Ke Pasar Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Ke Pasar. Here they are! All 21 of them:

Di dunia ini manusia bukan berduyun-duyun lahir dan berduyun-duyun pula kembali pulang. Seorang-seorang mereka datang. Seorang-seorang mereka pergi. Dan yang belum pergi dengan cemas-cemas menunggu saat nyawanya terbang entah ke mana.
Pramoedya Ananta Toer (Bukan Pasar Malam)
Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda seperti waktu, Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan dada itu kosong seperti langit. (Bukan Pasar Malam, 68)
Pramoedya Ananta Toer
Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan. Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang; ia melihat petani; ia melihat panen; dan suatu hari subuh, para wanita dengan gendongan pergi ke pasar ……….. Dan ia juga melihat suatu pagi hari di dekat sumur gadis-gadis bercanda sambil menumbuk jagung menjadi maisena. Sedang di dalam dapur tungku-tungku menyala. Di dalam udara murni tercium kuwe jagung Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda. Ia siap menggarap jagung Ia melihat kemungkinan otak dan tangan siap bekerja Tetapi ini : Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda tamat SLA Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa. Hanya ada seonggok jagung di kamarnya. Ia memandang jagung itu dan ia melihat dirinya terlunta-lunta . Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik. Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase. Ia melihat saingannya naik sepeda motor. Ia melihat nomor-nomor lotre. Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal. Seonggok jagung di kamar tidak menyangkut pada akal, tidak akan menolongnya. Seonggok jagung di kamar tak akan menolong seorang pemuda yang pandangan hidupnya berasal dari buku, dan tidak dari kehidupan. Yang tidak terlatih dalam metode, dan hanya penuh hafalan kesimpulan, yang hanya terlatih sebagai pemakai, tetapi kurang latihan bebas berkarya. Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan. Aku bertanya : Apakah gunanya pendidikan bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing di tengah kenyataan persoalannya ? Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang menjadi layang-layang di ibukota kikuk pulang ke daerahnya ? Apakah gunanya seseorang belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja, bila pada akhirnya, ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata : “ Di sini aku merasa asing dan sepi !
W.S. Rendra
Kudekati ranjang ayahku, kuraba kakinya yang kering. Hatiku tersayat. Bukankah kaki itu dulu seperti kakiku juga dan pernah mengembara ke mana-mana? Dan kini kaki itu terkapar di atas kasur ranjang rumahsakit. Bukan kemauannya. Ya, bukan kemauannya. Rupa-rupanya manusia ini tak selamanya bebas mempergunakan tubuh dan hidupnya. Dan kelak begitu juga halnya dengan kakiku.
Pramoedya Ananta Toer (Bukan Pasar Malam)
Seperti dinding kamar yang retak dan mulai berlumut, pagar besi yang merapuh oleh noda karat dan daun daun mangga yang luruh di pekarangan rumah, demikianlah kita membaca kehidupan. Begitu banyak kata yang seringkali susah untuk ditafsir seperti "nasib", "kebahagiaan" dan "kesempurnaan". Entah mengapa, Bunda masih berasa gamang saat berjalan di atas tangga batu yang menuju ke ruang tamu di rumah barumu. Serasa mendengar dering suara alarm yang bergelayut di dalam mimpi. Menyibak kabut dan pagi juga. Bukankah kadang kadang kita merasa larut dalam kesunyian, meski riuh jalan raya bersicepat melawan waktu? Meninggalkan jejak langkah dalam segala ketergesaannya. Memaksa kita memungut semua peristiwa yang berhamburan di atas trotoar. Memaksa semua orang menitikkan air mata. Mengapa dalam momen momen serupa itu, kebersamaan dengan orang yang kita cintai justru berasa semakin berarti? Mengapa justru di tengah keramaian, kita bisa merasa begitu kesepian? Begitulah, jarum jam berputar di sepanjang perjalanan berusaha keras mengabadikan semua peristiwa. Mentautkan satu angle dengan angle yang lain, memotret semua kejadian dari mata seekor jengkerik. Menatap tak berkedip gedung gedung megah yang angkuh berdiri, serupa monster monster yang siap merengkuh apa saja; Lautan manusia berjejal keluar dari bandara, kerumunan lalat di atas tumpukan sampah di pasar, kelejat pikiran yang berlari lari mengejar matahari, kebimbangan yang tergugu di pojok terminal, harapan yang terkantuk kantuk di dalam bus kota dan seringai kerinduan akan masa depan yang belum pernah mereka lihat. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka kejar, Nak? Sementara ada ribuan etalase dan pintu pintu mall yang terbuka dan tertutup setiap kali. Serupa mulut lapar menganga yang rakus mengunyah dan menelan semua kecemasan dan kegalauan yang bersliweran di balik pendar neon papan reklame. Bagaimanakah mereka -orang orang tanpa identitas ini- bisa menafsirkan takdir, relativitas waktu, dan mungkin juga mimpi?
