Kekurangan Diri Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Kekurangan Diri. Here they are! All 18 of them:

β€œ
Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain Berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain Lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri Lihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri
”
”
Abdullah Gymnastiar
β€œ
Jodoh, rezeki, dan kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan Allah dan jangan terlalu sibuk mencari jodoh. Lebih baik kita memantaskan diri. Perbaiki keburukan kita, tutupi kekurangan dengan kebaikan.
”
”
@Tausiyahku (Tausiyah Cinta)
β€œ
Tetapi, orang besar tidak dilahirkan. Orang-orang besar itu ditempa, diukir dan dipersiapkan oleh pendidikan yang baik. Salah satunya adalah tersedianya kesediaan untuk senantiasa menyemangati dengan cinta. Menggerakkan jiwa mereka untuk melakukan kerja besar yang bermakna. Bukan menyibukkan diri dengan kekurangan." (Hal 57, Positive Parenting)
”
”
Fauzil Adhim
β€œ
Jika kita telah menyadari benar kekurangan dan kelemahan diri masing-masing, maka segala konflik antarpribadi yang terjadi sebenarnya bukanlah sepenuhnya perihal benar atau salah, namun lebih kepada perbedaan sikap dan ketidakmampuan diri dalam menerima perbedaan tersebut.
”
”
Toba Beta (Master of Stupidity)
β€œ
Ada luka sumbing serupa gempil bibir poci di hati semua orang. Cacat yang berusaha keras mereka sembunyikan dari dunia. Tapi tak semestinya kita mengenakan topeng hanya demi menutup secebis luka. Tak semua hal mesti kita cerna dengan tatapan mata curiga serupa itu. Maka dari itu, coba dengarkan apa kata Bundamu ini, Nak. Manusia tak perlu harus jadi sempurna agar ia dihargai. Sebagaimana keindahan bisa muncul dari hal kecil dan sederhana. Termasuk apa yang tampak pada selembar kain batik yang lusuh atau cangkir teh yang somplak ujungnya. Kita bisa belajar dari kintsugi, menjadi bijak tanpa harus bergegas menjadi tua; bagaimana menorehkan pernis emas pada sebuah cawan tembikar yang terlanjur retak. Betapa sesungguhnya, sebuah guci porselen yang jatuh, pecah dan bahkan rusak tak berarti kehilangan semua nilai yang dimilikinya. Ketidaksempurnaan tidak akan mengecilkan arti dirimu. Sebab hanya ketangguhanmu melewati bukit penderitaanlah yang akan membuatmu menemukan cahaya kebahagiaan yang sesungguhnya. Bagaimana kamu bisa belajar menghargai kekurangan pada diri sendiri. Bagaimana kamu bisa menerima kesalahan dan bahkan kegagalan. Sebagaimana alam memaknai wabi sabi, ketidak sempurnaan bukan sesuatu yang harus ditolak atau disangkal. Ia mesti disambut sebagai air telaga yang jernih, kesegaran embun di pagi hari, atau aroma petrichor di musim penghujan. Setiap kali engkau jatuh dan menjadi rapuh, engkau bisa merangkaikan kembali serpihan serpihan hatimu. Tak akan pernah kehilangan tujuan yang engkau perjuangkan. Sebab setiap bekas luka seperti juga keringat dan airmata, adalah permata yang lahir dari segenap jerih payahmu. Ia terlalu berharga untuk kamu sia siakan. Manik manik gemerlap yang dapat engkau rangkai menjadi perhiasan unik nan cantik yang akan selamanya jadi milikmu. Jangan pernah takut terantuk batu. Jangan sekalinya jeri dicerca burung. Jangan merasa ngeri terempas badai. Sebab saat nanti engkau sampai ke puncak, kau akan bisa melihat dunia sebagai miniatur lanskap yang permai dan elok untuk dikenang. Karena demikianlah semestinya hidup, ia adalah keindahan yang tercipta dari kekurangan dan ketidaksempurnaan diri kita.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
PERNIKAHAN ADALAH -1- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah. -2- Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai. -3- Pernikahan adalah akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling meningkatkan ketakwaan, akad untuk mengokohkan ketaatan kepada Tuhan, akad untuk berjalan pada tuntunan Kenabian. -4- Pernikahan adalah akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, dalam tawa dan air mata. -5- Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba melaksanakan peran kerumahtanggaan. -6- Pernikahan adalah akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. -7- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menorehkan luka, akad untuk tidak saling menyakiti badan pasangan. -8- Pernikahan adalah akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis. -9- Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, akad untuk tidak saling mendiamkan. -10- Pernikahan adalah akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rejeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orang tua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, akad untuk membangun peradaban masa depan. -11- Pernikahan, adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan !
”
”
Cahyadi Takariawan (Di Jalan Dakwah Kugapai Sakinah)
β€œ
Tiada siapa dapat mengatasi kerja Tuhan. Sebagai penulis yang menghasilkan karya, kekurangan pada ciptaannya adalah petanda yang dirinya tidak sempurna. Maka ada baiknya memperbaiki kekurangan itu daripada sibuk mencari kekurangan pada karya orang lain. Sekadar peringatan pada diri sendiri.
”
”
Norisah A. Bakar
β€œ
Ya, segala kekurangan pada diri saya itu ialah keremehan. Hinggakan para intelektual terkadang memerlukan keremehan juga.
”
”
Ehsan Abdul Kudus (Cinta di Lembah Nil)
β€œ
Manusia arif sering bermawas diri. Jangan kita suka melihat kekurangan orang lain & lupa kekurangan sendiri.
”
”
Susilo Bambang Yudhoyono
β€œ
Seorang bijak pernah memberikan nasihat serupa ini pada diriku: Bila engkau masih mencari dan belum berhasil menemukan makna kebahagiaan sejati, maka engkau tak perlu berkecil hati. Karena barangkali, engkau terlalu jauh mencari hingga kemudian tersesat. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kebahagiaan sejati tidak berada dalam harapan-harapan yang muluk, dalam angan-angan yang tak terselami atau tersembunyi di tempat yang jauh. Mereka yang telah menemukan tahu, bahwa sesungguhnya kebahagiaan itu berada tak jauh dari sisi kita. Ia bahkan ada di dalam hati kita. Yaitu pada penerimaan kita atas kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Pada setiap hikmat dan kebajikan yang dengan tekun kita tabur dan tanpa kita sadari kemudian kita diberi kesempatan untuk menuainya. Juga pada setiap kesediaan kita berbagi dengan orang-orang yang berkesusahan, pada keiklasan kita memberi kepada mereka yang membutuhkan, pada setiap penghiburan yang kita bebatkan pada luka-luka orang yang sakit dan menderita. Serta seulas senyum yang senantiasa tersungging di wajah kita saat menyambut datang dan berlalunya hari-hari. Pada saat serupa itulah kita akan merasakan makna sesungguhnya dari kebahagiaan sejati.
”
”
Titon Rahmawan (Turquoise)
β€œ
Berkaca dan mempelajari atas kekurangan yang dimiliki, supaya membuat sadar diri. Menjaga agar tidak semena-mena atas kelebihan yang dimiliki, supaya membuat tahu diri. Semua hanya sedikit cara bentuk penerimaan diri sebagai manusia. Selebihnya, kesempurnaan hanyalah milik Dia.
”
”
Navida Suryadilaga
β€œ
Di sinilah, mungkin, kita tiba pada inti kisah kita ini. Seberapa banyakkah kita dapat mengetahui tentang cinta dan kepedihan dalam hati orang lain? Seberapa banyakkah kita dapat berharap untuk memahami mereka yang telah mengalami penderitaan yang lebih dalam, kekurangan yang lebih besar, kekecewaan yang lebih dahsyat daripada yang selama ini kita ketahui? Bahkan jika orang-orang yang kaya dan berkuasa di dunia ini mencoba meletakkan diri mereka di posisi orang lain, seberapa banyakkah mereka akan benar-benar memahami penderitaan jutaan orang lain di sekitar mereka?
”
”
Orhan Pamuk (Snow)
β€œ
Maka dari itu kita lihat bahwa perkembangan β€œpengajian Melayu” ini semenjak timbulnya institusi2 ilmiah di Semenanjung Tanah Melayu hanya menyentuh soal kedaerahan; soal pengkajian persuratan Melayu, menganjurkan perkembangan tulisan Rumi, penumpuan kepada bidang antropoloji dan linguistik yang sempit, penumpuan kepada hal2 yang se-olah2 membantutkan pengajian Melayu, menjadikannya se-olah2 sebahagian dari pengkajian kebudayaan2 yang belum dewasa. Hal yang demikian juga telah mengakibatkan timbulnya golongan pujangga dan penuis yang telah bertindak memutuskan diri dari yang lampau sebab yang lampau itu digambarkan sedemikian buruknya. Dan seterusnya, inilah yang menimbulkan masalah kekurangan pengetahuan kita dewasa ini.
