Mase Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Mase. Here they are! All 100 of them:

Semua orang yang ada dalam hidup kita, masing-masingnya, bahkan yang paling menyakiti kita diminta untuk ada disana agar cahaya kita dapat menerangi jalan mereka
Salim Akhukum Fillah (Dalam Dekapan Ukhuwah)
Nasib adalah kesunyian masing-masing
Chairil Anwar
Membangun sebuah hubungan itu butuh dua orang yang solid. Yang sama-sama kuat. Bukan yang saling ngisi kelemahan. Karena untuk menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain
Adhitya Mulya (Sabtu Bersama Bapak)
Bukan maksudku mau berbagi nasib, nasib adalah kesunyian masing-masing
Chairil Anwar
Lebih jauh lagi, gue gak percaya pada kebetulan, gue percaya pada pertemuan yang dirancang diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan.
Raditya Dika (Marmut Merah Jambu)
Jika kita memilih tidak peduli, lebih sibuk dengan urusan masing-masing, nasib negeri ini persis seperti sekeranjang telur di ujung tanduk, hanya soal waktu akan pecah berantakan.
Tere Liye (Negeri Di Ujung Tanduk)
Politik adalah penting tetapi yang lebih penting adalah manusia yang memiliki wawasan teknis dalam bidangnya masing-masing untuk membangun karya-karya nyata.
Bacharuddin Jusuf Habibie (Habibie & Ainun)
Waktu itu, kami tidak punya banyak, tetapi kami memiliki masing-masing (Ainun Habibie
A. Makmur Makka, dkk. (Ainun Habibie: Kenangan Tak Terlupakan Di Mata Orang-Orang Terdekat)
Kita semua bukan baik. Kita semua ada sejarah hitam masing-masing. Sejarah mencari Tuhan. Sejarah mencari kebenaran
Hilal Asyraf (Hero)
I wouldn’t trade you for a million dollars, Mase.” His reply was to beam at me. “But for ten million, I’d work out some kind of visitation schedule
Mariana Zapata (Rhythm, Chord & Malykhin)
Mereka tak punya kemampuan menghapus cinta dan birahi. Mereka hanya bisa mencoba berdamai dengan perasaan itu dalam diri masing-masing
Ayu Utami
Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
Nyaman adalah berbagi waktu tanpa perlu merasa canggung. Nyaman adalah menikmati keberadaan masing-masing, walau yang dapat kami berikan kepada satu sama lain hanyalah kehadiran itu sendiri. Nyaman berarti tidak perlu meminta maaf saat lengan kami bersenggolan secara tak sengaja, merokok dalam mobil dan bebas mengutak-atik stereo tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Nyaman adalah meneleponnya tanpa alasan, hanya karena ingin mengobrol, atau karena ada film baru yang ingin kutonton tapi tidak punya teman untuk diajak. Rasa ini tidak perlu dilabeli, diartikan, atau dianalisa.
Winna Efendi (Melbourne: Rewind)
Perempuan diciptakan Allah untuk mendampingi laki-laki, demikian pula sebaliknya. Ciptaan Allah itu pastilah yang paling baik dan sesuai buat masing-masing.
M. Quraish Shihab (Perempuan)
Sve je u meni mrtvo; tako mi je dobro. Ne dopire do mene zvuk, umro mi je ocinji vid. Sve je ostalo za velikom kapijom koja se zatvorila muklo za mnom. Izgubio sam sve i nisam vise covjek nego nemirna besana misao koja je potonula i pricutala se na dubokom dnu, a nada mnom su kao neprozirne zelene mase voda, mir, daljina i zaborav.
Ivo Andrić
Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki. Melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati kita masing2, pun dalam doa2 yang dipanjatkan dalam senyap. Itulah kenapa, kalaupun kita tidak memiliki seseorang/sesuatu, tidak bersama dengannya, atau malah dibenci karena salah paham, perbedaan, atau memang simpel karena tidak suka (apapaun alasan tdk suka tersebut), kita tetap selalu bisa menyebutnya dengan kata cinta.
Tere Liye (Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta)
Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja masa lalu masing-masing.
Tere Liye (Pulang)
Sering aku disiksa oleh pertanyaan: mengapa A Ling bisa begitu? Apa salahku sehingga ia begitu? Apa yang ada di kepala seorang perempuan? Apakah pertimbangan yang bijak? Kecemasan? Atau sekadar dengungan? Sungguh aku tak mengerti. NAmun, perlukah aku mengerti? Kurasa tidak. Yang kuperlukan hanyalah menghormati keputusannya, dan karena Tuhan telah menciptakan manusia dengan hati dan pikiran yang boleh punya jalan masing-masing, penghormatan seharusnya tidak memerlukan pengertian. (hlm. 237)
Andrea Hirata (Padang Bulan)
Terus, kalau emang kami berdua berubah sesuai yang diinginkan masing-masing, are we still the same person we both fall in love with? -Twivortiare-
Ika Natassa
Mata mereka silau melihat kejahatan dan dosa-dosa mereka sendiri. Mereka lebih suka menyembunyikannya dan tak melihatnya. Tak mengingatnya dan tak membukanya. Jangankan membukanya kepada orang lain, kepada diri sendiri pun, masing-masing enggan dan tak hendak mengakuinya.
Mochtar Lubis (Harimau! Harimau!)
Kitalah planet yang hidup itu, Sophie! Kitalah kapal besar yang berlayar mengelilingi matahari yang membakar alam raya. Tapi kita masing-masing adalah juga sebuah kapal bermuatan gen-gen yang melayari kehidupan. Jika kita sudah membawa muatan ini dengan selamat ke pelabuhan berikut --berarti hidup kita tidak sia-sia.
Jostein Gaarder
Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat, dan didikan masing-masing orang.
Tan Malaka (Madilog)
Misi yang dimaksud adalah ketika kalian melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kalian merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi kalian masing-masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Quran, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia.
Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara)
You’re just the special one. He loved your mother. She was his world and when she died you became his world. That’s just the way it is, and I’m damn happy he gives a shit when it comes to you,” Mase told her.
Abbi Glines (Take a Chance (Rosemary Beach, #7; Chance, #1))
In this life, you will always be my number one priority. You're happiness is my goal.
Abbi Glines (When You're Back (Rosemary Beach, #11))
Kami berdua suami istri dapat menghayati pikiran dan perasaan masing-masing tanpa bicara. Malah antara kami berdua terbentuk komunikasi tanpa bicara, semacam telepati. Tanpa diberi tahu sebelumnya, sering kali karena tidak sempat, kami masing-masing dengan sendirinya melakukan tepat sesuatu yang diinginkan yang lainnya. Saya membuat masakan yang persis suami saya butuhkan tetapi saya lupa untuk menitipkan padanya sewaktu berangkat pagi. Hidup berat, tetapi manis. (Ainun Habibie, Tahun-tahun Pertama)
A. Makmur Makka, dkk. (Ainun Habibie: Kenangan Tak Terlupakan Di Mata Orang-Orang Terdekat)
Često sjedim sate i sate i gledam u hladne jesenje boje. Mir sudbine koja se više ne da promijeniti ledi mi se na duši i licu. Sve je u meni mrtvo; tako mi je dobro. Ne dopire do mene zvuk, umro mi je očinji vid. Sve je ostalo za velikom kapijom koja se zatvorila muklo za mnom. Izgubio sam sve i nisam više čovjek nego nemirna besana misao koja je potonula i prićutala se na dubokom dnu, a nada mnom su kao neprozirne zelene mase voda, mir, daljina i zaborav
Ivo Andrić (Ex Ponto, Nemiri, Lirika)
Orang mencintai dengan cara mereka masing-masing. Sebagian tak tahu bagaimana cara mencintai, tetapi bila mereka gagal melakukannya, bila cinta mereka gagal memperlihatkan diri, tak berarti mereka tak punya. Sesuatu yang tak tampak bukan berarti tak ada.
