Kebaikan Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Kebaikan. Here they are! All 100 of them:

β€œ
Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.
”
”
Tere Liye (Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)
β€œ
Sebab, apapun itu, bukankah hidup adalah untuk bergandeng tangan di jalan kebaikan dan membuat Allah tersenyum?
”
”
Helvy Tiana Rosa (Risalah Cinta)
β€œ
jika kalian tidak bisa ikut golongan yang meperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut golongan yang merusak. jika kalian tidak bisa berdiri di depan menyerukan kebaikan maka berdirilah di belakang. Dukung orang-orang yang mengajak kebaiakan dg sgala kterbatasan. itu lebih baik
”
”
Tere Liye
β€œ
Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun
”
”
Sukarno
β€œ
Orang memberi kasih, kita membalas kasih. Kalau diberi sampah? Balaslah dengan kasih juga. Kerana kebaikan akan menghapuskan keburukan.
”
”
Evelyn Rose (The Wedding Breaker)
β€œ
Kejahatan adalah nafsu yang terdidik. Kepandaian, seringkali, adalah kelicikan yang menyamar. Adapun kebodohan, acapkali, adalah kebaikan yang bernasib buruk. Kelalaian adalah itikad baik yang terlalu polos. Dan kelemahan adalah kemuliaan hati yang berlebihan.
”
”
Emha Ainun Nadjib (OPLeS: Opini Plesetan)
β€œ
Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa berdiri di depan menyerukan kebaikan, maka berdirilah di belakang. Dukung orang orang yang mengajak pada kebaikan dengan segala keterbatasan. Itu lebih baik.
”
”
Tere Liye (Eliana)
β€œ
Apapun agamamu, kebaikan tak mungkin kau tolak!
”
”
Fahd Pahdepie (Menatap Punggung Muhammad)
β€œ
Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.
”
”
Sujiwo Tejo
β€œ
Cinta yang sejati ialah cinta yang tidak bertambah kerana kebaikan dan tidak berkurang kerana kesalahan.
”
”
Pahrol Mohamad Juoi (Tentang Cinta)
β€œ
Ketika kau merasa letih dalam melakukan kebaikan maka sungguh keletihan akan segera sirna dan kebaikannya akan abadi. Sekiranya kau merasa bahagia melakukan dosa dan maksiat, ketahuilah bahwa kebahagiaannya akan segera sirna padahal dosa dan kemaksiatannya akan abadi.
”
”
ΨΉΩ„ΩŠ Ψ¨Ω† أبي Ψ·Ψ§Ω„Ψ¨
β€œ
Saidina Ali berkata, "Orang bijak bukan sahaja dapat membezakan antara kejahatan dengan kebaikan, tetapi dapat mencari kebaikan antara dua kejahatan
”
”
Pahrol Mohamad Juoi
β€œ
Teman, cobalah untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yg kita miliki. Simpanlah semua itu di dalam kekokohan hati kita agar tak ada yg mampu menghapusnya. Torehkan kenangan bahagia itu agar tak ada angin kesedihan yg mampu melenyapkannya.
”
”
Irfan Toni Herlambang (Kekuatan Cinta)
β€œ
Apakah orang yang benar-benar ikhlas sempat berasa tertindas ketika membuat kebaikan yang tidak dibalas?
”
”
Pahrol Mohamad Juoi (Beduk Diketuk)
β€œ
Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan. Tidak ada yang bisa merubahnya, kecuali satu: kebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir.... Nanti kau akan mengerti, betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab-akibat milikmu. Apalagi kebaikan-kebaikan yang dilakukan dengan sengaja
”
”
Tere-Liye
β€œ
Dan aku tak akan menyerah di jalan kebaikan. Tidak sekarang, tidak kapan pun.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Bila kita berbuat baik dengan tulus, maka kita akan menikmati kebaikan kita tanpa pusingkan penilaian orang lain, bila beramal tak ikhlas niscaya akan banyak mengeluh dan kecewa
”
”
Abdullah Gymnastiar
β€œ
Bagaimana aku dapat menemukan sedikit saja benih kebaikan dan kemurahan hati, di tengah begitu banyak kejahatan dan kezaliman? - Harsimran Tapasvi, Tawanan Kepedihan
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain Berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain Lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri Lihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri
”
”
Abdullah Gymnastiar
β€œ
Menulis buku itu sama saja omong kosong kalau tujuannya agar terkenal, atau agar sombong karena sudah menulis buku, sama saja dengan omong kosong kalau yang dicari hanyalah uang. Menulis kemudian mempublikasikannya secara massal, harus dengan sebuah idealisme. Bahwa tulisan itu membawa banyak perubahan bagi hidup orang lain. Harus ada kebaikan di dalamnya. Bukan hanya sekedar menjual kertas, tinta, dan lem, kemudian merasa bangga hanya karenanya.
”
”
Nadia Aghnia Fadhillah
β€œ
Hadist riwayat Abu Bakar menyatakan bahwa Nabi bersabda, β€œAllah mengangkat derajatmu bukan melalui banyaknya salat dan berpuasa, namun berdasarkan kebaikan hatimu.
”
”
Martin Lings
β€œ
Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat, dan didikan masing-masing orang.
”
”
Tan Malaka (Madilog)
β€œ
Bagian terindah dari kehidupan manusia yang baik, adalah segala tindakan yang kecil, tak bernama, terlupakan, dari kebaikan dan cinta
”
”
William Wordsworth
β€œ
Demi persahabatan! Demi kebaikan hati! Demi sepuluh Galleon per helai rambut-!
”
”
J.K. Rowling (Harry Potter and the Half-Blood Prince (Harry Potter, #6))
β€œ
Setelah begitu banyak kebaikan yang Allah curahkan kepada manusia, sedikit sahaja yang mahu berterima kasih kepada-Nya. Maka, bagaimana pula kita, hamba Allah yang kerdil ini, boleh tidak lena malam hanya kerana jasanya tidak dikenang seseorang. JANGAN KECIL HATI. Kita kan hamba! (Di Hamparan Shamrock, Kuseru NamaMu: 341)
”
”
Hasrizal Abdul Jamil (Di Hamparan Shamrock Ku Seru Nama-Mu)
β€œ
Siapa yang melakukan ma'siat bererti ia menghitamkan hatinya dan siapa yang menyusuli kejahatan dengan kebaikan tidak menggelapkan hatinya tetapi mengkaburkan cahayanya sama seperti cermin yang dihembuskan dengan nafas kemudian dilap, dihembuskan nafas dan dilap, maka ia tidak lagi sejernih seperti asal.
