Ayat Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Ayat. Here they are! All 50 of them:

โ€œ
Muka bumi ini semuanya dihamparkan oleh Allah sebagai masjid.
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
Air matamu akan menetes ketika Ayat alkitab yang kamu baca sesuai dengan apa yang kamu alami.
โ€
โ€
Tommy Jonathan Sinaga
โ€œ
semuanya menikmati keindahan lantunan ayat-ayat cintaNya.. wajah-wajah berbagai bangsa yang penuh senyum dan hati-hati yang penuh ketakwaan
โ€
โ€
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
โ€œ
Carilah suami yang pandai membaca Al-Qur'an. Kalau dia pandai membaca ayat-ayat Tuhan, membacamu sebagai istri adalah perkara mudah
โ€
โ€
Tasniem Fauzia Rais (Malam-malam Terang)
โ€œ
Ayat mana dalam Alquran yang mengatakan kita hanya perlu ke masjid pada hari Jumat?
โ€
โ€
Farahad Zama (The Marriage Bureau for Rich People)
โ€œ
All verses in the Quran are like personal love letters from God to us. Tak percaya tengok dia punya translation. If you want to find solace and calm for the sore, the words will heal it straight away. Ayat memujuk macam dalam al-Insyirah and ad-Dhuha. Sooth you anytime. Sweet!
โ€
โ€
Hlovate (Versus)
โ€œ
Sesaat ia terhenyak oleh teks wasiat Habib Hasan Al Bahr. Menghadaplah kepada Allah dengan hati luluh. Hindarkan dirimu dari sikap ujub dan angkuh. Pergaulilah manusia yang jahat dengan baik, karena pada hakikatnya kamu sedang bermuamalah dengan Allah yang Maha Besar. Ulurkan tanganmu kepada orang-orang fakir dengan sesuatu yang dikaruniakan Allah kepadamu. Lalu bayangkanlah, bahwa Allah-lah yang pertama kali menerima pemberianmu itu, sebagaimana dituturkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi. Kelak hatimu akan merasa sangat senang dan bahagia dengan Allah.
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
Tiba-tiba ia teringat kisah Syaikh Muhammad Abduh yang menangisi kondisi umat Islam dan keluarlah kalimat yang sangat terkenal dari ulama terkemuka Mesir, "Al-Islamu mahjuubun bil muslimin". Yang artinya, Islam tertutup oleh umat Islam.
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
ayat-ayat suci adalah jeram yang dingin mengalir dan menempuh hutan liar hutan liar adalah diriku ayat-ayat suci adalah jeram yang bening aku bercermin membasuh hatiku (Di Depan Rehal)
โ€
โ€
T. Alias Taib (Opera)
โ€œ
Sebenarnya apabila kita kaji semua mazhab atau pun firqah dalam Islam, hampir-hampir tidak terdapat sesuatu mazhab atau pun firqah yang tidak menggunakan al-Quran dan hadis sebagai pegangannya. Hal ini jua termasuk hampir semua firqah dalam Syiโ€™ah sekali pun. Terjadinya pertikaian pendapat dan perbalahan berbagai-bagai mazhab atau firqah bukan kerana tidak berpegang kepada al-Quran dan as-Sunnah, tetapi letak pertikaian dan perbalahan adalah pada pentafsiran sesuatu ayat al-Quran, pentafsiran pada hadis, penilaian sesuatu hadis, dan lain-lain hingga sampai kepada kemuncak beranggapan bahawa golongan lain adalah salah, golongan dia saja yang benar.
โ€
โ€
Wan Mohd Shaghir Abdullah (Penutup Perdebatan Islam Alaf Kedua Di Dunia Melayu)
โ€œ
He knows what lies before them, and what is after them, and they comprehend not anything of His knowledge save such as He wills.' i traced the words with my finger, over and over again, and realize what i did not before. that not all questions can be answered. that some truths are beyond the capacity of our minds to understand.
