Niat Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Niat. Here they are! All 39 of them:

Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini sunatullah-hukum Tuhan.
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
Tidak ada niat baik yang boleh dicapai dengan cara buruk, dan sebaliknya tidak ada niat buruk yang berubah baik meski dilakukan dengan cara-cara baik.
Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)
Bahwa cinta adlh prsoalan b'usaha u/ mncintai. Bahwa cinta bknlah gejolak hati yg dtg sendiri melihat paras ayu/janggut rapi. Bahwa sbgmana cinta kpd Allah yg tak serta merta mengisi hati kita. Karena cinta mmg hrs diupayakan. Karena cinta adlh kata kerja. Lakukanlah krja jiwa & raga u/ mencintainya. Kerjakan cinta yg ku-maksud agar kau temukan cinta yg kau-maksudkan. Karena cinta adlh kata kerja. Cinta-mata airnya adlh niat baik dr hati yg tulus. Alirannya adlh kerja yg terus menerus.
Salim Akhukum Fillah
Inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau tidak ada kepentingan, kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget.
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
Apakah ada di dunia ini seorang politikus dengan hati mulia dan niat lurus? Apakah masih ada seorang Gandhi? Seorang Nelson Mandela? Yang berteriak tentang moralitas di depan banyak orang,lantas semua orang berdiri rapat di belakangnya, rela mati mendukung semua prinsip itu terwujud? Apakah masih ada?
Tere Liye (Negeri Di Ujung Tanduk)
Siapa yang menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas, dia mendapat kehormatan sebagai mujahid, pejuang Allah. Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu, dia akan diganjar dengan gelar syahid, dan berhak mendapat derajat premium di akhirat nanti. Tidak main-main, Rasulullah sendiri yang mengatakan agar kita menuntut ilmu dari orok sampai menjelang jatah umur kita expired. Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
Rahasiaku produktif menulis? Hanya satu kata: NIAT.
Primadonna Angela
Banyak keajaiban di dunia karena orang telah memasang tekad dan niat, dan lalu mencoba merealisasikannya.
Ahmad Fuadi
Nak jadi baik, kena dengar perkara baik. Nak jadi baik, kena didik hati dan diri buat perkara baik, niat yang baik-baik. Walaupun sukar, setidak-tidaknya kita mencuba dan pastinya Allah bantu
Rehan Makhtar (Tiba-Tiba, Dia Ada)
Tuhan-ku Yang Maha Lembut, ... Aku yakin tak ada dalam niat Mu untuk menyedihkan aku. Aku ini jiwa yang Kau kasihi, yang Kau ijinkan lahir melalui rahim Ibuku yang sangat Kau cintai itu. Aku hanya ber-Tuhan kepada Mu, dan aku memuliakan Ibuku, sebagaimana telah Kau perintahkan. Demi cinta-Mu kepada Ibuku, damaikanlah jiwa kecilku ini. Aamiin
Mario Teguh
Aku datang menghadap Mu, Tuhanku tuk menyerah dan mohon penyelamatan Aku mohon Kau maafkan salah dan dosa masa laluku yang setia mengejar tuk menggigitku dari belakang Penyesalan ini membadai di hatiku dan melemahkan niat hidupku Kini aku jiwa yang lebih baik yang lebih patuh kepada Mu Jangan Kau biarkan aku lama bersedih Aku sangat menghamba kepada Mu Tuhan, sayangilah aku
Mario Teguh
Ketika kita mempunyai niat tertentu, semesta akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang mempunyai niat yang sama
Dian Syarief Pratomo (Sunrise Serenade)
Yang asalnya haram itu tidak akan berakhir dengan baik meskipun dibasuh dengan niat yang suci
Teme Abdullah (Empayar 3: Hikayat Saka Keturunan Raja)
Kun Fayakun.. saat kita punya niat yg kuat & berupaya keras sampai tak tau lg kemana arah melangkah, maka Tuhan yg akan membuatkan jalannya.
M. Arief Budiman
Kalau ada keinginan yang kuat, niat ikhlas disertai usaha dan doa, Insya Allah berhasil.
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
Peri kemanusiaan itu roh Maha Agung di muka bumi, dan roh itu menebar getaran cinta kasih dan niat mulia.
Kahlil Gibran
Keputusan & kebijakan apapun tidak akan pernah memuaskan semua pihak. Jika niat, tujuan dan konsepnya baik, lakukan saja.
