Hamka Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Hamka. Here they are! All 100 of them:

β€œ
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji.
”
”
Hamka
β€œ
Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras.
”
”
Hamka
β€œ
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.
”
”
Hamka
β€œ
Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.
”
”
Hamka (Kedudukan Perempuan Dalam Islam)
β€œ
Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
”
”
Hamka
β€œ
Hujung akal itu fikir, pangkal agama itu zikir.
”
”
Hamka
β€œ
Tuhan, di dunia dan akhirat aku ingin mengabdi pada api Islam abadi pimpin aku! berkati perjuanganku! Tuhan, aku ingin maju menerjang rintangan engkar di dadaku biar menggema Allahu Akbar! Allahu Akbar!
”
”
Hamka (Cermin Penghidupan)
β€œ
Kemunduran negara tidak akan terjadi kalau tidak kemunduran budi dan kekusutan jiwa." Hamka, Dari Lembah Cita-Cita
”
”
Hamka (Dari Lembah Cita-Cita)
β€œ
Diribut runduklah padi Dicupak datuk Temenggung Hidup kalau tidak berbudi Duduk tegak kemari canggung Tegak rumah karena sendi Runtuh budi rumah binasa Sendi bangsa ialah budi Runtuh budi runtuhlah bangsa
”
”
Hamka (Lembaga Budi)
β€œ
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.
”
”
Hamka
β€œ
Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur. More people can see the face of death while their sleep in their own bed rather than people who can see the face of death while their flying in the plane. But why more people scare to take a plane than people who take a bed.
”
”
Hamka
β€œ
Positif, bukan negatif. Aktif, bukan pasif.
”
”
Hamka
β€œ
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Buya Prof. Dr. Hamka...ilmu mengarang itu diperdapat lantaran dipelajari; diketahui nahu dan saraf bahasa dan dibaca karangan punjangga-pujangga lain dan menirunya, bisa orang menjadi pengarang." halaman 195.
”
”
Hamka
β€œ
Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan.
”
”
Hamka (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
β€œ
Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.
”
”
Hamka (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
β€œ
Kerana apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yg sebagai bintang timur itu sentiasa menghilangkan susun kataku.
”
”
Hamka (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
β€œ
Panggilan 'ayah' dari anak-anak, ketika si buruh pulang dari pekerjaannya, adalah ubat duka dari dampratan majikan di kantor. Suara 'ayah' dari anak-anak yang berdiri di pintu, itulah yang menyebabkan telinga menjadi tebal, walaupun gaji kecil. Suara 'ayah' dari anak-anak, itulah urat tunggang dan pucuk bulat bagi peripenghidupan manusia.
”
”
Hamka (Cermin Penghidupan)
β€œ
Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa.
”
”
Hamka (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
β€œ
Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat Iman dan Islam seseorang
”
”
Hamka (Falsafah Ketuhanan)
β€œ
Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan? . Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan?
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani. Meskipun bagaimana kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu, tiadalah dapat, tetapi harus patuh kepada perintahnya.
”
”
Hamka
β€œ
Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Tetapi Tuan... kemustahilan itulah yang kerap kali memupuk cinta.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Salah sekali persangkaanmu, Sahabat! Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun. Air mata adalah kepunyaan berserikat, dipunyai oleh orang melarat yang tinggal di dangau-dangau yang buruk, oleh tukang sabit rumput yang masuk ke padang yang luas dan ke tebing yang curam, dan juga oleh penghuni gedung-gedung yang permai dan istana-istana yang indah. Bahkan di situ lebih banyak orang menelan ratap dan memulas tangis. Luka jiwa yang mereka idapkan, dilingkung oleh tembok dinding yang tebal dan tinggi, sehingga yang kelihatan oleh orang luar atau mereka ketahui hanya senyumnya saja, padahal senyum itu penuh dengan kepahitan.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Dalam kerendahan diri, ada ketinggian budi, Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa, Dalam kesempitan hidup, ada keluasan ilmu, Hidup ini indah jika segalanya kerana Allah S.W.T.
