Apa Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Apa. Here they are! All 100 of them:

โ€œ
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?
โ€
โ€
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
โ€œ
Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?
โ€
โ€
Pramoedya Ananta Toer
โ€œ
Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.
โ€
โ€
Pramoedya Ananta Toer
โ€œ
Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.
โ€
โ€
Tere Liye
โ€œ
Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata.
โ€
โ€
Dee Lestari (Supernova: Akar)
โ€œ
Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.
โ€
โ€
Dee Lestari (Perahu Kertas)
โ€œ
Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.
โ€
โ€
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
โ€œ
Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.
โ€
โ€
Dee Lestari (Rectoverso)
โ€œ
Karena kecanggungan tidak pernah ada di antara dua orang yang tidak ada apa-apanya. So maybe there is something between us.
โ€
โ€
Ika Natassa (Antologi Rasa)
โ€œ
Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua
โ€
โ€
Pramoedya Ananta Toer
โ€œ
Apa yang harus kita lakukan pada kenangan yang memaksa untuk terus diingat?
โ€
โ€
Raditya Dika (Marmut Merah Jambu)
โ€œ
kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. selama kita diam dan ngga berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu, ngga akan pernah jadi kenyataan.
โ€
โ€
Dee Lestari
โ€œ
Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.
โ€
โ€
Dee Lestari (Rectoverso)
โ€œ
Kita berdua saja duduk, Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput, Kau entah memesan apa, Aku memesan batu ditengah sungai terjal yang deras, Kau entah memesan apa, Tapi kita berdua saja duduk,
โ€
โ€
Sapardi Djoko Damono (Hujan Bulan Juni)
โ€œ
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
โ€
โ€
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
โ€œ
Kalau ada kemahuan dan usaha, 'halangan' tu adalah satu perkataan yang tak ada makna apa-apa
โ€
โ€
Hlovate (Contengan Jalanan)
โ€œ
Orang-orang yang memiliki tujuan hidup, tahu persis apa yg hendak dicapainya, maka baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan, harga tujuan tersebut. Dan sebaliknya.
โ€
โ€
Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)
โ€œ
Cinta kan tidak butuh tali. Ia membebaskan. Jadi buat apa kita melawan arusnya dan malah saling menjajah?
โ€
โ€
Dee Lestari
โ€œ
Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki.
โ€
โ€
Dee Lestari (Rectoverso)
โ€œ
Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah. Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian seseorang sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?
โ€
โ€
Emha Ainun Nadjib
โ€œ
Apa yang kau tangkap dari suara hujan Dari daun-daun bugenvil yang teratur mengetuk jendel. Apakah yang kau tangkap dari bau tanah Dari ricik air yang turun di selokan
โ€
โ€
Sapardi Djoko Damono
โ€œ
Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.
โ€
โ€
Pramoedya Ananta Toer
โ€œ
Masalah adalah apa yang kamu anggap masalah
โ€
โ€
Pidi Baiq
โ€œ
Andaikata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana pasti masih ada sepotong bagian yang menyenangkan. Kemudian kau akan membenak pasti ada sesuatu yang jauh lebih indah dari menatap rembulan di langit. Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu terbatas. Kau hanya yakin , bila tidak di kehidupan ini suatu saat nanti pasti akan ada yang lebih mempesona dibanding menatap sepotong rembulan yang sedang bersinar indah.
โ€
โ€
Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)
โ€œ
YANG FANA ADALAH WAKTU Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. โ€œTapi, yang fana adalah waktu, bukan?โ€ tanyamu. Kita abadi. Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982
โ€
โ€
Sapardi Djoko Damono (Perahu Kertas)
โ€œ
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.
โ€
โ€
Tere Liye (Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)
โ€œ
Apa gunanya banyak baca buku Kalau mulut kau bungkam melulu
โ€
โ€
Wiji Thukul (Aku Ingin Jadi Peluru (Kumpulan Puisi))
โ€œ
Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.
โ€
โ€
Dee Lestari (Perahu Kertas)
โ€œ
buat apa dia kembali? buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?
