β
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
seperti udara, aku mencintaimu, selalu terikat ruang. seperti cuaca, aku menyayangimu selalu terikat waktu. seperti hujan, aku membencimu, sewaktu-waktu.
β
β
Fahd Pahdepie
β
Karena cinta tidak ingin bertahan dalam hati dua orang yang tidak menginginkan hal yang sama. Karena jika salah satunya tidak memiliki ruang yang cukup untuk cinta, maka cinta itu akan beranjak pergi.
β
β
Winna Efendi (Refrain)
β
Setiap cerita memliki ruang tersendiri didalam hati.
β
β
Windhy Puspitadewi (Let Go)
β
Manusia diberitahu petugas tata ruang bahwa pohon pernah hidup dulu, dulu sekali, sebelum mereka habis ditebangi orang-orang jaman dahulu yang entah mengapa selalu merasa tak cukup.
β
β
Bagus Dwi Hananto (Jaman dan Kota Imajiner yang tak Memiliki Kita)
β
Setiap orang punya ruang dan tempat tersendiri. Mereka yang pergi dan datang tak akan pernah bisa saling menggantikan
β
β
Robin Wijaya (ROMA: Con Amore)
β
Things always happen for a reason, thatβs what everybody says.β
βBut often, not for the reasons we wanted.β
βYeah, itβs like a rule of life, or something.β Dia menghela napas. βBut I think believing that things happen for a reason makes it easier for us to keep going. Dengan menerima kenyataan, kita akan lebih mudah bergerak maju, mengecilkan ruang untuk rasa sesal.
β
β
Winna Efendi (Melbourne: Rewind)
β
Serupa cuaca, aku mencintaimu, selalu terikat waktu.
Serupa udara, aku menyayangimu, selalu terikat ruang.
Serupa hujan, aku membencimu, sewaktu-waktu.
β
β
Fahd Pahdepie (A Cat in My Eyes: Karena Bertanya Tak Membuatmu Berdosa)
β
Waktu tak pernah melenyapkan perasaan. Ia hanya menyekapnya di dalam ruang. Menunggu saat yang tepat untuk kembali.
β
β
Robin Wijaya (Before Us)
β
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Buat saya, ayah adalah seperti rumah ini. Saya tidak perlu menghuni setiap ruang dalam rumah, hanya sudut kecil di bawah atap. Saya tidak perlu menjadi seluruh dunia ayah, hanya bagian favoritnya. Saya seperti jenis wine kesukaannya, gadis kecilnya yang sering duduk di atas pangkuannya, memohon supaya dapat mencicip isi gelasnya.
β
β
Winna Efendi (Unforgettable)
β
Ada ruang kosong di sela-sela sebuah kata. Ada banyak omong kosong di sela-sela bicara--tapi perlu. Adalah percakapan dengan teman yang selalu bisa menjaga kewarasan, menyelamatkanku dari jemu sempurna. Di tengah carut-marut fungsi mekanistik otomatik hampir robotik sebuah industri yang menyelubungi diri dengan judul keramah-tamahan manusia, ada teman-teman--manusia yang hidup dan dekat.
β
β
Nukila Amal (Cala Ibi)
β
Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup
β
β
Wulan Dewatra
β
Saya iri ke Menak Jinggo .... Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta. Kami hidup enak di ruang AC, bergemilang duit, tapi cinta kami redup bahkan kering kerontang," ungkap seorang anggota dewan
β
β
Sujiwo Tejo (Ngawur Karena Benar)
β
Kita semua bisa melakukannya, jika Isra' Mi'raj didefinisikan sebagai perjalanan menuju ruang pemaknaan. Buroqnya? Kesabaran dan pikiran yang terbuka.
β
β
Lenang Manggala
β
Hidup tanpa buku seperti ruang gelap tak berlampu
β
β
Titon Rahmawan
β
Dalam raga ada hati, dan dalam hati ada ruang tak bernama. Di tanganmu tergenggam kunci pintunya.
Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra. Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani.
Begitu lemahnya ia berbisik, sampai kadang-kadang engkau tak terusik. Hanya kehadirannya yang terus terasa, dan bila ada apa-apa dengannya, duniamu runtuh bagai pelangi meluruh usai gerimis.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Jika Anda benar-benar mencintai seseorang dan ingin membangun hubungan yang sukses dengannya, bersikaplah terbuka satu sama lain, jujurlah satu sama lain, dan berikan banyak ruang, waktu terpisah, dan kebebasan satu sama lain.
β
β
Mouloud Benzadi
β
Cinta semestinya membawa kebahagiaan dan melengkapi ruang-ruang jiwa yang kosong, atau mengisinya dengan membiarkan penghuni lamanya pergi, dan bukannya berdesak-desakan dan berebut tempat di dalamnya.