”
”
Hamka (Di Bawah Lindungan Ka'bah)
β€œ
Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha
”
”
Hamka (Tuan Direktur)
β€œ
Orang yang berakal pergi ke medan perang membawa senjata. Berbantah dan bertukar pikiran dengan cukup alasan. Berlawan dengan kekuatan. Karena dengan akallah tercapai hidup, dengan budi tenanglah hati, dengan pikiran tercapai maksud, dengan ilmu ditaklukkan dunia.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Manakah yang besar penderitaan kita dengan penderitaan Nabi Adam? Yang di dalam surga bersenang-senang dengan istrinya, lalu disuruh ke luar. Dan manakah yang susah penderitaan kita dengan penderitaan Nabi Nuh, yang menyeru umat kepada Islam, padahal anaknya sendiri tidak mau mengikuti? Sehingga seketika disuruh Tuhan segala ahli kerabatnya naik perahu, anak itu tidak ikut. Malah ikut karam dengam orang banyak di dalam gulungan banjir. Di hadapan matanya! Dan kemudian datang pula vonis Tuhan bahwa anak itu bukan keluarganya. Pernahkah kita lihat cobaan serupa yang ditanggung Ibrahim? Disuruh menyembelih anak untuk ujian, ke manakah dia lebih cinta, kepada Tuhannyakah atau kepada anaknya? Yakub dipisahkan dari Yusufnya. Yusuf diperdayakan seorang perempuan. Ayub ditimpa penyakit yang parah. Daud dan Sulaiman kena bermacam-macam fitnah. Demikian juga Zakaria dan Yahya. Yang memberikan jiwa mereka untuk korban keyakinan. Isa al-Masih pun demikian pula. Muhammad lebih-lebih lagi. Pernahkah mereka mengeluh? Tidak, karena mereka yakin bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghendaki perjuangan dan keteguhan. Mereka tidak menuntut kemenangan lahir. Sebab mereka menang terus. Mereka memikul beban seberat itu, menjadi Rasul Allah, memikul perintah Tuhan karena cintakan manusia. Oleh karena itu mereka tempuh kesusahan, pertama membuktikan cinta akan Tuhan, kedua menggembleng batin, ketiga karna rahim yang sayang dan segenap umat.hal. 79
”
”
Hamka
β€œ
Yang amat ajaib ialah peperangan di antara otak dan hati. Beberapa saat dia dapat dilupakan dan hati mengikut dengan patuh apa kehendak otak. Tapi bila kelihatan rumah tangganya, atau kelihatan rupanya sendiri, dan kadang-kadang bila namanya disebut orang, hati lupa akan perintah otak, ia kembali berdebar ia surut kepada kenang-kenangannya yang lama. Ini yang kerap kali mengalahkan anakanda.
”
”
Hamka
β€œ
Jangan takut menghadapi cinta. Ketahuilah bahawa Allah yang menjadikan matahari dan memberinya cahaya. Allah yang menjadikan bunga dan memberinya wangi. Allah yang menjadikan tubuh dan memberinya nyawa. Allah yang menjadikan mata dan memberinya penglihatan. Maka Allah pulalah yang menjadikan hati dan memberinya cinta. Jika hatimu diberiNya nikmat pula dengan cinta sebagaimana hatiku, marilah kita pelihara nikmat itu sebaik-baiknya, kita jaga dan kita pupuk, kita pelihara supaya jangan dicabut Tuhan kembali. Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyeksa orang lain. Kalau dia datang kepada hati yang keruh dan kepada budi yang rendah, dia akan membawa kerosakan. Tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan taat kepada Ilahi.
