Kesakitan Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Kesakitan. Here they are! All 27 of them:

β€œ
Menjadi sahabat Kekasih Tuhan disurga, lalu apa pentingnya semua kesakitan didunia?
”
”
Tasaro G.K. (Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan)
β€œ
Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jejak Langkah)
β€œ
Aku melihatnya kesakitan, dan itu membuatku tambah sakit. Merutuki ketidakberdayaanku
”
”
Dian Nafi (Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku)
β€œ
Aku ingin mengabu saja, menyublim, bahkan kalau mungkin moksa, menghilang tanpa jejak. Sehingga tidak perlu mengalami seluruh kesakitan dan kelukaan ini.
”
”
Dian Nafi (Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku)
β€œ
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan. Tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya.
”
”
Joseph Addison
β€œ
Sebuah puisi adalah suatu pengalaman kehidupan yang terungkap - betapapun sukar dalam kesakitan; dan dalam kesempatan.
”
”
Leo AWS (Gelombang Cengkerama dan Tsunami)
β€œ
yang aku percaya adalah keseimbangan, tak salah lagi aku selalu mengagumi senja. senja cukup lapang untuk menampung gelap dan cahaya juga duka dan suka secara bersamaan. tak peduli kebaikan atau keburukanmu, suka atau duka. 1 kesalahan saja kita akan selalu mengingat kesakitan itu, tapi aku tidak. yaa mungkin benar senja menyimpan luka. tapi luka hanya sebuah pernik kecil dari rantai bahagia. begitulah senja dalam mataku.
”
”
nom de plume
β€œ
kesakitan bagai ikan dalam arus. tak seorang sedar maut mera- yap di luar kamar dan tertiarap di antara gelas-gelas air. lalu bertanya anak: berapa hari lagi aku harus begini? (suatu dinihari di sebuah hospital)
”
”
T. Alias Taib (Seberkas Kunci)
β€œ
Jika doa diwariskan serta dapat dipelajari dari guru dan buku, munajat adalah doa yang diwariskan oleh kesakitan hakiki seorang manusia yang sudah menemukan kesungguhan menginginkan-Nya, tetapi karena kesadaran akan kelemahan dan dosa, tidak sanggup melakukan apapun kecuali Tuhan mau mengampuni dan menghadirkan diri-Nya sendiri.
”
”
Miranda Risang Ayu
β€œ
Jujurlah walau yang menanti dihadapanmu hanyalah kebencian dan kesakitan
”
”
Shahzy Hana
β€œ
Kebahagiaan sesungguhnya adalah berada bersama-sama orang yang kita sayangi disaat kesakitan sedih dan derita lagi kita rasakan.. Merekalah yang akan mendorong kita untuk memiliki semangat dan memaknai apa arti hidup...
”
”
LoveinParisSeason2
β€œ
Aku bisa tahan semua rasa sakit tapi aku gak bisa lihat kamu sedih dan kesakitan kayak gini
”
”
LoveinParisSeason2
β€œ
Kesakitan itu hanya bisa dirasakan oleh masing-masing orang. Kita nggak pernah ada di posisi orang lain untuk menentukan dia cukup menderita atau nggak. Raira
”
”
Pradnya Paramitha (Kala Langit Abu-Abu)
β€œ
Kesakitan yang menyelamatkan jauh lebih baik daripada kesenangan yang melalaikan.
”
”
alfialghazi (Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah)
β€œ
Hanya orang lemah yang mati karena menanggung sakit, tapi hanya orang bodoh yang tetap hidup untuk menahan rasa sakit. (Surat-surat 58. 32-36).
”
”
Seneca (How to Die: An Ancient Guide to the End of Life)
β€œ
Gregorius Soeharsojo adalah saksi Pulau Buru dalam rentang 1969–1979. Dia melawan pembinasaan dengan cara-cara paling dasar; bercerita, menyanyi, bikin tonil, dan menggambar. Dengan nyanyian ia tawar kesepian yang merampas kewarasan; dengan tonil ia tapis keterpisahan yang panjang dari kolektivisme; dan dengan gambar/sketsa ia gubah kesakitan menjadi kesaksian. Ini buku penting yang memberitahu kesaksian atas sebuah orde yang berdiri di atas pemusnahan massal dalam kereta sejarah Indonesia modern.
”
”
Muhidin M. Dahlan (Tiada Jalan Bertabur Bunga: Memoar Pulau Buru dalam Sketsa)
β€œ
Berikan aku 1 pelukan & senyuman, Lalu diamlah... jangan tanyakan apapun Cukup dengarkan laraku... dan biarkan air mata ku jatuh Mungkin hanya dengan cara itu aku bercerita Berikan sentuhan dari usapan halus di punggungku... Agar aku mampu menjadi tegar... Meski hatiku layu... Meski mataku sayu... Setidaknya aku tak memamerkan lara ini pada semua wajah di muka bumi... Dan... dalam pelukan hangat... dalam sentuhan lembut, jangan pernah memintaku untuk sabar.. karena kalimat itu hanya perih dalam kesakitan. diamlah... aku hanya butuh itu sahabat.. tapi... adakah itu?????
