Nabi Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Nabi. Here they are! All 100 of them:

β€œ
It was you Nabi. It was always you. Didn't you know?
”
”
Khaled Hosseini (And the Mountains Echoed)
β€œ
Alangkan nabi juga tidak mampu memuaskan hati semua, inikan aku yang kecil, dengan impian-impian dan harapan-harapan aku yang kecil, yang apalah nilainya berbanding kehendak-kehendak mereka yang penting.
”
”
Wani Ardy (Langit Vanilla)
β€œ
A fundamental aim of Mawlid al-Nabi a is to attain love and proximity of the Prophet and to revive the believer’s relationship with his most revered person.
”
”
Muhammad Tahir-ul-Qadri
β€œ
Di zaman milenial ini, satu-satunya yang paling patut untuk kita idolakan dan kita cintai, adalah beliau yang hidup tanpa Facebook, Instagram atau Twitter, namun memiliki 1,7 milyar followers. Beliau, adalah Nabi Muhammad SAW.
”
”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia
β€œ
Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila. Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri di tengah-tengah hutan atau samudera masih membawa padanya sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan menguasai, orang berpolitik.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (House of Glass (Buru Quartet, #4))
β€œ
Manusia Indonesia tidak jera ditangkap sebagai koruptor, tetapi berpikir besok harus lebih matang strategi korupsinya. Mereka melakukan hal-hal melebihi saran setan dan ajaran iblis, pada saat yang sama bersikap melebihi Tuhan dan Nabi
”
”
Emha Ainun Nadjib
β€œ
Mengenai kebutaan hati dan cara penyembuhannya, Nabi berkata, β€œsegala sesuatu yang berkarat ada pengkilapnya, dan pengkilap hati adalah mengingat Allah.
”
”
Martin Lings
β€œ
Hadist riwayat Abu Bakar menyatakan bahwa Nabi bersabda, β€œAllah mengangkat derajatmu bukan melalui banyaknya salat dan berpuasa, namun berdasarkan kebaikan hatimu.
”
”
Martin Lings
β€œ
..Pamanku yang berjiwa lapang dan merupakan umat Nabi Muhammad yang amat pemurah, menyediakan kopi miskin dalam menu warungnya. Sesekali, secara diam-diam, pamanku menyuruh kami menambahkan gula untuk kopi miskin, karena ia tak sampai hati pada kaum yang papa itu. Namun aneh, pembeli melarat yang telah terbiasa dengan kopi miskin malah tak menyukai hal itu. Pelajaran moral nomor dua puluh dua: kemiskinan susah diberantas karena pelakunya senang menjadi miskin.
”
”
Andrea Hirata (Dwilogi Padang Bulan)
β€œ
Artinya, Anda lebih mulai tertarik untuk mempelajari Qur’an sebagai sumber informasi yang ditinggalkan Nabi Muhammad dan menurut orang Islam masih otentik hingga sekarang dibanding menilai agama ini dari perilaku penganutnya?
”
”
Tasaro G.K.
β€œ
Pesan Nabi SAW saat di Mina itu patut kita renungkan untuk pendidikan anak-anak kita. Semuanya agar mereka kelak dapat meninggikan kalimat Allah di muka bumi. Bukan meninggikan diri dengan menggunakan kalimat Allah." (Hal 33, Positive Parenting)
”
”
Fauzil Adhim
β€œ
Sungguh ganjil rasa cemburu, sungguh berbeda rasa sakitnya. Di kepala, rasanya seperti disiram seember air es. Di mulut, rasanya seperti digigit semut rambutan. Di dada, rasanya menggeletar. Cemburu adalah perahu Nabi Nuh yang tergenang di dalam hati yang karam. Lalu, naiklah ke geladak perahu itu, binatang yang berpasang-pasangan yakni perasaan tak berdaya-ingin mengalahkan, rencana-rencana jahat-penyesalan, kesedihan-gengsi, kemarahan-keputusasaan, dan ketidakadilah-mengasihani diri.
”
”
Andrea Hirata (Padang Bulan)
β€œ
Sesaat ia terhenyak oleh teks wasiat Habib Hasan Al Bahr. Menghadaplah kepada Allah dengan hati luluh. Hindarkan dirimu dari sikap ujub dan angkuh. Pergaulilah manusia yang jahat dengan baik, karena pada hakikatnya kamu sedang bermuamalah dengan Allah yang Maha Besar. Ulurkan tanganmu kepada orang-orang fakir dengan sesuatu yang dikaruniakan Allah kepadamu. Lalu bayangkanlah, bahwa Allah-lah yang pertama kali menerima pemberianmu itu, sebagaimana dituturkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi. Kelak hatimu akan merasa sangat senang dan bahagia dengan Allah.
”
”
Habiburrahman El-Shirazy (Ayat-Ayat Cinta 2)
β€œ
Manakah yang besar penderitaan kita dengan penderitaan Nabi Adam? Yang di dalam surga bersenang-senang dengan istrinya, lalu disuruh ke luar. Dan manakah yang susah penderitaan kita dengan penderitaan Nabi Nuh, yang menyeru umat kepada Islam, padahal anaknya sendiri tidak mau mengikuti? Sehingga seketika disuruh Tuhan segala ahli kerabatnya naik perahu, anak itu tidak ikut. Malah ikut karam dengam orang banyak di dalam gulungan banjir. Di hadapan matanya! Dan kemudian datang pula vonis Tuhan bahwa anak itu bukan keluarganya. Pernahkah kita lihat cobaan serupa yang ditanggung Ibrahim? Disuruh menyembelih anak untuk ujian, ke manakah dia lebih cinta, kepada Tuhannyakah atau kepada anaknya? Yakub dipisahkan dari Yusufnya. Yusuf diperdayakan seorang perempuan. Ayub ditimpa penyakit yang parah. Daud dan Sulaiman kena bermacam-macam fitnah. Demikian juga Zakaria dan Yahya. Yang memberikan jiwa mereka untuk korban keyakinan. Isa al-Masih pun demikian pula. Muhammad lebih-lebih lagi. Pernahkah mereka mengeluh? Tidak, karena mereka yakin bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghendaki perjuangan dan keteguhan. Mereka tidak menuntut kemenangan lahir. Sebab mereka menang terus. Mereka memikul beban seberat itu, menjadi Rasul Allah, memikul perintah Tuhan karena cintakan manusia. Oleh karena itu mereka tempuh kesusahan, pertama membuktikan cinta akan Tuhan, kedua menggembleng batin, ketiga karna rahim yang sayang dan segenap umat.hal. 79
”
”
Hamka
β€œ
They say, Find a purpose in your life and live it. But, sometimes, it is only after you have lived that you recognize your life had a purpose, and likely one you never had in mind. - Nabi
”
”
Khalid Hosseini (The Complete Khalid Hosseini (3 books box set))
β€œ
Nabi Muhammad SAW dipersetujui sebulat suara oleh semua umat Islam sebagai al-nabi al-ummi, nabi yang buta huruf. Namun demikian, sunnahnya lengkap dengan aphorisme dan tindakan-tindakan yang menguatkan konsep ilmu dalam al-Quran dan menjadi pencetus dan kuasa pendorong bagi pembangunan intelektual dan tamadun masa depan dalam Islam.
