Dan Pena Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Dan Pena. Here they are! All 60 of them:

Penyair tak mempunyai tugas lain kecuali membaca kalbu semesta dan menangkapnya dengan hati, getar pena, bahkan topimu.
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)
Show me your friends and I'll show you your future.
Dan Pena
menulis adalah pertengakaran rasa dan pikiran di ujung pena
Wawan Kurn
People that read fucking books don't take action!
Dan Pena
Mereka bagaikan mata-mata pena yang menari di atas lemabaran kertas yang sama, lembaran kertas hitam. Dan hanya keberuntungan yang bisa membuat kertas itu menjadi abu-abu, karena tidak mungkin membuatnya menjadi putih bersih. Jejak hitam itu tetap ada di jalan hidup mereka. Bagi anak-anak seperti mereka, hidup benar-benar seperti mata dadu di meja judi.
Lan Fang (Perempuan Kembang Jepun)
kepada sisa kata mu yang masih bungkam, dan dilema pada ujung pena mu, lirih saja berbisik ; tundukkan segala riuh perkara hati mu ~andra dobing
andra dobing
Begitu banyak manusia yang rajin mendokumentasikan kehidupan dirinya lewat kamera. Namun sedikit yang mampu mendokumentasikan ilmu, pemikiran dan biografinya lewat tulisan. Padahal dokumentasi lewat goresan pena akan menjadi "potret" abadi yang akan dinikmati oleh umat manusia yang hidup saat ini dan yang akan datang.
Farah Qoonita (Seni Tinggal di Bumi)
Aku ingin berhenti menuliskanmu. Bosan aku dengan pena, dan enyah saja kau kertas! Seperti mengerami mimpi yang tak kunjung menetas...
Sam Haidy
En lo más profundo del prado, allí, bajo el sauce, hay un lecho de hierba, una almohada verde suave; recuéstate en ella, cierra los ojos sin miedo y, cuando los abras, el sol estará en el cielo. Este sol te protege y te da calor, las margaritas te cuidan y te dan amor, tus sueños son dulces y se harán realidad y mi amor por ti aquí perdurará. En lo más profundo del prado, bien oculta, hay una capa de hojas, un rayo de luna. Olvida tus penas y calma tu alma, pues por la mañana todo estará en calma. Este sol te protege y te da calor, las margaritas te cuidan y te dan amor. Tus sueños son dulces y se harán realidad y mi amor por ti aquí perdurará.
Suzanne Collins
Hombres necios que acusáis a la mujer sin razón, sin ver que sois la ocasión de lo mismo que culpáis: si con ansia sin igual solicitáis su desdén, ¿por qué queréis que obren bien si las incitáis al mal? Cambatís su resistencia y luego, con gravedad, decís que fue liviandad lo que hizo la diligencia. Parecer quiere el denuedo de vuestro parecer loco el niño que pone el coco y luego le tiene miedo. Queréis, con presunción necia, hallar a la que buscáis, para pretendida, Thais, y en la posesión, Lucrecia. ¿Qué humor puede ser más raro que el que, falto de consejo, él mismo empaña el espejo, y siente que no esté claro? Con el favor y desdén tenéis condición igual, quejándoos, si os tratan mal, burlándoos, si os quieren bien. Siempre tan necios andáis que, con desigual nivel, a una culpáis por crüel y a otra por fácil culpáis. ¿Pues como ha de estar templada la que vuestro amor pretende, si la que es ingrata, ofende, y la que es fácil, enfada? Mas, entre el enfado y pena que vuestro gusto refiere, bien haya la que no os quiere y quejaos en hora buena. Dan vuestras amantes penas a sus libertades alas, y después de hacerlas malas las queréis hallar muy buenas. ¿Cuál mayor culpa ha tenido en una pasión errada: la que cae de rogada, o el que ruega de caído? ¿O cuál es más de culpar, aunque cualquiera mal haga: la que peca por la paga, o el que paga por pecar? Pues ¿para qué os espantáis de la culpa que tenéis? Queredlas cual las hacéis o hacedlas cual las buscáis. Dejad de solicitar, y después, con más razón, acusaréis la afición de la que os fuere a rogar. Bien con muchas armas fundo que lidia vuestra arrogancia, pues en promesa e instancia juntáis diablo, carne y mundo.
Juana Inés de la Cruz
A veces, son las cosas que dan miedo en la vida las que más valen la pena.
Cora Carmack (Losing It (Losing It, #1))
Los soberbios dan pábulo a las propias penas.
