Doa Pagi Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Doa Pagi. Here they are! All 10 of them:

β€œ
selama daun pagi itu masih mengembun, aku mengemban tetimbunan rindu di paru-paru dan seluruh pori-pori kulit, kurakit doa-doa selamatmu dari sakit dan sebab rindu-rindu ini sulit kuredam, padamu, doaku tak pernah padam.
”
”
Alfin Rizal (Mengunjungi Hujan yang Berteduh di Matamu)
β€œ
Well, if you ask me what’s so special about this place.. aku akan bilang, most of the time, beauty lies in the simplest of things. Kayak semilir angin pagi dari teras kamar. Minum air tanpa harus dijerang lebih dulu. Makan sayuran hijau yang baru dipetik. Mendaki kebun teh di siang hari, di tengah gerimis. Menyeruput kuah dengan berisik, setelah kenyang menyantap rebusan rebung muda. Sarapan di kedai mi sederhana yang pernah masuk program televisi. Berjalan kaki sepanjang pasar malam yang dihiasi temaram lentera kertas. Menuliskan doa di kuil. Minum teh hangat di atap terbuka, di bawah hamparan langit berbintang. Hiking di rain forest dan menikmati alam terbuka. Ini hanya kisah perjalanan sederhana, dibumbui beberapa gigitan nyamuk, oleh-oleh sepasang sumpit kayu, dan petualangan kuliner yang nambah-nambahin bobot timbangan. Ini cerita tentang menemukan sesuatu yang nggak terduga, di tempat yang tidak disangka. Semua dari sebuah desa kecil bernama air. And that’s the beauty of small things. Don’t you agree?
”
”
Winna Efendi (The Journeys)
β€œ
Pagi tiba agar orang tahu bahwa setiap manusia berhak punya kesempatan baru.
”
”
Lucia Priandarini (11:11)
β€œ
Do'a dan rinduku, selalu saja terbit mendahului mentari. Mereka menyapa: Selamat Pagi Kekasih! Sini peluk, kau tak rindu?
”
”
Alfin Rizal
β€œ
Salam adalah do'a. Salam bukanlah ucapan basa-basi atau sekedar sopan santun seperti ucapan 'Selamat Pagi'. Bila kita mengucapkan salam, maka sadarilah bahwa kita sedang mendo'akan saudara kita, mengharapkan kebaikan dan kesejahteraannya.
”
”
Alwi Alatas (Bahkan Para Nabi pun Iri)
β€œ
pada waktu yang semakin renta aku hanya mampu menuliskan sebait cerita tentang rasa ini yang tanpa ujung seiring denyut degup didalam palung padamu.. bacalah seperti lengkung pelangi setelah gerimis sebelum malam membungkam dalam selambu kelam atau seperti rona lazuardi pada serambi petang itulah gubahan tentangmu dari hati terdalam sampai ketika gulita menyunting sepi aku hanya mampu memahat sebaris doa dalam sedangkup iklhas bertengadah menggiring mimpi indah dalam setapak lelapmu hingga kau akan terjaga pada pagi yang rindu kepada waktu... aku titipkan rindu yang tak terjeda
”
”
Beething
β€œ
Sepasang hati akan membaringkan rindunya di atas ranjang malam yang berselimut cahaya bulan. Menyemai benih-benih harapan yang berbalut doa, menyimpannya dalam jiwa mereka hingga menjadi tunas-tunas impian yang direkahkan oleh embun saban pagi tiba.
”
”
Sri Ulfanita
β€œ
Saya kesepian, Tuhan. Tidakkah Engkau kasihan pada saya? Saya hanya ingin mempunyai teman. Cukup satu saja. Yang bisa saya ajak bicara, bercanda, dan bercengkrama. Yang selalu ada di kala sedih dan bahagia. Sekali lagi, kabulkan doa saya, Tuhan. Saya rela menjadi idiot asalkan Engkau selamatkan saya dari kesepian panjang ini.
”
”
Achmad Muchtar (Menunggu Pagi: Antologi Cerpen Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia)
β€œ
Aku akan selalu mendoakanmu, di setiap pagi sesudah aku membuka mata. Dan di setiap malam, sebelum aku menutup mata.
”
”
Julita Mnrg
β€œ
Seperti pagi yang senantiasa menyajikan cahaya untuk langit Begitulah rasaku terbit Kicau-kicau permai Alunan-alunan rindu di setiap musim yang menyebutmu, aku ada Berusaha menyatukan pelangi yang diderai hujan kemaren sore Mungkin kisah kita masih puisi-puisi lugu yang mengendap di punggung-punggung kertas Syair-syair bisu yang tercipta dari jemari bertaut dengan kecemasan Ia belum memiliki panggung untuk menunjukkan jati diri Hanya gigil hati tak bernama yang dipeluk doa-doa Apakah kita bertemu untuk tinggal? Sebab tamu tidak pernah menetap Hanya datang sesaat, mengetuk pintu hatimu hanya untuk kepentingannya belaka Waktu tidak pernah memanipulasi keadaan Juli dimusim hujan kala itu Semua adalah keadaan yang telah direkam semesta Bahkan jauh sebelum kita ada Aku mungkin adalah cerita yang tak pernah kau impikan di diarymu sebelumnya Dan kau adalah bahasa yang acap kusebut dalam doa Yang belum mampu aku defenisikan untuk sebuah nama
”
”
firman nofeki