Kegagalan Itu Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Kegagalan Itu. Here they are! All 23 of them:

β€œ
Kegagalan kita untuk memaafkan, kesediaan kita untuk mengakui dendam, adalah penerimaan tentang batas. Setelah itu adalah doa. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa kita bukan hakim yang terakhir... Di ujung sana, Tuhan lebih tahu.
”
”
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 1)
β€œ
β€Ž"Biarpun hatimu terluka karena kegagalan cintamu pada seseorang,tapi percayalah rasa itu lebih berharga daripada ketika hatimu hampa. Tanpa mencintai, kamu tidak akan tersakiti,namun kamu juga tidak pernah bahagia. Apa artinya hidup kalau begitu?
”
”
Rina Suryakusuma (Lukisan Keempat (Amore 01))
β€œ
Kegagalan adalah perasaan yang selalu membayangi langkah seorang pecundang, dan kegagalan yang sama itu pulalah yang dipakai oleh orang-orang sukses sebagai batu pijakan untuk meraih apa yang mereka impikan.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
GAGAL ITU BIASA. Yang penting itu adalah bagaimana kita menghadapi kegagalan itu. Nggak diterima, ditolak atau dianggap remeh sama orang itu biasa, jangan dibawa kesel. Perlu kita tau, orang yang menganggap remeh kita adalah guru kita, kenapa? Karena dia membuat kita kesel dan berapi-api untuk membuktikan kepada dia kali kita nggak seperti yang dia bayangkan.
”
”
Benazio Putra (Benabook)
β€œ
Keraguan menghentikan lebih banyak mimpi daripada kegagalan itu sendiri.
”
”
Suzy Kassem (Rise Up and Salute the Sun: The Writings of Suzy Kassem)
β€œ
Hidup ini adalah perjalanan panjang. Kumpulan dari hari-hari. Di salah satu hari itu, di hari yang sangat spesial, kita dilahirkan. Kita menangis kencang saat menghirup udara pertama kali. Di salah satu hari lainnya, kita belajar tengkurap, belajar merangkak, untuk kemudian berjalan. Di salah satu hari berikutnya kita bisa mengendarai sepeda, masuk sekolah pertama kali, semua serba pertama kali. Dan kini kita penuh dengan kenangan masa kecil yang indah, seperti matahari terbit. Lantas hari-hari melesat cepat. Siang beranjak datang dan kita tumbuh menjadi dewasa, besar. Mulai menemui pahit kehidupan. Maka, di salah satu hari itu, kita tiba-tiba tergugu sedih karena kegagalan atau kehilangan. Di salah satu hari berikutnya, kita tertikam sesak, tersungkur terluka, berharap hari segera berlalu. Hari-hari buruk mulai datang. Dan kita tidak pernah tahu kapan dia akan tiba mengetuk pintu. Kemarin kita masih tertawa, untuk besok lusa tergugu menangis. Kemarin kita masih berbahagia dengan banyak hal, untuk besok lusa terjatuh, dipukul telak oleh kehidupan. Hari-hari menyakitkan. Tapi sungguh, jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang. Mau sejijik apa pun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah. Peluklah semuanya. Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari terburuk sekalipun?
”
”
Tere Liye (Pulang)
β€œ
Kegagalan bukan karena kita tak berhasil mewujudkan cita-cita masa kecil kita. Kegagalan adalah jika kita berhenti mencoba. Tidak masalah berapa kali kita gagal. Baru menjadi masalah jika kita tak mau bangkit dari kegagalan itu.(hal 27, Ordinary Mom)
”
”
Triani Retno A.