β
β
Dian Nafi (Mayasmara (Mayasmara, #1))
β
Memandangimu dari sini, dari ruang maya yang tak mungkin kuraba. Menatap wajahmu dalam piksel yang terbatas: kau tampak ceria dan masih seekspresif dulu. Tiba-tiba aku bersyukur Jack Dorsey menemukan Twitter. Hingga aku yakin: di sana kau baik-baik saja. Setidaknya, masih bisa tersenyum.
Dan membuatku tersenyum.
β
β
Azhar Nurun Ala (Ja(t)uh)
β
Yang terampas dan yang putus...
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimbajadi semati tugu.
....
β
β
Chairil Anwar (Aku Ini Binatang Jalang)
β
Selamat pagi, kekasih. semalam aku menulis puisi di luar angkasa. Ternyata tempat terbaik menulis puisi bukanlah disana, namun di ruang rindu yang kau cipta setiap kali aku mendoakanmu.
β
β
Alfin Rizal (Lelaku)
β
Gegas dan waktu tak pernah berbagi ruang apalagi berbagi cerita. Maka saling mencarilah mereka, berusaha menanggapi satu sama lain. Hingga satu titik, kala menjadi mula dan kali mengakhiri cerita.
β
β
Valiant Budi & Windy Ariestanty
β
Sembilan itu adalah angka yang baik untuk melambangkan betapa bernilai & berharganya sesuatu yaitu Diri Kita. Angka itu berada di atas rata-rata, tetapi masih menyisahkan ruang untuk terus mendekati Kesempurnaan. Angka 9 masih akan terus mencari perbaikan diri untuk mencapai 10. Itu yang akan membuatnya terus bergerak, melakukan hal yang lebih dari waktu ke waktuβ¦ 9 memiliki bagian atas yang yang membentuk lingkaran dan itu adalah ruang pribadi bagi setiap orang. Seperti sebuah tempat untuk menyimpan keyakinan yang tidak akan terganggu. Sementara buntut di bawahnya adalah ruang terbuka, tempat orang bisa terus mengasah dirinya untuk menerima wawasan dan pengetahuan baru, serta akhirnya membuat dirinya terus menerus termotivasi untuk bisa lebih baik lagi. Dan 9 adalah Nilai buat seseorang yang terus membawa impiannya dengan semangat Matahariβ¦
β
β
Adenita (9 Matahari)
β
Bagaimana bisa Amerika mengirimkan orangnya ke ruang angkasa, namun masih membuat batasan bagi penduduknya yang berkulit hitam?
β
β
Barack Obama (Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance)
β
Ruang di kolong langit itu,
kenangan yang aku tak inginkan lagi ia datang melintas sepi.
Tapi ketika pun kaki ini melangkah menemukannya, kenapa hati ini lantas tersenyum?
β
β
Isyana G.
β
Ada ruang disetiap kekosongan, ada kamu disetiap kerinduan..
β
β
Hilaludin Wahid
β
Dalam raga ada hati, dan dalam hati, ada satu ruang tak bernama. Di tanganmu tergenggam kunci pintunya.
Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra. Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Dua hal aku benci dalam hidup: September dan pohon mangga. September tidak pernah mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan dosa-dosa dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan-penyesalan.
β
β
M. Aan Mansyur (Kukila)
β
Sesungguhnya, kita telah lama jadi penghuni "waktu", sementara rumah telah menjelma menjadi sekadar "ruang transit". Rumah kehilangan batas definitifnya dan menjadi sangat elastis. Kita punya ruang duduk di kafe-kafe berinternet, tidur di jalan-jalan dalam perjalanan pulang dan pergi ke kantor, menerima tamu di lobi-lobi hotel berbintang, makan malam di restoran-restoran yang berganti setiap kali.
β
β
Avianti Armand (Arsitektur Yang Lain: Sebuah Kritik Arsitektur)
β
Ruang perpustakaan tidak pernah cukup untuk menyimpan buku yang tidak pernah dibaca, jadi pustakawan memeriksa catatannya setiap saat dan menarik buku-buku yang tidak lagi dibaca orang.
Kau bisa menyelamatkan buku hanya dengan membacanya. Tentu saja, kau mungkin tidak menyukainya. Tapi kau tidak pernah tahu sampai kau mencobanya, dan mungkin, kau akan suka.
β
β
Megan Whalen Turner (The Thief (The Queen's Thief, #1))
β
sepi dan dingin itu satu keluarga. keduanya bisa hilang di ruang keluarga
β
β
ifnu syariffudin
β
seringkali terdesir dan menyelinap, ke penjuru ruang kamar pengap
β
β
Pyanhabib (Balada Pyanhabib)
β
Rindu: Seluas-luasnya ruang persembunyian memeluk kehilangan.
β
β
Ilham Gunawan
β
Biarlah, untuk malam ini kita menjadi serakah
membagi loyang dan ruang, hanya berdua, hanya kita.
β
β
Stebby Julionatan (Biru Magenta)
β
Pada suatu hari ketika puisi pergi, tertatih mengeja huruf di langit. Tidak ada lagi ruang yang tersisa kecuali kehampaan kata. Semua kosong seperti sepi, meski tidak ada malam hari.
