Jalan Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Jalan. Here they are! All 100 of them:

β€œ
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
”
”
Sapardi Djoko Damono (Hujan Bulan Juni)
β€œ
...mencintai itu, kadang mengumpulkan segala tabiat menyebalkan dari seseorang yang engkau cintai, memakinya, merasa tak sanggup lagi menjadi yang terbaik untuk dirinya, dan berpikir tak ada lagi jalan kembali, tapi tetap saja engkau tak sanggup benar-benar meninggalkannya.
”
”
Tasaro G.K. (Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan)
β€œ
Cinta itu jangan dipaksakan, jangan diburu-buru karena nanti kita yang akan merusak jalan ceritanya sendiri.
”
”
Tere Liye
β€œ
Semua orang yang ada dalam hidup kita, masing-masingnya, bahkan yang paling menyakiti kita diminta untuk ada disana agar cahaya kita dapat menerangi jalan mereka
”
”
Salim Akhukum Fillah (Dalam Dekapan Ukhuwah)
β€œ
Sebab, apapun itu, bukankah hidup adalah untuk bergandeng tangan di jalan kebaikan dan membuat Allah tersenyum?
”
”
Helvy Tiana Rosa (Risalah Cinta)
β€œ
Ketika kau masih bertemu pagi dan putuskan diri untuk berdiri menghadapi berjuang dengan hati di jalan Illahi maka saat itu kau telah mengakhiri hari dengan satu lagi kemenangan sejati
”
”
Helvy Tiana Rosa (Risalah Cinta)
β€œ
Allah, bersama-Mu tak ada jalan buntu
”
”
Asma Nadia (Catatan Hati di Setiap Sujudku)
β€œ
Masa lalu tidak pernah hilang. Ia ada tetapi tidak tahu jalan pulang. Untuk itu ia menitipkan surat-kadang kepada sesuatu yang tidak kita duga. Kita menyebutnya kenangan
”
”
M. Aan Mansyur (Kukila)
β€œ
Gy, jalan kita mungkin berputar, tetapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri. Satu saat kamu akan jadi penulis dongeng yang hebat. Saya yakin
”
”
Dee Lestari (Perahu Kertas)
β€œ
Pergilah, jelajahilah dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia - rahasia hidup ; niscaya jalan apa pun yang kaupilih akan mengantarkanku menuju titik awal
”
”
Hanum Salsabiela Rais (99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
β€œ
Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jalan Raya Pos, Jalan Daendels)
β€œ
Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan.. Meloncati rasa suka dan tidak suka.. Melampaui batas cinta dan benci.. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat.. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Alloh lebih tahu tentang kita..
”
”
Salim Akhukum Fillah (Jalan Cinta Para Pejuang)
β€œ
Tak semua jalan yang terlihat akan membawamu pada jalan yang benar. Kadang jalan yang benar adalah jalan yang tak terlihat oleh matamu. Jangan biarkan matamu yang memutuskan kemana kau akan pergi, biarkanlah hatimu yang memutuskan kemana kau ingin pergi.
”
”
Fahd Pahdepie (Rahim: Sebuah Dongeng Kehidupan)
β€œ
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.
”
”
Hamka
β€œ
Jika sebuah tali itu sudah sangat mengencang, itu tandanya akan putus. Jika malam sudah gelap gulita, itu tandanya bahwa kegelapan akan segera lenyap. Jika sebuah masalah itu sudah sangat menghimpit, itu tandanya akan ada jalan keluar.
”
”
ΨΉΨ§Ψ¦ΨΆ Ψ§Ω„Ω‚Ψ±Ω†ΩŠ
β€œ
Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirudung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya.
”
”
Tere Liye (Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah)
β€œ
Apa boleh buat, jalan seorang penulis adalah jalan kreativitas, di mana segenap penghayatannya terhadap setiap inci gerak kehidupan, dari setiap detik dalam hidupnya, ditumpahkan dengan jujur dan total, seperti setiap orang yang berusaha setia kepada hidup itu sendiriβ€”satu-satunya hal yang membuat kita ada.
”
”
Seno Gumira Ajidarma (Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara)
β€œ
Yah, lo jalan dulauan aja. Gue di belakang - Surya Nggak apa-apa? gue jalannya lambat - Cessa Nggak apa-apa. selambat apapun lo jalan, gue ikutin – Surya
”
”
Orizuka
β€œ
Setiap hari cinta harus ditumbuhkan dengan berbagai cara. Cinta harus tumbuh menembus semua rintangan. Kuncup-kuncupnya tak boleh merekah semua seketika, untuk kemudian layu. Ranting dan pokoknya harus kuat menjulang. Cinta harus ditumbuhkan sepanjang usia dengan bunga-bunganya yang bertaburan di sepanjang jalan kesetiaan. Jalan yang ditapaki dengan riang di bumi dan semoga kelak mempertemukan kita kembali dengannya di surga
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Sungai menjadi jalan pulangnya ke rumah tak berwadak, tapi ia selalu tahu di mana harus mengetuk pintu
”
”
Dee Lestari (Supernova: Akar)
β€œ
Dalam Doaku Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku Aku mencintaimu.. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu (1989)
”
”
Sapardi Djoko Damono
β€œ
Semua persoalan di dunia pasti ada jalan keluarnya, tapi itu bukan dengan joget.
”
”
Donny Dhirgantoro (5 cm)
β€œ
Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasihat, atau ceramah. Para sufi dan orang-orang berbahagia di dunia harus bekerja keras, membangun benteng, menjauh dari dunia, melatih hati siang dan malam. Hidup sederhana, apa adanya, adalah jalan tercepat untuk melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan hari ini. Percayalah, memiliki hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan, ketika kita bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan sekitar, dan melewati kebahagiaan hidup, bersama keluarga tercinta.
”
”
Tere Liye
β€œ
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemui jalan masuk, yang kesepuluh tidak harus mengatakan, Ini sudah takdir TUHAN. Ia harus mencari di mana kekurangannya.
”
”
Rumi (Jalal ad-Din Muhammad ar-Rumi)
β€œ
Hai dunia, menjauhlah dariku! Mengapa engkau datang padaku? Tak adakah orang lain untuk engkau dayakan? Adakah engkau sangat menginginkanku! Tipulah orang lain! Aku tak memiliki urusan denganmu! Aku telah menceraikanmu tiga kali, yang sesudahnya tak ada rujuk lagi. Kehidupanmu singkat, kegunaanmu kecil, kedudukanmu hina, dan bahayamu mudah berlaku! Ah, sayang. Sangat sedikit bekal di tangan, jalan begitu panjang, perjalanan masih jauh, dan tujuan sukar dicapai!" - Saidina Ali
”
”
Salim Akhukum Fillah (Dalam Dekapan Ukhuwah)
β€œ
Bunda, engkaulah yang menuntunku ke jalan kupu-kupu...