Titon Rahmawan
Presiden memang orang yang praktis. Tidak seperti mereka yang memperjuangkan hidupnya di pinggir jalan berhari-harian. Kalau engkau bukan presiden, dan juga bukan menteri, dan engkau ingin mendapat tambahan listrik tigapuluh atau limapuluh watt, engkau harus berani menyogok dua atau tigaratus rupiah. Ini sungguh tidak praktis. Dan kalau isi istana itu mau berangkat ke A atau ke B, semua sudah sedia, pesawat udaranya, mobilnya, rokoknya, dan uangnya. Dan untuk ke Blora ini, aku harus pergi mengelilingi Jakarta dulu dan mendapatkan hutang. Sungguh tidak praktis kehidupan seperti itu. Dan kalau engkau jadi presiden, dan ibumu sakit atau ambillah bapakmu atau ambillah salah seorang dari keluargamu yang terdekat, besok atau lusa engkau sudah bisa datang menengok. Dan sekiranya engkau pegawai kecil yang bergaji cukup hanya untuk bernafas saja, minta perlop untuk pergi pun susah. Karena, sep-sep kecil itu merasa benar kalau dia bisa memberi larangan sesuatu pada pegawainya.
Pramoedya Ananta Toer (Bukan Pasar Malam)
Apa perlu aku beritahu dirimu? Mereka ini makhluk makhluk yang tidak doyan membaca. Yang tidak punya bahan bacaan kecuali buku stensilan yang penuh dengan kata kata mesum dan kalimat kotor, makian sumpah serapah dan penggalan penggalan mimpi yang mereka jejalkan dari video triple x ke dalam mulut mereka sendiri setiap hari. Dan hari hari mereka cuma penuh dengan aktivitas yang tak lain dan tak bukan adalah mencari referensi buat bahan coli. Kita tak dapat mengklasifikasikan mereka sebagai makhluk yang menjijikkan, karena kita dapat menemukannya di mana mana; di pasar, di mall, di kampus, di cafe cafe, di gardu ronda, di tempat kerja, di jalan, di tengah keramaian atau bahkan di sudut pulau terpencil. Mereka ini, golongan dari makhluk tidak berotak, yang menaruh pikirannya entah di dengkul atau mungkin juga di selangkangan.