Susilo Bambang Yudhoyono
Apakah arti relasi dengan orang terdekat atau teman hidup? Sebagian orang mengartikannya sebagai pendamping hidup dalam melewati suka dan duka, membina satu hubungan rumahtangga yang harmonis, bersama-sama meraih kesejahteraan keluarga. Aku pun demikian. Namun lebih jauh lagi, teman hidup bagiku adalah partner perjuangan. Sebuah relasi bisa saling memberi ruang bagi semangat positif masing-masing. Sejak berpacaran dengan Alva, dan memiliki niat serius untuk masuk ke jenjang pernikahan, aku tahu permulaan apa yang harus kami buat. Yang harus kami bina adalah melatih diri kami untuk menjadi "pembentuk" sukses satu sama lain. Dan pada akhirnya, menjadi sukses bersama. Relasi kami jangan saling mengubur potensi masing-masing, atau lebih parah lagi melumpuhkan hasrat untuk berkembang.
Alberthiene Endah (Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar)
Tar, jangan lupa... usaha yang terbaik selalu ada aja ganjarannya. Gue yakin, akan banyak jalan yang terbuka ketika nanti lo teguh akan niat lo. Jumlah 54 juta adalah besar bagi kita, tapi di mata Dia? Ini masalah sepele, semudah lo membuka dan menutup mata. Jadi jangan lupa, berdoa yang sama kerasnya dengan usaha yang akan lo lakukan....
Adenita (23 Episentrum)
Kita diminta menjadi budayawan patriotik yang jujur; berani mengkritik persekitaran dan negara tanpa berasa khuatir dituduh tidak setia atau berkhianat kerana sebagai pencinta tanah air, kita sedang berperang dengan kejahatan bangsa kita. Pihak yang berkhianat ialah budayawan yang memuji dan mendewakan pemimpin dengan niat mengambil hati (salah atau benar) bagi kepentingan dirinya. Salah atau benar ini adalah tanah air kita. Lantaran itu kita berani mengkritiknya dan berani mempertahankannya.
Baharuddin Zainal (Monolog Kecil: Tahun-Tahun Gelora)
Singkatnya: rasa terima kasihmu harus diwujudkan ke dalam suatu niat yang konkret. 299 Kristus wafat bagimu. Engkau apa yang harus kaulakukan bagi Kristus? 300 Pengalaman pribadimu—kekesalan, kegelisah¬an, kepahitan itu—mengajarkanmu suatu kebenaran sabda Kristus: Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua majikan.
Josemaría Escrivá
Hati yang bersih akan melahirkan niat yang tulus dan perasaan yang ikhlas dalam melakukan segala sesuatu.
Susilo Bambang Yudhoyono
Teruskan niat baik yg sdh dimulai. Bersyukurlah meski gagal, krn Allah SWT telah tunjukkan yg terbaik. Pantang menyerah.
Susilo Bambang Yudhoyono
Menulislah dengan akal, pengetahuan, keikhlasan, ketenangan, kasih sayang dan niat yang murni
Muzaf Ahmad
Mungkin aku memang sudah gila, mencintai pacar temanku sendiri. Barangkali cinta seperti kejahatan. Ia bisa terjadi bukan hanya karena ada niat, tapi juga karena adanya kesempatan. Aku tahu pasti aku hanya mencari-cari pembenaran saja untuk perasaanku. Jadi siapa aku sekarang? Hanya pecundang malang yang jatuh cinta kepada orang yang salah, dan pada saat yang sama dicintai oleh orang yang salah pula!
Fadil Timorindo (Let's Party)
Sekiranya niat mahu bercinta itu Cuma satu, ia umpama sebatang lidi dan mudah dipatahkan. Tetapi bayangkan jika niat mahu bercinta itu banyak. Ia umpama seberkas lidi dan pastinya tidak mudah dipatahkan.
