Hikmah Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Hikmah. Here they are! All 51 of them:

Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan.. Meloncati rasa suka dan tidak suka.. Melampaui batas cinta dan benci.. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat.. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Alloh lebih tahu tentang kita..
Salim Akhukum Fillah (Jalan Cinta Para Pejuang)
Ya Rabb...Mohon izinkan hamba untuk selalu mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian, betatapun kesedihan membenamkan...
Asma Nadia
To know how to put what knowledge in which place is wisdom (hikmah). Otherwise, knowledge without order and seeking it without discipline does lead to confusion and hence to injustice to one's self.
Syed Muhammad Naquib al-Attas (Islam: The Concept of Religion and The Foundation of Ethics and Morality)
Allah tidak pernah salah membuat kejadian-kejadian di dunia. Kita mungkin sering merasa tidak pantas sakit. Kita tidak seharusnya terjerembab. Kita lalu bertanya. Kenapa mesti kita? Padahal ada hikmah yang ingin disampaikan Allah. Ada makna. Hanya saja, akal manusia terbatas sekali untuk menangkap arti kejadian itu. Hanya jiwa yang bijak dan ikhlas saja yang mampu mengerti kata-kata Allah.
Muthmainnah (Rahasia Dua Hati)
Hikmah orang tua berada dalam semangat orang muda
Hilal Asyraf (Langit Ilahi: Tuhan Tidak Lupakan Kita)
Di sisi Islam maka ilmu, jikalau tidak bersabit dengan mengenal diri, mematuhi ajaran agama, menyempurnakan masharakat, membimbing negara, menyatakan hikmah, menegakkan keadilan, mengukuhkan akhlak dan budipekerti - hanyalah sia-sia belaka; di sisi Islam seseorang itu tiada dapat dikatakan berilmu, atau alim, jikalau tiada ia membayangkan dalam dirinya kesan ilmu itu pada seluruh segi kehidupannya sebagaimana dijelaskan di atas.
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Keberkatan adalah hikmah yang sering hilang dalan usaha dan ikhtiar manusia
Sidek Baba
Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain Berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain Lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri Lihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri
Abdullah Gymnastiar
Berjaga malam kerana mencari ilmu lebih nikmat bagiku daripada kekayaan ....Suara goresan pena di atas kertasku lebih merdu daripada alunan lagu kesamaran, lebih indah daripada tabuhan rebana remaja puteri, sedangkan lembaran tulisanku menebarkan butiran pasir hikmah... -Az-Zamakhsyari
عائض القرني (Lā Tahzan: Jangan Bersedih!)
Hingga aku sadari penuh, aku tak mau selamanya begini. Aku tak mau terus menyimpan dendam. Toh aku telah mendapatkan begitu banyak hikmah. (Novi Khansa')
Asma Nadia (La Tahzan for Broken Hearted Muslimah)
Berdosakah aku menjadi penyair kalau yang aku dambakan adalah hikmah berduri mawar dan bijaksana berbuah takwa.
Shamsudin Othman (Kumpulan Puisi Taman Maknawi)
Bagaimana engkau akan menemukan hikmah dari balik sebuah musibah , bila engkau selalu berkecil hati saat menghadapi kesulitan? Sebab hanya mereka yang menaruh harapan, yang akan menemukan berkat dan karunia kebenaran.
Titon Rahmawan
Semua kisah yang kudengar dari mereka mengandung hikmah-hikmah yang besar sangat nilainya. Kesabaran, kesyukuran, tawakal, keikhlasan dan banyak lagi.
Dian Nafi (Miss Backpacker Naik Haji)
From it genesis twelve hundred years ago to today, Islamic philosophy (al-hikmah; al-falsafah) has been one of the major intellectual traditions within the Islamic world, and it has influenced and been influenced by many other intellectual perspectives, including Scholastic theology (kalam) and doctrinal Sufism (al-ma'rifah or al-tasawwuf al-'ilmi) and theoretical gnosis ('irfan-i nazari).