Titon Rahmawan - Kisah Tentang Kawanan Anjing
Oleh akibat ketidak-berpihakan, ketidak-beruntungan, ketidak-terpilihan, ketidak-sesuaian, ketidak-terjawaban doa-doa, kegagalan, keterlepasan, isolasi dan kehilangan. Perlahan kamu mulai menyadari sebuah fakta, bahwa kamu ternyata tidak spesial. Simply tidak ada yang spesial dari diri kamu. Biasa saja. Cuma satu dari milyaran organisme yang terserak di perairan purba yang tak berbatas. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Biasa. Dan biasa. Seperti produk massal. Tissue toilet yang diganti setiap hari oleh petugas janitor. Lahir, mengkonsumsi, kerja, mengkonsumsi, berkembang biak, mengkonsumsi, kerja, mengkonsumsi lalu mati. Mati pun tidak pasti apakah tetap mati, ataukah kembali lagi ke bentuk awal, lahir. Begitu seterusnya. Berulang terus dan terus sampai entah kapan. Cuma serangkaian episode dari keberulangan setiap hari. Seperti sebuah roll film yang sama yang digunakan untuk merekam bermacam adegan yang berbeda setiap harinya. Adegan pertama dihapus, lalu ditindih kembali untuk bertukar dengan adegan kedua. Adegan kedua berganti yang ketiga, dan begitu seterusnya. Sebuah keberulangan yang berbeda terus menerus, tetapi tetap pada hakikatnya adalah sebuah roll film yang sama. Dalam satu gulungan besar yang sama. Dalam satu format yang serupa. Sebuah kebeluman yang terus menerus.. Banal dan tanpa makna.. Lalu, apakah sesuatu yang selamanya “belum selesai” masih dapat dikatakan sebagai sesuatu yang spesial? Spesial itu cuma akal-akalan pemasar. Kamu spesial kalau beli produk ini, kalau beli produk itu, kalau pakai parfum ini, kalau pakai kosmetik itu, kamu spesial itu kalau dalam sehari minimal ada satu kali transaksi digerai starbucks, kamu spesial itu kalau kamu pakai iphone 6 bahkan sebelum produknya keluar di pasar lokal, kamu spesial itu kalau kamu member fitness center, tentu kamu lebih spesial lagi kalau pakai personal trainer, kamu spesial kalau kamu fashionable, kalau kamu tech savvy, kalau kamu club hopper, kamu spesial itu kalau kamu kelihatan aktif berkeringat dalam trend lari kekinian yang hampir separuhnya berisi aktivitas narsis dan konsumsi bermacam produk running shoes, kamu spesial itu cuma kalau kamu pakai brand ini, pakai brand itu, kalau ini, kalau itu, kalau, kalau, kalau, kalau dan kalau.. Spesial itu cuma ada dalam quotes-quotes yang dikasih latar gambar pemandangan, kamu bisa comot-comot dari pinterest atau instagram lalu pasang sebagai profile picture di sosial media milikmu. Pun spesial bersemayam dalam kolase omong kosong yang dirangkum buku-buku swa-bantu atau dalam kutipan ayat dari kitab suci dalam status blackberry teman-teman kamu yang berusaha kelihatan religius, tapi jauh sekali dari makna religius dalam perilaku sehari-hari. Jadi, dari pada ngga ada habisnya memikirkan jawaban dari pertanyaan mengapa kamu tidak spesial? Mungkin kamu harusnya berfikir, buat apa jadi spesial? Harus banget ya jadi spesial? Harus banget ya beda dengan yang lain? Apa perlu banget jadi beda? Emang kalau ngga ada satu pun dari kita yang spesial, kenapa? Kalau kita semua ternyata sama, memangnya kenapa? Kalau kita semua berebut jadi spesial, lalu siapa yang mau berada di posisi tidak spesial? kalau semua spesial, apakah masih spesial namanya? Sudah, sekarang terima saja, bahwa ngga ada yang spesial dari diri kamu, dan seluruh kehidupan kamu yang begitu membosankan.. hidup ngga akan pernah repot-repot berusaha untuk menjaga perasaan kamu. Apalagi susah payah menempatkan kamu di posisi yang 'spesial'. Things happen because they need to happen. Spesial itu cuma soal kamu memberi bentuk pada makna. Tentang bagaimana kamu ingin dimaknai, tentang bagaimana kamu ingin diperlakukan, tentang bagaimana (anehnya) kamu ingin menerima kembali perlakuan yang kamu inginkan justru dengan cara memberikan perlakuan itu kepada yang lain diluar diri kamu. Tentang omong kosong soal konsep memberi untuk merima lebih banyak..