”
”
Hamka
β€œ
Aku belum tahu apakah Islam itu sebenarnya. Aku baru tahu Islam menurut HAMKA, Islam menurut Natsir, Islam menurut Abduh, Islam menurut ulama-ulama kuno, Islam menurut Djohan, Islam menurut Subki, Islam menurut yang lain-lain. Dan terus terang aku tidak puas. Yang kucari belum ketemu, belum terdapat, yaitu Islam menurut Allah, pembuatnya. Bagaimana? Langsung studi dari Qur’an dan Sunnah? Akan kucoba. Tapi orang-orang lain pun akan beranggapan bahwa yang kudapat itu adalah Islam menurut aku sendiri. Tapi biar, yang penting adalah keyakinan dalam akal sehatku bahwa yang kupahami itu adalah Islam menurut Allah. Aku harus yakin itu!
”
”
Ahmad Wahib
β€œ
Karena sudah demikian mestinya hidup itu, habis kesulitan yang satu akan menimpa pula kesulitan yang lain. Kita hanya beristirahat buat sementara guna mengumpulkan kekuatan untuk menempuh perjuangan yang baru dan mengatasinya. Sebab itulah maka tak usah kita menangis diwaktu mendaki, sebab di bau pucak perhentian pendakian itu telah menunggu daerah yang menurun. Hanya satu yang akan kita jaga di sana, yaitu kuatkan kaki, supaya jangan tergelincir. Dan tak usah kita tertawa di waktu menurun, karena kelak kita akan menempuh pendakian pula, yang biasanya lebih tinggi dan menggoyahkan lutut dari pada pendakian yang dahulu. Dan barulah kelak di akhir sekali, akan berhenti pendakian dan penurunan itu, di satu sawang luas terbentang, bernama maut. Di sana akan bertemu alam datar, tak berpendakian, tak berpenurunan lagi.
”
”
Hamka (Merantau ke Deli)
β€œ
Mataku merenung alam. Menunggu datangnya syair
”
”
Hamka (Kenang-Kenangan Hidup)
β€œ
Perempuan adalah lautan, bila kita tidak kuat merenangi, kita akan ditelannya.
”
”
Hamka (Merantau ke Deli)
β€œ
Kepada orang-orang yang ingkar saja Allah memberikan banyak kenikmatan dan kebahagiaan, tentu sangat mustahil Dia akan menyia-nyiakan orang-orang yang beriman kepada-Nya.
”
”
Haidar Musyafa (Hamka: Sebuah Novel Biografi)
β€œ
Kalau ada jangan harap, kalau hilang janganlah cemas.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Tidak ada suatu kesenangan di dunia ini yang lebih baik daripada pekerjaan yang dikerjakan atas perintah hati sendiri
”
”
Hamka (Tuan Direktur)
β€œ
Segala macam ilmu itu hendaklah mendatangkan bahagia dunia dan akhirat. Tahu membedakan bahagia dan bahaya. Ilmu haruslah memberi manfaat kepada diri dan kepada masayarakat.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Bahagia yang sejati, menurut Tolstoy, ialah bahwa engkau cinta sesama manusia sebagaimana mencintai dirimu sendiri.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Kepercayaan akan hari Akhirat itu adalah obat hati, menghadapi dunia yang penuh kecewa dan kepalsuan ini.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Jangan meniru perangai lampu, menerangi orang lain tetapi diri sendiri terbakar. Tetapi contohlah perangai bulan, tiap-tiap dia bertentangan dengan matahari, dia mendapat cahaya baru.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Memang, sebab-sebab untuk mencapai bahagia amat banyak. Akan tetapi kita manusia mencari juga yang lain. Dia ada dalam tangan kita, tetapi kita cari yang ada di tangan orang lain karena yang di tangan orang itu kelihatan indah.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Siapa saja yang tidak lebih dulu merasakan surga dunia, tidaklah dia akan merasakan nikmat surga akhirat.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Orang yang paling kaya, ialah yang paling sedikit keperluannya, dan orang yang paling miskin, ialah yang paling banyak keperluannya.