”
”
Abu Hamid al-Ghazali (Penyakit-penyakit Hati)
β€œ
Ada tiga hal penting dalam hidup ini. Pertama adalah kebaikan hati. Kedua, kebaikan hati. Ketiga, kebaikan hati juga.
”
”
Henry James
β€œ
Jadi kau jangan bermegah atau sombong kalau kau merasa telah melakukan perbuatan baik, kau hanyalah jalan dan kesempatan bagi kebaikan itu untuk menjelma
”
”
Sindhunata
β€œ
Ingat, Sahabat, tiada yang lebih berbahaya selain cerita yang memaksamu percaya bahwa kebaikan selalu mengalahkan kejahatan, sebab ia akan membuatmu tumpul dan zalim.
”
”
Sabda Armandio (24 Jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif)
β€œ
Jodoh, rezeki, dan kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan Allah dan jangan terlalu sibuk mencari jodoh. Lebih baik kita memantaskan diri. Perbaiki keburukan kita, tutupi kekurangan dengan kebaikan.
”
”
@Tausiyahku (Tausiyah Cinta)
β€œ
melakukan kebaikan tak selamanya mendapatkan terima kasih dari banyak orang
”
”
Sri Mulyani Indrawati
β€œ
Tak mengapa penat asalkan dlm kebaikan. Bukankah syurga itu mahal harganya?
”
”
Muharikah (Lagenda Budak Usrah)
β€œ
Di mana kau tumbuhkan jiwamu?" tanya seseorang. Maka aku menjawab, "Di tempat-tempat kebaikan berada, terutama pada mata dan kalbu anak-anakku.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
melupakan satu kesalahan orang lain jauh lebih baik dari pada mengingat seribu kebaikan diri sendiri
”
”
Alfian Malik
β€œ
Jangan bekerja sama dengan kejahatan, sebab kewajiban kita adalah bekerja sama dengan kebaikan.
”
”
Mahatma Gandhi
β€œ
Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun, pada apa yang menuntun otak kita--kepribadian, hati, kebaikan, dan ide-ide progresif
”
”
Fyodor Dostoevsky
β€œ
Belajar untuk melupakan sebesar apapun kebaikan saya pada orang lain, tapi akan mematri di hati, sekecil apapun kebaikan orang lain pada saya.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Kadang, mencintai seseorang hanya perlu memastikan orang itu berada dalam kebaikan. Itu lebih berarti dibanding dia selalu ada di sisimu...dalam keburukan
”
”
Putri Turandokht
β€œ
Kalau ada orang yang membencimu karena kau melakukan banyak kebaikan, itu bukan masalahmu. Tapi masalah orang itu.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Kebaikan yang kita berikan pada orang lain sesungguhnya adalah kebaikan yang kita tanam untuk diri sendiri
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Kecantikan itu tidak seperti apa yang tampak oleh penglihatanku. Sebaliknya ia terpancar sepenuhnya dari dalam. Menyelimuti dirinya dengan rupa-rupa kualitas; keanggunan, keramahan, kecerdasan, dan terutama sekali perhatian, kasih sayang, kebaikan dan kelembutan hati. - Harsimran Tapasvi, Tawanan Kepedihan
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Hidup itu seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus menjadi penguasa alam. Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia. Berbakti dan bermanfaat.
”
”
Ahmad Fuadi (Rantau 1 Muara)
β€œ
MEMBACA hanya menggerakkan pikiran dan ucapan semata. Akan tetapi, membaca yang disertai menulis, apalagi menulis buku, bisa menggerakkan dunia. Kenapa? Karena buku merupakan instrumen yang berdaya kuat dan berkuasa mengubah arah peristiwa-peristiwa baik untuk kebaikan maupun keburukan, bagi kesejahteraan maupun bencana
”
”
Hernowo
β€œ
Kebaikan sejati dan tulus adalah kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang yang menerima kebaikan.
”
”
Yoshichi Shimada
β€œ
Keinginan dan pengharapanlah yang menggerakkan orang untuk memperoleh berkat dan karunia kebaikan, namun keyakinan dan kepercayaanlah yang membuatnya terwujud
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Tidak menjadi soal bagaimana caranya mengabdi kepada kebaikan, asalkan baik saja.
”
”
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
β€œ
Bisa nggak sih, sekali-sekali lo nerima kebaikan orang lain tanpa menyakitinya lebih dulu?
”
”
Christian Simamora (As Seen On TV)
β€œ
Kalau kita terus membiarkan dan menganggap sesuatu yang salah sebagai hal wajar, cepat atau lambat, kebaikan justru akan menjadi sesuatu yang akhirnya dinilai salah.
”
”
Orihara Ran (Doki Doki Game: Over?)
β€œ
Dibenci, adalah sesuatu yang harus Anda persiapkan sejak dini. Kadang-kadang, kebaikan menimbulkan kebencian. Dan begitupula, sebaliknya. Tugas Anda untuk bermanfaat bagi sesama, memang iya. Tapi, untuk menyenangkan seluruh orang di sekitar Anda, jangan bercanda!
”
”
Lenang Manggala
β€œ
apa yang dilakukan demi cinta, selalu terjadi diluar kebaikan dan kejahatan
”
”
Friedrich Nietzsche (Beyond Good and Evil)
β€œ
Kebaikan merupakan milik kita yang terbaik dalam bentuk yang cantik.
”
”
Christopher Marlowe
β€œ
Bagaimana mungkin seseorang dapat memperoleh berkat kebaikan sementara di saat yang sama ia memelihara pikiran, perkataan dan perilaku yang buruk?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Hidupku terlalu berharga jika hanya untuk memenuhi ambisi pribadi. Yang aku ingin lakukan hanyalah membantu orang lain, terutama kedua orangtuaku. Sudah cukup waktu dan energi yang mereka korbankan buatku. Sudah cukup lama ayah dan ibuku harus hidup berjauhan. Kupikir sekarang adalah saatnya untuk mengambil alih tanggungjawab dan membalas kebaikan mereka. Entah karir apa yang akan kumiliki nanti, semoga itu bisa memberikan akhir untuk pengorbanan mereka.
”
”
Gita Savitri Devi (Rentang Kisah)
β€œ
Mengapa sombong? Kita dari tanah. Kita akan selalu bisa menumbuhkan kebaikan dan keindahan bagi diri dan sekitar, hingga menjalar dan berkembang sampai pada pucuk-pucuk harapan, disebabkan ikhtiar serta keikhlasan, bukan arogansi.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Sastera hanya berminat kepada emosi, naratif dan aspek kejahatan daripada hidup manusia. Sementara persuratan pula berminat kepada ilmu, wacana dan aspek kebaikan daripada kehidupan manusia.