β
β
Navida Suryadilaga (Cawan Aksara)
β
Berlatihlah memberinya ruang. Berlatihlah melepaskan orang-orang yang kamu sayangi. Kita bukan pusat dunia. Tidak bisa selamanya memaksa orang-orang itu beredar mengelilingimu, seperti planet mengitari matahari.
β
β
Irene Dyah (Love in Marrakech)
β
Bagian terbaik dari rumahku bukanlah ruang tamu atau ruang makan melainkan beranda yang penuh dengan tanaman, dan ruang keluarga yang penuh dengan buku. Di tempat itulah aku beroleh ketenangan, kesenangan dan inspirasi.
β
β
Titon Rahmawan
β
Apakah arti relasi dengan orang terdekat atau teman hidup? Sebagian orang mengartikannya sebagai pendamping hidup dalam melewati suka dan duka, membina satu hubungan rumahtangga yang harmonis, bersama-sama meraih kesejahteraan keluarga. Aku pun demikian. Namun lebih jauh lagi, teman hidup bagiku adalah partner perjuangan. Sebuah relasi bisa saling memberi ruang bagi semangat positif masing-masing. Sejak berpacaran dengan Alva, dan memiliki niat serius untuk masuk ke jenjang pernikahan, aku tahu permulaan apa yang harus kami buat. Yang harus kami bina adalah melatih diri kami untuk menjadi "pembentuk" sukses satu sama lain. Dan pada akhirnya, menjadi sukses bersama. Relasi kami jangan saling mengubur potensi masing-masing, atau lebih parah lagi melumpuhkan hasrat untuk berkembang.
β
β
Alberthiene Endah (Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar)
β
Kita berada di suatu masa ketika saling membagikan senyum namun dalam hati ada kepahitan yang mengalahkan racun. Saat itulah kita begitu ramah dan hampir saling membunuh. Adakah ruang untuk cinta, sebelum semuanya menjadi duka�
β
β
Lee Risar
β
Jangan pernah lupakan bagaimana perkenalan kita, pertemuan di satu titik rapuh. Ketika itu, kamu adalah wanita ahli kata-kata yang selalu merangkai cerita tentang senja. Sedangkan kualitas tulisanku berada tepat di garis kemiskinan sastra. Kita bertemu di ruang maya, menjalin cerita yang hampir membosankan jika dituliskan di majalah-majalah remaja.
β
β
Sungging Raga (Simbiosa Alina)
β
Kepergianmu serupa kabut pagi yang ditampar mentari. Hilang seketika. Tak berbekas. Bahkan serasa tak pernah ada. Serupa mimpi yang musnah sesaat setelah mata terbuka. Kamu ada dalam ketiadaan. Kadang sengaja kembali kututup mataku. Mungkin dengan demikian kau akan muncul. Menemani sekejap. Namun, kau lagi-lagi hilang. Bahkan ketika kutengok setiap ruang dalam kepalaku, kau tak ada. Aku kehilangan tanpa memiliki. Ini bodoh.
Ini tidak masuk akal. Tak bisa kuhentikan.
β
β
Devania Annesya (Elipsis)
β
Tidak ada awal dan akhir. Tidak ada sebab dan akibat. Tidak ada ruang dan waktu. Yang ada hanyalah Ada. Terus bergerak, berekspansi, berevolusi. Sia-sialah orang yang berusaha menjadi batu di arus ini, yang menginginkan kepastian ataupun ramalan masa depan karena sesungguhnya justru dalam ketidakpastian manusia dapat berjaya, menggunakan potensinya untuk berkreasi.
β
β
Dee Lestari (Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh)
β
Kebathilan selama bila pun (abadan abada) tidak boleh dianggap benar kerana ukuran ramainya yang menyokong - atau sudah diarus perdanakan. Dan kebenaran pula - dalam apa jua zaman dan ruang masa pun - tidak boleh diinjak mati dan dilenyap punah hanya semata dititipkan rohnya oleh sebatang pena dan selembar kertas.
β
β
Hafiz Fandani
β
Seorang perempuan bertanya, apa itu cinta?
Sinergi hati dan akal dalam momentum reaksi metapora yang menghasilkan ruang kosong yang terlalu sulit dan terlalu berani untuk disebut sebagai suci atau bersih. Dia hidup dan menjadi wadah yang hadir hanya dengan dirasa, tapi bisa dilihat tak bisa diraba. Karena hidup dia akan mempunyai masa dan menempati ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan menunaikan fungsi hidup beserta peserta hidup lainnya, dalam segala dimensi dan formatnya. Deteksi hati dan akali hanya mampu sampai menghampirinya saja. Selebihnya kata tak cukup punya fasilitas untuk menyelesaikan pendeteksian itu. Segala yang memasukinya akan bereaksi menjadi energi, bila berkontraksi akan menjadi vektor yang bergerak sentrifugal ataupun dalam jumlah komposisi yang tak terbatas mapun dalam berbagai formasi lainnya.