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Dulu sekali," ujar laki laki tua penjaja buku itu kepadaku, "Aku pernah bertemu seorang pria muda gagah namun miskin yang jatuh cinta pada seorang gadis rupawan dari keluarga terpandang lagi kaya raya. Dengan segala upaya, pria itu berusaha melakukan apa saja demi mewujudkan cintanya kepada sang gadis, karena ia sangat mencintainya. Untuk beberapa lamanya, si gadis rupawan seperti membalas cinta pria yang miskin itu. Sampai kemudian, sang gadis dijodohkan oleh orang tuanya dengan seorang pria lain yang lebih kaya dan bermartabat dan ia tak mampu menolak permintaan kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, ia terpaksa pergi meninggalkan pria miskin yang malang itu." Laki laki tua itu mengambil jeda sejenak sebelum kemudian melanjutkan kata katanya, "Saat itu, si pria miskin merasa dirinya sebagai seorang pria yang paling tidak beruntung di dunia ini. Sekian minggu lamanya ia jatuh sakit dan terkapar tak berdaya. Ia begitu menderita, bahkan berniat untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Sampai kemudian, secercah pemikiran membuat ia kembali bangkit dari keterpurukannya. Perlahan lahan ia mulai bisa memetik pelajaran dari peristiwa yang ia alami dan lalu menuliskan perenungannya itu ke dalam sebuah buku; "Jangan pernah kauukur cintamu dari apa yang engkau harap akan kauterima dari orang yang engkau kasihi, melainkan takarlah dari apa yang ingin engkau berikan padanya dengan sepenuh hati. Karena, saat engkau berharap dan tidak menerima, itu hanya akan mendatangkan kekecewaan di dalam hati. Sebaliknya, orang hanya bisa berharap. Namun, harapan tidak akan selalu terwujud seperti apa yang kauinginkan. Benar sekali kenyataan, bahwa cinta tak selamanya indah, akan tetapi saat kau telah memberikan cintamu dengan hati yang tulus ikhlas, maka sesungguhnya kau tidak akan kehilangan sedikit jua pun. Apa yang sudah kauberikan, itu akan terpatri selama lamanya dalam hati gadis pujaan hati yang engkau kasihi dengan sepenuh jiwa dan raga. Dan percayalah, Tuhan sungguh Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kalaupun Tuhan tak mengijinkan gadis itu menjadi jodohmu, apakah berarti engkau tak bisa tetap mencintai dirinya dalam diam dan keheningan?" Setelah menghela nafas sejenak, laki laki tua itu lalu melanjutkan kata katanya, "Dari kisah itu aku pun belajar, betapa cinta yang serupa itu bukanlah sebuah kemalangan. Namun justru, cinta pemuda miskin yang tulus ikhlas itu adalah cinta yang maha dahsyat. Cinta yang mampu mengatasi kepiluan dan kepedihannya sendiri. Itulah pengorbanan cinta sejati yang mendahulukan kebahagiaan orang yang ia cintai melebihi apapun di dunia ini, bahkan perasaannya sendiri yang diliputi oleh kerinduan yang teramat besar namun tak pernah mampu ia wujudkan. Ketahuilah anakku, cinta serupa itulah yang semestinya membuat para pecinta sejati tetap bertahan hidup. Hanya untuk melihat, betapa orang yang sungguh sungguh kita cintai pada akhirnya berhasil meraih dan mendapatkan kebahagiaannya. Selama orang yang engkau cintai berbahagia, maka sudah semestinya pula, engkau juga ikut berbahagia. Karena kebahagiaan serupa itu, nilainya adalah setara dengan surga. * Kisah yang terinspirasi oleh novel -Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - karya Buya Hamka
”
”
Titon Rahmawan
β€œ
Pendirian mencari kebenaran (Thalabul Haq), perseimbangan antara kerja otak, tempat filsafat bermain, dengan kerja hati, tempat agama berurat; kerja sama di antara pikiran, cita-cita, dan perasaan halus, dengan itulah kita mencoba berjalan-jalan di tepi pematangnya filsafat.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Dia termenung mengingat untungnya, yang hanya mengecap lazat cinta laksana bayang-bayang dalam mimpi. Tetapi cinta suci bersedia menempuh kurban, bersedia hilang, kalau hilang itu untuk kemaslahatan kecintaan, bersedia menempuh maut pun, kalau maut itu perlu. Karena bagi cinta yang murni, tertinggal jauh di belakang pertemuan jasmani dengan jasmani, terlupa pergabungan badan dan badan, hanyalah keikhlasan dan kesucian jiwa yang diharapnya.