Morra Quatro (What If)
Apa yang dikatakan persatuan (oleh Soekarno) sebenarnya tak lain dari per-sate-an. Daging kerbau, daging sapi, dan daging kambing disate jadi satu. Persatuan segala golongan ini sama artinya dengan mengorbankan asas masing-masing.
Mohammad Hatta
Egyptians believed that the Pharaoh would be resurrected, but they did not accept the resurrection of the mases
Reza Aslan (Zealot: The Life and Times of Jesus of Nazareth)
Karena setiap hati, telah menemukan lukanya masing-masing.
Karina Ayu Pradita (Chiffon Cake)
pada akhirnya yang pergi akan kembali, entah pada pelukan, atau pada masing-masing kenangan
Rian Prasetia, @sekadar_coretan
Ibnu Taimiyyah dipenjara, Lenin juga dipenjara. Abu Jahal terbunuh, Hamzah bin Abdul Muthalib pun mendapatkan kesyahidannya. Imam Ahmad bin Hanbal dihukum cambuk, Karl Marx pun dicambuk di negeri Belgia. Demi apa? Masing-masing demi mempertahankan prinsip dan keyakinannya.
A'idh al-Qarni
Saling bertatap saja dari kejauhan. Seperti ingin menakar rasa dan pikiran masing masing. Tak berani menduga, apakah ini yang orang bilang, cinta pada pandangan pertama? Entahlah, mungkin waktu yang akan membuktikannya nanti.
Titon Rahmawan
Karena tiap bunga punya arti. Masing-masing membawa pesannya sendiri.
Primadonna Angela (Hanakotoba)
Aku air, kamu air Tak perlu saling kejar Susuri saja sungai masing-masing Nanti juga bertemu di laut
Sam Haidy
Setiap buku punya ceritanya masing-masing. Bukan saja soal cerita yang dibahas di dalam buku itu, namun cerita "di balik layar" -- tentang inspirasi, motivasi, atau proses pergulatannya.
Muhammad Anis Matta (Gelombang Ketiga Indonesia)
Tahukah kau, tubuhmu memiliki sensor penerima sinyal gemosi dari luar? Sensor yang sama yang menghubungkan emosi sepasang anak kembar yang terpisah ratusan kilometer! Hei, benar-benar sensor yang hebat, bukan?! Ketika pertama kali sepasang insan terpikat satu sama lain, masing-masing sensornya menangkap sinyal gemosi cinta. Kontak mata, sentuhan punggung tangan, ucapan-ucapan cinta dan rayuan-rayuan yang membuat hatimu cenat-cenut akan mempercepat penyamanan frekuensi cinta dengan dentingan seindah harpa yang paling merdu sejagat raya. Selanjutnya, semakin selaras frekuensi itu, perasaan nyaman akan tumbuh beriringan. Kemudian rasa rindu hebat akan menyertainya saat dua gemosi berinterferensi saling menguatkan.
Yohanes Surya (Tofi: Perburuan Bintang Sirius)
Kawanku yang Muslim itu menerangkan ajaran Muhammad terkait dengan hal ini. Dia mengatakan, hubungan Islam dan Kristen seharusnya didasarkan pada dua unsur penting: ketulusan dan kerendahan hati. Sementara interaksi Muslim dengan berbagai tradisi spiritual lain termasuk Kristiani didasarkan pada tiga syarat: berusaha mengenal satu sama lain, tetap bersikap tulus dan jujur selama bertemu dan berdebat, dan berusaha rendah hati menyangkut klaim kebenaran masing-masing. Aku belum tahu sejauh mana praktiknya. Hanya, seperti itulah ajaran moral nabi dari Arab itu yang kutahu.
Tasaro G.K. (Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan)
Asa-zisa „psihologie pentru mase” bate intr-una moneda pe „asumarea responsabilitatii”, dar nu sunt decat vorbe goale: este extraordinar de greu, ba chiar terifiant, sa accepti ideea ca tu si numai tu esti acela care iti construiesti viata, felul in care o traiesti. Ca urmare, problema in psihoterapie consta intotdeauna in a sti cum sa treci de la o apreciere in plan intelectual, care se dovedeste ineficace, a unui adevar despre tine insuti la un mod saul altul de a-l simti in plan emotional. Abia din clipa in care terapia mobilizeaza emotii profunde, incepe sa devina o forta redutabila in favoarea schimbarii.
Irvin D. Yalom (Love's Executioner and Other Tales of Psychotherapy)
Saya pikir, setiap orang memiliki waktu pesta masing-masing. Hanya saja, ada yang tak nikmat dan berhasil sempurna menikmati waktu pesta yang telah dijatahkan baginya
Dodi Prananda (Waktu Pesta)
Cara kita memandang hidup adalah pilihan masing-masing.
Devania Annesya (Elipsis)
Setiap orang tertekan dengan caranya masing-masing. Orang lain tidak bisa melihatnya karena mereka juga sibuk dengan penderitaannya sendiri.
Yuu Sasih (Kahve: Shamrock & Raven)
Cinta mengubah kita jadi sepasang amfibi. Hidup di dua tempat; di bumi dan di hati masing-masing.
Christian Simamora (What A Boss Wants)
Setiap orang punya urusan masing-masing. Urus saja bagian sendiri, sisanya tutup mulut.
Tere Liye (Negeri Para Bedebah)
Tuhan memberikan makanan kepada setiap burung, tetapi tidak melemparkannya ke sarang mereka masing-masing.
J.G. Holland
Igal inimesel on teise jaoks säde. Aga vähe on neid, kes mõistavad puhuda seda tuleks, enamasti nad kahmava ta pihku, põletavad sõrmi ja kustutavad sädeme.
Uku Masing (Rapanui vabastamine ehk kajakad jumalate kalmistul)
Seperti halnya rezeki, kesedihan seyogyanya juga patut untuk kita syukuri. Toh keduanya, sejujurnya, hanyalah kebaikan yang tampil dengan masing-masing gincunya.
Lenang Manggala (Perempuan Dalam Hujan)
Meie katsume leida sõnu ja teame, et sõnad on vari tõeliselt olnust.
Uku Masing
You have to think anyway, so why not think big?
Donald J. Trump (Think Big and Kick Ass in Business and Life)
Perang hanyalah klaim kebenaran sepihak. Sementara masing-masing dari mereka, menamai dirinya kebenaran.
Ilham Gunawan
Aku (peny)air, kau (peny)air Tak perlu saling kejar Ikuti saja (keh)arus(an) masing-masing. Perlahan menuju la(r)ut
Sam Haidy (K(a)redo(k) Puisi Jaman Now)
kita terlalu sibuk mengukur dalamnya laut di hati masing-masing. saat berenang dalam keasingan arusnya, kita suka lupa sayang bahwa laut diantara hati kita memiliki gelombang luka yang sulit kita jinakkan, bahkan dengan cinta laut cukup terlalu asin untuk membuat goresan luka itu makin perih dan menganga bukan?. ini cukup bagi kita untuk berenang lebih kencang mencari tepian
firman nofeki
You know what I like about you, Mase? You think just like I do.” “Frightening concept ,” Mead, Richelle (2007-08-16). Vampire Academy (pp. 85-86). Penguin Young Readers Group. Kindle Edition.
Richelle Mead (Vampire Academy (Vampire Academy, #1))
Kebaikan dan keburukan nggak tergantung terhadap agama, kepercayaan, bukan kepercayaan, suku, bangsa dan lain sebagainya, melainkan kesadaran masing-masing orang akan kebaikan dan keburukan itu sendiri.
