Doas Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Doas. Here they are! All 100 of them:

β€œ
Di setiap udara yang kau temukan, Di sana akan kau jumpai Allah yang senantiasa mendengar doamu
”
”
Asma Nadia
β€œ
barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga; ia pun bergegas.
”
”
Sapardi Djoko Damono (Hujan Bulan Juni)
β€œ
Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir... Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.
”
”
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 1)
β€œ
Tuhan pasti bertanggung jawab: menciptakan perpisahan, berarti siap menanggung resiko menerima rentetan doa-doa tentang pertemuan yang antri untuk dikabulkan
”
”
Azhar Nurun Ala
β€œ
Ketika ekspresi rindu adalah doa Tak ada cinta yang tak mulia
”
”
Azhar Nurun Ala (Tuhan Maha Romantis)
β€œ
Tuhan, salehkan aku, karena hanya dengan itu, Engkau akan selalu mendengar doaku untuk ibuk.
”
”
Tasaro G.K. (Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta)
β€œ
Menunggu dan berharap. Selalulah meminta pertolongan dengan dua hal itu. Menunggu berarti sabar. Berharap berarti doa.
”
”
Tere Liye (Pukat)
β€œ
Ketika bahasa tak lagi percaya pada kata apakah yang masih bisa kita ucap? : cinta Ketika wajahmu tak lagi menampakkan kening, mata, hidung dan mulut apakah yang masih bisa kukecup? : doa
”
”
Helvy Tiana Rosa (Mata Ketiga Cinta)
β€œ
Inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau tidak ada kepentingan, kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget.
”
”
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
β€œ
Tidak payah bersentuhan tangan, kerana mereka sudah bersentuhan hati. Tak payah berbalas kerlingan mata kerana mereka sudah pun berbalas-balas doa.
”
”
Pahrol Mohamad Juoi (Tentang Cinta)
β€œ
Aku sedang merindukanmu, apakah kau tahu itu? Saat bulan penuh di atas kepala, aku menggantungkan doa untukmu di antara bintang-bintang. Semoga suatu saat hatimu akan menoleh kepadaku, menyadari bahwa akulah akhir dari penantianmu.
”
”
Dahlian (Menunggu)
β€œ
Dalam Doaku Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku Aku mencintaimu.. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu (1989)
”
”
Sapardi Djoko Damono
β€œ
Aku menunggu. Kamu menunggu. Meski terkadang menunggu tak seinci pun menyeret kita untuk bertemu di titik rindu. Tapi, ah, adakah yang lebih indah dan syahdu dari dua jiwa yang saling menunggu? Yang tak saling menyapa, tapi diam-diam mengucap nama dalam doa?
”
”
Azhar Nurun Ala (Ja(t)uh)
β€œ
Doa memerlukan hati, bukan suara. Tanpa hati, kata-kata tidak berarti.
”
”
Mahatma Gandhi
β€œ
Bahwa Tuhan selalu mengabulkan doa orang-orang yang memiliki keyakinan dan kemauan kuat untuk mewujudkan harapan.
”
”
Khrisna Pabichara (Sepatu Dahlan)
β€œ
Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar
”
”
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
β€œ
Tuhan ternyata tidak pernah melupakan doa-doa. Bahkan ketika manusia sudah melupakan apa yang pernah dimintanya
”
”
Sinta Yudisia (Rose)
β€œ
Dan doa-doa itu, apa artinya dia kalau bukan gerakan dari minus ke plus? Tahu kau apa artinya doa? Permohonan pada Tuhan, gerakan dari yang paling minus pada yang paling plus.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jejak Langkah)
β€œ
Kerahkan semua kemampuan kalian belajar! Berikan yang terbaik! Baru setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakkal lah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak akan pernah stres dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang berlum berusaha dan tawakal. Ma'annajah, good luck.
”
”
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
β€œ
Saya dalam gelap. Dan salah siapa kalau saya tak nampak? Kenapa orang keliling hanya pandai bising. Tapi tak pandai menghulur tangan? Jangan pernah 'judge' masa lampau orang lain. Mana mungkin kita tahu jika masa lampaunya tu adalah masa depan kita. Jangan pernah merasa kita mulia jika baju kita putih dan tak pernah bercemar noda, kalau tak pernah kita hulur tangan kepada mereka yang bergelumang lumpur dan kotor. Jangan rasa bagus dengan hanya menggeleng kepala dan bising pada yang salah dan pincang, jika tak pernah kita sinsing lengan untuk membetulkan dan membantu. Jangan menyalahkan mereka yang larut hanyut, jika tak pernah nak cuba tarik mereka yang lemas dan tenggelam. Apatah lagi nak mengajarkan mereka berenang atau meminjamkan pelampung. Moga hari ini, esok dan akan datang adalah yang baik-baik 'je' sampai ke penghujung nyawa. Moga walau hari ini adalah hitam, kelabu dan kelam tapi esok masih punya harapan untuk jadi pelangi seribu warna. Minta dengan doa.
”
”
Hlovate (Anthem)
β€œ
Di kolong langit Kau adalah doa, Aku orang buta. Di sajak para Raja Kau adalah permaisuri Dan aku, sang sufi pada ayunan sepi
”
”
andra dobing
β€œ
Ketika ekspresi rindu adalah doa, tak ada cinta yang tak mulia
”
”
Azhar Nurun Ala (Tuhan Maha Romantis)
β€œ
Dia, yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kamu reka dan kamu cipta. Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kehilafan untuk sampai jatuh hati kepadamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran, semua tulisannya --dari mulai nota sebaris sampai doa berbait-bait. Dan beceklah pipi-nya karena geli, karena asap dan abu dari benda-benda yang dia hanguskan--bukti bahwa kalian pernah saling tergila-gila--beterbangan masuk ke matanya. Semoga dia pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, pasti akan lebih mudah.
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β€œ
Perubahan hidup kita diikat dengan doa. Ia adalah ikhtiar kepada keinginan yang mahu dicapai..Kekayaan orang Muslim adalah doa.
