β
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
β
β
Pramoedya Ananta Toer
β
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
β
Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.
β
β
Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)
β
aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yg sama. bingung di antara penyesalan dan penerimaan.
β
β
Dee Lestari (Perahu Kertas)
β
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji.
β
β
Hamka
β
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
β
β
Sapardi Djoko Damono (Hujan Bulan Juni)
β
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (House of Glass (Buru Quartet, #4))
β
Tersenyumlah... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu
β
β
Tasaro G.K.
β
Buku yang baik tidak pernah dilihat dari sampulnya, bukan?
β
β
Tere Liye (Eliana)
β
Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi, dan memelukmu.
: Aku ingin orang itu selamanya aku.
β
β
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)
β
Maafkan
Jika senyumku
Tersembunyi dibalik air mata
Dan kata-kata mesra
Menjadi tanpa daya
Karena terperangkap
Dalam Prasangka
Tapi Tuhan Tahu..
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna
Dari yang kau kira
β
β
Asma Nadia
β
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ?
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
β
β
Pramoedya Ananta Toer
β
Wahai, wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin kerana kekurangan fizikal, tidak ada kesempatan, atau tidak pernah 'terpilih' di dunia yang amat keterlaluan mencintai harta dan penampilan wajah.) Yakinlah, wanita-wanita solehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, bersedekah dan berkongsi, berbuat baik dan bersyukur. Kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari syurga. Dan khabar baik itu pastilah benar, bidadari syurga parasnya cantik luar biasa.
β
β
Tere Liye (Bidadari Bidadari Surga)
β
Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...
Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku.
β
β
Tere Liye (Hafalan Shalat Delisa)
β
...mencintai itu, kadang mengumpulkan segala tabiat menyebalkan dari seseorang yang engkau cintai, memakinya, merasa tak sanggup lagi menjadi yang terbaik untuk dirinya, dan berpikir tak ada lagi jalan kembali, tapi tetap saja engkau tak sanggup benar-benar meninggalkannya.
β
β
Tasaro G.K. (Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan)
β
Tidak ada yang pergi daripad hati. Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan
β
β
Tere Liye
β
Apa yang kau tangkap dari suara hujan
Dari daun-daun bugenvil yang teratur mengetuk jendel.
Apakah yang kau tangkap dari bau tanah
Dari ricik air yang turun di selokan
β
β
Sapardi Djoko Damono
β
Aku tak ingin berakhir seperti mereka, saling mencintai. Lantas kehilangan dan kini mereka hanya mengenang dan merenung dari jauh.
β
β
Leila S. Chudori (Pulang)
β
Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 Β½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita
β
β
Sukarno
β
Andaikata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana pasti masih ada sepotong bagian yang menyenangkan. Kemudian kau akan membenak pasti ada sesuatu yang jauh lebih indah dari menatap rembulan di langit. Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu terbatas. Kau hanya yakin , bila tidak di kehidupan ini suatu saat nanti pasti akan ada yang lebih mempesona dibanding menatap sepotong rembulan yang sedang bersinar indah.
β
β
Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)
β
Bukan mudah untuk berubah... dari tanpa arah ke sejadah, dari tepi jalanan ke sujud menghadap Tuhan.
β
β
Hlovate (Versus)
β
Cinta yang suci menempatkan ukuran fisik hanya di nomor 10 dari 10 kriteria
β
β
Helvy Tiana Rosa
β
Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita
β
β
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
β
Aku baca buku karena aku suka, bukan karena aku mengharap suatu penilaian dari orang-orang di sekitar aku. Bukan karena aku ingin dianggap hebat atau pintar atau berpendidikan atau beradab cuma karena udah baca sebuah karya sastra.
β
β
Windhy Puspitadewi
β
Sudah kukatakan padamu, Kawan, di negeri ini, mengharapkan bahagia datang dari pemerintah, agak sedikit riskan
β
β
Andrea Hirata
β
Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita,
kamu taruh di sini, di depan kening kamu
jangan menempel, biarkan dia
MENGGANTUNG, MENGAMBANG
5 cm di depan kening kamu
jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu
β
β
Donny Dhirgantoro
β
Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi
β
β
Tan Malaka
β
Esensi sejarah bukanlah hanya siapa yang menang dan siapa yang kalah. Lebih dari itu: siapa yang lebih cepat belajar dari kemenangan dan kekalahan
β
β
Hanum Salsabiela Rais (99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
β
Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas penilaian orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak mungkin.
