β
Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β
Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.
β
β
Seno Gumira Ajidarma (Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara)
β
Bagi manusia, hidup itu juga sebab-akibat, Ray. Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu.... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi.... Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar-melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit.
β
β
Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)
β
Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β
Hidup memang bukan mudah dan kerana payahnyalah kehidupan itu, aku dan engkau akan menjadi lebih bermakna sebagai manusia
β
β
Faisal Tehrani (Cinta Hari-Hari Rusuhan)
β
Jika kita ibaratkan, maka peradaban manusia persis seperti roda. terus berputar. Naik-turun. Mengikuti siklusnya.
β
β
Tere Liye (Bidadari Bidadari Surga)
β
Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Jejak Langkah (Tetralogi Buru, #3))
β
Hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti. Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya..... Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan.
Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue gak perlu menjadi manusia super. Gue hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah.
β
β
Raditya Dika (Manusia Setengah Salmon)
β
Percayalah, ada hal-hal yang perlu kamu lebih mengerti tentang kehidupan manusia, dan itu tidak semudah yang kamu bayangkan. Manusia terlalu rumit, bila kamu mencoba untuk menjadi manusia, kamu akan kewalahan" Ketika Daun Bercerita [178]
β
β
Maradilla Syachridar
β
Bagian terindah dari kehidupan manusia yang baik, adalah segala tindakan yang kecil, tak bernama, terlupakan, dari kebaikan dan cinta
β
β
William Wordsworth
β
Manusia hidup menunggu untuk mati. Kehidupan justru terasakan dalam menunggu. Makin bisa menikmati cara menunggu, makin tenang dalam hati.
β
β
Arswendo Atmowiloto (Canting)
β
Agaknya sang waktulah yang paling perkasa dalam kehidupan. Ia tak tersaing,Tak pernah mengeluh. Tak pernah juga merasa takut. Sementara manusia -saya dan anda- berlanjut usia, berlanjut pula tulahnya.
β
β
Remy Sylado (Kembang Jepun)
β
Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β
Menertawakan hidup. Tak ada lagi momen yang lebih menyenangkan. Salah satu kapabilitas agung milik manusia dari Sang Penciptanya yang Maha Humoris.
β
β
Dee Lestari (Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh)
β
Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.
Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetapi kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.
β
β
Tere Liye (Rindu)
β
Sastera hanya berminat kepada emosi, naratif dan aspek kejahatan daripada hidup manusia. Sementara persuratan pula berminat kepada ilmu, wacana dan aspek kebaikan daripada kehidupan manusia.
β
β
Mohd. Affandi Hassan
β
Aku menulis untuk membaca kehidupan. Aku menulis untuk berkaca. Aku menulis untuk melepaskan air mata. Aku menulis untuk menjadikanku manusia. Aku menulis untuk membunuh malam. Aku menulis untuk memaknai hidup. Aku menulis untuk bersyukur. Aku menulis karena menulis menyembuhkan. Aku menulis untuk merapikan masa lalu. Aku menulis karena kata-kata bisa menguatkan. Aku menulis untuk menggali hati nurani.
β
β
Iwan Setyawan (Ibuk,)
β
Kita tidak mungkin menyeru manusia kepada sesuatu kalau kehidupan peribadi kita tidak merupakan terjemahan hidup daripadanya.
β
β
Sayyid Qutb (Beberapa Studi Tentang Islam)
β
Jika penulis menuliskan sebuah kehidupan dalam lembaran kertas, maka manusia menuliskan hidup dalam lembaran waktu.
β
β
Kunthi Hastorini
β
Di dalam dunia yang penuh dugaan, kita tidak boleh mempunyai hati yang rapuh. Di dalam kehidupan di mana ramai sekali manusia suka bercakap ikut sedap mulut, kita tidak seharusnya terluka hanya dengan kata-kata.
β
β
Pahrol Mohamad Juoi
β
Barangkali nenek moyang kita mengunyah pohon-pohon itu,β kata seorang guru sekolah pada muridnya.
βKenapa dimakanβ tanya seorang bocah, datar.
βKarena mereka goblok.β Guru itu menjelaskan bahwa manusia rakus. Kata goblok di jaman kami ini berarti rakus di jaman dahulu.
Sekian lama aku hidup, kehidupan hanyalah kontinuitas yang membosankan.
β
β
Bagus Dwi Hananto (Jaman dan Kota Imajiner yang tak Memiliki Kita)
β
Manusia tidak harus menjadi pulau. Tetapi sebahagian pergerakan manusia ke arah pencapaian strata kehidupan yang lebih tinggi dan baik akan membentuk mereka ke arah pulau-pulau yang sepi.
β
β
S.M. Zakir (Bidadari Burung)
β
Ketiadaan budaya ilmu bersepadu dalam tamadun hari ini telah mengakibatkan peluasan bencana kehilangan adab. Kebiadaban ini telah melahirkan banyak kerosakan dalam pemikiran dan akhlak manusia serta alam tabii. Dalam pemikiran dan akhlak, kejahilan atau kebebalan dan kemalasan intelektual dikaitkan (sebagai alasan) dengan pengkhususan; kedayusan moral disebut sebagai toleransi dan kesederhanaan; pembaziran dimaknakan dengan rekreasi atau mempertahankan kedudukan; korupsi akhlak dan ekonomi atau kedua-duanya sekali dimaafkan sebagai lumrah kehidupan moden; dan penjahanaman alam sekitar disebut sebagai harga tabii kemajuan.
β
β
Wan Mohd Nor Wan Daud (Budaya Ilmu: Satu Penjelasan)
β
Begitu banyak manusia yang rajin mendokumentasikan kehidupan dirinya lewat kamera. Namun sedikit yang mampu mendokumentasikan ilmu, pemikiran dan biografinya lewat tulisan. Padahal dokumentasi lewat goresan pena akan menjadi "potret" abadi yang akan dinikmati oleh umat manusia yang hidup saat ini dan yang akan datang.
β
β
Farah Qoonita (Seni Tinggal di Bumi)
β
Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang hidup. Sungguh tak dapat dibayangkan, fantastis, dan ajaib bahwa kedua puluh enam huruf dalam alfabet kita bisa dipadukan sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi rak raksasa dengan buku-buku dan membawa kita ke sebuah dunia yang tak pernah berujung. Dunia yang selalu bertumbuh dan bertumbuh, selama masih ada manusia di muka bumi ini.
