β
Figur di Dalam Karpet
: Wolfgang Iser
Surgakah itu yang menggeliat dalam celanamu?
Sekalipun engkau tahu aku tak sekadar mencomotnya dari sebuah buku yang kau temukan di pasar loak.
Tapi rupa-rupanya di sanalah engkau selama ini Menyembunyikan rahasia dari segala asrar:
Guru segala ilmu, juru segala kunci, empu segala seni, makam para wali, pohon segala hayat dan bahkan dewa yang serba tahu.
Barangkali laparlah itu yang bersemayam di kelangkangmu. Bukan sekadar buah kelakar mimpi,
tautan areola sunyi atau benih selingkar nutfah tersaput air ludah.
Bukankah hujan yang telah menamatkan seluruh pencarianmu?
Tapi mengapa muasal angin, muara samudra dan ihwal semesta masih saja engkau sembunyikan di balik daster warna-warni milik istrimu?
Atau jangan-jangan, itu adalah materi leluconmu yang paling mutakhir dan yang bakal mengantarkan dirimu menembus waktu ke masa depan?
Sedang warnamu telanjur mengorak sempurna di atas pelaminan,
di dalam lipatan selimut,
di gelegak darah
atau di kandung mimpi.
Tapi apakah itu noda yang menempel di janggutmu,
benci atau rindu?
Sedang apa yang sengaja kau tutupi di balik piama sutra
atau yang kau sembunyikan
di dalam saku celana
adalah dirimu yang sesungguhnya?
Bukankah itu mawar hitam sebalik topeng,
atau duri ceronggah
sebalik wajah?
Sedang jantungmu adalah tiruan sempurna
dari apa yang tak aku mengerti dari seluruh petuah yang kau ucapkan dalam kitab lengkara.
Saat engkau memberinya nama, jadilah ia secuil daging di telapak tanganmu.
Saat engkau memberinya hati, jadilah ia kekasih gelapmu. Padanya engkau memberi segala yang mungkin:
Segala sedih, segala gembira, segala remuk, segala racun ular berbisa.
Seperti sungai yang mengalir dari matamu,
bukankah itu ironi dari sungging seulas senyum?
Sementara aku masih rajin menjelajahi otakmu, menambang pelupukmu, menggali kupingmu,
melubangi ubun-ubunmu.
Demi mencoba menemu mana yang sarang lebah,
mana yang busut semut?
Dan barangkali,
menyigi wajahmu di langit-langit kamarku akan membantuku menemukan kira-kira di mana surgu sejati si kayu jati?
(Januari 2014)
β
β