โ€
โ€
Nafisa Haji
โ€œ
Fahri kembali meneliti Majmu' Washaya karya Al 'Allamah Habib Hasan bin Shaleh Al-Bahr: Ketahuilah, himmah adalah wadah taufik. Kendarailah kuda himmah, niscaya kamu akan mencapai puncak cita-citamu. Mintalah pertolongan Allah dalam setiap langkahmu, maju ataupun mundur. Niscaya tidak akan sia-sia jerih payahmu dan akan tercapai cita-citamu. Lazimkan sikap shidiq dan ikhlas, karena keduanya harus dimiliki oleh orang-orang yang memiliki keberhasilan dan keuntungan dalam perdagangan.
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
Sekali nafsu itu kau manjakan, maka nafsu itu akan semakin kurang ajar dan tidak tahu diri! Jangan pernah berdamai dengan nafsu! Sekali kau berdamai, maka nafsu itu akan menginjak harga dirimu dan menjajahmu! Jangan beri kehormatan sedikit pun pada nafsumu. Perlakukan dia sebagai makhluk hina, pengkhianat yang tidak boleh diberi ampun!
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
Jika cinta tidak berlandaskan ketakwaan kepada Allah, maka keduanya bisa saling bermusuh di Akhirat kelak
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta)
โ€œ
Hanya mereka yang bisa menjiwai mental para pahlawannya yang akan meraih prestasi-prestasi gemilang.
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
Aku ingin bertanya gembirakah kau di sana? Melihat wilayah faqihmu pegangan ulama gilakan kuasa Fuqaha kau maksudkan bukan ulama buatan sekarang Yang mengerti sedikit hadis, hukum dan ayat al-Qur'an. Sikap melampau: mereka terpenjara dalam mazhab Taasub sangat kepada Ali, mereka lupa akan Muhammad.
โ€
โ€
Wan Mohd Nor Wan Daud (Mutiara Taman Adabi : Sebuah Puisi Mengenai Agama, Filsafat dan Masyarakat)
โ€œ
Dari Profesor Charlotte ia bisa belajar tentang kekuatan fokus. "Sejak masih remaja, ketika teman-temanku lebih suka belajar menyanyi dan menari, aku tidak. Aku tidak ikut-ikutan mereka. Aku sudah punya cita-cita yang jelas. Kukatakan pada diriku, aku harus jadi profesor di The University of Edinburgh. Aku mulai belajar bahasa asing dengan serius. Salah satu teman sekolahku ketika itu berasal dari Irak. Dia gadis yang cantik dan baik. Ayahnya pengajar di Baghdad University sedang menyelesaikan Ph.D. bidang Kimia di The University of Edinburgh. Aku belajar bahasa Arab darinya. Aku belajar cerita seribu satu malam dengan bahasa Arab darinya. Sejak itu saya tertarik dengan dunia Arab. Dan aku fokus mendalaminya. Kini keinginan saya menjadi kenyataan. Kau lihat Fahri, aku sudah jadi Profesor di The University of Edinburgh.
โ€
โ€
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
โ€œ
Do you ever just sit there and cry, and you say Wow I had no idea I had this many feelings suppressed?
โ€
โ€
Ayat Ibrahim
โ€œ
Does anyone ever cry and you know you've been hurt.You know you should feel an achy feeling in your heart, but you feel nothing. You just cry, and can't stop?
โ€
โ€
Ayat Ibrahim
โ€œ
Yang disebut sekolah-sekolah Islam di Inggris menyedot habis energi murid-muridnya dengan memaksa mereka membaca dan mengingat-ngingat ayat Al-Qurโ€™an dalam bahasa Arab, yang maknanya tidak dimengerti oleh para murid maupun guru. Jika memang ada diskusi mengenai Islam, sang Imam (yang terkadang bahkan tidak bisa bahasa Inggris) bebas mendefinisikan Islam sesuai kehendaknya, dan siapa yang bisa membantah?
