Bapa Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Bapa. Here they are! All 21 of them:

Panggilan 'ayah' dari anak-anak, ketika si buruh pulang dari pekerjaannya, adalah ubat duka dari dampratan majikan di kantor. Suara 'ayah' dari anak-anak yang berdiri di pintu, itulah yang menyebabkan telinga menjadi tebal, walaupun gaji kecil. Suara 'ayah' dari anak-anak, itulah urat tunggang dan pucuk bulat bagi peripenghidupan manusia.
Hamka (Cermin Penghidupan)
Ya, Bapa, apalah artinya pengetahuan tanpa pendapat?
Pramoedya Ananta Toer (Arok dedes)
Aku nak ke masjid. Disana rumahku. Aku harap Tuhan sahaja yang tak benci padaku. Aku harap ibadahku tidak kenal tua," kata bapa dengan nada yang berlainan
Azizi Abdullah
Dia yang terlalu tinggi di atas singgasana tidak pernah melihat telapak kakinya. Dia tak pernah ingat, pada tubuhnya ada bagian yang bernama telapak kaki. Pendengarannya tidak untuk menangkap suara dewa, juga tidak suara segala yang di bawah telapak kaki. Ia hanya dengarkan diri sendiri. Suara murid Bapa ini takkan sampai kepadanya. Untuknya yang paling tepat hanya dijolok.
Pramoedya Ananta Toer (Arok dedes)
Orang muda yang arif dan kasih serta mengambil berat akan hal negeri itu ialah orang muda yang benar-benar kenal diri dan benar-benar tahu asal usulnya dan benar-benar dididik dan diasuh ibu bapa dengan saksama " (1515 - ms 125)
Faisal Tehrani
Aku ingat lagi dalam cahaya bulan, sayup malam kau menyangkul, menanam tabah lebih awal mengejar jejak matahari. (Sajak Buat Bapaku)
Rosli K. Matari (Tidakkah Kita Berada Di Sana?)
Aster was eager for any kind of— Chance. She had only wanted a chance. A way out, a greater story than the one that had been written for her, just like I had wanted. Tell my bapa I tried, Miz. A chance to control her own destiny. But for her, escape was impossible.
Mary E. Pearson (The Beauty of Darkness (The Remnant Chronicles, #3))
Tak ada yang bisa bantah Sri Erlangga seorang pembangun besar. Satu yang pada waktunya akan Bapa Mahaguru katakan: hanya satu yang tidak pernah dibangunkannya kedudukan kaum brahmana...
Pramoedya Ananta Toer (Arok dedes)
Di bangku kayu ada bapa celaka dikerjakan hidup dia tewas menyerah membaca botol bir hijau ada nama anak perempuannya di bangku kayu ada bapa yang sejuk dan kaku double-barrelled dan isi kepalanya tumpah di atas meja selepas semalam dia ke gereja Tuhan tak ada. Bangalore, Mac 2015.
Faisal Mat Zawi
Rishte Aak Dhaage Se Baadhe Hote Hai Jiskee Door Kisi Ak Ke Hath Me Hotti Hai Aak khechata Hai Or Doosra Use Thaame Rehta Hai Jab tak Wo Thaame Rehta Hai Rishta Bana Rehta Hai Bhaale Hi Us Rishate Me khuch Rahe Yaa Na Rahe Ager Essa Khuch Apki Life Me Hai Too Us Dhaage Ko Itna Mat Kheech Dena Ki Thamne Wada Hi Toot Jaaye Or Aap Tanhaa Rah Jaaye Kyu Ki Fir Wo Saathi Bapas Nhi Aayega Kisi Ko Giraana Per Itna Nhi Ki Wo Girna Hee Bhool Jaaye.