”
”
Irma Hasmie (SMILE: Skill, Motivasi, Inspirasi, Luar Biasa, Elegan)
β€œ
Agama, sebaliknya tidak mengklaim untuk jadi petunjuk praktis pengubah dunia. Semangat agama yang paling dasar menimbang hidup sebagai yang masih terdiri dari misteri, memang ada orang agama yang seperti kaum Marxis, menyombong bahwa β€œsegala hal sudah ada jawabnya pada kami”; tapi pernyataan itu menantang makna doaβ€”dan mematikan ruh religius itu sendiri. Sebab dalam doa, kita tahu, kita hanya debu
”
”
Goenawan Mohamad
β€œ
Aku hanya perlu belajar untuk terbiasa mengucap namamu. Dalam doa.
”
”
Azhar Nurun Ala (Ja(t)uh)
β€œ
Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki. Melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati kita masing2, pun dalam doa2 yang dipanjatkan dalam senyap. Itulah kenapa, kalaupun kita tidak memiliki seseorang/sesuatu, tidak bersama dengannya, atau malah dibenci karena salah paham, perbedaan, atau memang simpel karena tidak suka (apapaun alasan tdk suka tersebut), kita tetap selalu bisa menyebutnya dengan kata cinta.
”
”
Tere Liye (Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta)
β€œ
We are an institution of high learning and higher manners. We simply cannot shoot first; it isn’t done. Now, remember that, Miss Temminnick, doβ€”a lady never shoots first. She asks questions, then she shoots.
”
”
Gail Carriger (Etiquette & Espionage (Finishing School, #1))
β€œ
I have long gone about with a conviction on my mind that I had a work to doβ€”a Work, if you like, with a great W; a Purpose to fulfil; ... a Great Social Evil to Discover and to Remedy.
”
”
William Makepeace Thackeray (The Book of Snobs)
β€œ
tak hanya usaha yang akan berpengaruh pada hasil, namun juga kesungguhan, doa dan tawakal
”
”
Dian Nafi (Mesir Suatu Waktu)
β€œ
Doa yang tulus dan dengan cinta, adalah kekuatan besar yang bisa menyelamatkan siapa pun, termasuk orang yang mendoakannya.
”
”
Amanda Inez (Beauty Sleep)
β€œ
Kenali kekuatan waktu, dalami pengetahuan hati, selami kekalnya doa..
”
”
Dee Lestari (Madre: Kumpulan Cerita)
β€œ
Semakin bertambah usia dan lintasan peristiwa, doa-doa manusia menjadi semakin sederhana.
”
”
Lucia Priandarini (11:11)
β€œ
Sebab doa adalah payung bagi rindu-rindu yang hujan
”
”
Dina Zettira Putri
β€œ
Kadang sesuatu hadir begitu sederhana, sehingga kita enggan mengakuinya.
”
”
Ayu Utami (Simple Miracles: Doa dan Arwah)
β€œ
selama daun pagi itu masih mengembun, aku mengemban tetimbunan rindu di paru-paru dan seluruh pori-pori kulit, kurakit doa-doa selamatmu dari sakit dan sebab rindu-rindu ini sulit kuredam, padamu, doaku tak pernah padam.
”
”
Alfin Rizal (Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu)
β€œ
Aku di sini kamu di sana, tapi kita tetap bisa berpelukan dalam doa dan puisi.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Allah tidak menguji hamba-hamba-Nya di luar kesanggupan. Dan, mereka punya doa sebagai senjata yang memungkinkan kemustahilan. (330)
”
”
Asma Nadia (Assalamualaikum, Beijing!)
β€œ
Kyai Jahro mengucapkan doa-doa yang tak dimengerti Margio, sebab pelajaran mengajinya tak tuntas betul, pernah khataman namun tak pernah memahami makna, membuatnya sekedar mengangkat tangan dengan telapak tangan terbuka sementara keranjang berisi kelopak bunga tersisa dijejakkan di gundukan tanah, ia amin berkali-kali mengikuti orang lain.
”
”
Eka Kurniawan (Lelaki Harimau)
β€œ
Do you need me to come pick you up? (Janine) No. I appreciate the thought, but I have to wait on the tow truck, which seems to be the only thing moving slower than my DOA Firebird. (Taryn)
”
”
Sherrilyn Kenyon (In Other Worlds (The League: Nemesis Rising, #3.5; Were-Hunter, #0.5; The League: Nemesis Legacy, #2))
β€œ
Doa yang lemah, bisa diperbaiki dengan doa yang lebih kuat. Doa yang buruk, bisa diganti dengan doa yang baik. Lalu engkau bertanya, mengapakah doa-doa terbaik yang kau naikkan belum juga terjawab? Pertama, ikhlaskanlah pengertianmu agar lebih mudah bagimu untuk bersyukur. Kedua, ketahuilah bahwa doa yang sudah sangat baik, hanya bisa diperbaiki dengan meningkatkan akhlaq dari pribadi yang berdoa.
”
”
Mario Teguh
β€œ
POD is DOA.
”
”
Dean Koontz (Odd Thomas (Odd Thomas, #1))
β€œ
Ada banyak momen yang kukira mustahil kulalui dalam hidup, yang membuatku tertegun dan berpikir, β€œJika aku bisa, pasti karena doa ibu dan ayahku.
”
”
Lucia Priandarini (Posesif)
β€œ
Doa tanpa usaha itu bohong dan usaha tanpa doa itu sombong
”
”
penulis Invasi
β€œ
Sebab tak ada pelukan yang lebih erat dari doa.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Lucu bagaimana orang-orang memilih untuk percaya pada sihir, mukjizat, takdir, dan segala jenis kepercayaan takhayul, tetapi bukan pada diri mereka sendiri!
”
”
Mouloud Benzadi
β€œ
Tetapi, kamu tahu, mungkin hidup semua orang, termasuk kamu dan aku, akan lebih mudah jika kita boleh menikah dengan bantal yang menyangga kepala kita setiap malam, yang mengusir demam, menjauhkan kuntilanak dari mimpi, mengamini doa-doa, merindukan kita di siang hari, menyimpan aroma sampo yang kita sukai, menyerap keringat, liur, air mata, tumpahan kopi tanpa sekalipun protes, dan berbisik ke telinga kita di tiap malam yang murung: "Berbahagialah. Berbahagialah. Di luar sana. Seseorang mencintaimu, seseorang tengah mencintaimu..
