Ata Allah Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Ata Allah. Here they are! All 40 of them:

What has he found who has lost God? And what has he lost who has found God?
Ibn ʻAta' Allah al-Iskandari
kebahagiaan adalah kesetiaan.. setia atas indahnya merasa cukup.. setia atas indahnya berbagi.. setia atas indahnya ketulusan berbuat baik..
Tere Liye (Moga Bunda Disayang Allah)
Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu... Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya. Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku.
Tere Liye (Hafalan Shalat Delisa)
Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita selalu meyakini : setiap makhluk berhak atas satu harapan.
Tere Liye (Moga Bunda Disayang Allah)
Ibu, rasa nyaman selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami sering kali tidak tahu kalau kami sudah terjebak oleh perasaan nyaman itu... Padahal di luar sana, di tengah hujan deras, petir, guntur, janji kehidupan yang lebih baik boleh jadi sedang menanti. Kami justru tetap bertahan di pondok reot dengan atap rumbia yang tampias di mana-mana, merasa nyaman, selalu mencari alasan untuk berkata tidak atas perubahan, selalu berkata 'tidak'... Ibu, rasa takut juga selalu membuat orang-orang sulit berubah. Celakanya, kami sering kali tidak tahu kalau hampir semua yang kami takuti hanyalah sesuatu yang bahkan tidak pernah terjadi... Kami hanya gentar oleh sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak. Hanya mereka-reka, lantas menguntai ketakutan itu, bahkan kami tega menciptakan sendiri rasa takut itu, menjadikannya tameng untuk tidak mau berubah.
Tere Liye (Moga Bunda Disayang Allah)
Ibn Ata' Allah said: "God may open up for you the gates of obedience, but without opening up for you the gates of acceptance. On the other hand, He may Allow you to fall into disobedience which happens to lead you to the right path. DISOBEDIENCE that teaches you HUMILITY is better than PIETY that fills you with VANITY and ARROGANCE.
يوسف القرضاوي (Islamic Awakening Between Rejection and Extremism)
Jangan pernah takut dan tunduk kepada siapa pun. Takutlah hanya kepada Allah. Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit.
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
Pahit dan manis bercampur adalah suatu kenikmatan, seperti kopi yang disajikan ketika hangat ataupun dingin. Tambahkan gula jika terlalu pahit atau hangatkan jika terlalu dingin; Seperti itulah hidup, kita sendiri yang menentukan tingkat kenikmatannya dengan tetap bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah
Harly Umboh
When the invocation descends into the heart, if there is darkness within, it illuminates it; and if there is already light, the invocation increases the light and intensifies it.
Ibn Ata'Allah
Ein Kennzeichen davon, daß man noch auf eigene Werke vertraut, ist, daß sich bei einem ‎Fehltritt die Hoffnung vermindert.‎ Worte der Weisheit HIKAM ‎ von Ibn Ata'Allah al-Iskandari
Annemarie Schimmel
Janganlah langsung menghukumi buruk seseorang dengan apa kita lihat. Sesungguhnya Allah lah yang lebih berhak atas hati setiap hamba-NYA.
Nounnique
Jangan takut menghadapi cinta. Ketahuilah bahawa Allah yang menjadikan matahari dan memberinya cahaya. Allah yang menjadikan bunga dan memberinya wangi. Allah yang menjadikan tubuh dan memberinya nyawa. Allah yang menjadikan mata dan memberinya penglihatan. Maka Allah pulalah yang menjadikan hati dan memberinya cinta. Jika hatimu diberiNya nikmat pula dengan cinta sebagaimana hatiku, marilah kita pelihara nikmat itu sebaik-baiknya, kita jaga dan kita pupuk, kita pelihara supaya jangan dicabut Tuhan kembali. Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyeksa orang lain. Kalau dia datang kepada hati yang keruh dan kepada budi yang rendah, dia akan membawa kerosakan. Tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan taat kepada Ilahi.
