjadi peneduh orang di waktu panas. Bahkan bila sudah demikian besarnya, bisa jadi peneduh di kala hujan. Tambahan lagi, sebuah pohon yang besar selain memiliki daun yang rindang juga akan mempunyai batang yang kokoh dan akar yang kuat mencengkeram, susah dirobohkan sekalipun diterpa angin kencang. Jadilah pemimpin yang mengakar, seperti pohon. Untuk menjadi pohon yang baik seseorang harus terus memperkaya diri dengan ilmu dan kekayaan batin. -Sarwo Edhie Wibowo
”
”
Alberthiene Endah (Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri Prajurit)
β€œ
Perang, kekuasaan, kekayaan, seperti unggun api dalam kegelapan dan orang berterbangan untuk mati tumpas di dalamnya.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Arus Balik)
β€œ
Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.
”
”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia
β€œ
Di sinila pentingnya memahami bahwa "kendali" bukan hanya soal kemampuan kita "memperoleh", tetapi juga "mempertahankan". Kenyataannya, kekayaan, ketenaran, dan kesehatan memang bisa diusahakan untuk dimiliki, tetapi apakah kita yakin bisa sepenuhnya mempertahankannya?
”
”
Henry Manampiring (Filosofi Teras)
β€œ
Ketika golongan kaya dan profesional Muslim asyik menangisi keadaan umat Islam yang mundur dan Barat yang semakin kuat, lalu menghimpun pahala dan berbangga dengan kerap menunai haji dan umrah, golongan kaya di Barat menggunakan kekayaan mereka melalui pelbagai yayasan untuk terus menerus mengukuhkan penguasan ilmu pengetahuan tentang kebudayaan dan tamadun lain, terutama Islam.
”
”
Wan Mohd Nor Wan Daud (Rihlah Ilmiah: dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer)
β€œ
Dalam kerendahan diri, ada ketinggian budi, Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa, Dalam kesempitan hidup, ada keluasan ilmu, Hidup ini indah jika segalanya kerana Allah S.W.T.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Berjaga malam kerana mencari ilmu lebih nikmat bagiku daripada kekayaan ....Suara goresan pena di atas kertasku lebih merdu daripada alunan lagu kesamaran, lebih indah daripada tabuhan rebana remaja puteri, sedangkan lembaran tulisanku menebarkan butiran pasir hikmah... -Az-Zamakhsyari
”
”
ΨΉΨ§Ψ¦ΨΆ Ψ§Ω„Ω‚Ψ±Ω†ΩŠ (LaΜ„ Tahzan: Jangan Bersedih!)
β€œ
...semua orang adalah teroris di muka bumi ini jika tangan mereka menggenggam kekayaan tanpa menyedekahkannya untuk umat yang terseok-seok kehidupannya. Semua adalah teroris ketika ketamakan terhadap kekuasaan, kekayaan, harta, dan rupa-rupa mengungguli empati dan simpati terhadap mereka yang kekurangan. Karena pada dasarnya, seseorang yang semakin kaya tanpa disadari dia akan semakin kikir. Semakin kikir dan semena-mena. (234)
”
”
Hanum Salsabiela Rais (Bulan Terbelah di Langit Amerika)
β€œ
indonesia berpenduduk (sekarang lebih dari)100 juta dengan kekayaan sumber daya alam yang mungkin lebih besar daripada negara Asia yang lain. Tidak masuk akal bagi AS untuk mengucilkan sekelompok besar orang yang duduk di atas sumber daya ini, kecuali memang ada alasan yang amat sangat kuat.
”
”
John F. Kennedy
β€œ
Dalam sebuah riset, di tahun 2015, dalam 1 hari terdapat rata-rata 200 kecelakaan di Indonesia. Beberapa kecelakaan di antaranya menyebabkan kecacatan fisik dan menghabiskan harta korban dan keluarganya. Ini seharusnya membuat kita mengerti, tentang bagaimana cara memilih calon pasangan hidup kita nanti. Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.
”
”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia
β€œ
Kekayaan tidak akan selama-lamanya mampu membahagiakan hidup seseorang itu. Kekayaan andai tidak ditadbir secara baik, mampu menghakis rasa bahagia di dalam hati.