β
β
Dian Nafi (Mayasmara (Mayasmara, #1))
β
Wacana mengenai budaya ilmu amat kritikal di negara kita. Kalangan yang sedar dan celik budaya harus lebih berani menzahirkan pendapat dan tidak membisu seribu bahasa. Keadaan umumnya memang tenat tetapi masih boleh dipulihkan. Dengan kedangkalan serta budaya picisan yang diterapkan oleh pimpinan negara dan media utama, suasana pastinya akan lebih gawat. Maka agak meleset jika harapan tertumpu kepada elit penguasa. Masih ada ruang meskipun amat terbatas untuk kita semarakkan semula budaya ilmu dan tradisi aqliyah.
β
β
Anwar Ibrahim
β
Jagad raya ini terdiri atas banyak alam semesta. Semuanya eksis sekaligus dalam suatu medium tunggal yang kami sebut sebagai roomental. Roomental sendiri adalah partikel unik yang bersifat tunggal dan gabungan. Dalam level roomental sudah ada ruang, tapi bukan dalam pengertian βruangβ seperti persepsimu saat ini. Ruang yang kau persepsikan saat ini dibentuk oleh suatu partikel yang membentuk elektron dan positron. Baik elektron maupun positron, keduanya masih jauh lebih besar daripada ukuran partikel penyusun semesta ini.
β
β
Toba Beta (Betelgeuse Incident: Insiden Bait Al-Jauza)
β
Disaat seperti ini izinkan aku mempertanyakan. Kebebasankah yang kamu inginkan? Ataukah kamu melihat kebebasan itu di mataku sekarang?
β
β
Ariel Seraphino (Ruang)
β
yang menjauh dari ceruk hati
saat kita jatuh dan saling jauh
bukanlah rindu.
meski pemalu, ia betah dan
tak butuh lagi ruang lain
dari orang lain.
β
β
Alfin Rizal (Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu)
β
Bukankah selalu ada ruang di mana manusia harus dimaafkan? Bagaimana pun, membunuh kemanusiaan bukanlah hal yang patut dirayakan dengan pesta.
β
β
Ayu Welirang (Rumah Kremasi: Kumpulan Cerita Pendek)
β
Jika kau memberi makan anjing di ruang makan, setelah ini kau tak akan bisa menyeretnya ke luar tanpa tali.
β
β
Mikhail Bulgakov
β
Malam memberi ruang bagi semua. Bagi hati yang merana. Terluka. Ternoda. Teraniaya. Terhina.
β
β
Djenar Maesa Ayu (Saia)
β
Terkadang semua terasa terputar kembali. Kita seperti pernah berada di ruang sama, dengan kejadian dan situasi yang sama, tetapi dalam waktu yang berbeda.
β
β
Agung Rusmana (Malaikat)
β
Senja hari ini masih jadi spasi panjang. Ruang kosong di antara nama kita. Entah kapan akan kita isi dengan; rasa.
β
β
Rohmatikal Maskur
β
Hanya gunung
Yang mampu membuka segala selubung
Hingga jiwa kita benar-benar telanjang
Larut ke dalam tak terbatasnya ruang
β
β
Sam Haidy
β
Aku hanya terus berlari dalam ruang hampaku yang nyaman, dalam kesunyianku yang nostalgik. Bagiku, hal itu sudah cukup menakjubkan. Tak peduli apa kata orang.
β
β
Haruki Murakami (What I Talk About When I Talk About Running)
β
Seperti dinding kamar yang retak dan mulai berlumut, pagar besi yang merapuh oleh noda karat dan daun daun mangga yang luruh di pekarangan rumah, demikianlah kita membaca kehidupan. Begitu banyak kata yang seringkali susah untuk ditafsir seperti "nasib", "kebahagiaan" dan "kesempurnaan". Entah mengapa, Bunda masih berasa gamang saat berjalan di atas tangga batu yang menuju ke ruang tamu di rumah barumu. Serasa mendengar dering suara alarm yang bergelayut di dalam mimpi. Menyibak kabut dan pagi juga.
Bukankah kadang kadang kita merasa larut dalam kesunyian, meski riuh jalan raya bersicepat melawan waktu? Meninggalkan jejak langkah dalam segala ketergesaannya. Memaksa kita memungut semua peristiwa yang berhamburan di atas trotoar. Memaksa semua orang menitikkan air mata. Mengapa dalam momen momen serupa itu, kebersamaan dengan orang yang kita cintai justru berasa semakin berarti? Mengapa justru di tengah keramaian, kita bisa merasa begitu kesepian?