β€œ
Ada luka sumbing serupa gempil bibir poci di hati semua orang. Cacat yang berusaha keras mereka sembunyikan dari dunia. Tapi tak semestinya kita mengenakan topeng hanya demi menutup secebis luka. Tak semua hal mesti kita cerna dengan tatapan mata curiga serupa itu. Maka dari itu, coba dengarkan apa kata Bundamu ini, Nak. Manusia tak perlu harus jadi sempurna agar ia dihargai. Sebagaimana keindahan bisa muncul dari hal kecil dan sederhana. Termasuk apa yang tampak pada selembar kain batik yang lusuh atau cangkir teh yang somplak ujungnya. Kita bisa belajar dari kintsugi, menjadi bijak tanpa harus bergegas menjadi tua; bagaimana menorehkan pernis emas pada sebuah cawan tembikar yang terlanjur retak. Betapa sesungguhnya, sebuah guci porselen yang jatuh, pecah dan bahkan rusak tak berarti kehilangan semua nilai yang dimilikinya. Ketidaksempurnaan tidak akan mengecilkan arti dirimu. Sebab hanya ketangguhanmu melewati bukit penderitaanlah yang akan membuatmu menemukan cahaya kebahagiaan yang sesungguhnya. Bagaimana kamu bisa belajar menghargai kekurangan pada diri sendiri. Bagaimana kamu bisa menerima kesalahan dan bahkan kegagalan. Sebagaimana alam memaknai wabi sabi, ketidak sempurnaan bukan sesuatu yang harus ditolak atau disangkal. Ia mesti disambut sebagai air telaga yang jernih, kesegaran embun di pagi hari, atau aroma petrichor di musim penghujan. Setiap kali engkau jatuh dan menjadi rapuh, engkau bisa merangkaikan kembali serpihan serpihan hatimu. Tak akan pernah kehilangan tujuan yang engkau perjuangkan. Sebab setiap bekas luka seperti juga keringat dan airmata, adalah permata yang lahir dari segenap jerih payahmu. Ia terlalu berharga untuk kamu sia siakan. Manik manik gemerlap yang dapat engkau rangkai menjadi perhiasan unik nan cantik yang akan selamanya jadi milikmu. Jangan pernah takut terantuk batu. Jangan sekalinya jeri dicerca burung. Jangan merasa ngeri terempas badai. Sebab saat nanti engkau sampai ke puncak, kau akan bisa melihat dunia sebagai miniatur lanskap yang permai dan elok untuk dikenang. Karena demikianlah semestinya hidup, ia adalah keindahan yang tercipta dari kekurangan dan ketidaksempurnaan diri kita.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Kaedah atau amalan atau cara ini mungkin tidak boleh diterima oleh kebanyakan orang Islam sekarang ini yang mengamalkan Islam luaran sahaja oleh kerana kebanyakan hadis Rasulullah tentang hakikat Rasulullah dianggap oleh mereka sebagai merendahkan kemutlakan Tuhan atau ditohmahkan ia muncul hasil dari rekaan musuh-musuh Islam. Kita fikirkan bahawa, disebabkan beberapa kesilapan, ketidakbiasaan dengan hadis yang sebegini rupa dan fahaman yang bersifat esoterik itu biasanya tidak dibawa ke dalam semua rangkaian rantai penyampaian hadis itulah yang menyebabkan penolakan dan kecurigaan ini. Ini juga berpunca dari minda moden yang gagal memahami makna yang tersirat di dalam fahaman Sufi tentang konsep penciptaan, yang mana tidak pernah dipelajari atau didedahkan kepada minda orang Islam moden lalu menyababkan kegagalan mereka untuk menghargainya. Mereka tidak pernah terjumpa dengan fahaman yang sebegini rupa di dalam silibus falsafah dan sastera di dalam institusi pembelajaran moden atau di dalam sistem pembelajaran amnya.