Nailal Fahmi (Menulis Cinta dan Keyakinan)
E ora şapte şi jumătate, nu mi-e foame şi filmul începe abia la nouă; ce-aş putea face? Trebuie să merg repede, ca să mă încălzesc. Ezit: în spatele meu bulevardul duce în inima oraşului, către podoabele de foc ale străzilor centrale, la Palatul Paramount, la Imperial, la Marile Magazine Jahan. Nu mă atrage deloc: e ora aperitivului; fiinţele, cânii, oamenii, toate aceste mase moi care se mlşcă spontan, le-am văzut destul pentru moment.
Jean-Paul Sartre (Nausea)
Semua orang paham jika masing-masing membutuhkan rumah untuk pulang. Kita semua butuh rehat. Kita butuh berlindung dari dinginnya malam dan teriknya matahari. Bukan dengan penghangat ruangan maupun dinginnya AC. Tapi kita mencarinya dengan kehangatan dan kesejukan keluarga. Sebuah keintiman yang menjauhkan kita dari keterasingan.
Satria Nova (Bintang Hati)
Apakah arti relasi dengan orang terdekat atau teman hidup? Sebagian orang mengartikannya sebagai pendamping hidup dalam melewati suka dan duka, membina satu hubungan rumahtangga yang harmonis, bersama-sama meraih kesejahteraan keluarga. Aku pun demikian. Namun lebih jauh lagi, teman hidup bagiku adalah partner perjuangan. Sebuah relasi bisa saling memberi ruang bagi semangat positif masing-masing. Sejak berpacaran dengan Alva, dan memiliki niat serius untuk masuk ke jenjang pernikahan, aku tahu permulaan apa yang harus kami buat. Yang harus kami bina adalah melatih diri kami untuk menjadi "pembentuk" sukses satu sama lain. Dan pada akhirnya, menjadi sukses bersama. Relasi kami jangan saling mengubur potensi masing-masing, atau lebih parah lagi melumpuhkan hasrat untuk berkembang.
Alberthiene Endah (Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar)
Aku percaya jika setiap hati memiliki bintangnya masing-masing. Yang bersinar terang dan membuat bahagia pemiliknya. Bintang-bintang itu adalah orang yang kita sukai. Namun di antara bintang-bintang tersebut, ada satu bintang yang paling terang. Jauh lebih terang sinarnya dari semua bintang yang ada. Bintang itu adalah pasangan resmi kita.
Satria Nova (Bintang Hati)
Sebutir benih yang bertunas di bawah kaki pohon induknya tetap berada di situ sampai ia dipindahkan..Setiap manusia, kalau sudah tiba saatnya, harus pergi dan mewujudkan potensi masing-masing dengan caranya sendiri. [Ramayana-Mahabharata, hal. 28]
R.K. Narayan
Satu jam, satu menit, satu detik. Sepersekian sekon kau mengedik. Geming serupa geliat cacing. Yang menyeruak laut beriak. Kamu teriak. Aku teriak. Kamu tidak mampu dengarkanku. Ku hanya dengar teriakku. Kau dan aku... tuli oleh teriak masing-masing.
Devania Annesya (Elipsis)
Jika kita telah menyadari benar kekurangan dan kelemahan diri masing-masing, maka segala konflik antarpribadi yang terjadi sebenarnya bukanlah sepenuhnya perihal benar atau salah, namun lebih kepada perbedaan sikap dan ketidakmampuan diri dalam menerima perbedaan tersebut.
Toba Beta (Master of Stupidity)
Simțea milă de tovarășii lui de suferință, dar o milă lucidă și rece. La urma urmelor, aceste mari migrații umane păreau dictate de legi ale naturii, își zicea el. Deplasări periodice de mase considerabile erau probabil necesare popoarelor, cum e transhumanța pentru oi. În mod straniu, ideea îl întărea.
Irène Némirovsky (Suite Française)
Bagian terpenting dari kecantikan, bukan pada riasan make up yang dipakai, bukan pula pada pakaian dan perhiasan yang dikenakan. Sebab yang terutama dan terpenting dari kecantikan adalah kepribadian. Watak dan karakter yang terpancar dari dalam diri seseorang. Itulah inti dari kecantikan yang sesungguhnya. Ketika seseorang mampu dan berani tampil sebagaimana adanya, dengan kesadaran atas kelebihan dan kekurangan diri masing masing. Sebab tidak akan ada kecantikan yang sempurna tanpa kepribadian yang baik. Make up dan yang lain - lain itu tidak akan mampu mengubah karakter seseorang, selama ia tak bisa menjadi dirinya sendiri.
Titon Rahmawan
Semua manusia terlahir karena masing-masing membawa misi. Jika Tuhan merasa misi makhluk-Nya sudah cukup, berencanalah kita dengan segala cara, namun takkan membawa pada penyelesaian. Tapi seburuk-buruknya keadaan, manusia tetap harus berencana dan berusaha yang terbaik, meski entah kapan detik terakhir itu tiba. (13)
Hanum Salsabiela Rais (Bulan Terbelah di Langit Amerika)
Bio je to izbor od kojega ju je majka odmah pokušala odvratiti. Majka je znala da njeno dijete takvom vrstom glazbe neće uspjeti osvojiti srca mase, koju su i majka i dijete oduvijek prezirale, ona prva zato što je oduvijek bila malen, beznačajan dio te mase, a potonja jer se od početka trudila da ne postane takav mali, beznačajni dio.
Elfriede Jelinek (The Piano Teacher)
Ateista imadijaše da prizna veliko ništa od svega svojega: krvi, misli i mesa. Htio je živjeti i vjerovaše da živi. I u klicanju životu zaboravi na smrt. Ponašaše se kao zaborav bluda, kao ekstaza mase. Ne bijaše dubok; bijaše širok. Plovio je površinom, plovio po sebi i rijetko, na mahove, od slučaja zaronjivao bi u sebe i odmah izmiljio na vrh. A sada mu postane jasno, da je zaražen; da ima u njemu nešto, što se ne da prosuditi iz njegovih pjesama, iz njegova smijeha i njegovih lakih razgovora. Bacil je u njemu, razorni bacil, što se baca blatom na rimu njegovu i ideju njegovu. On već nije pristupačan društvu, ne smije pljuvati na pod, ni piti ne smije iz druge čaše.
Janko Polić Kamov (Isušena kaljuža)
sekali kata- kata itu keluar dari mulutmu kau tak bisa menariknya kembali kata layaknya pedang kalau kau salah menggunakannya mereka akan berubah menjadi senjata yang buruk persahabatan dapat bertahan seumur hidup kalau masing- masing tidak melakukan pelecehan verbal sekali kau memutuskan hubungan kau mungkin tidak akan pernah bertemu lagi
Gosho Aoyama
Cinta itu selalu susah dijelasin, nggak ada satu pun orang yang bisa jelasin secara utuh. Setiap orang punya deskripsinya masing-masing, dan nggak ada yang bisa menghakimi itu.
Laili Muttamimah (Inseparable)
Drey, dengarkan aku. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Menurutku, hanya menjadi dirimu pun kamu sudah sempurna.
Cindy Pricilla (Rain in Paris: je vais aimer la pluie...)
Kesakitan itu hanya bisa dirasakan oleh masing-masing orang. Kita nggak pernah ada di posisi orang lain untuk menentukan dia cukup menderita atau nggak. Raira
Pradnya Paramitha (Kala Langit Abu-Abu)
Aku mungkin tidak akan pernah memahami tindakan-tindakan orang lain. Mengapa mereka begini, atau mengapa mereka begitu? Tidak ada jawaban pasti atas apa yang tidak kita ketahui. Kita hanya bisa belajar untuk menjadi bijak. Berusaha mencoba untuk mengerti, untuk bisa menerima tanpa harus bertanya-tanya. Bahwa setiap pilihan orang layak untuk kita hargai. Bahwa setiap pemikiran dan pertimbangan orang semestinya kita hormati. Sebagaimana Tuhan memberi kita kehendak bebas untuk memilih jalan atau membuka pintu yang akan mengarah pada nasib kita masing-masing.
