Alkitab Quotes

Air matamu akan menetes ketika Ayat alkitab yang kamu baca sesuai dengan apa yang kamu alami.

Membaca Kitab Suci buat saya adalah memasuki labirin. Ada ilusi dari sebuah jalan yang lempang dan lurus dengan sebuah 'pusat' - 'akhir yang tertebak, sementara dalam kenyataannya, labirin adalah lorong-lorong sempit. Kita hanya bisa maju atau mundur. Dinding-dinding masif di kanan kiri. Selalu berbelok dan menikung tak terduga. ... Dalam labirin itu, fakta dan fiksi berkait, dunia berkelindan dengan kata-kata. Dan kata-kata tersebut menyajikan semesta yang gumpil - tak utuh, tak sepenuhnya benar, dan menyembunyikan sesuatu yang kita belum tahu. Kitab suci, seperti juga labirin, bukanlah sebuah peta - proyeksi dua dimensi dari garis dan kurva yang saling bertaut. Peta, hanya sebuah abstraksi, sekumpulan tanda dan legenda yang tak sanggup menggantikan pengalaman. Sementara itu dalam kitab suci, seperti juga labirin, selalu ada misteri yang tidak menuntut untuk dipecahkan, melainkan dialami. Berkali-kali.

The Meccan merchants had met Christian monks and hermits during their travels, and were familiar with the stories of Jesus and the concepts of Paradise and the Last Judgment. They called Jews and Christians the ahl al-kitab (“the People of the Book”). They admired the notion of a revealed text and wished they had sacred scripture in their own language.

Manusia, pada dasarnya, memiliki dua sisi. Tak ada yang dilahirkan bak malaikat suci. Seperti DNA, kedua sisi itu mengalir dalam darahmu, dan tak bisa kaupisahkan apalagi kauhilangkan dengan ramuan obat atau jampi-jampi apa pun. Pastor itu tak perlu datang memamerkan Alkitab yang sudah selesai kubaca saat umur 7 tahun, tak perlu memercik air dingin ke tubuhku, tak perlu mengucapkan kalimat-kalimat Injil dengan lantang. Ini tak ada hubungannya dengan langit ketujuh. Ini soal manusia dan kedua sisinya.

In fact, the Quran proposes the unprecedented notion that all revealed scriptures are derived from a single concealed book in heaven called the Umm al-Kitab, or “Mother of Books” (13:39).

As the Quran suggests over and over again, and as the Constitution of Medina explicitly affirms, Muhammad may have understood the concept of the Umm al-Kitab to mean not only that the Jews, Christians, and Muslims shared a single divine scripture but also that they constituted a single divine Ummah.

It is a living embodiment of a saying often heard in this part of the world: ‘We are all People of the Book.’ It actually comes directly from the Koran. The Arabic Ahl al-kitab is usually translated as ‘people of the book’ but it literally means ‘people of an earlier revelation.