”
”
Mohd. Affandi Hassan
β€œ
Hidup itu nggak selamanya di jalan yang lurus. Kadang kita naik ke atas bagai ke surga, kadang kita turun ke bawah bagai ke neraka. Tapi satu hal yang perlu diingat, semuanya terjadi untuk kebaikan.
”
”
Orinthia Lee
β€œ
Betapa sesungguhnya banyak di antara kita telah membiarkan serangkaian kegagalan dan deretan kekecewaan menghancurkan semua rencana kebaikan dan berkat yang datang dari tempat yang tidak pernah kita ketahui
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Demi matahari senja yang menggantung manis manja di cakrawala, demi kebaikan dan ketulusan yang telaten diberikan semestas, dan demi ragam nama-nama Tuhan baik yang akrab maupun asing di telinga kita. Berkatilah kami semua, sebagaimana Kau memberkati Musa dengan tongkat kayu yang mampu membelah samudra. Kuatkanlah kami semua, sebagaimana Kau menguatkan Ayyub dengan kekudis yang bertahun dideritanya. Dan selamatkanlah kami semua, sebagaimana Kau menyelamatkan Nuh dengan bahtera yang dibangunnya.
”
”
Lenang Manggala (Perempuan Dalam Hujan)
β€œ
Orang akan melupakan kebaikan kita,namun tetaplah berbuat baik. Berbuat baik bukan karena pujian orang lain. Berhenti berbuat baik bukan karena makian orang lain.
”
”
Pepatah Yunani
β€œ
Tidak ada penggandaan yang lebih cepat dan hebat daripada penggandaan akan kebaikan hati.
”
”
John Ray
β€œ
Segala kejahatan manusia dan kesuksesan manusia diawali oleh satu hal yang sama : iri hati. Terserah manusianya, rasa ini mau diarahkan ke kebaikan atau ke kejahatan.
”
”
Maria Magdalena (Ada Sesuatu Di Kamar Mandi)
β€œ
Aya, kebaikan juga boleh membunuh.
”
”
Farrah Izzlorna (Rooftop)
β€œ
Menulis yang baik adalah menulis kebaikan
”
”
Yayan Supardjo
β€œ
Tapi ada kalanya kita harus berbohong demi kebaikan.
”
”
Djenar Maesa Ayu (Mereka Bilang, Saya Monyet!)
β€œ
Tidak perlu bermegah-megahan dalam urusan dunia, berpacu teruslah dalam kebaikan. Kelak semua itu ada balasannya.
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
Tujunmu adalah kebahagiaan dalam kebaikan, jangan mudah goyah dan terjerumus dalam kesesatan. dan berlindunglah dalam pertolongan Tuhanmu.
”
”
Hilaludin Wahid
β€œ
yang aku percaya adalah keseimbangan, tak salah lagi aku selalu mengagumi senja. senja cukup lapang untuk menampung gelap dan cahaya juga duka dan suka secara bersamaan. tak peduli kebaikan atau keburukanmu, suka atau duka. 1 kesalahan saja kita akan selalu mengingat kesakitan itu, tapi aku tidak. yaa mungkin benar senja menyimpan luka. tapi luka hanya sebuah pernik kecil dari rantai bahagia. begitulah senja dalam mataku.
”
”
nom de plume
β€œ
Cinta bisa membuat kita melakukan banyak hal, termasuk di dalamnya hal hal konyol, bodoh dan bahkan memalukan. Ada sisi kebaikan dan keburukan di dalam cinta. Sebab di dalam cinta juga terkandung banyak kontradiksi. Cinta bisa memberikan energi yang menguatkan, mengubah, mendorong, memperbaharui, menginspirasi dan menciptakan. Namun cinta juga bisa mendorong seseorang untuk melukai, menyakiti dan bahkan membunuh.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Orang kerap kali tak bernalar, tak logis, dan egois. Biar begitu maafkanlah mereka. Bila engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif yang egois. Biar begitu, tetaplah bersikap baik. Bila engkau mendapat sukses, engkau mungkin bakal pula mendapat teman-teman palsu dan musuh. Biar begitu, tetaplah meraih sukses. Bila engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu. Biar begitu, tetaplah jujur dan berterus terang. Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin akan dihancurkan seseorang dalam semalam. Biar begitu, tetaplah membangun. Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagiaan, orang mungkin akan iri. Biar begitu, tetaplah berbahagia. Kebaikan yang engkau lakukan hari ini sering bakal dilupakan orang keesokan harinya. Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan. Berikan pada dunia milikmu yang terbaik, dan mungkin itu tak akan pernah cukup. Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik.
”
”
Mother Teresa
β€œ
Aku tahu, setiap kali aku berniat ingin memperbaiki diri, maka setiap kali juga hambatan dan rintangan menjadi milikku. Tapi,aku putuskan keinginanku untuk tetap berubah menjadi lebih baik. Aku ingin menjadi pribadi yang menawan. Terus memperbaiki diri. Aku ingin terus merasakan nikmat-Mu bersamaku. Oh ya, apa aku pernah mengucapkan terima kasih secara khusus kepada-Mu? Duhai Engkau, Sang Pemilik Cinta. Malam ini aku ingin menyampaikan rasa terima kasihku atas cinta yang telah Engkau titipkan pada orang - orang di sekitarku. Terima kasih atas kelapangan rezeki-Mu kepadaku. Semoga semua kebaikan, cinta, dan kemudahan berpulang dan Engkau kirimkan kembali kepada orang - orang yang mencintaiku dan mencintai-Mu.
”
”
Adenita
β€œ
Salam adalah do'a. Salam bukanlah ucapan basa-basi atau sekedar sopan santun seperti ucapan 'Selamat Pagi'. Bila kita mengucapkan salam, maka sadarilah bahwa kita sedang mendo'akan saudara kita, mengharapkan kebaikan dan kesejahteraannya.
”
”
Alwi Alatas (Bahkan Para Nabi pun Iri)
β€œ
Ya, Tuhan akukah insan yang bertanya-tanya? Ataukah aku Mukmin yang sudah tahu jawabnya? Kulihat tetes diriku dalam muntahan isi bumi Aduhai, akan ke manakah kiranya aku bergulir Di antara tumpukan maksiat yang kutimbun saat demi saat Akankah kulihat sezarah saja kebaikan yang pernah kubuat? Ya Tuhan, nafasku gemuruh, diburu firmanmu!