”
”
Baharudin Ahmad (Al-Qasidah Al-Maymunah)
β€œ
Betapa banyaknya ketidakadilan di duni ini. Tidak hanya di Inodnesia tetapi di mana-mana di seluruh dunia. Di Guatemala, di Vietnam, di AS, di Rusia, di Ceko, di Afrika, dll. Seolah-olah dunia ini adalah tumpukan sampah dari nafsu dan ketamakan manusia. Kadang-kadang saya berpikir apakah tidak lebih baik meledakan dunia ini agar supaya semuanya berakhir. Tetapi di samping semua itu kita juga melihat manusia-manusia yang bergulat untuk suatu cita-cita. Sebagian mereka berhasil dan jadi orang terhormat Gandhi, Kennedy, tetapi berjuta-juta tenggelam dalam 'sampah-sampah' dan hilang ditelan waktu. Tetapi yang lebih menyedihkan adalah mereka yang menemui kekecewaan-kekecewaan dan kemudian dipenuhi oleh rasa benci pada lawan-lawannya. Bertekad menghancurkan dunia 'lawan' dan kejam terhadapnya. Semuanya. Saya kira idealis-idealis besar apakah dia communist-facist-black power dan lain-lainnya dibakar oleh suatu cita-cita yang sama. Kemuakan pada kemesum-kemesuman dunia dan cinta pada mereka yang tertindas. Berapakah di antara mereka yang tetap bertahan dalam kegagalan? Saya tak tahu masa depan saya. Sebagai orang yang berhasil? Sebagai orang yang gagal terhadap cita-cita idealisme? Lalu tenggelam dalam waktu dan usia? Sebagai orang yang kecewa dan lalu mencoba menteror dunia? Atau sebagai seorang yang gagal tetapi dengan penuh rasa bangga tetap memandang matahari yang terbit? Saya ingin mencoba mencintai semua. Dan bertahan dalam hidup ini.
”
”
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
β€œ
Oleh akibat ketidak-berpihakan, ketidak-beruntungan, ketidak-terpilihan, ketidak-sesuaian, ketidak-terjawaban doa-doa, kegagalan, keterlepasan, isolasi dan kehilangan. Perlahan kamu mulai menyadari sebuah fakta, bahwa kamu ternyata tidak spesial. Simply tidak ada yang spesial dari diri kamu. Biasa saja. Cuma satu dari milyaran organisme yang terserak di perairan purba yang tak berbatas. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Dan biasa. Seperti produk massal. Tissue toilet yang diganti setiap hari oleh petugas janitor. Lahir, mengkonsumsi, kerja, mengkonsumsi, berkembang biak, mengkonsumsi, kerja, mengkonsumsi lalu mati. Mati pun tidak pasti apakah tetap mati, ataukah kembali lagi ke bentuk awal, lahir. Begitu seterusnya. Berulang terus dan terus sampai entah kapan. Cuma serangkaian episode dari keberulangan setiap hari. Seperti sebuah roll film yang sama yang digunakan untuk merekam bermacam adegan yang berbeda setiap harinya. Adegan pertama dihapus, lalu ditindih kembali untuk bertukar dengan adegan kedua. Adegan kedua berganti yang ketiga, dan begitu seterusnya. Sebuah keberulangan yang berbeda terus menerus, tetapi tetap pada hakikatnya adalah sebuah roll film yang sama. Dalam satu gulungan besar yang sama. Dalam satu format yang serupa. Sebuah kebeluman yang terus menerus.. Banal dan tanpa makna.. Lalu, apakah sesuatu yang selamanya β€œbelum selesai” masih dapat dikatakan sebagai sesuatu yang spesial? Spesial itu cuma akal-akalan pemasar. Kamu spesial kalau beli produk ini, kalau beli produk itu, kalau pakai parfum ini, kalau pakai kosmetik itu, kamu spesial itu kalau dalam sehari minimal ada satu kali transaksi digerai starbucks, kamu spesial itu kalau kamu pakai iphone 6 bahkan sebelum produknya keluar di pasar lokal, kamu spesial itu kalau kamu member fitness center, tentu kamu lebih spesial lagi kalau pakai personal trainer, kamu spesial kalau kamu fashionable, kalau kamu tech savvy, kalau kamu club hopper, kamu spesial itu kalau kamu kelihatan aktif berkeringat dalam trend lari kekinian yang hampir separuhnya berisi aktivitas narsis dan konsumsi bermacam produk running shoes, kamu spesial itu cuma kalau