”
”
Syed Muhammad Naquib al-Attas (Buku Panduan Jabatan Bahasa dan Kesusasteraan Melayu)
β€œ
Pada zahirnya setiap golongan cuba mempertahankan atau menerangkan Tuhan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang disanjung secara terpisah kerana kekurangan pemahaman yang padu dan jelas tentang pandangan alam al-Quran. Justeru itu kita lihat golongan Muktazilah mempertahankan keesaan dan keadilan Allah dengan mengorbankan sifat Maha Pemurah dan Maha Pengampun-Nya; sementara ahli falsafah pula mengecilkan-Nya kepada satu prinsip tanpa makna yang terputus daripada makhluk-Nya dan sejarah. Golongan Mutakallimun yang pada umumnya mendokong aspek kekuasaan dan iradah-Nya mengalami kesukaran untuk menyelaraskan hal ini dengan kenyataan al-Quran tentang kebebasan dan tanggungjawab insan. Golongan ahli tasawuf yang berusaha memperoleh hubungan erat dengan Tuhan, yang mana merupakan ideal al-Quran pula, lemas dalam perjuangan 'haloba' (yang mementingkan diri) yang mengabaikan semua perhatian sosiopolitik. Walhal keprihatinan sosiopolitik yang dapat dijelmakan dengan sempurna merupakan kandungan penting dalam kejayaan dan ketakwaan Islam. Beberapa golongan Ahli Sunnah wal Jamaah yang mengajar keterangan al-Quran secara harfiah yang ketat terjebak dalam kesulitan antromorfisma yang merbahaya yang menafikan kenyataan al-Quran yang paling mustahal tentang Allah. "Tidak ada satu pun yang serupa dengan-Nya." (Surah al-Syuura 42:11) atau "Tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." (Surah al-Ikhlas 112:4)
”
”
Wan Mohd Nor Wan Daud (Konsep Ilmu dalam Islam)
β€œ
Menolak mengakui kesalahan dan kekurangan diri adalah pertanda bahwa seseorang tidak memiliki rasa percaya diri.
”
”
Cut Vivia Talitha (Confidence in You)
β€œ
Beberapa dari kita terkadang sulit menerima diri sendiri. Sulit untuk merasa bahagia dengan apa-apa yang sudah kita punya. Seakan hidup di kulit sendiri menjadi terasa begitu melelahkan. Lalu, kita menemukan seseorang yang ketika kita bersamanya, entah kenapa kita bisa menjadi orang yang begitu bahagia dengan diri sendiri. Seakan apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan, apa yang kita lalui ketika bersama mereka, sama sekali tidak menimbulkan rasa benci kepada diri sendiri. Kita rasanya menjadi orang yang berbeda ketika mereka ada. Seseorang yang selama ini kita cari. Seseorang yang bahkan tanpa sadar membantumu sampai mengumpat, 'Nah! Ini, nih, kehidupan yang aku cari dari dulu!'; yang ketika kita bersamanya, segala kekurangan kita gak lagi jadi momok yang menakutkan. Chia, buat gue, ketika bersamanya, gue sama sekali tidak merasa takut untuk tidak diterima karena bentukan gue. Tidak juga merasa takut ditinggal pergi, meski nyatanya gue ditinggal pergi juga,
”
”
Brian Khrisna (Parable)
β€œ
Pertemuan mendedahkan diri kita kepada nilaian orang lain. Kita akan saling mencari kekurangan diri masing-masing.