Emily Brontë (Wuthering Heights)
hanya pena yang setia menuntunmu pulang ke kota kertasku,Ningtyas tempat huruf-huruf rindu sering tersesat, dan aku menyusunnya diam-diam menjadi rumah-rumah sajak berdinding jarak dan jejak. lelapkanlah gigilmu didalamnya! sementara kunyalakan perapian untukmu dari qolbi yang terbakar
firman nofeki
Kebathilan selama bila pun (abadan abada) tidak boleh dianggap benar kerana ukuran ramainya yang menyokong - atau sudah diarus perdanakan. Dan kebenaran pula - dalam apa jua zaman dan ruang masa pun - tidak boleh diinjak mati dan dilenyap punah hanya semata dititipkan rohnya oleh sebatang pena dan selembar kertas.
Hafiz Fandani
Seorang tukang tak akan bisa membikin gedung, kalau alatnya seperti semen, batu tembok dan lain-lain tidak ada. Seorang pengarang atau ahli pidato, perlu akan catatan dari buku musuh, kawan ataupun guru. Catatan yang sempurna dan jitu bisa menaklukan musuh secepat kilat dan bisa merebut permufakatan dan kepercayaan yang bersimpati sepenuh-penuhnya. Baik dalam polemik, perang-pena, baik dalam propaganda, maka catatan itu adalah barang yang tiada bisa ketinggalan, seperti semen dan batu tembok buat membikin gedung. Selainnya dari pada buat dipakai sebagai barang bahan ini, buku-buku yang berarti tentulah besar faedahnya buat pengetahuan dalam arti umumnya.
Tan Malaka (Madilog)
menulislah dg kepolosan dan kejujuran hati, serta kesederhanaan pemikiran. itulah nyawa bagi mata pena. dan tinta akan memberikan sikap yg baik bagi kata-kata
firman nofeki
yang aku ada hanya sebatang pena tajam runcing; dengan pena tajam runcing kulukiskan engkau dan kutusukkan kedua matamu. (Sebelum Berbuka)
Rahimidin Zahari (Kumpulan Puisi: Sehelai Daun Kenangan)
Ia ketakutan, berlari di selembar kertas dan sembunyi dibalik pena. Tak tereja mata, tak terdengar telingga. Jeritnya lantang tanpa suara.
nom de plume
When you think it, ink it.
Dan Pena
Veo que muchas personas mueren porque estiman que la vida no vale la pena vivirla. Veo a otras que, paradójicamente, se hacen matar por las ideas o ilusiones que les dan una razón para vivir.
Albert Camus (The Myth of Sisyphus)
Sejak kecil dekat dengan Allah, saat dewasa jangan pernah sedetik pun kita bergantung pada selain Allah! Ketika menulis, pena dan jemari kita gerakkan karena Allah, untuk Allah. Maka tulisan kita tak hanya jadi manfaat dan rahmat di bumi, tapi insya Allah menjelma cahaya akhirat kita.
Helvy Tiana Rosa
Kamu, Sejuta kisah atas nama Rindu Semua hal yang telah berlalu Tebal mendebu ter arsip oleh waktu Masih perihal Merindu Yang menjulang tinggi menembus cakrawala yang membentang luas bagai Samudera Rinduku pekat sulit untuk di ungkap Rumit indah tak dapat terlukis oleh kata-kata Hanya dapat tertulis oleh pena dan kertas Biarkan aku memikul semua rasa di hatiku Yang kubawa pergi demi kebaikanmu Sebab aku tau akan ada pelangi setelah hujan Dan akan ada Rindu disetiap kepergian For Anis
Murfadhillah
Aku bicara sama angin, Bertanya mengapa bawa khabar rindu? Aku bicara sama purnama, Mengapa cahaya indah selalu tidak lama? Aku bicara sama langit, Bagaimakah luas ruang tapi terasa sempit? Aku bicara sama laut, Apakah bisa ia melemaskan perenang? Aku bicara sama hujan, Ada insan gembira melihat kau jatuh. Aku bicara sama mentari, Di bawah meraih cahayamu. Aku bicara sama pena, Kubilang sudah bicara sama angin, purnama, langit, laut, hujan dan mentari, Tetap saja yang bicaraku tidak terjawab.
mardia
ROSAURA: Hipogrifo violento que corriste parejas con el viento, ¿dónde, rayo sin llama, pájaro sin matiz, pez sin escama, y bruto sin instinto natural, al confuso laberinto de esas desnudas peñas te desbocas, te arrastras y despeñas? Quédate en este monte, donde tengan los brutos su Faetonte; que yo, sin más camino que el que me dan las leyes del destino, ciega y desesperada bajaré la cabeza enmarañada de este monte eminente, que arruga al sol el ceño de su frente. Mal, Polonia, recibes a un extranjero, pues con sangre escribes su entrada en tus arenas, y apenas llega, cuando llega a penas; bien mi suerte lo dice; mas ¿dónde halló piedad un infelice?  
