Tidak Jujur Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Tidak Jujur. Here they are! All 38 of them:

β€œ
Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β€œ
Kurang hati-hati sama juga tidak jujur.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Gadis Pantai)
β€œ
Tapi, hidup ini cair. Semesta bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur, tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
”
”
Dee Lestari
β€œ
Penulis fiksi tidak bisa menyimpan rahasia. Untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, seorang penulis harus bisa membuka dirinya - seluas dan sedalam mungkin - untuk dicela, dicemooh dan dilihat orang. Ini resiko profesi. Fiksi adalah bentuk tulisan paling jujur yang akan pernah kau temui. Imajinasi adalah manifestasi pikiran, iman, serta ketakutan. Tiga hal yang membentuk pribadi manusia. Tanpa imajinasi, kita - penulis - tidak punya apa-apa. ~ Winter Dreams
”
”
Maggie Tiojakin
β€œ
Kita berteman, bukankah seharusnya kita saling jujur kepada satu sama lain, apa pun yang terjadi? Dengan begitu, tidak akan ada yang merasa menyesal, tidak ada yang saling menyalahkan, dan tidak ada yang merasa bersalah." - Chiyo.
”
”
Winna Efendi (Tomodachi (SCHOOL, #2))
β€œ
Akan tetapi, hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β€œ
Tapi, hidup ini cair. Semesta bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur, tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
”
”
Dee Lestari
β€œ
Istilah korupsi, suap, pembobolan, mark up, catut, artinya sama. Tidak jujur. artinya sama, tidak menuju ke keadilan sosial. Artinya, merampas nyawa kehidupan lain.
”
”
Arswendo Atmowiloto
β€œ
Bukanlah suatu kesalahan apabila seseorang itu mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang salah, jika keadaan memerlukannya untuk berterus terang, meskipun hal ini perlu dielakkan jika keadaan tidak menuntutnya berbuat demikian. Malahan adalah sesuatu yang tidak jujur untuk mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang benar hanya untuk mengambil hatinya, esdang ia meyakini sebaliknya. Kerana dengan demikian ia telah menzalimi dirinya dan diri orang lain tersebut.
”
”
Khalif Muammar (Islam dan Pluralisme Agama: Memperkukuh Tawhid di Zaman Kekeliruan)
β€œ
Percaya atau tidak, setiap karya mewakili sesuatu mengenai penciptanya, baik itu emosi yang dirasakannya, pengalaman hidup, maupun impiannya. Biasanya, saat berkaryalah seseorang paling jujur mengenai perasaannya.
”
”
Winna Efendi (Tomodachi (SCHOOL, #2))
β€œ
Memilih untuk tidak mengeluh, barangkali adalah wujud syukur yang paling jujur.
”
”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)
β€œ
Saya tidak merasa turun pamor atau naik gengsi dengan menjadi wartawan, penulis teks iklan atau presiden, atau sekadar peneliti komik atau acara televisi. Saya tidak merasa bergoyang dari sikap kepengarangan saya, selama saya masih bisa jujur, kreatif, dan terbuka.
”
”
Arswendo Atmowiloto (Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (Proses Kreatif,#2))
β€œ
Dalam hidup kau akan bertemu banyak orang brengsek. Kalau mereka menyakitimu, katakan pada dirimu sendiri itu karena mereka bodoh. Itu akan membantu mencegahmu bereaksi pada kekejaman mereka. Karena tidak ada yang lebih buruk daripada kebencian dan balas dendam. Selalu jaga martabatmu dan jujurlah pada dirimu sendiri.
”
”
Marjane Satrapi (Persepolis: The Story of a Childhood (Persepolis, #1))
β€œ
Sering kali, orang yang pandai mengambil hati selalu menang, sementara orang yang berusaha menjadi diri sendiri malah tidak disukai. Mungkin itu sebabnya orang-orang selalu lebih memilih menjadi penjilat ketimbang orang jujur.
”
”
Lexie Xu (Kutukan Hantu Opera)
β€œ
Hidup jujur, tidak mengambil milik orang lain, hanya itulah yang setiap hari diminta Mbah Setro dan istrinya. Tiap hari Mbak Setro menyunggi arang. Upayanya ini seakan sia-sia karena tak membuahkan apa-apa. Namun, justru dalam upayanya itu tersimpan penghargaannya yang dalam terhadap hidup ini: bahwa hidup harus dijalani dengan tekun, jujur , dan sungguh-sungguh, kendati rasanya hanya sia-sia belaka.