”
”
Saidee Nor Azam (Hingga Hujung Waktu)
β€œ
Ada kecenderungan hukum mengabaikan tanggung jawab pribadi dan memungkinkan orang menerima ganti rugi hanya karena rasa simpati dan persepsi tentang kekayaan.
”
”
Ken Schoolland (The Adventures of Jonathan Gullible: A Free Market Odyssey)
β€œ
Tuhan mengatur segala segala sesuatu yang secara ortodoks akan menuntun kepada kekayaan.
”
”
Multatuli (Max Havelaar, or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company)
β€œ
Ujian kekayaan itu lebih bahaya dari ujian kemiskinan. Si miskin mudah dekat dengan Tuhan. Walhal si kaya sering larut dalam kesombongan.
”
”
khairi omar
β€œ
Kekayaan terbesar adalah kesehatan.
”
”
Virgil
β€œ
Kekayaan bukanlah impian Karena kaya sudah menjadi milik kita Kekayaan bukan untuk diresahkan Karena kaya adalah saat kita bersyukur
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
Hidup ini kaya akan rasa... Dan kita harus berusaha menikmatinya, meskipun itu pedas atau pahit. Kita harus berani mencoba, karena kekayaan rasa itulah yang memberi warna dalam hidup!
”
”
Maisie Junardy (Man's Defender (Distinguished Trilogy, #1))
β€œ
Kekayaan jangan sampai jadi matlamat hidup manusia, kerana manusia dicipta oleh Allah swt adalah untuk mengabdikan diri dan berbakti kepadaNYA, maka harta bahkan dunia ini seluruhnya hanya alat untuk berbakti kepadaNYA jua. (ms 108)
”
”
Nik Abdul Aziz Nik Mat (Insan, Ingatlah: Sebuah Panduan Menuju Hati yang Tenang)
β€œ
Tindak-tanduk kaum pergerakan mesti diawasi, tetapi jauh lebih penting menganalisis motif di baliknya. Jika karena perut, tawari mereka kekayaan. Jika rasa aman, teror dengan pistol dan pelor. Jika martabat semu yang dicari, kasih mimbar untuk berpidato atau menulis di surat kabar dan majalah. Kalau perlu, angkat mereka jadi pembesar bunglon. Namun, jika urusan sudah melenceng menuju kemerdekaan berjuta-juta pribumi, maka merekalah kaum yang layak dijadikan seteru.
”
”
Hendri Teja (Tan: Gerilya Bawah Tanah)
β€œ
Kita tidak bisa menghindari kesan bahwa manusia umumnya menggunakan standar yang keliru. Mereka mencari kekuatan, sukses, dan kekayaan untuk diri mereka sendiri, memuji diri mereka sendiri di hadapan orang lain dan mereka memandang rendah pada apa yang sebenarnya berharga dalam hidup.
”
”
Sigmund Freud
β€œ
Bahagia itu persepsi. Bahagia tidak menunggu punya kekayaan, punya anak yang sehat dan pintar, punya pasangan yang sempurna, dan keluarga yang sempurna. Kebanyakan orang berpikir bahwa untuk bahagia, mereka harus mendapatkan lebih dulu apa yang mereka inginkan. Kalau tidak mendapatkannya, mereka tidak bisa bahagia. Itu sebabnya banyak orang yang tidak berhasil bahagia. Kamu tahu kenapa? Karena mereka tidak berusaha untuk menjadi bahagia. Mereka ingin hidup bahagia, tapi yang mereka lakukan cuma menunggu. Menunggu kebahagiaan itu datang dengan tiba-tiba sebagai sebuah keajaiban, seperti menunggu uang jatuh dari langit tanpa bekerja. Saat dia gagal mendapatkan kebahagiaan di suatu tempat, dia akan lari ke tempat lain, berharap bertemu orang-orang baru dan bermimpi akan mendapatkan kebahagiaan baru dari seseorang. Kebahagiaan tidak datang dari orang lain. Kebahagiaan itu datang dari diri sendiri. Sesederhana itu.