”
”
Wan Mohd Nor Wan Daud (Konsep Ilmu dalam Islam)
β€œ
Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW bersabda : Nabi SAW membuat gambar empat persegi panjang. Di tengah-tengah ditarik satu garis sampai keluar. Kemudian beliau membuat garis-garis pendek di sebelah garis yang ditengah seraya bersabda: Ini adalah manusia dan empat persegi panjang yang mengelilinginya adalah ajal. Garis yang diluar ini adalah cita-citanya, serta garis yang pendek adalah hambatan-hambatannya. Apabila ia dapat menghadapi hambatan yang satu, maka ia akan menghadapi hambatan-hambatan yang lain. Dan apabila ia menghadapi hambatan yang lain, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain lagi..
”
”
Ari Nur (Diorama Sepasang Al Banna)
β€œ
Kawanku yang Muslim itu menerangkan ajaran Muhammad terkait dengan hal ini. Dia mengatakan, hubungan Islam dan Kristen seharusnya didasarkan pada dua unsur penting: ketulusan dan kerendahan hati. Sementara interaksi Muslim dengan berbagai tradisi spiritual lain termasuk Kristiani didasarkan pada tiga syarat: berusaha mengenal satu sama lain, tetap bersikap tulus dan jujur selama bertemu dan berdebat, dan berusaha rendah hati menyangkut klaim kebenaran masing-masing. Aku belum tahu sejauh mana praktiknya. Hanya, seperti itulah ajaran moral nabi dari Arab itu yang kutahu.
”
”
Tasaro G.K. (Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan)
β€œ
Janganlah hanya faham erti kata-kata yang tertulis dalam Al-Quran kerna dibawah yang tertulis terdapat erti yang tersembunyi di bawah erti lapis kedua ada lagi erti baru, yang menyilaukan fikiran dan pandangan Erti keempat, kecuali Nabi, tak ada yang pernah memahami kebesaran Tuhan, yang tiada tanding dalam Keghaiban hitunglah erti tersembunyi itu sampai tujuh kisah bermakna yang mengagumkan dari langit Wahai kawan, janganlah memandang jilid Al-Quran. Bagi setan, manusia hanyalah sepotong daging. Bagaikan manusialah Al-Quran itu, Bentuk lahir diluar dengan ruh diam-diam didalamnya.
”
”
Rumi (Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi)
β€œ
kalau agama itu ajaran sehat, kita tak akan membutuhkan nabi-nabi untuk menyampaikannya kepada kita. -Takuan
”
”
Eiji Yoshikawa (Musashi)
β€œ
Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Gadis Pantai)
β€œ
Siapa yang dapat ramalkan bagaimana jadinya bayi? Jadi nabi atau bajingan, atau jadi sekedar tambahan isi dunia.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jejak Langkah)
β€œ
Do you think God speaks Arabic or Hebrew? Can he hear your prayers or mine?"... "I do not know." "What do you think, Nabi?" The boy thought about this for a long time before replying. "I think God must speak all the languages." His tone was confident. "I think he can heal all of us.
”
”
Kristin Harmel (The Sweetness of Forgetting)
β€œ
Sukarno seorang diri, Gandhi seorang diri, bahkan para nabi seperti Isa dan Muhammad pun seorang diri. Para bijak seperti Lao Tze dan Siddharta juga seorang diri. Namun, merekalah yang mengubah dan membuat sejarah.
”
”
Anand Krishna (Indonesia Under Attack! Membangkitkan Kembali Jati Diri Bangsa)
β€œ
Even as flawed human beings inevitably corrupt and obscure the natural monotheistic order, all hope is not lost. Just as inevitably, prophets emerge to issue bold calls to restore a nurturing relationship with the Divine. As the Qur’an explains, β€œHumanity was of one faith, then they transgressed against each other, so the Loving Divine sends the prophets as guides” (2:213). The English term β€œprophet” suggests someone foretelling the future, yet Semitic prophets are more focused on recovering a precious heritage in order to chart a better future. The Nabi, the Semitic term for prophet, describes an unlikely source of water bubbling up in an unexpected location, like a desert spring. The Nabi is rarely a prominent elite, but rather an unlikely leader who selflessly connects with divine truth that inexorably bubbles up inside.
”
”
Mohamad Jebara (The Life of the Qur'an: From Eternal Roots to Enduring Legacy)
β€œ
Salam adalah do'a. Salam bukanlah ucapan basa-basi atau sekedar sopan santun seperti ucapan 'Selamat Pagi'. Bila kita mengucapkan salam, maka sadarilah bahwa kita sedang mendo'akan saudara kita, mengharapkan kebaikan dan kesejahteraannya.
”
”
Alwi Alatas (Bahkan Para Nabi pun Iri)
β€œ
Pada prinsipnya kita bersetuju bahawa pandangan manusia, dan oleh kerananya ilmu-ilmu yang dibangunkan olehnya, dalam bidang apapun tidak boleh dikultuskan dan dianggap absolut. Hanya ilmu Tuhan yang mutlak (absolute). Menyedari keterbatasan ilmu manusia ini maka kita harus bersifat terbuka dalam menerima kepelbagaian pandangan, dan pada tahap ini kita bersetuju dengan idea pluralisme. Namun apabila kita berbicara mengenai konteks yang lebih besar iaitu tentang kebenaran dan realiti, dan bukan sebatas kebenaran dan realiti yang ditayangkan oleh akal fikiran manusia semata, tetapi suatu yang ditayangkan oleh pandangan alam Islam maka kita harus berhati-hari kerana ia melibatkan bukan hanya ilmu manusia tetapi juga ilmu Tuhan yang telah disampaikan kepada manusia melalui para nabi dan rasulNya. Oleh kerana itu dalam konteks Islam tiada pluralisme agama kerana di sini kita berbicara tentang wahyu dan makna-makna yang dibangun oleh al-Qur’an itu sendiri, dan bukan semata-mata hasil budaya dan produk sejarah manusia.