”
”
Siti Nor Abdul Rahim (Telefon (Drama Pemenang Esso-GAPENA 1))
β€œ
Bila satu negara baru lahir dan orang-orang yang sebelumnya tidak pernah punya apa-apa itu ditempatkan pada jabatan yang "basah", terdapatlah salah urus dan korupsi, bahkan pada kalangan atas. Baru-baru ini aku mengeluarkan ancaman hukuman mati untuk pengacau ekonomi. Seorang pemilik penggilingan padi membuat harga beras membumbung tinggi dengan menimbun enam ribu ton. Bila dia nanti ternyata bersalah, aku sendiri yang akan menandatangani perintah hukuman mati terhadapnya. Banyak dari para pengusaha kami menyimpan hartanya di bank luar negeri. Aku tahu hal itu. Tetapi selagi mereka bekerja membantu kami, bukan menentang kami, hak milik perorangan tidak akan dihapus sebagaimana di sejumlah negara sosialis lain. Sukarno dengan gembira membolehkan warga negaranya kaya. Beberapa orang kawanku sendiri adalah kapitalis-sosialis. Tetapi hal itu harus dibatasi. Mereka yang menghisap kekayaan negara dan menjadi patriot apabila sakunya berisi, akan ditembak mati. Undang-undang kami sekarang harus tegas, atau ekonomi kami tidak pernah beres. Di negara Barat kehidupan sangat menyenangkan. Orang bisa membeli gula, dasi bagus, barang-barang mewah seperti lipstik dan krim wajah. Di Timur terjadi kekurangan yang serius. Di negara-negara kapitalis orang dapat bergerak bebas. Di negara-negara sosialis apa yang disebut kebebasan tidak ada. Bahkan kelaparan masih sering terjadi. Ada pembatasan di setiap bidang, ini bukan karena sistem kami yang salah, melainkan karena kami masih dalam proses mewujudkan cita-cita. Menderita akan membuat kuat. Aku tidak menghendaki rakyatku menderita, tetapi kalau semua diperoleh dengan mudah, mereka pikir Bung Karno adalah Sinterklas. Mereka akan duduk saja menunggu Sukarno mengerjakan semua untuk mereka. Mungkin kalau aku memiliki kemampuan untuk memberikan kesenangan, aku tidak akan menjadi pemimpin yang baik. Aku harus memberi rakyatku makanan untuk jiwanya bukan hanya untuk perutnya. Seandainya aku memakai semua uang untuk membeli beras, mungkin aku akan dapat mengatasi kelaparan mereka. Tapi bila aku memiliki uang 5 dollar, aku akan mengeluarkan 2.50 dollar untuk membuat mereka kuat. Membesarkan suatu bangsa merupakan pekerjaan kompleks. Semangat suatu bangsa yang pernah tertindas tidak boleh disia-siakan. Di Kalimantan Barat sungainya tidak dapat di lewati, perhubungan tidak mungkin diadakan. Sebagian besar bahan makanannya diimpor. Ketika aku pertamakali berkunjung ke sana, tahukah engkau apa yang sangat mereka inginkan? Bukan bantuan teknis. Bukan pembangunan pertanian. Tapi sebuah fakultas hukum! Dan begitulah sekarang telah berdiri sebuah universitas di tengah-tengah rimb raya Kalimantan. Manusia tidak hanya hidup untuk makan. Meski gang-gang di Jakarta penuh lumpur dan jalanan masih kurang, aku memutuskan membangun gedung-gedung bertingkat, jembatan berbentuk daun semanggu, dan sebuah jalan raya "superhighway", Jakarta Bypass. Aku juga menamai kembali jalan-jalan dengan nama para pahlawan kami. Jalan Diponegoro, Jalan Thamrin, Jalan Cokroaminoto. Aku menganggao pengeluaran uang untuk simbol-simbol penting seperti itu tidak akan sia-sia. Aku harus membuat bangsa Indonesia bangga terhadap diri mereka. Mereka sudah terlalu lama kehilangan harga diri. Banyak orang memiliki wawasan picik dengan mentalitas warung kelontong menghitung-hitung pengeluaran itu dan menuduhku menghambur-hamburkan uang rakyat. Ini semua bukankah untuk keagunganku, tapi agar seluruh bangsaku dihargai seluruh dunia. Seluruh negeriku membeku ketia Asian Games 1962 akan diselenggarakan di ibukotanya. Kami lalu mendirikan stadion dengan atap melingkar yang tak ada duanya di dunia. Kota-kota di mancanegara memiliki stadion yang lebih besar, tetapi tak ada yang memiliki atap melingkar. Ya, memberantas kelaparan memang penting, tetapi memberi jiwa mereka yang telah tertindas dengan sesuatu yang dapat membangkitkan kebanggaan ini juga penting.
”
”
Cindy Adams (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)