”
”
Abdurahman Faiz (Untuk Bunda dan Dunia)
β€œ
Ia akan pergi ke jalan yang paling cinta. Jalan yang tak pernah membedakan bau darah seseorang.
”
”
Helvy Tiana Rosa (Lelaki Kabut dan Boneka (Dolls and The man of Mist))
β€œ
Mempelajari pengetahuan itu adalah sama dengan memuji Allah SWT. Menuntut pengetahuan adalah sama dengan melakukan perang di jalan Allah SWT. Mengajarkan pengetahuan adalah sama dengan bersedekah, dan dengan mengajarkan pengetahuan kita akan mendapat pahala.
”
”
Abu Hamid al-Ghazali
β€œ
I've never had much use for religion, except when it comes to swearing or begging for mercy.
”
”
Mark Lawrence (The Wheel of Osheim (The Red Queen's War, #3))
β€œ
Fuck that!" My turn to drop the scroll-case as though it were hot. "...your stewardness." "'Highness' is the correct form of address when the steward is of noble birth... if we're being formal, Jalan." "Fuck that, your highness.
”
”
Mark Lawrence (The Wheel of Osheim (The Red Queen's War, #3))
β€œ
Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yg sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung darimana segala perubahan dalam diri seseorang bermula. Bahkan ketika ia menggunakan kekerasan, cinta selalu mengubah efeknya, dan seketika ia berujung haru
”
”
Muhammad Anis Matta
β€œ
Kan senang kalau jalan hidup kita ni... macam kita buat asgnment kat PC. Kalau salah taip, boleh tekan butang delete. Forget everything and start fresh.
”
”
Syud (Tentang... Dhiya)
β€œ
Rasa cinta itu kadang semakin jernih ketika kita harus terpisah. Rasa cinta itu bisa tumbuh subur di tempat yang asing dan jauh. Rasa cinta itu tumbuh lewat jalan yang berliku, lewat kegelapan dan air mata. Rasa cinta yang seperti itu sejatinya akan menjadikan kita kuat.
”
”
Iwan Setyawan (Ibuk,)
β€œ
Jalan ke rumah sahabat tidak pernah jauh. Begitu pula jalan untuk menggapai mimpimu.
”
”
Prisca Primasari
β€œ
sebagaimana Lu Xun, penulis Cina, menyatakan, β€œHarapan adalah seperti jalan di daerah pedalaman, pada awalnya tidak ada jalan setapak semacam itu, namun sesudah banyak orang berjalan di atasnya, jalan itu tercipta".
”
”
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 5)
β€œ
Lebih mudah untuk tidak memilih, seolah tak ada konsekuensi. Tetapi seperti katamu, memilih adalah jalan hidup yang berani.
”
”
Leila S. Chudori
β€œ
...bahwa kasih sayang mengungguli segalanya menembus apa pun yang tidak bisa dipahami oleh pengertian pinggir jalan tidak akan bisa dicapai tidak bisa dibincangkan dengan teori metode dan pendekatan apa pun...
”
”
Sapardi Djoko Damono
β€œ
Di balik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Di balik hidup adalah maut. Di balik persatuan adalah perpecahan. Di balik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengahβ€”jalan ke arah kelestarian.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Jejak Langkah)
β€œ
Battles are all about strategy, and strategy pivots on priorities. Since my priorities were Prince Jalan, Prince Jalan, and Prince Jalan, with β€œlooking good” a distant fourth, I took the opportunity to resume running away. I find that the main thing about success is the ability to act in the moment. A hero attacks in the moment; a good coward runs in it. The rest of the world waits for the next moment and ends up as crow food.
”
”
Mark Lawrence (Prince of Fools (The Red Queen's War, #1))
β€œ
Dan aku tak akan menyerah di jalan kebaikan. Tidak sekarang, tidak kapan pun.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Cinta itu bukan milik arjuna atau cleopatra. Tapi milik ayah-ibu atau kakek-nenek kita. Saat rambut mulai memutih dan jalan mulai tertatih, biarlah cinta lulus terujih. Dan yang mereka pertengkarkan hanyalah, siapa yang lebih mencintai siapa...
”
”
Andi Eriawan
β€œ
Rumahku dari unggun-timbun sajak Kaca jernih dari luar segala nampak Kulari dari gedong lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di pagi terbang entah ke mana Rumahku dari unggun-timbun sajak Di sini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu Jika menagih yang satu.
”
”
Chairil Anwar (Aku Ini Binatang Jalang)
β€œ
Tersesatlah kita di jalan, tapi jangan tersesat di tujuan.
”
”
Mutia Prawitasari (Teman Imaji: Tentang Anak Kota Hujan)
β€œ
Tidak, yang mati tidak harus bisu. Energi mereka tetap hidup melalui berbagai cara, jalan dan sarana, terutama melalui kenangan dan mulut para nyawa yang lolos dari saringannya di Buru ini. Pada suatu kali mungkin ada yang mampu mencatatnya tanpa tangannya gemetar dan tanpa membasahi kertasnya.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 1)
β€œ
Sering aku disiksa oleh pertanyaan: mengapa A Ling bisa begitu? Apa salahku sehingga ia begitu? Apa yang ada di kepala seorang perempuan? Apakah pertimbangan yang bijak? Kecemasan? Atau sekadar dengungan? Sungguh aku tak mengerti. NAmun, perlukah aku mengerti? Kurasa tidak. Yang kuperlukan hanyalah menghormati keputusannya, dan karena Tuhan telah menciptakan manusia dengan hati dan pikiran yang boleh punya jalan masing-masing, penghormatan seharusnya tidak memerlukan pengertian. (hlm. 237)
”
”
Andrea Hirata (Padang Bulan)
β€œ
Saya sudah tahu -- semenjak semula -- bahwa jalan yang kutempuh ini adalah tidak ada ujung. Dia tidak akan habis-habisnya kita tempuh. Mulai dari sini, terus, terus, terus, tidak ada ujungnya. Perjuangan ini, meskipun kita sudah merdeka, belum juga sampai ke ujungnya. Dimana ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencari bahagia? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh dan rintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satu muncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalan perjuangan, maka itu jalan tak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku, semuanya telah memilih jalan perjuangan.
