“
Di dunia Arab, ucapan terima kasih adalah bahasa sendiri. 'Semoga Allah memberkati tangan yang memberiku hadiah ini'; 'Kecantikan ada di matamu yang menganggapku cantik'; 'Semoga Tuhan memperpanjang umurmu'; 'Semoga Allah tidak pernah menolak doamu'; 'Semoga makanan berikutnya yang kau masak bagi kami adalah pada pernikahan putramu, ... kelulusan putrimu, ... kesembuhan ibumu; dan seterusnya, rangkaian tanpa akhir berisi apresiasi yang penuh doa. Berasal dari budaya macam itu, aku selau merasa bahwa 'terima kasih' saja adalah ekspresi tak mencukupi yang membuat suaraku terdengar kikir dan tidak tahu terima kasih.
”
”