“
People think dreams aren't real just because they aren't made of matter, of particles. Dreams are real. But they are made of viewpoints, of images, of memories and puns and lost hopes.
”
”
Neil Gaiman
“
Puns are the highest form of literature.
”
”
Alfred Hitchcock
“
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
“
In person, if possible, Anubis was even more drop-dead gorgeous. [Oh . . . ha, ha. I didn't catch the pun, but thank you, Carter. God of the dead, drop-dead gorgeous. Yes, hilarious. Now, may I continue?]
”
”
Rick Riordan (The Red Pyramid (The Kane Chronicles, #1))
“
You can lead a horticulture, but you can't make her think.
”
”
Dorothy Parker (You Might As Well Live: The Life and Times of Dorothy Parker)
“
Yeah 'ear 'ear," said George, with half a glance at Fred, the corner of whose mouth twitched.
”
”
J.K. Rowling (Harry Potter and the Deathly Hallows (Harry Potter, #7))
“
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
“
Di mana pun dia berada. Dan kuharap dia tahu bahwa selama aku masih bernafas, aku akan selalu mencintainya. Sepenuh hatiku. Selamanya. -Alex Hirano
”
”
Ilana Tan (Sunshine Becomes You)
“
Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun berapa lama pun selama aku mencintainya.
”
”
Seno Gumira Ajidarma (Linguae)
“
Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
“
Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua
”
”
Pramoedya Ananta Toer
“
hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.
”
”
Dee Lestari (Perahu Kertas)
“
I'll take Shadowhunter, then. Because from what I've experienced of vampires, you mostly suck. No pun intended.
”
”
Cassandra Clare (City of Lost Souls (The Mortal Instruments, #5))
“
We’ve arrived,” Leo announced. “Time to Split.”
Frank groaned. “Can we leave Valdez in Croatia?
”
”
Rick Riordan (The House of Hades (The Heroes of Olympus, #4))
“
barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga; ia pun bergegas.
”
”
Sapardi Djoko Damono (Hujan Bulan Juni)
“
Everyone says that I have no sense of humor, then I construct a perfectly sound pun around a well-known psychological condition, and it is ignored.
”
”
Eoin Colfer (The Lost Colony (Artemis Fowl, #5))
“
..ajarkan aku untuk selalu memiliki hati yang cantik, hati yang cantik… Tidak peduli meski orang-orang tidak pernah sekali pun menyadari kecantikan hati tersebut.
”
”
Tere Liye (Berjuta Rasanya)
“
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ?
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
”
”
Pramoedya Ananta Toer
“
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
“
I have mood poisoning. Must be something I hate.
”
”
Marilyn Manson
“
Buku adalah sahabat paling setia
rela mendampingi sepanjang waktu
di mana pun aku berada
tanpa pernah memikirkan dirinya.
”
”
Abdurahman Faiz (Aku Ini Puisi Cinta)
“
Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri
”
”
Pramoedya Ananta Toer
“
Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.
”
”
Pramoedya Ananta Toer
“
I was supposed to watch you, yeah. They thought it was weird that Atherton would send his own kid to Hecate, so we wanted to keep an eye on you. No pun intended.” (Archer)
”
”
Rachel Hawkins (Demonglass (Hex Hall, #2))
“
Bagi orang-orang yang beriman, dimana pun ia bisa rukuk dan sujud kepada Allah, maka ia menemukan bumi cinta. Dan sesungguhnya dunia ini adalah bumi cinta bagi para pecinta Allah Ta'alla. Bumi cinta yang akan mengantarkan kepada bumi cinta yang lebih abadi dan lebih mulia yaitu surganya Allah
”
”
Habiburrahman El-Shirazy (Bumi Cinta)
“
Nothing ever goes wrong."
(Tidak ada satu pun yang berjalan keliru)
”
”
Nisargadatta Maharaj
“
Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
“
Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
“
Manusia itu lebih berani menghadapi apa pun kalau melakukannya demi orang yang dia sayangi.
”
”
Windhy Puspitadewi (Let Go)
“
Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.
”
”
Tere Liye (Bumi)
“
Nostalgia akan membuat siapa pun menjadi lemah dan tanpa sadar memaafkan kesalahan yang paling besar sekali pun.
”
”
Windry Ramadhina (Memori)
“
Saat mencintai seseorang, apa pun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya.
”
”
Winna Efendi (Truth or Dare)
“
Religion is the theological equivalent of a quick-buck insurance scam, where you pay in your premium year after year, and then, when you need the benefits you paid for so—pardon the pun—so religiously, you discover the company that took your money does not, in fact, exist.
”
”
Stephen King (Revival)
“
Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai kesempatan baru. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang.
”
”
Tere Liye (Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah)
“
Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
“
Ada suatu saat kita tidak dapat memilih yang terbaik. Ada suatu saat di mana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini, aku hanya ingin mengikuti kata hati - ke mana pun ia membawaku..
”
”
Winna Efendi (Remember When)
“
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada disana, menunggumu mengakui keberadaannya
”
”
Winna Efendi (Remember When)
“
Percayalah, hal yang paling menyakitkan di dunia bukan saat kita lagi sedih banget tapi nggak ada satupun teman untuk berbagi. Hal yang paling menyakitkan adalah saat kita lagi happy banget tapi justru nggak ada sat pun tema untuk membagi kebahagiaan tersebut.
”
”
Tere Liye (Berjuta Rasanya)
“
Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
“
Pergilah, jelajahilah dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia - rahasia hidup ; niscaya jalan apa pun yang kaupilih akan mengantarkanku menuju titik awal
”
”
Hanum Salsabiela Rais (99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
“
Do they always flirt with biblical quotes?" Asil asked Tad.
In long-suffering tones, Tad said, "They can flirt with the periodic table or a restaurant menu. We've learned to live with it. Get a room you guys.
”
”
Patricia Briggs (Frost Burned (Mercy Thompson, #7))
“
This did not seem to reassure Nico.
“I don’t like being in the dark,” he muttered.
An odd complaint for a child of Hades, but I understood what he meant.
”
”
Rick Riordan (The Hidden Oracle (The Trials of Apollo, #1))
“
The day I can't pull something useful out of my ass is the day I quit sticking things up my ass.
”
”
Sean Gibson
“
Impian harus menyala dengan apa pun yang kita miliki,
meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun itu retak-retak
”
”
Iwan Setyawan (9 Summers 10 Autumns)
“
Coincidences are spiritual puns.
”
”
G.K. Chesterton
“
A pun is the lowest form of humor—when you don't think of it first.
”
”
Oscar Levant
“
Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.
”
”
Dee Lestari (Perahu Kertas)
“
Wit and puns aren't just decor in the mind; they're essential signs that the mind knows it's on, recognizes its own software, can spot the bugs in its own program.
”
”
Adam Gopnik
“
Humans are the only species who subvert truth for their own entertainment. They call them jokes. Sometimes puns.
”
”
Shelby Van Pelt (Remarkably Bright Creatures)
“
It's unpleasantly like being drunk."
"What's so unpleasant about being drunk?"
"You ask a glass of water.
”
”
Douglas Adams (The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy (Hitchhiker's Guide to the Galaxy, #1))
“
Los vampiros," she whispered.
"Oh God, not the bloody vampires again," said Magnus. "No pun intended.
”
”
Cassandra Clare (Saving Raphael Santiago (The Bane Chronicles, #6))
“
Untuk sesuatu yang paling kuinginkan melebihi apa pun.
”
”
Andrea Hirata (Maryamah Karpov: Mimpi-mimpi Lintang)
“
Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 2)
“
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
”
”
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
“
From what I experienced from vampires, you mostly suck. No pun intended.
”
”
Cassandra Clare (City of Lost Souls (The Mortal Instruments, #5))
“
You’re a bright girl, aren’t you? No pun intended.
”
”
Joss Stirling (Finding Sky (Benedicts, #1))
“
Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun
”
”
Sukarno
“
selama dia bahagia aku pun bahagia sesederhana itu
”
”
Ilana Tan (Autumn in Paris)
“
Orang yang hati kering dan hati batu pun masih ada harapan untuk cari rahmat Tuhan sebenarnya.
”
”
Hlovate (Contengan Jalanan)
“
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
[5cm]
”
”
Donny Dhirgantoro
“
Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya. Kan begitu Tuan Jenderal?
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jejak Langkah (Tetralogi Buru, #3))
“
Rugi kalau stress, mending kita bekerja keras. Wali kelasku pernah memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Katanya, kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apa pun, maka lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.
”
”
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
“
Aku bersedia melakukan apa pun agar kau tetap berada di sisiku, bersamaku, selama kau juga menginginkan hal yang sama.
”
”
Ilana Tan (In a Blue Moon)
“
Semua perempuan itu pelacur, sebab seorang istri baik-baik pun menjual kemaluannya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada.
”
”
Eka Kurniawan (Beauty Is a Wound)
“
Allah takkan bebankan hamba-Nya dengan apa yang dia tak mampu!
Hidup tak selalunya lawa
Tak selalunya ada pelangi
Kalau nak kata a bed of roses pun, duri-durinya tetap ada
Kadang-kadang... bilamana ‘malapetaka’ tu datang, terasa macam kena gelek ke bumi dek ahli sumo
Rasa macam dah tak mampu bangkit
Rasa macam dah tak mampu hela nafas
..." live well or hell you choose May Allah bless....
”
”
Hlovate (Rooftop Rant)
“
I believe in reincarnation,” [Bjorn] said.
I KNOW.
“I tried to live a good life. Does that help?”
THAT’S NOT UP TO ME. Death coughed. OF COURSE... SINCE YOU BELIEVE IN REINCARNATION... YOU’LL BE BJORN AGAIN.
”
”
Terry Pratchett (Men at Arms (Discworld, #15; City Watch, #2))
“
Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
“
...All the shops have been smashed open. There was a whole bunch of people across the street helping themselves to musical instruments, can you believe that?"
"Yeah," said Rincewind. "...Luters, I expect.
”
”
Terry Pratchett (The Light Fantastic (Discworld, #2; Rincewind, #2))
“
Saya tak pernah tinggalkan awak. Walaupun awak jauh, saya dapat melihat awak. Walaupun awak jauh, saya dapat merasa kehadiran awak. Walau pun awak jauh, saya dapat mendengar awak. Saya sentiasa di sisi awak. Awak sentiasa di sisi saya, di sini…
”
”
Melur Jelita (Awak Suka Saya Tak?)
“
Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar.
”
”
Tere Liye (Rindu)
“
Teško je dok se ne odlučiš, tada sve prepreke izgledaju neprelazne, sve teškoće nesavladive. Ali kad se otkineš od sebe neodlučnog, kad pobiješ svoju malodušnost, otvore se pred tobom neslućeni putevi, i svijet više nije skučen ni pun prijetnji.
”
”
Meša Selimović
“
Saat senja datang,
Apakah Bumi yang pergi meninggalkan
Atau Matahari yang mengucapkan selamat tinggal?
Saat purnama tinggi,
Apakah Bumi yang menatap rindu
Atau Rembulan yang menatap kangen?
Saat hujan turun,
Apakah awan yang berlarian tak sabar
Atau Bumi yang menyambut riang?
Entahlah.
Saat dua sahabat lama bertemu
Siapa yang menunggu, siapa yang datang
Jika dua-duanya berpelukan erat
Saat dua musuh berperang
Siapa yang memulai, siapa yang mengakhiri
Jika dua-duanya sama-sama binasa
Pun, saat sebuah hubungan terputus
Siapa yang pergi, siapa yang ditinggal
Jika dua-duanya sama2 terluka
Entahlah.
”
”
Tere Liye
“
Pada Suatu Hari Nanti
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
”
”
Sapardi Djoko Damono
“
Sahabat sejati itu, orang yang ngga pernah berhenti percaya sama sahabatnya sendiri, walau dia sudah ngga percaya lagi sama kita.
”
”
Farida Susanty (Dan Hujan Pun Berhenti)
“
Aku menunggu. Kamu menunggu. Meski terkadang menunggu tak seinci pun menyeret kita untuk bertemu di titik rindu. Tapi, ah, adakah yang lebih indah dan syahdu dari dua jiwa yang saling menunggu? Yang tak saling menyapa, tapi diam-diam mengucap nama dalam doa?
”
”
Azhar Nurun Ala (Ja(t)uh)
“
Sering ku terdengar,
Usikan nakal,
si lelaki pada wanita,
FEUWIT, CUNNYA!
buatku keliru sendiri,
apakah ertinya kecantikan wanita,
di mata lelaki?
Adakah pada susuk tubuh yang
menggiurkan?
Atau pada akhlak yang menawan?
Biar apa pun jawapannya,
Aku tetap aku,
Apa yang ku tahu,
Aku seorang wanita,
Fitrahku sukakan diri cantik jelita,
Namun bukan kecantikan di mata manusia,
Sebaliknya,
Ku mencari kecantikan yang diiktiraf Tuhan.
-Monolog Layyinul Harir-
”
”
Fatimah Syarha Mohd. Noordin (Tautan Hati)
“
Aye Oedipus, yir a complex fucker right enough
”
”
Irvine Welsh (The Acid House)
“
I miss the way he used to kiss my shoulder whenever it was bare and he was nearby. I miss how he cleared his throat before he took a sip of water and scratched his left arm with his right hand when he was nervous. I miss how he tucked my hair behind my ear when it came loose and took my temperature when I was sick or when he was bored. I miss his glasses on my nightstand. I miss watching him take Sunday afternoon naps on my couch, with the newspaper resting on his stomach like a blanket. How his hands stayed clasped, fingers intertwined, while he slept. I miss the cadence of his speech and the stupidity of his puns. I miss playing doctor when we made love, and even when we didn't. I miss his smell, like fresh laundry and honey (because of his shampoo) at his place. Fresh laundry and coconut (because of my shampoo) at mine. I miss that he used to force me to listen to French rap and would sing along in a horrible accent. I miss that he always said "I love you" when he hung up the phone with his sister, never shy or embarassed, regardless of who else was around. I miss that his ideal Friday night included a DVD, eating Chinese food right out of the carton, and cuddling on top of my duvet cover. I miss that he reread books from his childhood and then from mine. I miss that he was the only man that I have ever farted on, and with, freely. I miss that he understood that the holidays were hard for me and that he wanted me to never feel lonely.
”
”
Julie Buxbaum (The Opposite of Love)
“
Let us cry for the spilt milk, by all means, if by doing so we learn how to avoid spilling any more. Let us cry for the spilt milk, and remember how, and where, and why, we spilt it. Much wisdom is learnt through tears, but none by forgetting our lessons.
”
”
María Amparo Ruiz de Burton (The Squatter and the Don (Recovering the U.S. Hispanic Literary Heritage))
“
It's my motto," said Isabelle, with a sultry smile. 'Nothing less than seven inches.'
Meliorn gazed at her stonily.
'I'm talking about my heels,' she said. " It's a pun. You know? A play on-"
"Come," the faerie knight said. "The Queen will be growing impatient." He headed down the corridor without giving Isabelle a second glance.
"I forgot," Isabelle muttered as the rest of them caught up to her. " Faeries have no sense of humor."
"Oh, I wouldn't say that," said Jace. "There's a pixie night club called Hot Wings. Not," he added," that I have ever been there.
”
”
Cassandra Clare (City of Ashes (The Mortal Instruments, #2))
“
So the Casnoffs are at Hex Hall. Probably with however many demons they've managed to create. What are they doing there? Throwing a hellacious slumber party?
”
”
Rachel Hawkins (Spell Bound (Hex Hall, #3))
“
Tuhan percaya kamu. Dia ngga mengejar kamu dengan kematian. Dia ngga seegois manusia. Dia bukan pendendam.
”
”
Farida Susanty (Dan Hujan Pun Berhenti)
“
The doctor's wife ate two apples a day, just to be safe. But her husband kept coming home.
”
”
Joseph Gordon-Levitt (The Tiny Book of Tiny Stories, Vol. 1)
“
That ugly freak has spent so much time in my head, I should be charging him rent." -Four
”
”
Pittacus Lore (The Fall of Five (Lorien Legacies, #4))
“
But the helmet had gold decoration, and the bespoke armorers had made a new gleaming breastplate with useless gold ornamentation on it. Sam Vimes felt like a class traitor every time he wore it. He hated being thought of as one of those people that wore stupid ornamental armor. It was gilt by association.
”
”
Terry Pratchett (Night Watch (Discworld, #29; City Watch, #6))
“
Qualities of a Good Nurse: Go," I said.
"1. Doesn't pun on your disability," Isaac said.
"2. Gets blood on the first try," I said.
"Seriously, that is huge. I mean is this my freaking arm or a dartboard? 3. No condescending voice."
"How are you doing, sweetie?" I asked, cloying. "I'm going to stick you with a needle now. There might be a little ouchie."
"Is my wittle fuffywump sickywicky?" he answered. "Most of them are good, actually. I just want to get the hell out of this place.
”
”
John Green (The Fault in Our Stars)
“
Ugh," he said after a few swallows. "Dead blood."
Jace's eyebrows went up. " Isn't all blood dead?"
"The longer the animal whose blood I'm drinking has been dead, the worse the blood tastes," Simon explained. "Fresh is better."
"But you've never drunk fresh blood. Have you?"
Simon raised his own eyebrows in response.
"Well, aside from mine, of course," Jace said. "And I'm sure my blood is fan-tastic.
”
”
Cassandra Clare (City of Glass (The Mortal Instruments, #3))
“
Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.
”
”
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
“
Apabila buku tu cakap tentang kita meletak label dan stereotaip ke atas bab agama. Yang membuatkan orang bukan Muslim itu sendiri jauh daripada Islam. Bukan yang bukan Islam aje, yang Islam tapi tak berapa nak faham Islam pun terasa nak jauh daripada Islam. Sebab bab label-melabel dan stereotaip tu la. Dan ironi apabila kadang-kadang penyebab tu adalah yg namanya Muslim yang faham Islam itu sndiri.
”
”
Hlovate (Anthem)
“
Enam hari setelah Tuhan menyentil bumi dan membuatnya porak poranda, seekor anjing muncul dari puing-puing gedung dan menatap langit yang suram. Saat itu, seperti dirisalahkan dalam kitab agama baru berabad-abad kemudian, bumi hancur karena kecerobohan pemiliknya sendiri. Tuhan telah menetapkan tanggal kiamat yang salah bagi jagad raya, dan menampakkan makhluk-makhluk menakjubkan yang hanya ada dalam novel. Tapi makhlukmakhluk itu pun undur dengan perasaan sedih setelah Tuhan memerintahkan mereka balik ke asalnya. Salah satunya raksasa bernama Dajjal yang mesti rela dirantai lagi dan
masuk ke pedalaman tanah untuk menunggu dan tidur membosankan berabad-abad lagi. Karena sebenarnya kiamat itu masih terlalu cepat satu juta tahun, dan kelupaan Tuhan mesti kita maklumi sebab umurnya sudah sangat tua dan kepikunan menyerang siapa saja yang berusia lanjut.
”
”
Bagus Dwi Hananto (Apokalip dan Humor Tersendat)
“
Solar Eclipse
Each morning
I wake invisible.
I make a needle
from a porcupine quill,
sew feet to legs,
lift spine onto my thighs.
I put on my rib and collarbone.
I pin an ear to my head,
hear the waxwing's yellow cry.
I open my mouth for purple berries,
stick on periwinkle eyes.
I almost know what it is to be seen.
My throat enlarges from anger.
I make a hand to hold my pain.
My heart a hole the size of the sun's eclipse.
I push through the dark circle's
tattered edge of light.
All day I struggle with one hair after another
until the moon moves from the face of the sun
and there is a strange light
as though from a kerosene lamp in a cabin.
I pun on a dress,
a shawl over my shoulders.
My threads knotted and scissors gleaming.
Now I know I am seen.
I have a shadow.
I extend my arms,
dance and chant in the sun's new light.
I put a hat and coat on my shadow,
another larger dress.
I put on more shawls and blouses and underskirts
until even the shadow has substance
”
”
Diane Glancy
“
Bagiku, hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah.
Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah.
Bulir-bulir yang jatuh menapak diatas daun, mengalir lurus menyisakan sebaris air di dedaunan.
Sejuk, mirip embun.
Hidup seperti ini.
Aku bisa merasakan senja yang bercampur bau tanah basah sepeninggal hujan.
Seperti kanvas putih yang tersapu warna-warna homogen indah.
Dentingan sisa-sisa titik hujan di atas atap terasa seperti seruling alam yang bisa membuatku memejamkan mata.
Melodi hidup, aku menyebutnya seperti itu.
Saat semua ketenangan bisa kudapatkan tanpa harus memikirkan apa pun.
”
”
Yoana Dianika (Hujan Punya Cerita tentang Kita)
“
Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;
Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya.
Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh.
Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu.
Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu.
Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.
Berhati-hatilah….
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat. Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua orang berpikir hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya.
Bersiaplah… Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan.
Meminta sesuatu yang mungkin itu telah haram bagimu.
”
”
Tasaro G.K.
“
Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.
Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetapi kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.
”
”
Tere Liye (Rindu)
“
Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada seseorang?
Tentu saja boleh. Tapi jika kita belum siap untuk mengikatkan diri dalam hubungan yang serius, ikatan yang bahkan oleh negara pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes air hujan saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring, pada cicak di langit-langit kamar saat sendirian dan tak tahan lagi hingga boleh jadi menangis.
Dan jangan lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang maha menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik. Semua kehati2an, menghindari hal-hal yang dibenci, akan membawa kita pada kesempatan terbaik. Semoga.
”
”
Tere Liye
“
quote
Quotable Quote
“Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
”
”
Donny Dhirgantoro (5 cm)
“
Taruh mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu,
apa yg kamu mau kejar…
Kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening kamu…
Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari,
kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,
kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu NGGAK BISA menyerah.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,
bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu,
segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri…
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan…
sehabis itu yang kamu perlu…
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja…
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…
Serta mulut yang akan selalu berdoa
”
”
Donny Dhirgantoro
“
Mania was a mental state every bit as dangerous as depression. At first, however, it felt like a rush of euphoria. You were completely captivating, completely charming; everybody loved you. You took ridiculous physical risks, jumping out of a third-floor dorm room into a snowbank, for instance. It made you spend your year's fellowship money in five days. It was like having a wild party in your head, a party at which you were the drunken host who refused to let anyone leave, who grabbed people by the collar and said, "Come on. One more!" When those people inevitably did vanish, you went out and found others, anyone and anything to keep the party going. You couldn't stop talking. Everything you said was brilliant. You just had the best idea. Let's drive down to New York! Tonight! Let's climb on top of List and watch the sunrise! Leonard got people to do these things. He led them on incredible escapades. But at some point things began to turn. His mind felt as if it was fizzing over. Words became other words inside his head, like patterns in a kaleidoscope. He kept making puns. No one understood what he was talking about. He became angry, irritable. Now, when he looked at people, who'd been laughing at his jokes an hour earlier, he saw that they were worried, concerned for him. And so he ran off into the night, or day, or night, and found other people to be with, so that the mad party might continue...
”
”
Jeffrey Eugenides (The Marriage Plot)
“
Zane let his head loll back and lifted one hand to gently prod his split lip. "Ow."
"Whine about it. It'll make it better," Ty offered as he stood in front of his locker, his back to Zane, and unwrapped the tape from his hands with jerky, irritated movements.
"Bite me," Zane muttered as he dug into his locker for a towel before starting in on the tape on his own hands. He spared an evil glance for Ty. "Teaching me to advance in a fight is a bad idea."
"Teaching you to fight at all is an exercise in futility," Ty responded in a matter-of-fact tone. "Luckily for you, I enjoy things like banging my head against a wall."
"I enjoy banging your head against a wall too," Zane replied as he tossed the balled-up tape at a nearby trash can. He let a small smile quirk his lips as he sat on the bench to unlace his shoes.
"Shut up," Ty grunted at him. But even though his back was still turned to him, Zane could hear the smile in his voice. "And cut it out with the damn cat jokes, huh? They're starting to catch on."
"Fine, fine. No reason to get catty about it," Zane told his partner with a barely concealed grin.
"A for effort," Ty conceded charitably.
”
”
Abigail Roux (Fish & Chips (Cut & Run, #3))
“
Pentru că au sâni rotunzi, cu gurguie care se ridică prin bluză când le e frig, pentru că au fundul mare şi grăsuţ, pentru că au feţe cu trăsături dulci ca ale copiilor, pentru că au buze pline, dinţi decenţi şi limbi de care nu ţi-e silă.
Pentru că nu miros a transpiraţie sau a tutun prost şi nu asudă pe buza superioară. Pentru că le zâmbesc tuturor copiilor mici care trec pe lângă ele.
Pentru că merg pe stradă drepte, cu capul sus, cu umerii traşi înapoi şi nu răspund privirii tale când le fixezi ca un maniac.
Pentru că trec cu un curaj neaşteptat peste toate servitutile anatomiei lor delicate. Pentru că în pat sunt îndrăzneţe şi inventive nu din perversitate, ci ca să-ţi arate că te iubesc.
Pentru că fac toate treburile sâcâitoare şi mărunte din casă fără să se laude cu asta şi fără să ceară recunoştinţă.
Pentru că nu citesc reviste porno şi nu navighează pe site-uri porno.
Pentru că poartă tot soiul de zdrăngănele pe care şi le asortează la îmbrăcăminte după reguli complicate şi de neînţeles.
Pentru că îşi desenează şi-şi pictează feţele cu atenţia concentrată a unui artist inspirat.
Pentru că au obsesia pentru subţirime a lui Giacometti.
Pentru că se trag din fetiţe.
Pentru că-şi ojează unghiile de la picioare.
Pentru că joacă şah, whist sau ping-pong fără sa le intereseze cine câştigă.
Pentru că şofează prudent în maşini lustruite ca nişte bomboane, aşteptând să le admiri când sunt oprite la stop şi treci pe zebră prin faţa lor.
Pentru că au un fel de-a rezolva probleme care te scoate din minţi.
Pentru că au un fel de-a gândi care te scoate din minţi.
Pentru că-ţi spun „te iubesc” exact atunci când te iubesc mai puţin, ca un fel de compensaţie.
Pentru că nu se masturbează.
Pentru că au din când în când mici suferinţe: o durere reumatică, o constipaţie, o bătătură, şi-atunci îţi dai seama deodată că femeile sunt oameni, oameni ca şi tine.
Pentru că scriu fie extrem de delicat, colecţionând mici observaţii şi schiţând subtile nuanţe psihologice, fie brutal şi scatologic ca nu cumva să fie suspectate de literatură feminină.
Pentru că sunt extraordinare cititoare, pentru care se scriu trei sferturi din poezia şi proza lumii.
Pentru că le înnebuneşte „Angie” al Rolling-ilor.
Pentru că le termină Cohen.
Pentru că poartă un război total şi inexplicabil contra gândacilor de bucătărie.
Pentru că până şi cea mai dură bussiness woman poartă chiloţi cu înduioşătoare floricele şi danteluţe.
Pentru că e aşa de ciudat să-ntinzi la uscat, pe balcon, chiloţii femeii tale, nişte lucruşoare umede, negre, roşii şi albe, parte satinate, parte aspre, mirându-te ce mici suprafeţe au de acoperit.
Pentru că în filme nu fac duş niciodată înainte de-a face dragoste, dar numai în filme.
Pentru că niciodată n-ajungi cu ele la un acord în privinţa frumuseţii altei femei sau a altui bărbat.
Pentru că iau viaţa în serios, pentru că par să creadă cu adevărat în realitate.
Pentru că le interesează cu adevărat cine cu cine s-a mai cuplat dintre vedetele de televiziune.
Pentru că ţin minte numele actriţelor şi actorilor din filme, chiar ale celor mai obscuri.
Pentru că dacă nu e supus nici unei hormonizări embrionul se dezvoltă întotdeauna într-o femeie.
Pentru că nu se gândesc cum să i-o tragă tipului drăguţ pe care-l văd în troleibuz.
Pentru că beau porcării ca Martini Orange, Gin Tonic sau Vanilia Coke.
Pentru că nu-ţi pun mâna pe fund decât în reclame.
Pentru că nu le excită ideea de viol decât în mintea bărbaţilor.
Pentru că sunt blonde, brune, roşcate, dulci, futeşe, calde, drăgălaşe, pentru că au de fiecare dată orgasm. Pentru că dacă n-au orgasm nu îl mimează.
Pentru că momentul cel mai frumos al zilei e cafeaua de dimineaţă, când timp de o oră ronţăiţi biscuiţi şi puneţi ziua la cale.
Pentru că sunt femei, pentru că nu sunt bărbaţi, nici altceva.
Pentru că din ele-am ieşit şi-n ele ne-ntoarcem, şi mintea noastră se roteşte ca o planetă greoaie, mereu şi mereu, numai în jurul lor.
”
”
Mircea Cărtărescu (De ce iubim femeile)