”
”
A. Mustofa Bisri
β€œ
percakapannya pun manis, hanya saja aku tak terlalu suka manis. mereka terlihat terlalu baik, setiap hari mereka tak lupa membersihkan nama baik mereka, mereka tau benar tentang pepatah "jagalah nama baik'mu". hanya saja mereka lupa membersihkan hatinya.
”
”
nom de plume
β€œ
PERNIKAHAN ADALAH -1- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah. -2- Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai. -3- Pernikahan adalah akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling meningkatkan ketakwaan, akad untuk mengokohkan ketaatan kepada Tuhan, akad untuk berjalan pada tuntunan Kenabian. -4- Pernikahan adalah akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, dalam tawa dan air mata. -5- Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba melaksanakan peran kerumahtanggaan. -6- Pernikahan adalah akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. -7- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menorehkan luka, akad untuk tidak saling menyakiti badan pasangan. -8- Pernikahan adalah akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis. -9- Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, akad untuk tidak saling mendiamkan. -10- Pernikahan adalah akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rejeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orang tua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, akad untuk membangun peradaban masa depan. -11- Pernikahan, adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan !
”
”
Cahyadi Takariawan (Di Jalan Dakwah Kugapai Sakinah)
β€œ
Dua kebaikan yang berbeda tidak mungkin berada pada satu intensitas yang sama. Sesederhana itu.
”
”
Fredrik Nael (Fantasy Fiesta 2010: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2010)
β€œ
Apabila perubahan membawa kepada kebaikan, ketenangan menjadi teman. Dia penghapus resah dan pengukuh keyakinan.
”
”
Irma Hasmie (SMILE: Skill, Motivasi, Inspirasi, Luar Biasa, Elegan)
β€œ
Fungsi doa untuk orang lain itu seperti dua mata koin. Jika tidak tepat untuk kebaikannya, pasti tepat untuk kebaikanmu.” Untuk itu terus lah berdoa untuk kebaikan kita bersama.
”
”
Azura Zie
β€œ
Bagaimana ia bisa mencintai diriku sebegitu rupa. Bukan atas apa yang orang lihat pada diriku. Pada rupa pesona kecantikan yang lugu, polos dan sederhana ini. Pada kecerdasan yang alami, atau kebaikan hati, atau keceriaan yang tidak pernah dibuat buat. Tapi, bagaimana ia bisa merasakannya? Seperti sejuk embun yang mengecup keningnya di waktu subuh. Kehangatan mentari yang bersinar menembus punggung bukit, rimbun dedaunan, dan menembus kisi kisi jendela. Ditingkah riuh suara burung dan kokok ayam jantan menyambut pagi. Perasaan yang barangkali hanya dia yang tahu. Serupa rasa haus yang hanya mungkin terobati oleh kehadiran senyum yang tulus. Yang tidak menjanjikan apa apa, selain daripada cinta dan mungkin juga keabadian. Itulah yang kemudian dinyatakannya padaku lewat sebuah puisi, "Sekiranya kau ijinkan aku mencintai empat orang sekaligus, maka orang itu adalah dirimu, dirimu, dirimu dan dirimu.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Kita sering kali lupa bahwa seseorang terlihat hebat bukan karena ia benar-benar hebat, melainkan karena Allah masih menutupi aib-aibnya. Orang-orang yang memuji kita, membicarakan kebaikan-kebaikan kita, seandainya mereka mengetahui seluruh atau secuil saja aib kita, tentu akan punya pandangan dan penilaian lain.
”
”
Azhar Nurun Ala (Seribu Wajah Ayah)
β€œ
Setelah begitu banyak kebaikan yang Allah curahkan kepada manusia, sedikit sahaja yang mahu berterima kasih kepada-Nya. Maka, bagaimana pula kita, hamba Allah yang kerdil ini, boleh tidak lena malam hanya kerana jasanya tidak dikenang seseorang. JANGAN KECIL HATI. Kita kan hamba! (Di Hamparan Shamrock, Kuseru NamaMu: 341)
”
”
Hasrizal J
β€œ
Demi matahari senja yang menggantung manis manja di cakrawala, demi kebaikan dan ketulusan yang telaten diberikan semestas, dan demi ragam nama-nama Tuhan baik yang akrab maupun asing di telinga kita, sesungguhnya, manusia, adalah mahkluk yang merugi. Kecuali, ia yang mau belajar pada masa silam, berbuat yang terbaik di masa sekarang, dan menyiapkan segala sesuatu di masa depan, dengan keyakinan paling yakin pada terwujudnya sebuah impian.
”
”
Lenang Manggala (Perempuan Dalam Hujan)
β€œ
Kita semangat mengaku cinta kepada Tuhan, sementara kapitalis terhadap nikmat dan kebaikanNya. Jika beragama sebatas dianggap sebagai transaksi membeli surga, lantas, di mana letak kesaksian kita menyatakan cinta kepadaNya?
”
”
Ilham Gunawan
β€œ
Pada setiap matahari terbit berjanjilah pada diri untuk tak membiarkan kebajikan dikalahkan begitu saja di depan matamu.... Pada setiap matahari terbit berjanjilah untuk bangkit dan menebar cinta di sepanjang jalan raya kehidupan ini.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Mereka yang tidak pernah belajar untuk memperkatakan hal-hal yang baik dan berharga tentang kehidupan, sesungguhnya telah membuat hidupnya menjadi sia-sia.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Ting!Ajaibnya cinta. Kerana kita suka pada seseorang maka kita akan mudah menurut apa saja nasihat orang itu. Sekali beritahu saja sudah cukup. Sebab kita nak mengembirakan hati orang yang kita suka. Sebab cinta membuat kita mahu menjadikan diri kita menurut acuan orang itu.Tapi kalau tak suka,berbuihlah mulut syarah sepanjang hari pun, pahitlah sikit nak ikut. Jadi kerana itu kita kena pastikan kita jatuh cinta dengan orang yang boleh membawa kita ke arah kebaikan. Sebab kalau dia sebaliknya, mudahlah kita nak jadi jahat.
”
”
Imaen (Blues Retro)
β€œ
Menulis itu lebih dari sekadar mengguratkan kata-kata. Harus ada makna baik yang tersurat maupun tersirat, harus ada tujuan yang jelas, meski tak mesti dieja di hadapan pembaca. Menulis itu tidaklah menggambarkan impian semata. Menulis idealnya dilakukan sepenuh hati, agar bisa mejangkau banyak jiwa. Jiwa yang semoga tergugah berbuat kebaikan, yang semoga terinspirasi untuk berbagi lebih banyak pada sesama.