”
”
Khalif Muammar (Islam dan Pluralisme Agama: Memperkukuh Tawhid di Zaman Kekeliruan)
β€œ
In the name of God, the One who is merciful and compassionate. May blindness strike the eye of the envious one! Ma sha’ allah, it’s God’s will, this is right! The first one’s a girl, and a girl comes to raise her little brothers. Ten boys will follow her, God willing. BismillahiΒ . . . allahuma salli ala n-nabi. Prayers be on the blessed Prophet!
”
”
Jokha Alharthi (Celestial Bodies)
β€œ
Sesungguhnya menutup-nutupi kekurangan yang ada pada dirimu atau bersikap sewenang-wenang adalah menyiksa dirimu sendiri.
”
”
Abu Khalid MA. (Seribu Kisah Nabi Khidir dan 9 Tokoh Sufi)
β€œ
hadis nabi: malu adalah cabang iman dan iman di dalam syurga. kurang sopan itu adalah sebahagian daripada kekerasa hati, kekerasan hati adalah di dalam api neraka
”
”
Anwar Nursi
β€œ
belum lagi pulang meninggalkan kota nabi. rasa ingin datang kembali ke tempat indah ini. untuk mengunjungi kembali masjid Nabawi
”
”
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
β€œ
Kanak-kanak hanya dibenarkan untuk bercita-cita dengan kerjaya yang muluk-muluk sahaja. Doktor, guru, peguam, jurutera dan pilot. Kerjaya seperti pegawai agama, imam masjid, mufti, kadi atau ustaz jarang kedengaran dari mulut anak-anak Muslim terutamanya dari kalangan keluarga middle class. Materialisme mencengkam anak-anak seawal usia dalam memandang kehidupan
”
”
Mohd Al Adib Samuri (Menjernih Hidup Beragama : Sebaik-baik Petunjuk adalah Petunjuk Nabi SAW)
β€œ
tuhan-tuhan liberal turunkanlah nabi-nabi palsumu membawa erti-erti yang hampa tentang kebebasan yang kau cipta daripada angan-angan aku adalah musuh yang akan membunuh nabi-nabi palsumu
”
”
S.M. Zakir (Kumpulan Puisi: Aroma)
β€œ
Janganlah kamu banyak mengomongkan ilmumu itu karena kamu akan dipisahkan oleh kaum ulama'. Maka bersikap sederhana sajalah, sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan taufiq hidayah Allah untukmu.
”
”
Abu Khalid MA. (Seribu Kisah Nabi Khidir dan 9 Tokoh Sufi)
β€œ
Manusia hari ini bukan tidak mengetahui banyak perkara; malah sebaliknya. Manusia hari ini memang mengetahui banyak perkara, khasnya tentang kehidupan jasadi insan dan makhluk syahadah (yang nampak) yang lain, tetapi banyak perkara penting yang meliputi kehidupan ruhani dan akhlak tidak diketahuinya. Ini adalah kerana konsep ilmunya amat sempit. dia telah mengeluarkan hakikat penting seperti Tuhan, malaikat, roh diri manusia sendiri dan lain-lain yang diketahui hanya melalui autoriti manusia terpilih, daripada ruang ilmu dan tumpuannya. Autoriti manusia terpilih bermaksud ilmu yang diperoleh melalui para rasul, nabi dan orang yang berakar dalam ilmu.
”
”
Wan Mohd Nor Wan Daud (Budaya Ilmu: Satu Penjelasan)
β€œ
None of the books revealed to ancient Nabi's has reached us in its entirety. That is why Allaah willed that a book containing all the commandments should be made available to man and that its authenticity should be preserved for all times to come. Such a book is The Quraan.
”
”
Afzal Hoosen Elias (Quran Made Easy (Complete English Translation))
β€œ
Ilmu ibarat sumber air. Maka, rendahkanlah hatimu di hadapan ilmu. Sebab, air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.
”
”
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
β€œ
Doa bukan sekedar permohonan verbal, tapi sinkronasi antara ucapan, tingkah laku, pikiran dan keyakinan hati
”
”
Ψ§Ψ¨Ω† Ω‚ΩŠΩ… Ψ§Ω„Ψ¬ΩˆΨ²ΩŠΨ© (Rahasia Pengobatan Nabi Saw)
β€œ
This for me was home, and for the visitors, Kashmir".
”
”
Irfan Nabi (Alluring Kashmir The Inner Spirit)
β€œ
Peri watak dirinya menyata seribu cerita budi pekertinya yang mulia. Katakan apa saja yang boleh dikaitkan dengan sifat budiman maka akan mengenai diri wataknya jua.
”
”
Shaykh Amin al-Jundi al-Himsi (Al-Qasidah Al-Maymunah: (Qasidah Yang Berkat))
β€œ
Banyak orang di luar Islam yang kagum dan tertarik kepada Islam karena kemurnian ajaran ketuhanannya, keautentikan dan rasionalitas Al Quran, sifat nabi Muhammad, menjauhi alkohol, memakan makanan halal, memakai pakaian yang menutup aurat, zakat, sholat dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu tidak berhenti hanya pada tataran pengetahuan saja namun yang terlebih penting adalah pelaksanaannya.
”
”
Nailal Fahmi (Selangkah Menuju Surga)
β€œ
ConcluirΓ© afirmando tan sΓ³lo que el prΓ­ncipe necesita tener al pueblo de su parte; de lo contrario, no tendrΓ‘ remedio alguno en la adversidad. Nabis, prΓ­ncipe de los espartanos, resistiΓ³ el asedio de toda Grecia y de un victoriosΓ­simo ejΓ©rcito romano, y defendiΓ³ contra todos ellos su patria y su Estado; llegado el peligro le bastΓ³ con cuidarse de unos pocos, lo cual no le habrΓ­a bastado de haber tenido al pueblo como enemigo.
”
”
Niccolò Machiavelli (EL PRÍNCIPE (ClÑsicos del pensamiento nº 31) (Spanish Edition))
β€œ
Doa atau wirid adalah sebuah pengakuan di awal bahwa Tuhan Mahakuasa; berkuasa mewujudkan keinginan Anda dan berkuasa pula tak mewujudkan keinginan Andaβ€”orang bijak mengatakan, Tuhan memberi apa yang baik untuk Anda, bukan apa yang baik menurut Anda.
”
”
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
β€œ
Wingate sighs thoughtfully. "Hard to say. He's not static. He began with almost pure Impressionism, which is dead. Anyone can do it. But the vision was there. Between the fifth and twelfth paintings, he began to evolve something much more fascinating. Are you familiar with the Nabis?" The what?" Nabis. It means 'prophets.' Bonnard, Denis, Vuillard?" What I know about art wouldn't fill a postcard." Don't blame yourself. That's the American educational system. They simply don't teach it. Not unless you beg for it. Not even in university.