โ€
โ€
Dee Lestari (Perahu Kertas)
โ€œ
Kau tahu apa artinya kehilangan? yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya
โ€
โ€
Windhy Puspitadewi (Let Go)
โ€œ
Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan? Apakah kau akan menerima pengakuanku? Apakah kau akan percaya padaku? Apakah kau masih akan menatapku seperti ini? Atau apakah justru kau akan menjauh dariku? Meninggalkanku? Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu. Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku
โ€
โ€
Ilana Tan
โ€œ
Aku ingin pacaran dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu kuberitahu, yang membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang dikatakannya melainkan oleh sikap dan perbuatannya.
โ€
โ€
Pidi Baiq (Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1))
โ€œ
Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini sunatullah-hukum Tuhan.
โ€
โ€
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
โ€œ
Manusia itu lebih berani menghadapi apa pun kalau melakukannya demi orang yang dia sayangi.
โ€
โ€
Windhy Puspitadewi (Let Go)
โ€œ
Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.
โ€
โ€
Tere Liye (Bumi)
โ€œ
Bagaimana hampa bisa menyakitkan? Hampa harusnya berarti tidak ada apa-apa. Tidak ada apa-apa berarti tidak ada masalah. Termasuk rasa sakit.
โ€
โ€
Dee Lestari
โ€œ
Saat mencintai seseorang, apa pun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya.
โ€
โ€
Winna Efendi (Truth or Dare)
โ€œ
Terkadang aku berharap dapat membaca hati orang. Melongok ke dalam sanubari mereka, membaca apa yang tertulis disana. Menghirup dalam - dalam keraguan mereka, mengecap asa yang tidak diucapkan, dan menggali alasan di setiap debar perasaan mereka...
โ€
โ€
Winna Efendi (Remember When)
โ€œ
Nana, apa kau tahu, di mana tempat paling baik untuk kita? Jawabannya adalah di sisi satu sama lain.
โ€
โ€
Orizuka (17 Years of Love Song)
โ€œ
Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.
โ€
โ€
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
โ€œ
Tapi sekarang aku berpikir sampai di mana seseorang masih tetap wajar, walau ia sendiri tidak mendapatkan apa-apa. seseorang mau berkorban buat sesuatu, katakanlah, ide-ide, agama, politik atau pacarnya. Tapi dapatkah ia berkorban buat tidak apa-apa.
โ€
โ€
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
โ€œ
Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai kesempatan baru. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang.
โ€
โ€
Tere Liye (Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah)
โ€œ
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui keberadaannya
โ€
โ€
Winna Efendi (Remember When)
โ€œ
Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
โ€
โ€
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
โ€œ
Rasa kehilangan itu wajar. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Suatu hari, lo akan bangun dan nggak merasakan apa-apa. Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! hilang begitu saja. Dan saat itu, lo akan lebih ikhlas menjalani semuanya, karena lo udah menerima bahwa kenyataan nggak bisa diubah.
โ€
โ€
Winna Efendi (Unforgettable)
โ€œ
Apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama dengan apa yang kita pikirin. Ujung-ujungnya kita juga tahu kok, mana yang diri kita sebenernya, mana yang bukan diri kita. Dan kita juga tahu apa yang pengen kita jalani. Keenan.
โ€
โ€
Dee Lestari (Perahu Kertas)
โ€œ
Pergilah, jelajahilah dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia - rahasia hidup ; niscaya jalan apa pun yang kaupilih akan mengantarkanku menuju titik awal
โ€
โ€
Hanum Salsabiela Rais (99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
โ€œ
Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.
โ€
โ€
Sukarno
โ€œ
Dia juga tidak perlu melakukan apa-apa. Yang paling penting adalah kenyataan bahwa dia ada dan saya bisa melihatnya.โ€ โ€“Nishimura Kazutoโ€“
โ€
โ€
Ilana Tan (Winter in Tokyo)
โ€œ
Dahulu dia selalu katakan apa yang dia pikirkan, tangiskan, apa yang ditanggungkan, teriakan ria kesukaan di dalam hati remaja. Kini dia harus diam- tak ada kuping sudi suaranya.