β
β
Jostein Gaarder (Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken)
β
jangan gantungkan harapan pada ranting hati manusia
ia terlalu rapuh, seringkali manusia terjatuh dan kecewa
gantungkanlah rasa cinta itu pada Sang pemilik pohon kehidupan
kalau Allah berkehendak dia layak untuk mu, Allah akan menyatukan dari jalan yang tak pernah kita sangka-sangka
Allah akan mempertemukan meski dalam celah sesempit apapun
β
β
firman nofeki
β
Manusia akan melewati tiga pase kehidupan, pertama : kehidupan dunia, kedua : kehidupan alam barzakh (kubur), ketiga : kehidupan negri akhirat, dimana kehidupan di negri akhirat bersifat kekal abadi tidak akan binasa serta tidak akan berhenti
β
β
Khalid bin Abdurrahman Asy-Syayi (Perjalanan Ruh Setelah Mati)
β
Aku berjalan menyusuri rak-rak perpustakaan. Buku-buku tersebut memunggungiku. Tak seperti manusia yang ingin berjarak denganku, buku-buku itu malah menawarkan diri untuk memperkenalkan diri mereka. Bermeter-meter jajaran buku yang yang tak akan pernah mampu kubaca. Dan aku tahu; apa yang ada disini adalah kehidupan yang merupakan pelengkap kehidupanku, yang menanti untuk dimanfaatkan. Tetapi hari-hari berlalu, dan kesempatan itu tetap tak tergapai----terabaikan. Salah satu buku ini mungkin benar-benar bisa mengubah hidupku. Siapakah aku sekarang? Siapakah sebenarnya aku?
β
β
Jostein Gaarder (Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken)
β
Iblis tidak berjarak dengan diri kita, dengan karakter budaya, politik dan pasar sejarah kita. Malah Tuhan yang jaraknya cenderung semakin menjauh dari kita, kecuali pas kita perlukan untuk memperoleh keuntungan atau mentopengi muka.
Akan tetapi dalam kehidupan kita Iblis bukan fakta. Ia hanya simbol. Idiom. Icon. Hanya abstraksi untuk menuding βkambing hitamβ. Atau Tuhan kita perlukan untuk kapitalisasi karier, bisnis pendidikan, usaha dagang sedekah dan industri zakat, kostum religi perbankan dan bermacam-macam lagi dusta liberal penyelenggaraan kapitalisme kita.
β
β
Emha Ainun Nadjib
β
Kalau manusia itu tidak pernah mendapat cubaan dengan sakit dan pedih, maka ia akan menjadi manusia ujub dan takbur. Hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku. Oleh sebab itu, musibah dalam bentuk apa pun adalah rahmat Allah yang disiramkan kepadanya, akan membersihkan karatan jiwanya dan menyucikan ibadahnya.
Itulah ubat dan penawar kehidupan yang diberikan Allah untuk setiap orang yang beriman.
β
β
Bonda Nor (Saya Tunggu Awak)
β
Itulah koevolusi. Kemampuan makhluk hidup untuk mengubah konteks. Yang semula menjadi musuh akhirnya menjadi teman, dan perubahan itu menciptakan kehidupan baru. Percayalah, ini nggak hanya terjadi di level fisik, tapi juga mental. Ketika bakteri primitif saja mampu mengubah konteks, tidakkan kamu heran dengan manusia-manusia yang menyerah begitu saja dengan keadaan? Padahal kemampuan itu nyata-nyata diberikan di setiap level kehidupan, dari mulai makhluk bersel tunggal sampai makhluk terkompleks yang ada: kita.
β
β
Dee Lestari (Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh)
β
Yang menjaga kehidupan terus bergulir bukanlah perjuangan manusia dalam mencari kenikmatan, melainkan usaha mereka untuk melepaskan segala hal yang mereka anggap penting.
β
β
Paulo Coelho
β
Manusia, sedikit waktu banyak cita-cita.
β
β
Robi Aulia Abdi
β
Sebab aku tidak hidup di masa lalu ataupun di masa depan. Aku hanya tertarik pada saat ini. Berbahagialah orang yang bisa berkonsentrasi hanya untuk saat ini. Akan kaulihat bahwa di gurun ini pun ada kehidupan, di langit sana bintang-bintang bersinar, dan suku-suku berperang karena mereka bagian dari umat manusia. Hidup ini akan terasa seperti pesta bagimu, suatu festival meriah, sebab hidup ini adalah saat yang kita jalani sekarang.
β
β
Paulo Coelho (The Alchemist)
β
Filsuf Tiongkok menggambarkan kehidupan laksana sungai panjang yang mengalir tanpa henti. Kita, manusia adalah sosok-sosok penumpang yang naik kapal di satu titik, turut berlayar, lalu turun di tempat lain. Beberapa penumpang turun, beberapa penumpang naik. Sungai terus mengalir, kapal terus berlayar, penumpang datang dan pergi. Demikianlah manusia-manusia di tepian sungai abadi Amu Darya ini, datang dan pergi, dalam berbagai wujud rupa, bangsa, agama, dan kebanggaan, dan semuanya, tanpa kecuali, adalah makhluk fana
β
β
Agustinus Wibowo (Garis Batas: Perjalanan di Negeri-Negeri Asia Tengah)
β
Dalam peri kehidupan manusia, sebelum nasib sial menghantam bertubi-tubi, menganggur, tak lolos audisi, kena PHK, kena tipu, utang membelit, prahara rumah tangga, ekonomi sulit, berupa-rupa penyakit, tiada jeda menghantam sampai napas tersangkut di tenggorokan, lalu mati, nasib memanjakan manusia dengan satu masa yang hebat: SMA.
β
β
Andrea Hirata
β
Merugilah orang yang mengabaikan tiga perkara teras kehidupan. Yakni terampil, keutamaan, dan kepandaian. Bila triperkara ini ditinggalkan, punahlah citra keutamaan manusia. Dia tidak lebih utama daripada daun jati kering; melarat, mengemis, dan menggelandang
β
β
Ahmad Tohari (Ronggeng Dukuh Paruk)
β
Tetapi kita lahir di dunia ini bukan demi menduduki peringkat pertama. Setiap orang lahir di dunia ini untuk alasan yang berbeda dan menjalani kehidupan yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah bahwa setiap manusia di dunia ini adalah orang-orang yang istimewa.