”
”
Mochtar Lubis (Jalan Tak Ada Ujung)
β€œ
Kalau hati ini sekadar mahu kau ramas, berambus! Kau distraksi.
”
”
Fynn Jamal (Puisi Tepi Jalan)
β€œ
I always knew you'd try this Viking shit on me.
”
”
Mark Lawrence (Prince of Fools (The Red Queen's War, #1))
β€œ
Hidup itu selalu menarik. Daripada hanya pasrah, selalu coba cari jalan.
”
”
Yoshichi Shimada
β€œ
Di setiap udara yang kau temukan Di sana akan kau jumpai Allah Yang senantiasa mendengar doamu Allah. Bersama-Mu tak ada jalan buntu...
”
”
Asma Nadia, dkk.
β€œ
Andai kau tak mampu untuk memimpin ke jalan syurga, janganlah diseret aku ke lorong neraka. #Surat untuk dia. DU
”
”
Dyh Usen
β€œ
Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu, dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil, janganlah memilihnya dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. Tariklah napas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apa pun mengalihkan perhatianmu, tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi. Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkanlah hatimu. Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah, dan pergilah ke mana hati membawamu.
”
”
Susanna Tamaro (Follow Your Heart)
β€œ
Kadang waktu bergulir maju, tapi tanpa dirimu. Kadang hidup berputar, tapi kau tertinggal di belakang. Lalu mendadak kau sadar, bukan salah waktu tak mau menunggu, bukan salah hidup terus berputar. Tapi salahmu, berdiri membeku di tengah jalan, menolak meninggalkan masa lalu.
”
”
Francisca Todi (Mafia Espresso)
β€œ
Jadi kau jangan bermegah atau sombong kalau kau merasa telah melakukan perbuatan baik, kau hanyalah jalan dan kesempatan bagi kebaikan itu untuk menjelma
”
”
Sindhunata
β€œ
Kita tidak perlu mengharapkan tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan yang terang
”
”
Ahmad Fuadi (Rantau 1 Muara)
β€œ
Perjalanan cinta sejati memang tidak pernah mulus, tetapi jalan itu pun tidak pernah buntu.
”
”
Irin Sintriana (My Only)
β€œ
Untuk pertama kalinya saya mengikhlaskan apa yang saya alami. Untuk pertama kali saya memahami dan menerima dengan hati bahwa apa yang saya inginkan tak selalu menjadi kenyataan. Ada kekuatan yang Maha, yang menentukan ujung semua jalan. Ada pelajaran-pelajaran yang ingin Ia sampaikan dengan cara-Nya sendiri. (Intan Arifin)
”
”
Asma Nadia (La Tahzan for Broken Hearted Muslimah)
β€œ
Sesakit apa pun kisah yang kau jalani, bersyukurlah, karena setelah itu Allah akan menunjukkan, jalan terbaik yang harus kita tempuh.
”
”
larasitha
β€œ
Cintanya melahirkan tekad untuk kehidupan yang lebih baik, untuk anak-anaknya. Agar anak-anaknya tidak melalui jalan hidup yang sama dengan jalan hidup yang telah ia lalui dahulu.
”
”
Iwan Setyawan (Ibuk,)
β€œ
Tiada hari tanpa berbagi harus jadi prinsip. Merasa tak punya yg harus dibagi? Senyum dan lapangkan dada serta jalan orang lain.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Berbicaralah mengenai hal-hal yang membahagiakan. Dunia sudah cukup sedih tanpa keluh kesah kita. Sebenarnya tidak ada jalan hidup yang seluruhnya sulit ditempuh.
”
”
Ella Wheeler Wilcox
β€œ
Kedermawanan yang paling tinggi adalah kedermawanan terhadap jiwa. Tidak ada kedermawanan yang lebih agung daripada orang yang mendermawakan jiwanya di jalan Allah
”
”
Ψ§Ψ¨Ω† Ω‚ΩŠΩ… Ψ§Ω„Ψ¬ΩˆΨ²ΩŠΨ©
β€œ
Bila memang dia, maka apapun halangannya, sebagaimana pun sulitnya keadaan, maka selalu ada jalan untuk kalian
”
”
Irin Sintriana (I Bros U)
β€œ
kamu yang menjauh cuma mendekatkan aku pada kesepian. aku, selalu disini. di persimpangan jalan ini dan ketika kamu dengannya menemui akhir, kembalilah. aku masih melambaikan tangan dingin ini kepada kamu, yang telah lama pergi.
”
”
Oka @landakgaul
β€œ
Mungkin, suatu saat, apabila sekelumit dirimu itu mulai kesepian dan bosan, ia akan berteriak-teriak ingin pulang. Dan kamu akan menjemputnya, lalu membiarkan sejarah membentengi dirinya dengan tembok tebal yang tak lagi bisa ditembus. Atau mungkin, ketika sebuah keajaiban mampu menguak kekeruhan ini, jadilah ia semacam mercusuar, kompas, bintang selatan…. yang menunjukkan jalan pulang bagi hatimu, untuk, akhirnya, menemuiku..
”
”
Dee Lestari
β€œ
Organisasi-organisasi raksasa dengan momok birokrasi yang rumit terus berbicara tentang konsep-konsep dan solusi dalam "bahasa langit", sementara kaki mereka tak menjejak pada kehidupan akar rumput rakyat Afghan yang sebenarnya. Anak-anak jalanan masih saja bertebaran di mana-mana. Perempuan masih bersembunyi. Jalan masih berdebu. Rumah-rumah belum tersentuh listrik dan air.
”
”
Agustinus Wibowo (Selimut Debu)
β€œ
Kegelapan itu tak ada hubungannya dengan misteri, melainkan dengan satu warna dan satu corak di jalan buntu: bahwa manusia seutuhnya adalah makhluk yang satu dimensi: hanya bisa menaklukan dan ditaklukan.
”
”
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 7)
β€œ
Ada hal-hal yang pernah kita miliki, yang harus kita biarkan pergi dengan berani. Sebab jalan yang tak lagi bersimpangan, sebab memang bukan lagi untuk kita, sebab tangan kita tak cukup kuat untuk menggenggam. Namun, di antaranya ada hal-hal lain yang kepergiannya berarti sebesar keberadaannya.