Pedro Calderón de la Barca (La vida es sueño)
Tere liye dan goresan prasasti abadi Demi rasa ketika menjamur cepat merajai Demi rindu saat datang mengetuk bertubi-tubi Dan resah yang mendera turun menghujani Aku dan kamu dengan semua kisah dan kasih Hanya tinggal sebuah pena dan almanak Untuk mengukir ingat lekukan senyum dibibir-mu Menutup tahun yang akan pergi dan takan kembali Timur dan barat bagaikan dinding penghalang sebuah rasa Yang kunamai rasa "cinta" dedikasi dan ketulusan namun enggan, tetap saja kau ke Timur dan tak kembali Dan kau hanyut tenggelam bersama waktu yang mengalir terus berlalu Dan satu lagi, memang benar terkadang cinta sulit di kendalikan Ironis-nya dia bukan milik-ku yang membuat sakit dan membuat luka Malah daku istimewakan dibenak dan diotak
Murfadhillah
Or je dis qu’il n’y a point d’homme, qui avec un peu de réflexion puisse balancer entre le crime, quelque avantage qu’il s’en promette, & la perte entière & perpétuelle de sa liberté. Donc l’intensité de la peine d’un esclavage perpétuel a tout ce qu’il faut pour détourner du crime l’esprit le plus déterminé, aussi bien que la peine de mort. J’ajoute qu’elle produira cet effet encore plus sûrement. Beaucoup d’hommes envisagent la mort d’un œil ferme & tranquille, les uns par fanatisme, d’autres par cette vanité qui nous accompagne au-delà même du tombeau ; d’autres par un dernier désespoir qui les pousse à sortir de la misère, ou à cesser de vivre. Mais le fanatisme & la vanité abandonnent le criminel dans les chaînes, sous les coups, dans une cage de fer ; & le désespoir ne termine pas ses maux, mais les commence.
Cesare Beccaria (Dos Delitos e das Penas)
He aquí algo sobre el honor de los poetas. Yo tenía diecisiete años y unos deseos irrefrenables de ser escritor. Me preparé. Pero no me quedé quieto mientras me preparaba, pues comprendí que si así lo hacía no triunfaría jamás. Disciplina y un cierto encanto dúctil, ésas son las claves para llegar a donde uno se proponga. Disciplina: escribir cada mañana no menos de seis horas. Escribir cada mañana y corregir por las tardes y leer como un poseso por las noches. Encanto, o encanto dúctil: visitar a los escritores en sus residencias o abordarlos en las presentaciones de libros y decirles a cada uno justo aquello que quiere oír. Aquello que quiere oír desesperadamente. Y tener paciencia, pues no siempre funciona. Hay cabrones que te dan una palmadita en la espalda y luego si te he visto no me acuerdo. Hay cabrones duros y crueles y mezquinos. Pero no todos son así. Es necesario tener paciencia y buscar. Los mejores son los homosexuales, pero, ojo, es necesario saber en qué momento detenerse, es necesario saber con precisión qué es lo que no uno quiere, de lo contrario puedes acabar enculado de balde por cualquier viejo maricón de izquierda. Con las mujeres ocurre tres cuartas partes de lo mismo: las escritoras españolas que pueden echarte un cable suelen ser mayores y feas y el sacrificio a veces no vale la pena. Los mejores son los heterosexuales ya entrados en la cincuentena o en el umbral de la ancianidad. En cualquier caso: es ineludible acercarse a ellos. Es ineludible cultivar un huerto a la sombra de sus rencores y resentimientos. Por supuesto, hay que empollar sus obras completas. Hay que citarlos dos o tres veces en cada conversación. ¡Hay que citarlos sin descanso! Un consejo: no criticar nunca a los amigos del maestro. Los amigos del maestro son sagrados y una observación a destiempo puede torcer el rumbo del destino. Un consejo: es preceptivo abominar y despacharse a gusto contra los novelistas extranjeros, sobre todo si son norteamericanos, franceses o ingleses. Los escritores españoles odian a sus contemporáneos de otras lenguas y publicar una reseña negativa de uno de ellos será siempre bien recibida. Y callar y estar al acecho. Y delimitar las áreas de trabajo. Por la mañana escribir, por la tarde corregir, por las noches leer y en las horas muertas ejercer la diplomacia, el disimulo, el encanto dúctil. A los diecisiete años quería ser escritor. A los veinte publiqué mi primer libro. Ahora tengo veinticuatro y en ocasiones, cuando miro hacia atrás, algo semejante al vértigo se instala en mi cerebro. He recorrido un largo camino, he publicado cuatro libros y vivo holgadamente de la literatura (aunque si he de ser sincero, nunca necesité mucho para vivir, sólo una mesa, un ordenador y libros). Tengo una colaboración semanal con un periódico de derechas de Madrid. Ahora pontifico y suelto tacos y le enmiendo la plana (pero sin pasarme) a algunos políticos. Los jóvenes que quieren hacer una carrera como escritor ven en mí un ejemplo a seguir. Algunos dicen que soy la versión mejorada de Aurelio Baca. No lo sé. (A los dos nos duele España, aunque creo que por el momento a él le duele más que a mí). Puede que lo digan sinceramente, pero puede que lo digan para que me confíe y afloje. Si es por esto último no les voy a dar el gusto: sigo trabajando con el mismo tesón que antes, sigo produciendo, sigo cuidando con mimo mis amistades. Aún no he cumplido los treinta y el futuro se abre como una rosa, una rosa perfecta, perfumada, única. Lo que empieza como comedia acaba como marcha triunfal, ¿no?