”
”
Greg Iles (Dead Sleep)
β€œ
# Dulu, Kini dan Waktu yang Telah Hilang Seperti geletar semu yang kaukirimkan padaku lewat layar ponselmu, haruskah kusambut dengan rasa haru? Sebab dulu, senyummu adalah rembulan yang menumbuhkan cinta di dadaku. Tapi kini, ia tak lagi berseri seperti kelopak melati yang layu di ujung hari. Aku berharap, mungkin masih akan datang lagi waktu yang akan menyambut kehadiranku seperti dulu. Seperti penyair remaja, yang berusaha keras menciptakan beribu ribu mimpi demi menghidupkan cinta yang telah lama mati. Cinta yang pernah jadi milik kita dan kemudian pergi entah kemana? ## Perjalanan, Harapan dan Mimpi yang Tak Pernah Terkubur Tetapi masih kuingat perjalanan itu, yang mengantarkanmu kepadaku. Kepada ciuman musim penghujan yang menumbuhkan pokok pohon kol banda di halaman rumah. Masih serupa mimpi yang datang lagi menghampiri. Penuh, seperti lembut bibirmu yang lekat menempel di bibirku, akankah ia abadi? Tapi itu ternyata cuma ingatan sekilas saja. Sungguh, betapa kita pernah jalan berdua. Dari pintu gerbang sekolah sampai ujung jalan terjauh dari kerinduan kita pada puisi puisi yang ingin kita tulis bersama. Pada lukisan hujan yang akan menghidupkan semua ingatan yang kemudian kita jalin menjadi sebuah novel atau mungkin juga bahtera. Tak sebesar milik nabi Nuh, tapi cukuplah ia mengantarkanmu ke negri jauh. Negri harapan, di mana mimpi itu tak akan pernah terkubur. ### Waktu yang Tiba Tiba Menua dan Mimpi yang Telah Mati Lalu, siapa yang telah menua di antara kita? Cuma kol banda yang masih tegak kokoh di depan rumah. Atau barangkali cuma mimpi, yang terlanjur melupakan semua kisah yang telah dirajutnya sendiri. Mimpi yang dulu pernah menyatukan kita dan lalu mati. Terkubur entah di mana?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
His Sight on Lauh-e-Mahfooz (The Protected Tablet) It is written in one narration that Sheikh Abul Hafs (r.a) states: β€œOur Sheikh Abd al-Qaadir Jilani (r.a) used to fly in the air and would say, β€˜The sun does not rise before presenting Salaams in my court. By the Wrath and Honour of Allah! All the good and bad persons are before my sight. My eyes are fixed firmly on Lauh-e-Mahfooz. Time and again, I immerse myself in the sea of knowledge and wisdom blessed by Allah and I am the Sign (Nishaan) of Allah to the people, and the specially appointed representative of my forefather, Nabi Muhammad ο·Ί and I am his viceroy on this earth.
”
”
Hazrat Shaykh Sayyid Abdul Kadir Jilani
β€œ
Semua bidang keahlian khusus yang diajarkan di semua fakultas itu sekunder. Yang primer, yang utama adalah bagaimana seseorang menjadi manusia. Seseorang menjadi dokter itu sekunder, menjadi insinyur itu sekunder, jadi presiden itu sekunder, karena yang nomor satu adalah menjadi manusia. Apakah manusia itu? Tanya pada yang buat manusia, begitu mestinya. Untuk bisa bertanya pada yang membuat manusia, dekat-dekatlah dengan orang yang paling dekat dengan yang membuat manusia, sekaligus dekat dengan ciptaan-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Muhammad sangat dekat dengan Allah, sangat dicintai oleh Allah, ya, kita belajar pada manusia Muhammad. (h.26)
”
”
Emha Ainun Nadjib (Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang)
β€œ
Ya Rasulullaah, apa yang menghalangi tuan? Demi Allah, aku tidak meninggalkan satu majelis pun dimana aku pernah duduk di sana dalam keadaan kafir, kecuali aku datangi untuk kemudian aku tunjukkan di sana ke-Islam-anku tanpa rasa khawatir dan takut. Bisakah kita tidak menyembah Allah secara sembunyi-sembunyi lagi...?" -Umar bin Khattab ra
”
”
Khalid Muhammad Khalid (5 Khalifah Kebanggaan Islam)
β€œ
Agama Islam, suatu agama yang telah pernah menakhlukan dunia, telah dua kali membangun imperium yang kalaulah tidak meluas sejagad, setidak-tidaknya di bawah suatu panji politik tunggal telah menyatukan seluruh atau bagian terbesar rakyat-rakyat yang telah menerima seruan (Nabi) Muhammad (SAW). Imperium pertama di bawah Harun Al Rasyid, sezaman dengan kerajaan Karel Agung. Karena akar persatuannya kurang mendalam, kerajaan ini telah kehilangansseluruh esksistensinya, kecuali eksistensi di bibir saja, jauh sebelum penghapusan secara formal oleh orang Mongol dengan penggarongan kota Baghdad di tahun 1258. Mengenai kerajaan besar Islam kedua, yaitu kerajaan Utsmaniah, kerontokan berangsur-angsur dan kehancurannya dalam 1918 akibat Perang Dunia I, di dunia Timur telah meninggalkan suatu kehampaan politik yang sampai kini, tiga puluhlima tahun kemudian belum terisi - Jacques Duchesne Guillemin
”
”
Gustave Edmund von Grunebaum (Unity and Variety in Muslim Civilization)
β€œ
Ada tiga hal yang mencegahku untuk menjadi seorang Muslim." jawab Simoen si Penyembah Api. "Yang pertama adalah kenyataan bahwa sekalipun kalian membenci keduaniawian, tetapi siang dan malam kalian mengejar harta kekayaan. Yang kedua, kalian mengatakan bahwa mati adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi, namun kalian tidak bersiap-siap untuk menghadapinya. Yang ketiga, kalian mengaatakan bahwa wajah Allah akan terlihat namun hingga saat ini kalian melakukan segala sesuatu yang tidak diridhai-Nya.