”
”
Morra Quatro (What If)
β€œ
Jangan menikah hanya karena didesak umur. Menikahlah kalau kamu sudah yakin dengan calon pasanganmu dan yakin bahwa pernikahan adalah jalan terbaik (Luvi)
”
”
Dian Nafi (Luv: Untuk Cinta Yang Selalu Menunggu)
β€œ
Roma tidaklah dibangun dalam waktu sehari. Begitu juga sebuah jalan kereta api. Atau hal-hal lain yang menyenangkan dalam hidup ini. - Charles Ingalls
”
”
Laura Ingalls Wilder (By the Shores of Silver Lake (Little House, #5))
β€œ
Kadang kita perlu jauh, untuk tau arti dekat. Kadang kita perlu tau letihnya mengejar, untuk memahami makna jalan bersama.
”
”
Rohmatikal Maskur
β€œ
Ketika dua cinta yang benar-benar menjadi satu dan rasa itu bertahan teramat lama. Bahkan,jika perasaan yang rentan itu menjadi sebuah ikrar yang direstui Tuhan, durasinya pun telah ditetapkan. Terputus di tengah jalan atau oleh takdir kematian.
”
”
Tasaro G.K. (Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta)
β€œ
Jalan ke syurga tidak memungkinkan hidup kita mudah. Banyak halangan, banyak cubaan dan banyak rintangan. Jadi apabila hidup kita sudah didatangi banyak cubaan, halangan dan rintangan, bersyukurlah kerana tuhan sudah memudahkan jalan kita ke syurga
”
”
Bahruddin Bekri (Lelaki Berkasut Merah)
β€œ
Ia tahu apa yang menjadi haknya, lewat jalan apa pun akhirnya akan jatuh ke tangannya pula. Sebaliknya apa yang belum menjadi miliknya, diberikan di depan mulut pun akan jatuh ke tanah. Gusti Allah sudah mengatur semuanya.
”
”
Arswendo Atmowiloto (Canting)
β€œ
kalau anda tidak bisa menjadi orang yg pintar dan cerdas, jadilah orang yg rajin dan pekerja keras. sebab org yg pintar sering dikalahkan oleh mereka yg rajin dan org yg cerdas sering dikalahkan oleh mereka yg pekerja keras
”
”
firman nofeki
β€œ
Han, memang bukan sesuatu yang baru Jalan setapak setiap orang dalam mencari tempat ditengah-tengah dunia dan masyarakatnya, untuk menjadi diri sendiri, melelahkan dan membosankan untuk diikuti. Lebih membosankan adalah mengamati yang tidak membutuhkan sesuatu jalan, menjangkarkan akar tunggang pada bumi dan tumbuh pada pohon.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
β€œ
Tetapi, kamu juga harus sadar bahwa tidak ada manusia yang benar-benar lurus jalan hidupnya di dunia ini. Tidak ada orang yang sepenuhnya jahat dan sepenuhnya baik. Setiap kita memiliki kedua sifat tersebut, hanya kadarnya yang berbeda.
”
”
Seplia (Replay)
β€œ
jangan gantungkan harapan pada ranting hati manusia ia terlalu rapuh, seringkali manusia terjatuh dan kecewa gantungkanlah rasa cinta itu pada Sang pemilik pohon kehidupan kalau Allah berkehendak dia layak untuk mu, Allah akan menyatukan dari jalan yang tak pernah kita sangka-sangka Allah akan mempertemukan meski dalam celah sesempit apapun
”
”
firman nofeki
β€œ
Mereka bagaikan mata-mata pena yang menari di atas lemabaran kertas yang sama, lembaran kertas hitam. Dan hanya keberuntungan yang bisa membuat kertas itu menjadi abu-abu, karena tidak mungkin membuatnya menjadi putih bersih. Jejak hitam itu tetap ada di jalan hidup mereka. Bagi anak-anak seperti mereka, hidup benar-benar seperti mata dadu di meja judi.
”
”
Lan Fang (Perempuan Kembang Jepun)
β€œ
Inilah yang dulu kukatakan, dalam hidup segala hal mestilah dilakukan pada batas kewajaran. Karena keselamatan berada di tengah antara dua hal yang saling berlawanan. Jadi keselamatan adalah jalan tengah, atau kewajaran atau keberimbangan. Yang kita saksikan akhir-akhir ini adalah kehidupan yang serba tidak wajar, melampaui batas. Dan kehidupan takkan kembali berimbang sebelum dia mengalami akibat ketidakwajaran itu. E, anakku, cucuku, kita sendiri telah ikut-ikutan lupa.
”
”
Ahmad Tohari (Ronggeng Dukuh Paruk)
β€œ
Mau jadi pengarang? Tak ada jalan lain kecuali membaca membaca, membaca terutama karya para sastrawan terkemuka dan menulis menulis menulis. Ikut workshop hanya penunjang, begitu pula teori-teori itu, komunitas untuk mengingatkan tekad, saling menyemangati, berbagi pengalaman. Tak seorangpun bisa menjadikan dirimu sebagai penulis/pengarang kecuali dirimu sendiri.
”
”
Helvy Tiana Rosa
β€œ
Partai adalah alat publik untuk menyampaikan aspirasi politiknya karena itu sejauh tetap memperjuangkan kemerdekaan dan menjamin keamanan, pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik, karena dengan adanya partai-partai itulah dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada di masyarakat.
”
”
Mohammad Hatta
β€œ
Apa sebenarnya yang disebut filosofi, lebih baik jangan dipersoalkan pada permulaan menempuhnya. Akan hilang jalan nanti karena banyak ragam dan paham. Tiap-tiap ahli berlainan pendapatnya tentang apa yang dikatakan filosofi. Tiap-tiap filosofpun lain-lain pula tujuannya
”
”
Mohammad Hatta (Alam Pikiran Yunani)
β€œ
.... Dan semua itu berjalan dari detik ke detik, hari ke hari. Akhirnya orang jadi biasa juga dengan keadaannya. Dan mereka, yang tidak kena kerja paksa, tidur sehari-harian, atau berjalan-jalan mengedari pelataran dalam yang sempit itu, mengelamun, berangan-angan. Ya itu pun berjalan saja dan berjalan saja. Kadang-kadang orang tak sempat menginsyafi apa sesungguhnya yang telah dialami sehari-harian. Tapi dengan pasti hidupnya telah gompal sejam demi sejam. Kadang-kadang orang tidak sempat mengenangkan hari-depannya. Orang lebih suka memikirkan hal-hal yang dekat-dekat: makan, buang air, nyanyi, mengobrol tak berkeputusan, memaki-maki, atau mengaduh dengan tiada maksud. Atau-orang memikirkan sesuatu yang jauh, yang besar, yang takkan tercapai oleh tenaga dan tangan manusia-terutama sekali manusia yang dipenjarakan. Kemudian.. Kemudian semua berjalan saja. Berjalan saja. Berjalan saja. Juga umur manusia berjalan mendekati akhirnya. Juga balatentara kedua belah pihak berjalan mendekati keruntuhan atau kemenangannya. Dan tak ada tangan manusia yang kuasaa membatalkan proses itu ...