Hamka
kehilangan sesuatu membuat kita sadar untuk terus bersyukur atas apa yang kita punya dan melatih keikhlasan bahwa semua yang kita miliki hanya sementara serta melatih kesabaran bahwa semua akan baik-baik saja asal kita tawakal pada Allah,bukan gelisah tak karuan
muthia
Die Werke sind starre Formen; beseelt werden sie, wenn sich das Geheimnis der ‎aufrichtigen Hingabe in ihnen findet.‎ Worte der Weisheit HIKAM ‎ von Ibn Ata'Allah al-Iskandari
Annemarie Schimmel
Aku amat mencintai falsafah solat Hatim. Bahawa dia berdiri dengan kewaspadaan dengan membayangkan Allah di hadapannya. Betapa syurga yang nyaman di kanan dan lidah gergasi api menyala di kiri. Begitu juga malaikat memerhati dari arah belakang. Ketika itulah dia sebenarnya meletakkan nasib imannya di atas siratul mustaqim kerana mungkin ini adalah solat terakhirnya.
Mawar Safei (Kumpulan Cerpen Narasi Gua dan Raqim)
‎"Taqobbalallaahu minnaa waminkum shiyaamanaa wa shiyaamakum wa ja'alnallaahu minal'aaidin walfaaizin". Smoga Allah mnerima Ibadah kami&kalian, puasa kami&kalian,&smg Allah mnjadikan qta sbagian dari orang2 yg fitroh&orang2 yg menang. Dengan sgenap hati, sy mhn maaf atas sgala khilaf, baik dsengaja atau tidak. sy manusia biasa yg tidak maksum. Krnny, sy ingin mnyambung kembali tali silaturahmi yg mungkin putus krn ksalahan ini. ALLAH Maha Pemaaf & smg engkau berbesar hati mmaafkan sy. Amin
Nila Cynthia
The signs of the soundness of the servant's love for his Lord are three absence of self-willing pleasure in every event which takes place through divine decree and seeing the perfection of the Beloved in everything and being content with Him in everything through submission to Him in all things.
Ahmad Ibn `Ata'Allah
Many Englishmen have written about camels. When I open a book and see the familiar disparagement, the well-worn humour, I realize that the author's knowledge of them is slight, that he has never lived among the Bedu, who know the camel's worth: 'Ata Allah', or 'God's gift', they call her, and it is her patience that wins the Arab's heart. I have never seen a Bedu strike or ill-treat a camel. Always the camel's needs come first. It is not only that the Bedu's existence depends upon the welfare of his animals, but that he has a real affection for them.
Wilfred Thesiger
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Telah meninggal dunia ibu, oma, nenek kami tercinta.... Requiescat in pace et in amore, Telah dipanggil ke rumah Bapa di surga, anak, cucu kami terkasih.... Dalam sehari, Bunda menerima dua kabar (duka cita / suka cita) sekaligus. Apakah kesedihan serupa cucuran air hujan yang jatuh dan mengusik keheningan kolam? Apakah kebahagiaan seperti sebuah syair yang mesti dipertanyakan mengapa ia digubah? Bagaimana kita mesti menjawab pertanyaan tentang kematian orang orang terdekat? Mengapa mereka pergi? Kemana mereka akan pergi? Memento mori, serupa nyala api dan ngengat yang terbakar. Seperti juga lilin yang padam, bunga yang layu, ranting yang kering, pohon yang meranggas. Mereka hanyalah sebuah pertanda, bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Agar kita senantiasa teringat pada tempus fugit, bahwa waktu yang berlalu  tak akan pernah kembali. Ketika Bunda masih muda, sesungguhnya Bunda sudah tidak lagi muda, tak akan pernah bertambah muda, tak akan kembali muda. Waktu telah merenggut kemudaan kita pelan pelan. Ketuaan adalah sebuah keniscayaan, dan kematian adalah sebuah kepastian. Tak ada sesuatu pun yang abadi, Anakku. Ingatan tentang mati semestinya memberi kita pelajaran berharga. Jangan pernah menyia nyiakan waktu. Jangan hilang niat untuk bangkit dari ranjang. Jangan terlalu malas untuk bekerja. Jangan terlalu letih untuk menuntaskan hari. Jangan pernah lupa untuk berdoa. Jangan