Seyyed Hossein Nasr (Islamic Philosophy from its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy)
Sejauh mana dan secepat apa pengalaman tersebut memberi pelajaran dan hikmah pada seseorang, bisa saja berbeda
Ahmad Rifa'i Rif'an (Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku)
In Arabic to say, for example, "Wisdom is precious," you could repeat the feminine pronoun: al-hikmah hiya thamînah, literally "Wisdom, she is precious." It is stated by some Sûfî Sheikhs (Masters) that Sûfîsm originally was named Sophia, which connects Sûfîsm with the Christian Gnostic tradition, in which Wisdom is personified as a woman, the divine Sophia. The physical mother of Jesus was an external image of manifestation of the Virgin Sophia, the word 'Sophia' stemming from Sophos (wisdom). The Gnostics, whose language was Greek, identified the Holy Spirit with Sophia, Wisdom; and Wisdom was considered female.
Laurence Galian (Jesus, Muhammad and the Goddess)
Tidak ada yang lebih berpengaruh daripada sebuah kebangkitan yang berdiri di atas kebenaran (hak); tidak ada yang lebih abadi daripada sebuah peradaban yang kebijaksanaan (hikmah) bertindak selaku ketuanya; dan tidak ada yang lebih bertahan daripada bangsa yang dibangunkan di atas kebersihan jiwa dan hubungan kepada Penciptanya.
Rohimuddin Nawawi Al-Bantani (Beragama Itu Akhlak Utama)
selalu ada hikmah dari setiap peristiwa, bahkan dari peristiwa paling buruk sekalipun
TIE
Hikmah adalah barang yang hilang bagi orang mukmin. Maka, di mana sahaja ia ditemui, maka dialah yang lebih berhak terhadapnya.
Travelog Budak Mentah
Bahagia itu sederhana, mampu mengambil hikmah dari cobaan orang lain, tidak harus menunggu cobaan menimpa kita
Nuci Priatni
Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk belajar dari kesalahan. Karena itu jangan pernah menganggap bahwa kesalahan yang terjadi tak bisa diperbaiki. Ingat bahwa dalam kesalahan terdapat banyak hikmah yang bisa dipetik.
Dini Nuzulia Rahmah (From Baper to Super)
Manusia sentiasa ada yang degil, keras kepala, dan keras hati. Mereka ini ialah kelompok manusia yang tidak akan dapat dipuaskan hanya dengan mau`izah dan hikmah tetapi perlukan mujadalah, yakni perdebatan yang bersifat meruntuhkan kebatilan dan membina kebenaran. Runtuhkan yang salah dengan hujah. Ranapkan yang batil dengan bukti rasional dan logik. Patahkan kedegilan dengan cara yang paling signifikan. Paparkan nilai-nilai saintifik, estetik, dan autentik dalam pendekatan dakwah.
Pahrol Mohamad Juoi (Angguk Geleng: Himpunan Kisah Dakwah Satira)
Hanya karena sesuatu itu terlihat buruk, tidak otomatis jadi buruk betulan. Pun sebaliknya, hanya karena sesuatu terlihat baik, tidak otomatis memang baik sesungguhnya. Boleh jadi ada hikmah yang tersembunyi, yang tidak kita pahami." –Paman Kay
Tere Liye (Komet Minor (UNEDITED Version))
Sabda-sabda beliau bukanlah sekedar syair-syair maupun kata-kata hikmah sehingga tidak ada penyair dan pujangga yang bisa menyamainya. Perkataan yang terlontar mengandung makna yang sampai pada hakikatnya, karena keluar dari bibir yang di belakangnya ada pikiran, yang di belakangnya ada hati, yang di belakangnya ada iman, dan yang di belakangnya ada Allah. Itulah perkataan yang tiada tercecer dan mubadzir, tidak ada pertentangan dan penyimpangan, karena semuanya mengandung faidah dan sesuai dengan fitrah kita.