Bahruddin Bekri (Lelaki Berkasut Merah)
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Telah meninggal dunia ibu, oma, nenek kami tercinta.... Requiescat in pace et in amore, Telah dipanggil ke rumah Bapa di surga, anak, cucu kami terkasih.... Dalam sehari, Bunda menerima dua kabar (duka cita / suka cita) sekaligus. Apakah kesedihan serupa cucuran air hujan yang jatuh dan mengusik keheningan kolam? Apakah kebahagiaan seperti sebuah syair yang mesti dipertanyakan mengapa ia digubah? Bagaimana kita mesti menjawab pertanyaan tentang kematian orang orang terdekat? Mengapa mereka pergi? Kemana mereka akan pergi? Memento mori, serupa nyala api dan ngengat yang terbakar. Seperti juga lilin yang padam, bunga yang layu, ranting yang kering, pohon yang meranggas. Mereka hanyalah sebuah pertanda, bahwa semua yang hidup pasti akan mati. Agar kita senantiasa teringat pada tempus fugit, bahwa waktu yang berlalu  tak akan pernah kembali. Ketika Bunda masih muda, sesungguhnya Bunda sudah tidak lagi muda, tak akan pernah bertambah muda, tak akan kembali muda. Waktu telah merenggut kemudaan kita pelan pelan. Ketuaan adalah sebuah keniscayaan, dan kematian adalah sebuah kepastian. Tak ada sesuatu pun yang abadi, Anakku. Ingatan tentang mati semestinya memberi kita pelajaran berharga. Jangan pernah menyia nyiakan waktu. Jangan hilang niat untuk bangkit dari ranjang. Jangan terlalu malas untuk bekerja. Jangan terlalu letih untuk menuntaskan hari. Jangan pernah lupa untuk berdoa. Jangan lalai untuk bersyukur. Jadikan hari ini sebagai milikmu. Ketika semua perkara seakan menggiring langkahmu pada kesulitan, kegagalan, ketidakpastian dan rasa sakit. Pikirkanlah siapa yang akan jadi malaikat pelindung dan penolongmu? Bagaimana engkau akan menemukan eudaimonia? Bagaimana engkau hendak memaknai hidup? Dalam sekejap mata hidup bisa berubah. Waktu berlalu dan ia tak akan pernah kembali. Gunakan kesempatan untuk bercermin pada permukaan air yang jernih. Tatap langsung kedalaman telaga yang balik menatap kepada dirimu. Abaikan rasa sakit dan penderitaan, sebab puncak gunung sudah membayang di depan mata dan terbit matahari akan menghangatkan kalbumu. Cuma dirimu yang punya kendali atas pikiran, hasrat dan nafsu, perasaan dan kesadaran inderawi, persepsi, naluri dan semua tindakanmu sendiri. Ketika kita mengingat kematian, kita tidak akan lagi merasa gentar. Sebab ia lembut, ia tak lagi menakutkan. Ia justru menuntaskan segala rasa sakit dan penderitaan. Ia pengejawantahan waktu yang berharga, kecantikan yang abadi, indahnya rasa syukur, dan kemuliaan di balik setiap ucapan terima kasih. Ia mengajarkan kita bagaimana menghargai kehidupan yang sesungguhnya. Ia membimbing kita menemukan pintu takdir kita sendiri. Apapun perubahan yang menghampiri dirimu. Ia adalah pintu rahasia yang menjanjikan kejutan yang tak akan pernah kamu sangka sangka. Yang terbaik adalah menerimanya sebagai berkat. Apa yang ada dalam dirimu adalah kekuatanmu. Engkau akan membuatnya berarti. Bagi mereka yang paham, takdir dan kematian adalah sebuah karunia, seperti juga kehidupan. Sesungguhnyalah kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali.
Titon Rahmawan
282 Paradoks: Kesucian itu lebih mudah dicapai daripada ilmu pengetahuan, tetapi lebih mudah menjadi orang terpelajar daripada menjadi orang kudus. 283 Hiburan sekadar untuk mengalihkan perhati-an: Engkau memerlukannya! Buka matamu lebar-lebar sehingga gambaran-gambaran segala benda masuk, atau tutuplah matamu sebagai akibat dari kepicikanmu. Tutuplah matamu terhadap segala hall Miliki ke-hidupan batin dan engkau akan melihat keajaiban dari dunia yang lebih baik, dunia baru dengan segala warna dan perspektif yang tak pernah terbayangkan sebelumnya dan engkau akan mengenal Allah. Engkau akan dapat merasakan kelemahan-kelemahan¬mu, dan engkau akan lebih menyerupaimu Allah ... dengan keilahian yang akan membuatmu lebih me¬rupakan saudara-saudaramu sesama manusia, ketika engkau menjadi lebih dekat dengan Allah Bapamu. 284 Cita-cita: supaya aku menjadi balk, dan agar orang-orang lain menjadi lebih balk dari diriku. 285 Pertobatan adalah suatu usaha sekejap. Penyucian adalah suatu usaha untuk seumur hidup. 286 Tak ada sesuatu yang lebih baik di dunia ini, selain daripada hidup dalam rahmat Allah. 287 Kemurnian dalam niat: engkau akan selalu memilikinya, bila engkau selalu dan di dalam segala hal berusaha untuk menyenangkan Allah. 288 Masuklah ke dalam luka-luka Kristus yang tersalib. Di situ engkau akan belajar menjaga indramu, engkau akan memiliki kehidupan batin dan dengan tak henti-hentinya engkau mempersembahkan kepada Bapa penderitaan Allah kita Yesus Kristus dan pen¬deritaan Bunda Maria, untuk menebus dosamu dan dosa semua manusia. 289 Ketidaksabaranmu yang mulia untuk meng-abdi Allah tidak mengecewakan-Nya. Akan tetapi, ketidak-sabaran itu akan menjadi sia-sia bila tidak disertai dengan penyempurnaan yang efektif dalam tingkah lakumu sehari-hari. 290 Memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit setiap hari. Itulah yang harus menjadi usahamu yang tetap jika engkau benar-benar ingin menjadi orang kudus.