”
”
Primadonna Angela
β€œ
Ada begitu banyak kemalangan, namun dari semua itu kebodohanlah yang tinggal menetap. Orang-orang bodoh melihat, mendengar dan merasakan seperti orang-orang lain, akan tetapi mereka sama sekali tidak memiliki pemahaman atas diri sendiri dan keadaan di sekelilingnya. Berusaha memahami si bodoh adalah suatu tindakan yang sia-sia, pada akhirnya tanggapan mereka hanya akan membangkitkan amarah dan kejengkelan. Kebodohan serupa botol yang memiliki lubang di dasarnya, Seberapa pun banyaknya kebaikan dan pengetahuan yang kita tuang ke dalamnya ia akan berlalu dengan sia-sia. Mereka yang termasuk ke dalam golongan orang-orang bebal adalah mereka yang menukar sahabatnya dengan uang, dan menggantikan saudaranya dengan kilau emas dan permata. Hati orang bodoh ada dalam lidahnya dan dengan hal itu ia menggembar-gemborkan kelebihannya yang tak lain adalah sebuah omong-kosong. Sebaliknya, lidah orang bijak ada adalam hatinya dan ia memeliharanya dengan sangat hati-hati agar tidak mengucapkan hal-hal yang tidak perlu. Dan bahkan, hidup orang bebal jauh lebih buruk dari kematian. Orang-orang bebal dan dungu hanya akan menjadi beban bagi kehidupan, karena seumur hidup mereka tak pernah mau belajar. Kebodohan adalah batu pejal yang dibuang orang ke dalam sungai karena menghalangi orang yang akan lewat. Kebodohan punya banyak nama dan mereka menunjukkan wajahnya dalam berbagai wujud. Aku dapat menyebutkan sejumlah di antaranya, yaitu: egoisme dan keras-kepala, bebal dan degil, sikap anarkhi yang membabi buta, sikap acuh-tak acuh dan ketidak-pedulian, pembenaran diri sendiri, tak mau mendengar nasehat, dan kecerobahan yang tak terobati.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Berpikir ke depan, Kyu. Tidak semua hal seburuk kelihatannya. Kau harus tetap hidup, bertahan, demi orang-orang yang masih mempercayai adanya kebaikan dan harapan, setipis apa pun. Rasakan angin di sekelilingmu, angin yang dikirimkan Tuhan untuk menopangmu, mendorong sayapmu agar tidak jatuh lagi….
”
”
Ida R. Yulia (Andante Part 1: The Fallen Wings)
β€œ
Kisah pengemis Yahudi buta itu semakin mengingatkan kita bahwa Rasulullah berbuat baik kepada siapa saja tanpa pamrih. Juga tidak pernah memaksakan Islam. Beliau mengajarkan untuk mengamalkan kebaikan kepada seluruh manusia, bukan hanya kepada orang yang seiman saja. Islam mengajarkan untuk menyebarkan kebaikan tanpa melihat latar belakang agama. Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi rahmat (kasih sayang) bagi seluruh alam semesta. Karena siapapun kita, kebaikan tidak bisa ditolak.
”
”
Nailal Fahmi (Selangkah Menuju Surga)
β€œ
Kualitas hidup seseorang seringkali dinilai dari tiga hal; tingkat intelektual, kondisi emosional dan interaksi sosial. Bagaimana seseorang mendapatkan kepenuhan atas ketiga hal itu bergantung pada apa yang ia pelajari, pada buku apa yang ia baca, pada apa yang ia tindakkan, pengalaman apa yang ia peroleh dan kebaikan apa yang ia berikan atau hasilkan untuk orang lain. Kebijaksanaan dan kebahagiaan hanya mungkin diperoleh dari kesesuaian dari apa yang kita pikirkan dan apa yang kita tindakan.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Nil magnum nisi bonum. Tak ada kemuliaan tanpa kebajikan.
”
”
Yann Martel (Life of Pi)
β€œ
Tak semua kebaikan menunggu kehadiranmu di balik pintu kamar yang terbuka. Semoga saja, ia hadir serupa sepiring nasi goreng dengan telur ceplok di atasnya. Mungkin ia akan mengingatkanmu pada rumah kecil kita. Pada beranda yang penuh dengan tanaman aglaonema, atau ruang tamu yang penuh dengan rak buku yang memuat ribuan cerita dari masa kanak kanakmu. Tapi tak semua akan selalu berjalan seperti itu, Nak. Tak semua cerita dimulai dengan kalimat yang ceria dan lalu berakhir bahagia. Ada kisah kisah murung nan sedih. Ada banyak roman yang bahkan berakhir tragis. Ada yang serupa misteri tak terselami. Seperti kilau mata pisau dan kisah kisah seram lainnya. Ada Bunda baca sebuah kutipan, "Ketika engkau melihat masalah seperti sebatang paku, maka kau akan berpikir seperti palu." Demikian kutipan ituΒ  Bunda baca, namun lupa entah di mana. Sebab engkau tak harus melihat segalanya lewat matamu sendiri, Nak. Engkau boleh melihatnya dari kaca mata orang lain. Percayalah, itulah cara untuk belajar menjadi bijak. Tidak semua orang bisa mengerti kenapa hujan turun di tengah hari. Tak juga orang paham kenapa kemarau bisa datang sepanjang tahun. Jadi berikanlah kebaikan agar engkau beroleh kebaikan. Walau terkadang terasa pahit dan menyakitkan. Tapi jangan pula simpan sakitmu sebagai duri. Bebaskan dirimu dari prasangka supaya orang juga berbaik sangka pada dirimu. Bila sebuah senyum yang kauberi kembali kepadamu sebagai tawa, maka engkau akan menghargai apa artinya pertemanan. Apapun kesulitanmu, jadikanlah waktu sebagai sahabatmu. Sebab ia akan mengajarimu arti kata bersabar. Ia akan memberi tahumu bagaimana caranya menjadi pemenang. Sebab ia teladan bagi ketekunan dan kegigihan. Sebab ia tidak mengenal kata menyerah. Dalam situasi apapun ia senantiasa fokus mengejar apa yang ia tuju. Ia guru yang keras dan penuh disiplin. Tapi ia juga teman yang baik dan penuh perhatian. Selama kamu mau belajar, ia tak akan pernah mengecewakanmu. Ia mungkin akan membiarkanmu terjatuh, tetapi ia tak akan pernah meninggalkanmu. Dan jadilah terberkati seperti tanah yang subur. Di mana engkau menanam benih dan ia tumbuh menjadi sebuah pohon yang rindang. Tempat di mana orang dapat berteduh di tengah panas yang terik.