β
β
Tere Liye (Rindu)
β
Makhluk kecil kembalilah. Dari tiada ke tiada. Berbahagialah dalam ketiadaanmu.
β
β
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
β
Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang.
β
β
Tere Liye (Bumi)
β
Kakek, dari kota manakah cinta datang?"
"Tidak ada yang tahu, Sayang. Cinta sejati datang begitu saja, tanpa satu alasan apapun yang jelas!
β
β
Tere Liye (Berjuta Rasanya)
β
Pernah kudengar orang kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
β
Dalam dekapan ukhuwah, kelembutan nurani menuntun kita untuk menjadi anak Adam sejati; memiliki kesalahan, mengakuinya, memperbaikinya, dan memaafkan sesama yang juga tak luput dari khilaf dan lupa...
β
β
Salim Akhukum Fillah (Dalam Dekapan Ukhuwah)
β
Saya selalu percaya--dan ini lebih merupakan sesuatu yang mistis--bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang.
β
β
Pramoedya Ananta Toer
β
How simple life is. It's as simple as this: you're hungry and you eat, you're full and you shit. Between eating and shitting, that's where human life is found. - (Houseboy + Maid, in Tales from Djakarta)
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Tales from Djakarta: Caricatures of Circumstances and their Human Beings (Studies on Southeast Asia, Volume 27))
β
Keputusan yang salah dari sebuah musyawarah, jauh lebih baik daripada pendapat pribadi, betapapun benarnya"
"Bersabarlah, dalam syuraa, juga dalam dekapan ukhuwah
β
β
Salim Akhukum Fillah (Dalam Dekapan Ukhuwah)
β
Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka βkemajuanβ sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (House of Glass (Buru Quartet, #4))
β
...Penjelasan akan tiba pada waktu yg pas, tempat yg cocok, dan dari orang yg tepat.
β
β
Tere Liye (Negeri Di Ujung Tanduk)
β
Kita kadang merasa lebih benar, lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci dibanding mereka yang kita nasehati.
Hanya mengingatkan kembali kepada diri ini: jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin ia sedang bengkak.
Jika kau merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.
Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pajakan.
Jika kau merasa wangi, priksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu YANG HANGUS DIBAKAR RIYA'.
β
β
Salim Akhukum Fillah (Dalam Dekapan Ukhuwah)
β
Kan sudah pernah kubilang padamu: aku tidak bisa mencintaimu dengan sederhana. Aku mencintaimu dengan semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga...
β
β
Helvy Tiana Rosa
β
Rasa kehilangan itu wajar. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Suatu hari, lo akan bangun dan nggak merasakan apa-apa. Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! hilang begitu saja. Dan saat itu, lo akan lebih ikhlas menjalani semuanya, karena lo udah menerima bahwa kenyataan nggak bisa diubah.
β
β
Winna Efendi (Unforgettable)
β
Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
β
Lebih jauh lagi, gue gak percaya pada kebetulan, gue percaya pada pertemuan yang dirancang diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan.
β
β
Raditya Dika (Marmut Merah Jambu)
β
Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β
Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia (Tetralogi Buru, #1))
β
Kau tidak harus minta maaf. Meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah kau memutuskan pergi, aku telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan. Semua itu membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa, kau pergi. Dan kau bahkan membawa lebih dari separuh hatiku.
β
β
Tere Liye (Sepotong Hati Yang Baru)
β
Allah mencintaimu lebih dari yang kau perlu.
β
β
Tasaro G.K. (Galaksi Kinanthi: Sekali Mencintai Sudah itu Mati?)
β
Apalah yang bisa pasti dari perasaan manusia?