Begitulah, jarum jam berputar di sepanjang perjalanan berusaha keras mengabadikan semua peristiwa. Mentautkan satu angle dengan angle yang lain, memotret semua kejadian dari mata seekor jengkerik. Menatap tak berkedip gedung gedung megah yang angkuh berdiri, serupa monster monster yang siap merengkuh apa saja;
Lautan manusia berjejal keluar dari bandara, kerumunan lalat di atas tumpukan sampah di pasar, kelejat pikiran yang berlari lari mengejar matahari, kebimbangan yang tergugu di pojok terminal, harapan yang terkantuk kantuk di dalam bus kota dan seringai kerinduan akan masa depan yang belum pernah mereka lihat. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka kejar, Nak?
Sementara ada ribuan etalase dan pintu pintu mall yang terbuka dan tertutup setiap kali. Serupa mulut lapar menganga yang rakus mengunyah dan menelan semua kecemasan dan kegalauan yang bersliweran di balik pendar neon papan reklame. Bagaimanakah mereka -orang orang tanpa identitas ini- bisa menafsirkan takdir, relativitas waktu, dan mungkin juga mimpi?
β
β
Titon Rahmawan
β
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?
β
β
Dee Filosofi Kopi Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
β
Manusia hari ini bukan tidak mengetahui banyak perkara; malah sebaliknya. Manusia hari ini memang mengetahui banyak perkara, khasnya tentang kehidupan jasadi insan dan makhluk syahadah (yang nampak) yang lain, tetapi banyak perkara penting yang meliputi kehidupan ruhani dan akhlak tidak diketahuinya. Ini adalah kerana konsep ilmunya amat sempit. dia telah mengeluarkan hakikat penting seperti Tuhan, malaikat, roh diri manusia sendiri dan lain-lain yang diketahui hanya melalui autoriti manusia terpilih, daripada ruang ilmu dan tumpuannya. Autoriti manusia terpilih bermaksud ilmu yang diperoleh melalui para rasul, nabi dan orang yang berakar dalam ilmu.
β
β
Wan Mohd Nor Wan Daud (Budaya Ilmu: Satu Penjelasan)
β
Aku nggak pernah tau berapa banyak sesungguhnya jumlah bintang yang menghiasi langit...
Hingga terangnya masih belum mampu mengalahkan satu matahari pagi
Aku nggak pernah mampu menghitung berapa banyaknya tetes hujan yang jatuh tapi hal itu nggak mampu menghapus harapanku melihat tujuh warna pelangi setelah hujan itu berhenti...
Aku nggak Pernah tahu...
Bagaimana mungkin satu hati yang kamu miliki mampu menciptakan jutaan tawa dalam hidupku...
Sekaligus menghentikan jutaan tangis dan menghapus rapuhku....
Dan bagiku, satu kali kehilanganmu mampu meninggalkan bekas luka yang nggak akan hilang seumur hidupku...
Jika malam ini bintang nggak lagi bersinar buatku atau esok pagi nafas ini nggak lagi mampu kuhembus tapi aku tahu, hati ini punya ruang abadi yang akan selalu menyimpannya
Bintang, Matahari, Hujan dan Pelangi Cuma sekedar hiasan langit dibanding arti kamu dalam hidupku
β
β
LoveinParisSeason2
β
Imaji-ku.
Cermin dari malam.
Sepasang bola mata hitam menyelinap diriku.
Terpaan angin menghela pelan menyentuh kulit epidermisku.
Kau hinggap dalam ruang-ruang penuh suara dalam bayang dalam cahaya.
Kau perpaduan angka-angka,
seakan kaulah lakon utama dalam hidup.
Memahami garis-garis yang membentuk gerak-gerik bayang.
Tindakanmu mengembara di seluruh ruang dan menggapai sel-sel dalam tubuhku yang adalah bintang-bintang yang kemudian menuju padamu β cahayaku.
β
β
silviamnque
β
Model Ptolemeus diterima di gereja Kristen sebagai gambaran alam semesta yang sesuai dengan Kitab Suci, karena punya kelebihan yaitu menyisakan banyak ruang di luar lingkaran bintang-bintang tak bergerak untuk tempat surga dan neraka.
β
β
Stephen Hawking (A Brief History of Time)
β
Dunia pendidikan (formal maupun informal) memiliki peran dalam pembentukan pahlawan-pahlawan. Wilayah ini menjadi ruang untuk mempersiapkan anak-anak panah untuk kelak mereka juga menjadi pahlawan. Sebab hanya pahlawan yang menghasilkan pahlawan.
β
β
Y.E. Marstyanto (Eling & Meling; Sejumlah Esai Dalam Kongres Ki Hadjar Dewantara)
β
Hal paling menakjubkan dari karya sastra-khususnya puisi dan kosmologi, keduanya merupakan pengembaraan
hening. Suatu perjalanan menuju jantung kelengangan, mencapai bilik dan ruang yang belum bernama karena kata tak pernah
cukup untuk menjamahnya.
β
β
Karlina Supelli
β
Namun teori relativitas memaksa kita mengubah secara mendasar gagasan kita mengenai ruang dan waktu. Kita harus menerima bahwa waktu tidak sepenuhnya terpisah dari ruang, tapi malah berpadu dengan ruang untuk membentuk objek bernama ruang-waktu (space-time).
β
β
Stephen Hawking (A Brief History of Time)
β
Newton sangat khawatir dengan tiadanya posisi mutlak atau yang disebut ruang mutlak (absolute space), karena tidak cocok dengan gagasannya mengenai Tuhan yang mutlak. Dia malah menolak menerima ketiadaan ruang mutlak, walau hukumnya sendiri menyatakan demikian.
β
β
Stephen Hawking (A Brief History of Time)
β
Benarlah kata-kata bapanya. Buku untuk dibaca dan difahami, diambil iktibar dan dijadikan manfaat. Bukan sekadar untuk lulus periksa.
β
β
Zalila Isa (Rak Buku Ruang Tamu)
β
Kita,
Sederhana tanpa hiperbola
Kamu, aku, kita dalam sebuah kata bernama rasa
Tersirat makna terasa nyata dalam sebuah realita
Sedikit dewasa, banyak bercanda
Kita,
Memorabilia dalam sebuah masa
Mengisi waktu diantara sisa usia
Menempati ruang hampa dalam lautan manusia
Memberi sedikit jeda pada kesendirian yang tak terhingga
Benarkah kita, sederhana tanpa hiperbola?
β
β
purpledelight
β
Mungkin sebab ibu bapa kita tidak menggalakkan kita memahami perasaan. Dan mereka sendiri tidak iktiraf perasaan kita. Mereka tidak beri ruang kita teroka perasaan-perasaan kita semasa kita kecil. Kita terbiasa tutup perasaan itu sebelum kita merasainya betul-betul. Istilahnya ialah pengabaian emosi. Kita mengabaikan emosi kerana itu yang diajar kepada kita sejak kecil.
β
β
Auni Zainal (Mawaddah Ilmi Ingin Pulang)
β
MaghfirahMU
Titip rindu untuk RasulMu..
Dengan sejuta shalawat dalam keheningan malam..
Airmataku terlalu keruh untuk diusap...
Setidaknya ini sebagai ungkapan taubatku yang tersirat....
Sembari melantunkan kata-kata ini..
Diriku seperti senyap dalam ruang sempit penuh hewan yang tak kukenal...
Mungkinkah itu cerminan amalku...???
Ya Rabb........
Betapa congkaknya Aku dalam nestapa..
Sombong menembus atmosfer batas aturan-aturan....
SyariahMu menuntunku ..
Kenapa diriku masih bergelayutan dalam hiruk-pikuk hedonisme..
Detik-detik sakral telah Kau buka..
Segenap jiwa dan raga kini kupasrahkan...
Aku tak sanggup lagi bersua.. Bahkan berkutik mencari oksigen dunia..
Ya Rabb...
Ceburkanlah diriku dalam lautan MaghfirahMu...
Astaghfiruka Waatubu ilaik....
β
β
Hilaludin Wahid
β
Yatim piatu itu tak hanya mereka yang tak berayah, tak ber-ibu, tetapi juga mereka yang kehilangan sumber-sumber perlindungan, penghidupan, dan dukungan sosial.
Dalam masyarakat yang mengglobal, perubahan dan pergeseran ruang hidup berlangsung dahsyat dan menyebabkan munculnya warga yang secara langsung mengalami yatim piatu; tak mandiri, bergantung pada bantuan orang lain, rentan, dan miskin.
β
β
Lies Marcoes (Merebut Tafsir)
β
Menulis berarti menciptakan duniamu sendiri.β Stephen King
βMenulis itu pekerjaan orang kesepian. Punya seseorang yang memercayaimu dapat membuat perbedaan besar. Hanya percaya saja biasanya sudah cukup.β Stephen King
βMenulis fiksi seperti memasak.β Donatus A. Nugroho
"Menulis itu gampang." Arswendo Atmowiloto
βTulislah apa yang kau ketahui seluas dan sedalam mungkin.β Stephen King
βSedapat mungkin aku tidak melakukan keduanya, yaitu membuat alur cerita dan berbohong. Cerita itu terjadi dengan sendirinya, tugas penulis adalah membiarkan cerita itu berkembang.β Stephen King
βEngkau harus berkata jujur, jika ingin dialogmu punya gema dan realistis.β Stephen King
βSemua novel pada dasarnya adalah surat-surat yang ditujukan kepada seseorang.β Anonim/Stephen King
βAku menulis setiap hari, termasuk hari libur. Aku termasuk pecandu kerja.β Stephen King
βMembaca adalah pusat kreatif kehidupan seorang penulis. Aku membawa buku ke mana pun aku pergi dan menemukan peluang untuk menenggelamkan diri dalam bacaan.β Stephen King
βKalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan, banyak membaca dan menulis. Setahuku, tidak ada jalan lain selain dua hal ini. Dan tidak ada jalan pintas.β Stephen King
"Menulis fiksi seperti permainan Roller Coaster." RL Stine
βAku akan menulis (terus) sekalipun belum tahu akan diterbitkan atau tidak.β JK Rowling
βAku ingin menulis, bukan harus menulis.β Anonim