β
β
Suyoung Kim (Kafe Ajaib Yang Memasak Impian)
β
Bila manusia memiliki cinta dengan segala kesejatian, bersiap-siaplah menjadi pribadi yang sarat dengan keajaiban. Bergetar dalam silaturhami. Cinta. Energi. Kehidupan.(Mayasmara)
β
β
Dian Nafi A rt gus Faizal
β
Kadang-kadang sekali dua kali kita masih akan berpapasan dengan kawan-kawan lama di perempatan jalan kehidupan, tetapi selanjutnya kita akan berjalan dengan kesibukan kita sendiri.
β
β
Umar Kayam (Lebaran di Karet, di Karet...: Kumpulan Cerpen Umar Kayam)
β
Mimpi adalah inti dari kehidupan manusia. Aku memulai hidupku dari sebuah mimpi
β
β
Novellina A. (Fantasy)
β
Emosi adalah bagian dari kehidupan manusia. Tetapi menjadi terlalu emosional dan tidak rasional itu keliru.
β
β
Susilo Bambang Yudhoyono
β
Cerita, selamanya tentang manusia, kehidupannya, bukan kematiannya. Ya, biarkan yang ditampilkannya itu hewan, raksasa, atau dewa, atau hantu. Dan tak ada yang lebih sulit difahami daripada sang manusia. Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana, biar pengelihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaranmu dapat menangkap musik dan ratap tangis kehidupan, pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.
β
β
Pramoedya Ananta Toer
β
Jadi," cetus Cosmo seraya menuangkan minuman untukku. "Bagaiman kehidupan cintamu?"
Ya ampun. Kenapa sih mereka bertanya begitu? Kenapa? Mungkin Suami-Istri-Puas-Diri hanya bergaul dengan sesama Suami-Istri-Puas-Diri dan tidak tahu lagi bagaimana berinteraksi dengan individu lain. Mungkin mereka memang ingin merendahkan dan membuat kami merasa seperti manusia gagal. - Bridget Jones's Diary hlm.63
β
β
Helen Fielding (Bridget Jonesβs Diary (Bridget Jones, #1))
β
Payuk, lelaki baik. Tetapi aku tidak menyukai lelaki yang kerjanya hanya pasrah. Menyerahkan hidup pada alam, Tuhan, dan takdir. Tolol namanya manusia seperti itu! Tidak bisakah kita menentang alam, Tuhan, dan takdir? Aku ingin melawan mereka dan jadi pemenang! Melawan apa yang selama ini tabu bagi kehidupan manusia. Aku ingin memiliki jalan sendiri, jalan hidup yang kubangun dan kupercayai sendiri.
β
β
Oka Rusmini
β
Bukankah hidup ini sangat absurd? Kita bisa menyusun lego menjadi bentuk yang sama dua kali. Tapi kehidupan manusia nggak bisa begitu. Apa yang sudah berubah, terkadang nggak bisa dikembalikan seperti sedia kala.
β
β
Pradnya Paramitha (Kala Langit Abu-Abu)
β
Demi matahari senja yang menggantung manis manja di cakrawala, demi kebaikan dan ketulusan yang telaten diberikan semestas, dan demi ragam nama-nama Tuhan baik yang akrab maupun asing di telinga kita, sesungguhnya, manusia, adalah mahkluk yang merugi. Kecuali, ia yang mau belajar pada masa silam, berbuat yang terbaik di masa sekarang, dan menyiapkan segala sesuatu di masa depan, dengan keyakinan paling yakin pada terwujudnya sebuah impian.
β
β
Lenang Manggala (Perempuan Dalam Hujan)
β
Pikiran kita adalah akses untuk berkilah. Manusia sering kali lebih mencintai pikirannya sendiri, lalu tidak mau terbuka pada semua jawaban. Maka, jika fakta punya banyak versi, kita akan selalu memilih berpihak pada versi pikiran pribadi.
β
β
Vinca Callista (Kilah)
β
Setelah selama ini aku tersesat cukup lama didunia manusia, aku baru tahu jika kematian itu ada dua. Kematian dalam arti sebenarnya dan kematian dimana kita tak benar-benar hidup dalam kehidupan kita. Untungnya, sekarang aku berada didunia ikan.
β
β
nom de plume
β
Jangan hanya hidup
tapi binalah kehidupan
Jangan hanya jadi manusia
tapi milikilah sifat kemanusiaan
Jangan hanya mencari keperluan
tetapi burulah tujuan
Jadilah hamba Allah
yang penuh rasa kehambaan !
InsyaAllah, akan melimpah ketenangan ..
... sekalipun sedikit kesenangan.
β
β
Pahrol Mohamad Juoi (Pesan Hati untuk Hati)
β
Manusia dibebani harapan, cita-cita dan tanggungjawab dalam kehidupan. Sejak jejaka hingga tua, mereka berperanan mencipta, mengatur dan membina benda, yang dinamakan peradaban lahiriah. Mereka diasuh dan mengasuh, dalam proses pertumbuhan tamadun fikir. Tetapi mereka itu juga - semua lahir dari ibu - sudah, sedang dan masih akan jadi pemusnah benda dan berbunuhan sesama manusia, membunuh fauna dan menghancurkan flora.
β
β
Arena Wati (Rindu Aroma Padi Bunting)
β
Sekularisme bukan hanya sebagai suatu faham yang memberi tumpuan kepada aspek-aspek keduniaan (kehidupan duniawi atau worldly life) tetapi sebagai program falsafah suatu aliran pemikiran yang cuba mentafsirkan realiti dan kebenaran hanya berdasarkan rasionalisme murni. Para ahli falsafah Barat yang sekular sejak zaman pencerahan (enlightenment) telah melakukan pensekularan manusia, alam dan agama sehingga hakikat, makna dan peranan manusia, alam dan agama telah berubah dari faham yang berasaskan pada agama kepada faham yang berasaskan kepada akal rasional semata-mata.
β
β
Khalif Muammar (Islam dan Pluralisme Agama: Memperkukuh Tawhid di Zaman Kekeliruan)
β
Menulis membebaskanku. Membesarkanku. Memberanikanku.
Aku menulis untuk membaca kehidupan. Aku menulis untuk berkaca. Aku menulis untuk melepaskan air mata. Aku menulis untuk menjadikanku manusia. Aku menulis untuk membunuh malam. Aku menulis untuk memaknai hidup. Aku menulis untuk bersyukur. Aku menulis karena menulis menyembuhkan. Aku menulis untuk merapikan masa lalu. Aku menulis karena kata-kata bisa menguatkan. Aku menulis untuk menggali hati nurani.
Menulis adalah meditasi.