β
β
Seno Gumira Ajidarma (Jazz, Parfum, dan Insiden)
β
Bagi gue, rumah adalah dia. Karena dia adalah tempat gue pulang. Karena, orang terbaik buat kita itu seperti rumah yang sempurna. Sesuatu yang bisa melindungi kita dari gelap, hujan, dan menawarkan kenyamanan.
β
β
Raditya Dika (Manusia Setengah Salmon)
β
Mungkin aja lo pikir, anak-anak dari keluarga miskin itu menderita. Tapi siapa tahu, mereka justru lebih bahagia daripada kita karena mereka nggak terikat materi.
β
β
Lexie Xu (Pengurus MOS harus Mati)
β
Belajarlah dari Barat, tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur yang cerdas
β
β
Tan Malaka
β
Secangkir kopi yang dengan tenang menunggu kau minum itu tidak pernah mengusut kenapa kau bisa membedakan aromanya dari asap yang setiap hari kau hirup ketika berangkat dan pulang kerja di kota yang semakin tidak bisa mengerti kenapa mesti ada secangkir kopi yang tersedia di atas meja setiap pagi
β
β
Sapardi Djoko Damono
β
Setiap orang bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Orang yang menyalahkan orang lain atas pilihannya hanyalah pengecut yang hanya bisa lari dari tanggung jawab.
β
β
Lexie Xu
β
Kemunduran negara tidak akan terjadi kalau tidak kemunduran budi dan kekusutan jiwa."
Hamka, Dari Lembah Cita-Cita
β
β
Hamka (Dari Lembah Cita-Cita)
β
Tak ada yang lebih menyakitkan dari kepedihan yang tak bisa ditangiskan.
β
β
Dee Lestari
β
Dosa itu seperti paku yang diketuk pada tiang. Apabila dia bertaubat, ibarat paku itu dicabut dari tiang. Satu per satu... Tapi kesan dan lubangnya tetap kelihatan pada tiang. Sama seperti dosanya.
β
β
Evelyn Rose (The Wedding Breaker)
β
Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh.
Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan.
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
β
β
Raditya Dika (Marmut Merah Jambu)
β
Jangan pisahkan dirimu dari binatang."
"Biar apa, Ayah?"
"Biar kamu tidak sombong jadi manusia," ujarnya sambil tersenyum.
β
β
Dee Lestari (Partikel)
β
Namun, ternyata, jika seseorang hanya memikirkan seseorang, bertahun-tahun, dan dari waktu ke waktu mengenai isi hatinya sendiri dengan cinta hanya untuk orang itu saja, maka saat orang itu pergi, kehilangan menjelma menjadi sakit yang tak tertangguhkan, menggeletar sepanjang waktu. (hlm. 238)
β
β
Andrea Hirata (Padang Bulan)
β
Saya belajar dari kisah hidup seseorang. Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.
β
β
Dee Lestari (Perahu Kertas)
β
Barangsiapa muncul di atas masyarakatnya, dia akan selalu menerima tuntutan dari masyarakatnya-masyarakat yang menaikkannya, atau yang membiarkannya naik.... Pohon tinggi dapat banyak angin? Kalau Tuan segan menerima banyak angin, jangan jadi pohon tinggi
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Child of All Nations (Buru Quartet, #2))
β
Surga mungkin sebuah perpustakaan raksasa yang semua isinya terbuat dari coklat. Kau bisa membaca lalu memakan semuanya.
β
β
Abdurahman Faiz
β
Modal bisa memenjarakan manusia, membuat manusia bekerja tanpa henti dari jam 5 subuh sampai jam 8 malam untuk kekayaan oranglain.
β
β
Tan Malaka
β
Ya Rabb...Mohon izinkan hamba untuk selalu mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian, betatapun kesedihan membenamkan...
β
β
Asma Nadia
β
Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman. Kita juga bisa pergi karena kebencian, kesedihan, ataupun karena harapan.
β
β
Tere Liye (Rindu)
β
Saya jatuh cinta sama kamu, dari awalnya ada berbagai kemungkinan. Kemungkinan diterima, kemungkinan ditolak dan ketiga, kemungkinan patah hati. Saya udah siap.