βSeseorang yang menuliskan suatu kisah, terlalu tertarik pada kisah itu sendiri sehingga tidak bisa duduk tenang dan memerhatikan (cara teknik) bagaimana ia menuliskannya.β CS Lewis
βAku menulis untuk diri sendiri, aku rasa tak seorang pun akan menikmati buku ini lebih dari yang kurasakan saat membacanya.β JK Rowling
βMenulis novel harus berbekal sesuatu yang Anda yakini agar Anda tetap bertahan.β JK Rowling
βSelalu ada ruang untuk sebuah cerita yang dapat memindahkan pembaca ke tempat lain.β JK Rowling
βAku takut kalau tak dapat menemukan alasan untuk melanjutkan menulis.β JK Rowling
βBila aku tidak menulis, aku merasa hidupku tidak normal.β JK Rowling
βBeberapa hal memang lebih baik tinggal menjadi imajinasi belaka.β JK Rowling
βHarry tak pernah menyerah terus berjuang menggunakan kombinasi antara intuisi, ketegangan syaraf dan sedikit keberuntungan.β JK Rowling
βKamu mungkin tidak akan bisa membuat karyamu diterbitkan di penerbit manapun.β Marion D. Bauer
βKebanyakan para penulis, bahkan karya penulis dewasa, tidak akan diterbitkan. Selamanya. Namun, mereka tetap saja menulis karena ini menyenangkan.β Marion D. Bauer
βBagi semua penulis, profesional maupun amatir imbalan yang terbesar terletak dalam proses penulisan, bukan dalam sesuatu yang terjadi sesudahnya. Mengumpulkan ide dan melihatnya menjadi hidup dalam kertas sudah cukup menggembirakan.β Marion D. Bauer
βKabar buruk: Sangat sulit untuk membuat bukumu diterbitkan. Jika tulisanmu berhasil diterbitkan, kamu mungkin tidak akan menjadi terkenal, kamu tidak akan menjadi kaya. Seorang penulis harus belajar sendiri dan bekerja sendiri.
Kabar baik: Membuat tulisanmu diterbitkan akan menjadi lebih mudah setelah kamu berhasil menapakkan kaki di pintu penerbitan. Kamu bahkan mungkin bisa menjadi terkenal, atau mungkin saja kamu lebih memilih kehidupan yang sederhana. Beberapa penulis menjadi kaya. Bekerja sendirian mungkin bukan masalah bagimu. Kamu bisa menjadi penguasa bagi kehidupan kerjamu sendiri. Yang terpenting dari segalanya kamu bisa melakukan pekerjaan yang kamu cintai.β Marion D. Bauer
βAku akan terus menulis meski tulisanku tidak menghasilkan uang sesen pun, bahkan jika tidak ada orang yang mau membacanya. Aku merasa sangat beruntung bisa merintis karir di bidang penulisan.β Marion D. Bauer
"Menulis dapat membuat orang bisa menjadi lebih baik karena dia melihat pantulan dirinya." Asma Nadia
β
β
Ahmad Sufiatur Rahman
β
Aku bicara sama angin,
Bertanya mengapa bawa khabar rindu?
Aku bicara sama purnama,
Mengapa cahaya indah selalu tidak lama?
Aku bicara sama langit,
Bagaimakah luas ruang tapi terasa sempit?
Aku bicara sama laut,
Apakah bisa ia melemaskan perenang?
Aku bicara sama hujan,
Ada insan gembira melihat kau jatuh.
Aku bicara sama mentari,
Di bawah meraih cahayamu.
Aku bicara sama pena,
Kubilang sudah bicara sama angin, purnama, langit, laut, hujan dan mentari,
Tetap saja yang bicaraku tidak terjawab.
β
β
mardia
β
Gagasan bahwa ruang dan waktu bisa membentuk permukaan tertutup tanpa perbatasan juga punya dampak mendalam bagi peran Tuhan dalam urusan alam semesta. Dengan keberhasilan teori-teori sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa, sebaguan besar orang jadi percaya bahwa Tuhan menperkenankan alam semesta berkembang menurut satu set hukum dan tak campur tangan dalam alam semesta dengan melanggar hukum. Namun hukum-hukum itu tak memberitahu kita seperti apa alam semesta ketika bermulaβkiranya tetap terserah Tuhan untuk memutar mekanisme dan memilih cara memulainya. Selama alam semesta punya permulaan, kita dapan menganggap alam semesta punya pencipta. Tapi jika alam semesta benar-benar sepenuhnya utuh dalam dirinya sendiri, tanpa perbatasan atau tepi, maka alam semesta tak bakal punya peemulaan atau akhir: alam semesta akan sekedar ada. Lalu adakah tempat bagi pencipta?
β
β
Stephen Hawking (A Brief History of Time)
β
Apa kabarmu Mungil? Sehat-sehat sajakah disana? Kau tahu, sepagi tadi kusempatkan kakiku menyusuri lorong kelas, tempat biasa ku menemuimu. Ya, ritual yang mungkin akan menjadi kebiasaanku beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan kedepan.