”
”
Shofi Annisa (Brother)
β€œ
Karena sesungguhnya manusia itu penuh keterbatasan. Jabatan, uang, kecantikan, kehebatan, kekayaan dan ketenaran serta semua yang melekat pada tubuh manusia itu sementara saja. Lalu, untuk apa manusia menjadi sombong atau iri satu sama lain, bahkan saling menjatuhkan dan menjelekkan untuk memenangkan dirinya sendiri
”
”
Diadjeng Laraswati H
β€œ
Kekayaan negeri kamu sekalian pernah berubah jadi malapetaka, karena orang-orang Barat datang kemari semata-mata untuk merampok. Akibatnya, mereka kaya dan kita miskin. Jadi, kita ini penduduk miskin di negeri kaya. Kamu mesti ingat betul ini. Lantas kita berontak, berkali-kali berontak. Inj pemberontakan yang sah dan sudah semestinya.
”
”
Mahbub Djunaidi (Dari Hari ke Hari)
β€œ
Seketika saya teringat dengan buku diary yang waktu itu hampir tiap hari saya tulis. Bagi saya, mencurahkan perasaan ke dalam buku harian sangat berguna, karena dapat membantu saya melalui masa-masa sulit, pada saat sedih, merasa tidak dicintai, merasa tidak diakui, atau saat saya merasa bodoh, sementara nggak ada seorang pun yang mau mendengarkan. Saya bisa menuliskan marah, harapan, ketakutan, kecemburuan dan lain-lain. Buku itu juga menjadi tempat yang strategis untuk menuangkan gagasan, cerita pendek, atau puisi, juga menyimpan khayalan tentang kesuksesan, kekayaan, dan cinta. Intinya, menulis diary adalah cara saya berteriak tanpa harus membangunkan orang-orang di sekitar, juga cara untuk membangun ketabahan untuk terus maju dan berkembang.
”
”
Nailal Fahmi (Menulis Cinta dan Keyakinan)
β€œ
Ada tiga hal yang mencegahku untuk menjadi seorang Muslim." jawab Simoen si Penyembah Api. "Yang pertama adalah kenyataan bahwa sekalipun kalian membenci keduaniawian, tetapi siang dan malam kalian mengejar harta kekayaan. Yang kedua, kalian mengatakan bahwa mati adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi, namun kalian tidak bersiap-siap untuk menghadapinya. Yang ketiga, kalian mengaatakan bahwa wajah Allah akan terlihat namun hingga saat ini kalian melakukan segala sesuatu yang tidak diridhai-Nya.
”
”
Abu Khalid MA. (Seribu Kisah Nabi Khidir dan 9 Tokoh Sufi)
β€œ
Tiap orang ada perjuangannya. Setiap perjuangan ada ganjarannya. Setiap ganjaran ada harganya. Ahli politik yang berbicara mengenai kepentingan orang ramai, ganjarannya dia mendapat tepukan. Harganya, dia kehilangan kepercayaan orang ramai. Negarawan yang berbicara mengenai kesedaran rakyat, ganjarannya dia menjadi utuh. Harganya, dia merana. Ahli fikir yang melontarkan buah fikirannya kepada orang ramai, ganjarannya dia mendapat penghormatan. Harganya, dia hidup miskin buat selama-lamanya. Penyanyi berbicara dengan orang ramai mengenai naluri mereka, ganjarannya kekayaan. Harga yang terpaksa dibayar, terhakisnya penghormatan orang kepadanya.