lalai untuk bersyukur. Jadikan hari ini sebagai milikmu. Ketika semua perkara seakan menggiring langkahmu pada kesulitan, kegagalan, ketidakpastian dan rasa sakit. Pikirkanlah siapa yang akan jadi malaikat pelindung dan penolongmu? Bagaimana engkau akan menemukan eudaimonia? Bagaimana engkau hendak memaknai hidup? Dalam sekejap mata hidup bisa berubah. Waktu berlalu dan ia tak akan pernah kembali. Gunakan kesempatan untuk bercermin pada permukaan air yang jernih. Tatap langsung kedalaman telaga yang balik menatap kepada dirimu. Abaikan rasa sakit dan penderitaan, sebab puncak gunung sudah membayang di depan mata dan terbit matahari akan menghangatkan kalbumu. Cuma dirimu yang punya kendali atas pikiran, hasrat dan nafsu, perasaan dan kesadaran inderawi, persepsi, naluri dan semua tindakanmu sendiri. Ketika kita mengingat kematian, kita tidak akan lagi merasa gentar. Sebab ia lembut, ia tak lagi menakutkan. Ia justru menuntaskan segala rasa sakit dan penderitaan. Ia pengejawantahan waktu yang berharga, kecantikan yang abadi, indahnya rasa syukur, dan kemuliaan di balik setiap ucapan terima kasih. Ia mengajarkan kita bagaimana menghargai kehidupan yang sesungguhnya. Ia membimbing kita menemukan pintu takdir kita sendiri. Apapun perubahan yang menghampiri dirimu. Ia adalah pintu rahasia yang menjanjikan kejutan yang tak akan pernah kamu sangka sangka. Yang terbaik adalah menerimanya sebagai berkat. Apa yang ada dalam dirimu adalah kekuatanmu. Engkau akan membuatnya berarti. Bagi mereka yang paham, takdir dan kematian adalah sebuah karunia, seperti juga kehidupan. Sesungguhnyalah kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali.
Titon Rahmawan
Mari lakukan apa yang diperintahkan Allah dan jauhi apa yang dilarang-Nya, lengkapi dengan keyakinan atas rencana besar-Nya. Lalu, biarkan dia yang mengatur akan seperti apa kita nantinya. Karena dari sisi-Nya, keajaiban itu bermuara. Selesaikan urusanmu, dan biarkan Dia menyelesaikan urusan-Nya untukmu.
dr. Muhammad Syukri (Nota Kontan untuk Tuhan)
Apabila seorang Muslim merenungi kesesatan orang yang sudah terlampau jauh itu (Syiah Rafidhah) maka ia tidak terlepas daripada dua sikap: 1. Sikap merasakan kenikmatan Allah, kelembutan-Nya dan kemuliaan-Nya bahawa Dia telah menyelamatkannya daripada kesesatan itu. Sungguh ini suatu hal yang harus disyukuri. 2. Sikap mengambil nasihat dan pelajaran atas apa yang terjadi dalam golongan itu, yang sudah sedemikian menyimpang dan sesat, yang mudah diketahui oleh orang yang menggunakan akalnya sedikit saja.
علي محمد الصلابي (فكر الخوارج والشيعة في ميزان أهل السنة والجماعة)
Berjalanlah dan terus berjalanlah dengan niat kebaikan untuk mengejar restu dari Allah, bersama orang-orang yang kaucintai, lalu sematkan dalam hati dan pikiranmu akan perjalanan hidupmu tentang surga yang akan kaugapai. Maka seberat, sepanjang, dan sebesar apa pun halangan yang melintangi langkahmu, akan terbuka dengan sendirinya atas Izin-Nya. Ingatlah, Tuhan akan mengirim malaikat-malaikat-Nya yang mempunyai keringanan tangan tak bertepi untuk menyelamatkanmu manakala kau hendak terpeleset di ujung jurang yang curam. (123)
Hanum Salsabiela Rais
Kita perlu faham bahawa hak manusia perlu diraikan dengan syarat mengikuti panduan syarak. Jika semua hak manusia perlu raikan, maka akan lahirlah manusia yang hidup tanpa undang-undang. Semuanya bebas atas dasar liberal. Nak jadi lesbian? Nak tukar jantina? Semuanya boleh. Hak manusia yang berlandaskan nafsu ini menjauhi fitrah Muslim yang sebenar. Jangan jadikan hak asasi manusia sebagai alasan untuk membenarkan tindakan. Kita sering kali fikir tentang hak manusia, tapi kita lupa bahawa kita adalah hamba-Nya, dan kita ini hak milik Allah. Bagaimana dengan hak kita sebagai hamba?