Safiur Rahman Mubarakpuri (الرحيق المختوم)
Umat ini terjaga daripada kesalahan berkat Kitab Suci Tuhannya dan Sunnah Rasul-Nya. Lagipula, umat ini tidak akan bersepakat dalam kesesatan. Kemaksuman atau terjaganya umat daripada kesalahan jauh lebih penting dibandingkan terjaganya imam (Syiah) daripada kesalahan. Inilah penyataan para ulama mengenai hikmah kemaksuman umat.
علي محمد الصلابي (فكر الخوارج والشيعة في ميزان أهل السنة والجماعة)
Ilmu ibarat sumber air. Maka, rendahkanlah hatimu di hadapan ilmu. Sebab, air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
terkadang, bertemu manusia yang siap untuk mendengarkan adalah salah satu obat terampuh saat mengalami kekacauan jiwa
Sinta Yudisia (Rinai)
Doa atau wirid adalah sebuah pengakuan di awal bahwa Tuhan Mahakuasa; berkuasa mewujudkan keinginan Anda dan berkuasa pula tak mewujudkan keinginan Anda—orang bijak mengatakan, Tuhan memberi apa yang baik untuk Anda, bukan apa yang baik menurut Anda.
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
Perlu diingatkan bahawa oleh kerana al-Quran datangnya daripada Allah dan ilmu dan hikmah-Nya yang disampaikan dalam al-Quran tidak terbatas kepada atau dihabiskan oleh sesuatu masyarakat dan sejarahnya, maka tujuan pendekatan sosiologi bukanlah untuk mengaitkan hikmah Ilahi dan menghadkannya kepada detik-detik sosiosejarah yang khusus. Tujuanya ialah untuk memperakui kebijaksanaan-Nya mengendalikan makhluk-Nya yang wujud dan bertindak tanpa peralatan yang terdapat dalam dunia perseptual dan konseptual.
Wan Mohd Nor Wan Daud (Konsep Ilmu dalam Islam)
Penekanan al-Quran terhadap hubungan intim antara epistemologi dan aksiologi dan kerohanian bukan bertujuan untuk merubah keobjektifan data dan fakta yang telah disahkan dengan betul. Sebaliknya ia bertujuan untuk memberi petunjuk yang sempurna, hikmah dan makna berhubung pelbagai dimensi usaha-usaha epistemologi. Justeru itu konsep ilmu dalam Islam mempunyai tujuan, yang ekoran daripadanya pula sejajar secara idealnya dengan keperluan-keperluan weltanshauungnya. Pendapat kesemua sarjana Islam adalah tepat bahawa tujuan utama ilmu adalah untuk mengenali Allah. Walaupun mereka berselisih tentang darjah-darjah ilmu ini.