β
β
Iwan Setyawan (Ibuk,)
β
Buku ini diperlukan oleh siapa saja yang pernah sekolah, agar bisa mengkoreksi daya nalar, karena sejatinya proses sekolah pada setiap manusia berlangsung sepanjang hidup, tinggal bagaimana proses belajar tersebut bisa bermakna positif bagi kehidupan kita dan sekitar kita, bukan untuk menjadi budak yang memenuhi industri semata.
β
β
Butet Manurung (Sekolah Biasa Saja: Catatan Pengalaman Sanggar Anak Alam (SALAM))
β
Seorang pelayan wanita menghidangkan susu coklat dan kue. Dan pelayan itu tidak datang merangkak-rangkak seperti pada majikan Pribumi. Malah dia melihat padaku seperti menyatakan keheranan. Tak mungkin yang demikian terjadi pada majikan Pribumi: dia harus menunduk, menunduk terus. Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β
Dimana semua manusia hidup dalam aman damai, harmoni yang berkekalanβ¦
itu adalah sebenarnya sebuah kehidupan, yang dihuni oleh MANUSIA.
β
β
raman tirana
β
Aku telah belajar bahwa manusia tidak pernah selemah kelihatannya, termasuk juga tidak pernah sekokoh yang berusaha ditampilkan di permukaan.
β
β
Jessica Huwae (Javier)
β
Seperti dinding kamar yang retak dan mulai berlumut, pagar besi yang merapuh oleh noda karat dan daun daun mangga yang luruh di pekarangan rumah, demikianlah kita membaca kehidupan. Begitu banyak kata yang seringkali susah untuk ditafsir seperti "nasib", "kebahagiaan" dan "kesempurnaan". Entah mengapa, Bunda masih berasa gamang saat berjalan di atas tangga batu yang menuju ke ruang tamu di rumah barumu. Serasa mendengar dering suara alarm yang bergelayut di dalam mimpi. Menyibak kabut dan pagi juga.
Bukankah kadang kadang kita merasa larut dalam kesunyian, meski riuh jalan raya bersicepat melawan waktu? Meninggalkan jejak langkah dalam segala ketergesaannya. Memaksa kita memungut semua peristiwa yang berhamburan di atas trotoar. Memaksa semua orang menitikkan air mata. Mengapa dalam momen momen serupa itu, kebersamaan dengan orang yang kita cintai justru berasa semakin berarti? Mengapa justru di tengah keramaian, kita bisa merasa begitu kesepian?
Begitulah, jarum jam berputar di sepanjang perjalanan berusaha keras mengabadikan semua peristiwa. Mentautkan satu angle dengan angle yang lain, memotret semua kejadian dari mata seekor jengkerik. Menatap tak berkedip gedung gedung megah yang angkuh berdiri, serupa monster monster yang siap merengkuh apa saja;
Lautan manusia berjejal keluar dari bandara, kerumunan lalat di atas tumpukan sampah di pasar, kelejat pikiran yang berlari lari mengejar matahari, kebimbangan yang tergugu di pojok terminal, harapan yang terkantuk kantuk di dalam bus kota dan seringai kerinduan akan masa depan yang belum pernah mereka lihat. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka kejar, Nak?
Sementara ada ribuan etalase dan pintu pintu mall yang terbuka dan tertutup setiap kali. Serupa mulut lapar menganga yang rakus mengunyah dan menelan semua kecemasan dan kegalauan yang bersliweran di balik pendar neon papan reklame. Bagaimanakah mereka -orang orang tanpa identitas ini- bisa menafsirkan takdir, relativitas waktu, dan mungkin juga mimpi?
β
β
Titon Rahmawan
β
Seburuk-buruk suatu manusia, tatkala ia mendekat kepada Tuhannya (Allah Swt) maka tangan Tuhan akan menuntunnya menuju cahaya. Laksana tumbuhan yang tumbuh ke arah cahaya, begitu pula dengan hati setiap manusia.
β
β
Sunali Agus Eko Purnomo (Para pencari Cahaya kehidupan)
β
Pasrah bukanlah kekalahan atau kegagalan tetapi merupakan pernyataan sikap bahwa kita telah berusaha sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia dan menyerahkan segalanya kepada Allah apa yang menjadi kehendak-Nya
β
β
Harly Umboh
β
Teknologi yang semakin cekap dan berkesan telah berjaya menghasilkan lebih banyak makanan dan memanjangkan usia manusia; tetapi matlamat kehidupan yang diperpanjangkan itu esmakin kabur dan sukar pula untuk dinikmati.
β
β
Wan Mohd Nor Wan Daud (Pembangunan di Malaysia: Ke Arah Satu Kefahaman Baru Yang Lebih Sempurna)
β
Manusia hari ini bukan tidak mengetahui banyak perkara; malah sebaliknya. Manusia hari ini memang mengetahui banyak perkara, khasnya tentang kehidupan jasadi insan dan makhluk syahadah (yang nampak) yang lain, tetapi banyak perkara penting yang meliputi kehidupan ruhani dan akhlak tidak diketahuinya. Ini adalah kerana konsep ilmunya amat sempit. dia telah mengeluarkan hakikat penting seperti Tuhan, malaikat, roh diri manusia sendiri dan lain-lain yang diketahui hanya melalui autoriti manusia terpilih, daripada ruang ilmu dan tumpuannya. Autoriti manusia terpilih bermaksud ilmu yang diperoleh melalui para rasul, nabi dan orang yang berakar dalam ilmu.
β
β
Wan Mohd Nor Wan Daud (Budaya Ilmu: Satu Penjelasan)
β
Kehidupanmu ada di persimpangan berikutnya. Dulu kamu bertanya tentang definisi pulang, dan kamu berhasil menemukannya, bahwa siapa pun pasti akan pulang ke hakikat kehidupan. Kamu akhirnya pulang menjenguk pusara bapak dan mamakmu, berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan. Tapi lebih dari itu, ada pertanyaan penting berikutnya yang menunggu dijawab. Pergi. Sejatinya, ke mana kita akan pergi setelah tahu definisi pulang tersebut? Apa yang harus dilakukan? Berangkat ke mana? Bersama siapa? Apa 'kendaraannya'? Dan ke mana tujuannya? Apa sebenarnya tujuan hidup kita? Itulah persimpangan hidupmu sekarang. Menemukan jawaban tersebut. 'Kamu akan pergi ke mana?'.