β
β
Erisca Febriani (Dear Nathan)
β
Bagiku, Galaksi Cinta tidak akan pernah tiada. Ketika malam tak terlalu purnama, lalu kau saksikan bintang-bintang membentuk rasi menurut kehendak-Nya, cari aku di Galaksi Cinta. Aku tetap akan ada disana.
Tersenyumlah... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu
β
β
Tasaro G.K. (Galaksi Kinanthi: Sekali Mencintai Sudah itu Mati?)
β
Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?
β
β
Helvy Tiana Rosa (Risalah Cinta)
β
Panggilan 'ayah' dari anak-anak, ketika si buruh pulang dari pekerjaannya, adalah ubat duka dari dampratan majikan di kantor. Suara 'ayah' dari anak-anak yang berdiri di pintu, itulah yang menyebabkan telinga menjadi tebal, walaupun gaji kecil. Suara 'ayah' dari anak-anak, itulah urat tunggang dan pucuk bulat bagi peripenghidupan manusia.
β
β
Hamka (Cermin Penghidupan)
β
Lebih baik bertengkar karena cinta
daripada diam kesepian menanggung benci
Sebab, hidup dengan seseorang yang dicinta
memang tidak sunyi dari sakit di raga
tapi, hidup tanpa seseorang yang mencinta
membuat orang mengundang rasa sakit di jiwa
β
β
Remy Sylado (9 Oktober 1740: Drama Sejarah)
β
Setiap pengalaman yang tidak dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 2)
β
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan⦠sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
[5cm]
β
β
Donny Dhirgantoro
β
Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia.
Apakah mudah melakukannya? Itu sulit. Tapi bukan berarti mustahil.
β
β
Tere Liye (Rindu)
β
Gadis kecil itu benar sekali.. mengapa dunia diciptakan dengan penuh perbedaan. Yang satu dilebihkan dari yang lain... ada yang bisa melihat. Bisa mendengar, ada juga yang tidak. Ada yang cerdas, ada yang tidak. Apakah semua itu adil? Apakah takdir itu adil? Padahal bukankah semua pembeda itu hanyalah semu. Tidak hakiki. Ketika sang waktu menghabisi segalanya, bukankah semua manusia sama...
β
β
Tere Liye (Moga Bunda Disayang Allah)
β
Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah perasaan itu sendiri, Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.
β
β
Tere Liye (Hujan)
β
Meminta maaf ketika salah adalah wujud dari banyak hal. Wujud dari sadar bahwa seseorang cukup mawas diri bahwa dia salah. Wujud dari kemenagan dia melawan arogansi. Wujud dari penghargaan dia kepada orang yang dimintakan maaf.
β
β
Adhitya Mulya (Sabtu Bersama Bapak)
β
Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.
β
β
Soe Hok Gie (Catatan Seorang Demonstran)
β
Apa boleh buat, jalan seorang penulis adalah jalan kreativitas, di mana segenap penghayatannya terhadap setiap inci gerak kehidupan, dari setiap detik dalam hidupnya, ditumpahkan dengan jujur dan total, seperti setiap orang yang berusaha setia kepada hidup itu sendiriβsatu-satunya hal yang membuat kita ada.
β
β
Seno Gumira Ajidarma (Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara)
β
Aku ingin tetap berada di udara jika hidup adalah sebuah koin yang dilempar ke udara dan menjadikan kita sebagai salah satu sisi dari dua mata koin itu. Aku ingin berada di dunia antara, abu-abu, dunia fusi sinergis yang harmonis.
β
β
Fahd Pahdepie (A Cat in My Eyes: Karena Bertanya Tak Membuatmu Berdosa)
β
Kutipan dari novel yang paling berkesan: βAku baik-baik saja, ceroboh. Aku senang mendengarnya. Amat senang. Tetapi aku tidak membutuhkan itu, yang. Rumah besar, mobil, berlian, pakaian yang indah. Bagiku kau ikhlas dengan semua yang kulakukan untukmu. Ridha atas perlakuanmu padamu itu sudah cukup.