โ€
โ€
Pramoedya Ananta Toer
โ€œ
Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak merubah apa-apa. Lagipula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa pernah mendengar kata-kata orang lain.
โ€
โ€
Seno Gumira Ajidarma (Sepotong Senja untuk Pacarku)
โ€œ
Dia ada di sisimu setiap kali kau membutuhkannya, tapi apa kau ada di sisinya saat dia paling membutuhkanmu? Apa hubungan semacam ini yang kau sebut persahabatan?
โ€
โ€
Winna Efendi (Ai)
โ€œ
Lucu, terkadang manusia tidak menyadari apa yang sesungguhnya mereka inginkan sebelum benar-benar kehilangan.
โ€
โ€
Windry Ramadhina (Orange)
โ€œ
Apa kata pepatah, hidup harus terus berlanjut, tak peduli seberapa menyakitkan atau seberapa membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat.
โ€
โ€
Tere Liye (Ayahku (Bukan) Pembohong)
โ€œ
Menjadi sahabat Kekasih Tuhan disurga, lalu apa pentingnya semua kesakitan didunia?
โ€
โ€
Tasaro G.K. (Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan)
โ€œ
Buat apa ia pelihara luka hati yang cuma bikin matanya berair?
โ€
โ€
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
โ€œ
Secara mudah kebahagiaan itu ialah memiliki hati yang tenang dalam menghadapi apa jua ujian dalam kehidupan
โ€
โ€
Pahrol Mohamad Juoi
โ€œ
Impian harus menyala dengan apa pun yang kita miliki, meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun itu retak-retak
โ€
โ€
Iwan Setyawan (9 Summers 10 Autumns)
โ€œ
Seperti apakah Anda? Menurut saya, paling tidak Anda adalah apa yang Anda tulis.
โ€
โ€
Helvy Tiana Rosa
โ€œ
Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan itu semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu".
โ€
โ€
Tere Liye (Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah)
โ€œ
DI RESTORAN Kita berdua saja, duduk. Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput -- kau entah memesan apa. Aku memesan batu ditengah sungai terjal yang deras -- kau entah memesan apa. Tapi kita berdua saja, duduk. Aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya, memesan rasa lapar yang asing itu. (1989)
โ€
โ€
Sapardi Djoko Damono (Hujan Bulan Juni)
โ€œ
aku tak habis mengerti, mengapa orang-orang gampang sekali mengata-ngatai pemerintah. Kalau bicara, sekehendak hatinya saja. Apa mereka kira gampang mengelola negara? Mengurusi ratusan juta manusia? Yang semuanya tak bisa diatur. Kalau mereka sendiri yang disuruh mengurusi negara, takkan becus juga!
โ€
โ€
Andrea Hirata (Cinta di Dalam Gelas)
โ€œ
Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
โ€
โ€
Raditya Dika (Marmut Merah Jambu)
โ€œ
Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna. Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang
โ€
โ€
Tere Liye (Sepotong Hati Yang Baru)
โ€œ
Jangan pisahkan dirimu dari binatang." "Biar apa, Ayah?" "Biar kamu tidak sombong jadi manusia," ujarnya sambil tersenyum.
โ€
โ€
Dee Lestari (Partikel)
โ€œ
Mereka menjalani hidup dgn sebenar-benarnya hidup itu harus dijalani, mengalir apa adanya.
โ€
โ€
Tere Liye (Ayahku (Bukan) Pembohong)
โ€œ
Aku ingin menjadi istrimu. Aku percaya pada apa yang kulakukan dan tak peduli bila terkesan aku yang melamarmu. Lagi pula apa salahnya meminta pria berbudi menjadi suami?
โ€
โ€
Helvy Tiana Rosa
โ€œ
Untuk sesuatu yang paling kuinginkan melebihi apa pun.