Najmi Nawawi (Head With Serban)
Ayah tahu, luka akibat dikhianati tidak akan pernah sembuh dengan mudah. Gendis, Herman adalah orang yang Allah kirim supaya kamu belajar bahwa pacaran itu nggak ada gunanya. Supaya kamu belajar bahwa sebenarnya Allah sudah menyiapkan jodoh yang lebih baik untukmu, entah siapa dia. Kamu harus yakin, setiap rasa sakit dan kehilangan yang kamu rasakan adalah ujian dan cara Allah supaya kamu mau kembali kepada-Nya. Lihat sekarang kamu jadi pakai jilbab, jadi lebih peduli sama badanmu. Menjaga amanah Allah atas tubuh yang diberikan ke kamu. Ini semua hikmah dari putusnya kamu dengan Herman. Jadi jangan lagi disimpan luka dan sakitnya. Rezeki kamu malah mandeg nanti. Ayah
Achi TM (Belok Kiri Langsing)
Saudariku.. pernahkah ada seorang yang melukaimu, menuduhmu atas suatu hal yang tidak anda lakukan ? memanggilmu dengan sebutan yang tidak layak dilontarkan, mengatakan hal – hal yang sangat tidak pantas diucapkan kepada sesama muslimah… mungkin dia adalah keluarga dekatmu, mungkin dia adalah temanmu, atau bahkan..... keluarga dari calon pendampingmu… :) Jangan bersedih ! tidak hanya anda yang mengalaminya… saya pun pernah mengalaminya.. duhai saudariku… Tidak semua orang mampu memahami kesalahan yang telah dilakukannya, Tidak semua orang mampu menerima kesalahan,dan tidak semua orang mampu meminta maaf kepada anda, meskipun dia sudah menyadari kesalahannya… Duhai saudariku…Lepaskan keegoisanmu agar cahaya iman masuk kedalam nuranimu, maafkanlah mereka dengan tulus…. jangan menunggu permintaan maaf mereka kepadamu!... Saudariku… apakah masih ingat dengan kisah Rasululloh SAW berikut ini : ” Suat saat ketika Rasulullah SAW sedang duduk – duduk bersama sahabatnya, Rasulullah SAW bersabda, “Sebentar lagi,salah satu ahli surga akan muncul di hadapan kalian.” Tak lama, seorang laki-laki dari kaum Anshar muncul dengan sisa air wudhu masih menetes dari janggutnya. Ia menenteng terompah di tangan kirinya. Hari berikutnya, Rasulullah SAW mengulang perkataannya dan orang itu kembali melintas seperti pada kali pertama. Di hari ketiga, Rasulullah SAW mengulang perkataannya, dan kejadian itu kembaliterulang. Mendengar ucapan Rasulullah SAW, Abdullah bin Amr mengikuti lelaki yang dimaksud Rasulullah SAW lalu berkata kepadanya, “Aku bertengkar dengan ayahku, aku tidak akan menemuinya tiga hari, apakah engkau berkenan memberiku tempat menginap?” lelaki itu menjawab, “Silahkan, dengan senang hati.” Abdullah bin Amr pun menginap di rumah lelaki itu hingga tiga malam berlalu dan Abdullah belum melihat dari laki-laki itu melakukan amal yang disebut sebagai penghuni surga. Sehingga Abdullah memberanikan diri bertanya, “Sudah tiga hari disini, aku tidak melihatmu mengerjakan amal yang membanggakan. Mengapa Rasul menyebutmu sebagai salah satu calon penghuni surga?”. Lelaki itu menjawab, “Aku memang tidak melakukan amalan-amalan yang istimewa, tetapi sebelum tidur, aku mengingat kesalahan-kesalahan saudaraku seiman, lalu aku berusaha untuk memaafkannya. Aku hilangkan rasa dengki dan iri terhadap karunia Allah yang diberikan kepada saudaraku.” Setelah mendengar itu, Abdullah berkata, “Ya,itulah yang menyebabkan engkau disebut sebagai calon penghuni surga.” Subhanallah ! Begitu dahsyatnya efek memaafkan,saudariku… semoga Allah menjadikan kita para pemaaf, yang mampu membalas keburukan dengan kebaikan… Semoga Bermanfaat.. :)