”
”
Sindhunata (Manusia & Pengharapan: Segelas Beras untuk Berdua)
β€œ
Akan tetapi, hidup ini cair. Semesta ini bergerak. Realitas berubah. Seluruh simpul kesadaran kita berkembang mekar. Hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β€œ
Benar atau tidak, jujur atau tidak, memoir ialah sebuah prosa peribadi, karya bukan cereka yang mesti dibaca secara kritis untuk menentukan kebenarannya.
”
”
Baharuddin Zainal (Monolog Kecil: Tahun-Tahun Gelora)
β€œ
Kita tidak harus menulis sesuatu dengan harapan tulisan itu bisa diterima kehadirannya. Karena yang terutama adalah, tulisan itu harus jujur, setidaknya bagi diri sendiri. Dan sebagaimana kejujuran tidak selalu menyenangkan dan mendapat tempat, ia selalu membutuhkan waktu untuk membuktikan diri dan menyatakan dirinya.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Kita diminta menjadi budayawan patriotik yang jujur; berani mengkritik persekitaran dan negara tanpa berasa khuatir dituduh tidak setia atau berkhianat kerana sebagai pencinta tanah air, kita sedang berperang dengan kejahatan bangsa kita. Pihak yang berkhianat ialah budayawan yang memuji dan mendewakan pemimpin dengan niat mengambil hati (salah atau benar) bagi kepentingan dirinya. Salah atau benar ini adalah tanah air kita. Lantaran itu kita berani mengkritiknya dan berani mempertahankannya.
”
”
Baharuddin Zainal (Monolog Kecil: Tahun-Tahun Gelora)
β€œ
Bila lelah, tidurlah. Kalau belum,merindulah. Hidup sudah terlalu banyak menyimpan rahasia, kau hanya perlu jujur agar hatimu tidak menjadi sia-sia.
”
”
Endik Koeswoyo (Love For Sale)
β€œ
Aku menghayati seksualitas sebagai bagian hakiki dari kehidupan, bukan semata sebagai sebuah kebutuhan, melainkan sebagai sebuah hal yang naluriah, lebih kepada sesuatu yang instingtif. Tapi bukankah demikian sifat dasar manusia? Bagiku kodrat manusia tak ubahnya dengan binatang, lebih tepatnya seekor mamalia. Binatang yang menyusui. Payudara adalah bukti konkret yang menghubungkan kodrat naluriah kita bahwa sesungguhnya sebagai wanita aku memiliki kesamaan dengan kera, kucing, babi atau anjing. Perbedaannya adalah, kita manusia ini adalah mamalia yang berpikir. Namun selalu ada sisi kebinatangan dalam diri kita. Dan hanya orang orang bebal yang mengingkari kenyataan itu. Sisi kebinatangan itulah yang membuat manusia tetap survive dan mampu bertahan hidup. Tanpa sisi kebinatangan dalam dirinya, maka manusia sudah punah dari dulu. Aku bukan seorang Darwinian, tapi aku jelas bukan seorang religius yang hendak mengajak kalian berdebat tentang asal muasal manusia. Aku cuma hendak memperjelas situasiku sendiri. Bagaimana aku melihat keberadaan diriku sebagai seorang manusia. Dan dari apa yang aku alami aku merasa, bahwa perjalananku telah membawaku untuk bisa melihat sisi kepribadianku yang berbeda, bukan dari sudut pandang orang lain melainkan dari sudut pandangku sendiri. Bila kemudian aku merasa, bahwa lebih banyak sisi dalam diriku yang lebih menyerupai seekor anjing, itu karena aku berusaha jujur dan menerima diriku sendiri apa adanya. Aku sama sekali tidak berniat untuk menciptakan sebuah kontroversi, bila kemudian aku berkesimpulan bahwa selalu ada sisi kebinatangan dalam diri semua orang, tak terkecuali dalam dirimu.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Begini. Sebuah otobiografi tidak ada nilainya, kecuali jika si penulis merasa kehidupannya tidak berguna. Kalau dia memganggap dirinya orang besar, karyanya akan menjadi subjektif. Tidak objektif. Otobiografiku hanya mungkin jika ada keseimbangan antara keduanya. Sekian banyak yang baik-baik supaya dapat mengurangi egoku dan sekian banyak yang jelek-jelek sehingga orang mau membeli buku itu. Kalau dimasukkan yang baik-baik saja, orang akan menyebutku egois, karena memuji diri sendiri. Sebaliknya memasukkan yang jelek-jelek saja akan menimbulkan suasana mental yang buruk bagi rakyatku sendiri. Hanya setelah mati dunia ini dapat menimbang dengan jujur, apakah Sukarno manusia yang baik ataukah manusia yang buruk? Hanya di saat itulah dia baru dapat diadili.