Daku Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Daku. Here they are! All 11 of them:

Dibandingkan sesuatu yang cerah, daku lebih menikmati gelap yang ditaburi petir bersama rintiknya hujan, juga gemuruhnya suara sambaran petir yang seketika memecah heningnya malam yang dingin krutuk trughh... ngantukku pun terbangun
Manhalawa
Çawa bigihim te? Ger biheşt î, ji min re bêje, daku dua ji hemû xwedayan bikim. Ger dûjeh î, ji min re bêje, daku dinyayê bi gunehan dagirim. Çawa bigihim te? Ger welatekî dagirkirî yî, ji min re bêje, daku bo te alayekê ji postê xwe bidirûm. Ger wek min penaber î, sînorekî li dor min bikêşe, min ji xwe re bike welat. Lê bêje: çawe bikarim bigihim te?
Abdulla Pashew
Junjungan Kasih ku di langit cinta, dikala siang daku meraba kepada malam aku meneka. Mengapa mencari pada yang tiada? When the past has become part of the future, what does the present really holds?
Shahrizad Shafian
Tak terasa pergi berlabuh Satu demi satu, Dingin laksana malam yang sepi beradu Tabu pergi menjauh. Jauh didalam daku, Hilang laksana angin yang menderu ... Hampa, - . .
Manhalawa
Saat asa tenggelam dalam prasa dan lagi lagi terasa rasa yang basa, hingga mata tak lagi mampu untuk teriak apa lagi kata?, Hargai sehina apapun usaha kecil dari-nya Karena berusaha tak semudah berbicara Percayalah semua akan terasa jika telah tiada Niat tulus tergerus jemu daku pamit meng-akhiri ke ambiguan ini semua
Murfadhillah
Tere liye dan goresan prasasti abadi Demi rasa ketika menjamur cepat merajai Demi rindu saat datang mengetuk bertubi-tubi Dan resah yang mendera turun menghujani Aku dan kamu dengan semua kisah dan kasih Hanya tinggal sebuah pena dan almanak Untuk mengukir ingat lekukan senyum dibibir-mu Menutup tahun yang akan pergi dan takan kembali Timur dan barat bagaikan dinding penghalang sebuah rasa Yang kunamai rasa "cinta" dedikasi dan ketulusan namun enggan, tetap saja kau ke Timur dan tak kembali Dan kau hanyut tenggelam bersama waktu yang mengalir terus berlalu Dan satu lagi, memang benar terkadang cinta sulit di kendalikan Ironis-nya dia bukan milik-ku yang membuat sakit dan membuat luka Malah daku istimewakan dibenak dan diotak
Murfadhillah
Jana Sangh ko vote do, bidi peena chhod do/ Bidi mein tambaku hai, Kangresswala daku hai’.
Ramachandra Guha (India After Gandhi: The History of the World's Largest Democracy)
Saujana tegak bertumpu pada kaki di sisi danau nan jingga tergeming mengagungkan panorama ciptaan-Nya Terpesona mencintainya hanya singkat Pada maha karya sejati daku terpikat Akankah kamu sama seperti Senja? Walau hanya sekejap namun berkesan Karena kamu indah di pelupuk mata Dan aku terpanah bukan di sebuah kata.
Murfadhillah
Perihal malam apabila bulan bersinar Langit kelam di hiasi bintang berbinar Kita berdua di antara lampu pijar Merangkai kata daku gugup gemetar Terlihat sempurna kau cantik tersenyum Mentartilkan kalimat romansa dari kalbu Angin berhembus ratapan cinta yang tulus Harum sudah bunga hidup bersama mu Bunga yang ku genggam sangat indah Merah merona yang tiada dua-nya, semua menginginkan-nya Daku termabuk dalam aroma wangi mu Tolong jangan sedikitpun kau tinggalkan ku
Murfadhillah
Najibabad must have been one of the least inspiring places on earth. Hot, dusty, apparently lifeless. We spent two hours at the bus-stand, in the company of several donkeys, also quartered there. We were told that the area had once been the favourite hunting ground of a notorious dacoit, Sultana Daku, whose fortress overlooked the barren plain. I could understand him taking up dacoity—what else was there to do in such a place—and presumed that he looked elsewhere for his loot, for in Nazibabad there was nothing worth taking. In due course he was betrayed and hanged by the British, when they should instead have given him an OBE for stirring up the sleepy countryside. There was a short branch line from Nazibabad to Kotdwara, but the train wasn't leaving that day, as the engine driver was unaccountably missing. The bus-driver seemed to be missing too, but he did eventually turn up, a little worse for some late night drinking. I could sympathize with him. If in 1940, Nazibabad drove you to dacoity, in 1960 it drove you to drink. Kotdwara,
Ruskin Bond (Roads to Mussoorie)
Membahas masalah rindu, ia hanya perihal jarak, kekasih; hanya ihwal jangka dan jeda. Maka kirimkanlah daku rindu, yang serupa tangan jauhmu — kuasi mengancing bajuku pada suatu pagi yang buru-buru.
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)