”
”
Abu Khalid MA. (Seribu Kisah Nabi Khidir dan 9 Tokoh Sufi)
β€œ
12 kali JIKALAU Alangkah baiknya kita menoleh ke belakang. Melihat kronologi episod - episod kisah Nabi Allah Yusuf ini. Bagaimana kebaikan dan hikmah itu datang setelah ujian dariNya silih berganti: Jikalau saudara - saudara Yusuf tidak mengkhianatinya sudah pasti Yusuf tidak akan dibuang ke dalam Jubb (telaga). Jikalau Yusuf tidak dibuang ke dalam Jubb, pasti musafir tidak akan menjumpainya. Jikalau musafir tidak menjumpainya, pasti Yusuf tidak akan dibawa ke Mesir. Jikalau Yusuf tidak dibawa ke Mesir, pasti Yusuf tidak akan dibeli oleh Qithfir. Jikalau Qithfir tidak membeli Yusuf, pasti Yusuf tidak akan bertemu dengan Zulaikha. Jikalau Yusuf tidak bertemu dengan Zulaikha, pasti Yusuf tidak akan digoda olehnya. Jikalau Yusuf tidak digoda Zulaikha, pasti Yusuf tidak akan difitnah oleh Zulaikha. Jikalau Yusuf tidak difitnah, pasti Yusuf tidak akan dimasukkan ke dalam penjara. Jikalau Yusuf tidak masuk penjara, pasti Yusuf tidak akan bertemu dengan 2 orang pelayan Raja Mesir. Jikalau Yusuf tidak bertemu dengan pelayan Raja Mesir, pasti Yusuf tidak akan bertemu dengan Raja Mesir lalu mentafsirkan mimpi 7 ekor lembu gemuk dimakan oleh 7 ekor lembu kurus dan 7 tangkai tanaman hijau dan yang selebihnya adalah kekeringan dan kekuningan. Jikalau Yusuf tidak mentafsirkan mimpi raja dan menyelamatkan Mesir dari kemarau, pasti Mesir tidak akan terhutang budi pada Yusuf. Jikalau Mesir tidak terhutang budi, pasti Yusuf tidak akan dilantik menjadi Pemerintah Mesir.
”
”
Rashidy Jamil Muhammad Ar Rashid (Tribute Buat Nenda)
β€œ
Sebagaimana yang dikatakan tadi pintu-pintu yang terbuka untuk dimasuki oleh syaitan ke dalam hati adalah sangat banyak. Tetapi pintu untuk dimasuki oleh malaikat hanyalah sebuah sahaja. Sungguhpun demikian manusia masih terus terkeliru bila bedepan dengan pintu-pintu tersebut. Ianaya adalah sepeti seorang musafir yang sedang berada di tengah-tengah padang pasir yang mempunyai banyak jalan yang berliku-liku di tengah-tengah malam yang gelap gelita. Ia hanya dapat mengesan jalannya melalui mata hati dan terbitan matahari dengan sinarannya yang terang-benderang. Mata hati di sini ialah hati yang putih bersih bersalut taqwa, dan matahari yang terang-benderang ialah ilmu pengetahuan yang banyak diperolehi dari Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW yang mana memberinya petunjuk dan memimpinnya ke arah jalan lurus yang patut diikutinya.
”
”
Abu Hamid al-Ghazali (Penyakit-penyakit Hati)
β€œ
Percaya sama Saya, Allah itu dzat yang paling awal yang berharap hamba-Nya melek literasi. Al Amin ο·Ί adalah generasi 'ummi dari kota tua di lembah Bakkah, namun Jibril ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ Ψ§Ω„Ψ³Ω„Ψ§Ω… justru membawa kata pertama Iqra'. Coba kita liarkan sedikit imaji kita di dalam kegelapan gua, yang Nabi ο·Ί gemetar oleh suara Jibril. Jangankan membaca buku, buku-buku jari saja tak nampak, pekat. Lalu Allah berfirman, "Iqra'!" Saya yakin pembaca pasti kritis, "kan, ada Jibril yang bercahaya." Oke, tapi biarkan semua pertanyaan yang terlintas tentang kata pertama untuk tafakur nanti. Karena ada kata yang lebih mengena lagi yang dibacakan oleh Penghulu Malaikat saat itu. Yaitu "Yang mengajarkan (manusia) dengan Pena." Nah, jadi mana yang pertama? Baca dulu atau tulis dulu?! Bagi kita para pembelajar @nulisyuk, tentu yang pertama adalah tulis saja dulu. Ya, kan?! Lalu baca lagi, karena Allah akan mengajar manusia apa yang tidak dia ketahui. Kemudian tulis kembali, dengan pemahaman yang kita dapatkan. Baca ulang, agar Allah menurunkan petunjuk. Tulis ulang, baca-tulis-baca-tulis, sampai kita menjumpai hal yang paling meyakinkan. Yaitu kematian. Hingga saat tiba waktunya kita membaca karya kita nanti, Malaikat mengulurkannya lewat tangan kanan. Bukan di telapak tangan kiri yang terpaksa atau bahkan kita membelakanginya. Sembari berkata, β€œBetapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya.” Begitulah seharusnya kita menulis, jujur oleh gerakan hati. Saya adalah contoh dari jutaan manusia yang pernah bercita-cita untuk hidup dari tulisan. Beroleh bayaran dari coretan pena. Bahkan sempat ikut lomba menulis cerita anak, dengan hadiah kursus kepenulisan. Alhamdulillah, di dalam kemenangan pertama itu Saya tidak menerima uang. Meskipun Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini. Janganlah, menulis untuk cari duit dan ketenaran. Seolah-olah Allah telah berbisik seperti itu ketika merobohkan niat Saya untuk menulis waktu yang dulu. Semoga, ketika sekarang kembali menulis bersama #nulisyukbatch6 sudah punya niat kuat yang berbeda. Hanya sebagai wujud rasa syukur atas pembelajaran Tuhan di dunia. Yuk Nulis, karena kita sudah banyak membaca ayat-ayat Allah di keseluruhan hidup kita. Aamiin.
”
”
Maykl Bogach
β€œ
Jika saintis telah mengajar kita mengenai cakrawala, jirim dan jisim yang dapat kita saksikan dengan pancaindera kita sendiri, para rasul mendidik kita mengenai perkara-perkara yang ghaib. Kalau ahli teknologi telah memudahkan urusan-urusan kehidupan kita, para rasul mendidik kita mengenai matlamatnya. Jikalau para pedagang telah memberikan kita untung dan laba, para rasul mendidik kita mengenai β€œperniagaan yang akan menyelamatkan kamu daripada azab yang maha pedih...” (al-Saff, 61: 10). Jika para petani telah menanam makanan keperluan kita, para rasul mendidik kita bahawa dunia ini ladang akhirat; manusia hanya menyemai dan memupuk kebaikan atau keburukan di dunia, kebahagiaan sarmadi atau kesengsaraan tragis akan dituai di akhirat. Kalau arkitek telah mereka-bentuk dan jurutera mereka-bina bangunan, para rasul mendidik kita mengenai pembentukan dan pembinaan serta penyempurnaan sakhsiah insan. Jikalau seniman telah mencipta karya seni yang halus dan indah, para rasul telah mendidik kita mengenai pemerindahan jiwa itu sendiri. Jika tentera telah mempertahankan keselamatan negara kita, para rasul mendidik kita untuk menjadi laskar yang mempertahankan kubu kalbu dan benteng jiwa dari rasukan serangan gerombolan musuh nyata manusia, iaitulah Iblis, shaitan dan bala tentera mereka, laβ€˜natullahu β€˜alayhim.