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Menulis berarti menciptakan duniamu sendiri.” Stephen King β€œMenulis itu pekerjaan orang kesepian. Punya seseorang yang memercayaimu dapat membuat perbedaan besar. Hanya percaya saja biasanya sudah cukup.” Stephen King β€œMenulis fiksi seperti memasak.” Donatus A. Nugroho "Menulis itu gampang." Arswendo Atmowiloto β€œTulislah apa yang kau ketahui seluas dan sedalam mungkin.” Stephen King β€œSedapat mungkin aku tidak melakukan keduanya, yaitu membuat alur cerita dan berbohong. Cerita itu terjadi dengan sendirinya, tugas penulis adalah membiarkan cerita itu berkembang.” Stephen King β€œEngkau harus berkata jujur, jika ingin dialogmu punya gema dan realistis.” Stephen King β€œSemua novel pada dasarnya adalah surat-surat yang ditujukan kepada seseorang.” Anonim/Stephen King β€œAku menulis setiap hari, termasuk hari libur. Aku termasuk pecandu kerja.” Stephen King β€œMembaca adalah pusat kreatif kehidupan seorang penulis. Aku membawa buku ke mana pun aku pergi dan menemukan peluang untuk menenggelamkan diri dalam bacaan.” Stephen King β€œKalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan, banyak membaca dan menulis. Setahuku, tidak ada jalan lain selain dua hal ini. Dan tidak ada jalan pintas.” Stephen King "Menulis fiksi seperti permainan Roller Coaster." RL Stine β€œAku akan menulis (terus) sekalipun belum tahu akan diterbitkan atau tidak.” JK Rowling β€œAku ingin menulis, bukan harus menulis.” Anonim β€œSeseorang yang menuliskan suatu kisah, terlalu tertarik pada kisah itu sendiri sehingga tidak bisa duduk tenang dan memerhatikan (cara teknik) bagaimana ia menuliskannya.” CS Lewis β€œAku menulis untuk diri sendiri, aku rasa tak seorang pun akan menikmati buku ini lebih dari yang kurasakan saat membacanya.” JK Rowling β€œMenulis novel harus berbekal sesuatu yang Anda yakini agar Anda tetap bertahan.” JK Rowling β€œSelalu ada ruang untuk sebuah cerita yang dapat memindahkan pembaca ke tempat lain.” JK Rowling β€œAku takut kalau tak dapat menemukan alasan untuk melanjutkan menulis.” JK Rowling β€œBila aku tidak menulis, aku merasa hidupku tidak normal.” JK Rowling β€œBeberapa hal memang lebih baik tinggal menjadi imajinasi belaka.” JK Rowling β€œHarry tak pernah menyerah terus berjuang menggunakan kombinasi antara intuisi, ketegangan syaraf dan sedikit keberuntungan.” JK Rowling β€œKamu mungkin tidak akan bisa membuat karyamu diterbitkan di penerbit manapun.” Marion D. Bauer β€œKebanyakan para penulis, bahkan karya penulis dewasa, tidak akan diterbitkan. Selamanya. Namun, mereka tetap saja menulis karena ini menyenangkan.” Marion D. Bauer β€œBagi semua penulis, profesional maupun amatir imbalan yang terbesar terletak dalam proses penulisan, bukan dalam sesuatu yang terjadi sesudahnya. Mengumpulkan ide dan melihatnya menjadi hidup dalam kertas sudah cukup menggembirakan.” Marion D. Bauer β€œKabar buruk: Sangat sulit untuk membuat bukumu diterbitkan. Jika tulisanmu berhasil diterbitkan, kamu mungkin tidak akan menjadi terkenal, kamu tidak akan menjadi kaya. Seorang penulis harus belajar sendiri dan bekerja sendiri. Kabar baik: Membuat tulisanmu diterbitkan akan menjadi lebih mudah setelah kamu berhasil menapakkan kaki di pintu penerbitan. Kamu bahkan mungkin bisa menjadi terkenal, atau mungkin saja kamu lebih memilih kehidupan yang sederhana. Beberapa penulis menjadi kaya. Bekerja sendirian mungkin bukan masalah bagimu. Kamu bisa menjadi penguasa bagi kehidupan kerjamu sendiri. Yang terpenting dari segalanya kamu bisa melakukan pekerjaan yang kamu cintai.” Marion D. Bauer β€œAku akan terus menulis meski tulisanku tidak menghasilkan uang sesen pun, bahkan jika tidak ada orang yang mau membacanya. Aku merasa sangat beruntung bisa merintis karir di bidang penulisan.” Marion D. Bauer "Menulis dapat membuat orang bisa menjadi lebih baik karena dia melihat pantulan dirinya." Asma Nadia