”
”
Norman Erikson Pasaribu (Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu)
β€œ
As for the river, it just kept moving,as river do--as rivers do. Under the logs, the body of the young Canadian moved with the river, which jostled him to and fro--to and fro. If, at this moment in time Twisted River also appeared restless, even impatient, maybe the river itself wanted the boy's body to move on, too, move on, too.
”
”
John Irving (Last Night in Twisted River)
β€œ
Cinta itu hebat, bahkan lebih hebat dari dunia perkawinan itu. Doa adalah bagian penuturan cinta pada sebuah cita-cita yang belum kita capai. Dia bukan urusan Tuhan, melainkan urusan manusia. Dan Tuhan ada pada seberapa besar rasa cinta kita akan kebenaran itu. Nah, berdoalah dengan cinta, tapi jangan berdoa untuk cinta... Cinta itu dalam dirinya mengandung sebagian kecil rasionalitas, tapi penuh dengan benih rasa yang tidak perlu dihitung secara matematik mengapa dia ada.
”
”
Munir (Keberanian Bernama Munir)
β€œ
Wahai Dzat Pelindung hamba-hamba yang diselimuti katakutan dan kekhawatiran, berikanlah kami keamanan dan ketenangan dari hal-hal yang membuat kami takut…
”
”
Dian Nafi (Mesir Suatu Waktu)
β€œ
You know, up until later on today, I never really knew how to drink.
”
”
Mary Robison (One D.O.A., One on the Way)
β€œ
Tentang doa, tentang harapan, kepada semua perihal yang ingin di sampaikan, seorang hamba, tanpa menjumlah dosa, ia terlelap, namun tak bangun memburu ampunan. #andradobing
”
”
andra dobing
β€œ
One needs plan, support and lots of love. A lots of doa too!
”
”
Asnidar Shafie
β€œ
Kamu itu candu. Harusnya aku menyadari hal itu sejak lama. Jadi, aku tak perlu bersusah payah merapal doa hanya untuk bisa berada di dekatmu...
”
”
Abbas Aditya (Nyanyian Cinta)
β€œ
Doaku adalah agar Tuhan mengabulkan semua doa-doamu.
”
”
Devania Annesya (X: Kenangan yang Berpulang)
β€œ
hidup ini singkat, ingatan kita juga singkat, tetapi doa kita walaupun sesingkat mana pun, ia tetap kekal lama di sisi tuhan
”
”
Bahruddin Bekri (Haru-Biru)
β€œ
Well, if you ask me what’s so special about this place.. aku akan bilang, most of the time, beauty lies in the simplest of things. Kayak semilir angin pagi dari teras kamar. Minum air tanpa harus dijerang lebih dulu. Makan sayuran hijau yang baru dipetik. Mendaki kebun teh di siang hari, di tengah gerimis. Menyeruput kuah dengan berisik, setelah kenyang menyantap rebusan rebung muda. Sarapan di kedai mi sederhana yang pernah masuk program televisi. Berjalan kaki sepanjang pasar malam yang dihiasi temaram lentera kertas. Menuliskan doa di kuil. Minum teh hangat di atap terbuka, di bawah hamparan langit berbintang. Hiking di rain forest dan menikmati alam terbuka. Ini hanya kisah perjalanan sederhana, dibumbui beberapa gigitan nyamuk, oleh-oleh sepasang sumpit kayu, dan petualangan kuliner yang nambah-nambahin bobot timbangan. Ini cerita tentang menemukan sesuatu yang nggak terduga, di tempat yang tidak disangka. Semua dari sebuah desa kecil bernama air. And that’s the beauty of small things. Don’t you agree?
”
”
Winna Efendi (The Journeys)
β€œ
Aku tak masalah bila tidak kau ingat dalam setiap langkah kecilmu. Tapi, aku harap kita saling mendoakan lewat sujud; menundukan kepala dan mengaku bahwa kita hanya makhlukNya yang tak sempurna. Doa itu yang akan mempertemukan kita suatu saat nanti. Mari, berdoa dan bersiap dalam penantian panjang. Tuhan yang akan mempersatukan kita :))
”
”
fdhayuningtyas
β€œ
Doa dan ucapan selamat jalan diucapkan oleh mulut dan tangan yang kami jabat. Tak seorangpun mengucapkan terimakasih. Dan memang kami tidak menuntut, tidak membutuhkan. Sayang, kami belum mampu berbuat lebih dari ini.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Perawan Dalam Cengkeraman Militer)
β€œ
Demi matahari senja yang menggantung manis manja di cakrawala, demi kebaikan dan ketulusan yang telaten diberikan semestas, dan demi ragam nama-nama Tuhan baik yang akrab maupun asing di telinga kita. Berkatilah kami semua, sebagaimana Kau memberkati Musa dengan tongkat kayu yang mampu membelah samudra. Kuatkanlah kami semua, sebagaimana Kau menguatkan Ayyub dengan kekudis yang bertahun dideritanya. Dan selamatkanlah kami semua, sebagaimana Kau menyelamatkan Nuh dengan bahtera yang dibangunnya.
”
”
Lenang Manggala (Perempuan Dalam Hujan)
β€œ
Bukan doa orang lain yang membuat anda sukses atau gagal, tapi karena anda telah mengaminkannya, sadar atau tak sadar.
”
”
Toba Beta (Master of Stupidity)
β€œ
Doa ku seakan paku di peti mati mu. Tajam mendalam. Menembus dadamu, menjelma dunia rapuh, penuh kegelisahan tak berarti . . #andradobing
”
”
andra dobing
β€œ
Pagi tiba agar orang tahu bahwa setiap manusia berhak punya kesempatan baru.
”
”
Lucia Priandarini (11:11)
β€œ
Do'a dan rinduku, selalu saja terbit mendahului mentari. Mereka menyapa: Selamat Pagi Kekasih! Sini peluk, kau tak rindu?
”
”
Alfin Rizal
β€œ
Dalam tangis seringkali ada doa, sedangkan apalah yang mungkin terkandung dalam amarah.
”
”
Dian Nafi (Matahari Mata Hati)
β€œ
Emotions are live wires, and mine are DOA.
”
”
Christina Lauren (My Favorite Half-Night Stand)
β€œ
The primary lesson from the monks is one of commitment. When you commit to doing somethingβ€”do it! Don’t make excuses. Don’t renegotiate. Just do what you said you would doβ€”as if your life depended on it.