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Apa yang bisa membawa kita pada kesesatan adalah kecenderungan bahwa semua manusia akan bersiteguh pada apa yang mereka yakini. Tak ada manusia yang mau dianggap sesat meskipun mereka sebenarnya sesat di mata orang lain. Tapi bagaimana aku bisa menganggap orang lain sesat bila aku sendiri tidak memahami apa makna kebenaran yang sesungguhnya? Sementara manusia akan selalu melihat pada keyakinannya sendiri, dan tentu saja mereka akan mengingkari pandangan orang lain. Tidak ada setitik pun keraguan dalam kebenaran itu. Sebagaimana selalu ada kebenaran dalam hal hal besar, maka akan selalu ada kebenaran dalam hal hal yang kecil. Kebenaran itu meliputi segalanya. Dan itulah yang memaksaku untuk berpikir. Aku ada di dalamnya. Dia bukanlah obyek dari pengamatanku. Sebaliknya, aku adalah jasad renik yang terperangkap di dalam preparat di bawah mikroskop mata Sang Kebenaran. Aku tidak mengetahui apapun tentang dirinya, sementara dia mengetahui segala sesuatu tentang diriku. Apakah aku harus merasa malu dan menutup diri atas ketelanjanganku yang demikian kotor dan daif? Bahkan untuk memikirkannya pun aku tidak merasa pantas. Bahkan hanya untuk sekadar berpikir tentang keberadaanku sendiri aku merasa tak layak. Dalam hal ini, aku bergantung sepenuhnya pada kebaikan dan kemurahan hati-Nya.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Lintasan hati penggerak keinginan itu ada dua jenis; yang mengajak ke arah kejahatan atau yang membawa kepada akibat yang buruk, dan yang mengajak ke arah kebaikan atau yang mendatangkan manfa'at di akhirat kelak. Kedua-dua lintasan hati ini sangat berbeza di antara satu sama lain dan masing-masing mempunyai namanya yang tersendiri. Lintasan hati yang baik dinamakan ilham, dan lintasan hati yang dikeji dinamakan waswas. Lintasan-lintasan hati ini adaah berupaya kejadian dan setiap kejadian itu tentu ada yang menjadi dan menyebabkannya. Kejadian-kejadian yang berlainan menunjukkan sebab-sebab yang berlainan pula. Terangnya sesebuah rumah itu tentulah bukan berpunca dari sesuatu yang menyebabkannya menjadi gelap. Begitu juga dengan keadaan terang dan gelapnya hati yang mana sebab kedua-duanya adalah berbeza. Sebab lintasan yang mengajak ke arah keyakinan dinamakan malaikat, dan sebab lintasan hati yang mengajak ke arah kejahatan dinamakan syaitan. Keadaan yang dengannya hati bersedia untuk menerima ilham kebaikan dinamakan taufiq, dan keadaan yang dengannya hati bersedia untuk menerima waswas (bisikan) syaitan dinamakan khazlan (pengecewa).
”
”
Abu Hamid al-Ghazali (Penyakit-penyakit Hati)
β€œ
Guru yang bijak tidak akan menghukum apa yang tidak dilakukan muridnya. Bila mereka tidak mengerjakan pekerjaan rumah, atau tidak mengerjakan ujian dengan benar. Karena hukuman hanya diperlukan bagi pelaku kejahatan dan tidak diperlukan untuk memaksa anak murid menjadi patuh. Kesadaran tidak terlahir dari sebuah hukuman. Kesadaran terlahir dari pemahaman yang benar. Dan tugas gurulah untuk membangkitkan kesadaran itu, yaitu dengan cara memberikan pengetahuan untuk memilah kebaikan dari keburukan dan bukannya sanksi. Kepatuhan semestinya terlahir dari sikap respek, penghargaan dan penghormatan atas diri sendiri dan juga terhadap orang lain. Bukan atas dasar perintah atau intimidasi. Kepatuhan semestinya berangkat dari sebuah pemahaman dan kemampuan untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Tugas gurulah untuk menyampaikan, bahwa kebaikan akan membawa konsekuensi kebaikan, keteraturan, kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan. Dan demikian pula sebaliknya.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Jangan percaya hal apapun hanya karena kamu telah mendengarnya. Jangan percaya hal apapun hanya karena hal itu telah dibicarakan dan digunjingkan oleh banyak orang. Jangan percaya hal apapun hanya karena hal itu tertulis dalam kitab-kitab keagamaanmu. Jangan percaya hal apapun hanya karena hal itu dikatakan berdasarkan otoritas guru-guru dan sesepuh-sesepuhmu. Jangan percaya tradisi apapun hanya karena tradisi itu telah diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Tetapi setelah kamu observasi dan analisis, maka ketika kamu mendapati hal apapun sejalan dengan akal-budimu dan menolongmu untuk mendatangkan kebaikan dan manfaat bagi satu dan semua orang, maka terimalah itu dan jalankanlah.