”
”
Debra R. Sanchez
β€œ
Mama, Mama pernah berbahagia?" "Biar pun pendek dan sedikit setiap orang pernah, Ann." "Berbahagia juga Mama sekarang?" "Yang sekarang ini aku tak tahu. Yang ada hanya kekuatiran, hanya ada satu keinginan. Tak ada sangkut-paut dengan kebahagiaan yang kau tanyakan. Apa peduli diri ini berbahagia atau tidak? Kau yang kukuatirkan. Aku ingin lihat kau berbahagia." Aku menjadi begitu terharu mendengar itu. Aku peluk Mama dan aku cium dalam kegelapan itu. Ia selalu begitu baik padaku. Rasa-rasanya takkan ada orang lebih baik. "Kau sayang pada Mama, Ann?" Pertanyaan, untuk pertama kali itu diucapkan, membikin aku berkaca-kaca, Mas. Nampaknya saja ia terlalu keras. "Ya, Mama ingin melihat kau berbahagia untuk selama-lamanya. Tidak mengalami kesakitan seperti aku dulu. Tak mengalami kesunyian seperti sekarang ini: tak punya teman, tak punya kawan, apalagi sahabat. Mengapa tiba-tiba datang membawa kebahagiaan?" "Jangan tanyai aku, Ma, ceritalah." "Ann, Annelies, mungkin kau tak merasa, tapi memang aku didik kau secara keras untuk bisa bekerja, biar kelak tidak harus tergantung kepada suami, kalau ya, moga-moga tidak, kalau-kalau suamimu semacam ayahmu itu." Aku tahu Mama telah kehilangan penghargaannya terhadap Papa. Aku dapat memahami sikapnya, maka tak perlu bertanya tentangnya. Yang kuharap memang bukan omongan tentang itu. Aku ingin mengetahui adakah ia pernah merasai apa yang kurasai sekarang. "Kapan Mama merasa sangat, sangat berbahagia?" "Ada banyak tahun setelah aku ikut Tuan Mallema, ayahmu." "Lantas, Ma?" "Kau masih ingat waktu kau kukeluarkan dari sekolah. Itulah akhir kebahagiaan itu. Kau sudah besar sekarang, sudah harus tahu memang. Harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sudah beberapa minggu ini aku bermaksud menceritakan. Kesempatan tak kunjung tiba juga. Kau mengantuk?" "Mendengarkan, Ma." "Pernah Papamu bilang dulu, waktu kau masih sangat, sangat kecil, seorang ibu harus menyampaikan kepada anak perempuannya semua yang harus dia ketahui." "Pada waktu itu..." "Pada waktu itu segala dari Papamu aku hormati, aku ingat-ingat, aku jadikan pegangan. Kemudian ia berubah, jadi berlawanan dengan segala yang pernah diajarkannya. Ya, waktu itu mulai hilang kepercayaan dan hormatku padanya." "Ma, pandai dulu Papa, Ma?" "Bukan saja pandai, tapi juga baik hati. Dia yang mengajari aku segala tentang pertanian, perusahaan, pemeliharaan hewan, pekerjaan kantor. Mula-mula diajari aku bahasa Melayu, kemudian membaca dan menulis, setelah itu juga bahasa Belanda. Papamu bukan hanya mengajar, dengan sabar juga menguji semua yang telah diajarkannya. Ia haruskan aku berbahasa Belanda dengannya. Kemudian diajarinya aku berurusan dengan bank, ahli-ahli hukum, aturan dagang, semua yang sekarang mulai kuajarkan juga kepadamu." "Mengapa Papa bisa berubah begitu Ma?" "Ada, Ann, ada sebabnya. Sesuatu telah terjadi. Hanya sekali, kemudian ia kehilangan seluruh kebaikan, kepandaian, kecerdasan, keterampilannya. Rusak, Ann, binasa karena kejadian yang satu itu. Ia berubah jadi orang lain, jadi hewan yang tak kenal anak dan istri lagi." "Kasihan Papa." "Ya. Tak tahu diurus, lebih suka menggembara tak menentu.