Ayudhia Virga
Pada keramaian pasar pagi itu aku menemukan sepasang sepatu yang mewakili kegembiraanmu. Bagaimana dirimu bermalih malih rupa dan berganti ganti warna seolah hendak mengubah  dunia. Membagi bagi berkat di atas semua barang dagangan yang tergelar di atas trotoar. Semua tak terkecuali, pada angkot kuning yang melintas di jalan, atau pada penjaja mainan yang mengharap iba darimu. Tetapi engkau bahkan memberi lebih dari apa yang mereka pinta. Sebab pada bendera putih yang engkau kibarkan mereka telanjur jatuh cinta. Di sanalah engkau menunjukkan arti kata murah hati, entah untuk yang ke berapa kali. Memulas kuning biru pada anting yang kausematkan di telingamu. Melukis bunga melati pada jaket merah yang engkau kenakan, dan memberi sebuah ciuman pada bangku warna pelangi yang engkau duduki. Semua seperti menemukan arti baru yang bisa menerjemahkan fungsi kata dalam cara yang berbeda. Sebagaimana aku temukan serundai pada nasi liwet yang kausantap dengan nikmatnya. Dan naim pada segelas teh hangat yang kauminum. Menjadikan hari Ini tidaklah lazim seperti hari minggu yang lainnya. Ada kegembiraan kausematkan di hatimu dan senyum ceria kauoleskan di bibirmu. Sempat kudengar kau mengucap kata atau barangkali doa, yang terdengar menyerupai mantra yang dibacakan para pendeta ketika penobatan sang raja. Tapi sungguh, baru kali ini kulihat kaubersenang senang seperti bakal tak ada hari yang lain lagi. Walau sebenarnya, pada bendera segitiga yang tak kausembunyikan dari semua mata yang memerhatikanmu itulah hati kami tertambat. Pada warna putih yang membuatnya kian istimewa. Putih metah yang gampang diingat dan tak akan mudah dilupakan. Seolah kaupercaya, warna itu adalah warna yang akan disukai oleh banyak orang.  Seperti awan yang kepadanya kita menggantungkan harap, bahwa hari itu akan menjadi hari yang cerah senantiasa. Tiada hujan yang akan mengubah momen momen yang menyenangkan. Tak juga sengat mentari, akan mengurangi kebahagiaan yang sudah kautebar sepanjang hari.
Titon Rahmawan
Seseorang telah menukar lembar pertama dari kehidupannya dengan ingatan yang terbakar dan tak mungkin dikenali. Seseorang telah kehilangan jati dirinya di jalan dan tak lagi bisa pulang ke rumah. Sudah beribu kisah semacam itu yang mewarnai keseharian kita dan tak membuat kita bergeming. Kita terlalu sibuk dengan kesibukan itu sendiri. Kita tak bisa lagi membedakan warna kulit kita dari ingatan yang telah lapuk termakan cuaca. Kita telah menjadi seorang pendengki yang membenci segala sesuatu. Kita menjadi amat pemarah, bahkan kepada orang-orang yang dulu pernah kita cintai. Kita telah terperangkap dalam labirin yang lebih rumit dari pikiran yang kusut oleh carut-marut kehidupan, rumah yang tak memiliki pintu masuk atau jendela tertutup yang tak pernah menerima cahaya. Kita telah menjadi saling asing dengan diri sendiri dan juga tetangga. Jalan-jalan menuju desa tertutup alang-alang liar. Kampung tak lagi berpenghuni. Perigi dan sumur telah lama membatu. Pasar-pasar telanjur lengang dari pengunjung dan sekolah-sekolah dibubarkan karena kehilangan murid-muridnya. Pikiran kita menjelma semak belukar yang dipenuhi onak berduri. Entah sampai berapa lama kita bakal terperangkap dan terkurung di dalamnya?