โ€
โ€
Andrea Hirata (Maryamah Karpov: Mimpi-mimpi Lintang)
โ€œ
Di sekolah, anak-anak belajar bahasa Indonesia, tetapi mereka tak pernah diajar berpidato, berdebat, menulis puisi tentang alam ataupun reportase tentang kehidupan. Mereka cuma disuruh menghafal : menghafal apa itu bunyi diftong, menghafal definisi tata bahasa, menghafal nama-nama penyair yang sajaknya tak pernah mereka baca.
โ€
โ€
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 3)
โ€œ
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
โ€
โ€
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
โ€œ
Kenangan itu cuma hantu di sudut pikiran. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia akan tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.
โ€
โ€
Dee Lestari (Perahu Kertas)
โ€œ
Lantas aku apa? Cillean Filleta? Makhluk yang tidak memerlukan pasangan untuk bereproduksi selama hidupnya? Makhluk yang ditakdirkan jomblo sepanjang usianya? Hiks!
โ€
โ€
Tere Liye (Berjuta Rasanya)
โ€œ
Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh.
โ€
โ€
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
โ€œ
Tanyakan kepada dunia apa itu cinta? Jika bukan oleh bentang waktu yang panjang, genap dengan suka cita dan kegetiran, bagaimanakah caranya mengukur kedalaman cinta?
โ€
โ€
Tasaro G.K. (Muhammad: Para Pengeja Hujan)
โ€œ
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.. Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Danโ€ฆ sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.. Keep our dreams alive, and we will survive.. [5cm]
โ€
โ€
Donny Dhirgantoro
โ€œ
Nu sorbi prea รฎnsetat din fericire, cฤƒci fericirea e insaลฃiabilฤƒ ca apa sฤƒratฤƒ a naufragiatului: cu cรขt bei, cu atรขt รฎลฃi creลŸte setea. O fericire egalฤƒ e plictisitoare sau mai bine zis nu e fericire.
โ€
โ€
Mihail DrumeลŸ (Invitaลฃia la vals)
โ€œ
Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia. Apakah mudah melakukannya? Itu sulit. Tapi bukan berarti mustahil.
โ€
โ€
Tere Liye (Rindu)
โ€œ
Rugi kalau stress, mending kita bekerja keras. Wali kelasku pernah memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Katanya, kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apa pun, maka lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.
โ€
โ€
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
โ€œ
apa sih yang gue takutin? toh gue udah lama ancur
โ€
โ€
Esti Kinasih (Jingga dan Senja)
โ€œ
Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.
โ€
โ€
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
โ€œ
Allah takkan bebankan hamba-Nya dengan apa yang dia tak mampu! Hidup tak selalunya lawa Tak selalunya ada pelangi Kalau nak kata a bed of roses pun, duri-durinya tetap ada Kadang-kadang... bilamana โ€˜malapetakaโ€™ tu datang, terasa macam kena gelek ke bumi dek ahli sumo Rasa macam dah tak mampu bangkit Rasa macam dah tak mampu hela nafas ..." live well or hell you choose May Allah bless....
โ€
โ€
Hlovate (Rooftop Rant)
โ€œ
Apa boleh buat, jalan seorang penulis adalah jalan kreativitas, di mana segenap penghayatannya terhadap setiap inci gerak kehidupan, dari setiap detik dalam hidupnya, ditumpahkan dengan jujur dan total, seperti setiap orang yang berusaha setia kepada hidup itu sendiriโ€”satu-satunya hal yang membuat kita ada.
โ€
โ€
Seno Gumira Ajidarma (Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara)
โ€œ
Inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau tidak ada kepentingan, kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget.
โ€
โ€
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
โ€œ
Tangisan tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang lemah. Tangisan diciptakan untuk orang-orang kuat, untuk mengingatkan mereka bahwa kesalahan adalah sesuatu yang wajar, dan tidak apa-apa jika sesekali kita merasakan takut, sesal, ataupun sedih.