”
”
Hamka (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
β€œ
Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyiksa orang lain. Kalau dia datang kepada hati yang keruh dan kepada budi yang rendah, dia akan membawa kerusakan. Tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan tha'at kepada Ilahi." -Tenggelamnya Kapal van der Wjick-
”
”
Buya Hamka
β€œ
Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyiksa orang lain. Kalau dia datang kepada hati yang keruh dan kepada budi yang rendah, dia akan membawa kerusakan. Tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan tha'at kepada Ilahi.
”
”
Hamka, Tenggelamnya Kapal van der Wijck
β€œ
Herankah jika sekiranya berkali-kali terdengar berita bahwa ada orang mengambil surat Qur'an untuk menggosok sepatunya, herankah kita kalau ada orang yang mengatakan Nabi Muhammad itu, seorang "jahat", herankah kita kalau ada orang membawa anjing ke dalam mesjid, dan berkali kali, berturut-turut adanya, hilang satu timbul dua, tidak berhenti. Apakah sebabnya orang begitu lancang, tak lain disebabkan, hanya karena orang telah tahu bahwa umat ini sudah mati hatinya, mati semangatnya, tidak ada lagi cintanya kepada yang patut-patut dicintainya, sebabnya itu cemburu pun tidak pula ada lagi.
”
”
Hamka (Akhlaqul Karimah)
β€œ
Kesempurnaan manusia itu adalah dalam tiga pasal: hidup, berpikir, dan mati.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Bahwasanya jauhar jasmani - jika manusia mati - akan kembali ke tanah, dan jauhar rohani akan kembali kepada Tuhan.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Kalau perut lapar, ibadah tak kuat, sebab itu makan dahulu, baru sembahyang.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Kalau suatu pekerjaan wajib tak dapat dilangsungkan kalau tidak dengan pekerjaan lain, maka pekerjaan lain itu jadi wajib pula.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Derajat pertengahan adalah membagi-bagi perut jadi tiga bagian; sepertoga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga dikosongkan, untuk pikiran.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Zuhud ialah yang sudi miskin, sudi kaya, sudi tidak ber-uang sepeser pun, sudi jadi miliuner, tetapi harta itu tidak menjadi sebab buat dia meluapakn Tuhan.
”
”
Hamka
β€œ
Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta, kekayaan ialah kekayaan jiwa.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Bekerjalah, karena manusia dikirim ke dunia buat bekerja, tetapi tenangkan hati, yakinlah bahwa di dalam pekerjaan itu ada kalah dan menang.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Orang yang mempunyai sifat qana'ah telah memagar hartanya sekadar apa yang dalam tagannyadan tidak menjalar pikirannya kepada yang lain.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Berjalanlah dalam daratan bumi, makanlah rezeki yang telah dianugerahkan. Manusia tidak akan mendapat hasil, hanyalah dari usahanya, dan kelak segala usaha itu akan diperlihatkan.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Lebih baik segala yang diminta Allah itu bersifat Iqtishad (sederhana). Karena rezeki yang telah ditentukan buat kamu, lebih mencari kamu daripada kamu mencari dia. Tetapi yang bukan buat kamu, walaupun kamu cari ke mana, tidaklah akan kamu dapat walaupun bagaimana awasmu.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Allah jadikan ketenteraman dan kesukaan pada ridha dan yakin. Dan Allah jadikan pula kesusahan dan kedukaan pada syak dan mendongkol!.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Jadi rajalah engkau di dunia, supaya engkau memperoleh kerajaan di akhirat. Caranya adalah zuhudlah kepada dunia dan pakailah qana'ah, itulah kerajaan yang paling besar.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Seindah-indah rumah, ialah yang menyimpan seorang gadis remaja; berkucing seekor yang akan membasuh mukanya mebghadap ke tangga memberi tahubtamu akan datang.