”
”
Stan Beecham (Elite Minds: Creating the Competitive Advantage)
β€œ
tidak banyak tahu, tentang aku dan hujan di setiap tetesnya luruh jatuh menunuju bumi di setiap bulirnya menyentuh tanah di setiap rinainya menerepa wajah kutitip segenggam rindu kulirih sejuta pinta kupanjat doa dalam harapku semoga senyummu selalu merekah walau berselimut lelap
”
”
majdy
β€œ
Salam adalah do'a. Salam bukanlah ucapan basa-basi atau sekedar sopan santun seperti ucapan 'Selamat Pagi'. Bila kita mengucapkan salam, maka sadarilah bahwa kita sedang mendo'akan saudara kita, mengharapkan kebaikan dan kesejahteraannya.
”
”
Alwi Alatas (Bahkan Para Nabi pun Iri)
β€œ
Jika doa diwariskan serta dapat dipelajari dari guru dan buku, munajat adalah doa yang diwariskan oleh kesakitan hakiki seorang manusia yang sudah menemukan kesungguhan menginginkan-Nya, tetapi karena kesadaran akan kelemahan dan dosa, tidak sanggup melakukan apapun kecuali Tuhan mau mengampuni dan menghadirkan diri-Nya sendiri.
”
”
Miranda Risang Ayu
β€œ
Duhai Pemilik waktu dari arusMu usiaku terlahir dan mengalir pada muara mautMu aku berakhir dan menyerah'' Engkaulah dermaga tempat ikrar perjalananku melunasi batas rantau pulang kala jiwa tersesat di pintu dunia Engkaulah samudera tempat senjaku membenamkan usia melarungkan maut yang membadai di pantai jiwa Tuhan.... jagalah hati dan jiwa ini seperti telah Engkau jaga planet-planet yang beredar pada tiap galaksi menurut keteraturannya biar tiada berbenturan akhiratku dengan dunia sebelum akhir masa nyaris menyelesaikan lahat sebelum aku dan waktu menyeduh pamit dari secangkir hayat di perahu sepi kuamini gelombang maghfirahMu Di kedalaman sujudku kuselami putihnya do'a menghanyutkan dosa yang mnghitami muara ruhku di rimba raka'atku, ada rindu yang merimbun sebagai Kamu Engkau geriap hujan di kemarau tubuhku akulah kegersangan angin yang memanjati tebing-tebing grimisMu Tuhan... di hujan ampunan tak henti kuburu gemuruhMu kupaku telinga di pintuMu moga kudengar Kau mengetuk bertamu ke bilik sepi sunyiku
”
”
firman nofeki
β€œ
Di dalam hidup, ada saat-saat ketika doa kita terjawab begitu cepat, seperti yang Kamila alami sekarang. Ada pula saat-saat ketika hal-hal tidak berlangsung sebagaimana yang kita mohonkan kepada Tuhan, tidak terjadi sebagaimana yang kita inginkan. Tapi, kini Kamila tahu, sering kali itu terjadi karena itu lebih baikβ€”God simply aims at saving your ass.
”
”
Morra Quatro
β€œ
Gak ada 1 orang ibu pun di dunia ini yang mau melihat anaknya menderita. Setiap bait doa dan tetes keringatnya hanya untuk melihat anaknya bahagia
”
”
LoveinParisSeason2
β€œ
Way to pronoun," Saunders says.
”
”
Mary Robison (One D.O.A., One on the Way)
β€œ
Kalau ada keinginan yang kuat, niat ikhlas disertai usaha dan doa, Insya Allah berhasil.
”
”
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
β€œ
Fungsi doa untuk orang lain itu seperti dua mata koin. Jika tidak tepat untuk kebaikannya, pasti tepat untuk kebaikanmu.” Untuk itu terus lah berdoa untuk kebaikan kita bersama.
”
”
Azura Zie
β€œ
Karena doa yang lebih suci, ucapan terima kasih yang lebih menggelora daripada kegembiraan bisu jiwanya, tidak bisa diungkapkan dalam bahasa manusia.
”
”
Multatuli (Max Havelaar, or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company)
β€œ
Tidak ada yang tidak mungkin, sampai kata 'tidak mungkin' itu Anda proyeksikan pada pikiran Anda sendiri. Kata-kata adalah doa. Sekaligus rencana yang kita ajukan pada semesta.
”
”
Lenang Manggala
β€œ
Janganlah engkau terlemahkan dalam keterpurukan, karena di setiap detik dalam hidup ini mengalir doa dari mereka yang engkau kasihi… :: You are NOT ALONE ::
”
”
Gandi R. Fauzi
β€œ
selalu ada alasan pulang ke kota indah.. dengan dua malaikat yang mengajari arti kehidupan dan selalu melantunkan doa kesuksesan :’)
”
”
R.A.Y.
β€œ
Pernahkah terpikir olehmu, bahwa dalam setiap pemberian Tuhan ada terselip sebuah amanah, hingga sejauh mana kita mampu bersyukur? Betapa hampir dalam setiap doa kita hanya mampu meminta, dan hampir tak pernah terbersit sedikit pun pikiran, apa yang sepatutnya kita persembahkan sebagai ungkapan rasa terima kasih kita kepada Nya?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Saat khotbah wukuf dan doa dibacakan, seluruh tubuhku bergetar. Setelah bersimbah air mata semalam, masih ditambah lagi dengan banjir air mata hari ini. Diri ini menjadi begitu kerdil dengan segala kelemahan dan kehinaan diri.
”
”
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
β€œ
Was what we were doingβ€”what we were about to doβ€”a bad idea? Fuck yes. Ours was a story destined for a tragic ending, but when you were already on a train headed off the cliff, all you could do was hold on tight and make every second count.
