Ias Dream Quotes

Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.. Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.. Keep our dreams alive, and we will survive.. [5cm]

quote Quotable Quote “Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.. Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.. Keep our dreams alive, and we will survive..

Karena sesungguhnya cinta tidak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan ... Ia adalah keberanian atau pengorbanan. Ya Allah, jadikan cinta ini cinta yang Engkau ridhai,jika dia memang bukan milik kita ... Melalui waktu, hapuslah ‘cinta dalam diam’ ini dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat biarkan ‘cinta dalam diam’ ini menjadi memori tersendiri dan sudut hati ini menjadi rahasia antara kita dengan Sang Pemilik hati.

We discovered in that depressing, hellish place, where death was our constant companion, that we loved each other. We killed for each other, we died for each other, and we wept for each other. And in time we came to love each other as brothers. In battle our world shrank to the man on our left and the man on our right and the enemy all around. We held each other’s lives in our hands and we learned to share our fears, our hopes, our dreams as readily as we shared what little else good came our way.

Here there was a cheerful boy At least he created tales and lived in joy. Nursery rhymes his grandmother told, Songs and tales emerged gladly in gold. Caring heart, affection spoke loud as brighter, He made the decision: he would be a writer! Rising laughters, crying tears, many feelings, Inserted everything and nothing was in vain. So he transformed the ugly into beautiful, Tales to amuse and make everyone sane, In there he went, without daydreams or zeal. As such it was born the icon of literature still. No one denied he was exceedingly bountiful. A ballerina loves the soldier in his world, Nothing gets involved in his fairy tales, Dancing from a poor weak boy to a king, Eccentric prince of charm in winged corners! Rare star of sweet tenderness, Sensible and masterful in tenderness, Emchanted kingdom of dreams and candor, Now a divine fire of a soul he shines. Havia um menino alegre porem so Ao menos criava contos e deles vivia Nas historias que contava sua avo, Seus contos surgiam pois ele os via. Carinho nao faltava em seu coracao ator, Havia tomado a decisao: seria escritor! Risos, lagrimas, sentimentos saos, Inseria tudo e nada era em vao. Transformava ate o feio em belo, Inadvertia e divertia com seu elo, Adiante ia, sem devaneios e zelo. Nascia assim o icone da literatura. A bailarina ama o soldado em seu mundo, Nada se interpunha em seus contos de fadas, De pobre menino fraco e cogitabundo, Era principe de encantos em cantos alados! Rara estrela de doce brandura, Sensata e magistral em ternura, Em seu reino de sonhos e candura, No fogo divino de sua alma fulgura.

Un om deştept nu poate face nimic din propria sa persoană şi numai prostul poate. Da, un om deştept din veacul al nouăsprezecelea trebuie şi este obligat din punct de vedere moral să fie o fiinţă eminamente lipsită de caracter; iar un om de caracter, un militant trebuie să fie o fiinţă eminamente mărginită. Asta-i convingerea mea, la cei patruzeci de ani pe care-i am. Am acum patruzeci de ani şi când te gândeşti că patruzeci de ani înseamnă o viaţă întreagă; doar înseamnă bătrâneţea cea mai adâncă. Să trăieşti mai mult de patruzeci de ani e indecent, trivial, amoral! Ia răspundeţi-mi sincer, cinstit: cine trăieşte mai mult de patruzeci de ani? Vă spun eu cine trăieşte: proştii şi ticăloşii trăiesc. Tuturor bătrânilor o să le-o spun de la obraz, tuturor acestor bătrâni respectabili, tuturor acestor bătrâni cu părul alb şi parfumaţi! Lumii întregi o să i-o spun de la obraz! Am dreptul să vorbesc aşa pentru că o să trăiesc până la şaizeci de ani. Până la şaizeci de ani o să trăiesc! O să trăiesc până la optezci de ani!... Staţi puţin! Lăsaţi-mă să-mi trag sufletul...

They lift the rug once I step off it. Following the three poor girls before me, I drop to my knees, crawling deeper and deeper toward the center. My gag reflex kicks in when the rug falls, pinning me to the floor. It’s heavier than it looks... reeking of puke, piss, and sweat. It smells like desperation and shattered dreams. Like the worst nightmare.

Manusia terbentuk dari impian. Tanpa itu, kita hanyalah robot yang bergerak mengikuti hiruk pikuk dunia, tapi tidak mengiringi irama yang dilantuntan bumi. Dan impian bukan sesuatu yang absolut. Ia dapat berubah, bertambah, bahkan berkurang.

Manusia bermimpi tidak hanya waktu ia tidur. Menurut saya, mimpi merupakan bentuk lain dari kreativitas. Menjadi kreatif tidak kenal siang atau malam. Ada banyak pekerjaan yang masih punya ruang untuk inspirasi, tapi banyak juga pekerjaan yang menyita segalanya. Pekerjaan tanpa mimpi, atau tanpa waktu untuk bermimpi, adalah pekerjaan robot. Bukan manusia.