β
β
Tere Liye (Pergi)
β
Aku tidak perduli darimana kau berasal,
Kepercayaan dan ras mu,
Selagi kau masih memperlakukan manusia dengan layaknya manusia dan segala ham yang dipeluknya
Aku rasa cukup,
Kau bisa menikmati sisa-sisa kehidupan yang fana ini.
β
β
silviamnque
β
Kami adalah anak manusia biasa, sangat biasa, campuran antara jahat dan baik, seperti jutaan anak yang lain. Boleh jadi pada saat ini dalam diri kami terdapat lebih banyak yang baik daripada yang jahat, tetapi sebabnya tidak perlu dicari lebih jauh. Orang yang hidup dalam lingkungan yang sederhana, tidak sukar untuk menjadi baik; seolah-olah dengan sendirinya dia akan menjadi baik. Sama sekali bukan hikmat, bukan suatu jasa untuk tidak berbuat jahat; apabila tidak terbuka kesempatan bagi kita untuk berbuat demikian. Kelak apabila kami telah meninggalkan sarang orang tua yang hangat dan aman; berdiri dalam kehidupan manusia sepenuhnya; di situ tidak ada lagi tangan orang tua yang setia memeluk kami. Jika di sekeliling hidup kami angin ribut mengamuk dengan garang, tidak ada tangan yang penuh cinta menopang dan memegang kami. Jika kaki kami goyang, barulah pertama-tama akan nyata, apa sebenarnya kami ini.
β
β
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
β
Seharusnya umat Islam memahami tuntutan keadilan dan sikap bertoleransi. Toleransi yang dimaksudkan tidak bererti umat Islam diperlukan mengakui doktrin keyakinan agama lain kerana dalam persoalan akidah, Islam tidak sama sekali berkompromi dengan kesyirikan. Toleransi yang dimaksudkan oleh Islam, menyentuh aspek muamalah harian iaitu perkara-perkara berkaitan urusan dunia dan kehidupan manusia di samping mengamalkan akhlak yang baik ketika berkomunikasi dengan penganut agama lain.
β
β
Sultan Nazrin Shah
β
Kami meyakini kebenaran-kebenaran ini sebagai nyata tak terbantahkan, bahwa semua manusia diciptakan setara, bahwa mereka dikaruniai oleh Pencipta mereka hak-hak tertentu yang tidak bisa dicabut yang antara lain mencakup kehidupan, kemerdekaan, dan pencarian kebahagiaan.
β
β
Yuval Noah Harari (Sapiens: A Brief History of Humankind)
β
Bakat bergaul katanya.... Tak ada apa pun yang bisa kulakukan selain tersenyum pahit. Aku? Bakat bergaul?! Barangkali bisa juga ditafsirkan bahwa orang yang takut, menghindari, dan mengelabui manusia sepertiku telah berhasil menaati aturan main yang cerdik dan licik dalam kehidupan manusia, seperti yang diungkapkan dalam pepatah picisan "jauh dari dewa halilintar, tidak terkena Sambaran". Memang dasar manusia itu tak pernah berusaha memahami satu sama lain. Mereka dapat mengganggap diri sebagai sahabat karib seseorang meskipun seumur hidupnya salah kaprah mengenai orang itu
β
β
dazai osamu (No Longer Human)
β
Persoalan tersulit adalah persoalan kehidupan. Ia tidak punya rumus pasti, tidak bisa diselesaikan hanya dengan logika, dan seringkali jawabannya tersembunyi dalam keheningan, bukan dalam keramaian. Tapi justru di sanalah kita belajar menjadi manusia, dengan mencintai proses, bukan hanya hasil.
β
β
Karan Ligawirady
β
282 Paradoks: Kesucian itu lebih mudah dicapai daripada ilmu pengetahuan, tetapi lebih mudah menjadi orang terpelajar daripada menjadi orang kudus.
283 Hiburan sekadar untuk mengalihkan perhati-an: Engkau memerlukannya! Buka matamu lebar-lebar sehingga gambaran-gambaran segala benda masuk, atau tutuplah matamu sebagai akibat dari kepicikanmu.
Tutuplah matamu terhadap segala hall Miliki ke-hidupan batin dan engkau akan melihat keajaiban dari dunia yang lebih baik, dunia baru dengan segala warna dan perspektif yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan engkau akan mengenal Allah. Engkau akan dapat merasakan kelemahan-kelemahan¬mu, dan engkau akan lebih menyerupaimu Allah ... dengan keilahian yang akan membuatmu lebih me¬rupakan saudara-saudaramu sesama manusia, ketika engkau menjadi lebih dekat dengan Allah Bapamu.
284 Cita-cita: supaya aku menjadi balk, dan agar orang-orang lain menjadi lebih balk dari diriku.
285 Pertobatan adalah suatu usaha sekejap. Penyucian adalah suatu usaha untuk seumur hidup.
286 Tak ada sesuatu yang lebih baik di dunia ini, selain daripada hidup dalam rahmat Allah.
287 Kemurnian dalam niat: engkau akan selalu memilikinya, bila engkau selalu dan di dalam segala hal berusaha untuk menyenangkan Allah.
288 Masuklah ke dalam luka-luka Kristus yang tersalib. Di situ engkau akan belajar menjaga indramu, engkau akan memiliki kehidupan batin dan dengan tak henti-hentinya engkau mempersembahkan kepada Bapa penderitaan Allah kita Yesus Kristus dan pen¬deritaan Bunda Maria, untuk menebus dosamu dan dosa semua manusia.
289 Ketidaksabaranmu yang mulia untuk meng-abdi Allah tidak mengecewakan-Nya. Akan tetapi, ketidak-sabaran itu akan menjadi sia-sia bila tidak disertai dengan penyempurnaan yang efektif dalam tingkah lakumu sehari-hari.
290 Memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit setiap hari. Itulah yang harus menjadi usahamu yang tetap jika engkau benar-benar ingin menjadi orang kudus.
β
β
JosemarΓa EscrivΓ‘
β
Kita tuh selalu jadi manusia yang terpisah dari manusia lain. Artinya, kita bisa nentuin sendiri apa yang mau kita lakuin, enggak mesti terkekang sama izin dari orang lain yang bahkan enggak paham apa tujuan kita ngelakuin itu. Kebahagiaan kita tersembunyi di balik itu, tapi orang lain ngelihatnya cuma dari permukaanβcuma dari apa yang mereka mau lihat.
