“
Doa Seorang Ibu di Tengah Amuk Peperangan
Ya Allah ya Rabb
Hari ini mereka membombardir rumah-rumah kami dengan amarah dan kebencian.
Hari ini mereka meluluh- lantakkan sawah dan ladang gandum gantungan hidup kami dengan dendam kesumat.
Mata dibalas mata
gigi dibalas gigi.
Apakah dengan seijin-Mu kami harus menerima dahsyat petaka ini?
Apakah dengan ridho-Mu mereka layak menimpakan bencana ke atas kepala kami?
Sekiranya kesalahanlah yang telah kami perbuat, maka berikanlah kami keiklasan untuk menerimanya sebagai hukuman.
Sekiranya dosa kamilah yang jadi penyebab, maka karuniakanlah petunjuk dan ampunan-Mu agar kami terhindar dari mara bahaya.
Biarlah hari ini kami jemput raga anak-anak kami yang terkapar di antara reruntuhan bangunan dan pecahan puing-puing.
Biarlah kami kuburkan jasad-jasad saudara kami yang telah mati, agar mereka layak menghadap ke haribaan-Mu.
Tapi demi keagungan nama-Mu susutlah air mata kami, karena hanya Engkaulah satu-satunya tempat bagi kami berserah diri.
Sekiranya saja masih ada rasa kemanusiaan di bumi di mana tempat kami tinggal.
Sekiranya kami pantas untuk setia mengharapkan belas kasih-Mu. Maka berilah kami kedamaian untuk hidup bersama sebagai saudara.
Sebab demikianlah yang telah Engkau janjikan dulu kepada Ibrahim, Ismail dan Ishaq.
Sebagaimana pengharapan dan rasa syukur senantiasa hidup di dalam hati manusia yang hidup dan taat bersujud di hadapan kemuliaan nama-Mu, maka
lindungilah kami, seluruh anak cucu keturunan Adam.
”
”