Wan Mohd Nor Wan Daud (Konsep Ilmu dalam Islam)
Tuhanku, Tangan ini menadah kepadaMU, sedang Ia tahu bertapa berdosanya aku TerhadapMU ... Aku meminta-minta Dengan kemurahanMU, namun seringkali aku bakhil kepadaMU .. Aku meminta-minta kemulianMU.. namun, seringkali aku menghinaMU .. Ya Allah tidaklah mampu aku himpunkan segala pasir yang ada di tujuh lautan dunia ini untuk ku hitung segala nikmatMU kepadaku... Kau berikan aku Ilham mimpi yang sangat menakutkan, walau ku tahu mungkin itu hanyacebisan dari Alam yang sebenarnya.. Aku bersyukur Kerana setiap apa yang kau berikan pasti Ada hikmah yang kau sembunyikan.. Ya Allah, berilah aku anugerah taubat
Hadi Fayyadh (Semusim di Barzakh)
12 kali JIKALAU Alangkah baiknya kita menoleh ke belakang. Melihat kronologi episod - episod kisah Nabi Allah Yusuf ini. Bagaimana kebaikan dan hikmah itu datang setelah ujian dariNya silih berganti: Jikalau saudara - saudara Yusuf tidak mengkhianatinya sudah pasti Yusuf tidak akan dibuang ke dalam Jubb (telaga). Jikalau Yusuf tidak dibuang ke dalam Jubb, pasti musafir tidak akan menjumpainya. Jikalau musafir tidak menjumpainya, pasti Yusuf tidak akan dibawa ke Mesir. Jikalau Yusuf tidak dibawa ke Mesir, pasti Yusuf tidak akan dibeli oleh Qithfir. Jikalau Qithfir tidak membeli Yusuf, pasti Yusuf tidak akan bertemu dengan Zulaikha. Jikalau Yusuf tidak bertemu dengan Zulaikha, pasti Yusuf tidak akan digoda olehnya. Jikalau Yusuf tidak digoda Zulaikha, pasti Yusuf tidak akan difitnah oleh Zulaikha. Jikalau Yusuf tidak difitnah, pasti Yusuf tidak akan dimasukkan ke dalam penjara. Jikalau Yusuf tidak masuk penjara, pasti Yusuf tidak akan bertemu dengan 2 orang pelayan Raja Mesir. Jikalau Yusuf tidak bertemu dengan pelayan Raja Mesir, pasti Yusuf tidak akan bertemu dengan Raja Mesir lalu mentafsirkan mimpi 7 ekor lembu gemuk dimakan oleh 7 ekor lembu kurus dan 7 tangkai tanaman hijau dan yang selebihnya adalah kekeringan dan kekuningan. Jikalau Yusuf tidak mentafsirkan mimpi raja dan menyelamatkan Mesir dari kemarau, pasti Mesir tidak akan terhutang budi pada Yusuf. Jikalau Mesir tidak terhutang budi, pasti Yusuf tidak akan dilantik menjadi Pemerintah Mesir.
Rashidy Jamil Muhammad Ar Rashid (Tribute Buat Nenda)
Jangan ceritakan pada dunia tentang aib yang telah aku buat. Sebagaimana cangkang telur yang pecah dan menguarkan kebusukan yang tak bisa aku tutupi. Tapi semestinya aku bersyukur atas telur yang telah menetas itu. Bagaimana hendak kusembunyikan sebuah rahasia di balik puisi muram dan berdebu ini? Bagaimana hendak aku tutupi kendi yang sudah terlanjur retak? Aku sama sekali tak berniat melewati pintu berliku dan labirin yang membingungkan. Bukan pula menyembunyikan kebenaran di dalam balutan frasa dan metafora yang pada akhirnya akan tersingkap dengan sendirinya. Melainkan dalam cangkang telur yang getas dan bakal pecah sewaktu waktu. Telur yang rapuh itu menggelinding kesana kemari dan mengacaukan perasaanku. Diam diam aku berusaha menanam rumpun semak berduri di tempat yang tersembunyi agar orang tak mencuri lihat petaka yang dihasilkannya. Namun ia bukanlah cemar melainkan kebaikan. Jemari kecil yang menyentuh naluri seorang ibu. Ia bukan lagi sebuah misteri yang mesti disembunyikan dari dunia. Ia tidak hadir sebagai aib, cela atau kenistaan. Ia adalah berkah, ia adalah rasa syukur. Ia adalah curahan rahmat yang menjadikan dirinya utuh sebagai seorang manusia. Ia tidak terlahir untuk aku tangisi. Tidak juga hadir untuk aku