”
”
Gautama Buddha
β€œ
Aku tak suka menunggu, aku tak mau kehilangan kesempatan. Mereka yang berhasil adalah mereka yang berani mengambil resiko dan bertanggung jawab atas segala konsekuensinya. Selain hubby mungkin tak ada orang yang bisa memahami kegelisahanku, dan oleh karena itu pulalah aku tak ingin dimengerti. Aku tahu, aku harus memberi makan anjing anjing di dalam diriku, karena bila tidak maka mereka akan pergi atau bahkan mungkin mati. Ini akan selalu menjadi sebuah dilema besar bagi diriku. Aku tidak akan pernah mengikhlaskan kepergian mereka dan terlebih lagi, aku tak akan membiarkan mereka mati. Betapa besar arti mereka bagi hidupku. Mereka sudah demikian setia mendampingiku, selalu menjaga dan mencintaiku. Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang sedemikian perhatian dan penuh pengorbanan sebagaimana apa yang telah ditunjukkan oleh Scott dan kawan kawannya itu padaku. Aku tidak bisa hidup tanpa mereka dan sedemikian pula sebaliknya. Jadi demikianlah, kami harus menjalani karma ini bukan sebagai sebuah kutukan melainkan sebagai sebuah berkat. Bagaimana aku bisa memisahkan diriku dari nafsu dan juga cinta? Mereka adalah bagian dari darah dan dagingku. Anak anak yang telah aku lahirkan dan harus terus kupelihara. Bilapun ada pertentangan antara kebaikan dan keburukan. Aku tak bisa mencintai yang satu dan mengabaikan yang lain. Mereka adalah perwujudan dari kebaikan dalam diriku dan hasrat yang tak pernah ingin berhenti, rasa lapar yang demikian menggigit. Rasa haus yang kian lama kian mencekik. Mengapa aku harus melawan diriku sendiri? Aku tidak diciptakan untuk mengingkari harkat kemanusiaanku. Aku tidak membutuhkan pembenaran untuk apa yang memang seharusnya aku lakukan. Aku, demikianlah diriku yang sesungguhnya. Makhluk yang leta dan fana ini. Kemana aku akan pergi, kemana langkah harus kutuju? Sementara, tak ada orang yang peduli selain daripada mereka yang dengan tulus murni mencintaiku tanpa pamrih. Mereka yang senantiasa hadir saat aku tengah berada dalam kesulitan. Mereka yang rela mengorbankan segalanya bagi diriku. Jangankan harga diri dan kehormatan. Sekiranya keadaan menuntut agar mereka mesti mengorbankan nyawa mereka bagiku, maka itulah yang akan mereka perbuat. Jadi mengapa aku harus larut di dalam penderitaan yang merongrong jiwaku sendiri? Mengapa mulutku harus berkeluh kesah? Tak ada satu pun yang akan menjamin keselamatanku di dunia ini. Juga mungkin di dunia yang akan datang. Dan oleh karena itu, maka biarlah aku berserah diri pada nasib dan sekaligus takdir yang semestinya harus aku jalani.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Namun demikian, fakta ironisnya adalah tidak ada satu pun budaya dan tradisi di dunia ini yang mengajarkan orang untuk menghargai keberadaan seorang pelacur atau seorang sundal. Dalam strata kehidupan masyarakat sejak era primordial hingga saat ini, orang orang semacam mereka cuma layak menempati tempat yang paling rendah dan kasta yang paling hina. Kita tidak pernah diajarkan orang tua kita untuk menghargai sampah masyarakat serupa itu, walau pun keberadaan mereka tetap saja dibutuhkan. Kita tak bisa menyangkal keberadaan mereka, namun di sisi lain kita sekaligus ingin menafikannya. Sebuah pandangan stereotype bahwa eksistensi mereka itu semata mata hadir karena dalam kehidupan manusia dibutuhkan sebuah peran antagonis. Hidup yang keras ini membutuhkan kehadiran seekor kambing hitam. Bahwa hakekat kehidupan selalu diwarnai oleh dikotomi hitam dan putih. Bila ada kebaikan harus ada kebusukan sebagai kontra indikasinya. Dan para pelacur serta sundal itu dibutuhkan untuk mengukuhkan eksistensi dan keberadaan moral di dalam masyarakat. Moral tidak mungkin eksis tanpa keberadaan para pelacur. Sebagaimana tubuh tidak eksis tanpa kehadiran ruh. Tapi apakah keberadaan tubuh hanya untuk mengukuhkan keberadaan ruh sebagai sumber kehidupan? Sebagaimana anggapan bahwa mereka para pelacur dan sundal itu adalah sebuah antitesis dari kesucian dan moral kebaikan para santa? Bukankah penebusan Kristus tidak akan pernah terjadi tanpa pengkhianatan Judas? Namun pertanyaan yang sering menggelayuti benakku adalah, siapa yang semestinya layak kita sebut sebagai pahlawan dan siapa pula yang harus jadi pecundang. Bagaimana nasib Judas Iscariot dibandingkan dengan Titus, seorang perampok yang beruntung karena disalibkan bersama Kristus? Apakah Judas adalah seorang yang terkutuk dan harus menjalani siksa api neraka karena pengkhianatannya? Sementara itu, Titus adalah orang yang beruntung dan terberkati karena setelah kematiannya ia akan langsung diterima di dalam surga? Aku tak hendak mempermasalahkan kemalangan dan keberuntungan orang lain. Ataupun pilihan pilihan hidup mereka, seandainya saja mereka memang masih punya pilihan. Alangkah baiknya bila kita bisa menanyakan hal itu kepada setiap dari mereka itu. Apakah sedari kecil mereka memang berkeinginan dan bercita cita jadi pelacur, pembegal, pencoleng, perampok atau bahkan pengkhianat? Apakah setelah dewasa mereka sengaja menyundalkan diri dan menyesatkan diri sendiri? Sekiranya orang diselamatkan atas dasar apa yang mereka imani, lalu apakah mereka juga akan menerima hukuman atas apa yang mereka perbuat kemudian? Semoga terberkatilah mereka yang malang dan terkutuk, karena mereka harus mengambil peran sebagai orang orang yang tidak beruntung dan terpaksa harus menjalani apa yang sesungguhnya tidak ingin mereka jalani. Sebagaimana aku pernah membaca sebuah kutipan yang hingga hari ini aku merasa betapa aku sungguh beruntung karena pernah membacanya. Bahwa dialektika itu bukanlah hitam atau putih, dan bukan pula terang atau gelap. Karena surga dan neraka bukanlah milik kita. Saat segalanya berakhir, cuma suara Sang Pencinta yang masih bergema dalam keheningan rimba raya, beriak di atas permukaan danau, "Duhai Kekasih, bagaimana aku hendak memberikan jantungku hanya untukmu?" Suara itulah yang sedari dulu bergema di tengah padang gurun. Suara yang mengetuk pintu di malam buta. Dialah desau suara angin. Dialah tangisan burung bul bul. Mengapa hujan turun tergesa? Mengapa matahari lari bergegas? Mengapa manusia masih juga bertengkar, memperebutkan kebenaran yang sesungguhnyalah bukan miliknya?