Roberto Bolaño (The Savage Detectives)
Estas cosas son fáciles de decir, pues las palabras no sienten vergüenza y nunca se sorprenden (14) Imágenes del pasado remoto se agolpan en mi cabeza, y la mitad de las veces soy incapaz de distinguir si son recuerdos o invenciones. Tampoco es que haya mucha diferencia, si es que hay alguna (14) Hay quien afirma, que sin darnos cuenta, nos lo vamos inventando todo, adornándolo y embelleciéndolo, y me inclino a creerlo, pues Madame Memoria es una gran y sutil fingidora (14) Me la debo de estar inventando (14) En mi opinión, los nombres de las mujeres casadas nunca suenan bien. ¿Es porque todas se casan con los nombres equivocados, o, en cualquier caso, con los apellidos equivocados? (17) …y en mi oído resonaban los tins y los plofs de sus tripas en su incesante labor de transubstanciación (18) Ahora me pregunto si ella también estaba enamorada de mí, y esas muestras de gracioso desdén eran una manera de ocultarlo ¿O todo esto no es más que vanidad por mi parte? (25) …y al presenciar todas aquellas cosas sentí el dolor dulce y agudo de la nostalgia, sin objeto pero definida, como el dolor fantasma de un miembro amputado (27) …permanecimos echados boca arriba durante mucho tiempo, como si practicáramos para ser los cadáveres que seríamos algún día (34) …y yo me quedé en medio de la sala, sin ser gran cosa, a duras penas yo mismo. Había momentos como ése, en los que uno estaba en punto muerto, por así decir, sin preocuparse de nada, a menudo sin fijarse en nada, a menudo sin ser realmente en ningún sentido vital (42) El Tiempo y la Memoria son una quisquillosa empresa de decoradores de interiores, siempre cambiando los muebles y rediseñando y reasignando habitaciones (43) En lugar de los tonos de color rosa y melocotón que había esperado –Rubens es en gran parte responsable de ello-, su cuerpo, de manera desconcertante, mostraba una variedad de tonos apagados que iban del blanco magnesio al plata y al estaño, un matiz mate de amarillo, ocre pálido, e incluso una especie de verde en algunos lugares y, en los recovecos, una sombra de malva musgoso (45) ¿Era eso estar enamorado, me pregunté, ese repentino y plañidero viento que te atravesaba el corazón? (62) …no estaba acostumbrado todavía al abismo que se abre entre la comisión de un hecho y el recuerdo de lo cometido (65) …la noche del último día ella ya me había dejado para siempre (75) No todo significa algo (100) Cómo anhelábamos en aquellos años, pasar aunque sólo fuera un día normal, un día en el que pudiéramos levantarnos por la mañana y desayunar sin preocuparnos por nada, leernos fragmentos del periódico el uno al otro y planear hacer cosas, y luego dar un paseo, y contemplar las vistas con una mirada inocente, y luego compartir un vaso de vino y por la noche irnos juntos a la cama (102) Debe de ser difícil acostumbrarse a que no haya nada que hacer (107) A lo largo de los años, los vagabundos, los auténticos vagabundos, han disminuido constantemente en calidad y cantidad (107) Qué frágil resulta este absurdo oficio en el que me he pasado la vida fingiendo ser otras personas, y sobre todo fingiendo no ser yo mismo (119) …tan sólo vulgarmente humana (123) El quinto de los seis cigarrillos que según ella son su ración diaria (143) …participar en una película es algo extraño, y al mismo tiempo no lo es en absoluto; se trata de una intensificación, una diversificación de lo conocido, una concentración en el yo ramificado; y todo eso es interesante, y confuso, y emocionante y perturbador (143) El hecho es que me echó a perder a otras (157) Era, como ya he dicho, todo un género en sí misma (158) Los cisnes, con su belleza estrafalaria y sucia, siempre me dan la impresión de mantener una fachada de indiferencia tras la cual realmente viven una tortura de timidez y duda (173)
John Banville