β
β
Vinca Callista (Kilah)
β
Barang kali kau tidak atau belum mencintai gadis itu. Bukan aku yang menentukan. Lagi pula tak ada cinta muncul mendadak, karena dia adalah anak kebudayaan,bukan batu dari langit. Setidak-tidaknya, bukan aku yang menentukan, yang menjalani sendiri. Kau harus uji dirimu, hatimu sendiri. Boleh jadi gadis itu suka padamu. Ibunya jelas sayang padamu sejauh sudah kau ceritakan. Aku tak percaya pada guna-guna. Barang kali memang ada, tapi aku tak perlu mempercayainya, karena itu hanya bisa berlaku dalam kehidupan yang masih terlalu sederhana tingkat peradabannya. Apalagi kau sudah bilang, Nyai melakukan segala pekerjaan kantor. Orang begitu tidak akan bermain guna-guna. Dia akan lebih percaya kepada kekuatan pribadi. Hanya orang tidak berpribadi bermain sihir, bermain dukun. Nyai itu tahu apa yang diperlukannya. Barang kali dia mengenal kesunyian hidup anaknya.
β
β
Pramoedya Ananta Toer
β
Kurasa orang-orang dewasa terlalu sulit dipahami. Mereka membuat aturan-aturan yang kadang tak adil sama sekali. Bagaimana bisa, kami yang lahir secara utuh membawa badan dan pikiran kami sendiri selalu dinilai sebagai jelmaan orangtua kami. Kami manusia baru yang punya kehidupan baru dan pilihan yang baru. Kami tidak lahir membawa dosa ataupun kesalahan mereka di masa lalu. Seharusnya, kami tak dihakimi atas apa yang pernah mereka lakukan.
β
β
Andaru Intan (Perempuan Bersampur Merah)
β
Kepada ikan-ikan yang seumur hidupnya digunakan hanya untuk mandi dan membuka mata. Juga kepada ubur-ubur yang diuber-uber spongebob. Ceritakan padaku bagaimana kehidupan di dalam air! Apa yang paling kalian takutkan selain Tuhan dan kekeringan? Takutkah kau terhadap bangsaku, kaumku dan mahluk sejenisku? Kuberitahu kalian satu hal; ada dua keadaan yang membuat manusia tidak perlu kau takuti; pertama saat mereka jatuh cinta, kedua saat mereka patah hati.
β
β
Alfin Rizal (Februarindu)
β
Pada dasarnya, manusia kan mencintai dirinya sendiri. Tahu mitos soal 'kalau mukanya mirip berarti jodoh', dan suami-istri biasanya berwajah mirip? Mitos itu cuma cara masyarakat untuk berkilah dari pengakuan bahwa mereka mencintai dirinya sendiri, atau itu dorongan dari alam bawah sadar mereka. Aku rasa, itu terjadi karena setiap orang terlalu mencintai dirinya sendiri. Makanya dia bakal merasa cocok sama orang lain yang serupa sama dia. Wajahnya serupa, kelakuannya serupaβsemua mengacu pada dirinya sendiri.
β
β
Vinca Callista (Kilah)
β
Dulu sekali, mungkin kita pernah berada di satu jalan, seiring berjalannya waktu kita sadar. Kita ini buta, buta akan takdir kita, pada akhirnya kita kehilangan arah. Aku meraba tanganmu yang tak juga tersentuh, entah di mana, βtak kutemukan, sehingga mungkin kusimpulkan kamu berjalan di jalanmu, aku pun demikian. Mungkin sebuah persimpangan telah memisahkan tapi kelak tidak ada manusia yang tahu. Dua jalan yang terpisah ini di mana akan bermuara. Aku pun tidak tahu akan sampai di sana atau lenyap di tengah jalan.
β
β
Achmad Aditya Avery
β
Seolah tuhan ingin menunjukanΒ selera humornya yang tidak mampu di cerna oleh pikiran sehat manusia yang sangat terbatas itu. namun beberapa yang mau berpikir dan berhenti menyalakanΒ sontak akan terdiam dan terpikal pingkal dengan guyonanya yang sangat melekat dengan kehidupan keseharian manusia.
Sangat lucu sekali kan, ketika kita menunggu setiap jam,menit dan detik dalam kuota sisa hidup kita mencari dan menanti perubahan apa saja yang telah terjadi selama ini, namunΒ seperti hari kemarin tanpa ada perubahan yang berarti, lantas memaksa kita untuk melihat kebelakang, apa saja yang sudah terjadi ? Ternyata yang kita dapatkan kini semuanya telah berbeda dari dulu dan sekarang, begitu banyak yang berubah.
β
β
virga anwarektino
β
Bahwa kita harus tumbuh subur di bawah sinar matahari yang merupakan perumpamaan dari sebuah kondisi yang mudah dan menyenangkan. tetapi, tak selamanya kita akan menemukan matahari dalam kehidupan kita. Kadang ada kondisi di mana semuanya gelap, seperti tak ada harapan. Karena itu, kita harus menjadi manusia auksin. Dalam terang kita tumbuh subur, dan dalam gelap kita menjadi lebih tinggi, lebih dewasa. Kita juga tidak boleh menyerah dalam mencari cahaya. Layaknya auksin yang membimbing tumbuhan untuk menuju arah datangnya cahaya. Tak adanya harapan harus dapat membuat kita berusaha lebih keras untuk menemukan harapan tersebut, menciptakan jalan kita sendiri. Dengan demikian, kita akan tetap dapat tumbuh lebih tinggi dan subur, entah ada atau tidak ada matahari dalam hidup kita
β
β
indonesia mengajar
β
Justeru itu, boleh dikatakan bahawa al-Quran menimbangkan beberapa saluran bagi manusia mendapat petunjuk, bagi memahami tujuan dan peraturan kehidupan dan kewujudan yang lebih tinggi. Di satu sudut terdapat petunjuk berbentuk kitab yang diturunkan dalam bahasa tertentu bagi menghadapi keperluan penting sesuatu umat dan melaluinya ditujukan kepada seluruh manusia. Di sudut yang lain, terdapat bimbingan universal dalam fenomena tabii, sejarah dan psikologi insan yang boleh dimanfaatkan oleh manusia. Kedua-duanya saling melengkapi dan yang satu tidak dapat mencapai tahap tertinggi pembangunan individu dan kolektif tanpa yang satu lagi. Sejarah telah menyaksikan bahawa umat Islam menjadi 'mundur' apabila mereka berpegang teguh kepada petunjuk yang pertama sahaja, sementara orang moden menjadi 'sedih' dan 'sesat' dengan menggunakan petunjuk yang kedua sahaja. Ilmu tentang alam semesta dan kekuasaan ke atasnya adalah untuk lebih menyedari kemurahan, kebijaksanaan dan kekuasaan Allah dan seterusnya memperbaiki kebajikan manusia.