Titon Rahmawan
Dengan relativisme begitu kita tidak dapat maju selangkah pun. Setiap orang punya selera subjektif masing-masing. Lalu, apa jadinya? Anarki, dan ini liberalisme ekstrem yang tidak kita setujui.
Y.B. Mangunwijaya (Burung-Burung Rantau)
Aku jadi bertanya-tanya, apakah bintang-bintang bersinar supaya suatu saat nanti masing-masing kita dapat mencari bintangnya sendiri? Coba lihat planetku. Ia tepat di atas kita... Tapi alangkah jauhnya!
Antoine de Saint-Exupéry (The Little Prince)
Hal ini saya lakukan untuk menjelaskan bagaimana soal-soal kebudayaan dan peribadi Melayu telah dibahaskan dengan cara jauh daripada ilmiah. Mereka yang membahaskan soal peribadi Melayu bukan ahli dalam ilmu-ilmu yang bersangkutan dengnnya. Walaupun setengah daripada mereka ini berkelulusan ijazah, ini belum bermakna mereka itu ahli dalam ilmu masing-masing. Ijazah itu menandakan tingkat pelajaran dalam sesuatu bidang, belum keahlian dalam sesuatu ilmu. Selain itu, dalil-dalil yang mereka gunakan untuk menentukan peribadi Melayu kebanyakannya lemah, penentuan masalah pun kurang teratur cara-caranya.
Syed Hussein Alatas (Siapa Yang Salah: Sekitar Revolusi Mental dan Peribadi Melayu)
Lintasan hati penggerak keinginan itu ada dua jenis; yang mengajak ke arah kejahatan atau yang membawa kepada akibat yang buruk, dan yang mengajak ke arah kebaikan atau yang mendatangkan manfa'at di akhirat kelak. Kedua-dua lintasan hati ini sangat berbeza di antara satu sama lain dan masing-masing mempunyai namanya yang tersendiri. Lintasan hati yang baik dinamakan ilham, dan lintasan hati yang dikeji dinamakan waswas. Lintasan-lintasan hati ini adaah berupaya kejadian dan setiap kejadian itu tentu ada yang menjadi dan menyebabkannya. Kejadian-kejadian yang berlainan menunjukkan sebab-sebab yang berlainan pula. Terangnya sesebuah rumah itu tentulah bukan berpunca dari sesuatu yang menyebabkannya menjadi gelap. Begitu juga dengan keadaan terang dan gelapnya hati yang mana sebab kedua-duanya adalah berbeza. Sebab lintasan yang mengajak ke arah keyakinan dinamakan malaikat, dan sebab lintasan hati yang mengajak ke arah kejahatan dinamakan syaitan. Keadaan yang dengannya hati bersedia untuk menerima ilham kebaikan dinamakan taufiq, dan keadaan yang dengannya hati bersedia untuk menerima waswas (bisikan) syaitan dinamakan khazlan (pengecewa).
Abu Hamid al-Ghazali (Penyakit-penyakit Hati)
Ini bukanlah tentang dua orang yang berbeda dan berpikir dengan cara yang sama. Ini tentang dua orang yang berbeda, berpikir dengan cara yang berbeda namun bisa saling menerima perbedaan itu. Sediakanlah ruang yang nyaman untuk kebersamaan. Namun sediakan juga ruang pribadi, di mana kalian masing masing bisa menyendiri. Ada kalanya kalian bisa menyanyi, menari dan bergembira bersama. Membangun kesesuaian lewat musik yang mendatangkan kegembiraan. Tidak harus berangkat dari selera yang sama. Jadikan musik sarana untuk mewarnai hidup kalian. Bukan tentang jenis musiknya, tapi tentang bagaimana musik itu memberi arti bagi keberadaan kalian. Demi esensi dari musik itu sendiri untuk menciptakan ketenangan hati, menumbuhkan gagasan, membangun semangat, dan mendatangkan kegembiraan. Demikian cinta tumbuh di dalam hati yang terlahir dari gairah akan musik. Keluarga itu adalah musik yang menyatukan hati dan pikiran. Ia mencerahkan. Gairah yang tak membelenggu. Tak mengikat hati kalian dengan aturan aturan yang kolot dan kaku. Jadikan musik itu sebagai hadiah yang indah bagi pasangan kalian. Esensinya adalah memberi dan tidak menuntut, tulus dan tak punya pamrih, ikhlas dan tidak memaksa. Ia memberimu ruang untuk terbang dengan bebas dan leluasa. Tidak memenjarakanmu dengan gagasan dan ide ide sendiri. Tidak mengungkungmu dalam kebebalan hasrat dan kecemburuan yang membabi buta, atau dalam sikap posesif dan egoisme sempit. Ia memberimu tempat untuk bertumbuh, ruang untuk bercermin dan menjadikan seluruh waktumu berharga. Sehingga dengan demikian hidup kalian menjadi lebih berarti dan tidak ada kebersamaan yang sia sia.
Titon Rahmawan
indahnya sholat indahnya islam kita bagaikan satu tubuh.. masing-masing mengisi tempat - tempat kosong seperti sel-sel yang berpadu rapat ..membentuk satu tubuh yang kompak dan padat kita serupa barisan.. yang rapat dan bersatu padu menjadi kuat..
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
Manusia tidak hidup sendirian di dunia ini, tapi di jalan setapaknya masing-masing. Tiap manusia berjalan sendirian; berjalan, berlari, dan sesekali berhenti. Semua jalan setapak itu berbeda-beda namun menuju ke arah yang sama, mencari suatu hal yang sama dengan satu tujuan yang sama. Hingga semakin dekat ke tujuan, manusia semakin menyadari bahwa disepanjang jalan setapak yang sudah dilewati, ia tak kan pernah benar-benar sendiri. Manusia selalu bersama apa yang ia cari, bersama tujuannya; yaitu Tuhan.
Hanung
Kamu mau merdeka? Mengatur Kebon Binatang saja, dengan segala pengetahuan macam-macam makanan yang diperlukan oleh masing-masing binatang, tidak kamu ketahui dan kuasai. Jangankan mengatur Negara dan Pemerintahan. Mengatur Kebon Binatang saja,masih harus orang Belanda.
Roeslan Abdulgani (100 Hari di Surabaya)
Jangan pernah mengecilkan setitik kebaikan yang bisa kita lakukan. Jika kebaikan hanya bisa dilakukan melalui tulisan, mari kita bersama untuk saling menguatkan. Masing-masing kita bisa berbagi walau dengan sedikit bait kata. Berharap dunia akan semakin banyak dipenuhi nuansa cinta.
Andy Sukma Lubis (Bait Cinta Sang Musafir)
Sjedi sama u sobi, odvojena od mase, koja je na nju i zaboravila, jer Erika gotovo da je bestjelesna. Nikome ne smeta svojom prisutnošću. Iz debelog zamotuljka pažljivo razmotava britvicu. Njena joj se oštrica smiješi kao zaručnik zaručnici. ERIKA oprezno isprobava britku oštricu. Zatim britvicom više puta svom snagom pritišće o nadlanicu, ali ne preduboko, tako da ne povrijedi tetive. Uopće ne osjeća bol. Metal s lakoćom prodire u tkivo kao da je maslac. Na površini do maloprije nedirnute nadlanice nekoliko trenutaka zjapi prorez sličan onome na štednoj kašici, iz kojega polako počinje navirati s mukom zadržavana krv. Ukupno je napravila četiri reza. To je dovoljno, jer bi inače iskrvarila. Nakon toga britvicu pažljivo briše i sprema. Cijelo to vrijeme svijetlo crvena krv polako škropi i curi iz rana prljajući pod ispod Erike. Njena topla krv kaplje bešumno i nimalo neugodno. Slijeva se niz nadlanicu u gustim potočićima. I ne prestaje. Erikina je krv sve oko sebe obojila lijepom crvenom bojom. Četiri su to reza, iz kojih neumorno lipti krv. Na podu i plahti četiri se potočića slijevaju u veliki potok. Samo slijedi suzu, ovaj potočić je tebi spas. Već se stvorila lokvica krvi. A krv teče i teče. Teče, i teče, i teče, i teče.