โ€
โ€
Imran Ahmad (Unimagined)
โ€œ
The first ayรขt (verse) of Al-Fatiha (the most important chapter in the Qur'a-n) firmly establishes that the two names Al-Rahmรขn and Al-Rahรฎm refer to Allรขh, the Supreme Power, and to Allรขh exclusively. The two names' etymology stems from the same root: RAHM, which can mean "womb" or "place of origin". There is a hadรฎth qudsรฎ that specifically addresses that: Allรขh says, "I am al-Rahmรขn. I created the womb and I derived its name from My name. I will be connected to whoever stays connected to it, and I will be cut off from whoever stays cut off from it.
โ€
โ€
Laurence Galian
โ€œ
Islam asserts itself as the religion of the ayat, which is customarily translated as verses, but literally means signs, in the semiotic usage of the word. The Koran is a group of signs to be decoded by al-'aql, the intellect, an intellect that makes the individual responsible and in fact master of himself/herself. In order for God to exist as the locus of power, the law, and social control, it was necessary for the social institution that had previously fulfilled these functions - namely, tribal power - to disappear. The hijab reintroduced the idea that the street was under the control of the sufaha, those who did not restrain their desires and who needed a tribal chieftain to keep them under control.
โ€
โ€
Fatema Mernissi (The Veil and the Male Elite: A Feminist Interpretation of Women's Rights in Islam)
โ€œ
In ayat 65โ€“68 a few other vital assertions are made about our subject that shed more light upon the above argument. Note what is said: 5:65. If only the People of the Book would believe and fear Allah, surely We would bring them into Gardens of Bliss. 66. If they had observed [practiced] the Torah and the Gospel and that which was sent down to them from their Lord, they would surely have been nourished from above them and from beneath their feet. Among them there are people who are moderate, but many of them are of evil conduct. Once again, how could the People of the Book, Jew or Gentile, observe or practice the Torah and the Gospel if both books were corrupted by the time of Muhammad? These words had to have meaning when they were written, and the unstated assumption that must be seen is that the Torah and the Gospel were right there for all to see, observe, and practice. The fault for the unbelief is placed not on the books of Scripture but at the feet of the people!
โ€
โ€
James R. White (What Every Christian Needs to Know about the Qur'an)
โ€œ
Oleh akibat ketidak-berpihakan, ketidak-beruntungan, ketidak-terpilihan, ketidak-sesuaian, ketidak-terjawaban doa-doa, kegagalan, keterlepasan, isolasi dan kehilangan. Perlahan kamu mulai menyadari sebuah fakta, bahwa kamu ternyata tidak spesial. Simply tidak ada yang spesial dari diri kamu. Biasa saja. Cuma satu dari milyaran organisme yang terserak di perairan purba yang tak berbatas. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Dan biasa. Seperti produk massal. Tissue toilet yang diganti setiap hari oleh petugas janitor. Lahir, mengkonsumsi, kerja, mengkonsumsi, berkembang biak, mengkonsumsi, kerja, mengkonsumsi lalu mati. Mati pun tidak pasti apakah tetap mati, ataukah kembali lagi ke bentuk awal, lahir. Begitu seterusnya. Berulang terus dan terus sampai entah kapan. Cuma serangkaian episode dari keberulangan setiap hari. Seperti sebuah roll film yang sama yang digunakan untuk merekam bermacam adegan yang berbeda setiap harinya. Adegan pertama dihapus, lalu ditindih kembali untuk bertukar dengan adegan kedua. Adegan kedua berganti yang ketiga, dan begitu seterusnya. Sebuah keberulangan yang berbeda terus menerus, tetapi tetap pada hakikatnya adalah sebuah roll film yang sama. Dalam satu gulungan besar yang sama. Dalam satu format yang serupa. Sebuah kebeluman yang terus menerus.. Banal dan tanpa makna.. Lalu, apakah sesuatu yang selamanya โ€œbelum selesaiโ€ masih dapat dikatakan sebagai sesuatu yang spesial? Spesial itu cuma akal-akalan pemasar. Kamu spesial kalau beli produk ini, kalau beli produk itu, kalau pakai parfum ini, kalau pakai kosmetik itu, kamu spesial itu kalau dalam sehari minimal ada satu kali transaksi digerai starbucks, kamu spesial itu kalau kamu pakai iphone 6 bahkan sebelum produknya keluar di pasar lokal, kamu spesial itu kalau kamu member fitness center, tentu kamu lebih spesial lagi kalau pakai personal trainer, kamu spesial kalau kamu fashionable, kalau kamu tech savvy, kalau kamu club hopper, kamu spesial itu kalau kamu kelihatan aktif berkeringat dalam trend lari kekinian yang hampir separuhnya berisi aktivitas narsis dan konsumsi bermacam produk running shoes, kamu spesial itu cuma kalau kamu pakai brand ini, pakai brand itu, kalau ini, kalau itu, kalau, kalau, kalau, kalau dan kalau.. Spesial itu cuma ada dalam quotes-quotes yang dikasih latar gambar pemandangan, kamu bisa comot-comot dari pinterest atau instagram lalu pasang sebagai profile picture di sosial media milikmu. Pun spesial bersemayam dalam kolase omong kosong yang dirangkum buku-buku swa-bantu atau dalam kutipan ayat dari kitab suci dalam status blackberry teman-teman kamu yang berusaha kelihatan religius, tapi jauh sekali dari makna religius dalam perilaku sehari-hari. Jadi, dari pada ngga ada habisnya memikirkan jawaban dari pertanyaan mengapa kamu tidak spesial? Mungkin kamu harusnya berfikir, buat apa jadi spesial? Harus banget ya jadi spesial? Harus banget ya beda dengan yang lain? Apa perlu banget jadi beda? Emang kalau ngga ada satu pun dari kita yang spesial, kenapa? Kalau kita semua ternyata sama, memangnya kenapa? Kalau kita semua berebut jadi spesial, lalu siapa yang mau berada di posisi tidak spesial? kalau semua spesial, apakah masih spesial namanya? Sudah, sekarang terima saja, bahwa ngga ada yang spesial dari diri kamu, dan seluruh kehidupan kamu yang begitu membosankan.. hidup ngga akan pernah repot-repot berusaha untuk menjaga perasaan kamu. Apalagi susah payah menempatkan kamu di posisi yang 'spesial'. Things happen because they need to happen. Spesial itu cuma soal kamu memberi bentuk pada makna. Tentang bagaimana kamu ingin dimaknai, tentang bagaimana kamu ingin diperlakukan, tentang bagaimana (anehnya) kamu ingin menerima kembali perlakuan yang kamu inginkan justru dengan cara memberikan perlakuan itu kepada yang lain diluar diri kamu. Tentang omong kosong soal konsep memberi untuk merima lebih banyak..