β
β
Wan Mohd Nor Wan Daud (Konsep Ilmu dalam Islam)
β
Jika saintis telah mengajar kita mengenai cakrawala, jirim dan jisim yang dapat kita saksikan dengan pancaindera kita sendiri, para rasul mendidik kita mengenai perkara-perkara yang ghaib. Kalau ahli teknologi telah memudahkan urusan-urusan kehidupan kita, para rasul mendidik kita mengenai matlamatnya. Jikalau para pedagang telah memberikan kita untung dan laba, para rasul mendidik kita mengenai βperniagaan yang akan menyelamatkan kamu daripada azab yang maha pedih...β (al-Saff, 61: 10). Jika para petani telah menanam makanan keperluan kita, para rasul mendidik kita bahawa dunia ini ladang akhirat; manusia hanya menyemai dan memupuk kebaikan atau keburukan di dunia, kebahagiaan sarmadi atau kesengsaraan tragis akan dituai di akhirat. Kalau arkitek telah mereka-bentuk dan jurutera mereka-bina bangunan, para rasul mendidik kita mengenai pembentukan dan pembinaan serta penyempurnaan sakhsiah insan. Jikalau seniman telah mencipta karya seni yang halus dan indah, para rasul telah mendidik kita mengenai pemerindahan jiwa itu sendiri. Jika tentera telah mempertahankan keselamatan negara kita, para rasul mendidik kita untuk menjadi laskar yang mempertahankan kubu kalbu dan benteng jiwa dari rasukan serangan gerombolan musuh nyata manusia, iaitulah Iblis, shaitan dan bala tentera mereka, laβnatullahu βalayhim.
β
β
Mohd Sani Badron
β
...Kita hanya manusia yang kerdil yang mendiami daerah-daerah bumi. Kita hidup di sini untuk mencari bekal satu perjalanan hidup ke alam akhirat yang kekal abadi.
Orang-orang yang tidak berjuang dalam kehidupan ini akan pergi ke sana jua. Orang-orang yang berjuang memang menyedari dunia ini sementara. Ada sesuatu yang perlu ditinggalkan untuk kebaikan manusia di dunia yang fana ini. Ada juga sesuatu yang diusahakan sebagai bekalan untuk kehidupan abadi di samping Pencipta Yang Maha Agung, Allah.
Jika hidup itu ialah menanti perginya pagi dan datangnya petang, menanti perginya petang dan hadirnya dinihari; apalah kemanisan yang dapat dikecap daripada kehidupan sebegitu.
Hidup ini ialah perjuangan hidup segigihnya. Manusia yang mengerti tidak akan mengalah terhadap cabaran masa dan tempat. Hidup menjadi indah dengan hadirnya perjuangan. Isyraf Eilmy terasa pernah terbaca sebuah wacana kecil erti kehidupan.
Saudaraku. Tegakkan mukamu dan ukir senyuman di wajahmu. Senyuman itu ialah sedekah daripada orang yang punyai harta dan jiwa. Sekuntum senyumanmu ialah wajah sebuah kehidupan yang tidak terhakis oleh kesusahan. Selagi kau menundukkan mukamu lalu merenung kedua-dua belah kakimu, selagi itu kau masih terbelenggu dalam simpulan-simpulan kekusutan yang membalut sudut hatimu.
Apabila jiwamu kosong daripada cahaya hidayah, maka kehidupanmu umpama lorong duka lara yang menjerit pekik minta dikasihani, simpang-siur kesepiannya ialah kekeliruan dan kekecewaan yang menerpa sedangkan deru angin semilirnya ialah nyanyian kedukaan yang tidak didendangkan oleh jiwa yang kental.
Mengapakah kau rasa tiada lagi keindahan pada mahligai tersergam juga kecintaan terhadap segala kemewahan dan solekan dunia? Mengapakah harus kau mencari suatu kepastian tentang bila akan berakhirnya kehidupan sedangkan baki usiamu tidak pernah menjanjikan rumusan kebahagiaan?
Usah lagi kau mimpikan ke manakah perginya kelazatan pada sajian hebat yang terhidang di meja kehidupan. Usah lagi kau kenangkan dari manakah datangnya kepanasan di ruang cinta syahdu penuh keasyikan. Kembalilah kepada martabat diri.
β ms.9-10, Sarjana Bangsa
β
β
Hasanuddin Md. Isa
β
Mati adalah nyata hidup adalah pintasan, jangan takut kehilangan jangan berhenti berharap. Manusia banyak kecewanya, jangan ambisius sama bahagia, carilah nyaman pada tempatnya.
β
β
Anjung M. Prayoga
β
Melihat perbedaan sebagai keunikan yang memiliki nilai lebih adalah salah satu tujuan Culture Art Application and Simulation Interface. Kita akan mengenali suku-suku itu dan keunikannya masing-masing. Kita akan bisa lihat bahwa ada nilai-nilai universal yang sama, sehingga seharusnya semua suku di dunia bisa hidup harmonis.
β
β
Maisie Junardy (Man's Defender (Distinguished Trilogy, #1))
β
Cintalah mendasari hidup manusia. Kita pasti membicarakan cinta, cepat atau lambat.
β
β
Maisie Junardy (Man's Defender (Distinguished Trilogy, #1))
β
Keluarga adalah dasar hidup manusia. Awal hidup manusia. Sumber hidupnya yang pertama. Dari situlah semua berawal.
β
β
Maisie Junardy (Man's Defender (Distinguished Trilogy, #1))
β
Jadilah manusia yang berjaya. Jadilah manusia yang berjasa selagi kesempatan masih ada. Kehidupan ini tidak lain hanyalah satu pengembaraan yang sementara.
β
β
A.D. Rahman Ahmad
β
Namun apakah penyimpangan selalu diawali dengan keganjilan? Bukankah di dalam diri manusia selalu menyimpan dua sisi berlawanan? Baik dan jahat. Heteroseksual dan homoseksual. Tersimpan misterius di alam bawah sadar dan hanya memerlukan suatu peristiwa untuk meletupkannya naik ke permukaan.
β
β
Andrei Aksana (Lelaki Terindah)
β
Hanya manusia yang mau mengerjakan hal yang tidak semua orang mau kerjakan, yang akan mendapatkan hasil yang tidak semua orang bisa dapatkan. Hanya soal waktu saat seluruh cinta yang sudah kau berikan, akan kembali lagi seluruhnya kepadamu.