sesali. Sebab ia adalah amanah yang Tuhan titipkan kepada diriku. Jadi bukan jalan itu yang mengantarku menjemput tali pertalian nasib. Antara diriku dan jabang bayi yang bersemayam dalam perutku. Melainkan pintu yang sengaja dibukakan Sang Takdir bagiku. Pintu yang tak seharusnya aku tolak. Pintu yang tak semestinya aku tutup kembali. Di usiaku yang belia ini aku mesti belajar lagi arti tawadhu, aku mesti merendahkan diriku tak lebih dari sebutir debu. Meletakkan keangkuhan dan kesombonganku sebagai zarah di bawah telapak kaki kebenaran. Peta di mana telah kuterakan jalan yang seharusnya aku tempuh. Jalan kerikil berbatu yang telah aku pilih sendiri. Aku tahu kakiku akan berdarah-darah nanti saat melewatinya. Namun demikianlah, aku tiada dikurangkan namun justru dengan kehadiran bayi itu, ditambahkannya sebuah nikmat karunia yang sungguh tiada terperi. Tiada lagi yang harus aku ingkari. Tiada satu pun yang mesti aku sia siakan. Aku bahkan tak bisa undur dari jalan yang seharusnya kutempuh. Aku mesti belajar memetik hikmah dari kesalahanku sendiri. Siap atau pun tidak. Aku tak bisa kembali memutari jalan yang sama. Jalan yang seakan gelap tanpa lampu penerang. Namun itulah jalan satu satunya, agar aku bisa memantaskan diriku untuk menjadi seorang ibu.
Titon Rahmawan
Jika islam terbatas pada aspek lahiriah, iman terbatas pada aspek batiniah, maka ihsan tak terbatas pada keduanya dan melampaui keduanya. Dalam ihsan, hanya ada Allah dalam dirimu.
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
aku adalah air mata: menitik pada suka dan duka hatimu.
Juman Rofarif (Mimpi Bertemu Nabi: Menyimak Kisah dan Memetik Hikmah dari Rasulullah, Para Sahabat, dan Orang-Orang Saleh)
Alasan yang lebih mendasar yang melatarbelakangi al-Attas memilih istilah ta'dib adalah, adab berkaitan erat dengan ilmu, sebab ilmu tidak dapat diajarkan atau ditularkan kepada anak didik, kecuali jika orang tersebut memiliki adab yang tepat terhadap ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. Kemudian, konsep pendidikan Islam yang hanya terbatas pada makna tarbiah dan taklimat itu telah dimasuki pandangan hidup barat yang berlandaskan nilai-nilai dualisme, sekularisme, humanisme, dan sofisme, sehingga nilai-nilai adab menjadi kabur dan semakin jauh dari nilai-nilai hikmah Ilahiah. Kekaburan makna adab tersebut mengakibatkan kezaliman, kebodohan, dan kegilaan. Kezaliman yang dimaksud di sini adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, sementara kebodohan adalah melakukan cara yang salah untuk mencapai hasil tujuan tertentu, dan kegilaan adalah perjuangan yang berdasarkan tujuan dan maksud yang salah.
Ahmad Alim
Ayah tahu, luka akibat dikhianati tidak akan pernah sembuh dengan mudah. Gendis, Herman adalah orang yang Allah kirim supaya kamu belajar bahwa pacaran itu nggak ada gunanya. Supaya kamu belajar bahwa sebenarnya Allah sudah menyiapkan jodoh yang lebih baik untukmu, entah siapa dia. Kamu harus yakin, setiap rasa sakit dan kehilangan yang kamu rasakan adalah ujian dan cara Allah supaya kamu mau kembali kepada-Nya. Lihat sekarang kamu jadi pakai jilbab, jadi lebih peduli sama badanmu. Menjaga amanah Allah atas tubuh yang diberikan ke kamu. Ini semua hikmah dari putusnya kamu dengan Herman. Jadi jangan lagi disimpan luka dan sakitnya. Rezeki kamu malah mandeg nanti. Ayah
Achi TM (Belok Kiri Langsing)
Sudah disebutkan di dalam suhuf Nabi Idris tentang ciri-ciri manusia terpilih, yaitu cerdas, rendah hati, dan ahli hikmah.