Titon Rahmawan
MENGAPA bukan lahir dari riset pasar, bukan datang dari wawancara dengan pelanggan atau bahkan pegawai. MENGAPA datang dari melihat ke arah yang sebaliknya dari mana kita berada di saat ini. Menemukan MENGAPA adalah suatu proses penemuan, bukan penciptaan.
Simon Sinek (Start with Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action)
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH INDONESIA, ORDER KLIK WA 6281318585085, Susu Kambing Pasar Rebo, Susu Kambing Cijantung , Susu Kambing Kalisari, Susu Kambing Pekayon,
Susu Kambing Pasar Rebo Jakarta Timur
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH INDONESIA, ORDER KLIK WA 6281318585085, Distributor Susu Kambing Pasar Rebo, Distributor Susu Kambing Cijantung , Distributor Susu Kambing Kalisari, Distributor Susu Kambing Susukan, Distributor Susu Kambing Gedong, Distributor Susu Kambing Tipar
Distributor Susu Kambing Pasar Rebo Jakarta Timur
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH INDONESIA, ORDER KLIK WA 6281318585085, Agen Susu Kambing Pasar Rebo, Agen Susu Kambing Cijantung , Agen Susu Kambing Kalisari, Agen Susu Kambing Susukan, Agen Susu Kambing Gedong, Agen Susu Kambing Tipar
Agen Susu Kambing Pasar Rebo Jakarta Timur
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH INDONESIA, ORDER KLIK WA 6281318585085, Jual Susu Kambing Pasar Rebo, Jual Susu Kambing Cijantung , Jual Susu Kambing Kalisari, Jual Susu Kambing Susukan, Jual Susu Kambing Gedong, Jual Susu Kambing Tipar
Jual Susu Kambing Pasar Rebo Jakarta Timur
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH INDONESIA, ORDER KLIK WA 6281318585085, Penjual Susu Kambing Pasar Rebo, Penjual Susu Kambing Cijantung , Penjual Susu Kambing Kalisari, Penjual Susu Kambing Susukan, Penjual Susu Kambing Gedong, Penjual Susu Kambing Tipar
Penjual Susu Kambing Pasar Rebo Jakarta Timur
Hanya yang punya tanah, yang punya uang. Hanya mereka pula yang bisa membeli beras ke pasar kecamatan. Sementara yang lainnya hidup sekadarnya turun-temurun, selama puluhan tahun, hanya dengan mengandalkan hasil hutan dan menanam apa saja di lahan tak bertuan. Hingga akhirnya hidup serba kekurangan sudah menjadi hal wajar dan tak dianggap sebagai penderitaan.
Okky Madasari (Yang Bertahan dan Binasa Perlahan)
Mengembalikan kesederhanaan pengertian saham adalah suatu hal mutlak. Menyampaikan hal sederhana mengenai investasi saham atau produk pasar modal lainnya, tanpa segala kompleksitas, adalah mengangkat kembali harkat saham ke atas bumi. Beri kesempatan kepada setiap masyarakat kita menjadi investor saham dan pasar modal dengan jalan yang paling sederhana, dan tanpa kompleksitas.
Nicky Hogan (Yuk Nabung Saham: Selamat Datang, Investor Indonesia!)