β
β
Ananda Ramartha (Way of Ray: Souls In A Higher Learning Road)
β
Ia lebih mengkhawatirkan pikiran-pikiran dalam kepalanya yang menabrak norma. Semua manusia punya pikiran itu. Ia, Ridwan, Sali dan semua orang punya pikiran itu. Pikiran jahat atau pikiran-pikiran yang jika dilakukan dalam kehidupan nyata, maka sudah pasti akan melanggar norma atau moral yang ada dalam masyarakat. Selama itu hanya ada dalam pikiran, tidak diucapkan atau dilakukan, maka ia akan tetap aman dalam pikiran. Manusia punya kecenderungan memiliki pikiran-pikiran itu. Semua manusia.
β
β
Nailal Fahmi (Jalan Panjang yang Berangin)
β
Tepat 30 tahun aku meilhat sendiri isi dunia ini berserta kehidupan-kehidupan didalamnya. Pertanyaanku masih sama mengapa kita dipaksa menjadi manusia? Manusia bisa memilih jalan hidupnya sendiri, benarkah? Jika bisa memilih, pilihanku masih sama seperti 20 tahun yang lalu. Aku pasti memilih diciptakan menjadi mahluk hidup lain selain manusia
β
β
nom de plume
β
Sejak awal dimulainya kehidupan, kita semua sudah memiliki cerita untuk bagaimana kita akan hidup. Kita tidak bisa berandai-andai, jika saja kita memilih begini atau begitu saat itu mungkin takkan menjadi seperti sekarang. Hal terpenting dalam kehidupan ini adalah seberapa iklhas kita menjalaninya, tidak ada penyesalan sama sekali, tak perlu menyalahkan diri kita sendiri atau malah manusia lain. Tuhan hanya butuh bagaimana sikap kita menjalani takdirnya. Itu saja
β
β
nom de plume
β
Sejak awal dimulainya kehidupan, kita semua sudah memiliki jalan cerita untuk bagaimana kita akan hidup. Kita tidak bisa berandai-andai, jika saja kita memilih begini atau begitu saat itu mungkin takkan menjadi seperti sekarang. Hal terpenting dalam kehidupan ini adalah seberapa iklhas kita menjalaninya, tidak ada penyesalan sama sekali, tak perlu menyalahkan diri kita sendiri atau malah manusia lain. Tuhan hanya butuh bagaimana sikap kita menjalani takdirNya. Itu saja, Memangnya apa lagi?
Tepat 30 tahun aku meilhat sendiri isi dunia ini berserta kehidupan-kehidupan didalamnya. Pertanyaanku masih sama mengapa kita dipaksa menjadi manusia? Manusia bisa memilih jalan hidupnya sendiri, benarkah? Jika bisa memilih, pilihanku masih sama seperti 20 tahun yang lalu. Aku pasti memilih diciptakan menjadi mahluk hidup lain selain manusia.
β
β
nom de plume
β
Aku minta maaf sempat mencegahmu kemarin sore, tapi itu karens aku mengkhawatirkanmu. Sesungguhnya, aku bangga sekali menyaksikan seorang anak muda berani melawan kesewenang-wenangan. Berani berdiri gagah melawan, apa pun risikonya, saat orang lain memilih diam. Karena sejatinya itulah hakikat kehidupan. Kita senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup. Dari begitu banyakbuku yang kubaca, itulah definisi mendasar kehidupan. Itu bukan hanya soal bertahan hidup, survive, atau tentang berkuasa. Karena jika hanya tentang itu, manusia sama saja dengan hewan.
β
β
Pak Tua (Si Putih)
β
Aku minta maaf sempat mencegahmu kemarin sore, tapi itu karena aku mengkhawatirkanmu. Sesungguhnya, aku bangga sekali menyaksikan seorang anak muda berani melawan kesewenang-wenangan. Berani berdiri gagah melawan, apa pun risikonya, saat orang lain memilih diam. Karena sejatinya itulah hakikat kehidupan. Kita senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup. Dari begitu banyak buku yang kubaca, itulah definisi mendasar kehidupan. Itu bukan hanya soal bertahan hidup, survive, atau tentang berkuasa. Karena jika hanya tentang itu, manusia sama saja dengan hewan.
β
β
Pak Tua (Si Putih)
β
Aku minta maaf sempat mencegahmu kemarin sore, tapi itu karena aku mengkhawatirkanmu. Sesungguhnya, aku bangga sekali menyaksikan seorang anak muda berani melawan kesewenang-wenangan. Berani berdiri gagah melawan, apa pun risikonya, saat orang lain memilih diam. Karena sejatinya itulah hakikat kehidupan. Kita senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Menjaga nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup. Dari begitu banyak buku yang kubaca, itulah definisi mendasar kehidupan. Itu bukan hanya soal bertahan hidup, survive, atau tentang berkuasa. Karena jika hanya tentang itu, manusia sama saja dengan hewan.
β
β
Pak Tua, Si Putih Tere Liye
β
Kalau Tuhan tidak ada, betapa absurdnya semua ini jadinya. Bagaimana mungkin manusia bisa menahankan kemonotonan laut dan ketiadaan emosinya yang kejam. Kehidupan mereka yang diikat salib dan tersapu ombak sekedar menjadi sebuah drama absurd. Dan misionaris menghabiskan 3 tahun menyeberangi laut untuk datang ke negeri ini, betapa sia-sianya ilusi mereka.
β
β
ShΕ«saku EndΕ (Silence)
β
Manusia bijak tidak tantrum hanya karena tidak diundang ke acara pernikahan seseorang
β
β
Fajrina Rina
β
Rumah adalah tempat tinggal untuk semua kembali selagi manusia masih berpijak di tanah. Mau manusia berilmu, berduit, berjuang di tempat kerja.
β
β
Fajrina Rina
β
Jujur, aku kadang iri sama teman-teman yang resign dan sekilas bahagia di tempat yang baru.
Lalu aku mencoba menetralisir & mensupport diri kemudian berkata, "ya udah fajrin setiap orang sudah punya bidang & bidang mereka berbeda, rezekinya pun berbeda".
β
β
Fajrina Rina
β
Jujur, aku kadang iri ama teman-teman yang resign dan sekilas bahagia di tempat yang baru.
Lalu aku mencoba menetralisir & mensupport diri dan berkata, "ya udah fajrin setiap orang sudah punya berbeda".
β
β
Fajrina Rina