”
”
Ahmad Sufiatur Rahman
β€œ
Percaya sama Saya, Allah itu dzat yang paling awal yang berharap hamba-Nya melek literasi. Al Amin ο·Ί adalah generasi 'ummi dari kota tua di lembah Bakkah, namun Jibril ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ Ψ§Ω„Ψ³Ω„Ψ§Ω… justru membawa kata pertama Iqra'. Coba kita liarkan sedikit imaji kita di dalam kegelapan gua, yang Nabi ο·Ί gemetar oleh suara Jibril. Jangankan membaca buku, buku-buku jari saja tak nampak, pekat. Lalu Allah berfirman, "Iqra'!" Saya yakin pembaca pasti kritis, "kan, ada Jibril yang bercahaya." Oke, tapi biarkan semua pertanyaan yang terlintas tentang kata pertama untuk tafakur nanti. Karena ada kata yang lebih mengena lagi yang dibacakan oleh Penghulu Malaikat saat itu. Yaitu "Yang mengajarkan (manusia) dengan Pena." Nah, jadi mana yang pertama? Baca dulu atau tulis dulu?! Bagi kita para pembelajar @nulisyuk, tentu yang pertama adalah tulis saja dulu. Ya, kan?! Lalu baca lagi, karena Allah akan mengajar manusia apa yang tidak dia ketahui. Kemudian tulis kembali, dengan pemahaman yang kita dapatkan. Baca ulang, agar Allah menurunkan petunjuk. Tulis ulang, baca-tulis-baca-tulis, sampai kita menjumpai hal yang paling meyakinkan. Yaitu kematian. Hingga saat tiba waktunya kita membaca karya kita nanti, Malaikat mengulurkannya lewat tangan kanan. Bukan di telapak tangan kiri yang terpaksa atau bahkan kita membelakanginya. Sembari berkata, β€œBetapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya.” Begitulah seharusnya kita menulis, jujur oleh gerakan hati. Saya adalah contoh dari jutaan manusia yang pernah bercita-cita untuk hidup dari tulisan. Beroleh bayaran dari coretan pena. Bahkan sempat ikut lomba menulis cerita anak, dengan hadiah kursus kepenulisan. Alhamdulillah, di dalam kemenangan pertama itu Saya tidak menerima uang. Meskipun Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. Janganlah, menulis untuk cari duit dan ketenaran. Seolah-olah Allah telah berbisik seperti itu ketika merobohkan niat Saya untuk menulis waktu yang dulu. Semoga, ketika sekarang kembali menulis bersama #nulisyukbatch6 sudah punya niat kuat yang berbeda. Hanya sebagai wujud rasa syukur atas pembelajaran Tuhan di dunia. Yuk Nulis, karena kita sudah banyak membaca ayat-ayat Allah di keseluruhan hidup kita. Aamiin.
”
”
Maykl Bogach
β€œ
Oke, aku juga akan jujur, kau sudah jelas sangat menarik. Aku ingin mengenalmu. Tapi, aku sama sekali tidak tertarik untuk kencan biasa. Aku hanya ingin bersama seseorang yang kusayangi sekarang. Dan, itu perlu waktu.
”
”
Adrienne Stoltz (Lucid)
β€œ
Jujur saja, aku memiliki trauma jika mendengar orang berteriak-teriak. Detak jantung pasti akan berdetak lebih cepat, sekujur tubuh gemetaran bahkan bisa saja aku langsung menangis tergantung segila apa mereka berteriak meskipun tidak ada hubungan sama sekali denganku. Dari dulu aku hanya berusaha menjauhi tempat-tempat ramai atau penuh konflik, tidak membuat konflik, sebisa mungkin berhubungan dengan beberapa orang saja. Aku lebih suka diam dan sendiri. Tapi siapa yang peduli?? Aku hanya anak yg pemurung dan tak bisa bersosialisasi? Yang benar saja!! Aku hanya bosan terluka.!!