Sibel Eraslan (Maryam: Bunda Suci Sang Nabi)
Kita harus berterimakasih padanya, karena dengan sentuhannya kita menjadi hidup. Ia adalah ibu yang telah melahirkan kita lewat cara yang menyakitkan. Seperti tunas tunas yang tumbuh di tengah tengah padang tandus, bukan oleh karena tetesan hujan melainkan karena air mata. Karena duri yang memaksa kita keluar dari cangkang telur yang mengungkung diri. Meskipun di antara yang terlahir itu ada yang menilai dirinya lebih tinggi dan lebih mulia dari yang lain. Mereka yang menganggap kita saudaranya sebagai pendusta, pengkhianat dan yang ingkar janji. Mereka yang tak segan menganggap kita sebagai orang kafir dan orang kufur. Orang yang darahnya halal untuk dibunuh. Sekalipun kita terlahir dari ibu yang sama yang telah lama tinggal di dalam taman kemuliaan itu. Dan dari laki laki yang sama, yang telah memetik buah dari pohon pengetahuan dan kemudian memberi nama segala apa yang ada di langit dan di bumi. Namun mereka tiada melihat hikmah yang menyebabkan manusia terusir dari surga, melainkan ular berbisa yang telah mematuk tumitnya dan meremukkan kakinya hingga berdarah darah. Mereka yang kemudian hanya bisa menghujat, dan tak putus putusnya mengutuk dunia serta menyalahkan anak keturunan syaitan hingga akhir zaman.
Titon Rahmawan
Dalam masa kekacauan sosial, jadilah seperti unta remaja yang tak berpunggung cukup kuat untuk ditunggangi dan tidak pula bersusu untuk diperah.” Ali Bin Abi Thalib
Syarif Radhi: Nahj al balaghah
Manusia, masih suka mencari jawapan yang memuaskan hati walaupun satu dunia telah membentangkan hikmah di depan mata mereka. Ibarat anak kecil yang mengulang-ulang pertanyaan yang sama dalam satu masa, mereka sudah berkali-kali mendengar jawapannya. Mereka cuma mencari sesuatu yang ada pada jawapan tersebut - iaitu nilai kepercayaan. Mereka inginkan seseorang benar-benar melihat ke arah mereka, meyakinkan dengan penuh prihatin, dan berkata, ‘Inilah jawapannya, dan kau tidak berseorangan
Auni Zainal (Mawaddah Ilmi Ingin Pulang)
Usah mengeluh, andai doa masih belum dimakbul, lihat sisi lain dalam kehidupan.. pasti Allah sisipkan kebaikan hikmah yang kita mungkin tanpa sedar!
simpleshida
Pelajaran pertama: orang yang licik akan berakhir pahit. Pelajaran kedua: orang-orang yang tak setia dan serakah akan bernasih buruk. Pelajaran ketiga: Selalu berpikir bahwa sesuatu yang menimpa kita pasti memiliki suatu hikmah...
Sibel Eraslan (Asiyah: Sultanah Nil)
Ramadhan bukan tentang hari raya; ini tentang kasih sayang.