Elfriede Jelinek (The Piano Teacher)
Kita bercakap sepanjang sore itu dan berharap gerimis hujan akan berjatuhan dari langit. Agar kerinduan dapat melekapkan tubuhnya di dalam pelukan kita masing masing. Aku ingin menggandeng tanganmu sebagaimana angin meniup dan membelai anak-anak rambutmu. Aku menduga kau juga ingin melakukannya sebagaimana kebahagiaan seolah membuncah dari setiap langkah kaki kita. Apakah kita akan saling menunggu dingin hembusan angin merebak di dalam sesat pikiran hingga membuat tubuh kita menggigil? Atau hanya aku sendiri yang tengah berandai-andai? Sekiranya saja tanganku adalah ritmis gerimis yang mendadak turun dan berniat hendak memeluk tubuhmu. Kalau saja bibirku adalah gumpalan awan kelabu yang berarak di langit dan seperti ingin membulatkan keberanian demi mencium bibir indahmu. Seandainya tubuh kita menyatu dalam degup hujan yang rinai ini dan hasrat kita melebur dalam dekapan waktu yang menjadikannya kenangan abadi. Tapi harapan mendadak saja ingkar dari kenyataan seperti gelegar halilintar di kejauhan. Apakah salah telingaku mendengar desah bisikanmu? Melihat bagaimana bibirmu gemetar saat mengucapkan kata-kata perpisahan. Gugur daun-daun dan kelam malam perlahan datang beringsut memayungi hati kita. Lalu, siapa yang akan mencatat waktu dan mengabadikan sisa peristiwa sesudah ini? Bulan meremang oleh nyeri dukanya sendiri. Akankah tasbih yang baru saja aku berikan padamu akan jadi tandamata terakhir di antara kita? Apakah aku mesti menyimpan sapu tangan yang kini basah setelah menyusut air matamu? Cuma ada gelap yang kini jatuh sempurna. Gulita yang menanggalkan satu demi satu peristiwa yang dulu pernah hadir bersama. Hilang musnah dari seluruh penggal ingatan.
Titon Rahmawan
Mladost je užasna; to je pozornica po kojoj na visokim štulama i u najrazličitijim kostimima hodaju djeca (navodno: nevina djeca!) i izgovaraju naučene riječi koje tek napola razumiju, ali kojima su fanatično odani. I povijest je strašna, jer se tako često pretvara u igralište za nezrele: igralište nezrelog Nerona, igralište nezrelog Napoleona, igralište fanatizirane mase djece kojih se imitirane strasti i primitivno postavljene uloge neočekivano pretvaraju u katastrofalno stvarnu stvarnost. Kad razmišljam o tome, u mislima mi se ruši sav utvrđeni poredak vrijednosti i osjećam duboku mržnju prema mladosti - i obratno, neko paradoksalno praštanje svim zločincima u povijesti u čijem zločinstvu vidim odjednom samo strašnu samovolju nezrelosti.
Milan Kundera
Begitulah kehidupan, kawan yang suatu waktu dulu begitu rapat, begitu mesra pada waktu lain menjadi begitu jauh dan malahan tak pernah bertemu. Dalam waktu sama terbentuk pula kawan-kawan yang baru oleh pelbagai sebab - sama ada kerana profesion yang sama ataupun kerana bekerja di pejabat yang sama atau tinggal pada satu kawasan kejiranan yang sama. Sementara itu keluarga terdekat, seperti misalnya sepupu dan seumpamanya, oleh sebab tidak tinggal berdekatan menjadi jauh dan semakin jauh. Anak-anak masing-masing tidak pernah lagi kenal-mengenal antara satu sama lain - masing-masing sibuk dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing. Kalau berjumpa pun hanya sesekali apabila ada kenduri-kendara ataupun apabila ada sesuatu kematian dalam keluarga.
Sutung Umar RS (Dia dan Nya)
Perselisihan yang dipicu oleh masalah agama kini mengancam kehidupan kita. Sejarah peradaban dan kemanusiaan hancur ketika kobaran kebencian merasuki perasaan masing-masing pemeluk agama. Padahal, ada persoalan mendasar yang terus-menerus disemai dan dipelihara: agama selalu saja diperalat oleh kekuasaan politik dan kekuatan ekonomi sebagai dasar teologis pembenaran bagi kepentingan mereka sendiri. Maka, tampillah gerakan Teologi Pembebasan menantang ketertaklukan lembaga-lembaga agama oleh hegemoni kekuasaan politik dan kekuatan ekonomi yang serakah itu. Gerakan keagamaan radikal dan revolusioner ini, terutama di Amerika Latin, membuktikan bahwa agama bisa dan seharusnya menjadi “bara api” melawan kezaliman, ketidakadilan, dan ketidakmanusiawian.
Roem Topatimasang (Teologi Pembebasan)
POHON HAYAT Demikianlah, ia melekapkan bunga pada malainya, putik pada tangkainya, daun pada rantingnya dan buah-buah berwarna kuning cerah pada setiap cabang dari dahan pohon pengetahuan itu. Sebagaimana ia melekatkan putih yang semenjana pada paras wajah perempuan yang ia ciptakan dari tulang rusukku. Sedemikian rupa, ia pulaskan secebis rona apel merah pada keluk bibirnya untuk menyenangkan hatiku. Lalu ia gabungkan kilau cahaya Sirius, Canopus dan Arcturus pada bening biji matanya agar aku dapat berkaca di kedalamannya yang hijau lumut. Dan kemudian, dibuatnya sepasang lengkung alis mata dari iring-iringan semut gajah agar menjadi taman tempat aku bermain-main. Sementara pada gerai rambutnya dibalutkannya hitam yang berombak seperti laut yang di dalamnya aku bisa bersembunyi. Tapi melampaui semua itu, dibuhulnya rimbun semerbak semak lantana tepat pada pangkal pahanya, yang padanya aku akan jatuh berahi. Dan lalu dipahatnyalah sepasang tempurung pembangkit nafsi yang kenyal mengkal, serupa tatahan sempurna ranum buah mangga pada busung dadanya. Tak lupa ditambahkannya puting anggur kirmizi pada puncak susu perempuan itu, agar nanti ia bisa menjelma sempurna menjadi ibu dari anak-anakku. Namun aku sengaja tak memberinya nama, sampai semua yang lain selesai aku beri sebutan. Pada yang hijau aku beri nama hujan. Pada yang biru aku beri nama langit. Pada yang kelam aku beri nama malam. Pada yang terang aku beri nama siang. Demikian pun pada mereka yang mengeriap. Pada mereka yang berjalan dengan empat kaki. Pada mereka yang melata dengan perutnya. Pada mereka yang terbang di langit. Pada mereka yang berenang di dalam air serta pada segala yang berkilauan di angkasa raya. Bahkan pada semua jenis kerikil dan batu-batu, aku menyematkan nama mereka satu persatu. Begitulah, segala sesuatu memperoleh nama dan sebutannya masing-masing. Supaya kepada setiap nama itu aku dapat memanggil dan di dalam nama itu mereka dapat dikenal. Akan tetapi, khusus bagi perempuan itu (sebab ia adalah satu-satunya yang tercipta dari tulang rusukku) maka aku hendak memberinya nama yang teristimewa. Sebuah nama yang paling indah dari semua nama yang telah aku berikan. Akan tetapi, aku tak kunjung menemukan nama yang sesuai bagi dirinya. Sampai kemudian, tepat di mana bertemu empat buah sungai, kulihat ia sedang memintal air matanya hanya sepuluh langkah dari pohon pengetahuan itu. Aku mendapati perempuan itu tengah duduk bersimpuh mengaduk-aduk tanah dan membuat adonan lempung dengan air matanya. "Apa yang sedang engkau perbuat, wahai Perempuan?" Tanyaku pada dirinya. "Aku sedang membuat ramuan cinta, untuk membuhul ikatan abadi di antara kita berdua..." demikian ia menjawab pertanyaanku. Dan pada saat itulah aku mendapatkan sebuah nama yang tepat untuk dirinya. Eva, itulah nama yang kemudian aku berikan padanya. Sebab ia adalah ibu dari semua kehendak alam dalam diriku. Aku persembahkan baginya nama yang paling indah, tepat di muara pertemuan empat buah sungai; Gihon, Pison, Eufrat dan Tigris. Jadilah ia lelai akar untuk menyempurnakan suratan tangan kami. Ia adalah telur kesunyian di mana aku akan menyemai seribu benih. Semenjak pertama kali aku menatap wajahnya saat aku terjaga dari tidur yang panjang dan mendapati dirinya berbaring telanjang di sebelahku. Aku tahu, ia telah ditakdirkan untuk menjadi pohon kehidupan. Ibu dari semua ibu yang akan melahirkan anak cucu keturunanku.
