“
Kamu harus hidup dengan filosofi Jawa: sabar, ikhlas, dan narima. Tetapi hidup sabar, ikhlas, dan narima itu jangan hanya direntangkan sebagai pedoman hidup atau ilmu pengetahuan hidup saja. Harus kamu latih berulang-ulang sehingga kamu betul-betul sabar tidak bisa marah, ikhlas tidak pernah merasa kehilangan, narima tidak pernah mengeluh akibat kecewa akan nasib maupun takdirmu.
”
”