”
”
Ana Huang (Twisted Games (Twisted, #2))
β€œ
Ibu tak pernah menangis seperti itu. Sepanjang yang aku ingat. Tangisnya serupa guci keramik di rumah Yangkung yang tak sengaja aku pecahkan. Jatuh dan lalu hancur berkeping keping. Ia tak pernah kembali utuh seperti semula. Kita tak bisa hidup dengan kenangan kenangan buruk seperti itu. Sejak kapan perasaan ibu lebih penting dari perasaanku sendiri? Tapi aku tahu, aku semestinya menggugat mengapa pikiran serupa itu berkelebat di dalam benakku? Ibu bukanlah simbol yang harus diterjemahkan dengan kata kata. Ia adalah representasi dari hidup dan sekaligus kehidupan. Semestinya ia adalah perwujudan dari hidup itu sendiri. Betapa pun, aku tak bisa memikirkan makna kehidupan tanpa mengindahkan kehadiran ibu dalam hidupku. Tapi mengapa ibu tak selalu mewakili apa yang aku pikirkan? Ia tak selalu cantik, lembut dan penuh kasih sayang. Matanya terlihat sayu, sembab dan menanggung terlalu banyak kepedihan. Terlalu banyak mutiara yang tertumpah dari matanya. Seperti doa doa yang tak putus ia panjatkan. Apakah hanya dengan kesedihan kita bisa memaknai arti kebahagiaan yang sesungguhnya? Apakah orang mesti jatuh agar ia bisa tegak berdiri? Dan ibu mungkin teladan yang tak selalu bisa kita mengerti. Sebab dia membesarkan kita anak anaknya, lebih banyak justru dengan penderitaan penderitaannya sendiri.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Pergilah ke laut lepas, Sayang! Berburulah atas nama cinta. Apa kau masih mengingatnya? Dulu, di tepi pantai, setelah aku mengecupmu, kau menuju laut lepas. Hendak memburu raja laut. Di telingamu, aku bisikan doa. Berburulah atas nama rasa yang kita sebut cinta.
”
”
Dodi Prananda
β€œ
Choose what information you listen to. Place a filter over your eyes and ears and only allow in things that won’t bring you down, because we have our day-to-day life to do that. Do you think I don’t get judged and criticized at work? Well, I doβ€”a lot! But I’ve decided to hear only the things that encourage me to improve, the things that help me correct my mistakes. Otherwise, I will just pretend I can’t hear the other stuff or block it out.
”
”
Paulo Coelho (Adultery)
β€œ
Jika Anda akan atau telah memulai satu perjuangan yang mantap untuk bisa menyejahterakan hidup, ajaklah pasangan untuk mengerti dan memahami passion Anda. Doa dan dukungan pendampingan sangat besar artinya untuk menambah kekuatan hati saat kita berjalan. Karena perjuangan memiliki jalan misterius. Perubahan cuaca bisa terjadi dalam rupa yang tidak kita duga. Keberadaan pasangan hidup yang suportif dan apresiatif terhadap apa yang kita buat akan begitu bermakna. Kita bisa merasakan perbedaan, berjuang dengan dukungan dan berjuang dalam tekanan adalah dua hal yang berbeda. Aku harus bersyukur bahwa diriku berjodoh dengan seseorang yang sangat memahami napas perjuanganku.
”
”
Alberthiene Endah (Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar)
β€œ
This was something new. Or something old. I didn’t think of what it might be until after I had let Aubrey go back to the clinic to bed down next to her child. Bankole had given him something to help him sleep. He did the same for her, so I won’t be able to ask her anything more until she wakes up later this morning. I couldn’t help wondering, though, whether these people, with their crosses, had some connection with my current least favorite presidential candidate, Texas Senator Andrew Steele Jarret. It sounds like the sort of thing his people might doβ€”a revival of something nasty out of the past. Did the Ku Klux Klan wear crossesβ€”as well as burn them? The Nazis wore the swastika, which is a kind of cross, but I don’t think they wore it on their chests. There were crosses all over the place during the Inquisition and before that, during the Crusades. So now we have another group that uses crosses and slaughters people. Jarret’s people could be behind it. Jarret insists on being a throwback to some earlier, β€œsimpler” time. Now does not suit him. Religious tolerance does not suit him. The current state of the country does not suit him. He wants to take us all back to some magical time when everyone believed in the same God, worshipped him in the same way, and understood that their safety in the universe depended on completing the same religious rituals and stomping anyone who was different. There was never such a time in this country. But these days when more than half the people in the country can’t read at all, history is just one more vast unknown to them. Jarret supporters have been known, now and then, to form mobs and burn people at the stake for being witches. Witches! In 2032! A witch, in their view, tends to be a Moslem, a Jew, a Hindu, a Buddhist, or, in some parts of the country, a Mormon, a Jehovah’s Witness, or even a Catholic. A witch may also be an atheist, a β€œcultist,” or a well-to-do eccentric. Well-to-do eccentrics often have no protectors or much that’s worth stealing. And β€œcultist” is a great catchall term for anyone who fits into no other large category, and yet doesn’t quite match Jarret’s version of Christianity. Jarret’s people have been known to beat or drive out Unitarians, for goodness’ sake. Jarret condemns the burnings, but does so in such mild language that his people are free to hear what they want to hear. As for the beatings, the tarring and feathering, and the destruction of β€œheathen houses of devil-worship,” he has a simple answer: β€œJoin us! Our doors are open to every nationality, every race! Leave your sinful past behind, and become one of us. Help us to make America great again.