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Mereka Yang Dilumpuhkan)
β€œ
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
”
”
Salim Akhukum Fillah (Jalan Cinta Para Pejuang)
β€œ
Melihatnya duduk, terpekur sendirian di atas kursi besi tempa di pinggiran jalan yang nyaris lengang itu telah jadi momen yang tak akan pernah aku lupakan. Sebab saat itulah, hatiku tersentuh oleh pesona kecantikan yang alami. Bukan oleh karena seri wajahnya atau anggun gerak gerik tubuhnya, melainkan oleh apa yang tak tertangkap oleh mata namun mampu menggetarkan hati. Pada saat itulah, entah untuk keberapa kali, aku merasakan lagi perasaan yang dulu pernah aku rasakan. Bagaimana aku jatuh cinta kepadanya untuk pertama kali.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Sering kulihat wanita dibebani barang bawaan cukup berat, menggendong, menyunggi, masih mendukung bocah, dan suaminya enak-enak jalan dengan berjual tampang hanya membawa tombak. Ait, terlalu. Pernah kutegur seorang diantara mereka, dan suaminya memang mau membantu. Tetapi pada kesempatan lain tetap juga membiarkan istrinya menjadi kuda beban. Kau tidak boleh begitu, Putih.
”
”
Pramoedya Ananta Toer (Perawan Dalam Cengkeraman Militer)
β€œ
Membaca Kitab Suci buat saya adalah memasuki labirin. Ada ilusi dari sebuah jalan yang lempang dan lurus dengan sebuah 'pusat' - 'akhir yang tertebak, sementara dalam kenyataannya, labirin adalah lorong-lorong sempit. Kita hanya bisa maju atau mundur. Dinding-dinding masif di kanan kiri. Selalu berbelok dan menikung tak terduga. ... Dalam labirin itu, fakta dan fiksi berkait, dunia berkelindan dengan kata-kata. Dan kata-kata tersebut menyajikan semesta yang gumpil - tak utuh, tak sepenuhnya benar, dan menyembunyikan sesuatu yang kita belum tahu. Kitab suci, seperti juga labirin, bukanlah sebuah peta - proyeksi dua dimensi dari garis dan kurva yang saling bertaut. Peta, hanya sebuah abstraksi, sekumpulan tanda dan legenda yang tak sanggup menggantikan pengalaman. Sementara itu dalam kitab suci, seperti juga labirin, selalu ada misteri yang tidak menuntut untuk dipecahkan, melainkan dialami. Berkali-kali.
”
”
Avianti Armand (Perempuan Yang Dihapus Namanya)
β€œ
Aku tidak memilih waktu tertentu untuk membaca. Setiap aku punya waktu luang, aku membaca. Kapan saja, di mana saja. Pulang ke rumah, sebelum tidur, aku membaca. Bangun pagi, aku membaca dulu. Pokoknya, ketika tidak melakukan apa-apa, aku membaca buku. Atau, ketika aku sedang tidak ingin bermalas-malasan, aku membaca. Aku kadang-kadang memang hanya ingin bermalas-malasan. Di luar itu, setiap punya kesempatan, aku membaca. Lima atau enam halaman. Justru aku biasanya tidak membaca buku ketika sedang dengan sengaja ingin jalan-jalan. Aku ingin jalan-jalan saja. Karena, aku merasa buku justru jadi gangguan. Membaca membuatku tidak bisa melihat apa-apa yang lain.
”
”
Eka Kurniawan
β€œ
Bukanlah suatu kesalahan apabila seseorang itu mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang salah, jika keadaan memerlukannya untuk berterus terang, meskipun hal ini perlu dielakkan jika keadaan tidak menuntutnya berbuat demikian. Malahan adalah sesuatu yang tidak jujur untuk mengatakan kepada orang lain bahawa ia berada di jalan yang benar hanya untuk mengambil hatinya, esdang ia meyakini sebaliknya. Kerana dengan demikian ia telah menzalimi dirinya dan diri orang lain tersebut.
”
”
Khalif Muammar (Islam dan Pluralisme Agama: Memperkukuh Tawhid di Zaman Kekeliruan)
β€œ
PERNIKAHAN ADALAH -1- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah. -2- Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai. -3- Pernikahan adalah akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling meningkatkan ketakwaan, akad untuk mengokohkan ketaatan kepada Tuhan, akad untuk berjalan pada tuntunan Kenabian. -4- Pernikahan adalah akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, dalam tawa dan air mata. -5- Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba melaksanakan peran kerumahtanggaan. -6- Pernikahan adalah akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. -7- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menorehkan luka, akad untuk tidak saling menyakiti badan pasangan. -8- Pernikahan adalah akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis. -9- Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, akad untuk tidak saling mendiamkan. -10- Pernikahan adalah akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rejeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orang tua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, akad untuk membangun peradaban masa depan. -11- Pernikahan, adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan !
”
”
Cahyadi Takariawan (Di Jalan Dakwah Kugapai Sakinah)
β€œ
anjing-anjing buta melolong menangisi lobang-lobang di tembok. melodi, tak lebih dari dalih kesunyian dan cinta. erangan yang memuakkan. percakapan itu terkesan mewah: penyair yang lupa membawa topinya, dan lintingan lisong yang tak mungkin mengerti puisi bila disandingnya bukanlah kopi. oh, betapa luka 300.213 centi itu melebar makin timur, menorehkan nganga tempat nanah menggembung dengan lapisan perih dan bau amis. mobil pikap tua, penuh kangkung dan ibu yang tidur di atasnya, setenang Buddha. jalan terus ke kiri, menyempil di antara truk-truk besar yang tak mau kalah, tetap ngotot meski makin di pojok. masih saja setenang Buddha: tidur yang penuh rahma
”
”
Bagus Dwi Hananto (Dinosaurus Malam Hari)
β€œ
Mengapa kau tanam mawar itu di pinggir jalan Kay? Apakah sengaja, agar semua orang bisa memungut atau pura pura mencintainya? Tapi bukankah kau tahu, tak ada rasa kagum semurah itu?Β  Seperti semua harapan palsu yang kau tabur di atas ranjangmu. Bunga mawar merah jambu yang mekar sejenak sebelum kemudian layu dibakar waktu. Masih banyak cinta yang sesungguhnya tak kau mengerti, Kay. Apakah cuma itu satu satunya cara untuk membunuh kesendirian dan rasa sepi? Luka parut di dada dan jantung yang perlahan hilang detaknya. Sudah berapa lama engkau merasa jemu dengan rutinitas yang itu itu juga, Kay?Β  Seperti juga pikiran pikiran dangkal yang akan terus menghantui kita dengan potongan potongan kata dusta. Apakah kesedihan semacam ini yang ingin engkau abadikan? Dari satu frame ke frame yang lain. Dari satu video ke video berikutnya. Cuma untuk menampilkan ingatan yang sudah kau hafal di luar kepala dan senyum getir yang susah payah kau sembunyikan dari dunia. Atau barangkali, itulah caramu untuk mengejek dan mencemooh kami, karena terlanjur terjebak dalam ritual yang menghinakan ini. Ritual memuja ego dan menipu diri sendiri. Sebab harus kami akui, sesungguhnya cuma engkau yang paling murni di antara kita. Cuma engkau satu satunya yang telanjang dan tidak menutup diri dengan topeng kemunafikan.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Anggap saja pertemuan di awal huruf dalam doaku adalah sapaan manja untukmu Aku akan mengajakmu menyusuri barisan puisi Kubangun sebuah pohon rindang agar kita bisa berteduh dari jauhnya jarak pandang Setiap waktu hatiku meredamkan gelisah langkahnya Ada gurat rasa yang masih merunduk malu-malu untuk kumengerti Disetiap alur jalan yang Allah hadiahkan Kita masih berpapasan, menatap jawaban, Sebab mata masih enggan bersinggungan Diantara poros takdir, kuingin engkaulah rotasiku Tempat barisan ingatan berputar pada titik yang sama, Terjebak dalam lingkaran bahagia yang tak berjeda Kisah yang belum runtun ini biarkan Allah menata Karena kita telah menitipkannya, maka percayakan ia pada penciptaNya
”
”
firman nofeki
β€œ
Aku adalah airmata yang terlahir dari rahim ibuku. Aku bukanlah kebahagiaan yang terucap dari kehendak Tuhan. Kehendak yang tidak pernah aku ketahui atau sadari keberadaannya. Aku tak pernah menjelma menjadi sungai, danau atau bahkan laut. Aku bukanlah bianglala yang terlukis dari tangan keindahan. Bukan pula keajaiban matahari yang terbit di pagi hari. Aku adalah burung bulbul yang mati mengenaskan di atas pohon kesedihan. Aku adalah cacing yang dipatuk ayam dipekarangan. Aku adalah luka yang tergores di kulit pohon di halaman kelas lima. Aku adalah kesendirian yang duduk di aula sekolah di sore hari. Bola basket yang memantul ke lantai dan tidak pernah masuk ke dalam keranjang. Sapu ijuk yang tiba tiba beruban karena usia. Aku adalah serangkaian kata tanya yang tak pernah menemukan jawaban. Aku adalah laki laki yang terpenjara oleh ilusi dan pikiran pikiran liarnya sendiri. Aku adalah 0, angka yang terasingkan dari seluruh bilangan cacah. Ia adalah id yang menolak rasa sakit dan menjadikan dirinya kuda binal yang ditunggangi oleh nafsunya sendiri. Ia tak bisa memikirkan hal lain selain rasa lapar yang terpancar dari puting ibunya. Akan tetapi, ia juga adalah seorang serdadu yang kalah perang dan tak tahu arah jalan pulang. Ia adalah aku, air mata yang terlahir dari rahim ibuku.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Kesedihan telah memaksaku berdiri di ambang kehancuran. Seperti jurang menganga yang setiap hari menelan kemarahanku. Namun aku tidak sedang mengetuk pintu rumah orang hanya untuk meminta belas kasihan. Seperti ibu, aku telah jadi sebatang pohon yang keras kepala. Aku merasa memiliki batang yang kuat dan akar yang kokoh. Walau terkadang, aku masih tergiur untuk menjadi sesuatu yang lain; seperti menara gereja, atau mungkin gapura di pinggir jalan. Ini bukan analogi dari apa yang orang lihat. Karena, tak semua orang bisa memahami kesendirian dan kesedihan orang lain. Walau mungkin orang bisa saja merasakan kehadiran Tuhan saat mereka melihat menara gereja. Dalam sebuah gapura aku melihat gerbang menuju pintu rumah ibu. Ia adalah kerinduan yang tak henti hentinya mengalir. Seperti tetesan hujan yang menitik dari atap yang bocor. Tidak ada satu hal pun yang berubah, kecuali barangkali diriku sendiri. Demikianlah, aku masih berkutat dengan keresahanku sendiri. Memimpikan laki laki perkasa itu terbang ke bulan, menunggangi seekor kuda yang tak lain adalah egonya sendiri. Aku tahu, kesedihan hanya akan memaksaku menjadi orang yang akan aku sesali. Hidup tidak selalu menawarkan kemewahan atau kebahagiaan. Aku hanya ditakdirkan untuk memilih. Dan semoga Tuhan hadir dalam diriku, walau cuma serupa sebatang lilin, dengan kerdip cahaya yang lemah.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Oh Kay kau seperti kunci yang membuka pintu hatiku. Pesonamu meremukkanku. Seperti golok yang berdencing mengiris ngiris dagingku memotong tipis jantungku. Biar kau tetak leherku dengan rindu yang kau ciptakan tanpa iba dan belas kasihan. Kay oh Kay tak ada yang menyerupaimu di dunia ini. Sebab bagimu, aku adalah bocah nakal yang boleh menangis demi sebuah boneka mainan. Kemana kau berlagu, irama musik kan menyertaimu. Dan biarkan lantai dansa mendatangimu, memutar dan meninggikanmu dalam tarian yang membuat semua orang tergila-gila. Kay oh Kay kau gobang pedang parang celuritku. Kau belati yang menikam nikam, kau rajam aku dengan jarum manis lugu senyumanmu. Kau mulut manis yang mendesah yang mengerang yang tertawa yang membuat jiwaku resah gelisah. Kau Kay oh Kay. Ludahmu yang manis menetes bagai madu yang paling gula di benakku yang kehausan. Kuhasratkan engkau dari sarang yang paling mesum, jalan yang paling ingkar dan pikiran yang paling lancung. Kuingin