Josemaría Escrivá
Saat asa tenggelam dalam prasa dan lagi lagi terasa rasa yang basa, hingga mata tak lagi mampu untuk teriak apa lagi kata?, Hargai sehina apapun usaha kecil dari-nya Karena berusaha tak semudah berbicara Percayalah semua akan terasa jika telah tiada Niat tulus tergerus jemu daku pamit meng-akhiri ke ambiguan ini semua
Murfadhillah
Menikah itu bukan perkara satu-dua hari. Menikah itu bukan seperti pergi adventuring lalu kembali pulang. Nikah itu benar-benar perjalanan seumur hidup melalui berbagai macam rintangan dengan orang yang sama. Jika niat dasar melakukan perjalanan itu sudah salah, dengan apa kamu bisa mempertahankan diri untuk terus berjalan?
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)
Ada perbedaan mendasar antara keinginan menjadi seorang penulis dengan menjadi penulis yang sesungguhnya. Keinginan bisa berhenti hanya sebagai sebuah keinginan. Tetapi menjadi itu berarti membebaskan diri dari semua beban dan hanya fokus pada sebuah pemahaman, bahwa tulisan yang bagus terlahir dari sebuah proses yang tiada henti. Ia tidak akan berpaling dari tujuan utamanya, yaitu agar bagaimana tulisan itu bisa dibaca. Ia mungkin saja ditolak oleh 10 atau bahkan 100 penerbit, tapi hal itu tidak akan menyurutkan niat seorang penulis. Ini bukan sekedar soal bakat, tehnik atau visi kepenulisan. Ini lebih pada soal bagaimana kita sanggup mempertahankan kemauan, komitmen dan konsistensi.
Titon Rahmawan
berani ambil tindakan adalah bentuk nyata dari kesungguhan niat hati tanpa kehilangan perhitungan benar atau salah sehingga apabila terjadi kesalahan, kesadaran untuk memperbaiki sudah dimiliki dan selalu dimiliki. sebaliknya, keraguan atas tindakan hanya membuahkan ketakutan terjadinya kesalahan yang pastinya tidak dipersiapkan alat untuk memperbaiki
wasiman waz
You must accept yourself for who you are, to become the person that you want to be.
Niat
Berjalanlah dan terus berjalanlah dengan niat kebaikan untuk mengejar restu dari Allah, bersama orang-orang yang kaucintai, lalu sematkan dalam hati dan pikiranmu akan perjalanan hidupmu tentang surga yang akan kaugapai. Maka seberat, sepanjang, dan sebesar apa pun halangan yang melintangi langkahmu, akan terbuka dengan sendirinya atas Izin-Nya. Ingatlah, Tuhan akan mengirim malaikat-malaikat-Nya yang mempunyai keringanan tangan tak bertepi untuk menyelamatkanmu manakala kau hendak terpeleset di ujung jurang yang curam. (123)
Hanum Salsabiela Rais
Jelas bahawa perlindungan hak-hak asasi manusia dan harta intelektual dan penjagaan alam sekitar di peringkat sebilangan peribadi yang terlibat, mungkin terpancar dari niat yang sebenar-benarnya mencintai dan menghormati nilai-nilai insani, keunggulan intelektual dan penjagaan alam sekitar. Namun di peringkat tamadun Barat, khasnya dalam institusi berpengaruh di sana, isu-isu hak-hak asasi manusia, harta intelektual dan penjagaan alam tabii merupakan alat-alat penguasaan ekonomi dan sosiopolitik tamadun Barat ke atas tamadun-tamadun lain.