”
”
Mahmood Zuhdi Haji Abdul Majid
β€œ
Mama tak meneruskan ceritanya. Kisahnya seakan jadi peringatan terhadap hari depanku, Mas. Dunia menjadi semakin senyap. Yang kedengaran hanya nafas kami berdua. Sekiranya Mama tidak bertindak begitu keras terhadap Papa, begitu berkali-kali diceritakan oleh Mama, tak tahu aku apa yang akan terjadi atas diriku. Mungkin jauh, jauh lebih buruk daripada yanag dapat kusangkakan. "Tadinya terpikir olehku untuk membawanya ke rumah sakit jiwa. Ragu, Ann. Pendapat orang tentang kau Ann, bagaimana nanti? Kalau ayahmu ternyata memang gila dan oleh Hukum ditaruh onder curateele (di bawah pengampunan)? Seluruh perusahaan, kekayaan dan keluarga akan diatur seorang curator yang ditunjuk oleh Hukum. Mamamu, hanya perempuan Pribumi, akan tidak mempunyai sesuatu hak atas semua, juga tidak dapat berbuat sesuatu untuk anakku sendiri, kau, Ann. Percuma saja akan jadinya kita berdua membanting tulang tanpa hari libur ini. Percuma aku telah lahirkan kau, karena Hukum tidak mengakui keibuanku, hanya karena aku Pribumi dan tidak kawin secara syah. Kau mengerti?" "Mama!" Bisikku. Tak pernah kuduga begitu banyak kesulitan yang dihadapinya. "Bahkan ijin kawinmu pun akan bukan dari aku datangnya, tapi dari curator itu, bukan sanak bukan semenda. Dengan membawa Papamu ke rumah sakit jiwa, dengan campur tangan pengadilan, umum akan tahu keadaan Papamu, umum akan ... kau, Ann, nasibmu nanti, Ann. Tidak!" "Mengapa justru aku, Ma?" "Kau tidak mengerti? Bagaimana kalau kau dikenal umum sebagai anak orang sinting? Bagaimana akan tingkahmu dan tingkahku di hadapan mereka?" Aku sembunyikan kepalaku di bawah ketiaknya, seperti anak ayam. Tiada pernah aku sangka keadaanku bisa menjadi seburuk dan senista itu. "Ayahmu bukan dari keturunannya menjadi begitu," kata Mama meyakinkan. "Dia menjadi begitu karena kecelakaan. Hanya orang mungkin akan menyamakan saja, dan kau bisa dianggap punya benih seperti itu juga." Aku menjadi kecut. "Itu sebabnya dia kubiarkan. Aku tahu dimana dia selama ini bersarang. Cukuplah asal tidak diketahui umum." Lambat-lambat persoalan pribadiku terdesak oleh belas kasihanku pada Papa. "Biarlah, Ma, biar kuurus Papa." "Dia tidak kenal kau." "Tapi dia Papaku, Ma." "Stt. Belas kasihan hanya untuk yang tahu. Kaulah yang lebih memerlukannya, anak orang semacam dia. Ann, kau sudah mengerti, dia sudah berhenti sebagai manusia. Makin dekat kau dengannya, makin terancam hidupmu oleh kerusakan. Dia telah menjadi hewan yang tak tahu lagi baik daripada buruk. Tidak lagi bisa berjasa pada sesamanya. Sudah, jangan tanyakan lagi.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β€œ
Penglihatan saya sehari-hari di lapangan pekerjaan saya yang kini mengatakan kepada saya bahwa harta dan kekayaan berhenti mempunyai arti persis pada tembok-tembok luar dari setiap pekuburan. Selanjutnya, filsafat murni hanya didapat pada suasana di sebelah dalam dari tembok-tembok itu.
”
”
Iwan Simatupang (Ziarah: Sebuah Novel)
β€œ
Waktu adalah aset kekayaan paling berharga dan tak tergantikan yang dianugerahkan oleh Tuhan. Mengabaikan peluang yang ada dalam setiap waktu untuk membangun relasi, merekatkan silaturahmi dan melejitkan potensi diri sama halnya dengan menyia-nyiakan kekayaan dari Tuhan.
”
”
Zulfikar Fuad
β€œ
... rasialisme telah mengaburkan kesamaan itu dan menumpulkan contohnya, sehingga bukan hanya mengalihkan perhatian dari struktur dasar ekonomi Afrika Selatan, melainkan juga menyembunyikan intensitas eksploitasi dan laju akumulasi kekayaan secara berlebihan yang memedulikan kesejahteraan manusia
”
”
Ruth First (Selected Writings)
β€œ
Introver sering bekerja dengan lebih pelan dan berhati-hati. Mereka fokus mengerjakan tugas satu demi satu dan memiliki konsentrasi tinggi. Introver biasanya tidak mudah tergoda dengan kekayaan dan kemasyhuran.
”
”
Susan Cain (Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking)