Puisi Pendek Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Puisi Pendek. Here they are! All 4 of them:

Memang sulit menulis puisi. Dan untuk apa mempersulit diri sendiri.
Danarto (Berhala: Kumpulan Cerita Pendek)
Seketika saya teringat dengan buku diary yang waktu itu hampir tiap hari saya tulis. Bagi saya, mencurahkan perasaan ke dalam buku harian sangat berguna, karena dapat membantu saya melalui masa-masa sulit, pada saat sedih, merasa tidak dicintai, merasa tidak diakui, atau saat saya merasa bodoh, sementara nggak ada seorang pun yang mau mendengarkan. Saya bisa menuliskan marah, harapan, ketakutan, kecemburuan dan lain-lain. Buku itu juga menjadi tempat yang strategis untuk menuangkan gagasan, cerita pendek, atau puisi, juga menyimpan khayalan tentang kesuksesan, kekayaan, dan cinta. Intinya, menulis diary adalah cara saya berteriak tanpa harus membangunkan orang-orang di sekitar, juga cara untuk membangun ketabahan untuk terus maju dan berkembang.
Nailal Fahmi (Menulis Cinta dan Keyakinan)
Jika Dewi Shinta lebih dulu bertemu Rahwana, akankah dia tetap mencintai Rama, ketika mereka dipertemukan? Mungkinkah jika ia malah mencintai Rahwana? Bukankah Shinta sosok yang ditakdirkan untuk setia?
Sapta Arif N.W. (Di Hari Kelahiran Puisi)
Orang itu mengaku seorang pengarang yang selama hidupnya telah menciptakan kebohongan-kebohongan. Imajinasi adalah kebohongan untuk diri sendiri, katanya, mengucapkan makna yang tak kumengerti. Begitu imajinasi dituturkan ataupun dituliskan dan didengar atau dibaca orang lain, kita telah menciptakan kebohongan-kebohongan kepada orang lain. Cerita pendek, novel, puisi, dan karangan fiksi lainnya adalah kebohongan. Kebohongan yang nikmat. Tetapi mereka tidak mau akui kebohongan mereka dan dengan cerdiknya mereka berlindung di balik kata imajinasi. Padahal sesungguhnya tidak ada Sukri membawa pisau belati. Tidak ada wanita muda yang menanggalkan satu per satu pakaiannya dan berkata, maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibimu? Bohong semua itu.
Hamsad Rangkuti (Panggilan Rasul: Kumpulan Cerpen)