kamu pakai brand ini, pakai brand itu, kalau ini, kalau itu, kalau, kalau, kalau, kalau dan kalau.. Spesial itu cuma ada dalam quotes-quotes yang dikasih latar gambar pemandangan, kamu bisa comot-comot dari pinterest atau instagram lalu pasang sebagai profile picture di sosial media milikmu. Pun spesial bersemayam dalam kolase omong kosong yang dirangkum buku-buku swa-bantu atau dalam kutipan ayat dari kitab suci dalam status blackberry teman-teman kamu yang berusaha kelihatan religius, tapi jauh sekali dari makna religius dalam perilaku sehari-hari. Jadi, dari pada ngga ada habisnya memikirkan jawaban dari pertanyaan mengapa kamu tidak spesial? Mungkin kamu harusnya berfikir, buat apa jadi spesial? Harus banget ya jadi spesial? Harus banget ya beda dengan yang lain? Apa perlu banget jadi beda? Emang kalau ngga ada satu pun dari kita yang spesial, kenapa? Kalau kita semua ternyata sama, memangnya kenapa? Kalau kita semua berebut jadi spesial, lalu siapa yang mau berada di posisi tidak spesial? kalau semua spesial, apakah masih spesial namanya? Sudah, sekarang terima saja, bahwa ngga ada yang spesial dari diri kamu, dan seluruh kehidupan kamu yang begitu membosankan.. hidup ngga akan pernah repot-repot berusaha untuk menjaga perasaan kamu. Apalagi susah payah menempatkan kamu di posisi yang 'spesial'. Things happen because they need to happen. Spesial itu cuma soal kamu memberi bentuk pada makna. Tentang bagaimana kamu ingin dimaknai, tentang bagaimana kamu ingin diperlakukan, tentang bagaimana (anehnya) kamu ingin menerima kembali perlakuan yang kamu inginkan justru dengan cara memberikan perlakuan itu kepada yang lain diluar diri kamu. Tentang omong kosong soal konsep memberi untuk merima lebih banyak..
”
”
Ayudhia Virga
β€œ
Akhir adalah sebuah kegagalan meskipun itu berakhir dengan indah. Tetapi untuk mereka yang tetap berjuang, Akhir merupakan Awal Baru yang tak pernah putus, seperti air yang tetap mengalir kemudian menguap dan menjadi hujan dan mengalir kembali mengikuti Alur siklusnya yang telah ditentukan
”
”
Harly Umboh
β€œ
Saya sudah siap untuk berhenti. Saya mulai merasa nggak seperti penulis-penulis handal itu. Jika saya menyerah kalah padahal sudah berkali-kali mencoba, mungkin orang-orang akan memakluminya. Tetapi saya juga pernah membaca, entah dimana, bahwa dunia hanya melihat apa yang kamu hasilkan, ia nggak peduli berapa kali kamu mengalami kegagalan. Jika kamu gagal untuk melakukan sesuatu, dan kamu punya sejuta alasan untuk itu, maka kesimpulannya hanya satu; kamu gagal.
”
”
Nailal Fahmi (Menulis Cinta dan Keyakinan)
β€œ
Seseorang Islam itu sudah cukup untuk dikatakan menyeleweng apabila dia meninggalkan jiha di jalan Allah, melekat pada dunia, mencintai dunia melebihi akhirat, tunduk kepada syahwat dan tenggelam dalam maksiat, hingga mereka dihina oleh Allah dengan kegagalan yang paling besar kepada mereka dan menjadikan pimpinan mereka pada tangan golongan yang menyeleweng dan rosak.
”
”
Troll Tarbawi (Heartshot Buatmu Ikhwah)
β€œ
Aku ingin mengalami kegagalan kemudian mengarahkan kembali pandanganku ke jalan yang lebih baik. Aku ingin menari pada sebuah musik. Aku berharap aku bisa menjadi seseorang yang kebetulan menemukan secercah cahaya dan bertahan bersama cahaya itu setelah lama berjalan di dalam kegelapan yang besar.
”
”
Baek Se-hee (I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki)
β€œ
Aku ingin mengalami kegagalan kemudian mengarahkan kembali pandanganku ke jalan yang lebih baik. Aku ingin menikmati gelombang perasaanku seolah aku sedang menari pada sebuah musik. Aku berharap aku bisa menjadi seseorang yang kebetulan menemukan secercah cahaya dan bertahan bersama cahaya itu setelah lama berjalan di dalam kegelapan yang besar.