”
”
nomdeplume
β€œ
Karena corong pengeras suara bisa menjadi angin yang memutar masa lalu. Yang mengumandangkan kebusukan atau apa saja yang ia mau. Tidak peduli apakah kebenaran sungguh turun dari langit atau telanjur jatuh ke comberan. Sebab, orang sudah terbiasa mendengar tapi nyata nyata pandir menafsir. Betapa susahnya mengendalikan ego sendiri dan betapa mudahnya menyalahkan atau menjadikan orang lain kambing hitam. Apa saja bisa direkayasa jadi jargon yang menjatuhkan hukuman atau bahkan khotbah yang menghasut kekejian yang luar biasa. Kita tak pernah sungguh-sungguh jadi diri sendiri selain mungkin jadi artefak kesombongan. Topeng topeng kemunafikan telah jadi diorama pilu sepanjang sejarah. Kita dipaksa melawan waktu, yang alih alih mengajar orang untuk menjadi jujur, adil dan bijak. Faktanya, jejak kehidupan telah menjadi monumen angkara murka yang di susun menggunakan kekuatan palu dan gergaji besi.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Saya kira dia ini tumbuh dari kultur yang berbeda. Sekarang orang tidak biasa menahan diri. Menahan diri bukan lagi menjadi corak orang yang ingin berpribadi seperti dahulu. Semua orang sekarang ingin sukses. Dan untuk sukses semua orang harus berani tampil, berani mengemukakan keinginan-keinginannya. Kebiasaan inilah yang membuat orang dengan santai mengungkapkan kelemahan-kelemahannya dan rasa putus asanya. Mungkin dia ini merasa dengan cara demikian dia telah menampilkan dirinya dengan jujur.
”
”
Putu Wijaya (Lho)
β€œ
Orang bilang kejujuran kadang kala berbahaya apabila saatnya tidak tepat. Sekarang aku pikir, untuk memperoleh saat yang tepat, paling banter orang akan jatuh pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang justru menjauhkan kejujuran. Kejujuran lebih baik diterima sebagai kepolosan yang tidak mempersyaratkan apa-apa. Ia bisa diumbar setiap saat. Kejujuran yang berlawanan dengan sembarang saatβ€”adalah kejujuran yang palsu. Setidak-tidaknya inilah yang harus dikatakan, sebab sudah semakin sedikit orang mau bersikap jujur.
”
”
Putu Wijaya (Lho)
β€œ
Kalau ia boleh jujur, ia kini tahu. Ia tidak hanya menyukai Erik, ia mulai mencintainya. Jika ia boleh berharap, betapa ia ingin memiliki Erik untuk dirinya sendiri.
”
”
Kusumastuti (Denting Lara)
β€œ
Sikap hipokrit dan berterus terang tidak berkumpul serentak dalam diri seseorang. Begitu juga dengan sikap takut dan berani, bohong dan jujur. Seseorang itu sama ada bersikap benar dengan semua orang atau hipokrit dengan pemerintah tetapi jujur dalam hatinya. Tidak ada orang yang hipokrit pada sebelah pagi dan jujur pada sebelah petang.
”
”
Mahmood Zuhdi Haji Abdul Majid (5 Tokoh Penggugat Zaman)
β€œ
Tidak ada pekerjaan yang tidak penting. Saat bekerja dengan baik dan jujur, kita sebenarnya sedang berbuat baik terhadap diri sendiri. Ada masa depan dalam setiap hal yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
”
”
Jessica Huwae (Galila)
β€œ
Terkadang bukan karena hidup hanya sekali dan 'live to the fullest' tapi jujur atau tidak pada kehidupan tersebut.
”
”
Innasafa
β€œ
Pesona bayi adalah pesona bunga-bunga, pesona mayang pinang yang terurai dari kelopaknya di pagi hari, atau pesona biru bunga bungur di awal musim kemarau. Ulahnya selalu menawan, bahkan bau badan dan mulutnya adalah kesegaran ajaib yang hanya alam sendiri mampu menciptakannya. Sinar matanya yang polos bening mampu memadamkan murka seorang ayah. Bayi adalah kesejukan alam seperti demikian adanya sehingga seorang ibu misalnya, takkan marah bila pangkuannya terkena kencing, bahkan tahi bayinya. Seorang bayi pastilah lebih dari anak kandung ibunya karena dia sesungguhnya adalah anak kandung alam yang paling sah. Maka siapa pun yang mau jujur dengan nuraninya akan mengakui bahwa semua bayi hidup dalam alam yang penuh rahmat. Siapa yang merasa sedang diamuk rasa tidak menentu bisa mendapatkan keteduhan bila dia mau menyelinap ke dalam dunia bayi.