Jual Obat Kuat Permen Soloco Asli Di Tangerang|081228811998 Toko Ki Yeng Perkasa Penjual Permen Coklat Soloco Asli Di Tangerang Call/Wa : 081228811998 Melayani COD & Pesan Antar Permen Soloco Di Tangerang & Sekitarnya Permen Coklat Soloco Asli Di Tangerang adalah inovasi terbaru produk obat vitalitaskhusus kaum pria dewasa. Karena saat ini banyak para pria yang tidak mampu bertahan lama saat bercinta di atas ranjang. DanPermen soloco Di Tangerang ini solusi yang cocok untuk Anda membuat pasangan puas saat berhubungan intim. Soloco Asli ini mampu bertahan selama kurang lebih 4 hari. Permen Coklat Soloco Di Tangerang Selain untuk vitalitas pria dewasa khususnya, bisa juga untuk penawar kepada segalanya! Yang di bentuk dalam ramuan coklat ini dinamakan “Tunjuk Langit” karena ia selalu mendongak ke atas. Buah Tunjuk Langit merupakan sejenis buah yang telah diyakini oleh seluruh dunia akan bermanfaat dalam merawat berbagai jenis pernyakit. EFEK SAMPING PERMEN COKLAT SOLOCO DI TANGERANG : Apabila Anda mempunyai penyakit jatung, lebih baik konsultasikan kami dulu sebelum mengkonsumsi permen soloco KHASIAT LAIN PERMEN SOLOCO DI TANGERANG : Merawat Buah Pinggang Melancarkan Peredaran Darah Masalah Prostat Menyegarkan Badan dan Menambah Energi Menurunkan Paras Kolestrol Mengurangi tekanan darah tinggi Penawar kencing manis KOMPOSISI PERMEN SOLOCO ASLI DI TANGERANG : GINSENG TANAMAN Herbal dari korea yang terbukti ampuh untuk menambah kejantanan lelaki. AWETO : Banyak ditemukan di daerah bersalju, tanaman ini baik untuk menambah stamina dan juga kesehatan kulit. ACAI BERY : Menambah kekebalan sistem imun pada tubuh. DAMIANA : Tanaman yang banyak ditemukan di Meksiko, baik sekali untuk vitalitas pria. MADU : Sejak jaman dulu di kenal manfaatnya sebagai organ tubuh. DARK COKLAT : Coklat hitam dapat menambah stimulasi hormon lelaki. CARA PAKAI PERMEN SOLOCO ORIGINAL DI TANGERANG : Konsumsi 1 permen 2–3 jam sebelum berhubungan. Perbanyak minum air mineral setelah mengkonsumsi Permen Soloco Di Tangerang, Karena untuk memaksimalkan khasiat permen soloco. Tidak di anjurkan minum minuman yang mengandung alkohol. HARGA PERMEN COKLAT SOLOCO DI TANGERANG 1 Pack Soloco isi 12 pcs Rp. 600.000,- 2 Pack Soloco isi 24 pcs Rp. 1.100.000,- 3 Pack Soloco isi 36 pcs Rp. 1.500.000,- Call / WA. 081228811998 MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH KOTA DI INDONESIA DAN LUAR NEGERI Medan, Surabaya, Bandung, Jogja, Pati, Bogor, Bali, Banda Aceh, Sumatra Utara, Pekanbaru, Riau, Batam, Padang, Sumatra Barat, Jambi, Palembang, Sumatra Selatan, Pangkal Pinang ,Bangka Belitung, Bengkulu, Bandar Lampung, Tangerang, Banten, Bekasi, Cirebon, Tasikmalaya, Jawa Barat, Semarang, Cilacap, Purwokerto, Jawa Tengah, Madura, Probolinggo, Mojokerto, Malang, Madiun, Kediri, Jawa Timur, Denpasar, Pontianak, Kalimantan Barat, Banjar Masin, Kalimantan Selatan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Balikpapan, Samarinda,Tarakan, Kalimantan Timur, Palu, Sulawesi Tengah, Makassar, Sulawesi Selatan, Kendari, Sulawesi Tenggara, Manado, Sulawesi Utara, Mamuju, Sulawesi Barat, Gorontalo, Ambon, Ternate, Maluku Utara, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur, KOTA TANGERANG/ TANGERANG SELATAN DAN SEKITAR NYA Bojong Jaya,Bugel,Cimone,Cimone Jaya,Gerendeng,Karawaci lippo,Karawaci Baru,Koang Jaya,Marga Sari,Nambo Jaya,Nusa Jaya,Pabuaran,Pabuaran Tumpeng,Pasar Baru,Suka Jadi,Sumur Pancing-CIBODAS,Cibodas Baru,Cibodas Sari,Panunggangan Barat,Uwung Jaya-JATI UWUNG,Alam Jaya,Gandasari,Jatake,Keroncong,Manis Jaya,Pasir Jaya-PASAR KEMIS,Gelam Jaya,Kuta Baru,Kuta Bumi,Kuta Jaya,Pangadegan,Sindang Sari,Sukaasih,Sukamantri-Balaraja,Cikupa,Cisauk,Cisoka,Curug,Gunungkaler, Jambe,Jayanti,Kelapa Dua,Kemiri,Kosambi,Kresek,Kronjo,Legok,Mauk,mekarb aru,Pagedangan,Pakuhaji,Panongan,Pasarkemis,Rajeg, Sepatan,Sepatan Timur, Sindang Jaya,Solear,Sukadiri,Sukamulya,SERPONG,
Soloco
Cerita-cerita dipertahankan, seperti harta karun masih akan muncul di pasar dari waktu ke waktu, jika seorang tahu dimana mencarinya.