Oh ya, tidak ada yang berubah dengan kelasmu, bahkan bayangmu masih tertinggal di pojok ruang itu.
Mungil, kau tahu! Ada banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu saat ini. Tentang rutinitasku sekarang, tentang.. Ya, tentang segala hal, Mungil. Tapi.. Ah sudahlah, kau mungkin bahkan takkan membaca catatan ini.
Oya Mungil, Ritual 'itu' masih sering kulakukan, seperti yang kau pesankan setiap saat hujan tiba: "Tengadahkanlah wajahmu saat hujan tiba, lalu hitung setiap rintiknya, percayalah sebanyak itulah rindu ini bersemayam di tiap tetesnya," -setiap hujan tiba bahkan.
#usaha gagal menulis cerita random tanpa backspace
β
β
Alif~
β
Disini semua berawal,
Tempatku menuangankan segala bentuk uneg2, gagasan, pikiran, tanpa kawatir akan dikritisi. kebebasan yang banyak dirindukan namun tidak mudah ditemui . kebebasan yang Bebas sebebas bebasnya, memberi ruang untuk menjadi diri sendiri. Tanpa topeng yang selama ini dipertontonkan hanya untuk dianggap normal,wajar,manusiawi yang nyatanya tidak sama dengan apa yangΒ kita rasakan namun tetap dipaksakan. Disini aku nyaman sekali. Menjadi diri sendiri dan mencurahkan semua yang aku rasakan dan yang aku pikirkanΒ walau terkadang liar namun sesekali kenyataan itulah yang aku rasakan dan ingin aku sampaikan, namun karang elok untuk di umbar.Β Sejenak keluar dari kepenatan dan ketegangan serta hiruk pikuk dunia yang terlalu normal berpindah ke dunia nyaman yang seluruh isinya terbuat dari bantal yang setiap kau hentakkan akan memantulkanmu ke ujung dunia membawamu ke samudra biru diatas awan dan terjaring oleh bintang bintang yang bertaburan kemudian meluncur turun melawati gunung gunung. disini, ditempat ini, aku mulai menyambut dunia.
β
β
virga anwarektino
β
...Kita hanya manusia yang kerdil yang mendiami daerah-daerah bumi. Kita hidup di sini untuk mencari bekal satu perjalanan hidup ke alam akhirat yang kekal abadi.
Orang-orang yang tidak berjuang dalam kehidupan ini akan pergi ke sana jua. Orang-orang yang berjuang memang menyedari dunia ini sementara. Ada sesuatu yang perlu ditinggalkan untuk kebaikan manusia di dunia yang fana ini. Ada juga sesuatu yang diusahakan sebagai bekalan untuk kehidupan abadi di samping Pencipta Yang Maha Agung, Allah.
Jika hidup itu ialah menanti perginya pagi dan datangnya petang, menanti perginya petang dan hadirnya dinihari; apalah kemanisan yang dapat dikecap daripada kehidupan sebegitu.
Hidup ini ialah perjuangan hidup segigihnya. Manusia yang mengerti tidak akan mengalah terhadap cabaran masa dan tempat. Hidup menjadi indah dengan hadirnya perjuangan. Isyraf Eilmy terasa pernah terbaca sebuah wacana kecil erti kehidupan.
Saudaraku. Tegakkan mukamu dan ukir senyuman di wajahmu. Senyuman itu ialah sedekah daripada orang yang punyai harta dan jiwa. Sekuntum senyumanmu ialah wajah sebuah kehidupan yang tidak terhakis oleh kesusahan. Selagi kau menundukkan mukamu lalu merenung kedua-dua belah kakimu, selagi itu kau masih terbelenggu dalam simpulan-simpulan kekusutan yang membalut sudut hatimu.
Apabila jiwamu kosong daripada cahaya hidayah, maka kehidupanmu umpama lorong duka lara yang menjerit pekik minta dikasihani, simpang-siur kesepiannya ialah kekeliruan dan kekecewaan yang menerpa sedangkan deru angin semilirnya ialah nyanyian kedukaan yang tidak didendangkan oleh jiwa yang kental.
Mengapakah kau rasa tiada lagi keindahan pada mahligai tersergam juga kecintaan terhadap segala kemewahan dan solekan dunia? Mengapakah harus kau mencari suatu kepastian tentang bila akan berakhirnya kehidupan sedangkan baki usiamu tidak pernah menjanjikan rumusan kebahagiaan?
Usah lagi kau mimpikan ke manakah perginya kelazatan pada sajian hebat yang terhidang di meja kehidupan. Usah lagi kau kenangkan dari manakah datangnya kepanasan di ruang cinta syahdu penuh keasyikan. Kembalilah kepada martabat diri.
β ms.9-10, Sarjana Bangsa
β
β
Hasanuddin Md. Isa