Ashutosh Chaudhary
Bukankah itu pekerjaan Tuhan, yang menyebabkan orang jahat bekerja untuk melindungi orang benar? Bukankah itu petunjuk bagi kita untuk pergi ke jalan yang benar, dan menyuruh mereka yang berada jauh di sana untuk banyak menghasilkan, juga untuk bertahan pada agama sejati di sini? Oleh karena itu, bukankah dikatakan "berdoa dan bekerjalah", yaitu kita harus berdoa dan menyuruh mereka yang tidak mengenal Doa Bapa Kami untuk melakukan pekerjaan?
Multatuli (Max Havelaar, or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company)
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Telah meninggal dunia ibu, oma, nenek kami tercinta.... Requiescat in pace et in amore, Telah dipanggil ke rumah Bapa di surga, anak, cucu kami terkasih.... Dalam sehari, Bunda menerima dua kabar (duka cita / suka cita) sekaligus. Apakah kesedihan serupa cucuran air hujan yang jatuh dan mengusik keheningan kolam? Apakah kebahagiaan seperti sebuah syair yang mesti dipertanyakan mengapa ia digubah? Bagaimana kita mesti menjawab pertanyaan tentang kematian orang orang terdekat? Mengapa mereka pergi? Kemana mereka akan pergi? Memento mori, serupa nyala api dan ngengat yang terbakar. Seperti juga lilin yang padam, bunga yang layu, ranting yang kering, pohon yang meranggas. Mereka hanyalah sebuah pertanda, bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Agar kita senantiasa teringat pada tempus fugit, bahwa waktu yang berlalu  tak akan pernah kembali. Ketika Bunda masih muda, sesungguhnya Bunda sudah tidak lagi muda, tak akan pernah bertambah muda, tak akan kembali muda. Waktu telah merenggut kemudaan kita pelan pelan. Ketuaan adalah sebuah keniscayaan, dan kematian adalah sebuah kepastian. Tak ada sesuatu pun yang abadi, Anakku. Ingatan tentang mati semestinya memberi kita pelajaran berharga. Jangan pernah menyia nyiakan waktu. Jangan hilang niat untuk bangkit dari ranjang. Jangan terlalu malas untuk bekerja. Jangan terlalu letih untuk menuntaskan hari. Jangan pernah lupa untuk berdoa. Jangan lalai untuk bersyukur. Jadikan hari ini sebagai milikmu. Ketika semua perkara seakan menggiring langkahmu pada kesulitan, kegagalan, ketidakpastian dan rasa sakit. Pikirkanlah siapa yang akan jadi malaikat pelindung dan penolongmu? Bagaimana engkau akan menemukan eudaimonia? Bagaimana engkau hendak memaknai hidup? Dalam sekejap mata hidup bisa berubah. Waktu berlalu dan ia tak akan pernah kembali. Gunakan kesempatan untuk bercermin pada permukaan air yang jernih. Tatap langsung kedalaman telaga yang balik menatap kepada dirimu. Abaikan rasa sakit dan penderitaan, sebab puncak gunung sudah membayang di depan mata dan terbit matahari akan menghangatkan kalbumu. Cuma dirimu yang punya kendali atas pikiran, hasrat dan nafsu, perasaan dan kesadaran inderawi, persepsi, naluri dan semua tindakanmu sendiri. Ketika kita mengingat kematian, kita tidak akan lagi merasa gentar. Sebab ia lembut, ia tak lagi menakutkan. Ia justru menuntaskan segala rasa sakit dan penderitaan. Ia pengejawantahan waktu yang berharga, kecantikan yang abadi, indahnya rasa syukur, dan kemuliaan di balik setiap ucapan terima kasih. Ia mengajarkan kita bagaimana menghargai kehidupan yang sesungguhnya. Ia membimbing kita menemukan pintu takdir kita sendiri. Apapun perubahan yang menghampiri dirimu. Ia adalah pintu rahasia yang menjanjikan kejutan yang tak akan pernah kamu sangka sangka. Yang terbaik adalah menerimanya sebagai berkat. Apa yang ada dalam dirimu adalah kekuatanmu. Engkau akan membuatnya berarti. Bagi mereka yang paham, takdir dan kematian adalah sebuah karunia, seperti juga kehidupan. Sesungguhnyalah kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali.
