Merantau Ke Deli Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Merantau Ke Deli. Here they are! All 8 of them:

Perempuan adalah lautan, bila kita tidak kuat merenangi, kita akan ditelannya.
Hamka (Merantau ke Deli)
Karena sudah demikian mestinya hidup itu, habis kesulitan yang satu akan menimpa pula kesulitan yang lain. Kita hanya beristirahat buat sementara guna mengumpulkan kekuatan untuk menempuh perjuangan yang baru dan mengatasinya. Sebab itulah maka tak usah kita menangis diwaktu mendaki, sebab di bau pucak perhentian pendakian itu telah menunggu daerah yang menurun. Hanya satu yang akan kita jaga di sana, yaitu kuatkan kaki, supaya jangan tergelincir. Dan tak usah kita tertawa di waktu menurun, karena kelak kita akan menempuh pendakian pula, yang biasanya lebih tinggi dan menggoyahkan lutut dari pada pendakian yang dahulu. Dan barulah kelak di akhir sekali, akan berhenti pendakian dan penurunan itu, di satu sawang luas terbentang, bernama maut. Di sana akan bertemu alam datar, tak berpendakian, tak berpenurunan lagi.
Hamka (Merantau ke Deli)
Famili hanya berkehendak saja, yang akan mengemudikan rumah tanggamu bukan mereka, tetapi engkau sendiri. Engkau akan kembali hidup di rantau, jauh daripada pelupuk mata mereka. Mereka hanya pandai meluncurkan engkau ke lembah kesusahan.
Hamka (Merantau ke Deli)
Kalau memang engkau cinta kepada perempuan yang melarat itu yang hanya engkau ibarat seutas tali tempatnya bergantung, hanya engkau ayah ibunya, engkau hanya familinya, tentu dia tidak akan engkau duakan dengan yang lain, tentu hatinya tidak akan engkau tikam.
Hamka (Merantau ke Deli)
Tiga kali kita menyeberang hidup, apabila ketiga kalinya telah terseberangi dengan selamat, bahagialah kita. Pertama hari kelahiran, hari suci. Kedua hari perkahwinan, hari bakti. Ketiga hari kematian, hari yang sejati.
Hamka (Merantau ke Deli)
Adat? Sedikit-sedikit kami beradat. Sombong! Apakah engkau kita kami yang bukan orang Padang tidak beradat?
Hamka (Merantau ke Deli)
Kahwin adalah suatu jalan yang paling suci; sejahat-jahat dan semalang- malang nasib seorang kuli perempuan kebun, masih ingin dia satu kali selama hidupnya dapat juga hendaknya dia kahwin dengan kesaksian tuan kadi.
Hamka (Merantau ke Deli)
Memang demikianlah anak muda yang kenal akan "bermain mata". Mereka bermain mata, tak tahu bahawa perbuatan itu boleh menyulitkan langkahnya di belakang, bahawa itulah kelak, yang akan mencelakakan dirinya sendiri. Mereka tidak insaf bahawa hanya mata yang bebas di dunia ini, tetapi peraturan hidup, pangkat dan darjat, bangsa dan turunan, agama dan kesopanan semuanya itu menghalangi kemerdekaan mata bermain.
Hamka (Merantau ke Deli)