”
”
Pramoedya Ananta Toer
β€œ
pernikahan si Marhaen itu berbeda dengan magrong magrong pestanya para borjuasi dan kelompok feodal. Sederhana, namun memrlukan keberanian. Karena menikah adalah revolusi kecil kita untuk memperbaiki kualitas kehidupan.Tugasmu semata sederhana, membuat senyum pasanganmu senantiasa dapat terkembang. Bahkan pada kesakitan yang mungkin tak sengaja kau buat, genggamanmu tetap menghangatkan hatinya. Dan keberanian itu bisa kau mulai, ketika saling bergenggam tangan memulai revolusimu. Berani mengatakan tidak bagi setiap modin yang memberi beban ongkos borjuasi, padahal Tuhan memberi cinta dengan gratis untuk sebuah niat baik pernikahan.
”
”
Sukarno fans
β€œ
pernikahan si Marhaen itu berbeda dengan magrong magrong pestanya para borjuasi dan kelompok feodal. Sederhana, namun memrlukan keberanian. Karena menikah adalah revolusi kecil kita untuk memperbaiki kualitas kehidupan.Tugasmu semata sederhana, membuat senyum pasanganmu senantiasa dapat terkembang. Bahkan pada kesakitan yang mungkin tak sengaja kau buat, genggamanmu tetap menghangatkan hatinya. Dan keberanian itu bisa kau mulai, ketika saling bergenggam tangan memulai revolusimu. Berani mengatakan tidak bagi setiap modin yang memberi beban ongkos borjuasi, padahal Tuhan memberi cinta dengan gratis untuk sebuah niat baik pernikahan. (dialog imajiner bersama bung Karno menjelang 1 Juni 2012)
”
”
adhi ayoe yanthy
β€œ
Emosi dan pikiran yang terabaikan dia alam bawah sadar akan selalu mengetuk pintu alam sadar manusia, sehingga tanpa sadar repetisi muncul dalam bentuk mimpi, termanifestasi dalam tubuh seperti kesakitan di beberapa bagian tubuh, atau dalam perilaku yang terus-menerus kita ulang.
”
”
Pijar Psikologi (Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?)
β€œ
Puas dan derita selalu berlawanan. Ada diperoleh, hilang yang lain tidak bisa serumah. Sebagaimana tidak bisa bersatu gerak dengan diam. Kadang-kadang lezat yang kecil bagi tubuh, menjadi pintu sakit yang berbahaya bagi jiwa, dan penderitaan yang kecil kerap kali jadi pintu kepuasan yang sejati. Untuk menghindarkan bahaya yang amat besar itu, orang perlu menghindarkan nikmat yang sebentar saja. Itulah gunanya 'iffah. Dan untuk mencapai kepuasan besar yang abadi, orang perlu teguh dan tahan menyeberangi kesakitan dan penderitaan yang sebentar. Itulah gunanya syaja'ah. Biar pahit mulanya asal manis ujungnya, kata syaja'ah. Biar saya tahan selera, di perhentian kecil, asal saya makan enak di perhentian besar kelak, kata 'iffah.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Pohon ini hampir tak bisa bernapas, Eomma. Dia kesakitan. Rantingnya dipotong, itu tak baik buat dia. Ibu guru di sekolah pernah bilang, β€˜pohon yang ranting atau dahannya dipotong sama saja seperti ketika bayi dipotong tangan dan kakinya, apalagi jika pohon itu masih kecil’.” -Cerita 1: Hyunnie and His Protective Side, TMHOLT hal.2-
”
”
Ida R. Yulia (Take My Hand, One Last Time)
β€œ
sesaat aku hampir lupa cara menghargai sesuatu, bukan karena rasa tidak tahu terima kasih ini, tetapi rasa kesakitan yang dulu hampir membuat ku lupa cara mencintai dengan benar, dan sekarang sepertinya aku seperti orang yang paling pintar untuk mencintaimu, terima kasih sudah datang dihidupku dengan pelajaran penuh cinta yang kau bawa dan terima kasih sudah mengajari arti kebahagian dengan mencintai dengan tulus
”
”
Ayuni zalvalliams
β€œ
Dibanding dengan wilayah kepulauan kami, Irian Barat hanya selebar daun kelor, tetapi Irian Barat adalah sebagian dari tubuh kami. Apakah seseorang akan membiarkan salah satu anggota tubuhnya diamoutasi tanpa melakukan perlawanan? Apakah seseorang tidak akan berteriak kesakitan apabila ujung jarinya dipotong?
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Kesakitan yang dirasakan oleh siapa saja ini hanyalah kerikil di jalan menuju kemerdekaan. Langkahilah dia. Kalau engkau jatuh karenanya, berdirilah kembali dan terus berjalan.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)
β€œ
Mungkin satu-satunya cara untuk menyatukan orang-orang adalah melalui pertempuran dan kesakitan. Konfrontasi dan persaingan. Mungkin intinya adalah selamat dari sesuatu.
”
”
Sally Thorne (The Hating Game)