โ€
โ€
Winna Efendi (Melbourne: Rewind)
โ€œ
Sering ku terdengar, Usikan nakal, si lelaki pada wanita, FEUWIT, CUNNYA! buatku keliru sendiri, apakah ertinya kecantikan wanita, di mata lelaki? Adakah pada susuk tubuh yang menggiurkan? Atau pada akhlak yang menawan? Biar apa pun jawapannya, Aku tetap aku, Apa yang ku tahu, Aku seorang wanita, Fitrahku sukakan diri cantik jelita, Namun bukan kecantikan di mata manusia, Sebaliknya, Ku mencari kecantikan yang diiktiraf Tuhan. -Monolog Layyinul Harir-
โ€
โ€
Fatimah Syarha Mohd Noordin (Tautan Hati)
โ€œ
Yang indah memang bisa menghibur selama-lamanya, membubuhkan luka selama-lamanya, meskipun puisi dan benda seni bisa lenyap. Ia seakan-akan roh yang hadir dan pergi ketika kata dilupakan dan benda jadi aus. Tapi apa arti roh tanpa tubuh yang buncah dan terbelah? Keindahan tak bisa jadi total. Ketika ia merangkum total, ia abstrak, dan manusia dan dunia tak akan saling menyapa lagi.
โ€
โ€
Goenawan Mohamad (Tuhan & Hal-Hal yang Tak Selesai)
โ€œ
Generasi kempong tidak punya waktu dan tidak memiliki tradisi untuk tahu beda antara kalimat sindiran dengan bukan sindiran. Tak tahu apa itu ironi, sarkasme, sanepan, istidraj ... Generasi kempong sangat rentan terhadap apa saja, termasuk informasi ... Tidak ada etos kerja. Tidak ada ideologi dharma, atau falyaโ€™mal โ€˜amalan shalihan ... Yang dipunyai hanya obsesi hasil, khayal kepemilikan dan kenikmatan.
โ€
โ€
Emha Ainun Nadjib
โ€œ
Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasihat, atau ceramah. Para sufi dan orang-orang berbahagia di dunia harus bekerja keras, membangun benteng, menjauh dari dunia, melatih hati siang dan malam. Hidup sederhana, apa adanya, adalah jalan tercepat untuk melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan hari ini. Percayalah, memiliki hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan, ketika kita bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan sekitar, dan melewati kebahagiaan hidup, bersama keluarga tercinta.
โ€
โ€
Tere Liye
โ€œ
Tapi apa memang persahabatan bisa kendur karena jarak? Aku yakin inti persahabatan tentu tidak rusak, tapi jarak dan tempat tidak bisa berdusta, berpisah secara fisik bisa merenggangkan keintiman persahabatan karena tidak lagi disirami oleh pertemuan, canda, dan diskusi *Ranah 3 Warna, halaman 36*
โ€
โ€
Ahmad Fuadi (Ranah 3 Warna)
โ€œ
Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna. Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang
โ€
โ€
Tere Liye (Sepotong Hati Yang Baru)
โ€œ
Ketika Hitler mulai membuas maka kelompok Inge School berkata tidak. Mereka (pemuda-pemuda Jerman ini) punya keberanian untuk berkata "tidak". Mereka, walaupun masih muda, telah berani menentang pemimpin-pemimpin gang-gang bajingan, rezim Nazi yang semua identik. Bahwa mereka mati, bagiku bukan soal. Mereka telah memenuhi panggilan seorang pemikir. Tidak ada indahnya (dalam arti romantik) penghukuman mereka, tetapi apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran.
โ€
โ€
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
โ€œ
Esti singur in vartejul suferintei tale si daca vrei sa iesi trebuie sa tragi aer in piept si sa te scufunzi pana se sfarseste. Mai degraba iubeste-o pana cand iubirea ti se face apa si se scurge prin toti porii. Iubeste-o in absenta. Va fi ca si cum te-ai arunca de nebun intr-un zid. De sute, de mii de ori. Neclintit, zidul iti va rupe oasele, pielea ti-o vei zdreli, iti vei sfasia hainele pana cand te vei fi prelins in praful de la baza lui. Un somn lung te va cuprinde, apoi te vei trezi ca dupa un cosmar pe care vei incerca sa-l rememorezi. Soarele diminetii nu-ti va da timp si vei uita. Cu fiecare zi care va trece vei mai fi uitat putin cate putin...Vindeca-te singur. E tot ce poti face pentru tine.