”
”
Baek Se-hee (I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki)
β€œ
Jangan pernah takut bermimpi, jangan pernah takut berusaha, tapi takutlah ketika kita tidak lagi mau berusaha dan beku hati kita, kegagal di setiap perjuangan untuk meraih apa yang kita cita-citakan, hal itu justru sebagai penambah nilai plus agar kita tidak lagi mengulangi kegagalan yang sama
”
”
Musa Rustam (Memoar Asa)
β€œ
Dalam sebuah hubungan itu harus ada kepercayaan. Aku tahu kamu pernah gagal, tapi bukan berarti kegagalan itu bikin kamu bisa memukul rata semuanya. Meisya
”
”
Alnira (Montir hati)
β€œ
Kita harus menerima bahwa kita tidak akan selalu membuat keputusan yang tepat, bahwa kita kadang-kadang akan mengacaukannya – memahami bahwa kegagalan bukanlah lawan dari kesuksesan, itu adalah bagian dari kesuksesan
”
”
Ambar Puspa Galuh
β€œ
Pembunuhan itu kegagalan berbahasa yang purba sekali anakku, dan hari ini masih ada .Bukankah itu berarti seluruh pendidikan agama dan ilmu pengetahuan yang telah berlangsung berabad-abad belum berhasil sepenuhnya?
”
”
Seno Gumira Ajidarma (Kitab Omong Kosong)
β€œ
Durjana Ijinkan aku bertanya, "Apakah engkau bahagia, Kun? Mengapa cinta seperti membuatmu tak berdaya?" Membiarkan bangsat itu memanipulasi dan memanfaatkan kenaifanmu. Menelanjangi harga diri dan mengambil semua harta bernilai kepunyaanmu. Jangan ajak lagi siapa pun untuk esok, Kun. Bukan kawan yang hadir untuk menertawakan kegagalan. Tak ada esok yang datang mengaku sahabat, hanya untuk mencemooh kesalahan yang engkau buat. Tak ada lagi waktu yang akan memaksamu untuk kembali, hanya untuk menawarkan sebuah kata sepakat. Sekiranya ia tak memberimu kedamaian. Ia tak menghadirkan ketenangan hati dan kebahagiaanmu sendiri. Berhentilah membuat kebodohan yang sama Kun. Engkau tak datang untuk pulang. Tak ada jalan buatmu untuk kembali. Sebab rumah itu sudah bukan rumahmu lagi. Kau hanya bisa datang untuk mengemasi barang-barangmu. Tak perlu menunggu, atau berfikir menahan jeda terlalu lama. Kapan saja ia bisa menjelma menjadi pisau yang akan menikam punggungmu dari belakang. Tak ada kenangan yang bisa engkau simpan, apalagi ingatan yang cuma bisa memberimu rasa sakit hati. Jangan biarkan ia mendikte apa yang ingin dicurinya dari dirimu. Apa yang sudah dilakukannya sejak bertahun-tahun lalu. Sebab tinggal ketulusan yang engkau punya. Jangan pula kaubiarkan ia merampasnya darimu. Jadikan ini maumu dan bukan mau dirinya. Berhentilah menangisi kebodohan yang telanjur kaubuat. Berhentilah menyesali apa yang sia-sia. Tak ada cinta yang mengabaikan ketulusan sebuah pengorbanan. Tak ada cinta yang naif serupa itu. Sebagaimana tak ada cinta dalam hati yang membenci. Engkau tidak hidup untuk menjadi pemuas hasrat durjana egoisme buta. Laki-laki tak tahu diri, yang memang tak pantas untuk engkau cintai.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Ancaman terbesar atas kesuksesan bukanlah kegagalan melainkan rasa bosan. Kita menjadi bosan dengan kebiasaan ketika kebiasaan itu tak lagi membuat kita bersemangat. Hasilnya dapat diduga. Dan ketika kebiasaan kita menjadi biasa, kita mulai merusak kemajuan dalam mencari hal-hal baru.
”
”
James Clear (Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones)
β€œ
Jika kegagalan itu adalah hujan, kejayaan itu pula adalah matahari. Matahari dan hujan sama-sama diperlukan untuk menjadi pelangi. – Qiuzi
”
”
Ezza Mysara (Bukan Cinta Secondhand)