Percaya sama Saya, Allah itu dzat yang paling awal yang berharap hamba-Nya melek literasi. Al Amin ﷺ adalah generasi 'ummi dari kota tua di lembah Bakkah, namun Jibril عليه السلام justru membawa kata pertama Iqra'. Coba kita liarkan sedikit imaji kita di dalam kegelapan gua, yang Nabi ﷺ gemetar oleh suara Jibril. Jangankan membaca buku, buku-buku jari saja tak nampak, pekat. Lalu Allah berfirman, "Iqra'!" Saya yakin pembaca pasti kritis, "kan, ada Jibril yang bercahaya." Oke, tapi biarkan semua pertanyaan yang terlintas tentang kata pertama untuk tafakur nanti. Karena ada kata yang lebih mengena lagi yang dibacakan oleh Penghulu Malaikat saat itu. Yaitu "Yang mengajarkan (manusia) dengan Pena." Nah, jadi mana yang pertama? Baca dulu atau tulis dulu?! Bagi kita para pembelajar @nulisyuk, tentu yang pertama adalah tulis saja dulu. Ya, kan?! Lalu baca lagi, karena Allah akan mengajar manusia apa yang tidak dia ketahui. Kemudian tulis kembali, dengan pemahaman yang kita dapatkan. Baca ulang, agar Allah menurunkan petunjuk. Tulis ulang, baca-tulis-baca-tulis, sampai kita menjumpai hal yang paling meyakinkan. Yaitu kematian. Hingga saat tiba waktunya kita membaca karya kita nanti, Malaikat mengulurkannya lewat tangan kanan. Bukan di telapak tangan kiri yang terpaksa atau bahkan kita membelakanginya. Sembari berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya.” Begitulah seharusnya kita menulis, jujur oleh gerakan hati. Saya adalah contoh dari jutaan manusia yang pernah bercita-cita untuk hidup dari tulisan. Beroleh bayaran dari coretan pena. Bahkan sempat ikut lomba menulis cerita anak, dengan hadiah kursus kepenulisan. Alhamdulillah, di dalam kemenangan pertama itu Saya tidak menerima uang. Meskipun Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. Janganlah, menulis untuk cari duit dan ketenaran. Seolah-olah Allah telah berbisik seperti itu ketika merobohkan niat Saya untuk menulis waktu yang dulu. Semoga, ketika sekarang kembali menulis bersama #nulisyukbatch6 sudah punya niat kuat yang berbeda. Hanya sebagai wujud rasa syukur atas pembelajaran Tuhan di dunia. Yuk Nulis, karena kita sudah banyak membaca ayat-ayat Allah di keseluruhan hidup kita. Aamiin.
Maykl Bogach
El poder de las viejas es inmenso. No es verdad que las manden a esta Casa para que pasen sus últimos días en paz, como dicen ellos. Esto es una prisión, llena de celdas, con barrotes en las ventanas, con un carcelero implacable a cargo de las llaves. Los patrones las mandan a encerrar aquí cuando se dan cuenta de que les deben demasiado a estas viejas y sienten pavor porque estas miserables, un buen día, pueden revelar su poder y destruirlos. Los servidores acumulan los privilegios de la miseria. Las conmiseraciones, las burlas, las limosnas, las ayuditas, las humillaciones que soportan los hacen poderosos. Ellas conservan los instrumentos de la venganza porque van acumulando en sus manos ásperas y verrugosas esa otra mitad de sus patrones, la mitad inútil, descartada, lo sucio y lo feo que ellos, confiados y sentimentales, les han ido entregando con el insulto de cada enagua gastada que les regalan, cada camisa chamuscada por la plancha que les permiten que se lleven. ¿Cómo no van a tener a sus patrones en su poder si les lavaron la ropa, y pasaron por sus manos todos los desórdenes y suciedades que ellos quisieron eliminar de sus vidas? Ellas barrieron de sus comedores las migas caídas y lavaron los platos y las fuentes y los cubiertos, comiéndose lo que sobró. Limpiaron el polvo de sus salones las hilachas de sus costuras, los papeles arrugados de sus escritorios y sus oficinas. Restablecieron el orden en las camas donde hicieron el amor legítimo o ilegítimo, satisfactorio o frustrador, sin sentir asco ante esos olores y manchas ajenos. Cosieron los jirones de sus ropas, les sonaron las narices cuando niños, los acostaron cuando llegaron borrachos y limpiaron vómitos y meados, zurcieron sus calcetines y lustraron sus zapatos, les cortaron las uñas y los callos, les escobillaron la espalda en el baño, los peinaron, les pusieron lavativas y les dieron purgantes y tisanas para la fatiga, el cólico o la pena. Desempeñando estos menesteres, las viejas fueron robándose algo integral de las personas de sus patrones al colocarse en su lugar para hacer algo que ellos se negaban a hacer...y la avidez de ellas crece al ir apoderándose de más cosas, y codician más humillaciones y más calcetines viejos regalados como dádivas, quieren apoderarse de todo.