โ€
โ€
Ayudhia Virga
โ€œ
Percaya sama Saya, Allah itu dzat yang paling awal yang berharap hamba-Nya melek literasi. Al Amin ๏ทบ adalah generasi 'ummi dari kota tua di lembah Bakkah, namun Jibril ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… justru membawa kata pertama Iqra'. Coba kita liarkan sedikit imaji kita di dalam kegelapan gua, yang Nabi ๏ทบ gemetar oleh suara Jibril. Jangankan membaca buku, buku-buku jari saja tak nampak, pekat. Lalu Allah berfirman, "Iqra'!" Saya yakin pembaca pasti kritis, "kan, ada Jibril yang bercahaya." Oke, tapi biarkan semua pertanyaan yang terlintas tentang kata pertama untuk tafakur nanti. Karena ada kata yang lebih mengena lagi yang dibacakan oleh Penghulu Malaikat saat itu. Yaitu "Yang mengajarkan (manusia) dengan Pena." Nah, jadi mana yang pertama? Baca dulu atau tulis dulu?! Bagi kita para pembelajar @nulisyuk, tentu yang pertama adalah tulis saja dulu. Ya, kan?! Lalu baca lagi, karena Allah akan mengajar manusia apa yang tidak dia ketahui. Kemudian tulis kembali, dengan pemahaman yang kita dapatkan. Baca ulang, agar Allah menurunkan petunjuk. Tulis ulang, baca-tulis-baca-tulis, sampai kita menjumpai hal yang paling meyakinkan. Yaitu kematian. Hingga saat tiba waktunya kita membaca karya kita nanti, Malaikat mengulurkannya lewat tangan kanan. Bukan di telapak tangan kiri yang terpaksa atau bahkan kita membelakanginya. Sembari berkata, โ€œBetapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya.โ€ Begitulah seharusnya kita menulis, jujur oleh gerakan hati. Saya adalah contoh dari jutaan manusia yang pernah bercita-cita untuk hidup dari tulisan. Beroleh bayaran dari coretan pena. Bahkan sempat ikut lomba menulis cerita anak, dengan hadiah kursus kepenulisan. Alhamdulillah, di dalam kemenangan pertama itu Saya tidak menerima uang. Meskipun Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. Janganlah, menulis untuk cari duit dan ketenaran. Seolah-olah Allah telah berbisik seperti itu ketika merobohkan niat Saya untuk menulis waktu yang dulu. Semoga, ketika sekarang kembali menulis bersama #nulisyukbatch6 sudah punya niat kuat yang berbeda. Hanya sebagai wujud rasa syukur atas pembelajaran Tuhan di dunia. Yuk Nulis, karena kita sudah banyak membaca ayat-ayat Allah di keseluruhan hidup kita. Aamiin.
โ€
โ€
Maykl Bogach
โ€œ
Setiap gerak langkah adalah ejaan Setiap ejaan membentuk ayat Maka bagi yang bijak... tak perlu mengayat walaupun sepatah kata/ ayat.
โ€
โ€
A.D. Rahman Ahmad
โ€œ
Koran-e Kainat (Ayat of Amity) Hayat is my hadith, Galaxies are my gita. Interfaith, my torah, Secularism, my sutta. Each of your holy texts bears news of my advent, yet none is whole enough, to contain my sentience. Four vedas fall short, as well as four gospels. No testament is full testament, gospel supreme is mind indivisible. Live without hate, you're Hadith-e Hayat. Live a life whole, and you're Koran-e Kainat.
โ€
โ€
Abhijit Naskar (The Humanitarian Dictator)
โ€œ
Namun kewajipan ini tidak akan menjadi nyata dengan hanya menjadikan al-Quran dan hadith sebagai panduan utama melainkan adengan turut berpegang pada method yang diguna oleh para salaf yang soleh dalam memahami kitab Allah dan sunnah Rasulullah s.a.w. Mengikut para salaf kerana alasan mereka adalah golongan Islam yang terawal bukanlah sesuatu yang harus dan mesti, tetapi kerana mereka adalah golongan muslimin terawal yang paling berupaya memahami ayat-ayat suci dan sunnah Rasulullah s.a.w.
โ€
โ€
ู…ุญู…ุฏ ุณุนูŠุฏ ุฑู…ุถุงู† ุงู„ุจูˆุทูŠ (As-Salafiah: Zaman Yang Berkat Bukan Mazhab Islam)
โ€œ
Dia belum pernah mendengar ayat yang sering didengarnya itu dikupas dari sudut pandang ini.
โ€
โ€
Dian Nafi (Gus)
โ€œ
Bahwa Islam membawa kepada persatuan, tetapi dalam pada itu menimbulkan keragaman, itu memang sudah menjadi satu hal yang hatus terjadi. Prinsip pemersatu dalam Islam ialah ajaran-ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan dalam Al-Quran. Jumlah dari ayat-ayat yang mengandung ajaran dasar ini sedikit. Dalam pada itu ia terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama mengandung ayat-ayat qat'i, yaitu ayat-ayat yang teksnya telah jelas dan tegas arti dan maksudnya sehingga tak dapat diberi interprestasi lagi. Dalam kelompok kedua termasuk ayat-ayat zanni, yaitu ayat-ayat yang teksnya tidak jelas dan tegas arti dan maksudnya, sehingga boleh diberi interpretasi-interpretasi berlainan.