โ€
โ€
Tudor Chirilฤƒ (Exerciลฃii de echilibru)
โ€œ
hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. kita tidak tahu kapan hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. satu-dua keputusan itu membuat kita bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan.
โ€
โ€
Tere Liye (Pulang)
โ€œ
Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.
โ€
โ€
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
โ€œ
Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin bagi saya untuk bekerja pada waktu itu. Namun, saya pikir buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri? Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang dan saya bentuk sendiri pribadinya? Anak saya akan tidak mempunyai ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak? Seimbangkah orangtua kehilangan anak dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu. (Ainun Habibie, Tahun-tahun Pertama)
โ€
โ€
A. Makmur Makka, dkk. (Ainun Habibie: Kenangan Tak Terlupakan Di Mata Orang-Orang Terdekat)
โ€œ
Kadang aku merasa sudah dekat dengan kegilaan. Kamu tahu apa yang paling menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat kepada seseorang? Bukan karena kamu tidak bisa menyatu dengan dia maka kamu akan merasa hidupmu begitu nestapa. Sesuatu yang lebih meluluhlantakkan hatimu adalah ketika seseorang -yang menyandera kemampuanmu untuk memiliki itu- tak melibatkan lagi namamu dalam hidupnya, tidak mengingat tanggal lahirmu, tidak mengucapkan apapun ketika datang tahun baru, bahkan tidak mengirimkan pesan basa-basi pada hari perayaan agamamu. Kamu tidak terlibat sama sekali dalam hidupnya. Bahkan sekadar untuk diingat.
โ€
โ€
Tasaro G.K.
โ€œ
Bagiku, hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah. Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah. Bulir-bulir yang jatuh menapak diatas daun, mengalir lurus menyisakan sebaris air di dedaunan. Sejuk, mirip embun. Hidup seperti ini. Aku bisa merasakan senja yang bercampur bau tanah basah sepeninggal hujan. Seperti kanvas putih yang tersapu warna-warna homogen indah. Dentingan sisa-sisa titik hujan di atas atap terasa seperti seruling alam yang bisa membuatku memejamkan mata. Melodi hidup, aku menyebutnya seperti itu. Saat semua ketenangan bisa kudapatkan tanpa harus memikirkan apa pun.
โ€
โ€
Yoana Dianika (Hujan Punya Cerita tentang Kita)
โ€œ
Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri. Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetapi kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.
โ€
โ€
Tere Liye (Rindu)
โ€œ
PERCAKAPAN DUA RANTING kalau pernah kamu bertemu dulu, apa yang kau inginkan nanti? sepi. kalau nanti kau dapatkan cinta, bagaimana kau tempatkan waktu? sendiri. bila hari tak lagi berani munculkan diri, dan kau tinggal untuk menanti? cari. andai bumi sembunyi saat kau berlari? mimpi. lalu malam menyer- gapmu dalam pandang tiada tepi? hati. baik...aku tak lagi memberimu mungkin? kecuali. baik..baik, aku hanya akan menya- pamu tanpa kecuali? mungkin. dan jika tetap seperti itu, embun takkan jatuh dari kalbumu? sampai. akankah kau patahkan tubuhmu hingga musim tiada berganti? mari. lalu kau tumbuhkan bunga tanpa kelopak tanpa daun berhelai-helai? kemari. juga kau benamkan yang lain dalam jurang di matamu? aku. katakan bahwa kau mene- rimamu seperti aku memberimu?... kau? ya. kau?...aku. Besancon, oktober sebelas 1997.
โ€
โ€
Radhar Panca Dahana (Lalu Batu: Antologi Puisi)
โ€œ
quote Quotable Quote โ€œMimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.. Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Danโ€ฆ sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.. Keep our dreams alive, and we will survive..
โ€
โ€
Donny Dhirgantoro (5 cm)