Wan Mohd Nor Wan Daud (Budaya Ilmu: Satu Penjelasan)
Ketika Hati Memilih Pergi Seluka apapun kamu menangis, cinta bukanlah rasa yang muncul karena mengiba-iba. Sesakit apapun kamu menjerit, cinta bukanlah rasa yang hadir karena tak tega. Cinta datang karena dua hati yang bersejalan. Cinta menggandeng, bukan menyalip ataupun menyusul. Perintang tercipta agar dua hati mengagungkan perjalanan cinta. Jenuh terwujud agar dua hati memaknai pengikraran komitmen. Dan jarak terbentang agar dua hati menghayati perasaan rindu. Cinta tidak memaksa, pun tidak bisa ia dipaksakan. Adakalanya pula cinta tidak langsung menumbuh, namun perlahan-lahan mengakar seiring dengan hati yang menyiraminya. Waktu, materi, rasa, niat, dan segala bakal tercurah kepadanya. Hingga dua hati yang terkunci dalam raga yang berbeda akan terbebas dan berdenyut beriringan. Tetapi kadangkala cinta tidak kunjung mengakar. Dan satu hati akan sakit seolah jantung membelesak bercucuran luka. Air mata akan berlinang disertai asa yang lambat-laun meruap bersama udara lalu. Dan ketika hati memilih pergi, kamu pun harus kuat melepaskannya. Karena cinta diperjuangkan sepasang, bukan seorang.
Septian Hung (Menagih Nyawa dan Cerita-cerita Pendek Lainnya)
Percaya sama Saya, Allah itu dzat yang paling awal yang berharap hamba-Nya melek literasi. Al Amin ﷺ adalah generasi 'ummi dari kota tua di lembah Bakkah, namun Jibril عليه السلام justru membawa kata pertama Iqra'. Coba kita liarkan sedikit imaji kita di dalam kegelapan gua, yang Nabi ﷺ gemetar oleh suara Jibril. Jangankan membaca buku, buku-buku jari saja tak nampak, pekat. Lalu Allah berfirman, "Iqra'!" Saya yakin pembaca pasti kritis, "kan, ada Jibril yang bercahaya." Oke, tapi biarkan semua pertanyaan yang terlintas tentang kata pertama untuk tafakur nanti. Karena ada kata yang lebih mengena lagi yang dibacakan oleh Penghulu Malaikat saat itu. Yaitu "Yang mengajarkan (manusia) dengan Pena." Nah, jadi mana yang pertama? Baca dulu atau tulis dulu?! Bagi kita para pembelajar @nulisyuk, tentu yang pertama adalah tulis saja dulu. Ya, kan?! Lalu baca lagi, karena Allah akan mengajar manusia apa yang tidak dia ketahui. Kemudian tulis kembali, dengan pemahaman yang kita dapatkan. Baca ulang, agar Allah menurunkan petunjuk. Tulis ulang, baca-tulis-baca-tulis, sampai kita menjumpai hal yang paling meyakinkan. Yaitu kematian. Hingga saat tiba waktunya kita membaca karya kita nanti, Malaikat mengulurkannya lewat tangan kanan. Bukan di telapak tangan kiri yang terpaksa atau bahkan kita membelakanginya. Sembari berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya.” Begitulah seharusnya kita menulis, jujur oleh gerakan hati. Saya adalah contoh dari jutaan manusia yang pernah bercita-cita untuk hidup dari tulisan. Beroleh bayaran dari coretan pena. Bahkan sempat ikut lomba menulis cerita anak, dengan hadiah kursus kepenulisan. Alhamdulillah, di dalam kemenangan pertama itu Saya tidak menerima uang. Meskipun Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. Janganlah, menulis untuk cari duit dan ketenaran. Seolah-olah Allah telah berbisik seperti itu ketika merobohkan niat Saya untuk menulis waktu yang dulu. Semoga, ketika sekarang kembali menulis bersama #nulisyukbatch6 sudah punya niat kuat yang berbeda. Hanya sebagai wujud rasa syukur atas pembelajaran Tuhan di dunia. Yuk Nulis, karena kita sudah banyak membaca ayat-ayat Allah di keseluruhan hidup kita. Aamiin.
Maykl Bogach
Beza membaca karya sastera dengan karya pop adalah penggunaan akal untuk mentafsir. Karya sastera memerlukan ketajaman akal untuk mentafsir. Adakalanya terpaksa mengkaji latar belakang penulisnya semata-mata untuk meneka 'niat' sebenar beliau menulis karya tersebut. Cerpen Ragam Dunia adalah contohnya. Sementara karya pop tidak memerlukan akal berfikir, tetapi emosi yang melayang-layang.
Muzaf Ahmad
Ya, Kahyangan memang tak adil. Atau bisa adil dalam ketakadilan. Kita bisa mengeluh, mengejek, memaki-maki, memohon, mengelabui, menghujat, berbaik-baik, berteman, bahkan bercinta dengan para dewa, tapi kita telah belajar untuk tidak mengharapkan lebih banyak lagi dari uluran “niat baik” mereka.
Laksmi Pamuntjak (Amba)