โ€
โ€
Gustave Edmund von Grunebaum (Unity and Variety in Muslim Civilization)
โ€œ
Knowledge is perfected in the breasts of those who are given knowledge, "and none denies Our signs but the unbelievers," (29:47) for they cover up the signs when they recognise them through envy, meanness and injustice. We only see from Allah in respect of Himself disconnection (tanzih) or non-disconnection by definition in any ayat which He has sent down or in transmissions which have reached us from Him. Otherwise He has the Great Mist (al-'Ama') (13) which has no air above it and no air beneath it. Allah was in it before He created creation. Then He mentioned that He "established Himself firmly on the Throne." (57:4) This is also definition. Then He mentioned that "He descends to the nearest heaven." (14) This is also definition. Then He said that "He is in the heaven and in the earth," (15) and "He is with us whever we are." (16) and He tells us that He is our source. We are limited, so He only describes Himself by limitation.
โ€
โ€
Ibn สฟArabi (The Bezels of Wisdom)
โ€œ
The God Sonnet I gave you the tablets at Sinai, I drove your chariot at Kurukshetra. I gave you the ayats word by word, I woke up Siddhartha 'n the carpenter. No matter the time, age 'n technology, I always rise to treat the common cold. Amidst a world full of sore coldness, I only need ten vessels absurdly bold. I have nothing to do with perfection, Far from it, I've got plenty to improve. With each new vessel my sight broadens, With each identity my existence renewed. Keeper am I of this terrestrial neighborhood. I am your innermost fire of god and good.
โ€
โ€
Abhijit Naskar (Honor He Wrote: 100 Sonnets For Humans Not Vegetables)
โ€œ
Sikap yang harus kita ambil terhadap diri kita sendiri adalah "belajar dengan tak puas-puasnya", dan terhadap orang lain "mengajar dengan tak jemu-jemunya".
โ€
โ€
Mao Zedong (Ayat - Ayat Kiri)
โ€œ
Murid : "Wahai guru!, mengapa Muhammad tidak mempunyai mukjizat yang wah seperti nabi-nabi lain sebelumnya?" Guru : "Apakah kamu menanyakan perihal tentang Musa membelah laut, Sulaiman memerintah angin, Isa menyembuhkan penyakit?" Murid : "Ya! dan Muhammad tidak ada" Guru : "Ikutlah denganku" ----- Kemudian mereka pergi ke sebuah kolam besar di tengah hutan. Gurunya mengambil pelepah dauh pisang lalu melemparnya ke hingga ke tengah kolam. Pelepah pisang tersebut tidak terkena air hingga ke dasar kolam yang mengakibatkan air berlubang hingga ke dasar tanah. Lalu gurunya bersiul dan datanglah seekor burung tepat di tangan kirinya. Diambilnya pisau lalu disembelihnya burung tersebut kemudian dia berjalan di atas air kolam sambil membawa bangkai burung. Sampai di tengah kolam, gurunya masuk ke dasar kolam yang berlubang mengambil pelepah pisang. Kemudian ia berjalan di dasar kolam dan air kolam terbelah mengikuti jalannya hingga sampai ke pinggir kolam. Di bungkusnya bangkai burung dengan pelepah, lalu dilemparkan ke kolam. Dan seketika air kolam menyatu kembali, pelepah pisang terbuka dan burung tersebut hidup kembali dan terbang hinggap ke tangan sang guru. --- Lalu si guru berkata, Guru : "Aku melakukan itu semua hanya dengan 2 ayat dari Alqur'an yang dibawa Muhammad, dan aku hanya seorang umatnya
โ€
โ€
Tolep Coy
โ€œ
tetapi untuk membaca ayat-ayatnya di dunia ini tak cukup dengan sepasang telinga dan dua biji mata
โ€
โ€
Wiji Thukul (Nyanyian Akar Rumput: Kumpulan Lengkap Puisi)
โ€œ
AYAT: the signs of life.