Titon Rahmawan
282 Paradoks: Kesucian itu lebih mudah dicapai daripada ilmu pengetahuan, tetapi lebih mudah menjadi orang terpelajar daripada menjadi orang kudus. 283 Hiburan sekadar untuk mengalihkan perhati-an: Engkau memerlukannya! Buka matamu lebar-lebar sehingga gambaran-gambaran segala benda masuk, atau tutuplah matamu sebagai akibat dari kepicikanmu. Tutuplah matamu terhadap segala hall Miliki ke-hidupan batin dan engkau akan melihat keajaiban dari dunia yang lebih baik, dunia baru dengan segala warna dan perspektif yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan engkau akan mengenal Allah. Engkau akan dapat merasakan kelemahan-kelemahan¬mu, dan engkau akan lebih menyerupaimu Allah ... dengan keilahian yang akan membuatmu lebih me¬rupakan saudara-saudaramu sesama manusia, ketika engkau menjadi lebih dekat dengan Allah Bapamu. 284 Cita-cita: supaya aku menjadi balk, dan agar orang-orang lain menjadi lebih balk dari diriku. 285 Pertobatan adalah suatu usaha sekejap. Penyucian adalah suatu usaha untuk seumur hidup. 286 Tak ada sesuatu yang lebih baik di dunia ini, selain daripada hidup dalam rahmat Allah. 287 Kemurnian dalam niat: engkau akan selalu memilikinya, bila engkau selalu dan di dalam segala hal berusaha untuk menyenangkan Allah. 288 Masuklah ke dalam luka-luka Kristus yang tersalib. Di situ engkau akan belajar menjaga indramu, engkau akan memiliki kehidupan batin dan dengan tak henti-hentinya engkau mempersembahkan kepada Bapa penderitaan Allah kita Yesus Kristus dan pen¬deritaan Bunda Maria, untuk menebus dosamu dan dosa semua manusia. 289 Ketidaksabaranmu yang mulia untuk meng-abdi Allah tidak mengecewakan-Nya. Akan tetapi, ketidak-sabaran itu akan menjadi sia-sia bila tidak disertai dengan penyempurnaan yang efektif dalam tingkah lakumu sehari-hari. 290 Memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit setiap hari. Itulah yang harus menjadi usahamu yang tetap jika engkau benar-benar ingin menjadi orang kudus.
Josemaría Escrivá
Mungkin sebab ibu bapa kita tidak menggalakkan kita memahami perasaan. Dan mereka sendiri tidak iktiraf perasaan kita. Mereka tidak beri ruang kita teroka perasaan-perasaan kita semasa kita kecil. Kita terbiasa tutup perasaan itu sebelum kita merasainya betul-betul. Istilahnya ialah pengabaian emosi. Kita mengabaikan emosi kerana itu yang diajar kepada kita sejak kecil.
Auni Zainal (Mawaddah Ilmi Ingin Pulang)
Agama dimaksudkan sebagai karunia bagi umat manusia, untuk mengadakan ikatan antara makhluk-makhluk Tuhan. Kita semua adalah saudara, bukan karena kita mempunyai satu leluhur, yaitu leluhur manusia, tapi karena kita semua anak-anak dari satu Bapa, dari Dia, yang bertakhta di langit sana. Duh Tuhan, kadang kadang aku ingin, hendaknya tiada satu agama pun di atas dunia ini. Karena agama-agama ini, yang justru harus persatukan semua orang, sepanjang abad-abad yang telah lewat malah menjadi biang-keladi peperangan dan perpecahan, dari drama-drama pembunuhan yang paling kejam. Orang-orang dari orang tua yang sama berdiri berhadap-hadapan, karena cara mereka beribadah kepada Tuhan yang sama berbeda. Orang-orang dengan hati mereka yang terikat dengan kasih-sayang yang mesra, berpalingan satu daripada yang lain membawa kecewa. Perbedaan gereja, di mana Tuhan yang sama itu juga yang dipanggil, telah menjadi tembok-pemisah bagi kedua belah pihak, tembok pemisah yang mendebarkan jantung mereka. Benarkah agama menjadi karunia bagi umat manusia? Sering pertanyaan itu timbul dari hatiku yang ragu. Agama yang harusnya melindungi diri kita dari dosa ini, berapa saja kejahatan yang orang telah lakukan atas namaMu!