José Donoso (The Obscene Bird of Night)
ROSAURA: Hipogrifo violento que corriste parejas con el viento, ¿dónde, rayo sin llama, pájaro sin matiz, pez sin escama, y bruto sin instinto natural, al confuso laberinto de esas desnudas peñas te desbocas, te arrastras y despeñas? Quédate en este monte, donde tengan los brutos su Faetonte; que yo, sin más camino que el que me dan las leyes del destino, ciega y desesperada bajaré la cabeza enmarañada de este monte eminente, que arruga al sol el ceño de su frente. Mal, Polonia, recibes a un extranjero, pues con sangre escribes su entrada en tus arenas, y apenas llega, cuando llega a penas; bien mi suerte lo dice; mas ¿dónde halló piedad un infelice?   Sale CLARÍN, gracioso  
Pedro Calderón de la Barca (La vida es sueño)
Apa yang tidak dapat dinyatakan dengan mulut maupun dengan pena, bagi kami matalah yang terapung dalam selubung air mata mengengadah ke langit. Seolah-olah mencari, akhirnya di sana, di tengah-tengah malaekat-malaekat Tuhan yang lain, kami menemukan malaekat yang seorang. Oleh karena hati kami mennagis pedih melihat kemurungan yang banyak di dunia ini, malaekat tersebut turun dengan kepakan sayap yang halus. Dia menghibur dan memenuhi kesedihan hati kami dengan kegembiraan ilahi. Syukur! Syukur! Syukur! Seru tiap denyut jantung, tiap denyut nadi. Dan tiap helaan nafas adalah doa syukur.
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
Menulis artikel tak sulit: ambil pena dan kertas, atau laptop, dan mulailah. Yang terkadang sulit adalah memulainya.
Jarar Siahaan
Rampaslah semua harta benda saya, asalkan jangan pena saya.
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
Siapa tahu apa yang sebenarnya baik menjadi sesuatu kejahatan apabila ditulis pena yang tidak bijaksana, tidak berpengetahuan dan penaik darah.
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
Kau dan aku terlupa. Pernah ada rasa dalam pena. Saat rasa terungkap dalam untaian kata. (Romanticalovia - Ikal)
Rohmatikal Maskur
Penulis dan sasterawan seringkali dilewatkan pengiktirafan biarpun mereka sekian lama mengasah minda bangsa dengan pena tajam dan aksara berwarna sekali gus mengangkat martabat bahasa ke persada kencana negara. (Di Tengah Gelombang)
Wadi Leta S.A. (Laut Karang)
Los verdaderos efectos del pecado Echadle en las tinieblas de afuera; allí será el lloro y el crujir de dientes. MATEO 22.13 El pecado nunca realmente satisface. Hay placeres momentáneos en el pecado (cp. Hebreos 11.25), pero invariablemente dan paso a la tristeza, la miseria y el dolor. En un momento de búsqueda del placer motivado por su amor al dinero, Judas rechazó cualquier posibilidad de verdadera alegría o satisfacción permanente. Pablo escribió: «Raíz de todos los males es el amor al dinero, el cual codiciando algunos, se extraviaron de la fe, y fueron traspasados de muchos dolores» (1 Timoteo 6.10). Judas es el prototipo de lo que Pablo estaba describiendo. Nadie atravesó por más pena y todo por el necio amor al dinero. Judas no recibiría ninguna simpatía o apoyo de sus compañeros de conspiración. La respuesta de ellos a su confesión fue en son de burla: «Mas ellos dijeron: ¿Qué nos importa a nosotros? ¡Allá tú!» (Mateo 27.4). Judas, completamente sin amigos, sin esperanza y desconsolado por el peso de su propia culpa, entonces selló su destrucción propia para siempre con un acto de suicidio. Tal vez pensó Judas que por suicidarse finalmente obtendría alivio de su culpa. Lo contrario es cierto. Al matarse a sí mismo se ató a su culpa para siempre. De todas las personas, Judas debería haber sabido esto, pues había oído repetidamente la enseñanza de Jesús acerca del infierno como un lugar de tormento eterno, de fuego que nunca se apagará, de llanto y crujir de dientes que continuará día y noche por los siglos (Mateo 8.12; 13.42, 50; 22.13; 24.51; 25.30; Marcos 9.43–48; Lucas 13.28). En el infierno el dolor de la culpa y de la conciencia serán eternamente intensificados.
John F. MacArthur Jr. (Las lecturas diarias de MacArthur: Desatando la verdad de Dios un día a la vez (Spanish Edition))
este desasosiego que ahora siente, estos bulliciosos pensamientos que á veces se escapan hacia Azorín, le dan pena, la mortifican, la humillan demostrándole —¡cosa humana!— que sobre nuestra razón fría, sobre nuestros propósitos de anulación infecunda, está nuestro corazón amoroso, desbordante de sensualidad y de ternura...