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Saudariku.. pernahkah ada seorang yang melukaimu, menuduhmu atas suatu hal yang tidak anda lakukan ? memanggilmu dengan sebutan yang tidak layak dilontarkan, mengatakan hal – hal yang sangat tidak pantas diucapkan kepada sesama muslimah… mungkin dia adalah keluarga dekatmu, mungkin dia adalah temanmu, atau bahkan..... keluarga dari calon pendampingmu… :) Jangan bersedih ! tidak hanya anda yang mengalaminya… saya pun pernah mengalaminya.. duhai saudariku… Tidak semua orang mampu memahami kesalahan yang telah dilakukannya, Tidak semua orang mampu menerima kesalahan,dan tidak semua orang mampu meminta maaf kepada anda, meskipun dia sudah menyadari kesalahannya… Duhai saudariku…Lepaskan keegoisanmu agar cahaya iman masuk kedalam nuranimu, maafkanlah mereka dengan tulus…. jangan menunggu permintaan maaf mereka kepadamu!... Saudariku… apakah masih ingat dengan kisah Rasululloh SAW berikut ini : ” Suat saat ketika Rasulullah SAW sedang duduk – duduk bersama sahabatnya, Rasulullah SAW bersabda, β€œSebentar lagi,salah satu ahli surga akan muncul di hadapan kalian.” Tak lama, seorang laki-laki dari kaum Anshar muncul dengan sisa air wudhu masih menetes dari janggutnya. Ia menenteng terompah di tangan kirinya. Hari berikutnya, Rasulullah SAW mengulang perkataannya dan orang itu kembali melintas seperti pada kali pertama. Di hari ketiga, Rasulullah SAW mengulang perkataannya, dan kejadian itu kembaliterulang. Mendengar ucapan Rasulullah SAW, Abdullah bin Amr mengikuti lelaki yang dimaksud Rasulullah SAW lalu berkata kepadanya, β€œAku bertengkar dengan ayahku, aku tidak akan menemuinya tiga hari, apakah engkau berkenan memberiku tempat menginap?” lelaki itu menjawab, β€œSilahkan, dengan senang hati.” Abdullah bin Amr pun menginap di rumah lelaki itu hingga tiga malam berlalu dan Abdullah belum melihat dari laki-laki itu melakukan amal yang disebut sebagai penghuni surga. Sehingga Abdullah memberanikan diri bertanya, β€œSudah tiga hari disini, aku tidak melihatmu mengerjakan amal yang membanggakan. Mengapa Rasul menyebutmu sebagai salah satu calon penghuni surga?”. Lelaki itu menjawab, β€œAku memang tidak melakukan amalan-amalan yang istimewa, tetapi sebelum tidur, aku mengingat kesalahan-kesalahan saudaraku seiman, lalu aku berusaha untuk memaafkannya. Aku hilangkan rasa dengki dan iri terhadap karunia Allah yang diberikan kepada saudaraku.” Setelah mendengar itu, Abdullah berkata, β€œYa,itulah yang menyebabkan engkau disebut sebagai calon penghuni surga.” Subhanallah ! Begitu dahsyatnya efek memaafkan,saudariku… semoga Allah menjadikan kita para pemaaf, yang mampu membalas keburukan dengan kebaikan… Semoga Bermanfaat.. :)
”
”
Nuci Priatni
β€œ
Baiklah anakku, marilah coba kita berpikir. Bagaimana mungkin kamu menolak dan menyangkal dirimu sendiri? Rasa lapar itu, hasrat dan keinginan itu. Bagaimana kamu hendak menafikannya, atau berpura pura menganggapnya tak ada? Bagaimana kamu bisa menolak kesenangan dan kepuasan serta menganggapnya sebagai bagian yang terpisah dari nilai nilai kemanusiaan itu sendiri? Tak bisa kita pungkiri, bahwa bersenang senang adalah kodrat naluriah manusia. Di mana segala sesuatu yang hadir di dunia ini diciptakan dengan sebuah tujuan. Sebab, bila kesenangan itu hadir bukan sebagai buah dari kebaikan Hati Tuhan, lalu bagaimana kita tahu, bahwaΒ  penderitaan seorang petarak, kesengsaraan para pelaku asketis, perjuangan mengatasi rasa lapar bagi orang orang yang berpuasa adalah juga buah dari kebaikan hati Tuhan? Bagaimana para praktisi asketisme dalam berbagai keyakinan ini bisa dengan sengaja menampik kenikmatan duniawi? Membiarkan hidupnya dikuasai penderitaan lahiriah dengan menjalani gaya hidup berpantang, berpuasa tanpa kenal waktu, bahkan ada yang menyiksa dirinya sendiri demi mengejarΒ penebusan dosa,Β keselamatan akhirat dan sekaligus pencapaian rohani. Kalaupun para pelaku asketisme ini meyakini, bahwa tindakan mereka itu didasari oleh sebuah pandangan; penderitaan adalah wujud perjalanan menuju transformasi rohani. Di mana rasa lapar itulah kenyang yang sesungguhnya, kesederhanaan adalah tanda berkecukupan, kebahagiaan sejati ada dan tinggal di dalam diri, dan berkekurangan adalah bentuk nyata dari berkelimpahan yang sebenarnya. Lalu, bagaimana kesenangan dan kenikmatan bisa dijadikan batu uji untuk menilai keimanan seseorang? Apakah kesenangan surgawi harus dibayar dengan penderitaan atas dunia? Dan sebaliknya, apakah kesenangan dunia akan menjadi antitesis bagi kesenangan surgawi? Bila kesenangan surgawi itu setara dengan lautan susu dan madu, serta kehadiran para bidadari nan cantik sebagai sumber kesenangan dan kebahagiaan kita. Lalu apa bedanya kesenangan duniawi dan kesenangan surgawi? Bukankah surga itu tempat yang konon penuh dengan kenikmatan dan kesenangan? Jadi, bagaimana laku tirakat bisa dijadikan cerminan bentuk ketaatan kita kepada Tuhan, sementara hati manusia masih terikat pada dunia? Sementara di dalam hatinya, manusia masih saja menyimpan benih benih kecacatan di dalam dirinya sendiri. Mengapa orang harus berpura pura saleh dan seolah wajib menjaga tindak-tanduknya di muka umum demi nilai nilai kebenaran dan kemuliaan yang ia yakini? Namun di sisi lain, ia tidak dapat menepiskan hasrat kecemaran di dalam pikirannya?Β  Bagaimana manusia dapat membuang yang satu untuk mendapatkan yang lain? Bagaimana yang palsu adalah juga yang asli, dan kepura-puraan jadi kebenaran yang hakiki? Bukankah itu sebuah hal yang kontradiktif dan saling bertolak belakang? Bagiku, ini bukan semata-mata soal kesenangan. Bagaimana kita bisa menolak anugerah yang seindah ini? Salah satu puncak dari kepuasan ragawi yang pantas kita syukuri adalah karena Tuhan memberikan kita anugerah untuk bisa merasakan semua itu. Mengapa Tuhan bersusah payah memberi manusia kesenangan hanya untuk menjadikan itu sebagai batu ujian atas keimanannya? Bukankah rencana Tuhan selalu baik dan indah? Bukankah rencana Tuhan selalu menyenangkan? Dan hanya kitalah yang tidak tahu apa artinya bersyukur. Tuhan ingin manusia menyenangkan diri. Sebab percayalah, tak ada satu hal pun yang tercipta tanpa melekat suatu maksud di dalamnya. Dan semestinyalah kita manusia menerima hal itu dengan penuh rasaΒ  syukur, terlebih atas semua nikmat yang teramat sangat luar biasa ini. Karena keindahan semestinya mendatangkan kegembiraan, dan kegembiraan mendatangkan rasa syukur. Jadi bagaimana kita bisa mendustakan kenikmatan serupa itu?
”
”
Titon Rahmawan