Nuci Priatni
3.335: Narrated Ata bin Yasar: I met `Abdullah bin `Amr bin Al-`As and asked him, "Tell me about the description of Allah's Apostle which is mentioned in Torah (i.e. Old Testament.") He replied, 'Yes. By Allah, he is described in Torah with some of the qualities attributed to him in the Qur'an as follows: "O Prophet ! We have sent you as a witness (for Allah's True religion) And a giver of glad tidings (to the faithful believers), And a warner (to the unbelievers) And guardian of the illiterates. You are My slave and My messenger (i.e. Apostle). I have named you "Al-Mutawakkil" (who depends upon Allah). You are neither discourteous, harsh Nor a noisemaker in the markets And you do not do evil to those Who do evil to you, but you deal With them with forgiveness and kindness. Allah will not let him (the Prophet) Die till he makes straight the crooked people by making them say: "None has the right to be worshipped but Allah," With which will be opened blind eyes And deaf ears and enveloped hearts.
محمد بن إسماعيل البخاري (Complete Sahih Bukhari.English Translation Complete 9 Volumes)
Percaya sama Saya, Allah itu dzat yang paling awal yang berharap hamba-Nya melek literasi. Al Amin ﷺ adalah generasi 'ummi dari kota tua di lembah Bakkah, namun Jibril عليه السلام justru membawa kata pertama Iqra'. Coba kita liarkan sedikit imaji kita di dalam kegelapan gua, yang Nabi ﷺ gemetar oleh suara Jibril. Jangankan membaca buku, buku-buku jari saja tak nampak, pekat. Lalu Allah berfirman, "Iqra'!" Saya yakin pembaca pasti kritis, "kan, ada Jibril yang bercahaya." Oke, tapi biarkan semua pertanyaan yang terlintas tentang kata pertama untuk tafakur nanti. Karena ada kata yang lebih mengena lagi yang dibacakan oleh Penghulu Malaikat saat itu. Yaitu "Yang mengajarkan (manusia) dengan Pena." Nah, jadi mana yang pertama? Baca dulu atau tulis dulu?! Bagi kita para pembelajar @nulisyuk, tentu yang pertama adalah tulis saja dulu. Ya, kan?! Lalu baca lagi, karena Allah akan mengajar manusia apa yang tidak dia ketahui. Kemudian tulis kembali, dengan pemahaman yang kita dapatkan. Baca ulang, agar Allah menurunkan petunjuk. Tulis ulang, baca-tulis-baca-tulis, sampai kita menjumpai hal yang paling meyakinkan. Yaitu kematian. Hingga saat tiba waktunya kita membaca karya kita nanti, Malaikat mengulurkannya lewat tangan kanan. Bukan di telapak tangan kiri yang terpaksa atau bahkan kita membelakanginya. Sembari berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya.” Begitulah seharusnya kita menulis, jujur oleh gerakan hati. Saya adalah contoh dari jutaan manusia yang pernah bercita-cita untuk hidup dari tulisan. Beroleh bayaran dari coretan pena. Bahkan sempat ikut lomba menulis cerita anak, dengan hadiah kursus kepenulisan. Alhamdulillah, di dalam kemenangan pertama itu Saya tidak menerima uang. Meskipun Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. Janganlah, menulis untuk cari duit dan ketenaran. Seolah-olah Allah telah berbisik seperti itu ketika merobohkan niat Saya untuk menulis waktu yang dulu. Semoga, ketika sekarang kembali menulis bersama #nulisyukbatch6 sudah punya niat kuat yang berbeda. Hanya sebagai wujud rasa syukur atas pembelajaran Tuhan di dunia. Yuk Nulis, karena kita sudah banyak membaca ayat-ayat Allah di keseluruhan hidup kita. Aamiin.