Mike Carey (The Steel Seraglio)
Tumben. Bisanya mbak Ninuk itu paling cepat menanggapi naskah novel yang gue kirim. Kenapa sekarang segini merepotkan ya?” “Ya..., ajarin dong adik perempuanmu itu supaya nggak seperti anak kecil gitu. Umurnya kan sudah 26 tahun!” “Percuma, Ma, emang kebiasaan dari orok tuh si Mey,” gerutu Leon yang menyedok sepiring nasi goreng bumbu kari buatan Mama. “Bang…. Emang ada ya naskah tertolak?” “Ya iyalah, pastinya akan ada naskah tertolak! Hari gini yang namanya bisnis itu harus mengikuti arus jaman. Dan elo harus bisa ikuti selera pasar, bukan pasar ngikutin selera elo yang nggak jelas gitu. Kecuali nih ya, lo itu pemilik dari penerbitan lo sendiri, mau bikin tulisan gila, rada gila, atau setengah gila, terserah lo. Tapi, kalau lo pakai sistem penerbit konvensional seperti yang lo jalanin gitu, ya kudu nrimo tertolak!” ceramah Leon dengan lagak sok tahunya yang mulai kumat. “Kalau kamu seorang penulis, maka kamu harus mau mengikuti selera pasar...” “Cinta itu bukan dirasakan dari hati, tapi elo mesti ngerasain cinta itu dari sentuhan bibir pasangan lo, supaya elo nggak kena tipu sentuhan bibir cowok lain. Cobain deh,” begitu nasihat Nisa yang sama seperti Eli sudah kebal bolak-balik ganti pasangan. “Haruskah kamu menjual diri dengan menciumku untuk meloloskan sebuah naskah?” “Emangnya lo pikir pembaca itu nggak punya hati nurani? Kalau yang lo angkat itu hanya konsep cinta text book, gue yakin deh, isi novel lo bakal datar-datar aja!” ucap Arin. “Hu-uh! Mana mungkin gue sembarangan nyari cowok buat sekadar nyicipin gimana rasanya pacaran itu?...” “Huuh..., cinta…, cinta! Merepotkan banget, sih!” “Hu-uh! Nyari kesempatan gratis dalam kesempitan tuh, Bos!” “Loh, kok, dia nggak kasih ucapan selamat jalan ke gue, ya?” “Nih, permen cokelat, makan aja dulu buat ngilangin rasa mual dan takut lo,” “Maaf saya tidak bermaksud lancang sama kamu,” “Bukan kamu yang salah, gue kok yang salah!” “Jatuh cinta bisa membuat hati seseorang berbunga-bunga”, tetapi “Kehilangan orang yang dicintai tanpa pernah terucap sangatlah menyakitkan”.
Pio (Verlieben)