”
”
Ahmad Tohari (Ronggeng Dukuh Paruk)
β€œ
Saya paham Nyonya penasaran dengan cara saya mengajar, tapi berdasarkan pengalaman saya, setiap ada sang ibu di sekitarnya, anak-anak akan berusaha menyenangkan Ibu mereka. Karena itu, kualitas belajar mereka akan menurun. Kasus ringannya seperti mereka tidak berani mengungkapkan isi hati dengan jujur. Kasus yang lebih parah, mereka jadi sok tahu padahal tidak tahu apa-apa, semua karena takut ibu mereka marah. Bukankah Nyonya rela mengupah guru les supaya anak Nyonya punya mutu pendidikan yang lebih baik? Jadi mohon maaf, apakah boleh minta Nyonya untuk pindah ke tempat yang agak jauh?
”
”
Wu Xiaole (On Children)
β€œ
Soliloqui Sudah ribuan kali aku bertanya pada diriku sendiri; apakah aku sungguh merindukanmu sebagaimana engkau adanya dulu? Ataukah ini hanya sekedar perasaan yang ingin kembali kunikmati seperti ketika kita masih bersama? Apakah sebegitu mudahnya buat kita untuk saling melupakan segala perasaan yang pada mulanya sederhana? Setelah semua kisah kita tamatkan dan seluruh perjalanan cerita kita tuntaskan. Tak ada lagikah catatan yang menyisakan tempat untuk kita terus bertahan? Apakah kita masih mampu belajar untuk peduli? Berusaha keras untuk saling mengerti, berikhtiar untuk saling memahami. Perasaan-perasaan yang dulu sempat kita pertahankan mati-matian, namun pupus di tengah jalan. Haruskah kita tutup buku dan membiarkan semua kenangan itu berlalu? Segampang apapun aku berusaha menyatakannya. Apakah memang tak ada lagi yang patut diingat dari semua perjalanan masa lalu? Asa yang mendekatkan diriku padamu dan mimpi bahagia untuk senantiasa berbagi. Susah senang dijalani bersama, tangis tawa diarungi berdua. Lalu kemana perginya semua harapan itu? Apakah aku harus berpura-pura tak lagi mengenal dirimu? Sekalipun sungguh aku menangis di dalam hati, setiap kali berpapasan denganmu dalam lintasan waktu yang membawaku kembali ke jalan di mana pertama kali kita dipertemukan. Hatiku yang lara hanya bisa bertanya; Apa susahnya untuk menyapaku sebagai teman atau sahabat? Sekalipun jujur bukan itu yang aku inginkan. Apakah aku harus berpura-pura tidak mengindahkanmu, sementara jauh di dalam sana batinku meronta-ronta? Ataukah sebaliknya, kita akan membuang segala kebohongan dan pada akhirnya berdamai dengan diri sendiri. Berani mengungkap seluruh kebenaran walau kita tahu itu bakal menyakitkan. Tapi entahlah, seperti melempar sebutir kerikil ke dalam senyap sebuah telaga. Aku hanya bisa menduga-duga, seberapa dalam batu kerikil itu bakal tenggelam? Setelah sekian waktu lamanya kita tak lagi bertegur sapa, apakah engkau pernah merasa diam-diam merindukan diriku, sebagaimana aku diam-diam merindukanmu?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Bila Anda terus mengatakan sesuatu adalah prioritas tapi tidak pernah melakukannya, berarti Anda tidak sungguh menginginkannya. Sudah waktunya membuka percakapan yang jujur dengan diri sendiri. Tindakan Anda mengungkapkan motivasi sejati Anda.
”
”
James Clear (Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones)
β€œ
Orang-orang hidup tidak selalu jujur. Yang jujur hanyalah mayat-mayat yang berkata tentang kebenaran yang tidak bisa dibantah, bahwa semua manusia akan mati.
”
”
Gerson Poyk (Perempuan dan Anak-anaknya)