Maykl Bogach
Dass du dir einen Unwissenden, der mit sich selbst unzufrieden ist, zum Freund nimmst, ist besser für dich, als einen Gelehrten anzufreunden, der mit sich selbst zufrieden ist. Also, welches Unwissen besitzt ein Unwissender, der mit sich selbst unzufrieden ist und welches Wissen besitzt ein Gelehrter, der mit sich selbst zufrieden ist.
Ibn ʻAta' Allah al-Iskandari
Sungguh, teman-teman sekolah akan mentertawakan aku sekenyangya melihat sandiwara bagaimana manusia biasa berjalan sepeuh kaki di atas telapak kaki sendiri sekarang harus berjalan setengah kaki, dengan bantuan dua belah tangan. Ya Allah, kau nenek moyang, kau, apa sebab kau ciptakan adat menghina martabat turunanmu sendiri begini macam? Tak pernah terpikir olehmu, nenek moyang yang keterlaluan! Keturunanmu bisa lebih mulia tanpa menghinakan kau! Sial dangkal! Mengapa kau sampai hati mewariskan adat semacam ini?
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia)
Aku kini meninggikan kepalaku ke atas seteru yang mengelilingu aku. Dan dalam jagaan Allah, aku ingin berkorban kepada-Nya tanda syukurku. (Mazmur XXIX)
Sutung Umar RS (Puisi: Nyanyian Mazmur)
Kita perlu faham bahawa hak manusia perlu diraikan dengan syarat mengikuti panduan syarak. Jika semua hal manusia perlu raikan, maka akan lahirlah manusia yang hidup tanpa undang-undang. Semuanya bebas atas dasar liberal. Nak jadi lesbian? Nak tukar jantina? Semuanya boleh. Hak manusia yang berlandaskan nafsu ini menjauhi fitrah Muslim yang sebenar. Jangan jadikan hak asasi manusia sebagai alasan untuk membenarkan tindakan. Kita sering kali fikir tentang hak manusia, tapi kita lupa bahawa kita adalah hamba-Nya, dan kita ini hak milik Allah. Bagaimana dengan hak kita sebagai hamba?
Najmi Nawawi (Head With Serban)
Seperti manusia pertama yang melihat keagungan dan keindahan ciptaan Allah dan tidak menemukan kata-kata untuk diucapkan. Kekuatan hati dan cinta menjauhkan mereka dari bahasa dan bicara. Kehidupan mereka telah saling terbuka secara langsung. Merasakan cinta tanpa perlu ada tanggung jawab atas kata beban kalimat, dan rangkaian huruf.
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
Antecedent intentions cannot pierce the walls of predestined Decrees
ibn Ata Allah
HAPİSHANE ŞARKISI 5 Başın öne eğilmesin Aldırma gönül, aldırma Ağladığın duyulmasın, Aldırma gönül, aldırma Dışarda deli dalgalar Gelip duvarları yalar; Seni bu sesler oyalar, Aldırma gönül, aldırma Görmesen bile denizi, Yukarıya çevir gözü: Deniz gibidir gökyüzü; Aldırma gönül, aldırma Dertlerin kalkınca şaha Bir küfür yolla Allah'a Görecek günler var daha; Aldırma gönül, aldırma Kurşun ata ata biter Yollar gide gide biter; Ceza yata yata biter; Aldırma gönül, aldırma
Sabahattin Ali (Bütün Şiirleri)
As the thirteenth-century mystic Ibn Ata’ Allah Al- Iskandari says, “Don’t think you are veiled from Allah by something that is not Allah. There is nothing besides Allah. You are veiled from Him by the illusion that there is something other than Allah.