”
”
Mohd Sani Badron
β€œ
Kalam Untaian Merjan Pada lagu balada Rendra aku melihat embus pasir Aspahani. Tangan angin yang giat mencangkuli hamparan tanah gembur di kebun buah Rosidi. Dalam kantungnya tersimpan rupa-rupa benih puisi melayu lama. Dari pantun hingga mantra, dari gurindam hingga karmina, dari talibun hingga seloka. Seuntai syair yang rajin menebar tawa Korrie bergirang hati. Merapal doa penawar rindu yang santun menampung embun luruh di telapak tangan Kyai Bisri dan gaung azan subuh di bibir para santri. Di bawah pelupuk langit Timur Sinar Suprabana aku bersujud, serupa lelai rumput Ahmadun. Menyambut lambai tangan hijau kanak-kanak menari bersama Helvy dan Herliany. Memulas kuning gading bulir padi di dada awang telanjang mandi di kali. Bocah-bocah keletah gembira menuai buah tufah berlimpah pada keras bebatuan Calzoum merah. Di balik celana Pinurbo aku jumpai gelisah mimpi Johani. Wajah Sunarta yang gemar menyamar. Mata Wisatsana yang cermat menelisik risik kerikil tajam terserak di taman kawi dunia. Juga jemari tangan Fansuri yang rajin mencabut ilalang di kebun para sufi. Kubaca wajah cuaca dalam bahasa sunyi Isbedi, kueja tagar Dahana, kudaras cahaya Kurnia. Balau debu tertaris gerimis yang lama tersimpan dalam setiap tetesan tinta Taufiq. Pada sajadah yang ia hamparkan dan pisau Takdir penawar risau pada hati yang terempas dan jantung yang putus. Pulau di mana dulu pernah tersemai benih-benih terbaik Chairil muda. Demi memetik buah rindu dendam yang telah lama didambakannya, Ia rela mati berkafan cindai diiringi lagu sunyi nyanyian Hamzah. Tapi justru di dulang kosong itu kutemukan pipih gosong telur Dewanto. Suara pekak mikrofon pecah dalam kamar gelap Afrizal. Leher botol tercekik dari separuh langit yang sengaja menyembunyikan wajah Srengenge di balik dengung nyamuk yang mengamuk dalam benak Rusmini. Sebelum kata-kata berlepasan dari dahan tempatnya bergantung, sebelum kamus jadi ingatan beku yang ditelan rakusnya waktu. Aku berusaha menemu laut. Laut yang dulu pernah melantunkan tembang Ainun dan syair pujian Pane dalam Madah Kelana. Laut yang akan mengizinkan aku mengaji bersama Toto dan Abdul Hadi, pada hampar lembar langit Zawawi yang senantiasa berkabut ini. Di bawah guyuran rintik-rintik hujan Damono yang entah mengapa hanya mungkin turun di pertengahan bulan Juni. Namun pada samar raut wajah Nadjira, jemari tanganku gugup menggali inspirasi di balik pikiran Armand. Dari rupa rupa arsitektur yang dengan cergas ia reka reka menjadi bait puisi. Hasrat yang gesit menimba air di sumur Mansyur. Menapak jejak Saut dan Sitor yang senantiasa hibuk mencari Tuhan. Dan demi tunas mata Subagyo dan sejuk air Zamzam, aku rela menemu jantung hati lapang di dalam inti sebuah poci. Keramik awanama, di antara batu undak-undakan meditasi Goenawan. Ia yang telah menguak rahasia jiwa Landung nan adi Luhung yang bersemi di hutan jati Umbu Paranggi. Tapi sekali-kali, tak akan pernah aku lupakan kesaksian Wiji yang tumbuh dari tangisan sejarah masa lalu. Noda yang tertera pada luka Sambodja. Sekiranya masih ada petilasan senyap dari para pendahuluku. Cabuhan air mata pilu para martir dan tangis para santo. Seruan kelu di bibir para nabi dan kubangan darah para syuhada. Tak akan aku biarkan diriku terpedaya oleh muslihat para penebah jenawi purba, hujah para tukang fitnah, hasutan orator-orator lancung, gonggong penadah puisi kosong. Juga sumpah serapah dan tipu daya para kritikus-kritikus gagap. Igauan busuk plagiator mabuk. Bualan epigon-epigon palsu dan ocehan para dilettante buta. Di mana waktu mengharuskanku mesti belajar lagi.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Peradaban Islam akan dibahas sebagaimana ia berkembang melalui proses peleburan tradisi-tradisi tertentu dengan hakekat seruan Nabi yang berkebangsaan Arab itu.
”
”
Gustave Edmund von Grunebaum (Unity and Variety in Muslim Civilization)
β€œ
Tuhan ingin menyampaikan risalah kepada manusia. Untuk itu Tuhan mengirim Rasul-rasul dan Nabi Muhammad adalah salah satu dari Rasul-rasul itu. Risalah yang ingin disampaikan Tuhan ialah norma-norma akhlak dan syariat.
”
”
Gustave Edmund von Grunebaum (Unity and Variety in Muslim Civilization)
β€œ
Di Saigon aku sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggak 17." "Mengapa tanggal 17, tidak lebih baik sekarang saja atau tanggal 16?" "Aku percaya pada mistik. Aku tidak dapat menerangkan yang masuk akal mengapa tanggal 17 memberikan harapan kepadaku. Tetapi aku merasakan di dalan relung hatiku bahwa dua hari lagi adalag saat yang baii. Tujuh belas adalah angka suci. Tujuh belas adalah angka keramat. Pertama-tama, kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita berpuasa sampai Lebaran, benar tidak?" "Ya." "Ini berarti saat yang paling suci bukan?" "Ya." "Haru Jumat ini Jumat Legi. Jumat yang manis. Jumat suci. Dan hari Jumat tanggal 17. Alquran diturunkan tanggal 17. Orang Islam melakukan sembahyang 17 rakaat dalam sehari. Mengapa Nabi Muhammad memerintahkan 17 rakaat, bukan 10 atau 20? Karena kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia. Ketika aju pertama kali mendengar berita penyerahan Jepang, aku berpikir kita harus segera memproklamirkan kemerdekaan. Kemudian aku menyadari, adalah Takdir Tuhan bahwa peristiwa ini akan jatuh di hari keramat-Nya. Proklamasi akan berlangsung tanggal 17. Revolusi akan mengikuti setelah itu.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Aku sungguh bimbang kita akan terus begini Kerana puyuh pentadbir diangkat mengawal helang ilmi Tata-cara sekolah rendah diguna-pakai di universiti tinggi Kaedah mengurus wang dipertuhankan, dianggap suci diguna membangun insan, menilai sumbangan ulama dan Nabi.