β
β
Tere Liye
β
Mendengar adalah bukan tentang menangkap suara-suara dengan telingamu, lebih dari itu, mendengar adalah menangkap sesuatu -di-balik-suara--sesuatu yang kadang-kadang tak bisa benar-benar ditangkap oleh mereka yang mampu mendengar suara-suara secara sempurna.
β
β
Fahd Pahdepie (Rahim: Sebuah Dongeng Kehidupan)
β
sebab mencintai tanah air, nak, adalah merasa jadi bagian dari sebuah negeri, merasa terpaut dengan sebuah komunitas, merasa bahwa diri, identitas, nasib, terajut rapat, dengan sesuatu yang disebut Indonesia, atau Jepang, atau Amerika. Mencintai sebuah tanah air adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakkan hati untuk hidup, bekerja dan terutama untuk mati..
β
β
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 4)
β
Banyak hal dengan mudah terlupakan, seperti kita sama sekali lupa kenapa kita tidak bisa mengingatnya lagi. Sesuatu bisa begitu saja hilang dari ingatan, seperti arwah, seperti mimpi. Kita cuma bisa merasakan jejaknya pada diri kita tanpa bisa mengenalinya lagi. Kita tinggal benci, kita tinggal marah, tinggal takut, tinggal cinta. Kita tak tahu kenapa.
β
β
Ayu Utami (Saman)
β
Dalam Doaku
Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu..
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
(1989)
β
β
Sapardi Djoko Damono
β
Pada setiap napasnya
bunda membuat matahari baru
dalam jiwamu
β
β
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)
β
Apakah cinta
selalu menyediakan airmata?
β
β
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)
β
Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.
βSama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh.
β
β
Tere Liye (Negeri Di Ujung Tanduk)
β
Merah putih masih merayap gelisah
mencari Hatta dalam jiwa dua ratus juta kita.
β
β
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)
β
Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasihat, atau ceramah. Para sufi dan orang-orang berbahagia di dunia harus bekerja keras, membangun benteng, menjauh dari dunia, melatih hati siang dan malam. Hidup sederhana, apa adanya, adalah jalan tercepat untuk melatih hati di tengah riuh rendah kehidupan hari ini. Percayalah, memiliki hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan, ketika kita bisa berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan sekitar, dan melewati kebahagiaan hidup, bersama keluarga tercinta.
β
β
Tere Liye
β
Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa. -Hanya Isyarat, Rectoverso - Dee-
β
β
Dee Lestari
β
Bunda adalah yang terhebat di dunia
sebab ia melahirkan kehidupan
dan memberi nyawa pada kata cinta.
β
β
Abdurahman Faiz (Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil)
β
Kesenangan adalah tanda bahwa kematian mulai meraba jiwa manusia
β
β
Pramoedya Ananta Toer (Cerita dari Blora)
β
Wanita adalah mahkluk kepastian. Sebagian besar dari mereka bisa menunggu dengan sabar datangnya kepastian tersebut; menunggu, menunggu dan terusss menunggu.
Maka, biar momen menunggu itu tetap berkualitas, mari di-isi dengan hal2 yang positif. Sibukkan diri dengan aktivitas2 bermanfaat. Terus memperbaiki diri. Nah, kalau ternyata si mister x itu nggak nyadar2 juga ditungguin, malah nyantol ke tempat lain, setidaknya momen menunggunya tidak sia-sia.
β
β
Tere Liye
β
Ramai orang berpandangan,
Kita perlu bercinta untuk mengenal pasangan,
Tanpa perkenalan, mustahil cinta bertandang,
Tanpa percintaan, mustahil keserasian dikesan,
Mereka sebenarnya terlepas pandang,
Dalam Islam ada taaruf dalam tempoh
RISIK
dan bertunang,
Yang melibatkan mahram bukan berdua-duaan,
Taaruf itulah mendedahkan keserasian,
Cuma takrif 'taaruf' dan 'serasi' dalam fikiran
manusia berlainan,
Islam mengajar manusia taaruf
yang ada sempadan,
Terpelihara dan terjaga dari kemaksiatan,
Bukan taaruf melalui bercinta sakan,
Islam mengajar serasi dengan ajaran Tuhan,
Bukan serasi dengan kehendak pasangan,
Cinta al-Rahman menjana kebahagiaan,
Lantaran itulah, batasan-Nya tidak boleh
dipermainkan.