A. Helwa (Secrets of Divine Love Journal: Insightful Reflections that Inspire Hope and Revive Faith)
Doa Seorang Ibu di Tengah Amuk Peperangan Ya Allah ya Rabb Hari ini mereka membombardir rumah-rumah kami dengan amarah dan kebencian. Hari ini mereka meluluh- lantakkan sawah dan ladang gandum gantungan hidup kami dengan dendam kesumat. Mata dibalas mata gigi dibalas gigi. Apakah dengan seijin-Mu kami harus menerima dahsyat petaka ini? Apakah dengan ridho-Mu mereka layak menimpakan bencana ke atas kepala kami? Sekiranya kesalahanlah yang telah kami perbuat, maka berikanlah kami keiklasan untuk menerimanya sebagai hukuman. Sekiranya dosa kamilah yang jadi penyebab, maka karuniakanlah petunjuk dan ampunan-Mu agar kami terhindar dari mara bahaya. Biarlah hari ini kami jemput raga anak-anak kami yang terkapar di antara reruntuhan bangunan dan pecahan puing-puing. Biarlah kami kuburkan jasad-jasad saudara kami yang telah mati, agar mereka layak menghadap ke haribaan-Mu. Tapi demi keagungan nama-Mu susutlah air mata kami, karena hanya Engkaulah satu-satunya tempat bagi kami berserah diri. Sekiranya saja masih ada rasa kemanusiaan di bumi di mana tempat kami tinggal. Sekiranya kami pantas untuk setia mengharapkan belas kasih-Mu. Maka berilah kami kedamaian untuk hidup bersama sebagai saudara. Sebab demikianlah yang telah Engkau janjikan dulu kepada Ibrahim, Ismail dan Ishaq. Sebagaimana pengharapan dan rasa syukur senantiasa hidup di dalam hati manusia yang hidup dan taat bersujud di hadapan kemuliaan nama-Mu, maka lindungilah kami, seluruh anak cucu keturunan Adam.
Titon Rahmawan
Kalaulah aku yang harus menghadapi ajalku sendiri, betapa pun besar perlawanku buat menolaknya, namun kalaulah tampaknya memang sudah kodrat Allah, apa boleh buat, kukira aku akan bisa menerimanya dengan kepasrahan yang serela mungkin. Ini sebab pada hematku kematian yang ikhlas adalah kematian yang ideal. Cita-citaku ialah tidak hanya untuk bisa hidup bahagia dan ikhlas, begitu pun hendaknya matiku kelak. Jadi, betapa pun besar ketakutanku dan perlawananku pada mulanya, tapi kalaulah memang sudah saatku, mauku bisalah matiku itu terjadi dengan kerelaan yang pas, syukur-syukur bila sambil tersenyum murni. Itu tidak hanya melegakan yang kutinggalkan, tapi juga buatku sendiri. Dan sebelum nafasku pergi, bisalah aku hendaknya menghaturkan puji atas kebesaran-Nya, berterima kasih atas ke-Pengasihan-Nya, dan memohon pengampunan-Nya.
Gerson Poyk (Perempuan dan Anak-anaknya)
Tak mungkin kan kutemu lagi cinta yang pernah dahulu aku lalui Tapi akanku bercinta lagi Mencintaimu atas nama Allah
A.D. Rahman Ahmad
Bagaimana cara kalian menaklukan kecintaan atas kekuasaan?” Umair menanggapi pertanyaan itu, “Kami melihat permasalahan ini sebagai amanah yang akan dipertanyakan kelak di hari kiamat. Kami tidak melihatnya sebagai jabatan kekuasaan yang digunakan untuk mencekik leher makhluk-makhluk Allah. Kami tentu menolak menerima kekuasaan ini kalau memang tak sanggup melaksanakannya sebaik mungkin. Kami berupaya mendekatkan diri kepada Allah dengan berusaha selalu terjaga di malam hari, dalam menjalankan tugas demi kemaslahatan hamba-hamba-Nya. Siapa yang tidak ingin diringankan sewaktu mereka mendapatkan ada orang lain yang ingin mengemban bebannya?
Ali Ghanim al-Hajri (Armada Matahari)
It is reported by Shaykh Taj al-Din ibn 'Ata Allah al-Askandari in his book Lata'if al-Minan that Shaykh Abu al-Abbas al-Mursi said, "I once read {By the fig and the olive} until I reached, {Verily, We created man with the best stature. Then we reduced him to the lowest of the low}, so I thought and pondered upon the meaning of this ayah, and then Allah gave me the understanding of it: We have created humans in the best of forms, in their intellect and the soul they have been given, and then We return them to the lowest of the low, through their desires and whims.
Jalal Al-Din Al-Suyuti