kecap nektar bungamu yang paling nikmat. Oh betapa kau nodai aku dengan apimu. Kau jerat aku dengan kepolosanmu. Dengan ketelanjanganmu yang membuatku sesat. Betapa kau memberi asa yang tak kumiliki. Kau menangkan hati yang tak kuperjuangkan. Kay oh Kay engkau satu satunya jawaban yang tak pernah kupertanyakan. Tujuan yang tak pernah aku duga tapi menyambutku dengan riang gembira. Kaulah kenyataan yang tak pernah aku mimpikan namun terwujud dengan sendirinya. Bagaimana aku menerimamu sebagaimana engkau menerimaku dengan segenap pesona kegilaanmu. Kay oh Kay rembulan matahariku. Kaulah sungai sekaligus lautku. Hanya padamu mataku tertuju, hanya padamu hatiku tergetar. Kau biarkan aku menjadi kunci yang memasuki lobang jiwamu yang paling gelap. Bukan dalam keagunganmu anganku mengembara, melainkan dalam kemolekanmu yang memabukkan. Kau telah memenjara jiwaku yang paling celaka. Oh Kay kau pisau dapurku, kapakku, gergajiku, palu obengku. Kau perbudak aku dalam nafsu tak terlerai ini. Padamu aku menghamba bagai seorang pelayan yang bodoh. Kambing tuli dan buta yang cuma mengabdi pada satu tuan. Kaulah majikan dari semua hasrat dan kedegilan ini. Semua yang aku ketahui tentangmu adalah palsu. Bagaimana engkau berkenan mengijinkan aku mencintai orang lain selain dirimu? Kay oh Kay bila sungguh memujamu akan memberiku makna hakiki sebuah puisi, lalu bagaimana engkau bisa memberiku cinta sejati yang tak pernah engkau miliki?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Seperti dinding kamar yang retak dan mulai berlumut, pagar besi yang merapuh oleh noda karat dan daun daun mangga yang luruh di pekarangan rumah, demikianlah kita membaca kehidupan. Begitu banyak kata yang seringkali susah untuk ditafsir seperti "nasib", "kebahagiaan" dan "kesempurnaan". Entah mengapa, Bunda masih berasa gamang saat berjalan di atas tangga batu yang menuju ke ruang tamu di rumah barumu. Serasa mendengar dering suara alarm yang bergelayut di dalam mimpi. Menyibak kabut dan pagi juga. Bukankah kadang kadang kita merasa larut dalam kesunyian, meski riuh jalan raya bersicepat melawan waktu? Meninggalkan jejak langkah dalam segala ketergesaannya. Memaksa kita memungut semua peristiwa yang berhamburan di atas trotoar. Memaksa semua orang menitikkan air mata. Mengapa dalam momen momen serupa itu, kebersamaan dengan orang yang kita cintai justru berasa semakin berarti? Mengapa justru di tengah keramaian, kita bisa merasa begitu kesepian? Begitulah, jarum jam berputar di sepanjang perjalanan berusaha keras mengabadikan semua peristiwa. Mentautkan satu angle dengan angle yang lain, memotret semua kejadian dari mata seekor jengkerik. Menatap tak berkedip gedung gedung megah yang angkuh berdiri, serupa monster monster yang siap merengkuh apa saja; Lautan manusia berjejal keluar dari bandara, kerumunan lalat di atas tumpukan sampah di pasar, kelejat pikiran yang berlari lari mengejar matahari, kebimbangan yang tergugu di pojok terminal, harapan yang terkantuk kantuk di dalam bus kota dan seringai kerinduan akan masa depan yang belum pernah mereka lihat. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka kejar, Nak? Sementara ada ribuan etalase dan pintu pintu mall yang terbuka dan tertutup setiap kali. Serupa mulut lapar menganga yang rakus mengunyah dan menelan semua kecemasan dan kegalauan yang bersliweran di balik pendar neon papan reklame. Bagaimanakah mereka -orang orang tanpa identitas ini- bisa menafsirkan takdir, relativitas waktu, dan mungkin juga mimpi?
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Telah kukirim warna warni pelangi itu bersama salam dari adikmu. Ternyata ia juga rindu berkelakar denganmu. Jadi baik baiklah engkau melihat dunia, Nak. Mungkin ia tak seindah taman bunga yang pernah Bunda ceritakan. Ada teman yang akan menyambutmu dengan senyum dan jabat tangan. Tapi mungkin, ada mata yang akan menatapmu dengan curiga. "Apa yang akan engkau perbuat di sini? Jangan kau curi apa yang aku punya!" Pandai pandailah engkau menyalin baris baris ingatan dari semua petuahku dulu. Seberapa penting dan bernilainya itu bagimu kini. Sebab, hanya cinta Bunda yang akan mengatarkanmu melewati hari hari hujan. Hari hari tanpa mimpi. Keras suara guntur dan kilat berkelebat. Tapi kau tak perlu takut Nak. Karena kau tak pernah sendirian. Ada Bunda yang akan membimbingmu melewati jalan kelok berliku. Jalan yang penuh tikungan dan tanjakan yang tersembunyi. Jalan yang mungkin tak selamanya lurus. Jalan yang akan membuatmu letih. Awalnya mungkin engkau akan mengeluh. Mungkin engkau akan menangis sesekali. Mungkin engkau akan merasa jengkel dan bahkan marah. Tapi biarlah perasaan perasaan itu mengalir seperti sungai. Karena akan selalu ada laut di hati Ibu, di hati Bundamu ini. Luas samudra yang akan menampung semua keluh kesahmu. Ada pesan pesan pendek yang akan menyapamu setiap pagi. Jadikan itu roti dan selai choco crunchy sarapan kegemaranmu. Akan ada bunga yang wangi semerbak yang di kirim dari kantor ayah untuk menceriakan pagi harimu. Ia mungkin tak banyak bicara menyuarakan perasaannya, tapi ketahuilah Nak, bahkan di tengah kesibukannya ia tak pernah berhenti memikirkanmu. Sesekali ia berhenti mengajar, hanya untuk mengirim pesan padaku, "Adakah kabar dari putri kesayangannya hari ini?" Bahkan ia tak sabar menunggu datangnya akhir pekan, agar ia leluasa berbicara denganmu dari hati ke hati. Sebab ia tahu, betapa harimu kadang mendung kadang hujan. Dan ketika mati lampu, matanya seperti menerawang di dalam gelap. Dengan setengah berbisik ia bicara kepada Bunda, seandainya saja ia bisa jadi pelita yang menyala untukmu sepanjang hari. Saat malam datang mengendap dan adikmu lelaki telah lama mendengkur, Bunda acap mendengar suara ayahmu seperti mendesah di dalam mimpi. Ia menangis terbata menyebut nyebut namamu. Bunda tak hendak membuatnya terjaga. Sebab tangis itu seperti juga doa. Seperti kerinduan laut yang tak bertepi. Seperti cerah langit merah jelang subuh dini hari. Kamu bisa menyebutnya sebagai cinta. Itulah cinta yang menambatkan hati bunda ke pelukan ayahmu. Ia seperti senyap pawana yang menyelinap di malam buta dan berusaha masuk lewat jendela kamarmu. Ia mungkin tak akan berucap sepatah kata pun. Ia hanya akan menatapmu sejenak. Memastikan engkau tidur terlelap. Ia mungkin cuma ingin tahu, apakah selimut yang kamu pakai cukup tebal dan hangat membungkus tubuhmu. Apakah AC di kamarmu menyala terlalu dingin? Apakah senyum manis menghias wajahmu dan membawamu bermimpi tentang surga? Ketahuilah Nak, itu adalah kerinduan kami dan perasaan perasaan lain yang tak terlukiskan.