E. Inman Fox (La voluntad (CLASICOS CASTALIA. C/C. nº 3) (Spanish Edition))
Llevo el calcetín derecho diferente al calcetín izquierdo. Uno tiene un dibujo de Mickey Mouse, el otro es un calcetín de lana liso. Mi habitación está manga por hombro y no puedo encontrar nada. Mejor no decirlo en voz alta, pero mis bragas dan pena. Tanto que un ladrón de ropa interior pasaría de largo. Si unos gamberros me mataran, con esta pinta no creo que hallara la paz.
Haruki Murakami
Mimpi? Mas Harits bilang mimpi? Coba tolong Mas Harits bedakan mimpi dengan ambisi. Bagi saya, mimpi adalah hal yang harus dicapai dengan susah payah dan dinikmati hasilnya saat tercapai. Mimpi addalah sesuatu yang membuat kita selalu semangat untuk maju dan mencapai keberhasilan hidup, bukannya malah mengalami kemerosotan karena jadi anjing peliharaan manipulator seperti Sukoco, Mas.
Ayu Welirang (Mata Pena)
¿Tú no tienes hijos? —me preguntó. Negué con la cabeza—. Los hijos dan mucha alegría y todo eso que se dice, pero también dan mucha pena, permanentemente, y no creo que eso cambie ni siquiera cuando sean mayores, y eso se dice menos. Ves su perplejidad ante las cosas y eso da pena. Ves su buena voluntad, cuando tienen ganas de ayudar y de poner de su parte y no pueden, y eso te da también pena. Te la da su seriedad y te la dan sus bromas elementales y sus mentiras transparentes, te la dan sus desilusiones y también sus ilusiones, sus expectativas y sus pequeños chascos, su ingenuidad, su incomprensión, sus preguntas tan lógicas, y hasta su ocasional mala idea. Te la da pensar en cuánto les falta por aprender, y en el larguísimo recorrido al que se enfrentan y que nadie puede hacer por ellos, aunque llevemos siglos haciéndolo y no veamos la necesidad de que todo el que nace deba empezar otra vez desde el principio. ¿Qué sentido tiene que cada uno pase por los mismos disgustos y descubrimientos, más o menos, eternamente?
Javier Marías (Los enamoramientos)
Solo los muertos no me dan miedo. No piden nada; por eso me dan tanta pena y los quiero tanto, y aún más cuando a veces pienso que soy una muerta viva... que ya habría muerto hace muchas muchas vidas de otra gente... Hay que enterrarlos en lo más profundo de la tierra para que puedan reposar para siempre muy cerca de las raíces. Y convertirse en árboles.
Mercè Rodoreda (War, So Much War)
-Los amigos tienen que ser más.. los amigos tienen que se un lugar seguro para compartir tus miedos, tus sueños, tus penas y las cosas embarazosas que te hacen sentir menos. Los amigos tienen que ser capaces de ver todo lo feo y estar ahí de todos modos. Los amigos te dan la mano. Los amigos te abrazan cuando el mundo te sacude hasta la médula. Los amigos no ven los errores como defectos. Ven los errores como reflejos de todas las partes de si mismos como esperan que alguien ame de todos modos. Los amigos arreglan las cosas, no las rompen. Los amigos no guardan rencor. Los amigos saben que no compiten con nadie más por tu amor y confianza. Los amigos no se ponen celosos. Eso es lo que hacen los amantes.
Jewel E. Ann (What Lovers Do)
Estar de viaje es una forma de estancamiento. Ésa es la paradoja. Basta con fijarse en esos trotamundos y autoproclamados cosmopolitas que ayer andaban por Ruanda con la mochila llena de calzoncillos sucios esta noche tienen que ver cómo sobreviven en un albergue de Katmandú y mañana van a cerrar en el Amazonas. Usted ya me entiende. En realidad dan un poco de pena. Se sienten superiores por todos los kilómetros que han recorrido y por su curriculum de viajes increíbles a los rincones más recóndito del planeta, y te miran por encima del hombro porque están convencidos de qué ellos entienden el mundo y tú no tienes ni idea de nada, pero lo cierto es que están completamente estancados en su arrogancia y su egoísmo hedonista, incluso han perdido la curiosidad, porque creen que ya saben cómo eran, son y serán las cosas en todos los lugares del mundo.