Kartini
Child," he hissed to Max. "You know not of what Dark lineage you come. You are naturally inclined to evil. Join me, infernal foundling, in my revels---" "My bapa is Ultra Magnus," Max announced proudly. And Daddy is a Shadowhunter." Alec thought Max had gotten the name Ultra Magnus from one of his toys. Magnus seemed to like it. "Don't interrupt me when I'm promising you dark demonic delights," the demon Elyaas said fussily." "Why are you always interrupting me?" Max brightened at the word "demonic." "Uncle Jace says we will kill all the demins," he reported with joy. "All the demins!" "Well, have you considered that your uncle Jace is a hurtful person?" said the demon. "Always rudely stabbing everyone, and sarcastic.
Cassandra Clare (Ghosts of the Shadow Market)
Apa sebabnya ketakutan Bapak Mahaguru? Bukankah itu juga pendapat sendiri? Dan apalah gunanya mengetahui, berpendapat, kemudian takut padanya? Lihatlah ini murid Bapa sudah bicara.
Pramoedya Ananta Toer (Arok dedes)
Pergilah kau kepada Bapa Tantripala di Desa Kapundungan. Belajarlah kau baik-baik di sana. Kau seorang tani. Itu kau jangan lupa. Biar kau sudah dibenarkan Bapa Tantripala untuk meninggalkan rumahnya, kau harus ingat: kau seorang tani.
Pramoedya Ananta Toer (Arok dedes)
Aku akan abadikan (paste) di sini saja :) ; penganut agama mana dalam sejarah tak pernah lakukan keganasan? kenapa Islam saja yg kau nampak jahat? orang yang menilai agama melalui pengikutnya semata2 bagi aku adalah org yg sangat bodoh! kau murtad pun tanpa disiplin ada hati nak kutuk agama orang?? atheis burit kau kalau kau tak reti respek hak org lain nak beragama bila org yg beragama kutuk kau yg tak beragama kemudian kau pun kutuk dia balik so apa beza bodoh kau dengan dia?? kau dengar cerita2 dari side buruk tentang muhammad cerita yg kau dengar tu jelas ke?? hati penuh sifat hitam tak ada cinta macam mana org nak respek pendirian kau?? kalau kau murtad sebab disiplin ilmu kau takkan jadi bodoh utk mengeji agama dan aku sangat respek org yg berpendirian kerana ilmunya mudah sangat nak baca org bodoh ni sifat kemanusiaan terhadap ibu bapa dan org sekeliling kau pun kau tak peduli ada hati nak mengaku atheis jangan buat malu atheis yg berdisiplin lah!! kalau kau betul berani anggap tuhan tu tak ada... buat apa kau jadi baik??? rugi lah! bukan ada hari pembalasan pun hidup ni bukan lama pergilah rogol org,rompak etc kau tak berani...kalau kau sembang pasal kemanusiaan dalam hati kau kau kena cari mana datang sifat kemanusiaan tu dan utk apa baru jelas pegangan kau bosan lah babi tgok satu manusia kerja nak menyalahkan agama ni...
Ocha 2014.
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga.
Shūsaku Endō (Silence)
Misi membudayakan rakyat dengan membaca buku hanya boleh tercapai tatkala semua pihak merangkul tenaga, bermula daripada ibu bapa di rumah sehinggalah kepada pucuk pimpinan negara.
Anwar Ibrahim