”
”
Hamka
β€œ
Orang yang hidup hanya diikat oleh mencari sesuap nasi, bukan diikat oleh keenakan mengerjakan pekerjaan, amat sukarlah mersakan bahagia, tetapi kian lama kian mundur tenaganya, dan kian kecewa hatinya.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Tidak berhasil itulah yang sebenarnya keberhasilan.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Senantiasa orang mengusahakan supaya jiwa agama terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Agama jangan memberati, tetapi meringankan kenaikan jiwa. Hidup kebendaan jangan menjauhkan diri dari Tuhan, tetapi jadikan sebagai nikmat dari Tuhan.
”
”
Hamka (4 Bulan Di Amerika Jilid 1)
β€œ
Tetapi orang yang mempunyai cita-cita tidak perduli dengan tetawa orang, sebab cita-cita itu adalah perhitungan yang tepat dan memang orang yang mempunyai cita-cita itu dahulu datang dari pada waktunya. Banyak sekali orang yang mempunyai cita-cita itu menderita kesengsaraan, kesukaran kepayahan lantaran cita-cita, tetapi dia puas dengan itu dan dia merasa dengan itu dan dia merasa dengan kesengsaraan itulah hakikat keindahan dan kepayahan itulah lazat yang sejati.
”
”
Hamka (Dari Lembah Cita-Cita)
β€œ
Jika kita lihat orang lain tersesat, lekas kantai (cermin) diri dan berlindung kepada Tuhan, dan jangan lekas mencela. Mohonlah supaya diri sendiri ditetapkan Tuhan di dalam taat, kerana kita pun tidak tahu bagaimana agaknya perjalanan hidup kita nanti.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Puas dan derita selalu berlawanan. Ada diperoleh, hilang yang lain tidak bisa serumah. Sebagaimana tidak bisa bersatu gerak dengan diam. Kadang-kadang lezat yang kecil bagi tubuh, menjadi pintu sakit yang berbahaya bagi jiwa, dan penderitaan yang kecil kerap kali jadi pintu kepuasan yang sejati. Untuk menghindarkan bahaya yang amat besar itu, orang perlu menghindarkan nikmat yang sebentar saja. Itulah gunanya 'iffah. Dan untuk mencapai kepuasan besar yang abadi, orang perlu teguh dan tahan menyeberangi kesakitan dan penderitaan yang sebentar. Itulah gunanya syaja'ah. Biar pahit mulanya asal manis ujungnya, kata syaja'ah. Biar saya tahan selera, di perhentian kecil, asal saya makan enak di perhentian besar kelak, kata 'iffah.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Orang yang berakal selalu menyelidiki pendapatnya di dalam suatu perkara yang enak kata nafsunya. Kata Hukama, " Kalau engkau ragu menghadapi suatu perkara, hendaklah dengarkan suara hawa nafsumu. Kalau hawa nafsu suka ke sana, alamat perkara itu tidak baik engkau tempuh. Tetapi kalau hawa nafsu kurang mau, tetapi baik kata akal, alamat itulah yang baik engkau kerjakan".
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani. Meski pun bagaimana kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu, tiadalah dapat, Tetapi harus patuh kepada perintahnya.
”
”
Hamka (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
β€œ
Seorang pembohong miskin jiwanya, walaupun hartanya bertumpuk-tumpuk.