Ilja Leonard Pfeijffer (Grand Hotel Europa)
Eran tres hermanos Tres almas pequeñas. Una tuvo hogar Y vida serena. Al otro tocó La mejor parcela: Vivir con Jesús Dentro de su hacienda. Pero el más pequeño Tenía una reserva; Se construyó un muro De cal y de piedra. Con cuatro paredes, Y una sola puerta. Los dos varias veces Quisimos que se abriera. La dejó cerrada Por nuestra torpeza. Cuando nos herían (Un niño es de cera, De plumas de alondra Y nubes ligeras) Yo gritaba fuerte Mi dolor y afrenta Quedando después Vacía y contenta. Mi hermano callaba Lleno de prudencia; Pero el pequeñito Se escondía afuera Mojando su llanto El muro de piedra. Los años pasaron Y el gozo y la pena Me enseñaron cosas Muy sabias y ciertas. Un hombre sensible De alma de poeta No quiere herir nunca, Ni que a él lo hieran. No volví a tratar De tocar la puerta. Pero con los años Se ha abierto una grieta Muy chiquititita Como una lenteja. Yo me asomé un día Llena de impaciencia, Pensando ver sólo Lo gris de la piedra. Por el agujero Vi una bella huerta. Hay árboles grandes Que dan sombra fresca Una bugambilia Da flores bermejas Y en la fuente clara El agua gorjea. Pero lo más bello Es ver que la piedra Triste y gris del muro Una huerta encierra Con flores y frutos Con agua y con siembra.
Juan Villoro (La figura del mundo)
Está claro que para casi todo el mundo un dólar es muy poco en comparación con lo que solemos gastar en cafés, transporte o cuidado personal, especialmente a cambio de algo que enriquece nuestra vida; y, sin embargo, de alguna forma, el cambio de gratis a un simple dólar nos hace preguntarnos si realmente merece la pena pagar por algo que teníamos por nada. No dudamos un segundo en pagar 4 dólares todos los días por un caffè latte, pero ¿pagar 1 dólar por una aplicación que era gratis? Intolerable.
Dan Ariely (Las trampas del dinero: Cómo controlar tus impulsos, gastar con cabeza y vivir mejor (Ariel) (Spanish Edition))
Dios hace tan bien las cosas y así nos lo ha demostrado tantas veces que, ahora más que nunca, nos abandonamos totalmente en la Divina Providencia. Nos apetece mucho, hacemos lo que podemos, pero sin ningún nerviosismo. ¿No sale? Muy bien: entonces es que Dios ha previsto otra solución. Insistimos y, si sale, es que era esa; si no, seguimos insistiendo. ¡Qué pena me dan los desgraciados que no conocen el amor de Dios hacia sus criaturas y se amargan la vida preocupándose!
Cybrille Debris (Zita (Testimonios) (Spanish Edition))
A positive mindset is like a magnet for success. It attracts opportunities and opens doors that were once closed.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
Challenges are inevitable, but how you choose to respond to them is what sets you apart. A growth mindset sees them as opportunities for learning and improvement.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
Your thoughts have immense power. Choose to focus on the good, and watch your life transform.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
A fixed mindset will hold you back, but a growth mindset will propel you forward. Embrace the power of yet, and anything is possible.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
Your mindset is the foundation on which you build your life. Choose positivity, and the possibilities are endless.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
Success is not just about what you achieve, but how you achieve it. A positive mindset allows you to enjoy the journey and appreciate the process.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
The mind is a powerful tool. Use it to your advantage, and you can achieve greatness beyond your wildest dreams.
Dan Pena (3 Day QLA Seminar 1995)
Akulah penulis gelandangan itu pena merayau merayap ke mana-mana hanyut dalam kembara Bicaraku bisikan alam tentang engkau, aku dan dia yang tersurat dan tersirat bergelandangan mencari arah
A.D. Rahman Ahmad
Tentunya dimasa itu tak semudah sekarang, kitab mereka itu ditulis tangan, bayangkan saja seorang Imam besar yang menghadapi ribuan murid2nya, menghadapi ratusan pertanyaan setiap harinya, banyak beribadah dimalam hari, harus pula menyempatkan waktu menulis hadits dengan pena bulu ayam dengan tinta cair ditengah redupnya cahaya lilin atau lentera, atau hadits hadits itu ditulis oleh murid2nya dengan mungkin 10 hadits yang ia dengar hanya hafal 1 atau 2 hadits saja karena setiap hadits menjadi sangat panjang bila dengan riwayat sanad, hukum sanad, dan mustanadnya.
Habib Munzir Al-Musawa (Kenalilah Akidahmu)
Usted me preguntó si hacer las conexiones valía la pena, y le prometo: es lo único que vale la pena en el mundo.
Dan Wells (Next of Kin (John Cleaver, #3.5))
Pada halaman 317, lihatlah awan-awan kapas berpumpun menyajak langit di pagi nan elok. Sedangkan kau gigih mematung mencacapi mimpi-mimpi layaknya Hawa yang mendamba buah Kuldi. (Pagi, Selembar, dan Pena-pena'ku yang tak mau berhenti menulis)
nom de plume
-Todos los habitantes del pueblo se estaban hundiendo en la corrupción antes de que los demonios pudieran hacerlo por ellos. ¿Valía la pena intentar salvar a esa clase de personas?¿Acaso deseaban que las protegieran? Si tan autodestructivas como parecían, entonces la demonio las estaba ayudando más que yo en su camino hacia la completa aniquilación.
Dan Wells (I Don't Want to Kill You (John Cleaver, #3))