Abhijit Naskar
The Misbâh has chapters on “knowledge” (- ilm, ch. 62), “certain knowledge” ( yaqîn, ch. 88), “wisdom” (hikmah, ch. 99), and “ignorance” ( jahl, ch. 77). The chapters are spread over the whole, work seemingly without any clear motivation justifying their insertion in the particular places in which they are found. “Jafar” starts, of course, with the praise of knowledge as he does with the blame of ignorance whose progress is darkness42 and whose recession is light. He is concerned with clarifying the particular aspect of knowledge that is referred to in such common traditions as the search for knowledge being a duty, the search for knowledge to be extended even as far as China,43 and the knowledge about one’s soul being the knowledge of the Lord.44 In the first case, the knowledge intended is the knowledge of the fear of God and of certainty (- ilm at-taqwâ wa-l-yaqîn); in the sec- ond, the knowledge about (ma- rifah) the soul/self which includes the knowledge about the Lord; and in the third (where this last knowledge is particularly speci- ed), the knowledge that requires acting in accordance with it and which is “sincere devotion” (ikhlâs). The theme of the necessity of acting with sincere devotion is then elaborated by means of statements castigating useless knowledge and stressing the fact that just a small amount of knowledge supports a large amount of life-long work. An inscription found and deciphered by Jesus and a revelation received by David likewise indicate the need for action. “Knowledge” is the only way leading to God. The true “knower” is identi- ed by his prayers, his piety, and his actions, and not by his appearance, his pre- tensions, and his words. True knowledge has always been sought in the past by those possessing intelligence, devotion (nusk), modesty (bashful- ness, hayâ), and the fear of God (khashyah); today it is sought by men not possessing any of these qualities. Statements concerning the qualities required of teachers and students conclude “Jafar's chapter on knowledge. Knowledge, for “Jafar,” is the result of introspection, a response within the individual to the divine. But it is also the result of a process of teaching and studying, and it must - find expression in relevant human activity. The whole would seem to be a mixture of moderate Shîah views of revealed and inspired knowledge and the “orthodox” concern with the methodology of the transmission of traditions and their practi- cal legal signi- cance.
Franz Rosenthal (Knowledge Triumphant: The Concept of Knowledge in Medieval Islam (Brill Classics in Islam))
Sufi sebenar berpakaian biasa bangsanya, mengikut Nabi Pada zaman ini akan berseluar kemeja, sederhana sekali Namun dada berisi hikmah ladunni bukan hasil hafali Menjadi muaddib zamannya penuh istiqamah, berani.
Wan Mohd Nor Wan Daud (Mutiara Taman Adabi : Sebuah Puisi Mengenai Agama, Filsafat dan Masyarakat)
Takkan pernah ada kata lelah, jika kita benar-benar lillah.
Bisma Darma Kurnia (Jejak Hikmah Khatulistiwa)
Pasti ada sebuah hikmah luar biasa dari sebuah keterpaksaan yang baik
ana samrotul
Perjalanan mencari cahaya kehidupan memang melelahkan, penuh tantangan, dan cobaan bahkan terkadang harus sendirian. Tapi dibalik itu, maka akan kau temukan keberkahan, kedekatan dengan Tuhan dan hikmah akan kehidupan.
Sunali Agus Eko Purnomo (Para pencari Cahaya kehidupan)
Cryptanalysis could not be invented until a civilization had reached a sufficiently sophisticated level of scholarship in several disciplines, including mathematics, statistics, and linguistics. The Muslim civilization provided an ideal cradle for cryptanalysis, because Islam demands justice in all spheres of human activity, and achieving this requires knowledge, or ilm. Every Muslim is obliged to pursue knowledge in all its forms, and the economic success of the Abbasid caliphate meant that scholars had the time, money, and materials required to fulfil their duty. They endeavoured to acquire knowledge of previous civilizations by obtaining Egyptian, Babylonian, Indian, Chinese, Farsi, Syriac, Armenian, Hebrew and Roman texts and translating them into Arabic. In 815, the Caliph of Ma'mun established in Baghdad the Bait al-Hikmah ('House of Wisdom'), a library and centre for translation.
Simon Singh (The Code Book: The Science of Secrecy from Ancient Egypt to Quantum Cryptography)
Our Lord! Send amongst them a Messenger of their own (and indeed Allah answered their invocation by sending Muhammad), who shall recite unto them Your Verses and instruct them in the Book (this Quran) and Al-Hikmah (full knowledge of the Islamic laws and jurisprudence or wisdom or Prophethood, etc.), and sanctify them. Verily! You are the All-Mighty, the All-Wise." Surat Al-Baqarah (The Cow) 2:129
Sultan Burhanuddin (Dua A Definitive Collection of Supplications from Al-Quran)