”
”
Octavia E. Butler (Parable of the Talents (Earthseed, #2))
β€œ
Jangan beri aku apapun Meski itu perhatianmu Meski itu kasih sayangmu Meski itu air matamu Jangan beri aku kesedihanmu Jangan beri aku amarahmu Jangan beri aku dahagamu Jangan kau beri aku apapun Sebab masih kuorak langit demi menemukan seluruh jejak petilasanmu Bunda." Tapi Nak, bagaimana engkau bisa berucap serupa itu? Bukankah sudah aku beri engkau bunga? Sudah aku beri engkau matahari. Sudah aku beri engkau rumput dan dedaunan. Sudah aku beri engkau laut dan pasir pantai. Mengapa masih? Tak cukupkah kau cucup air susu dari sepiku? Kau kecap nyeri dari lukaku, sebagaimana dulu kau terakan kebahagiaan di bawah perutku serupa goresan pisau yang menyambut kehadiranmu. Betapa semuanya masih. Aku berikan lagi engkau api, aku berikan lagi engkau pagi, aku berikan lagi engkau nyanyi tualang dari hatiku yang engkau tahu menyimpan sejuta kekhawatiran. Bagaimana engkau masih berucap serupa itu? Aku masih berikan engkau suar hingga separuh umurku. Aku berikan engkau tawa dari separuh mautku. Aku berikan engkau kekal ingatan dan sekaligus mimpi abadi. Aku beri semuanya, walau itu cuma sekotak bekal sederhana yang semoga engkau terima untuk mengganjal rasa laparmu. Betapa aku selalu ingin ada untukmu, Nak. Sebab cuma satu permintaanku tak lebih. Ijinkan aku jadi teman seperjalananmu, sahabat di waktu gundahmu, pembawa kegembiraan di kala senggangmu. Sebagaimana dulu kutimang dirimu dan kunina bobokkan engkau di pangkuanku. Ijinkan aku jadi roti yang mengenyangkan laparmu, pelipur hati di kala sesakmu, panasea ketika kau sakit. Bukankah aku ada ketika kau belajar berdiri dan aku di sana saat kau jatuh? Aku setia menungguimu saat kau berlari mengejar bulan dan matahari. Dan sekalipun waktu merambatiku dengan galur usia, hingga mungkin aku tak lagi mampu berdiri tegap seperti dulu. Aku tak akan pernah menyerah padamu Nak. Tidak, Bunda tak akan pernah menyerah. Sebab bagiku, cukuplah dirimu sebatas dirimu saja. Akan tetapi, sanggupkah kau cukupkan dirimu dengan semua kebanggaan? Cukupkan dirimu dengan apa yang engkau punya. Cukupkan dirimu dengan semua doa doa yang tak henti kutitikkan dari sudut hatiku yang semoga jadi asa yang paling surga. Surgamu Nak. Walau kutahu itu akan mengusik nyenyak tidurmu. Walau itu akan menambah resah waktu kerjamu. Sebab kutahu seberapa keras engkau berjuang. Pada setiap tetes keringat yang engkau cucurkan mana kala engkau harus berlari mengejar bus yang datang menjemput. Manakala pikiranmu tak bisa lepas dari layar lap topmu yang tak henti berkedip. Manakala pagi datang dan sibuk pekerjaan hadir serupa hujan tak kunjung usai mendera. Cukupkan dirimu dengan cinta Bunda Nak. Sekalipun nanti, tak ada lagi ucapan nyinyir bergulir dari bibir Bunda yang mulai keriput ini. Yakinlah, pintu rumah hati Bunda akan selalu terbuka buatmu, kapan pun engkau ingin pulang.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Padamu aku menitipkan warta bahagia ini; Langit temaram dan rembulan purnama senja Sekawanan belibis terbang jauh di ujung cakrawala Kemana diri merunut jalan di batas usia Tak ada lagi duka, khawatir atau nestapa Tak ada lagi nafsu, hasrat atau renjana Berserah dalam doa Satu satunya doa Kepada Siapa aku akan pulang kembali rumah milik-Mu Abadi.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
pada waktu yang semakin renta aku hanya mampu menuliskan sebait cerita tentang rasa ini yang tanpa ujung seiring denyut degup didalam palung padamu.. bacalah seperti lengkung pelangi setelah gerimis sebelum malam membungkam dalam selambu kelam atau seperti rona lazuardi pada serambi petang itulah gubahan tentangmu dari hati terdalam sampai ketika gulita menyunting sepi aku hanya mampu memahat sebaris doa dalam sedangkup iklhas bertengadah menggiring mimpi indah dalam setapak lelapmu hingga kau akan terjaga pada pagi yang rindu kepada waktu... aku titipkan rindu yang tak terjeda
”
”
Beething
β€œ
Haruskah kita melangkah kan kaki di antara nisan yang berbaris. Dan badai musim ini, akan menjadi sesuatu yang janggal. Bayang kan kita lebih tinggi dari gagak yang melambung.. Dan bernapas angkuh layaknya firaun... Tragisnya kita jatuh melesat kebawah bagaikan anak panah. Suara ini tetap bergema!!! . . . .Kita adalah Hati.... Yang tak pernah di beli atau pun tergadaikan oleh dunia. Kita adalah Hati... Yang meredam manis ucapan.... Kita adalah Hati... Yang tak sebanding dengan bangkai munafik... Kita adalah hati..... Dan masa depan mengalir di antara tulang ini Dan kita adalah Hati.. Yang selamanya berdoa . .~andra dobing
”
”
andra dobing
β€œ
terkadang saat berada di titik terendah aku berharap ada dia disampingku ... dan kini Allah masih menyimpannya, tapi aku bersyukur ternyata Allah memberikan kesempatan untuk aku memahami bahwa ada mereka yang selalu menemani hari, semoga kalian disana selalu dalam lindungan Allah dan diberikan yang terbaik untuk kita semua amin, suatu hadiah abstrak yang aku hadirkan untukmu adalah sebuah doa dan rasa syukurku pada-Nya :
”
”
Rizqiyyah Yasmin
β€œ
