Apa 7 Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Apa 7. Here they are! All 10 of them:

Iman bukanlah mempercayai apa yang terang tanpa mempercayai apa yang gelap.
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 7)
Yang penting adalah percakapan dengan kebebasan. Juga kemerdekaan untuk mencari sendiri apa yang benar dan yang adil - dengan sikap ingin tahu, ragu, juga gigih.
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 7)
Iman bukanlah mempercayai apa yang terang tanpa mempercayai apa yang gelap. Jika iman bersentuhan dengan yang kudus, maka persentuhan itu bukan sebuah jabat tangan, sebab disana ada juga horor – seperti yang dilukiskan Bhagawat Gita, ketika Arjuna menyaksikan Sang Wisnu hadir di dekatnya menjelang perang besar yang mengerikan itu.
Goenawan Mohamad (Catatan Pinggir 7)
PERNIKAHAN ADALAH -1- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah. -2- Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai. -3- Pernikahan adalah akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling meningkatkan ketakwaan, akad untuk mengokohkan ketaatan kepada Tuhan, akad untuk berjalan pada tuntunan Kenabian. -4- Pernikahan adalah akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, dalam tawa dan air mata. -5- Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba melaksanakan peran kerumahtanggaan. -6- Pernikahan adalah akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. -7- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menorehkan luka, akad untuk tidak saling menyakiti badan pasangan. -8- Pernikahan adalah akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis. -9- Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, akad untuk tidak saling mendiamkan. -10- Pernikahan adalah akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rejeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orang tua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, akad untuk membangun peradaban masa depan. -11- Pernikahan, adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan !
Cahyadi Takariawan (Di Jalan Dakwah Kugapai Sakinah)
Manusia, pada dasarnya, memiliki dua sisi. Tak ada yang dilahirkan bak malaikat suci. Seperti DNA, kedua sisi itu mengalir dalam darahmu, dan tak bisa kaupisahkan apalagi kauhilangkan dengan ramuan obat atau jampi-jampi apa pun. Pastor itu tak perlu datang memamerkan Alkitab yang sudah selesai kubaca saat umur 7 tahun, tak perlu memercik air dingin ke tubuhku, tak perlu mengucapkan kalimat-kalimat Injil dengan lantang. Ini tak ada hubungannya dengan langit ketujuh. Ini soal manusia dan kedua sisinya.
Anastasia Aemilia (Katarsis)
Let’s take a quick look at what a psychopath is. Although the American Psychiatric Association (APA) no longer uses this term, much of the rest of the world does. The APA has incorporated the term psychopath and sociopath within a broader definition designated as antisocial personality disorder. Even within the APA, there is wide disagreement as to what these terms actually mean. The most recent Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) is an American handbook for mental health professionals. It lists different categories of mental disorders and the criteria for diagnosing them, according to the publishing organization, the American Psychiatric Association. The APA defines antisocial personality disorder, which would include Lobaczewski’s psychopathic personality disorder, as a pervasive pattern of disregard for the violation of the rights of others occurring since age fifteen years, as indicated by three or more of the following:   1.     Failure to conform to social norms with respect to lawful behaviors as indicated by repeatedly performing acts that are grounds for arrest. 2.     Deceitfulness, as indicated by repeated lying, use of aliases, or conning others for personal profit or pleasure. 3.     Impulsivity or failure to plan ahead. 4.     Aggressiveness, as indicated by repeated physical fights or assaults. 5.     Reckless disregard for the safety of self or others. 6.     Consistent irresponsibility. 7.     Lack of remorse, as indicated by being indifferent to or rationalizing having hurt, mistreated, or stolen from another.