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Menulis berarti menciptakan duniamu sendiri.” Stephen King β€œMenulis itu pekerjaan orang kesepian. Punya seseorang yang memercayaimu dapat membuat perbedaan besar. Hanya percaya saja biasanya sudah cukup.” Stephen King β€œMenulis fiksi seperti memasak.” Donatus A. Nugroho "Menulis itu gampang." Arswendo Atmowiloto β€œTulislah apa yang kau ketahui seluas dan sedalam mungkin.” Stephen King β€œSedapat mungkin aku tidak melakukan keduanya, yaitu membuat alur cerita dan berbohong. Cerita itu terjadi dengan sendirinya, tugas penulis adalah membiarkan cerita itu berkembang.” Stephen King β€œEngkau harus berkata jujur, jika ingin dialogmu punya gema dan realistis.” Stephen King β€œSemua novel pada dasarnya adalah surat-surat yang ditujukan kepada seseorang.” Anonim/Stephen King β€œAku menulis setiap hari, termasuk hari libur. Aku termasuk pecandu kerja.” Stephen King β€œMembaca adalah pusat kreatif kehidupan seorang penulis. Aku membawa buku ke mana pun aku pergi dan menemukan peluang untuk menenggelamkan diri dalam bacaan.” Stephen King β€œKalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan, banyak membaca dan menulis. Setahuku, tidak ada jalan lain selain dua hal ini. Dan tidak ada jalan pintas.” Stephen King "Menulis fiksi seperti permainan Roller Coaster." RL Stine β€œAku akan menulis (terus) sekalipun belum tahu akan diterbitkan atau tidak.” JK Rowling β€œAku ingin menulis, bukan harus menulis.” Anonim β€œSeseorang yang menuliskan suatu kisah, terlalu tertarik pada kisah itu sendiri sehingga tidak bisa duduk tenang dan memerhatikan (cara teknik) bagaimana ia menuliskannya.” CS Lewis β€œAku menulis untuk diri sendiri, aku rasa tak seorang pun akan menikmati buku ini lebih dari yang kurasakan saat membacanya.” JK Rowling β€œMenulis novel harus berbekal sesuatu yang Anda yakini agar Anda tetap bertahan.” JK Rowling β€œSelalu ada ruang untuk sebuah cerita yang dapat memindahkan pembaca ke tempat lain.” JK Rowling β€œAku takut kalau tak dapat menemukan alasan untuk melanjutkan menulis.” JK Rowling β€œBila aku tidak menulis, aku merasa hidupku tidak normal.” JK Rowling β€œBeberapa hal memang lebih baik tinggal menjadi imajinasi belaka.” JK Rowling β€œHarry tak pernah menyerah terus berjuang menggunakan kombinasi antara intuisi, ketegangan syaraf dan sedikit keberuntungan.” JK Rowling β€œKamu mungkin tidak akan bisa membuat karyamu diterbitkan di penerbit manapun.” Marion D. Bauer β€œKebanyakan para penulis, bahkan karya penulis dewasa, tidak akan diterbitkan. Selamanya. Namun, mereka tetap saja menulis karena ini menyenangkan.” Marion D. Bauer β€œBagi semua penulis, profesional maupun amatir imbalan yang terbesar terletak dalam proses penulisan, bukan dalam sesuatu yang terjadi sesudahnya. Mengumpulkan ide dan melihatnya menjadi hidup dalam kertas sudah cukup menggembirakan.” Marion D. Bauer β€œKabar buruk: Sangat sulit untuk membuat bukumu diterbitkan. Jika tulisanmu berhasil diterbitkan, kamu mungkin tidak akan menjadi terkenal, kamu tidak akan menjadi kaya. Seorang penulis harus belajar sendiri dan bekerja sendiri. Kabar baik: Membuat tulisanmu diterbitkan akan menjadi lebih mudah setelah kamu berhasil menapakkan kaki di pintu penerbitan. Kamu bahkan mungkin bisa menjadi terkenal, atau mungkin saja kamu lebih memilih kehidupan yang sederhana. Beberapa penulis menjadi kaya. Bekerja sendirian mungkin bukan masalah bagimu. Kamu bisa menjadi penguasa bagi kehidupan kerjamu sendiri. Yang terpenting dari segalanya kamu bisa melakukan pekerjaan yang kamu cintai.” Marion D. Bauer β€œAku akan terus menulis meski tulisanku tidak menghasilkan uang sesen pun, bahkan jika tidak ada orang yang mau membacanya. Aku merasa sangat beruntung bisa merintis karir di bidang penulisan.” Marion D. Bauer "Menulis dapat membuat orang bisa menjadi lebih baik karena dia melihat pantulan dirinya." Asma Nadia
”
”
Ahmad Sufiatur Rahman