-Monolog Asiah Yusra-
β
β
Fatimah Syarha Mohd. Noordin (Tautan Hati)
β
Dia, yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan. Dia, yang kamu reka dan kamu cipta. Sebelah darimu menginginkan agar dia datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala kebodohannya, kehilafan untuk sampai jatuh hati kepadamu, menyesalkan magis yang hadir naluriah setiap kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan lagi tiket bioskop, bon restoran, semua tulisannya --dari mulai nota sebaris sampai doa berbait-bait. Dan beceklah pipi-nya karena geli, karena asap dan abu dari benda-benda yang dia hanguskan--bukti bahwa kalian pernah saling tergila-gila--beterbangan masuk ke matanya. Semoga dia pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, pasti akan lebih mudah.
β
β
Dee Lestari (Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade)
β
Enam hari setelah Tuhan menyentil bumi dan membuatnya porak poranda, seekor anjing muncul dari puing-puing gedung dan menatap langit yang suram. Saat itu, seperti dirisalahkan dalam kitab agama baru berabad-abad kemudian, bumi hancur karena kecerobohan pemiliknya sendiri. Tuhan telah menetapkan tanggal kiamat yang salah bagi jagad raya, dan menampakkan makhluk-makhluk menakjubkan yang hanya ada dalam novel. Tapi makhlukmakhluk itu pun undur dengan perasaan sedih setelah Tuhan memerintahkan mereka balik ke asalnya. Salah satunya raksasa bernama Dajjal yang mesti rela dirantai lagi dan
masuk ke pedalaman tanah untuk menunggu dan tidur membosankan berabad-abad lagi. Karena sebenarnya kiamat itu masih terlalu cepat satu juta tahun, dan kelupaan Tuhan mesti kita maklumi sebab umurnya sudah sangat tua dan kepikunan menyerang siapa saja yang berusia lanjut.
β
β
Bagus Dwi Hananto (Apokalip dan Humor Tersendat)
β
Alangkah seringnya
Mentergesai kenikmatan tanpa ikatan
Membuat detik-detik di depan terasa hambar
Belajar dari ahli puasa
Ada dua kebahagiaan baginya
Saat berbuka
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala
Inilah puasa panjang syahwatku
Kekuatan ada pada menahan
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan
Coba saja
Kalau Allah yang menghalalkan
Setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala
Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang lagi jatuh hati atau sedang pacaran bersama doi yang dipenuhi hasrat nikah dini tapi belum bernyali yang sedang menjalani proses penuh liku dan yang ingin melanggengkan masa-masa indah pernikahannya...
β
β
Salim Akhukum Fillah (Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan)
β
quote
Quotable Quote
βMimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan⦠sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
β
β
Donny Dhirgantoro (5 cm)
β
PERCAKAPAN DUA RANTING
kalau pernah kamu bertemu dulu, apa yang
kau inginkan nanti? sepi. kalau nanti kau
dapatkan cinta, bagaimana kau tempatkan
waktu? sendiri. bila hari tak lagi berani
munculkan diri, dan kau tinggal untuk
menanti? cari. andai bumi sembunyi saat
kau berlari? mimpi. lalu malam menyer-
gapmu dalam pandang tiada tepi? hati.
baik...aku tak lagi memberimu mungkin?
kecuali. baik..baik, aku hanya akan menya-
pamu tanpa kecuali? mungkin. dan jika
tetap seperti itu, embun takkan jatuh dari
kalbumu? sampai. akankah kau patahkan
tubuhmu hingga musim tiada berganti?
mari. lalu kau tumbuhkan bunga tanpa
kelopak tanpa daun berhelai-helai? kemari.
juga kau benamkan yang lain dalam jurang
di matamu? aku. katakan bahwa kau mene-
rimamu seperti aku memberimu?...
kau? ya. kau?...aku.
Besancon, oktober sebelas 1997.
β
β
Radhar Panca Dahana (Lalu Batu: Antologi Puisi)