”
”
Wan Mohd Nor Wan Daud (Mutiara Taman Adabi : Sebuah Puisi Mengenai Agama, Filsafat dan Masyarakat)
β€œ
The end of the nineteenth century is often referred to as the "fin de siècle" because of its philosophy of decadence, and the first decade of the twentieth century is referred to as "La belle Époque" because of a sense of optimism and confidence. In both periods, Paris was a breeding ground for artistic and literary movements that challenged the establishment and sought to come to terms with a complex society no longer easily definable. Paris was the center of activity as well as the favored subject of numerous artists. The work of naturalists, symbolists, decadents, Incohérents, and Nabis presented fresh visions of life and society during this important period of "modern" French art.
”
”
Phillip Dennis Cate (Toulouse- Lautrec and La Vie Moderne: PARIS 1880-1910)
β€œ
Sufi sebenar berpakaian biasa bangsanya, mengikut Nabi Pada zaman ini akan berseluar kemeja, sederhana sekali Namun dada berisi hikmah ladunni bukan hasil hafali Menjadi muaddib zamannya penuh istiqamah, berani.
”
”
Wan Mohd Nor Wan Daud (Mutiara Taman Adabi : Sebuah Puisi Mengenai Agama, Filsafat dan Masyarakat)
β€œ
Hang baru ada ribuan follower, hang dah nak berlagak. Nabi SAW, bilionan follower dia, tapi tak pernah bongkak! Koyak. Rabak.
”
”
khairi omar
β€œ
It was you Nabi, she said in my ear. It was always you. Didn't you know?
”
”
Khaled Hosseini (And the Mountains Echoed)
β€œ
Jika islam terbatas pada aspek lahiriah, iman terbatas pada aspek batiniah, maka ihsan tak terbatas pada keduanya dan melampaui keduanya. Dalam ihsan, hanya ada Allah dalam dirimu.
”
”
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
β€œ
aku adalah air mata: menitik pada suka dan duka hatimu.
”
”
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
β€œ
kita menjadi kabilah yang diburu dan dijadikan penjahat seperti kaum Musa as oleh agama yang kita pegang dan junjung dengan percaya dijadikan syariat dan jalan kebenaran; cahaya dan penyuluh sedang mereka dengan keangkuhan dan kesombongan Firaun menjulang pedang tajam kebebasan serta tombak kenihilan untuk merobek agama dan kebenaran Tuhan yang kita miliki atas nama hak asasi manusia, kesamarataan dan kebebasan berfikir maka al-Quran mereka jadikan buku dari tangan manusia yang boleh ditafsir akal sesuka hati dan dimaknakan semahunya suara-suara mereka lagi mengatakan bahawa nabi-nabi hanya mitos yang dicipta oleh agama - maksum itu hanya dongeng dan Islam adalah nama yang diberikan warna penuh kelabu untuk dilihat dengan penuh sinis dan prasangka gelap. (Perjalanan 2)
”
”
S.M. Zakir (Perjalanan Sang Zaman)
β€œ
kota-kota dan mukim diisi oleh kegilaan para manusia yang mencintai akal fikiran seperti emas paling berharga menjunjung dan menjulang hak kebebasan individu tanpa batas dan mencipta nabi-nabi baru dari dongeng-dongeng kota yang membawa sihir pencerahan palsu dari helang masalalu (Perjalanan 3)
”
”
S.M. Zakir (Perjalanan Sang Zaman)
β€œ
Sounds, colors, and words have a miraculously expressive power beyond all representation and even beyond the literal meaning of the words.
”
”
Les Nabis
β€œ
―dengan ini Anda dipanggil untuk mengabdikan diri sebagai seorang misionaris Gereja Yesus Kristus dari Nabi-Nabi Zaman Akhir. Diantisipasi bahwa Anda akan mengabdi untuk jangka waktu 24 bulan, dan Anda ditugaskan untuk bekerja dalam Misi...” Aku terdiam sejenak dan menatap keramaian. β€œ...Misi Kamboja–Phnom Penh.” Sorak-sorai pun menggema, Amanda sampai teriak. Tuhan, Kamboja benar-benar jauh di luar dugaanku. β€œSelamat, kawan! Kudengar tarantula goreng sangat populer.” kata John.