Robert Kirkconnell (American Heart of Darkness: Volume I:The Transformation of the American Republic into a Pathocracy)
Pada Minggu sore yang tenang itu, aku menikahi Dinda. Aku berpakaian Melayu lengkap persis seperti waktu aku melamarnya dahulu. Dinda berpakaian muslimah Melayu serbahijau. Bajunya berwarna hijau lumut, jilbabnya hijau daun. Dia memang pencinta lingkungan. Itulah hari terindah dalam hidupku. Jadilah aku seorang suami dan jika ada kejuaraan istri paling lambat di dunia ini, pasti Dinda juaranya. Dia bangkit dari tempat duduk dengan pelan, lalu berjalan menuju kursi rotan dengan kecepatan 2 kilometer per jam. Kalau aku berkisah lucu dan jarum detik baru hinggap di angka 7, aku harus menunggu jarum detik paling tidak memukul angka 9 baru dia mengerti. Dari titik dia mengerti sampai dia tersipu, aku harus menunggu jarum detik mendarat di angka 10. Ada kalanya sampai jarum detik hinggap di angka 5, dia masih belum paham bahwa ceritaku itu lucu. Jika dia akhirnya tersipu, lalu menjadi tawa adalah keberuntunganku yang langka. Kini dia membaca buku Kisah Seekor Ulat. Tidak tebal buku itu kira-kira 40 halaman. Kuduga sampai ulat itu menjadi kupu-kupu, atau kembali menjadi ulat lagi, dia masih belum selesai membacanya. Semua yang bersangkut paut dengan Dinda berada dalam mode slow motion. Bahkan, kucing yang lewat di depannya tak berani cepat-cepat. Cecak-cecak di dinding berinjit-injit. Tokek tutup mulut. Selalu kutunggu apa yang mau diucapkannya. Aku senang jika dia berhasil mengucapkannya. Setelah menemuinya, aku pulang ke rumahku sendiri dan tak sabar ingin menemuinya lagi. Aku gembira menjadi suami dari istri yang paling lambat di dunia ini. Aku rela menunggu dalam diam dan harapan yang timbul tenggelam bahwa dia akan bicara, bahwa dia akan menyapaku, suaminya ini, dan aku takut kalau-kalau suatu hari aku datang, dia tak lagi mengenaliku.
Andrea Hirata (Sirkus Pohon)
Para perusak seolah tak henti-hentinya menggeledah gunung dan tanah leluhur kami. Aku heran, apa yang mereka cari? Tak ada apa-apa di sini! Dan perusak itu belumlah puas sampai mereka mendapatkan apa yang mereka mau.
Ayu Welirang (7 Divisi)
etc. In the APA program abstract Dr. Jaeger wrote, “Regardless of the initial diagnosis, patients who underwent brain SPECT prior to, or during, psychiatric hospitalization had markedly shorter stays than controls. As demonstrated by this clinical database (two thousand patients), brain SPECT may lead to more effective, shorter, safer, and less expensive diagnostic and treatment modes in children and adolescents with suspected neuropsychiatric illness.
Daniel G. Amen (Healing ADD: The Breakthrough Program that Allows You to See and Heal the 7 Types of ADD)
etc. In the APA program abstract Dr. Jaeger wrote, “Regardless of the initial diagnosis, patients who underwent brain SPECT prior to, or during, psychiatric hospitalization had markedly shorter stays than controls. As demonstrated by this clinical database (two thousand patients), brain SPECT may lead to more effective, shorter, safer, and less expensive diagnostic and treatment modes in children and adolescents with suspected neuropsychiatric illness.” His experience completely dovetailed with mine. I wondered, “How can we not look at the brain?” Cardiologists look at the heart, orthopedic doctors have X-rays to examine bones, gastroenterologists look at the gut, pulmonologists look at the lungs, every other medical specialist looks at the particular organ they treat. And, we deal with the most complicated organ in the body. How can we treat it without having any information on how it functions? Psychiatrists are the only medical specialists who never look at the organ we treat!
Daniel G. Amen (Healing ADD: The Breakthrough Program that Allows You to See and Heal the 7 Types of ADD)