Seperti kau tahu Nak, langit akan menjatuhkan banyak sekali kejadian dan peristiwa, sebagian untuk diingat dan sebagian lagi untuk dilupakan. Ada yang baik dan ada pula yang tak baik. Ada yang menyenangkan ada pula yang tidak menyenangkan. Bisa jadi, mereka akan menyapamu dengan tawa dan kegembiraan. Persis seperti setumpukan lego yang engkau mainkan waktu engkau masih kecil dulu. Setiap sentuhanmu akan mengubah potongan kardus dan balok balok kecil itu menjadi istana, menjadi benteng, menjadi menara, menjadi masjid dan juga gereja. Bukankah tidak ada kegembiraan yang melebihi kegembiraan serupa itu, Nak? Tapi tak setiap sentuhan akan menghasilkan keajaiban keajaiban kecil serupa itu. Ada berapa banyak jejak yang sudah lama kau tinggalkan di halaman rumah? Berbulan bulan Bunda mesti menunggu langkah pertamamu. Ada kecemasan dan kekhawatiran saat mengusap dahimu yang berkeringat. Seperti doa yang belum didengar Tuhan meski Bunda tahu, Ia hanya ingin Bunda belajar bersabar. Mirip dengan sebuah kisah dari Rusia tentang seorang pria yang terpenjara, seorang penunggang nasib celaka yang menunggu waktu kapan ia hendak dibebaskan. Mungkin kesabaran memang harus diuji dengan cara serupa itu, meski sebenarnya ia tidak bersalah. Keajaiban tidak selalu terjadi dalam waktu satu atau dua hari, tapi mungkin butuh waktu bertahun tahun lamanya. Jadi demikianlah Nak, Ia sungguh Maha Tahu tapi Ia sengaja menunggu waktu yang tepat. Banyak orang akan berlalu lalang di hadapanmu, membiarkan diri mereka tenggelam dalam kesibukan. Lupa, bahwa ada yang lebih berharga dari kesibukan itu sendiri. Kamu mungkin akan demikian juga. Bergegas setiap pagi menjemput waktu. Berkeras memaknai kata kerja. Tak punya waktu lagi untuk kesibukan lain seperti mencuci, memasakΒ  mie instan atau sekedar minum teh. Tak terbayangkan betapa sibuknya Tuhan saat ini, Ia mesti melihat, mendengar dan melakukan apa saja. Namun bukankah Ia masih menyempatkan diri untuk mencintai dan melakukan hal hal yang sederhana. Seperti bermain dengan burung burung di taman, atau menemani rumput rumput yang tidur rebahan di pinggir sungai. Ia masih suka mendengar orang menyanyikan lagu pujian di gereja atau menyimak santri santri yang sedang mengaji di musala. Ia tetap membiarkan dirinya sibuk, tapi tak pernah melupakan kegembiraan. Ia selalu menambahkan makna baru pada kata sifat dan juga kata kerja. Rutinitas mungkin hanya sebuah kebiasaan, ia menjebak kita dengan sebuah pola yang sama. Jadilah seperti apa yang engkau mau, tapi jangan pernah lupa untuk membuat dirimu sendiri bahagia.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Telah kukirim warna warni pelangi itu bersama salam dari adikmu. Ternyata ia juga rindu berkelakar denganmu. Jadi baik baiklah engkau melihat dunia, Nak. Mungkin ia tak seindah taman bunga yang pernah Bunda ceritakan. Ada teman yang akan menyambutmu dengan senyum dan jabat tangan. Tapi mungkin, ada mata yang akan menatapmu dengan curiga. "Apa yang akan engkau perbuat di sini? Jangan kau curi apa yang aku punya!" Pandai pandailah engkau menyalin baris baris ingatan dari semua petuahku dulu. Seberapa penting dan bernilainya itu bagimu kini. Sebab, hanya cinta Bunda yang akan mengatarkanmu melewati hari hari hujan. Hari hari tanpa mimpi. Keras suara guntur dan kilat berkelebat. Tapi kau tak perlu takut Nak. Karena kau tak pernah sendirian. Ada Bunda yang akan membimbingmu melewati jalan kelok berliku. Jalan yang penuh tikungan dan tanjakan yang tersembunyi. Jalan yang mungkin tak selamanya lurus. Jalan yang akan membuatmu letih. Awalnya mungkin engkau akan mengeluh. Mungkin engkau akan menangis sesekali. Mungkin engkau akan merasa jengkel dan bahkan marah. Tapi biarlah perasaan perasaan itu mengalir seperti sungai. Karena akan selalu ada laut di hati Ibu, di hati Bundamu ini. Luas samudra yang akan menampung semua keluh kesahmu. Ada pesan pesan pendek yang akan menyapamu setiap pagi. Jadikan itu roti dan selai choco crunchy sarapan kegemaranmu. Akan ada bunga yang wangi semerbak yang di kirim dari kantor ayah untuk menceriakan pagi harimu. Ia mungkin tak banyak bicara menyuarakan perasaannya, tapi ketahuilah Nak, bahkan di tengah kesibukannya ia tak pernah berhenti memikirkanmu. Sesekali ia berhenti mengajar, hanya untuk mengirim pesan padaku, "Adakah kabar dari putri kesayangannya hari ini?" Bahkan ia tak sabar menunggu datangnya akhir pekan, agar ia leluasa berbicara denganmu dari hati ke hati. Sebab ia tahu, betapa harimu kadang mendung kadang hujan. Dan ketika mati lampu, matanya seperti menerawang di dalam gelap. Dengan setengah berbisik ia bicara kepada Bunda, seandainya saja ia bisa jadi pelita yang menyala untukmu sepanjang hari. Saat malam datang mengendap dan adikmu lelaki telah lama mendengkur, Bunda acap mendengar suara ayahmu seperti mendesah di dalam mimpi. Ia menangis terbata menyebut nyebut namamu. Bunda tak hendak membuatnya terjaga. Sebab tangis itu seperti juga doa. Seperti kerinduan laut yang tak bertepi. Seperti cerah langit merah jelang subuh dini hari. Kamu bisa menyebutnya sebagai cinta. Itulah cinta yang menambatkan hati bunda ke pelukan ayahmu. Ia seperti senyap pawana yang menyelinap di malam buta dan berusaha masuk lewat jendela kamarmu. Ia mungkin tak akan berucap sepatah kata pun. Ia hanya akan menatapmu sejenak. Memastikan engkau tidur terlelap. Ia mungkin cuma ingin tahu, apakah selimut yang kamu pakai cukup tebal dan hangat membungkus tubuhmu. Apakah AC di kamarmu menyala terlalu dingin? Apakah senyum manis menghias wajahmu dan membawamu bermimpi tentang surga? Ketahuilah Nak, itu adalah kerinduan kami dan perasaan perasaan lain yang tak terlukiskan.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Therefore, it is key that leaders demonstrate restraint when their people engage in conflict, and allow resolution to occur naturally, as messy as it can sometimes be. This can be a challenge because many leaders feel that they are somehow failing in their jobs by losing control of their teams during conflict. Finally, as trite as it may sound, a leader’s ability to personally model appropriate conflict behavior is essential. By avoiding conflict when it is necessary and productiveβ€”something many executives doβ€”a team leader will encourage this dysfunction to thrive.