”
”
Deny Setiyadi (Negeri Keajaiban (Trilogi Negeri Keajaiban, #1))
β€œ
memiliki seribu teman yang baik rasanya masih kurang, tapi mempunyai satu musuh rasanya sudah kebanyakan
”
”
Ψ§Ψ¨Ω† Ω‚ΩŠΩ… Ψ§Ω„Ψ¬ΩˆΨ²ΩŠΨ© (Rahasia Pengobatan Nabi Saw)
β€œ
Dunia ini dimulai dengan tumbuh-tumbuhan dan akan diakhiri pula dengan tumbuh-tumbuhan,
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Kata-katanya bercampur aduk antara khayalan, mimpi, kenangan, dan kenyataan.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Cinta.... Ia butuh diketahui, dimengerti, dan dilihat. Namun, cinta itu hanya sesaat usianya. Ia mudah retak, mudah sakit hati, dan tidak bisa digenggam dengan tangan.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Dengan kata-kata, peperangan dimulai. Dengan kata-kata pula, perdamaian dicapai.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Hal pertama yang diciptakan Allah adalah kata-kata. β€˜Jadilah’, begitu Allah beriman.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Hanna adalah wanita Palestina. Demi Allah yang telah bersumpah demi zaitun dan Gunung Tur, dialah wanita Palestina yang paling pantas menyandang busana β€œseorang ibu”.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Sudah disebutkan di dalam suhuf Nabi Idris tentang ciri-ciri manusia terpilih, yaitu cerdas, rendah hati, dan ahli hikmah.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Berpisah dari kefanaan dunia, berpisah dari segala hal yang jelek dan kotor untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan begitu, kedudukan sebagai orang terpilih akan tercapai
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Penunjukan Nabi Adam tersebut berarti pula sebagai momen manusia telah dipilih Allah sebagai khalifah di muka bumi. Ini merupakan tanggung jawab yang sangat berat, di samping sebagai sebuah kebanggaan dan kehormatan. Begitulah menurut penuturan Zahter.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Kemudian, Maryam menyampaikan salam kepada Nabi Nuh seraya bermunajat kepada Allah dengan munajatnya: β€œTuhanku Yang Maha Pengasih lagi Penyayang! Engkaulah Zat yang tiada pernah membutuhkan siapa-siapa, yang menjadi curahan semua pujian, Yang Mahaindah, tiada padanan dalam segala titah dan penciptaannya. Hamba bersaksi bahwa Engkaulah Tuhan yang terhindar dari segala sifat kurang!” Kemudian Maryam mengenang Nabi Ibrahim dengan berucap salam kepadanya seraya berzikir kepada Allah
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Barang siapa mencium kening ibundanya di antara kedua mata, keduanya akan dilindungi dari kobaran api neraka.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Kami diperintahkan untuk bertobat dalam istigfar sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap waktu fajar.” -Anas dari Rasulullah.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Dunia dipenuhi kebohongan, ketamakan, kepedihan, dan penderitaan. Tidak ada kenyamanan di dunia. Yang ada hanya kezaliman dan kekalahan. Oleh karena itu, taatlah kepada Allah dan pandanglah dunia sebagai hal yang remeh. Dengan cara ini, engkau akan mendapatkan ketenangan hati. Jiwa kalian juga akan mendapatkan ketenteraman.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Tuhan kita adalah Zat Yang Mahatahu. Dia adalah al-Habir. Dia juga Zat Yang Mahalembut, Mahatahu segala hal yang tersembunyi. Dengan limpahan anugerah dan karunia-Nya, Dia mewajibkan kita untuk menyembah, beribadah, kepada-Nya. Ibadah adalah panjatan rasa syukur seorang hamba. Yang terjadi, manusia sering mempermudah meninggalkan ibadah, meski diwajibkan bagi mereka. Lalu, bagaimana jika tidak diwajibkan? Apa jadinya jika umat manusia menangguhkan ibadah hingga waktu tua? Allah seolah-olah telah mengikat diri kita dengan ibadah. Dia sangat cinta kepada para hamba-Nya yang terikat dengan rantai ibadah ini. Semoga Allah berkenan menjadikan kita sebagai hamba yang terikat dengan iman dan cinta akan ibadah. Sungguh, betapa indah tali rantai itu!
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Seperti manusia pertama yang melihat keagungan dan keindahan ciptaan Allah dan tidak menemukan kata-kata untuk diucapkan. Kekuatan hati dan cinta menjauhkan mereka dari bahasa dan bicara. Kehidupan mereka telah saling terbuka secara langsung. Merasakan cinta tanpa perlu ada tanggung jawab atas kata beban kalimat, dan rangkaian huruf.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Meski para generasi pendahulu sering mengatakan bahwa tidur adalah saudaranya kematian, embusan lembut ajakannya seolah belaian lembut bidadari bagi para kekasihnya. Dalam catatan almanak padang pasir, kebanyakan orang yang jatuh cinta, yang punya banyak utang, dan yang sedang menderita selalu berlari mengejar tidur.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Allah menakdirkan rasa manis dengan asin, kesedihan dengan kegembiraan, kesulitan dengan kemudahan dan menaruhnya ke dalam beban hati... terus-menerus... dan berurutan, Anak Mudaku. Takdir dan keberuntungan terus berputar, menunggu untuk mendatangi kita. Sebab, di sini adalah dunia. Kita tidak akan pernah tersenyum sebelum kita menangis, dan menangis sebelum kita tersenyum, Dujayahku
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Jika kedua orang saling mencintai karena Allah, pasti yang ketiga adalah ar-Rahman.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Dalam diam seorang wanita terdapat langkah aktif bagaikan detak butir jam pasir. Namun, setiap kali jam pasir yang ada di tangan dirusak olehnya, Khadijah justru malah menatanya kembali seluruh kehidupan di masa lalunya dengan penuh kesabaran. Setiap butir pasir laksana guru yang bijaksana terhadap setiap menit yang pedih, seraya menuturkan kalimat untuk tetap setia. Dalam diam seorang wanita, ia bicara dengan jam pasir yang ada di dalamnya. Dengannya, ia mengajarkan kehidupan kaum wanita di masa-masa sebelumnya.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Kerabat dan tetangga adalah kenangan. Kerabat dan tetangga adalah lingkungan. Kerabat dan tetangga adalah yang karib dan yang dekat.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Bagi Maryam, bermunajat di waktu menjelang fajar ibarat surga dari kehidupan dunia, yang dirinya telah berpaling darinya.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Janganlah engkau menjadi orang yang merisaukan rezekimu di hari esok,” demikian tambah Maryam.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Saat kematian datang, tidak ada seorang pun yang tahu sehingga bersiap-siap menjemputnya. Jejak kehidupan yang kita ditinggalkan, kekurangan-kekurangan yang sebelumnya tidak pernah kita perhatikan, seharusnya menjadikan kita lebih kuat dan hati-hati dengan kematian yang telah datang merenggut nyawanya. Demikianlah dunia. Bukankah ia hanyalah sebatas tempat persinggahan? Tempat beristirahat sejenak bagi karavan untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang menjadi tujuannya. Sayang, kebanyakan dari kita terbuai oleh godaan dunia sehingga hanyut dan lupa bahwa kita sejatinya adalah musafir.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Demikianlah. Maryam adalah lambang kasih sayang, Asiyah lambang keyakinan-keamanan, Khadijah lambang kesetiaan, dan Fatimah lambang pancaran nur.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Kasih sayang adalah kedudukan yang jauh lebih tinggi dibanding cinta.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Di luar perkataan yang baik seperti ini, Maryam maupun Fatimah bukan orang yang banyak bicara. Keduanya senantiasa lebih memilih berdiam diri dalam keadaan tafakur daripada ikut dalam keramaian. Apalagi, keramaian yang sarat dengan ghibah dan perkataan yang tidak berguna.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Salat yang menggerakan pendulum kelahiran dan kematian adalah jam hati yang takkan pernah mati. Betapa bahagianya hamba-hamba yang mengatur jam-jam mereka untuk Rabb mereka!
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Jika kekayaan akan memalingkan kita dari Allah, keadaan lapar tentu lebih baik daripadanya.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Segala hal akan berjalan sesuai dengan takdirnya, wahai anakku. Kita semua sementara di dunia ini. Mau tidak mau, kita akan kembali kepada Allah
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
β€œ
Inilah perbedaan paling nyata antara seorang raja dan penyair." Seperti apa kita hidup, seperti itu pula kita akan mati. Dan seperti apa kita mati, seperti itu pula kita akan dibangkitkan kembali.
”
”
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)