Titon Rahmawan
Hanya satu meter. Hanya satu meter jarak di antara kau dan aku. Namun, jarak itu menahan garis kehidupan kita untuk saling berpotongan. Sehingga kita hanya berjalan secara paralel, tanpa saling bertaut. Hanya bisa saling melihat, tanpa bisa terlibat dalam kehidupan masing-masing. Hanya bisa mengetahui sebuah nama, tanpa bisa memafhumi segala detail-detail di balik rangkaian huruf itu.
Nessa Theo (Affectum)
Kebahagiaan dalam pernikahan hanyalah masalah nasib. Kalaupun kedua belah pihak sudah saling mengetahui sifat masing-masing atau bahkan memiliki sifat yang sama sebelumnya, itu tidak menjamin mereka akan berbahagia selamanya. Perbedaan akan selalu tumbuh di antara mereka setelah mereka menikah, sehingga akan lebih baik jika kita lebih sedikit mengetahui tentang calon pasangan hidup kita.
Jane Austen (Pride and Prejudice)
So what's going on with you and your boyfriend?" Eli asked me right before he shoved a forkful of eggs into his mouth during breakfast the next morning. I made a face in the direction of my plate before shooting a glance upward to find Gordo’s eyes on me, a smirk on his face. "Mason?" I asked, going back to my food. Eli made a gagging noise, elbowing me hard in the ribs. "I'm not gonna go into details on how disturbing it is that I say ‘your boyfriend’ and you automatically think of fucking Mase." "He's always calling me his wife, or telling people I don't know that we're getting married," I replied, elbowing him back as hard as he got me. It was partially the truth… but mostly, I didn’t want to talk about the man who had been kissing my shoulder hours ago. "I love Mase, but it'll be a sunny day in my asshole before you and him get together," he mumbled. I snorted, biting into my biscuit. "Who the heck else would you be talking about?" I asked, but I knew. Oh, I knew damn well he was referring to Sacha. Freaking Gordo snickered from across the table before putting his hands up in surrender when I glared at him. "I didn’t say anything." "Sacha, Flabby. Sacha. Your boyfriend. Your snuggle bug." Eliza finally answered. Suddenly the half-eaten biscuit on my plate needed to be eaten immediately. I shoved the entire piece into my mouth to avoid the conversation my brother was trying to edge into. I'd had talks about boys with Eli in the past, and they never ended—or started—well. "There's nothing going on between us. We're just friends." Because we were. Eli made a noise that sounded like “hmmph” deep in his throat. It was incredulous and disbelieving. Then he asked the question to prove it, his attention back on his band mate. "Gordo, do you think I'm blind?" Gordo shook his head. "Gaby, do you think I'm blind?" he asked. "Not blind, just dumb.” I smiled. He shot me a frown. A moment later, he threw his arm over my shoulders and started shoving his plate away with his free hand. "Flabby Gaby, that kid is in love with you." In love. With me? I leaned forward and tried to sniff his breath. “Are you still drunk?” But my brother kept talking before I could keep going. "Anyone with eyes and ears knows that guy thinks you shit out Lucky Charms." Gordo and I burst out laughing. "Is that a good thing?" I asked him. Eliza shoved my face away with his palm, ignoring my commentary again. "And I think that you love him, too." The noise that came out of my mouth sounded like a hybrid “moo” and squawk at the same time. "I—,” I slammed my mouth shut before opening it again with a sputter. “What?
Mariana Zapata (Rhythm, Chord & Malykhin)
Sains dan teknologi demi kodratnya akan menggiring kita ke keseragaman, tetapi sekaligus kebutuhan anti-seragam, anti-massa, dan anti-berbaris akan semakin beraksi. Orang akan semakin mencari yang unik, yang memberi simbol kemerdekaan diri melawan kebudayaan massal dunia teknologi dan industri. Manusia massa dan kaum elite isolasionis akan berdampingan dalam satu kampung dan satu ruangan. Seperti di dalam bioskop, massal sekaligus sunyi sendirian dengan gagasan masing-masing.
Y.B. Mangunwijaya (Pasca-Indonesia Pasca-Einstein)
Nekad davno čovjek je, čudeći se, osluškivao kako mu iz prsa odjekuje zvuk pravilnih udara i nije imao pojma o čemu je riječ. Nije mogao poistovjetiti samoga sebe s nečim tako stranim i nepoznatim kao što je tijelo. Tijelo je bilo kavez, a u tom kavezu bilo je nešto što je gledalo, slušalo, bojalo se, razmišljalo i čudilo se. To nešto, taj ostatak nakon što je oduzeto tijelo, to je bila duša. Danas, naravno, tijelo više nije nešto nepoznato. Znamo da je ono što udara u prsima srce, a da je nos završetak cijevi koja služi za dovođenje kisika u pluća. Lice nije ništa drugo, nego neka vrsta komandne ploče na koju su priključeni svi tjelesni mehanizmi: prehrana, vid, sluh, disanje, mišljenje. Otkad je naučio što je što u njegovu tijelu, tijelo manje uznemiruje čovjeka. Znamo već i to da je duša jednostavno aktivnost sive mase velikoga mozga. Dvojnost tijela i duše zaodjenula se znanstvenim terminima i možemo joj se veselo smijati kao starinskoj predrasudi.
Milan Kundera (The Unbearable Lightness of Being)
Oko dvjesta milijuna godina nakon Velikog praska oblake plina na nekim mjestima, koja su bila posljedica neravnomjernosti u prvobitnoj raspodjeli mase i energije, počela je privlačiti njihova vlastita masa, koja je stvarala gravitaciju, zakrivljenost prostora. Oblaci su na tim mjestima postajali sve gušći, u njima se povećavao tlak, a s njime i temperatura. Plin je uskoro počeo zračiti zbog tlaka i u svemiru se pojavljuje prva svjetlost kakvu poznajemo danas. No na prvotno užarenu jezgru zbog gravitacije neprestano liju sve veće mase plina iz okoline, koje povećavaju tlak i temperaturu; zračenje postaje svjetlije, stalno otpušta sve više energije. Atomi se mijese u plazmi jezgri i slobodno razlijevajućih elektrona. Jezgre, oslobođene svojih ovojnica, počnju pri stalnom dotoku energije postupno treptati i sve strastvenije, sve neizdržljivije udarati jedne o druge. Konačno, jezgre počinju pucati od vrućine. Nastaje popkorn. ...Bok, kažem i nasmijem se. U biti mi je skoro cijeli trenutak neugodno, kao da je ona mene uhvatila ovako s vrećicom iz dućana ispred vrata na izlazu iz podruma samo onako kako stojim, a ne ja nju.