”
”
Hamka (Bohong Di Dunia)
β€œ
Pergaulan yang baik menjadi syarat utama di dalam membentuk batin.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Temanmu ialah yang berkata benar dengan engkau, bukan yang membenar-benarkan dengan engkau.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Ketahuilah bahwasanya umur manusia yang sangat pendek itu akan sangat panjangnya, kalau pandai mengatur diri dan pekerjaannya.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Mengerjakan apa yang engkau sukai, tidaklah penting. Yang penting ialah menyukai apa yang engkau kerjakan.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Menghabiskan umur dan mempergunakan pikiran kepada yang sia-sia tidaklah disuruhkan oleh para anbiya dan mursalin.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Agama yang perlu buat dunia ialah agama yang mengizinkan mementingkan dunia dan tidak lalai urusan akhirat.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Surga itu adalah barang yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan lebih tinggi dari pada apa yang terbetik di hati kita.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Sebaik-baik perbuatan ialah karena perintah akal sendiri, kalau tidak ialah karena malu, kalau tidak maka karena takut; dan kalau tidak juga, lebih baik datang petir dari langit, disambarnya dan habis terbakar, terlepas manusia yang banyak dari kejahatannya.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Mencari rumah tempat diam amat mudah, mencari tetanggalah yang sukar.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Hukum alam asli dan benar, orang yang melanggarnya terhukum kejam sekali. Kita harus berusaha senantiasa hidup di dalam garisnya.
”
”
Hamka (Falsafah Hidup)
β€œ
Bila terjadi peperangan di anatar akal dan hawa nafsu, akal mempertahankan barang yang pahit tetapi manis akibatnya; nafsu mempertahankan barang yang manis tetapi pahit bekasnya.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Condong ke bawah jadi penyakit hina, condong ke atas jadi penyakit zalim. Tegak di tengah itulah kesehatan.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Rusak budi budakku tetapi baik budiku, lebih baik daripada baik budi budakku dan rusak budiku.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Dengan pindah rumah dapat dimisalkan dari alam sempit, kandungan ibu, menangis ketika lahir. Padahal lama di dunia, kita pun betah tinggal di sini. Demikian pula pindah dari dunia ke akhirat, melalui maut. Yang gulut hanyalah di hari kita pindah itu. Dan hari pindah itu tidaklah lama.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Oleh agama perjalanan bahagia itu telah diberi batas. Puncaknya yang penghabisan ialah kenal akan Tuhan, baik ma'rifat kepada-Nya, baik taat kepada-nya dan baik sabar atas musibah-Nya. Tidak ada lagi hidup di atas itu.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Tiap-tiap sesuatu di dalam alam ini ada batas perjalanannya. Tetapi akal tidak terbatas: adapun manusia bertingkat-tingkat di dalam derajat akalnya, laksana derajat wangi dari tiap-tiap bunga.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Orang pengecut mati beribu kali, orang berani matinya hanya sekali.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Hadapilah jiwamu dan sempurnakan keutamaan-keutamaannya. Karena engkau disebut orang insan, bukan lantaran tubuhku, tetapi lantaran jiwamu.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Pendirian menyingkirkan Tuhan dari suatu pemerintahan memberi bahaya bagi masyarakat
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Yakin itu ialah sifat ilmu yang ketiga. Ilmu mempunyai tiga tingkatan atau sifat. Pertama, ma'rifat, artinya tahu. Kedua, dirayat, artinya dialami. Ketiga, yakin.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Orang yang alim kalau tidak mengamalkan ilmunya, akan diazab sebelum orang yang menyembah berhala.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Do'a itu ialah bentuk (otak) ibadah!
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Lebih baik banyak membaca Al-Qur'an, menyelidiki hadis-hadis yang berhubungan dengan perkara iman, kelak rahasia itu akan terbuka sedikit demi sedikit.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)
β€œ
Orang mukmin ialah orang yang gemetar dirinya mendengar nama Allah dan bertambah imannya bila mendengar ayat-ayat Tuhan.
”
”
Hamka (Tasauf Modern)