”
”
Patrick Lencioni (The Five Dysfunctions of a Team: A Leadership Fable)
β€œ
Kala bertemu dengan Ilahi, tubuh ini hanya dibaluti kain kapan yang putih bersih. Bukan dipakai dengan pakaian berjenama dari serata dunia. Direnjis haruman mawar dan ditaburi kapur barus. Bukan lagi pancuran haruman Channel dan Estee Lauder. Dan, hadiah yang diminta hanya tiga perkara, amalan, doa anak yang soleh dan sedekah jariah. Bukan lagi kalungan mutiara indah, kereta berjenama mewah, intan berlian yang berkilauan atau panggilan yang membezakan darjat. Nah! Lihatlah perbezaannya. Ingatlah! Kita hanyalah hambaNya yang hina. Apakah kita berhak memandang kasta membezakan sesama kita? Pandanglah dengan mata hati
”
”
Shahzy Hana
β€œ
I do understand. Every day we’re bombarded with information and imagesβ€”with adolescents in heavy makeup pretending to be grown women as they advertise miraculous creams promising eternal beauty; with the story of an aging couple who climbed Mount Everest to celebrate their wedding anniversary; with new massage gizmos, and pharmacy windows that are chockablock with slimming products; with movies that give an entirely false impression of reality, and books promising fantastic results; with specialists who give advice about how to succeed in life or find inner peace. And all these things make us feel old, make us feel that we’re leading dull, unadventurous lives as our skin grows ever more flaccid, and the pounds pile on irrevocably. And yet we feel obliged to repress our emotions and our desires, because they don’t fit with what we call β€œmaturity.” Choose what information you listen to. Place a filter over your eyes and ears and allow in only things that won’t bring you down, because we have our day-to-day life to do that. Do you think I don’t get judged and criticized at work? Well, I doβ€”a lot! But I’ve decided to hear only the things that encourage me to improve, the things that help me correct my mistakes. Otherwise, I will just pretend I can’t hear the other stuff or block it out.
”
”
Paulo Coelho (Adultery)
β€œ
Engkau Tak Pernah Pergi Suatu hari ia menemukanmu dalam lembar kenangan di dalam saku kemeja yang terlipat rapi di almari. Semestinya kau tak datang lagi setelah bertahun ingatan berusaha menghilang seperti hantu yang menolak untuk dicintai. Tapi ternyata engkau tak pernah pergi. Dan setelah itu, ia mendapatimu hadir di mana- mana. Sebagai rasa sakit yang bersikeras ingin membuat perhitungan yang tak kunjung selesai. Seperti pintu amarah yang digedor orang di malam hari hanya untuk mengambil kembali rahasia-rahasia yang dulu pernah di sembunyikannya. Mengapa engkau tak mau pergi, sebagai orang yang dicintai laut? Bukankah laut itu pula yang dulu menerima semua keluh-kesahmu tanpa pernah bertanya-tanya? Bukankah ia pula muara sungai yang sama yang mengantarkan dirimu menerjemahkan arti sebenarnya dari kata kebahagiaan? Tapi engkau tak mau pergi dalam wangi bunga arum dalu yang ingin di ingatnya selalu setiap jelang sore tiba. Atau sebagai tetes air hujan yang ingin disimpan dan diabadikannya sebagai kenangan di dalam pikiran yang senantiasa resah. Bukan pula butiran tasbih yang didaraskannya sebagai doa yang tak henti diucapkannya saat matanya terjaga sementara tubuhnya terbuai di dalam mimpi. Engkau tak pergi sebagai perempuan yang pernah mengisi hatinya dan selamanya akan terus dicintainya, sekalipun puisi-puisi yang dituliskannya atas namamu tak pernah lagi kaubaca. Sementara ia seperti sengaja membiarkan kebodohannya sebagai ungkapan perasaan cinta. Perasaan yang ia agungkan sebagai anggur penawar lupa, yang sesekali ia minum sebagai satu-satunya pengobat sepi. Kau tidak pergi sebagai kerinduan yang menghantui perasaan-perasaan yang tidak mampu ia terjemahkan selain sebagai penderitaannya sendiri. Dan ia masih menyimpan kesedihanmu, sayu tatap matamu, sikap diammu agar tak pernah terusik waktu. Walau engkau terus saja memberinya luka-luka baru, yang entah mengapa tak pernah dapat ia sembuhkan.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Oh kau, gerimis yang jatuh di kala subuh. Dingin yang menggigit tulang. Cahaya lampu yang bergelung di balik selimut yang tebal. Engkaulah, pengharapan dari terbitnya matahari. Keindahan yang bergulir seperti butiran embun di atas dedaunan, lebih cemerlang dari permata. Bagaimana hatiku tak terpikat oleh keceriaanmu kala menyambut pagi? Kelopak kelopak bunga yang bermekaran, gemulai tangkai tangkai mawar tertiup angin. Terpesona oleh tawamu yang renyah, oleh kehangatan pribadimu yang bersinar dari dalam lubuk hati. Bagaimana aku tak jatuh hati pada kecantikanmu yang anggun bersahaja? Betapa kau sebarkan kebahagiaan dengan cara yang tak aku mengerti. Kau getarkan dawai pengharapan di jiwaku yang letih lesu. Dan kau buat diriku tak henti memikirkanmu siang dan malam. Kau balaukan tidurku yang resah gelisah oleh pantulan cahayamu yang menyilaukan serupa lampu neon di seberang jalan. Senyummu terbayang bayang dalam mimpiku serupa layang layang yang terbang di permai langit biru dalam rindu masa kanak kanakku. Kau aduk aduk hatiku seperti biduk yang terombang ambing di atas ombak. Menanti angin pasang yang akan membawaku pulang. Janganlah kau putus pengharapanku untuk sampai ke pantaimu. Ijinkan aku berjalan di atas pasirmu yang lembut. Berlindung di bawah payungmu yang menutupiku dari panas matahari yang melukai. Kau terima diriku dalam pondokmu yang kecil dan sederhana namun tertata rapi penuh oleh bunga bunga. Kau menyambutku dengan penuh suka cita di depan pintumu yang sekokoh kayu jati. Dan kau akan menjamuku bukan lagi sebagai tamu asing dalam rumahmu yang bersih melainkan sebagai diriku sendiri. Dalam cinta yang bersemi oleh penantian, doa dan pengharapan. Dalam penghiburan hati demi untuk mewujudkan mimpi mimpi abadi.
”
”
Titon Rahmawan