Andrej E. Skubic
[J.Ivy:] We are all here for a reason on a particular path You don't need a curriculum to know that you are part of the math Cats think I'm delirious, but I'm so damn serious That's why I expose my soul to the globe, the world I'm trying to make it better for these little boys and girls I'm not just another individual, my spirit is a part of this That's why I get spiritual, but I get my hymns from Him So it's not me, it's He that's lyrical I'm not a miracle, I'm a heaven-sent instrument My rhythmatic regimen navigates melodic notes for your soul and your mental That's why I'm instrumental Vibrations is what I'm into Yeah, I need my loot by rent day But that is not what gives me the heart of Kunte Kinte I'm tryina give us "us free" like Cinque I can't stop, that's why I'm hot Determination, dedication, motivation I'm talking to you, my many inspirations When I say I can't, let you or self down If I were of the highest cliff, on the highest riff And you slipped off the side and clinched on to your life in my grip I would never, ever let you down And when these words are found Let it been known that God's penmanship has been signed with a language called love That's why my breath is felt by the deaf And why my words are heard and confined to the ears of the blind I, too, dream in color and in rhyme So I guess I'm one of a kind in a full house Cuz whenever I open my heart, my soul, or my mouth A touch of God reigns out [Chorus] [Jay-Z (Kanye West)] Who else you know been hot this long, (Oh Ya, you know we ain't finished) Started from nothing but he got this strong, (The ROC is in the building) Built the ROC from a pebble, pedalled rock before I met you, Pedalled bikes, got my nephews pedal bikes because they special, Let you tell that man I'm falling, Well somebody must've caught him, Cause every fourth quarter, I like to Mike Jordan 'em, Number one albums, what I got like four of dem, More of dem on the way, The Eight Wonder on the way, Clear the way, I'm here to stay, Y'all can save the chitter chat, this and that, this and Jay, Dissin' Jay 'ill get you mased, When I start spitting them lyrics, niggas get very religious, Six Hail Maries, please Father forgive us, Young, the Archbishop, the Pope John Paul of y'all niggas, The way y'all all follow Jigga, Hov's a living legend and I tell you why, Everybody wanna be Hov and Hov still alive.
Kanye West
Si anak serta merta melempar bongkahan tanah yang digengamnya, kematian menyalak galak diantara sepi, angin dan senja yang bersorak. Ia bangkit kemudian balas memukul meninggalkan luka di pelipis mata si anak. Tendangan telak juga mendarat tepat di perut buncit kematian dan membuatnya terpental berkilo-kilo meter. Terus dan terus. Entah berapa banyak mereka mendaratkan pukulan dan tendangan masing-masing. Entah berapa lama mereka melakukannya. Berjibakujibakuberjibaku. Meninggalkan memar-memar ungu. Sampai tanpa sadar mereka sadar bahwa kematian adalah si anak dan si anak adalah kematian itu sendiri. Keduanya mati.
Nailal Fahmi (Mencari Jalan Pulang)
Ubrzo sam shvatio da u meni postoje dva Akropolja, dnevni i noćni. Prvi je bio analitičan, s vodičevom glavom. Provera plana, istraživanje strukture celine, dodirivanje kamenja, zamišljanje onog što je propalo - poput studije anatomije iskopane životinje. Prvi pokušaji privikavanja, uspostavljanja ličnog odnosa prema spomeniku kulture. "Za sebe" sam izabrao Propileje i Partenon. Zbog njihove energije, mase i reda. Hram Nike je bio suviše filigranski da bih osetio njegovu kamenu materijalnost - pre je na mene ostavljao utisak uspešne kopije, Dobro urađenog zadatka na klasičnu temu. Najteže mi je bilo da uspostavim vezu s Erehtejonom. Portik karijatida ružile su metalne cevi podupirača koji su građevini oduzimali smisao i planiranu lakoću. Same karijatide, ubogaljene i lišene šarma, kao da su se zaustavile na pola puta između ljudskog oblika i stuba. Nad tamnim jezerom starih atinskih kultova ovaj jonski hram kao da govori o nemogućnosti povezivanja drevne vere s novim arhitektonskim izrazom. Drugi Akropolj - noćni, upaljen na nebu, koji se u celosti prepušta pogledima. Sedao bih na Brdo Muza, kraj samog spomenika Filopapu. Odozdo, iz sirotinjske četvrti Plaka, dopirala je banalna, svakodnevna vreva. U mraku se sjajio kreč belih kuća. U vazduhu se dizao miris ovčetine, maslina i belog luka. Akropolj u vencu mirisa crnog luka. Levo, među drvećem, svake večeri izvođena je predstava 'Son et Lumiere'. Sofoklovi horovi plakali su čas na francuskom, čas na engleskom. Svetlost je iz noći izvlačila fragmente svetog brežuljka. Crveni sjaj reflektora imitirao je požare. Tada je za mene Akropolj bio skulptura; ne arhitektonski kompleks, već skulptura. Ruinirana južna kolonada Partenona, nisko posečena stabla stubova izazivali su grč u mom srcu. Kamenje se borilo s napadom pustoši. S estetskog plana Akropolj se u mojoj svesti prebacio na plan istorije. Nisam mogao da ponovim ni uzbuđenje, ni molitve humaniste iz prošlog veka.(...) Akropolj koji mi se nalazio pred očima, sveden na skelet, odran od tela, za mene je istovremeno bio delo volje, reda i haosa, umetnika i istorije, Perikla i Morosinija, Iktinoja i lupeža. I, dodirujući pogledom njegove rane i ožiljke, osetio sam kako se u meni mešaju divljenje i sažaljenje. Ako sam crpeo posebno osećanje sreće u opasnosti, po svoj prilici to je proisticalo iz svesti o toj neobičnoj činjenici da sam "uspeo da stignem", pre nego što podelimo sudbinu svih ljudskih tvorevina na mračnom poluostrvu vremna, pre nepoznate budućnosti.
Zbigniew Herbert (Lavirint nad morem)
Već smo posetili 6-7 institucija, prepešačili milje kroz sneg, praznih stomaka, išli utihnulim ulicama gde su se retko mogli videti prolaznici kako vuku noge, neki noseći džakove, drugi halapljivo proždirući slabašan obrok iz masnih činija. Kroz samo par sati smo naučili više o revoluciji nego što smo to mogli kroz duge razgovore i razmišljanja. Realnost nam se javljala u drugačijim aspektima od onih koje nam je u svest prizivala mašta, oblikovana legendom i istorijom, a istorija ni sama nije daleko od legende. Nekada smo sanjarili o trgovima preobraćenim u užarene govornice, o vatrenim debatama po klubovima kao 1792, o cvetanju slobodne štampe, gde svaki list nudi svoje rešenje, svoj sistem, svoje fantazije. Mislili smo na velike dane Sovjeta, na kongrese. U sveprisutnom jeziku, u sloganima izlepljenim svuda, u samo dva štampana lista, među ljudima, nalazili smo ogromnu uniformnost jednog načina mišljenja, mišljenja koje je skoro despotski vladalo. Međutim, ono je bilo prihvaćeno i nadmoćno, užasno istinito i otelovljeno u svakom tenutku kroz dela ljudi. Nismo otkrili mase u zanosu kako marširaju pod zastavama u nove svakodnevne borbe kroz tragičnu i plodonosnu konfuziju, već neku vrstu ogromne administracije, armiju, mašinu. Tu su se najvreliji zanosi i najbistriji uvidi sjedinjavali u hladnu odlučnost i taj aparat je izvršavao svoje zadatke bez zastoja.