โ€
โ€
Frank Herbert (Dune (Dune, #1))
โ€œ
Sesungguhnya kesulitan itu ada bersama dengan kemudahan.
โ€
โ€
Harriet Tubman
โ€œ
Sesungguhnya kesulitan itu ada bersama dengan kemudahan.
โ€
โ€
QS. Al-Insyirah ayat 5
โ€œ
But before leaving in the morning, she did write out an Ayat Kursi on a piece of paper and gave it to her as a totem and security.
โ€
โ€
Soroosh Shahrivar (Tajrish)
โ€œ
Reading is to the mind what exercise is to the body.
โ€
โ€
Ayat Murtaza
โ€œ
A room without a book is a body without a soul
โ€
โ€
Ayat Murtaza
โ€œ
Jumatku kasur; pengkhotbahnya kipas angin membacakan ayat ngorok nan syahdu.
โ€
โ€
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
โ€œ
Islam isn't about ayats and hadiths and niches and lamps. Its about us. All of us. Allahโ€™s too big and too open for my Islam to be small and closed
โ€
โ€
Eyad Zahra
โ€œ
Mengenal Ainun yang sangat religius dan tiap hari membaca ayat-ayat suci Alquran, saya yakin bibirnya bergetar karena memanjatkan doa ketika mendengar ucapan saya itu.
โ€
โ€
Bacharuddin Jusuf Habibie (Habibie & Ainun)
โ€œ
Sambil menunggu saya bekerja, di ruangan lain, seperti biasa, saya mendengar suara Ainun tidak henti-hentinya mengalunkan bacaan ayat suci Alquran. Karena setiap malam membaca Alquran, maka dalam beberapa hari Ainun bisa khatam.
โ€
โ€
Bacharuddin Jusuf Habibie (Habibie & Ainun)
โ€œ
Hun samlede hรฆnderne om sin koran og begyndte at messe Ayat al-Kursi hรธjt for at overdรธve bรฅde nattens stemmer og de levendes letsindige omgang med helvedes dรฆmoner.
โ€
โ€
Sara Omar (Dรธdevaskeren)
โ€œ
Orang mukmin ialah orang yang gemetar dirinya mendengar nama Allah dan bertambah imannya bila mendengar ayat-ayat Tuhan.
โ€
โ€
Hamka (Tasauf Modern)
โ€œ
Pasal 2 Ayat (2): Dalam beberapa kondisi yang berlaku, salah satu pihak diperbolehkan menawarkan status perkara tuntas bahkan sebelum perkara tersebut sempat dirundingkan lebih lanjut.
โ€
โ€
Flazia (The Case We Met)
โ€œ
Heart Humanish (The Sonnet) I am but a simple sufi, What'll I do with applause! If you want to give something, Lend a corner in the heart of yours. I am but a fumbling fakir, What'll I do with all the gold! Only with the touch of a kind heart, We shall bring prosperity in our world. I am but an ignorant dervish, I don't know much ayat and psalm. All I know is, love is the breath of life, Without it, all progress is harm. Rituals and intellect all will perish, What will live on is the heart humanish.
โ€
โ€
Abhijit Naskar (Earthquakin' Egalitarian: I Die Everyday So Your Children Can Live)
โ€œ
Pasal 2 Ayat (1) Hubungan antara kedua belah pihak yang kembali dipertemukan dalam suatu kondisi dapat menjadi peluang salah satu pihak atau keduanya untuk menuntaskan perkara yang belum sempat diselesaikan.
โ€
โ€
Flazia (The Case We Met)