Victor Serge (Birth of Our Power)
Langit Jingga Laut Biru Tak semua pertanyaan memiliki jawaban. Tak semua kesulitan membutuhkan penjelasan. Hidup terlalu banyak menghadirkan kata tanya. Dan kita tak selalu menemukan maksud dari pertanyaan-pertanyaan itu. Kubayangkan pertanyaan itu mampir ke dalam benakmu: "Kenapa kau melihat jingga sebagai representasi hatimu dan aku menganggap biru, sepenuhnya milikku? Mengapa kita, dua warna kontras yang tak bisa saling melengkapi? Mengapa jingga langitmu tak kunjung bertemu dengan laut biruku?" Betapa sulit untuk berbagi pikiran dan perasaan masing-masing. Setelah sekian masa, masih saja engkau mengganggap diriku sebagai orang asing. Dan aku, tak kunjung mampu mengikhlaskan hatiku untuk jadi milikmu. Lama sudah, kita jalan bersama saling bertukar cerita. Menjalani waktu sebagai jalan untuk menyatukan perbedaan. Tapi tetap saja, jingga hatimu tak mau bersinggungan dengan biru pikiranku. Kucoba menggandeng tanganmu. Kutawarkan segelas air menawarkan dahagamu. Tapi lagi-lagi, langkah kita terpisah oleh persimpangan. Memaksa kita mengambil jalan yang saling bertolak belakang. Cinta menjadi kata yang gamang untuk diucap. Dan rindu, adalah puisi hambar dalam selembar kertas lusuh yang tak sampai-sampai kepadamu. Terlalu lama sudah, kita menafikan semua perasaan yang sempat singgah walau terasa hanya sebentar saja. Kau bersikukuh dengan jingga hatimu yang berdarah-darah. Dan aku, dengan lebam biru yang kian tak tertanggungkan rasa sakitnya.
Titon Rahmawan
Selain memiliki umur yang sangat panjang, atom juga mengembara ke mana-mana. Setiap atom dalam tubuhmu hampir pasti pernah melewati beberapa buah bintang dan menjadi bagian dari jutaan organisme dalam perjalanannya menjadi dirimu. Kita masing-masing mengandung begitu banyak atom dan menjalani daur ulang lengkap ketika kita mati sehingga sebagian atom kita—yang mencapai satu miliar pada tiap orang—tidak mustahil pernah berada di tubuh Shakespeare. Satu miliar yang lain mungkin pernah di tubuh Buddha, Genghis Khan, Beethoven, atau tokoh sejarah lainnya. Ketika kita mati, atom-atom kita akan terurai dan pergi mencari pengguna-pengguna baru di tempat lain—sebagai bagian dari sehelai daun atau setitik embun, atau bahkan di tubuh seseorang. Atom-atom praktis hidup selama-lamanya. Sungguh tidak ada yang tahu berapa lama sebuah atom mampu bertahan hidup, tetapi tidak mustahil mencapai miliaran tahun.
Bill Bryson (A Really Short History of Nearly Everything (Young Adult))
Jkt 20/12/2012 Bulan ini bulan desember,spt juga desember thn2 sebelumnya pada bulan ini umat kristiani mempunyai hari besar semacam tradisi tahunan yaitu yg di sebut "Natal" atau Natale (italia) atau Christmas,dan sebagai penganut kirstiani sejak lahir saya selalu menikmati bulan2 desember spt ini tiap tiap tahunnya,saya selalu menikmatinya didalam hati saya,apalagi saat saya masih kanak kanak dulu,karena natal identik dengan hadiah untuk anak2,desember adalah menjadi bulan yg paling saya tunggu2 karena pada bulan itu akan ada sebuah kado yang menunggu saya pd bulan itu,akan ada gemerlap cahaya lampu pohon dan hiasan hiasan natal lainnya,saya akan memakai baju baru juga saya akan tampil dipanggung gereja memainkan fragmen dan drama natal bersama anak2 lainnya yang juga memakai baju baru yg menambah kesan natal semakin saya tunggu, Saya lahir di Indonesia saya tinggal di Indonesia saya bersekolah di Indonesia,negara yg mempunyai beragam agama yg mana agama2 itupun mempunyai Hari besar nya masing2,sejak masih kanak2 saya selalu terharu ketika melihat org lain berdoa entah dengan memakai tata cara agama apa mereka berdoa yg jelas saya selalu merasa ada suatu hal yg berbeda dlm hati saya ketika melihat org berdoa itu,saya bersahabat dgn beberapa teman saya orang2 keturunan yg beragama Budha,sy juga punya beberapa sahabat org Bali dan keturunan India yg beragama Hindu,walaupun jumlah mereka tidak sebanyak sahabat2 saya dari kaum Muslim,Muslim adalah mayoritas di negri ini otomatis muslimlah yg hampir 90% dari mereka setiap harinya berinteraksi dengan saya, lebih dalam lagi saya pun mempunyai banyak family sedarah dari kakek saya yg beragama muslim,tidak heran kalau sy pun menikmati hari raya Idul fitri,dan tidak jauh berbeda dengan natal momen Lebaran adalah menjadi hari yg saya tunggu2 juga, karena setiap tahunnya saya akan berkumpul dgn sanak family dan kerabat merasakan ketupat lebaran dan opor ayamnya juga saya bisa meminta maaf dan bersalaman dengan orang yg pernah bertengkar dengan saya dengan ucapan minal aidin walfaidzin,luar biasa hubungan batin saya dengan muslim sepertinya suatu hal yg tidak bisa terpisahkan,tetapi diluar daripada itu semua terjadi dilema dalam hidup saya ketika saya menyaksikan hal2 lain yg "mengusik mesranya hubungan saya dengan muslim,di saat yg sama berita di media masa sebegitu hebatnya memberitakan hal yang menumbuhkan opini2 perpecahan yang semakin hari semakin jauh dari kata "damai" dimana pandangan yg berbeda tentang Tuhan adalah menjadi alasan untuk pendidikan perang! sehingga seolah olah memaksa manusia siaga satu dan siap untuk membenci saat ada kaum yg berbeda dengan mereka,saya muak dengan ini, Keperdulian saya dgn keharmonisan keduanya Membuat saya tertarik utk "mencari tau tentang isi dari kedua agama ini,dgn hati yg bertanya tanya ada apa sebenarnya yg terjadi di dalamnya?,dengan segala keterbatasan saya bertahun tahun saya mencoba mencari titik temu antara perbedaan dan persamaan antara kristen dan islam,rasa ingin tau saya yg membuat saya sedikit demi sedikit menggali keduanya mulai dari sisi sejarah,segi terminologi,sisi tafsir2 atau doktrin (aqidah) nya,dgn mencari sumber2 yg akurat atau dengan cara bertanya,berdiskusi dll,sy tidak terlalu tau apa tujuan dan visi saya tapi yg jelas saya tertarik untuk mengetahuinya dan kadang saya lelah!saya merasa terlalu jauh memikirkan ini semua,saya merasa agama yg seharusnya memproduksi kedamaian dan cinta thd sesama malah membuat saya pusing dan muak karna saya koq malah pusing memikirkan konflik2 dan benturan2 yg justru disebabkan oleh agama itu sendiri Seiring berjalannya waktu pemahaman saya terhadap natal dan bulan desember itupun mulai terpisah,saya sudah mempunyai pemahaman sendiri mengenai natal,Desember hanyalah salah satu bulan dari 12 bulan yg ada,tetapi damai natal itu sendiri harus berada dalam sanubari dan jiwa dan roh saya setiap hari, "Selamat Natal Damai Selalu Beserta Kita Semua" Amien.........
Louis Ray Michael